Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN

STUDI PENGALAMAN LAPANGAN

SECARA DARING

Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Syarat Menyusun Kegiatan SPL

Secara Daring

Disusun Oleh :

(Kelompok 42)

No Nama NIM Jabatan


Kelompok
1 Imam Sholehan 2020030072 Ketua
2 Sofia Nabila Izzati 2019030024 Sekretaris
3 Elfi Putri Risdiyanti 2019030029 Sekretaris
4 Rizki Nadila 2019030042 Bendahara
5 Wiwit santoso 2019030027 Anggota
6 Eva Chosiyatun Chasanah 2019030021 Anggota
7 Mahnita Hastin Nastiti 2019030010 Anggota
8 Novi Nur Khasanah 2019030025 Anggota
9 Davana Artin Salsabila 2019030022 Anggota
10 Wiwit Setiani 2019030084 Anggota

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS SAINS AL – QUR’AN (UNSIQ)

TAHUN 2021

UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ)

1
JAWA TENGAH DI WONOSOBO

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)


Jl. Raya Kalibeber Km. 03, Wonosobo Jawa Tengah 56351 Email : fitkunsiq@gmail.Com
Web://Fitkunsiq.Ac.Id

PENGESAHAN

Laporan SPL secara daring yang disusun oleh :

Kelompok : 42

Nama Ketua : Imam Sholehan

Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Lokasi 1 : Lembaga Pendidikan Islam Hidayatullah Semarang

Lokasi 2 : Yayasan Citra Alam Jakarta

Telah melaksanakan Ujian SPL di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo pada tanggal:

14-20 April 2020

Laporan SPL tersebut dinyatakan dapat diterima sebagai kelengkapan dalam


rangka menyelesaikan tugas pada kegiatan SPL secara daring.

Wonosobo, 11 April 2020

Ketua SPL Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

(Imam Sholehah) (Muhtar sofwan hidayat M.Pd.i)

NIM.2020030072 NIDN.0608018901

Mengetahui,

Dekan,

H. Mukromin, Alh., M. Ag

NIDN.0613036601
DAFTAR ISI

2
HALAMAN SAMPUL..........................................................................1

HALAMAN PENGESAHAN................................................................2

DAFTAR ISI........................................................................................3

BAB I : PENDAHULUAN....................................................................5

A. Deskripsi SPL...............................................................................5
B. Tujuan SPL...................................................................................5
C. Program Kerja SPL......................................................................5
BAB II : PROFIL OBYEK SPL SECARA DARING.................................6
1. Lokasi 1 (Lembaga Pendidikan Islam Hidayatullah Semarang)...6
A. Sejarah Sekolah.....................................................................6
B. Visi dan Misi...........................................................................7
C. Struktur Organisasi................................................................7
D. Keadaan Guru dan Siswa......................................................8
E. Sistem Pendanaan dan Pembayaran....................................11
F. Kurikulum, Media dan Laboratorium.....................................13
G. Keunggulan dan Prestasi yang Diraih...................................14
2. Lokasi 2 (Yayasan Citra Alam Jakarta)......................................15
A. Sejarah Sekolah..................................................................15
B. Visi dan Misi........................................................................16
C. Struktur Organisasi.............................................................17
D. Keadaan Guru dan Murid...................................................20
E. Sistem Pendanaan dan Pembayaran.................................25
F. Kurikulum, Media dan Dan Laboratorium...........................27
G. Sistem Pembelajaran secara daring...................................28
H. Sistem Evaluasi Pembelajaran secara daring.....................29
I. Keunggulan dan Prestasi yang Diraih.................................30

BAB III : ANALISIS PROGRAM OBYEK SPL.......................................34

A. Administrasi umum/kepegawaian..........................................34
B. Akademik (kurikuler dan ekstra kulikuler)...............................34

3
C. Kesiswaan..............................................................................37

BAB IV : PENUTUP............................................................................40

A. Kesimpulan............................................................................40
B. Saran dan Rekomendasi........................................................41
C. LAMPIRAN - LAMPIRAN........................................................45

BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi SPL
1. Studi Pengalaman Lapangan (SPL) secara daring adalah kegiatan
akademik yang dilaksanakan pleh FITK UNSIQ Jawa Tengah di
Wonosobo bersama mahasiswa dengan program utamanya mengadakan
studi lapangan di lembaga – lembaga pendidikan, khususnya sekolah –
sekolah yang berkualitas secara daring.
2. SPL masuk dalam kurikulum FITK UNSIQ dengan bobot 2 SKS.
3. SPL merupakan kegiatan wajib sebagai salah syarat untuk mengikuti
kegiatan Microteaching dan PPL.
B. Tujuan SPL
SOP ini bertujuan untuk :
1. Membekali mahasiswa dengan wawasan praktis tentang pengelolaan
sebuah lembaga pendidikan khususnya sekolah.
2. Agar mahasiswa memiliki pengetahuan riil tentang penyelenggaraan
pendidikan dan proses pembelajaran di sekolah, khususnya sekolah –
sekolah yang maju yang berkualitas secara daring.

4
3. Untuk menjalin kemitraan dan komunikasi yang posistif di bidang
pendidikan antara FITK UNSIQ dengan pihak sekolah.
C. Program Kerja SPL
1. SPL secara daring dilaksanakan berdasarkan tanggung jawab bersama
antara FITK UNSIQ dan sekolah – sekolah tempat SPL yang
dilaksanakan secara daring.
2. SPL dikelola dengan melibatkan berbagai unsur di FITK UNSIQ, dan
lokasi SPL.
3. Mahasiswa SPL harus di bimbing secara intensif dan sistematis oleh
dosen pembimbing yang memenuhi syarat.
4. Pelaksanaan SPL secara daring tidak dapat dititipkan kedalam kegiatan
lainnya.
5. SPL secara daring dilaksanakan selama 2 hari via Zoom meeting.

BAB II

PROFIL OBYEK SPL SECARA DARING

1. LOKASI 1 (LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM HIDAYATULLAH


SEMARANG)
A. Sejarah Sekolah
Yayasan Abul Yatama berdiri pada tanggal 23 Juni 1984. LPI
Hidayatullah adalah salah satu bidang di bawah Departemen
Pendidikan yayasan Abul Yatama yang dipimpin oleh kepala bidang
pendidikan dasar dan menengah (Kabiddikdasmen) yang saat ini
kepemimpinan diamanahkan kepada Drs. H. Abdul Ghofur, M.Pd.
Kemudian pada tahun berikutnya yayasan ini mendirikan sebuah LPI
(Lembaga Pendidikan Islam) Hidayatullah yang berdiri pada tanggal
15 Mei 1988 yang berkedudukan di jalan Durian Selatan I nomor 6
Banyumanik Semarang. Hingga saat ini LPI Hidayatullah telah
memiliki satuan pendidikan/institusi pendidikan yang cukup lengkap,
yaitu mulai dari KB (Kelompok Bermain), TK (Taman Kanak-Kanak),
SD, SMP dan SMA yang berbasis Islami.

