Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“DEMOKRASI”

“Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan yang diampu oleh dosen “Ratna Dewi Puspita.,M.pd.”

Kelompok 06

1. Elfi Putri Risdiyanti (2019030029)


2. Deya Amelia Rahmawati (2017030035)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS SAINS AL-QURAN (UNSIQ)

JAWA TENGAH DI WONOSOBO

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan
nafas kehidupan, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan tepat waktu.
Tidak lupa sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
merupakan inspirator terbesar dalam segala keteladanannya.

Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada Ibu Ratna Dewi Puspita., M.pd. selaku
dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan arahan dan
bimbingan dalam pembuatan makalah ini.

Kami sampaikan terimakasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan kami berharap
semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Dengan segala
kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan dari para
pembaca guna meningkatkan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu
mendatang.

Wonosobo, 13 April 2022

Kelompok 06

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................i

DAFTAR ISI .............................................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah............................................................................................................3
C. Tujuan .....................................................................................................................3

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Demokrasi......................................................................................................4
B. Bentuk-bentuk Demokrasi...............................................................................................4
C. Nilai-nilai Demokrasi.......................................................................................................5
D. Kelebihan Dan Kekurangan Demokrasi
E. Macam-Macam Demokrasi Yang Pernah Berlaku Di Indonesia.....................................
F. Pendidikan Demokrasi Di Indonesia

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam pembicaraan seputar sistem Negara bernama demokrasi seakan tiada


habisnya. Terbukti, pada abad XXI yang di kenal dengan abad kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi, demokrasi masih menjadi pilihan utama berbagai-bergai Negara di  belahan
dunia. Bahkan bisa di katakan, demokrassi menjadi virus yang mendeklarasikan diri
sebagai salah satu-satunya sistem terbaik yang pernah ada. Hal ini  tidak lepas dari peran
Amerika Serikat yang selalu gencar mengampanyekan demokrasi sebagai system satu-satunya
yang membawa kemaslahatan Negara terhadap rakyatnya. Diterimanya demokrassi
sebagaisistem terbaik dari sebuah Negara hanya karena demokrasi menceminkan
kemajemukan semua golongan dan menyerukan  hidup saling berdampingan satu dengan yang
lainnya tanpa ada diskriminasi ras, agama, maupun golongan.

Kata “demokrasi“  selalu menjadi  perbincangan hangat di kalangan masyarakat sipil


apalagi di kalangan politisi serta menjadi konsumsi publiksehari-hari di negeri ini. Di samping
itu, demokrasi seolah-olah tidak lagi menjadi hal yang ambigu, apalagi kran demokrasi melalui
reformasi 1998 di buka seluas-luasnya, dan siapapun bisa mengakses untuk mengamati dan
terjun langsung di dalamnya. 

Kenyataaan bahwa mayoritas rakyat Indonesia lebih memilih sistem demokrasi untuk


mengatur Negara merupakan modal penting untuk dikembangkan lebih secera bertanggung
jawab adapun buahnya masih belum seperti yang diharapkan karena kesalahan dan kelemahan
pepimpin Negara ini dalam berpolitik. Upaya perbaikan system ini harus dikalkukan terus
menerus tanpa merasa bosan, sekalipun pada hasilnya sering menyakitkan dan
melelahkan. Dari beberapa uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk menyampaikan uraian

3
tentang “Demokrasi Indonesia” sebagai judul tugas makalah mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian demokrasi?
2. Bagaimana bentuk-bentuk demokrasi?
3. Apa saja nilai-nilai demokrasi?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan demokrasi?
5. Macam-macam demokrasi apa saja yang pernah berlaku di indonesia?
6. Bagaimana pendidikan demokrasi di indonesia?
C. Tujuan pembahasan
1. Memahami pengertian demokrasi.
2. Mengetahui bentuk-bentuk demokrasi.
3. Memahami nilai-nilai demokrasi.
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan demokrasi.
5. Mengetahui macam-macam demokrasi yang pernah berlaku di indonesia.
6. Mengetahui bagaimana pendidikan demokrasi di indonesia.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Demokrasi
1. Etimologi
Istilah demokrasi berasal dari perkataan yunani demokratia, arti pokok: demos=
rakyat dan kratos = kekuasaan, jadi kekuasaan rakyat atau suatu
bentukpemerintahan Negara, dimana rakyat berpengaruh di atasnya singkatnya
pemerintahan rakyat. Pemerintahan demokrassi yang tulren adalah suatu
pemerintahan yang sungguh-sungguh melaksanakan kehendak rakyat yang
sebenarnya.
2. Terminologi
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai
upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk
dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
3. menurut para ahli
a. Menurut Abraham Lincoln, demokrasi adalah sistem pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat.
b. Charles Costello, demokrasi adalah sistem sosial dan politik pemerintahan diri
dengan kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan
untuk melindungi hak-hak perorangan warga negara.
c. Menurut John L. Esposito, demokrasi pada dasarnya adalah kekuasaan dari dan
untuk rakyat. Oleh karenanya, semuanya berhak untuk berpartisipasi, baik terlibat
aktif maupun mengontrol kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Selain itu,

