Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SISTEM DAN DINAMIKA DEMOKRASI

PANCASILA

KELOMPOK : 1
KELAS : XI – MIPA
SEMESTER : GANJIL (1)

SMA NEGERI 1 JEMPANG


2019-2020
NAMA PENYUSUN TANDA TANGAN
1. AIMAR FAHRI 1.

2. ERIN DASIA 2.

3. FRANKLIN JONALDO 3.

4. REALDI GUNAWAN 4.

5. RESSA 5.

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
kebaikan dan kemurahan-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah
kami tepat pada waktunya. Walaupun makalah ini banyak mengambil sumber dari
internet, tapi kami harapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas PKN yang
diberikan oleh Ibu Hendrika Fifin Yeni Sunarti, S.PdKt. Makalah ini berisi informasi
tentang “Sistem dan Prinsip Demokrasi Pancasila” yang bertujuan agar pembaca
mengetahui bahwa sistem demokrasi yang dianut negara Indonesia adalah Demokrasi
Pancasila dan juga pembaca dapat mengetahui bagaimana prinsip-prinsip dari
Demokrasi Pancasila.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang.
Akhir kata, kami ucapkan Terima Kasih kepada semua pihak yang telah ikut
serta dalam pembuatan makalah ini. Sekian dan terima kasih.

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI
Nama Penyusun...................................................................................................i

Kata Pengantar...................................................................................................ii

Daftar Isi.............................................................................................................iii

Bab 1 : Pendahuluan...........................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Perumusan Masalah............................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................1
D. Manfaat................................................................................................1

Bab 2 : Pembahasan...........................................................................................2

A. Hakikat Demokrasi.............................................................................2
1. Makna Demokrasi..........................................................................2
2. Klasifikasi Demokrasi....................................................................2
3. Prinsip-Prinsip Demokrasi............................................................4

Bab 3 : Penutup...................................................................................................7

A. Kesimpulan..........................................................................................7
B. Saran.....................................................................................................7

Daftar Pustaka....................................................................................................8

iii
BAB 1 : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Demokrasi merupakan istilah politik yang berarti pemerintahan rakyat. Dalam
hal tersebut merupakan pengertian demokrasi itu sendiri dari sistem pemerintahan
dimana yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, serta dari
sistem sosial dan politik dari pemerintahan dengan kekuasaan pemerintah yang
dibatasi mengenai hukum dan kebiasaan untuk melindungi hak perorangan warga
negara Indonesia. Dari semua sistem pemerintahan, yang bertahan mulai dari era
Reformasi tahun 1998 adalah sistem pemerintahan demokrasi. Karena demokrasi
merupakan sistem negara yang dimana kewenangannya hanya berada di tangan
rakyat, sehingga suatu pemerintahan tidak mempunyai kewenangan penuh terhadap
keputusan pemerintah. Selain itu, demokrasi merupakan salah satu bentuk atau sistem
mekanisme pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat
atau negara yang dijalankan oleh pemerintah. Semua warga negara memiliki hak
yang setara atau hak yang adil dalam mengambil suatu keputusan yang dapat
mengubah kehidupan mereka.

B. PERUMUSAN MASALAH
Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas dalam makalah
ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari Demokrasi itu?
2. Apa pengertian dari Demokrasi Pancasila?
3. Bagaimanakah prinsip-prinsip Demokrasi?

C. TUJUAN
Adapun tujuan penulisan ini adalah selain untuk memenuhi tugas mata pembelajaran
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan siswa untuk mengetahui lebih banyak mengenai sistem dan
dinamika Demokrasi Pancasila.

D.MANFAAT
Manfaat pembuatan makalah ini adalah menambah wawasan kita tentang sistem dan
dinamika Demokrasi Pancasila, sebagai contoh untuk pembuatan makalah yang baik dan
benar bagi siswa lainnya, serta menambah referensi diperpustakaan daerah.