5
SD Islam Hidayatullah secara geografis terletak di Jl. Durian Selatan
1/6 Srondol Wetan Kec. Banyumanik Semarang 50263 Telp / Fax:
(024) 7474171, email: sd@lpi-hidayatullah.com. Sebagai kepala
sekolahnya saat ini adalah Bapak Suprapto Haris Setiawan, S.Pd.
B. Visi, Misi, dan Tujuan SD Islam Hidayatullah Semarang
a. Visi SD Hidayatullah Semarang
Memadukan dzikir, fikir, dan ikhtiar serta menyamai benih insan
khoirul ummah.
b. Misi SD Hidayatullah Semarang
1) menjadikan Sekolah Dasar Islam unggul berbasis dakwah.
2) menjadikan Sekolah dasar Islam rujukan di Jawa Tengah.
C. Struktur Organisasi SD Islam Hidayatullah Semarang
a. Ketua Yayasan Abul Yatama : Umar Thoha, M.BA. MSi
b. Kabiddikdasmen : Drs. H. Abdul Ghofur, M.Pd.
c. Kepala Sekolah : Suprapto Haris Setiawan, S.Pd
d. Waka Kurikulum 123 : Dwi Wulandari, S.Pd
e. Waka Kurikulum 456 : M. Hambali, S.Si
f. Waka Kesiswaan : Suparno, S.Pd
g. Waka Humas dan RT : Supriyanto, S.Pd
h. KATU : Maryanto, S.E

D. Keadaan Guru dan Siswa


Suatu lembaga pendidikan dapat berjalan dengan baik apabila
dalam lembaga tersebut terdapat pendidik (guru) dan karyawan yang
bertugas sesuai bidangnya untuk membantu penyelenggaraan
pendidikan di lembaga tersebut. Tenaga pendidik di SD Islam
Hidayatullah Semarang adalah pendidik yang mempunyai kualifikasi
yang baik, yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di sekitar
Semarang. Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian langsung
di SD Islam Hidayatullah Semarang, jumlah siswa yang terdaftar pada
tahun ajaran 2011/2012 secara keseluruhan berjumlah 812 siswa.
1. Keadaan Guru

6
Guru atau pendidik adalah salah satu dari faktor pendidikan yang
tidak dapat ditinggalkan, maka kemampuan profesionalitas serta
kualitasnya perlu diperhatikan. Dalam proses belajar mengajar sangat
diperlukan guru yang professional, sehingga betul-betul memahami
dan mendidik siswa serta tahu bahwa siswa mempunyai perbedaan
yang sifatnya individual dalam pendidikan.SD Islam Hidayatullah
memiliki staf pengajar guru yang kompeten pada bidang pelajarannya
sehingga berkualitas dan menjadi salah satu yang terbaik di Kota
Semarang. Guru-guru di SD Islam Hidayatullah melakukan berbagai
kegiatan, pelatihan dan seminar-seminar untuk menambah
pengetahuan dan pengalaman agar lebih baik dalam melakukan
pembelajaran.
Di SD Islam Hidayatullah, tidak hanya ada guru wali kelas dan
guru mata pelajaran lain. Tetapi ada juga guru khusus yang mengajar
baca al-quran setiap kelasnya. Guru BAQ (Baca al-quran) masuk ke
setiap kelas setiap pagi dan didampingi oleh guru kelas untuk
mendampingi para murid doa pagi dan tadarus/tahfidz. Baca al quran
di sd hidayatullah menggunakan metode UMMI, yaitu membaca al
quran secara tartil dan cepat. Kegiatan ini dilakukan setiap pagi, dan
saat pandemi tetap dilaksanakan dengan menggunakan aplikasi zoom.
Tenaga pendidikan di SD Islam Hidayatullah berjumlah Berjumlah
80 orang.
Yang terdiri dari :
1. Kepala Sekolah (1 orang)
2. Wakil Kepala Sekolah (3 orang)
3. Guru Kelas 1 (8 guru untuk 4 kelas)
4. Guru Kelas 2 (8 guru untuk 4 kelas)
5. Guru Kelas 3 (4 guru untuk 4 kelas)
6. Guru Kelas 4 (4 guru untuk 4 kelas)
7. Guru Kelas 5 (4 guru untuk 4 kelas)
8. Guru Kelas 6 (4 guru untuk 4 kelas)
9. Guru PAI (6 orang)

7
10. Guru Bahasa Ingris (2 orang)
11. Guru TIK (1 orang)
12. Guru Penjas (2 orang)
13. Guru BAQ (25 orang)
14. Karyawan TU (8 orang)

2. Keadaan Siswa
Di SD Hidayatullah Semarang, siswa melakukan kegiatan haria dan
juga diajarkan pembiasaan sikap. Kegiatan dan pembiasaan yang
dilakukan antara lain:
1. Apel pagi dan siang hari
2. Pembiasaan doa pagi, tahfidz dan literasi yang didampingi guru
kelas dan guru BAQ
3. Pembiasaan wudhu sebelum sholat
4. Pembisaan sholat berjamaah dikelas untuk kelas 1-4 dan sholat
berjamaah di mushola untuk kelas 5-6.
5. Pembiasaan Cuci tangan dan makan siang dikelas dipimpin doa
oleh kapten kelas.
6. Siswa diberi cerita" yang memotivasi

Di sd hidayatullah terdapat 24 rombongan belajar atau 24 kelas dan


siswa berjumlah 719.