5
tentu saja lembaga resmi pemerintah terdapat pemisahan yang jelas antara unsur
eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.
d. Menurut Hans Kelsen, demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk
rakyat. Yang melaksanakan kekuasaan Negara ialah wakil-wakil rakyat yang
terpilih. Dimana rakyat telah yakin, bahwa segala kehendak dan kepentingannya
akan diperhatikan di dalam melaksanakan kekuasaan Negara.
e. Menurut Sidney Hook, demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-
keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak didasarkan pada
kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.
f. Menurut C.F. Strong , demokrasi adalah Suatu sistem pemerintahan di mana
mayoritas anggota dewan dari masyarakat ikut serta dalam politik atas dasar
sistem perwakilan yang menjamin pemerintah akhirnya
mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya pada mayoritas tersebut.

B. Bentuk-Bentuk Demokrasi
Berdasarkan titik Perhatian, demokrasi dibedakan menjadi:
1. Demokrasi Formal: menempatkan semua orang dalam kedudukan yang sama dalam
bidang politik tanpa disertai upaya menghilangkan kesenjangan dalam bidang
ekonomi.
2. Demokrasi Material: Menciptakan persamaan sosial ekonomi (di negara sosial
komunis).
3. Demokrasi Campuran: menciptakan kesejahteraan rakyat dengan menempatkan
persamaan hak setiap orang.

Berdasarkan paham ideologi, demokrasi dibedakan menjadi :


1. Demokrasi Liberal: menekankan pada kebebasan dengan mengabaikan kepentingan
umum, kekuasaan pemerintah terbatas dibatasi oleh undang-undang. Diterapkan di
Amerika, Inggris.
2. Demokrasi Proletar: bertujuan mensejahterakan rakyat, tidak mengenal kelas sosial,
kekuasaan dipandang sebagai alat yang sah. Dipraktekkan di negara komunis
Polandia Rusia.

6
3. Demokrasi Pancasila: dijiwai dan didasari paham pancasila, ciri khas bersumber pada
tata nilai sosial budaya bangsa.

Berdasarkan penyaluran kehendak rakyat, demokrasi dibedakan menjadi :


1. Demokrasi langsung: mengikutsertakan setiap warga negara dalam menentukan
sesuatu urusan negara.
2. Demokrasi tidak langsung: untuk menyalurkan kehendak rakyat melalui wakil yang
duduk di parlemen, disebut juga demokrasi modern.
3. Demokrasi perwakilan dengan sitem refrendum: rakyat memilih para wakilnya untuk
duduk di parlemen tetapi parlemen di kontrol oleh pengaruh rakyat dengan sitem
referendum. 

C. Nilai-Nilai Demokrasi
Henry B Mayo dalam bukunya “Introduction to Demokratic Theory” merinci beberapa
nilai yang terdapat dalam demokrasi, yaitu :
1. Menyelesaikan persoalan secara damai dan melembaga.
2. Menjamin terselenggaaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang
sedang berubah.
3. Menyelenggarakan pergantian pemimpin secara teratur.
4. Membatasi pemakaian kekerasan sampai taraf yang minimum.
5. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman (diversity).
6. Menjamin tegaknya keadilan.

D. Kelebihan Dan Kekurangan Demokrasi


Sebagai sebuah sistem politik, demokrasi memiliki beberapa kelebihan dibandingkan
sistem politik lainnya. Dalam buku Globalisasi dan Krisis Demokrasi (41:2007), Dahl
menyebutkan bahwa demokrasi setidaknya demokrasi memiliki sepuluh kelebihan,
diantaranya :
1. Demokrasi mencegah tumbuhnya suatu pemerintahan otokratis (pemerintahan pada
satu orang), karena otokrasi kebanyakan melahirkan penguasa yang atas nama

7
sesuatu, menggunakan keunggulan suatu negara bangsa dengan pemaksaan dan
kekerasan untuk mencapai tujuannya.
2. Demokrasi menjamin bagi warganya untuk menggunakan hak-hak asasi yang tidak
diberikan oleh sistem yang demokratis.
3. Demokrasi menjamin kebebasan pribadi yang lebih luas kepada warga negaranya
daripada alternatif lain yang memungkinkan.
4. Demokrasi melindungi orang-orang, yang berhubungan dengan kepentingan pokok
mereka, seperti kelangsungan hidup, cinta, rasa hormat, dan sebagainya.
5. Pemerintahan demokratis memberikan kebebasan untuk menentukan nasibnya
sendiri, sesuai dengan hukum yang mereka pilih sendiri.
6. Pemerintahan demokratis memberikan kesempatan sebesar-besarnya untuk
menjalankan tanggung jawab moral.
7. Demokrasi membantu perkembangan manusia lebih daripada sistem lain.
8. Pemerintahan demokratis dapat membantu perkembangan kadar persamaan politik
yang relatif tinggi.
9. Demokrasi negara-negara demokrasi tidak berperang satu sama lain.
10. Negara-negara dengan pemerintahan demokratis biasanya lebih maju daripada negara
dengan pemerintahan non demokratis.