1
BAB 2 : PEMBAHASAN
A. HAKIKAT DEMOKRASI
1. MAKNA DEMOKRASI
Demokrasi berasal dari dua kata dalam bahasa yunani ,yaitu demos yang berarti
rakyat ,dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan
sebagai pemerintahan rakyat. kata ini kemudian diserap menjadi salah satu kosakata
dalam bahasa inggris ,yaitu democraty. Demokrasi merupakan istilah politik yang
berarti pemerintahan rakyat. Hal tersebut bisa diartikan bahwa dalam sebuah negara
demokrasi kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat yang dijalankan langsung oleh
mereka atau wakil-wakil yang mereka pilih dibawah sistem pemilihan bebas. Kata
“pemerintahan oleh rakyat” memiliki konotasi:
(1) suatu pemerintahan yang dipilih oleh rakyat dan
(2) suatu pemerintahan “oleh rakyat biasa” (bukan oleh kaum bangaswan ) bahkan
(3) suatu pemerintahan oleh rakyat kecil dan miskin (government by the poor) atau
yang sering diistilahakan dengan “wong cilik”.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), demokrasi merupakan istilah
politik yang berarti pemerintahan rakyat. Hal tersebut dapat diartikan bahwa dalam
sebuah negara demokrasi kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat dan dijalankan
bebas.
Dalam pandangan Abraham Lincoln, demokrasi adalah suatu sistem
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Artinya, rakyat dengan serta
merta mempunyai kebebasan untuk melakukan semua aktivitas kehidupan termasuk
aktivitas politik tanpa adanya tekanan dari pihak manapun, karena pada hakikatnya
sebuah konsep politik, demokrasi adalah landasan dalam menata sistem
pemerintahan negara yang terus berproses kearah yang lebih baik.
2. KLASIFIKASI DEMOKRASI
a) Berdasarkan titik berat perhatiannya
Dilihat dari titik berat yang menjadi perhatiannya, demokrasi dapat dibedakan
kedalam tiga bentuk.
1) Demokrasi formal, yaitu suatu demokrasi yang menjunjung tinggi persamaan
dalam bidang politik, tanpa di sertai upaya untuk mengurangi atau

2
menghilangkan kesenjangan dalam bidang ekonomi. Bentuk demokrasi ini dianut
oleh negara-negara liberal.
2) Demokrasi material, yaitu demokrasi yang dititik beratkan pada upaya bidang
politik kurang diperhatikan bahkan kadang-kadang dihilangkan. Bentuk
demokrasi ini dianut oleh negara-negara komunis.
3) Demokrasi gabungan, yaitu bentuk demokrasi yang mengambil kebaikan serta
membuang keburukan dari bentuk demoktasi formal dan material. Bentuk
demokrasi ini dianut oleh negara-negara non-blok.
b) Berdasarkan Ideologi
Berdasarkan ideologi yang menjadi landasannya, demokrasi dapat dibedakan ke
dalam dua bentuk.
1) Demokrasi konstitusional atau damokrasi liberal,yaitu demokrasi yang
didasarkan pada kebebasan atau individualisme. ciri khas pemerintahan
demokrasi konstitusional adalah kekuasaan pemerintahannya terbatas dan tidak
diperkenankan banyak melakukan campur tangan dan bertindak sewenang-
wenang terhadap rakyatnya. Kekuasaan pemerintah dibatasi oleh konstitusi.
2) Demokrasi rakyat atau demokrasi proletar,yaitu demokrasi yang didasarkan
pada paham marxisme-komunisme. Demokrasi rakyat mencita-citakan kehidupan
yang tidak mengenal kelas sosial. Manusia dibebaskan dari keterikatannya
kepada pemilikan pribadi tanpa ada penindasan serta paksaan. Akan tetapi, untuk
mencapai masyarakat tersebut, apabila diperlukan, dapat dilakukan dengan cara
paksa atau kekerasan. Menurut MR. Kranenburg demokrasi rakyat lebih
mendewakan pemimpin. Sementara menurut pandangan Miriam Budiardjo,
komunisme tidak hanya merupakan sistem politik, tetapi juga mencerminkan
gaya hidup yang berdasarkan nilai-nilai tertentu. Negara merupakan alat untuk
mencapai komunisme dan kekerasan dipandang sebagai alat yang sah.

c) Berdasarkan proses penyaluran kehendak rakyat


Menurut cara penyaluran kehendak rakyat, demokrasi dapat dibedakan kedalam
dua bentuk.
1) Demokrasi langsung, yaitu paham demokrasi yang mengikutsertakan setiap
warga negaranya dalam permusyawaratan untuk menentukan kebijaksanaan
umum negara atau undang-undang secara langsung.