Kelas Jumlah Siswa

1 112
2 109
3 112
4 115
5 141
6 130
Total. 719

Tingkat Jumlah
12 4

8
2 4
3 4
4 4
5 4
6 4
Total 24

E. Sistem Pendanaan dan Pembayaran


a. Sekolah Dasar (SD)
Setiap hari senin ada uang jariyah (bebas SPP)
b. Sekolah Menengah Pertama (SMP)
1. Dana pemerintah BOS
2. DKS (Dana Kegiatan Sekolah) setahun sekali
3. Setiap siswa memiliki rekening masing-masing
4. Pembayaran yang dilakukan secara online melalui rekening
BRI Syariah
5. Menerima pembayaran secara tunai juga
F. Kurikulum, Media dan Labolatorium
1. Kurikulum SD Islam Hidayatullah Semarang
a. Kurikulum Umum (Kementerian Pendidikan & Kebudayaan)
kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 menggunakan kurikulum 2013
b. Kurikulum Agama (Kementerian Agama)
Karena SD Islam Hidayatullah merupakan sekolah yang
berorientasi pada keagamaan maka sekolah ini menggunakan
kurikulum agama dengan pembagian sebagai berikut :
a) Kelas 1 dan 2 meliputi : Akidah Akhlak, Fikh, Al-Qur’an &
Hadist, Bahasa Arab.
b) Kelas 3, 4, 5 dan 6 meliputi : Akidah Akhlak, Fikh, Al-
Qur’an & Hadist, SKI (Sejarah Kebudayaan Islam),
Bahasa Arab.
c. BAQ ( Baca Al-Qur’an)
Menggunakan metode UMMI yang berasal dari UMMI
Foundation Surabaya. Metodee UMMI merupakan salah satu

9
metode membaca Al-Qur’an secara tartil dan cepat, dengan
rincian materi sebagai berikut:
a) Tahfidz (hafalan)
b) Tartil (membaca)
c) Tajwid (kaidah bacaan)
d) Ghorib (bacaan khusus)

d. Kurikulum Pembiasaan Ibadah


a) Thoharoh
b) Sholat
c) Dzikir dan do’a ba’da sholat
d) Asmaul Husna
e. Kurikulum Pembiasaan sikap daan kegiatan harian
a) Apel pagi dan siang
b) Do’a sebelum dan sesudah belajar
c) Upacara bendera
d) Makan siang bersama
e) Komunikasi dan interaksi dengan teman dan guru
f) Adab buang air kecil dan besar
g) 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun)
h) Literasi
i) Pembiasaan cinta lingkungan dan taman
2. Media dan Laboratorium
Fasilitas SD Islam Hidayatullah Semarang:
a. Lingkungan sekolah yang asri dengan konsep sekolah adiwiyata
b. Gedung 3 lantai
c. Mushola
d. Ruang kelas represiantatif, ber AC, LCD, Speaker
e. Jaringan Internet hotspot
f. Ruang meeting
g. Perpustakaan yang nyaman
h. Lapangan badminton indor

10
i. Laboratorium komputer
j. Laboratorium IPA
k. Laboratorium seni
l. Lapangan futsal
m. Lapangan basket
n. Lapangan voli
o. Tempat parkir yang luas
p. Kantin
q. Aula serba guna
G. Keunggulan & Prestasi yang Diraih
a. Peringkat 8 (perunggu) lomba Cerdas Cermat Islam diraih oleh Ananda
Itsar Sabrina Annur 6. Peringkat 10 (perunggu) lomba Kompetisi
Matematika dan IPA diraih oleh Ananda Wali Al Fatah.
b. Lomba Try out Asesmen kompetensi Minimal (AKM).
c. Lomba Cerdas Cermat Islam (CCI).
d. Lomba Kompetisi Matematika dan IPA.
e. Peringkat 1 (emas) lomba Try Out Asesmen Kompetensi minimal (AKM)
diraih oleh Ananda Pramudita Saffanah Anggraeni.
f. Peringkat 2 (emas) lomba Cerdas Cermat Islam (CCI) diraih oleh Ananda
Nabila Azzahra Adita.
g. Peringkat 3 (perak) lomba Kompetensi Matematika dan ipa diraih oleh
Ananda Rahesya Syah Putra.
h. Peringkat 4 (perak) lomba Kompetensi Matematika dan ipa diraih oleh
Ananda Muhammad Zidane.
2. LOKASI 2 (SEKOLAH CITRA ALAM CIGANJUR)
A. Sejarah Sekolah
Ide awal sekolah ini diinisiasi oleh Ir Lendo Novo, lulusan Institut
Teknologi Bandung angkatan 1983. Saat kecil, Lendo mengaku kerap
dimarahi guru karena terlalu banyak bertanya. Lendo kecil memang
punya rasa ingin tahu yang tinggi.
Menurutnya, duduk diam bagi seorang murid adalah siksaan. Dari
pengalaman masa kecilnya inilah Lendo mulai bercita-cita membangun
sebuah sekolah yang memberi kesempatan bagi para murid

11
berekspresi, dekat dengan alam, dan tentunya menikmati proses
pembelajaran yang ada.
Sekolah dengan metode ini juga berangkat dari keprihatinan Lendo
terhadap biaya pendidikan yang semakin tidak terjangkau oleh
masyarakat. Ide membangun sekolah ini adalah agar bisa membuat
sekolah dengan kualitas sangat tinggi, tetapi dengan harga terjangkau.
Keinginan Lendo mendirikan sekolah yang “menyenangkan” ini
terwujud pada tahun 1989. Dimulai dengan TK Salman Al-Farisi di
Awiligar, Bandung, Lendo terus memupuk konsep untuk mendirikan
sekolah berkonsep dekat dengan alam.
Hingga pada akhirnya, sekolah alam pertama kali didirikan di
Ciganjur pada tahun 1998, tepatnya di Jalan Damai, Ciganjur, Jakarta
Selatan dengan nama Sekolah Alam Ciganjur. Sekolah ini dimulai
hanya dengan 8 orang murid, yakni 5 orang di Playgroup dan 3 orang
di SD, dengan didampingi 6 orang guru, di mana 3 guru adalah guru
Playgroup, 2 guru adalah guru SD dan satu orang adalah guru
Iqra`/tahfidz.
Kemudian, pada tahun 2001, lokasi Sekolah Alam Ciganjur ini
berpindah tempat di Jalan Anda Nomor 7X, Ciganjur, Jagakarsa,
Jakarta Selatan. Lendo kemudian mengembangkan sekolah alam
bernama School of Universe di Jalan Raya Parung 314 km 43, Parung,
Bogor. Sejak berdiri pada tahun 1998, dikutip dari Wikipedia, konsep
sekolah yang kembali ke alam ini telah diadopsi di berbagai daerah.
Mulai dari Aceh hingga Papua. Pada Jambore Sekolah Alam Nusantara
di Lembang, Juli 2011, dibentuklah Jaringan Sekolah Alam Nusantara
(JSAN) sebagai wadah sekolah alam se-nusantara. Tidak kurang dari
57 sekolah alam bergabung dalam jaringan ini.
B. Visi dan Misi
1. Visi
Mempersiapkan khalifah yang berahlak karimah, jujur,
bertanggung jaawab, serta menebar kasih sayang melalalui
pendidikan dan berbasis alam dan budaya yang berkualitas.