Selain kelebihan-kelebihan yang disebutkan di atas, tentunya sistem demokrasi


memiliki kelemahan. Beberapa kekurangan dikemukakan oleh S. N. Dubey.
1. Pertama, demokrasi berdasar terhadap anggapan bahwa manusia semua sama atau
sederajat, karena mereka akrab dan memiliki hal serupa didalam mental, spiritual dan
kualitas moral. Akan tetapi para pengkritik demokrasi membantah bahwa anggapan
tersebut. Manusia tampak sangat berbeda didalam berbagai hal, seperti stamina
moral, dan kapasitas untuk belajar dengan berlatih dan pengalaman.
2. Kedua, pemerintahan oleh mayoritas merupakan peraturan yang dipegang oleh
manusia biasa, dimana secara umum tidak intelligent, memiliki opini yang tak
terkontrol dan bertindak emosional tanpa alasan, berpengetahuan terbatas,
kekurangan waktu luang yang diperlukan untuk perolehan dalam memahami
informasi, dan curiga atas kecakapan yang dimiliki oleh orang lain. 

8
3. Ketiga, dalam demokrasi yang memerintah adalah publik, sedangkan publik atau
kelompok seringkali beraksi dengan cara mencolok.
4. Keempat, demokrasi didasarkan atas sistem partai. Partai-partai meletakkan perhatian
utama untuk mereka sendiri daripada bangsa mereka. Mereka berkembang diatas
ketidaktahuan masyarakat.
5. Kelima, propaganda partai dan sering mengunjungi masyarakat tertentu
membutuhkan pengeluaran yang besar.

E. Macam-Macam Demokrasi Yang Pernah Berlaku Di Indonesia


1. Periode 1945-1959 (Masa Demokrasi Parlementer)
Pasca proklamasi kemerdekaan, kita memulai demokrasi dengan sistem
Demokrasi parlementer pada fase demokrasi ini, peran parlementer serta partai-partai
sangat menonjol. Di satu sisi partai-partai ini memang berfungsi sebagai wadah dalam
pencerdasan dan aspirasi politik, namun disisi lain, munculnya partai-partai dengan
kepentingan dan ideologi yang berbeda secara tidak langsung menciptakan sekat-
sekat antar sesama anak bangsa. Akibatnya, persatuan yang digalang selama
perjuangan melawan musuh bersama menjadi kendor dan tidak dapat dibina menjadi
kekuatan konstruktif sesudah kemerdekaan.
2. Periode 1959-1965 (Masa Demokrasi Terpimpin)
Kekuasaan cenderung korup dan kekuasaan absolut pasti korup. Adagium itu
adalah gambaran dari demokrasi paca demokrasi parlementer, pada fase ini, Soekarno
mendeklarasikan dirinya sebagai presiden seumur hidup, dan saat itu pula Dwi
tunggal runtuh, karena Bung Hatta memilih mundur dari jabatan wakil presiden
karena menilai konsep yang dibawa Soekarno sudah jauh menyimpang dari cita-cita
rakyat. Salah satu kelemahan dari sistem demokrasi terpemimpin ini adalah tidak
adanya proses check and balance. Karena peran presiden sangat dominan sementara
partai politik praktis menjadi kurang berfungsi.
3. Periode  1966-1998 (Masa Demokrasi Pancasila Era Orde Baru)
Demokrasi pancasila merupakan demokrasi konstitusional yang menonjolkan
system presidensial. Landasan formal periode ini adalah pancasila, UUD 1945 dan
Tap MPRS/MPR dalam rangka untuk meluruskan kembali penyelewengan terhadap

9
UUD 1945 yang terjadi di masa Demokrasi Terpimpin, dalam perkembangannya,
peran presiden semakin dominant terhadap lembaga-lembaga Negara yang lain.
Melihat praktek demokrasi pada masa ini, nama pancasila hanya digunakan sebagai
legitimasi politik penguasa saat itu sebab kenyataannya yang dilaksanakan tidaka
sesuai dengan nilai-nilai pancasila.
4. Periode 1999- Sekarang (Masa Demokrasi Pancasila Era Reformasi)
Demokrasi yang dikembangkan pada masa reformasi pada dasarnya
adalah demokrasi dengan mendasarkan pada Pancasila dan UUD 1945,
denganpenyempurnaan pelaksanaannya dan perbaikan peraturan-peraturan yang
tidak demokratis, dengan meningkatkan peran lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi
negara dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu
padaprinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara lembaga-
lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif.