3
2) Demokrasi tidak langsung, yaitu paham demokrasi yang dilaksanakan
melalui sistem perwakilan. Penerapan demokrasi seperti ini berkaitan dengan
kenyataan suatu negara yang jumlah penduduknya semakin banyak,
wilayahnya semakin luas, dan permasalahan yang dihadapinya semakin rumit
dan kompleks. Demokrasi tidak langsung atau demokrasi perwakilan
biasanya dilaksanakan melalui pemilihan umum.
3. Prinsip-Prinsip Demokrasi
Demokrasi sebagai sistem politik yang saat ini dianut oleh sebagian besar negara di
dunia tentu saja memiliki prinsip-prinsip yang berbeda dengan sistem yang lain.
Henry B. Mayo sebagaimana dikutip oleh Miriam Budiardjo dalam bukunya yang
berjudul Dasar-Dasar Ilmu Politik mengungkapkan prinsip dari demokrasi yang
akan mewujudkan suatu sistem politik yang demokrastis. Adapun, prinsip-prinsip
tersebut sebagai berikut
a. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga.
b. Menjamin terselenggaranya perubahab secara damai dalam suatu masyarakat
yang sedang berubah.
c. Menyelegarakan pergantian pimpinan secara teratur.
d. Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum.
e. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman.
f. Menjamin tegaknya keadilan.

Kemudian, menurut Alamudi sebagaimana dikutip oleh Sri Wuryan dan


Syaifullah dalam bukunya yang berjudul Ilmu Kewarganegaraan,suatu negara
dapat disebut berbudaya demokrasi apabila memiliki soko guru demokrasi
sebagai berikut.

a. Kedaulatan rakyat.
b. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah.
c. Kekuasaan mayoritas.
d. Hak-hak minoritas.
e. Jaminan hak-hak asasi manusia.
f. Pemilihan yang bebas dan jujur.
g. Persamaan di depan hukum.
h. Proses hukum yang wajar.
i. Pembatasan pemerintahan secara konstitusional.

4
j. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik.
k. Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.

Prinsip demokrasi pancasila ini sendiri tertuang dalam Batang Tubuh UUD 1945
berdasarkan tujuan prinsip atau sendi pokok ,yaitu sebagai berikut:

1. Indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum


Negara Indonesia berdasarkan hukum (Rechsstaat), tidak berdasarkan atas
kekuasaan belaka (Machsstaat). Ini berarti baik pemerintah maupun lembaga-
lembaga negara lainnya dalam melaksanakan tindakan apapun harus
dilandasi oleh hukum dan tindakannya bagi rakyat harus ada landasan
hukumnya.

2. Indonesia menganut sistem konstitusional


Pemerintahan berdasarkan sistem konstitusional (hukum dasar), dan tidak
bersifat absolutisme (kekuasaan yang mutlak tidak terbatas). Sistem
konstitusional ini lebih menegaskan bahwa pemerintah dalam melaksanakan
tugasnya dikendalikan adau dibatasi oleh ketentuan konstitusi. Disamping
oleh ketentuan-ketentuan hukum lainnya yang merupakan pokok
konstitusional, seperti TAP MPR dan UUD 1945.

3. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai pemegang kekuasaan


negara yang tertinggi.
Seperti yang telah disebutkan dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945 pada halaman
terdahulu, bahwa (kekuasaan negara tertinggi) ada ditangan rakyat dan
dilakukan sepenuhnya oleh MPR. Dengan demikian, MPR adalah lembaga
negara tertinggi sebagai penjelma seluruh rakyat Indonesia.