12
2. Misi
a. Membentuk dan mempersiapkan pribadi yang mencintai dan
mengamalkan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
b. Pendidikan diarahkan agar anak didik dapat menjadi anak yang
produktif (dalam ibadah dan bekerja), mandiri (dalam hidup
dan berusaha) dan berakhlak mulia pada alam dan manusia.
c. Membentuk pribadi yang diarahan agar dapat mencintai
belajar, mencintai sesame makhhluk Allah, berempati, berfikir
kritis, dapat memecahkan masalah.
d. Membentuk pribadi yang dapat mengapresiasi budaya dan
kesenian.
e. Menumbuhan kepedulian dan kecintaan terhadap alam dan
lingkungannya.
f. Mengembangkan potensi intelektual, psikologi, fisik dan sosial,
diseimbangkan oleh aspek spiritual, penanaman dan
pengembangan karakter postif, untuk menjadi masyarakat
pembelajaran dan bertanggung jawab.
C. Struktur Organisasi
Yayasan Citra Alam memiliki struktur organisasi divisi pendidikan
yang berfungsi mengorganisasi penyelenggaraan pendidikan dan
kepegawaian dibidang pendidikn tersebut. Berikut ini merupakan
skema struktur organisasi untuk Staff Divisi pendidikan Sekolah Citra
Alam Ciganjur:

Struktur Organisasi Divisi Pendidikan Yayasan Citra Nurul Falah


Azmi

Pembina Yayasan Citra Nurul


Falah Azmi

Dra. Hj. Roisatunnnisak

Ketua Yayasan YCFA

Azmi Hakam G.

13
Div. Agama dan Direktur Pendidikan Div. Ekonomi
Kemasyarakatan Dan Usaha
M. Jamilun MSM

Dir. Pengembangan Progam &


Kurikulum

Divisi Kurikulum

Venny Nusantari

Dept.
KepSek KepSek SD KepSek KepSek Psikolg Dept.
Inklusi
PG/TK SMP SMA Gasnesya Inklusi
Hanistya
Joko
Iin Eka Daniati Ichda Deni Widya Joko
Widodo
khairunnisa Chaerudin Kurniawan Widodo

No Jabatan Penjabat

1 Pembina Yayasan Dra. Hj. Roisatunnisak


2 Ketua Yayasan Azmi Hakam Guntoro
3 Direktur Pendidikan M. Jamilun MSM
4 Keuangan Yayasan Effa Febriani
5 Keuangan Sekolah Effa Febriani, Vega
6 Administrasi PGTK Khudori
7 Administrasi SD, SMP Iwan
8 Arsip Sekolah Any
9 Marketing Sekolah Kodijah
Tabel Strukur Bidang Administrasi Unit Sekolah

14
Struktur Organisasi SD

Pembina & Ketua Yayasan Citra Nurul


Falah Azmi

Dra. Hj. Roisatunnisak

Azmi Hakam

Direktur pendidikan

M. Jamilun MSM
Dir. Pengembangan
Program & Kurikulum

Ary Okta Msn

Divisi Kurikulum

Venny Nusantari

Psikologi Sekolah Kepala Sekolah Departemen Inklusi

Ganesya Widya Hanistya Eka Joko Widodo


Damiati

Koordinator Level Kesiswaan Agama Tata Usha Akhid

1-2, 3-4, 5-6 Adam Khoiri Iwan

Vivi, Mukhid, Al-


Ayub

D. Keadaan Guru Dan Murid

15
Sekolah memperhatikan kualitas pengajar agar mutu sekolah tetap
terjaga baik. Sekolah melakukan beberapa tahap recruitment dan
training bagi staf pengajar. Training untuk staf pengajar dilakukan
untuk tetap menjaga dan terus meningkatkan kualitas pengajaran dan
pendidikan di sekolah.Training, workshop, seminar atau kegiatan
lainnya untuk guru, dapat bersifat in house dan atau mengirim guru ke
tempat pelatihan di luar sekolah. In house training dapat diberikan oleh
sesama guru, snapshot, kepala sekolah atau consultant sekolah. Agar
kualitas pengajaran tetap terjaga dan untuk meningkatkan professional
guru, selama satu tahun ajaran, guru mendapatkan assessment berupa
obeservasi mengajar dan keseharian. Untuk guru yang mengajar dalam
bahasa Inggris, mendapatkan observasi bahasa Inggris pada saat
mengajar.
a. Guru Kelas/Wali Kelas dan Team Teaching
Setiap kelas mempunyai guru kelas atau wali kelas dan team
teaching (untuk TK dan SD). Guru kelas atau wali kelas
bersama team teaching masing-masing bertanggung jawab atas
seluruh siswa di kelas yang dibawahinya, namun leader dan
penanggung jawab utama tetap guru/wali kelas. Perbandingan
guru dengan siswa di kelas sebagai berikut :
- Kelas PG = 1: 5 siswa
- Kelas TK A dan B = 1 : 10
- Kelas SD = 1 : 12
- Kelas SMP-SMA = 1 : 24
Guru kelas berlaku untuk tingkat Taman Kanak-kanak dan
Sekolah Dasar. Sedangkan wali kelas adalah untuk tingkat
Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas.
Jika orang tua ingin mengetahui secara khusus tentang
perkembangan belajar putra/putrinya, orang tua dapat
menghubungi guru kelas atau wali kelas.
b. Guru Bidang Studi
Guru kelas dan team teaching mengajar beberapa pelajaran

16
yang dominan pada tiap level kelas. Sedangkan untuk beberapa
mata pelajaran tertentu diajarkan oleh guru tertentu, yang
dinamakan subject teacher / guru mata pelajaran / guru bidang
studi.Untuk tingkat Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar,
diterapkan guru kelas yang dibantu oleh beberapa guru bidang
studi. Sedangkan pada tingkat Sekolah Menengah
Pertama dan Sekolah Menengah Atas menerapkan guru bidang
studi secara keseluruhan, seperti guru Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Biologi dan mata pelajaran
lainnya.
Orang tua dapat menghubungi masing-masing subject teacher
jika memerlukan informasi tentang hasil belajar putra/putrinya
pada bidang studi tertentu di sekolah.
Waktu Belajar Siswa diharapkan hadir tepat waktu ke sekolah
ataupun masuk ke dalam kelas.

c. Waktu belajar siswa di sekolah adalah sebagai berikut:


