Setiap paham ekonomi memiliki karakter tertentu yang dibedakan dengan paham
lainnya . suatu paham dibangun oleh suatu tujuan, prinsip, nilai, dan paradigma. Dalam
ekonomi islam sendiri dibangun oleh tujuan yang suci, dituntut oleh ajaran islam dan dicapai
dengan cara-cara yang dituntun pula oleh islam. Karenanya hal tersebut saling berkaitan dan
terstruktur secara hirarkis. Dalam artian bahwa spirit ekonomi islam tercermin dari tujuannya
dan ditopang oleh pilarnya. Tujuannya sendiri adalah untuk mencapai falah dengan di dukung
oleh pilar ekonomi islam yaitu nilai-nilai dasar (islamic values) dan pilar operasional, yang
tercermin dalm prinsip-prinsip ekonomi (islamic principles). Dari sinilah akan tampak suatu
bangunan ekonomi islam dalam suatu paradigma. Baik paradigma dalam berfikir dan
berperilaku maupun dalam bentuk perekonominnya. Bab ini akan membahas mengenai
rangkaian dari elemen ekonomi islam tersebut.
j. Keseimbangan ( equilibrium)
Dimaknai sebagai tidak adanya kesenjangan dalam pemenuhan kebutuhan berbagai
aspek kehidupan, antara aspek fisik dan mental, material, dan spiritual, individu dan
sosial, masa kini dan masa depan, serta dunia dan akhirat.
k. Solidaritas (solidarity)
Mengandung arti persaudaraan untuk saling tolong menolong. Hal ini merupakan dasar
untuk memupuk hubungan yang baik antara anggota masyarakat dalam segala aspek
kehidupan termasuk ekonomi. Dengan persaudaraan , hak-hak setiap masyarakat lebaih
terjamin dan terjaga.
l. Informasi simetri (symmetric information)
Kejelasan informasi dalam muamalah atau interaksi sosiala merupakan hala mutlak
yang harus dipenuhi agar setiap pihak tidak dirugikan. Setiap pihak yang bertransaksi
seharusya memiliki informasi yang relevanyang sama sebelum dan saat bertransaksi,
baik informasi mengenai objek, pelaku tarnsaksi aatau akada transaksi.