4. Presiden adalah penyelenggaraan pemerintah tertinggi diatas Majelis


Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Di bawah MPR, Presiden ialah penyelenggaraan pemerintah negara tertinggi.
Presiden merupakan Kepala Negara sekaligus Kepala Pemerintahan. Presiden
selain diangkat oleh MPR juga harus bertanggung jawab kepada MPR.
Sebelum Amandemen UUD 1945 (1999-2002), Presiden adalah Mandataris
MPR yang wajib menjalankan putusan-putusan MPR dan kedudukannya

5
dibawah MPR. Namun setelah Amandemen UUD 1945, MPR bukan
lembaga “Tertinggi” negara, tetapi merupakan lembaga “Tinggi” negara.

5. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)


Presiden tidak bertanggung jawab atas DPR, tetapi DPR mengawasi
pelaksanaan mandat (kekuasan pemerintahan) yang dipegang oleh Presiden
dan DPR harus berkerja sama dalam pembentukan undang-undang termasuk
APBN. Untuk mengesahkan undang-undang, Presiden harus mendapatkan
persetujuan dari DPR. Hak DPR dibidang legislatif ialah Hak Inisiatif, Hak
Amademen, dan hak budget.

6. Menteri Negara adalah pembantu Presiden, Menteri Negara tidak bertangung


jawab kepada DPR.
Presiden memiliki wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan
Menteri Negara. Menteri tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi
kepada presiden. Berdasarkan hal tersebut, berarti sistem kabinet kita adalah
kabinet Kepresidenan/Presidensil. Kedudukan Menteri Negara bertanggung
jawab kepada presiden, tetapi mereka bukan pegawai tinggi biasa, Menteri ini
memjalankan kekuasaan pemerintah dalam prakteknya berada dibawah
koordinasi Presiden.

7. Kekuasaan Kepala Negara tidak terbatas


Kepala Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi ia bukan
“Diktator”, artinya kekuasaan tidak terbatas. Ia harus memperhatikan
sungguh-sungguh suara DPR, kedudukan DPR kuat kerena tidak dapat
dibubarkan oleh presiden dan semua anggota DPR merangkap menjadi
anggota MPR. DPR sejajar dengan Presiden.

6
BAB 3 : PENUTUP
A.KESIMPULAN
Demokrasi merupakan istilah politik yang berarti pemerintahan rakyat. Hal ini dapat
diartikan bahwa kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Contoh dari perwujudan
demokrasi khususnya Demokrasi Pancasila adalah adanya PEMILU (Pemilihan Umum)
untuk memilih wakil rakyat. Wakil rakyat tersebut yaitu Presiden, DPR, DPD, dan DPRD
(Provinsi, Kabupaten/Kota). Namun, bagaimana pun itu bentuk demokrasinya, kita sebagai
manusia harus tetap menghargai dan menjunjung tinggi nilai demokrasi yang kita anut.

B. SARAN
1) Pemerintah sebagai otoritas yang memimpin suatu negara hendaknya menyadari
hakikat dan makna dari Pancasila itu sendiri dan harus berupaya diwujudkan
dalam mengayomi dan menyejahterakan rakyat secara bersama dan adil, sehingga
akan timbul model negara yang sesuai harapan dari nilai-nilai kepancasilaan itu
sendiri.
2) Masyarakat juga harus menyadari arti penting Pancasila sehingga bisa dijadikan
pedoman hidup berbangsa dan bernegara, sehingga menjadi masyarakat pro-aktif
menyumbangkan ide serta berjuang untuk indonesia yang lebih baik.
3) Mahasiswa sebagai akademisi hendaknya mampu menciptakan dan mengawal
proses berbangsa dan bernegara berdasarkan cita-cita dari Pancasila itu sendiri,
sehingga tercipta bangsa yang beradab dan memiliki potensi masa depan yang
cerah dan tidak mudah terprovokasi untuk merusak tatanan Pancasila itu sendiri.

7
DAFTAR PUSTAKA
Yusnawan Lubus dan H. Mohamad Sodeli. 2017. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayan.

2019. Contoh Makalah Tentang Demokrasi Pancasila. [Online]. Tersedia :


http://tipsserbaserbi.blogspot.com//. [4 Oktober 2019]

2019. MAKALAH Sistem dan dinamika Demokrasi Pancasila. [Online]. Tersedia :


http://ropi-komala.blogspot.com//. [4 Oktober 2019]

Anda mungkin juga menyukai