Play Group A
Senin, Rabu dan Jum’at 08.00 – 11.30
Play Group B
Senin - Jumat 08.00 – 11.30
Taman kanak-Kanak A
Senin – Jumat 08.00 – 11.30
Taman Kanak-Kanak B
Senin – Jumat 08.00 – 11.30
Sekolah Dasar
Senin – Jum’at 07.15 – 14.15
Sekolah Menengah Pertama
Senin – Jum’at 07.15 – 14.45
Sekolah Menengah Atas
Senin - Jum’at 07.05 – 15.30

17
d. Agenda siswa
Agenda siswa hanya untuk siswa tingkat Sekolah Menengah
Pertama dan Sekolah Menengah Atas, yang berfungsi sebagai
buku komunikasi antara siswa, sekolah dan orang tua. Guru
dapat mencantumkan informasi penting orang tua, begitu pun
sebaliknya. Siswa akan menuliskan rencana belajar dan hal-hal
hal yang terkait dengan informasi belajar di buku agenda
dengan arahan dan bimbingan wali kelas.
a) Senandung Al Fatihah dan Asmaul Husna
b) Kegiatan sholat
c) Circle Time
d) Refleksi dan Home Base
e) Upacara Bendera
f) Agama
g) Pendidikan lingkungan hidup
h) Komputer
i) Outbond
j) Pendalaman agama
k) Camping
l) Ekstrakulikuler
e. Pakaian sekolah
Siswa, guru, orang tua dan pengantar/penjemput datang ke
sekolah menggunakan pakaian yang sesuai dengan kondisi
lingkungan sekolah, menutupi aurat, sederhana, memperhatikan
sopan dan santun, bermotif yang patut, serta fleksibel dan
nyaman untuk dikenakan dalam mengikuti seluruh kegiatan
belajar di sekolah .
Untuk alas kaki yang dikenakan siswa:
Kedatangan di sekolah : sepatu atau sepatu sandal (selain
sandal jepit)

Saat beraktivitas :

18
a) Fieldtrip atau event-event tertentu : rompi dan topi rimba
SCA
b) Lingkungan Hidup : sepatu boot
c) Outbound : sepatu olahraga
d) Berwudhu : sandal jepit
Siswi Sekolah Citra Alam Ciganjur kelas 1-2 disarankan
mengenakan jilbab dan untuk kelas 3 – 12 diwajibkan.
f. Perlengkapan belajar dari rumah
Pada saat belajar, siswa sudah menyiapkan
perlengkapannya, sehingga selalu dalam kondisi siap untuk
belajar. Orang tua berkewajiban untuk turut mengecek ,
mengarahkan atau membantu siswa dalam persiapan tersebut di
rumah, jika diperlukan.
Pada saat siswa mengikuti pelajaran olah raga dan gardening,
siswa juga memerlukan peralatan dan perlengkapan belajar
yang dibawa dari rumah, seperti baju olah raga, baju ganti,
perlengkapan gardening, perlengkapan berenang dan lain
sebagainya.
Untuk siswa tingkat Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar
kelas 1-2, guru akan mengarahkan bagaimana siswa
bertanggung jawab atas pelengkapan belajar yang dibawa ke
sekolah. Sedangkan siswa tingkat Sekolah Dasar kelas 3-6 dan
Sekolah Menengah Tingkat Pertama sudah harus dapat
bertanggung jawab penuh atas perlengkapan belajar tersebut.
E. Sistem Pendanaan Dan Pembayaran
Sistem pendanaan dan pembayaran di SD Citra Alam antara lain:
a. Pencarian Dana
Pencarian dana untuk menunjang kegiatan tertentu yang
melibatkan siswa, orang tua atau sekolah harus terlebih dahulu
mengajukan permohonan dan proposal kepada Kepala Sekolah
dengan tembusan kepada Pelaksana Harian.

19
Didalam permohonan tersebut harus dicantumkan perincian
secara detail tentang rencana yang akan dilakukan termasuk
tanggal pelaksanaan, ekspetasi perolehan uang, keterlibatan
siswa dan siapa yang akan menerima dana tersebut.
b. Administrasi
Kemudian bagi orang tua yang ingin berhubungan dengan
administrasi langsung menuju bagian administrasi yang
berlokasi di modul atas. Bagian administrasi akan melayani
beberapa kegiatan seperti pendaftaran, keuangan, pembayaran
uang sekolah, seragam, antar jemput, dll.
c. Kesempatan Untuk Membantu Sekolah
Sekolah mendorong, membuka kesempatan seluas-luasnya dan
berterimakasih bagi para orang tua untuk dapat terlibat dalam
kegiatan sekolah dan inisiatif untuk memberikan bantuan
sekolah dalam rangka mensukseskan kegiatan sekolah.

Kemudian, sekolah mengharapkan siswanya untuk tidak


membawa uang saku ke sekolah, terutama bagi siswa yang
belum memahami fungsi uang dan belum dapat
mempergunakannya dengan baik dan cermat. Selanjutnya, ada
aturan antara lain:

Untuk tingkat SD kelas 1-2, diharapkan tidak membawa uang.


Apabila membawa uang orang tua harus menghubungi dan
menginformasikannya kepada guru kelas masing-masing.
Untuk tingkat SD kelas 3, sekolah memberikan kesempatan
siswanya untuk belajar menggunakan uang atas sepengetahuan
dan seijin orang tua.
Untuk tingkat SD kelas 4-6, sekolah memberikan hak kepada
siswa untuk dapat menggunakan uang sebaik-baiknya dan
bertanggung jawab. Sekolah mengharapkan kerja sama orang
tua untuk dapat turut mengontrol penggunaan uang tersebut.

20
Berkaitan dengan pembayaran SPP, tidak diijinkan melakukan
pembayaran melalui guru. Siswa yang dipercaya oleh orang tuanya
membayarkan SPP diminta langsung membayarkan ke bagian
keuangan. Jika memang siswa belum dipercaya untuk menyampaikan
uang SPP dalam jumlah besar maka sebaiknya orang tua langsung
berhubungan dengan bagian keuangan

F. Kurikulum, Meda, Dan Labolatorium


1. Kurikulum
a. Kurikulum alam
1) Sekolah berwawasan dan berbudaya lingkungan.
2) Menekankan proses yang bertujuan membentuk perilaku,
nilaj dan kebiasaan untuk menghargai lingkungan hidup.
b. Karakter
Nilai- nilai Asmaul Husna sebagai dasar karakter yang
diaplikasikan dalam praktik keseharian seluruh komponen sekolah
c. Kurikulum nasional, Standar pencapaian minimal belajar siswa
daru kemendiknas.
d. Struktur Kurikulum
1) Pendidikan Agama islam
2) BBQ
3) Bahasa Indonesia
4) English
5) Math
6) Science
7) Sosial studies
8) Pendidikan Lingkungan hidup
9) Sport / outbond