Demokrasi Indonesia saat ini telah dimulai dengan terbentuknya DPR – MPR
hasil Pemilu 1999 yang telah memilih presiden dan wakil presiden serta
terbentuknya lembaga-lembaga tinggi yang lain. Masa reformasi berusaha
membangun kembali kehidupan yang demokratis antara lain :
1. Keluarnya Ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang pokok-pokok reformasi.
2. Ketetapan No. VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR tentang Referandum.
3. Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bebas dari
KKN.
4. Tap MPR RI No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa Jabatan Presiden dan
Wakil Presiden RI.
5. Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II, III, IV.
Pada Masa Reformasi berhasil menyelenggarakan pemiluhan
umum sudah empatkali yaitu tahun 1999, 2004, 2009, dan tahun 2014.

F. Pendidikan Demokrasi Di Indonesia


Dari mulai tahun 1960 sampai sekarang, pendidikan demokrasi telah dilaksanakan
walaupun dengan substansi yang berbeda, karena faktor kepentingan penguasa. Di tingkat

10
persekolahan mata pelajaran yang memiliki visi dan misi yang jelas sebagai pendidikan
demokrasi adalah Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Hal ini sebagaimana
dikemukakan oleh Winataputra dkk (2004:2), bahwa: "... PKn dapat disikapi sebagai:
pendidikan Kewarganegaraan, pendidikan politik, pendidikan nilai dan moral, pendidikan
kebangsaan, pendidikan kemasyarakatan, pendidikan hukum dan hak asasi manusia, dan
pendidikan demokrasi". Kemudian Winataputra dkk (2004:3), mengemukakan bahwa:
"Secara keseluruhan PKn memiliki fungsi yang strategis untuk mewujudkan esensi tujuan
pendidikan nasional membentuk warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab"-
Pentingnya PKn sebagai wahana formal pendidikan demokrasi disadari oleh para pakar
pendidikan dan para pengambil keputusan. Hal ini sebagaimana tercantum dalam pasal
37 UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikar Nasional (Sisdiknas), di mana PKn
merupakan muatan kurikulum wajib dan mulai pendidikan dasar sampai dengan
pendidikan tinggi. Suatu Negara yang menerapkan sistem demokrasi dimanapun berada,
pada dasarnya untuk melindungi hak-hak warga negaranya, dan sacara tidak langsung
menginginkan warga negaranya memiliki wawasan, rnenyadari akan keharusannya serta
menampakkan partisipasinya sesuai dengan status dan perannya dalan masyarakat. 

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari makalah yang disusun, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa :
1. Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai
upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk
dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
2. Demokrasi berdasarkan titik perhatian, dibedakan atas demokrasi formal, demokrasi
material, dan demokrasi campuran. Demokrasi berdasarkan paham ideologi, dibedakan
atas demokrasi liberal, demokrasi proletar, dan demokrasi pancasila. Demokrasi
berdasarkan penyaluran kehendak rakyat, dibedakan atas demokrasi langsung, demokrasi
tidak langsung, dan demokrasi perwakilan.
3. Terdapat 8 nilai demokrasi, yaitu menyelesaikan persoalan secara damai dan melembaga,
menjamin terselenggaaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang
sedang berubah, menyelenggarakan pergantian pemimpin secara teratur, membatasi
pemakaian kekerasan sampai taraf yang minimum,  mengakui serta menganggap wajar
adanya keanekaragaman (diversity), dan menjamin tegaknya keadilan.
4. Demokrasi memiliki kelebihan dan kekurangan, yang membuatnya berbeda, namun tidak
membuatnya menjadi lebih buruk daripada sistem politik lainnya.
5. Pada periode 1945-1959 berlaku sistem demokrasi parlementer, periode 1959-1965
berlaku sistem demokrasi terpimpin, periode  1966-1998 berlaku sistem demokrasi
pancasila era Orde Baru, dan periode 1999- sekarang berlaku sistem demokrasi Pancasila
era Reformasi.
6. Pendidikan demokrasi sangat diperlukan, agar warga negaranya mengerti, menghargai
kesempatan dan tanggungjawab sebagai warga negara yang demokratis.

12
DAFTAR PUSTAKA

Mardiya.2010/11/29.pendidikan-kewarganegaraan.demokrasi.wordpress.com

Id.m.wikipedia.org.2018.demokrasi.wiki

Panjieko.2016/03/18.demokrasi-di-indonesia.amp

13

Anda mungkin juga menyukai