Anda di halaman 1dari 4

RUANG LINGKUP ZAKAT

A. Pengertian Zakat
Secara bahasa, kata zakat mempunyai beberapa arti, yaitu an-namaa (pertumbuhan dan
perkembangan), ath-thaharatu (kesucian), al-barakah (keberkahan), katsrah al-khair
(banyaknya kebaikan), dan ash-shalahu (keberesan). Sedangakan Yusuf Qardhawi dalam
bukunya menyatakan sesuatu itu zaka, berarti tumbuh dan berkembang, dan orang yang
diberi sifat zaka, berarti orang itu baik.
Imam Nawawi di dalam kitab Al-hawi mengatakan bahwa istilah zakat adalah istilah
yang telah dikenal secara ‘urf oleh bangsa arab jauh sebelum masa islam datang. Dan
bahkan sering disebut-sebut dalam syi’ir-syi’ir arab jahili sebelumnya. Hal yang sama juga
dikemukakan oleh Daud Az-Zahiri yang mengatakan bahwa kata zakat itu tidak punya
sumber makna secara bahasa. Kata zakat itu merupakan ‘urf dari syariat islam.

B. Dasar Hukum Zakat


Zakat merupakan ibadah wajib yang harus ditunaikan bagi setiap muslim di muka bumi
ini. Zakat merupakan bagian dari rukun islam yang mana namanya rukun adalah suatu hal
yang harus dilakukan oleh setiap orang. Selain itu perintah untuk menunaikan zakat pada
zaman rosulullah sering kali disyariatkan berkali-kali. Hingga kini semakin lengkap
ketentuan syariat untuk menunaikan ibadah zakat.
Dalam Al-Qur’an banyak sekali bertaburan kalimah zakah yang kadang juga dengan
istilah shodaqoh. Diantara sekian banyak ayat Al- Quran tentang kewajiban zakat adalah:

َ‫وأَقِيموا الصالَةَ وآتوا الز َكاة‬

Kerjakanlah shalat dan tunaikanlah zakat (QS. Al-Baqarah : 43)

C. Syarat-syarat Zakat
Syarat pertama adalah syarat wajib, yaitu syarat-syarat yang bila terpenuhi, maka
wajiblah seseorang untuk menunaikan zakat. Syarat kedua adalah syarat sah, yaitu syarat
yang bila terpenuhi amal itu akan dianggap sah. Sebaliknya bila syarat sah ini tidak
terpenuhi, maka amal itu dianggap tidak sah.
1. Syarat Wajib Zakat adalah sebagai berikut :
a. Beragama Islam.
b. Merdeka.
c. Hak milik sempurna
d. Berakal
e. Baligh
2. Syarat Sah Zakat adalah Sebagai berikut :
a. Niat
b. Ijab Qobul zakat
c. Do’a

D. Hikmah dan Tujuan Zakat


Banyak hikmah dan tujuan yang terkandung dalam hal diwajibkannya zakat.
Hikmah tersebut tidak hanya kepada mereka yang menunaikannya atau yang menerima,
tetapi kepada banyak komponen, seperti kepada Allah, cara pandang hidup kita dan
sebagainya. Hikmah dan tujuan zakat diantaranya adalah :

1. Mensucikan diri dari dosa,memurnikan jiwa,menumbuhkan akhlak mulia.


2. Mewujudkan kesejaahteraan masyarakat yang ditandai dengan rukun damai
dan harmonis.
3. Mensucikan hati dari penyakit hati seperti kikir dan bakhil.