21
10) Art
11) Music
12) Drama- grade 4-6
2. Media dan Laboratorium sekolah
a. Media sekolah menggunakan dengan alat sederhana yang
bertujuan dapat digunakan untuk mengeksplorasi dan
mengeksploitasi dari alam.
b. Laboratorium sekolah
Disediakan mikroskop dan sekolah menyediakan laptop.
Tetapi, aktivitas belajar lebih banyak outdor bertujuan untuk
mendorong anak belajar sesuatu dari luar.
G. Sistem Pembeajaran Secara Daring
Pada saat pembelajaran daring, siswa sudah menyiapkan
perlengkapannya, sehingga selalu dalam kondisi siap untuk belajar.
Orang tua berkewajiban untuk turut mengecek, mengarahkan atau
membantu siswa dalam persiapan tersebut di rumah, jika diperlukan.
Pada saat siswa mengikuti pelajaran olahraga dan gardening, siswa
juga memerlukan peralatan dan perlengkapan belajar yang dibawa dari
rumah, seperti baju olah raga, baju ganti, perlengkapan gardening,
perlengkapan berenang dan lain sebagainya.Untuk siswa tingkat
Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar kelas 1-2, guru akan
mengarahkan bagaimana siswa bertanggung jawab atas pelengkapan
belajar yang dibawa ke sekolah. Sedangkan siswa tingkat Sekolah
Dasar kelas 3-6 dan Sekolah Menengah Tingkat Pertama sudah harus
dapat bertanggung jawab penuh atas perlengkapan belajar tersebut.

Pembelajaran daring di SD Citra Alam jakarta ini sangat di


butuhkan bimbingan yang sangat khusus dari orang tua, karena hanya
orangtualah yang bisa mangawasi anak ketika sedang pembelajaran
berlangsung, kerja sama antara guru dan wali murid sangat di
butuhkan, disini guru hanya memberikan beberapa tugas kepada anak2
dan akan menarik kembali jawaban jawaban yang sudah di kerjakan

22
anak anak dan memberikan nilai terhadap anak. Pembelajaran dari di
SD Citra alam Jakarta ini berbeda beda untuk yang kelas 1-3 masih
menggunakan grup WA dan untuk tingkat SD yang kelas 4-6 sudah
menggunakan google from agar lebih mudah dalam menyampaikan
informasi dan beberapa hal penting lainya.
H. Sistem Evaluasi Pembelajaran Secara Daring
Dalam pembelajaran daring, hendaknya lebih memberikan arahan
kepada :
a. Wali murid guna mendampingi saat anaknya sedang
pembelajaran, contohnya ketika di grup WA wali murid sambil
menyuruh mencatat apa saja materi yang perlu dicatat. Karena,
usia SD apalagi kelas 1-3 sangat perlu pendampingan sekali
dalam pembelajaran daring.
b. Guru hendaknya juga membuat video pembelajaran. Tetapi
juga dengan tema yang menarik agar peserta didik dalam
menyimak materi lebih tertarik dan kesannya tidak
membosankan.

Jadi, sangat perlu sekali kerjasama antara guru dan wali murid
dalam evaluasi sistem pembelajaran daring ini. Karena
penangkapan oleh siswa antara pembelajaran tatap muka dan
daring ini sangat berbeda. Lebih sulit yang daring, sehingga wali
murid juga diperlukan memiliki kesadaran dalam membersamai
anaknya untuk belajar.

I. Keunggulan & Prestasi Yang Diraih


Ada banyak kelebihan metode sekolah ini dibandingkan sekolah
pada umumnya. Apa saja? Simak di sini:
1. Standar pendidikan yang tinggi
Dikutip dari situs resmi Sekolah Alam Indonesia, dijelaskan
bahwa sekolah metode ini awalnya hanya sebuah gagasan
pendidikan. Namun konsep ini kemudian diwujudkan menjadi
sebuah model sekolah dan mendapat respons positif dari

23
masyarakat. Sekolah yang dibuat harus mempunyai dimensi alam
sebagai sumber ilmu dan dapat dikelola oleh peserta didik. Sekolah
Alam Indonesia tidak menggunakan bangunan gedung yang
mewah melainkan saung kelas dari kayu, sehingga biaya untuk
gedung lebih murah. Karena pendidikan yang berkualitas tidak
ditentukan oleh bangunan fisik gedungnya, melainkan pada
kualitas guru, metodologi yang benar dan resource buku yang
memadai sebagai gerbang ilmu pengetahuan.
Konsep pendidikan Sekolah Alam Indonesia berdasarkan
pada AlQuran dan hadist yang menerangkan bahwa tujuan manusia
diciptakan, salah satunya adalah menjadi khalifah di muka bumi.
Karena itu, sekolah alam Indonesia memprioritaskan pada tiga
pokok materi dalam konsep pendidikannya, yaitu:

Akhlakul Karimah (sikap hidup)

Metode Utama : Keteladanan Falsafah Ilmu Pengetahuan (logika


berfikir)

Metode Utama : Active Learning dan diskusi Latihan


Kepemimpinan (Leadership)

Metode Utama : Dynamic group dan Outbound Training


2. Membuat ruang gerak anak lebih luas
Sesuai namanya, murid sekolah dengan konsep kembali ke
alam akan lebih dekat dengan lingkungan sekitar. Pembelajaran di
sekolah metode ini banyak dilaksanakan di ruang terbuka, dengan
memanfaatkan potensi yang ada di dalam lingkungan
sekolah. Misalnya, saat pembelajaran sains, murid akan diajak
langsung melihat dan mempelajari objek di alam. Pembelajaran
yang dijalankan sesuai dengan metode belajar bersama alam. Pada
prinsipnya, sekolah ini menggunakan metode patut dalam memilih
model pembelajaran. Artinya, metode apapun yang sesuai dapat
digunakan. Sehingga, di sekolah dengan metode ini yang berbeda

