100%(3)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (3 suara)
382 tayangan6 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh umum (nafadz, ilzam, luzum) dari setiap akad atau transaksi berdasarkan hukum Islam.
2. Nafadz berarti teralisasinya suatu akad setelah dipenuhinya syarat-syarat tertentu seperti ahliyah dan wilayah.
3. Ilzam berarti komitmen para pihak untuk melaksanakan kesepakatan akad
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh umum (nafadz, ilzam, luzum) dari setiap akad atau transaksi berdasarkan hukum Islam.
2. Nafadz berarti teralisasinya suatu akad setelah dipenuhinya syarat-syarat tertentu seperti ahliyah dan wilayah.
3. Ilzam berarti komitmen para pihak untuk melaksanakan kesepakatan akad
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh umum (nafadz, ilzam, luzum) dari setiap akad atau transaksi berdasarkan hukum Islam.
2. Nafadz berarti teralisasinya suatu akad setelah dipenuhinya syarat-syarat tertentu seperti ahliyah dan wilayah.
3. Ilzam berarti komitmen para pihak untuk melaksanakan kesepakatan akad
Mata Kuliah: Fiqih Muamalah Dosen Pengampu: Ach. Mus’if, S.HI., MA
Osla Nur Auditia (190711100059)
Pada setiap akad yang dilakukan para pelaku akad Pengaruh umum adalah suatu yang berlaku pada mempunyai pengaruh khusus dan umum. Pengaruh setiap akad atau mayoritas akad berupa hukum dan khusus yaitu hukum akad yang mendasari pada akibat. Pengaruh umum ada tiga, yaitu nafadz suatu akad. Inilah tujuan inti dilakukannya suatu (terealisasi), ilzam (komitmen) dan luzum (harus). akad, seperti berpindahnya kepemilikan pada akad Misalnya dalam jual beli, setelah terjadi jual beli, jual beli dan hibah, memperoleh manfaat pada akad maka harus ada komitmen seperti barang sewa dan pinjaman dll. dipindahkan dan harganya dibayar. Setelah itu ada hak-hak pembeli seperti menjaga dan merawat barang tersebut. Nafadz Kata Nafadz pada asalnya berarti meneruskan atau mengizinkan. Syarat Nafadz (terealisasikannya suatu akad). Agar akad Kemudian digunakan oleh para ulama fiqih dalam masalah dapat terjadi, maka harus memenuhi syarat ahliyah transaksi, sehingga ketika transaksi dikatakan nafadz berarti (kelayakan atau kepemilikian) dan wilayah (otoritas) transaksi tersebut menghasilkan beberapa konsekuensi hukum sebagaimana yang sudah disebutkan pada pelaku akad. Akad syar’i setelah terpenuhinya syarat in’iqad. Artinya, dengan tidak dapat terjadi ketika salah satunya tidak ada. Seorang adanya kerelaan dari kedua pelaku transaksi, ketentuan- misalnya memiliki barang, tetapi masih bayi, maka dia tidak ketentuan serta konsekuensi transaksi yang terkait dengan hak- dapat melakukan akad. Sebaliknya jika seorang yang sudah hak dan harta benda dapat diteruskan tanpa menunggu adanya dewasa tapi tidak memeiliki barang, maka tidak dapat izin atau persetujuan dari pihak tertentu. melakukan akad jual beli. Ilzam Ilzam ialah pengaruh yang umum bagi setiap Dalam suatu akad dapat terjadi pembatalan akad. Ada juga yang menyatakan bahwa akad, hal itu karena para subyek hukum ilzam ialah ketidakmungkinan bagi yang (mahkum alaih dan mukallaf) memiliki hak melakukan akad untuk mencabut akadnya untuk tidak melaksanakan kesepakatan secara sepihak tanpa persetujuan pihak yang sebagaimana yang telah ditentukan dalam lain. Hak untuk mendapatkan sesuatu, perjanjian yang disepakati tersebut. Hak menikmati apa yang sudah dianugerahkan tersebut ialah ilzam Allah SWT. Daftar Pustaka Nurhaeti. 2019. “KONSEP ILZAM DAN ILTIZAM, SUBYEK HUKUM, FORCEMAJEURE, MAJHUR, DAN WANPRESTASI”. Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah. I(01)
Akhmad Mujahidin. 2016. “Urgensi Akad Dalam Perdagangan Islami”. Jurnal Pendidikan Dan Pemikiran. 11(2) Thanks