E. Macam-macam Zakat
1. Zakat Fitrah adalah zakat yang berfungsi mengembalikan manusia muslim kepada
fitrahnya, dengan menyucikan jiwa mereka dari dosa-dosa. Zakat fitrah wajib ditunaikan
setiap orang Muslim yang merdeka yang memiliki makanan pokok melebihi kebutuhan
dirinya sendiri dan keluarganya untuk sehari semalam.
2. Zakat maal adalah zakat yang dikenakan atas harta yang dimiliki oleh seseorang atau Lembaga
dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang sudah ditetapkan.
F. Mustahik Zakat
Sesuai dengan Surah At-Taubah ayat 60, didalamnya menyebutkan mustahiq Zakat
atau orang-orang yang berhak menerima zakat yang berjumlah 8 golongan, diantaranhya :
1. Fakir adalah Golongan orang yang hampir tidak memiliki apapun sehingga tidak
mampu memenuhi kebutuhan pokok hidupnya.
2. Miskin adalah Golongan orang yang memiliki sedikit harta, tetapi tidak bisa
mencukupi kebutuhan dasar untuk hidupnya.
3. Amil adalah Orang yang mengumpulkan dan membagikan zakat.
4. Mu’alaf adalah Orang yang baru masuk atau baru memeluk agama Islam dan
memerlukan bantuan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan baru.
5. Hamba Sahaya adalah Orang yang ingin memerdekakan dirinya.
6. Gharim adalah orang yang memiliki hutang dan tidak mampu untuk membayarnya.
Orang yang memiliki hutang dan terbelit oleh hutang berhak menerima zakat.
7. Fi Sabillilah adalah segala sesuatu yang bertujuan untuk kepentingan di jalan Allah.
8. Ibnu Sabil segala sesuatu yang bertujuan untuk kepentingan di jalan Allah

Kesimpulan
1. Zakat secara bahasa memiliki beberapa makna diantaranya yaitu an-namaa (pertumbuhan
dan perkembangan), ath-thaharatu (kesucian), al-barakah (keberkahan), katsrah al-khair
(banyaknya kebaikan), dan ash-shalahu (keberesan). secara istilah berati zakat adalah
bagian tertentu dari harta yang dimiliki yang telah Allah wajibkan untuk diberikan
kepada mustahiqqin(orang-orang yang berhak menerima zakat).
2. Zakat merupakan ibadah wajib yang harus ditunaikan bagi setiap muslim di muka bumi
ini. Zakat merupakan bagian dari rukun islam yang mana namanya rukun adalah suatu hal
yang harus dilakukan oleh setiap orang. Selain itu perintah untuk menunaikan zakat
banyak sekali tertera pada Al-Qur’an diantaranya adalah Qs. Al-Baqarah:43, Qs. Al-
An’am:141. Selain itu ada hadist dan ijma juga yang menjadi dasar hukum
diwajibkannya zakat.
3. Syarat Wajib Zakat adalah sebagai berikut :
a) Beragama Islam.
b) Merdeka.
c) Hak milik sempurna.
d) Halal barangnya dan cara mendapatkannya.
e) Berakal atau tidak gila.
f) Baligh.
g) Berkembang..
h) Mencapai nisab
i) Lebih dari kebutuhan pokok.
j) Bebas dari utang.
k) Haul (telah berlalu satu tahun).
Syarat Sah Zakat adalah sebagai berikut :
a) Niat
b) Ijab Kabul
c) Do’a
4. Hikmah dan Tujuan Zakat
1) Mensucikan diri dari dosa, memurnikan jiwa, menumbuhkan akhlak mulia.
2) Mewujudkan kesejaahteraan masyarakat yang ditandai dengan rukun damai dan
harmonis.
3) Mensucikan hati dari penyakit hati seperti kikir dan bakhil, menimbulkan sifat
memberi dan dermawan serta bentuk partisipasi kewajiban sosial dalam mendukung
negara untuk pengentasan kemiskinan.
5. Macam-macam Zakat
a) Zakat Fitrah adalah zakat yang berfungsi mengembalikan manusia muslim kepada
fitrahnya, dengan menyucikan jiwa mereka dari dosa-dosa.
b) Zakat maal adalah zakat yang dikenakan atas harta yang dimiliki oleh seseorang atau
Lembaga dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang sudah ditetapkan.
6. Mustahiq Zakat (orang yang menerima zakat) sesuai dengan Qs. At-Taubah:60 yaitu
Fakir, Miskin, Gharim, Amil, Mu’alaf, Hambasahaya, Fi Sabililah, Ibnu Sabil.

Anda mungkin juga menyukai