24
kita dapat menemukan model pembelajaran yang berbeda pula.
Sekolah alam juga biasanya adalah sekolah inklusi, artinya sekolah
yang menyediakan tempat bagi siswa berkebutuhan khusus.
Berprinsip pendidikan bagi semua, sekolah ini percaya dengan
menyatukan antara siswa biasa dan siswa berkebutuhan khusus,
masing-masing pihak akan dapat saling belajar. Siswa
berkebutuhan khusus akan mendapatkan spektrum normal,
sementara siswa biasa akan lebih tumbuh rasa empatinya terhadap
sesama.
3. Gaya belajar yang baru
Konsep sekolah ini memang berbeda dengan sekolah
konvensional. Di sekolah ini, karakteristik anak yang paling sesuai
adalah anak-anak yang secara seimbang bisa menggunakan gaya
belajar visual, auditori, dan kinestetik.
4. Anak bisa mengeksplorasi dan lebih menghargai alam
Belajar di sekolah ini, maka anak-anak akan diajarkan sejak
dini untuk menghargai alam. Pendiri sekolah alam, Lendo pernah
berharap bahwa berkembangnya sekolah dengan konsep alam akan
menurunkan pemanasan global. Alasannya, sekolah ini akan
menghasilkan generasi yang peduli lingkungan dan memiliki
kepekaan yang tinggi untuk menjaga bumi. 
5. Bisa praktik langsung di lapangan
Murid sekolah dengan metode ini bisa langsung
mempraktikkan ilmu yang mereka peroleh dari buku, langsung di
alam. Misalnya pada ilmu alam, murid akan diajarkan mengenai
jenis-jenis tumbuhan. Tentunya hal ini menjadi kelebihan bagi
murid sekolah ini karena bisa langsung melihat langsung
pepohonan yang ada di lingkungan sekolah. 
6. Anak lebih kritis
Murid sekolah alam diberi kebebasan untuk berekspresi, juga
bermain sambil belajar. Hal ini mendukung berkembangnya
sensitivitas anak-anak untuk kritis dengan lingkungan mereka.

25
Anak-anak dilatih untuk berani tampil dan berani menyampaikan
pendapat tanpa harus takut atau minder.

Kemudian prestasi yang diraih siswa antara lain:

a. Finalis 10 besar proposal lingkungan from us for earth 2020


tingkat nasional (Judul “Mengenal Budaya Nusantara: Masker
dan Tas Kain Perca).
b. Finalis 10 besar proposal lingkungan from us for earth 2020
(Judul: Wayang Plastik: Edukasi menjadi solusi”).
c. Kompetisi robotic (Soccer Juara 3 dan Throwing Ball juara 2).
d. Kejuaraan Taekwondo memperoleh 3 medali emas dan 5
medali perak.

26
BAB III

ANALISIS PROGRAM OBYEK SPL

A. Administrasi umum/kepegawaian
Mengenai administrasi di SD Citra Alam berlokasi di modul atas.
Bagian dari administrasi akan melayani beberapa kegiatan seperti
pendaftaran, keuangan, pembayaran uang sekolah, seragam, antar jemput,
catering, dll.
B. Akademik (kurikuler dan ekstra kurikuler)
Program SD Hidayatullah Semarang berupa:
Akademik
a. Olimpiade Matematika dsan IPA
b. English Club

Religi

a. Tartil/Qiro’ah
b. Kaligrafi
c. Khitobah

Keterampilan

a. Komputer
b. Hasta karya
c. Go green
d. Jurnalistik
e. Karawitan
f. Seni lukis
g. Rebana
h. Paskibra

27
i. Sinematografi

Olahraga

a. Futsal
b. Basket
c. Voli
d. Bulu tangkis
e. Karate
f. Pencak Silat
g. Panahan
h. Tenis meja
i. Drum Band

Ekstrakulikuler wajib:

a. Pramuka

Pembinaan Prestasi

a. Olimpiade Sains, matematika, IPS.


b. Perlombaan akademik, non akademik

Program Khusus:

a. Studient Immersion ke Luar Negeri


b. Olimpiade/Lomba tingkat nasional

Program SD Citra Alam Ciganjur berupa:

a. Masa Orientasi Siswa (MOS)


b. Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK)
c. Magang
d. Survival Trip
e. FieldTrip
f. Expo dan Exhibition
g. Pekan Ramadhan Edukatif (PaRadE)

28
h. Kampanye: Environment Day, Islamic Day, National Day
i. Kegiatan Lomba-lomba, seperti: OSN, 02SN, FLS2N, dll
j. Pengembangan diri siswa
k. School Social Responbility
l. Perayaan/performance day
m. Peak Activity
n. Kagiatan/program khusus:
Adiwiyata mandiri, Sekolah Sobat Bumi Champion Kebun Sekolah
(rumah jamur, vertikultur, tanaman hias, kebun pangan lokal, gertai
hijau, urban farming community), klinik herbal (dokter kecil), Jum’at
bersih dan berkah, kantin sehat (kelas masak, kelas wirausaha), kelola
sampah (rumah kompos, pupuk cair, rumah kreasi daur ulang),
koperasi sekolah, esktrakulikuler (art, sains, futsal, lelang karya, duta
lingkungan, klub sobat bumi, volunteer, narasumber, relawan, dll),
pramuka, parenting, character building dan sebagainya.

C. Kesiswaan
a. Lokasi 1
Pembelajaran
a) Do’a pagi
b) Tahfidz pagi
c) Literasi membaca
d) Tematik
e) Pembelajaran computer
f) Olahraga
g) BAQ
h) Pembiasaan sholawat di mushola
Kegiatan sekolah
a) Jumat BERAPI (Bersih dan Rapi)
b) Podcast dan edukasi gizi

29
b. Lokasi 2
Bahwa dalam pembelajaran dapat dikembangkan dengan variasi
yang dapat mengembangkan siswa dengan tercapainya tujuan
pembelajaran. Setiap guru diharuskan memiliki kreatifitas ide dan
kegiatan yang menarik serta menantang dalam menyajikan sebuah
proses dan kegiatan pembelajaran yang efektif, nyaman, dan tentunya
bersifat positif. Beberapa metode antara lain:
-Active Learning
-Cobtextual Teaching Learning
-Project
-Discovery Learning
-Mind mapping
-Social experiment
-Role play
Dan lain-lain.
Program sekolah selalu dibuat dengan memperhatikan kebutuhan
setiap siswa. Study skills dan soft skills merupakan bagian penting
yang tidak dapat dipisahkan dari proses belajar siswa sehari-hari.
Study skills diberikan agar siswa dapat lebih mengahrgai dan
memahami pentingnya pendidikan untuk kehidupan di masa
mendatang. Diharapkan dengan pendekatan belajar active learning,
siswa dapat melalui berbagai eksplorasi, observasi, dan percobaan.
Eksplolasi dalam pembelajaran ini dapat berupa projek, karya ilmiah,
dan kegiatan-kegiatan lainnya. Dalam proses belajar mengajar, sekolah
mengarahkan belajar siswa menuju “long-term understanding”
sehingga pembelajaran siswa dapat lebih bermakna, dan tentunya
sebagai salah satu cara untuk mdapat mengoptimalkan potensi yang
dimiliki setiap siswa.
Soft skills diberikan kepada siswa untuk menanamkan dan mengasah
pengalaman belajar yang dapat mengembangkan keterampilan
berkomunikasi, research, mengatur waktu, kepercayaan diri,
kedidiplinan, kemandirian, menghormati orang lain dan mampu hidup

