Syarkul islam Abi Zakaria al-Ansari memberi penjelasan bahwa rukun utang-piutang itu sama
dengan jual beli yaitu: 1
Menurut M.Yazid Afandi M. Ag. Bahwa rukun utang piutang ada 4 macam:2
a. Pihak yang meminjam/yang mendapat barang (Muqtaridh). “pelaku, terdiri atas pemberi
dan penerima pinjaman”
b. Pihak yang memberikan pinjaman/pemilik barang (Muqridh).
c. Dana/barang yang dipinjamkan (Qardh).
d. Ijab Kabul (Sighat) “serah terima”.
Syarat akad qardh, yaitu :
a. Syarat bagi pihak yang berakad:
1. Cakap hukum (baligh dan berakal) dan tidak dalam keadaan gila, payah (sakit),
dan perwalian, kecuali dalam kondisi darurat.
2. Sukarela (rida), tidak dalam keadaan dipaksa/terpaksa/dibawah tekanan.
1
Gufran A. Mas’ad, Fiqih Muamalah Kontekstual, Ed 1, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002 hlm. 173
2
Aji Prasetyo, Akuntansi Keuangan Syari’ah, Yogyakarta: cv.Andi offset, 2015 hlm. 249
KETENTUAN UMUM QARDH3
Pasal 606
Nasabah qardh wajib mengembalikan jumlah pokok yang diterima pada waktu yang telah
disepakati bersama.
Pasal 607
Biaya administrasi qardh dapat dibebankan kepada nasabah.
Pasal 608
Pemberi pinjaman qardh dapat meminta jaminan kepada nasabah apabila dipandang perlu.
Pasal 609
Nasabah dapat memberikan tambahan/sumbangan dengan sukarela kepada pemberi pinjaman
selama tidak dalam transaksi.
Pasal 610
Apabila nasabah tidak dapat mengembalikan sebagian atau seluruh kewajibannya pada saat yang
telah disepakati dan pemberi pinjaman/lembaga keuangan Syari’ah telah memastikan ketidak
mampuannya, maka pemberi pinjaman dapat:
a. Memperpanjang jangka waktu pengembalian; atau
b. Menghapus/write off sebagian atau seluruh kewajibannya.
Bagian kedua
Sumber Dana Qardh
Pasal 611
Sumber dana qardh berasal dari:
a) Bagian modal lembaga keuangan syari’ah
b) Keuntungan lembaga keuangan syariah yang disishkan dan/atau
c) Lembaga lain atau individu yang mempercayakan penyaluran infaknya kepada lembaga
keuangan syari’ah.
3
Kitab undang-undang kompilasi hukum ekonomi syariah.