30
serta bekerjasama dengan orang lain. Program membaca dalam
pengertian ini yang luas dapat mengarahkan siswa untuk menjadi
“long life kearner”. Membaca merupakan hal sangat penting, dengan
demikian kegiatan ini harus merupakan bagian dari kegiatan dan
pembelajaran di sekolah. Siswa harus menguasai teknologi, karena itu
program sekolah mengintegrasikan kegiatan ini dengan pelajaran
lainnya. Untuk mendukung semua program, sekolah harus aman,
supportif, caring, bersih, sehat, dan teratur. Sekolah percaya segala
program yang dibuat tidak akan berhasil tanpa dukungan dari semua
staff, guru, siswa, dan orang tua. Oleh sebab itu, semua pihak
bertanggung jawab untuk ikut serta dalam melancarkan segala program
yang ada.

31
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Yayasan Abul Yatama berdiri pada tanggal 23 Juni 1984. LPI
Hidayatullah adalah salah satu bidang di bawah Departemen Pendidikan
yayasan Abul Yatama yang dipimpin oleh kepala bidang pendidikan dasar dan
menengah (Kabiddikdasmen) yang saat ini kepemimpinan diamanahkan
kepada Drs. H. Abdul Ghofur, M.Pd. Kemudian pada tahun berikutnya
yayasan ini mendirikan sebuah LPI (Lembaga Pendidikan Islam) Hidayatullah
yang berdiri pada tanggal 15 Mei 1988 yang berkedudukan di jalan Durian
Selatan I nomor 6 Banyumanik Semarang. Hingga saat ini LPI Hidayatullah
telah memiliki satuan pendidikan/institusi pendidikan yang cukup lengkap,
yaitu mulai dari KB (Kelompok Bermain), TK (Taman Kanak-Kanak), SD,
SMP dan SMA yang berbasis Islami.
Sedangkan Yayasan Citra Alam ialah yayasan yang Ide awal sekolah ini
diinisiasi oleh Ir Lendo Novo, lulusan Institut Teknologi Bandung angkatan
1983. Saat kecil, Lendo mengaku kerap dimarahi guru karena terlalu banyak
bertanya. Lendo kecil memang punya rasa ingin tahu yang tinggi.
Menurutnya, duduk diam bagi seorang murid adalah siksaan. Dari pengalaman
masa kecilnya inilah Lendo mulai bercita-cita membangun sebuah sekolah
yang memberi kesempatan bagi para murid berekspresi, dekat dengan alam,
dan tentunya menikmati proses pembelajaran yang ada.
Sekolah dengan metode ini juga berangkat dari keprihatinan Lendo
terhadap biaya pendidikan yang semakin tidak terjangkau oleh masyarakat.
Ide membangun sekolah ini adalah agar bisa membuat sekolah dengan kualitas
sangat tinggi, tetapi dengan harga terjangkau. Keinginan Lendo mendirikan
sekolah yang “menyenangkan” ini terwujud pada tahun 1989. Dimulai dengan
TK Salman Al-Farisi di Awiligar, Bandung, Lendo terus memupuk konsep
untuk mendirikan sekolah berkonsep dekat dengan alam.
Hingga pada akhirnya, sekolah alam pertama kali didirikan di Ciganjur
pada tahun 1998, tepatnya di Jalan Damai, Ciganjur, Jakarta Selatan dengan

32
nama Sekolah Alam Ciganjur. Sekolah ini dimulai hanya dengan 8 orang
murid, yakni 5 orang di Playgroup dan 3 orang di SD, dengan didampingi 6
orang guru, di mana 3 guru adalah guru Playgroup, 2 guru adalah guru SD dan
satu orang adalah guru Iqra`/tahfidz.
Kemudian, pada tahun 2001, lokasi Sekolah Alam Ciganjur ini
berpindah tempat di Jalan Anda Nomor 7X, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta
Selatan. Lendo kemudian mengembangkan sekolah alam bernama School of
Universe di Jalan Raya Parung 314 km 43, Parung, Bogor. Sejak berdiri pada
tahun 1998, dikutip dari Wikipedia, konsep sekolah yang kembali ke alam ini
telah diadopsi di berbagai daerah. Mulai dari Aceh hingga Papua. Pada
Jambore Sekolah Alam Nusantara di Lembang, Juli 2011, dibentuklah
Jaringan Sekolah Alam Nusantara (JSAN) sebagai wadah sekolah alam se-
nusantara. Tidak kurang dari 57 sekolah alam bergabung dalam jaringan ini.
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika laporan ini masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki laporan
tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun.
Kami sebagai penulis sangat merekomendasikan sekolah SD Islam
Hidayatullah kepada seluruh masyarakat. Pendidikan agama islam dan
pendidikan karakter yang merupakan bekal yang sangat penting untuk masa
depan, menjadi nilai khusus yang dapat diperoleh di sekolah ini. Tak hanya
itu, SD Islam Hidayatullah juga memiliki tenaga pengajar yang professional
dan fasilitas yang baik, sehingga mendukung untuk membuat suasana belajar
menjadi lebih nyaman dan menyenangkan. Begitupun dengan Sekolah Citra
Alam Ciganjur merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum nasional yang
diperkaya dengan beberapa kegiatan dari berbagai kurikulum
internasional. Sekolah juga menerapkan kurikulum karakter yang
berlandaskankan Asmaul Husna. Kurikulum alam merupakan kurikulum
khusus yang berbasis alam yang diterapkan di sekolah. Pembelajaran
Berbasis Alam.
C. LAMPIRAN- LAMPIRAN

33
1. Lokasi 1
a. Profil SD Islam Hidayatullah

b. Keadaan guru dan siswa

c. Salah satu fasilitas SD Islam Hidayatullah yaitu lingungan yang


asri dengan konsep sekolah adiwiyata.

34
d. Salah satu prestasi siswa di sekolah SD Islam Hidayatullah.

2. Lokasi 2
a. Profil Sekolah Citra Alam

35
b. Keadaan guru dan siswa

c. Fasilitas sekolah Citra Alam mengeksploitasi dari alam.

d. Salah satu prestasi siswa di Sekolah Citra Alam

36
37

Anda mungkin juga menyukai