Anda di halaman 1dari 17

AYAT DAN HADIST BERKAITAN DENGAN

PASAR DAN ETIKA BISNIS

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4:


Nur Ainun 2040100064
Winda Asriandani Harahap 2040100048
Deva Ali Mukti Parinduri 2040100042

DOSEN PENGAMPU
ADANAN MURROH NASUTION, S.H.I., M.A.

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYEKH ALI HASAN AHMAD ADDARIY
PADANGSIDIMPUAN
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatulahi wabarakatuh


Segala puji hanyalah milik Allah SWT yang telah memberikan waktu dan
kesempatan sehingga pemakalah dapat menyelesaikan tugas yang diemban untuk
melengkapi mata kuliah ayat dan hadits ekonomi islam. Sholawat dan salam semoga
selalu tercurahkan kepada junjungan nabi Muhammad saw yang telah bersusah payah
membawa umatnya dari zaman jahiliyah yang gelap dengan ilmu pengetahuan
menuju zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini. Tak lupa
pula penulis bersyukur atas kesempatan ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “AYAT DAN HADITS YANG BERKAITAN DENGAN
PASAR DAN ETIKA BISNIS “ dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok mata kuliah AYAT DAN HADITS
EKONOMI. Kami berusaha menyelesaikan makalah ini dengan segala kemampuan,
namun kami juga menyadari bahwa banyak memiliki kekurangan, baik dari segi
penulisam maupun segi penyusunan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun akan kami terima dengan senang hati demi perbaikan makalah
selanjutnya.
Semoga makalah ini bisa memberikan informasi dan bermanfaat bagi para
pembacanya. Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah
ini kami ucapkan terima kasih.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... 2


DAFTAR ISI .............................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 4

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. `4


B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5
C. Tujuan ............................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 6

A. Pengertian Pasar .............................................................................. 6


B. Ayat dan Hadits Yang Berkaitan dengan Pasar .............................. 7
C. Petunjuk Rasulullah Tentang Pasar ................................................. 9
D. Larangan Islam dalam Transaksi di Pasar ..................................... 10
E. Pengawasan Pasar dalam Islam ..................................................... 12
F. Pengertian Etika Bisnis Islam ....................................................... 13
G. Ayat dan Hadits Yang Berkaitan dengan Etika Bisnis.................. 14
H. Etika Bisnis Muslim Menurut Islam ............................................. 15

BAB III PENUTUP ................................................................................. 16

A. Kesimpulan ................................................................................... 16
B. Kritik dan Saran ............................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Islam adalah agama yang sempurna, ajarannya meliputi semua aspek
kehidupan manusia dengan tunjuan untuk membimbing manusia pada jalan yang
benar yaitu jalan menuju keselamatan dan mencapai kebahagiaan hidup baik itu
hidup didunia maupun diakhirat. Agama Islam selain mengajarkan manusia untuk
beribadah kepada Allah SWT, juga mengajarkan manusia untuk berinteraksi antar
sesama manusia, bahkan agama islam juga mengajarkan cara untuk mencari
penghidupan yang dapat memberikan manfaat baik untuk dirinya sendiri maupun
untuk orang lain dan lingkungannya. Agama islam juga mengatur tingkah
umatnya dalam melakukan muamalah. Jenis dan bentuk muamalah yang
dilaksanakan oleh manusia sejak dahulu sampai sekarang berkembang sesuai
dengan kebutuhan dan pengetahuan manusia. Maka dari itu, dijumpai dalam
berbagai suku bangsa, bentuk dan jenis muamalah yang beragam, dengan esensi
saling melakukan interaksi sosial dalam upaya memenuhi kebutuhan masing-
masing.
Muamalah merupakan bagian dari Syariah yang mengatur bidang dalam
berbagai aktivitas perekonomian, mulai jual-beli hingga investasi saham. Dalam
dunia usaha, berbagai jenis model pasar dapat ditemui di Indonesia dari pasar
tradisional, pasar modern sampai konsep pasar yang terbaru yaitu pasar berbasis
syariah, karena manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan
interaksi dengan manusia lain seperti halnya berinteraksi dengan cara tolong
menolong, berjual beli di pasar, bersaing di dunia usaha dan menciptakan peluang
usaha.
Pasar sendiri merupakan tempat orang-orang berkumpul dengan tujuan untuk
menukar kepemilikan barang atau jasa dengan uang. Pasar juga dapat diartikan
sebagai tempat orang berjual-beli juga berarti kekuatan penawaran dan

4
permintaan, tempat penjual yang ingin menukar barang ata jasa dengan uang, dan
pembeli yang ingin menukar uang dengan barang atau jasa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang disebut dengan pasar ?.
2. Bagaimana bunyi ayat dan hadits yang membicarakan tentang pasar ?.
3. Bagaimana petunjuk Rasulullah saw terkait pasar ?.
4. Apa saja larangan-larangan islam dalam transaksi di pasar ?.
5. Bagaimanakah pengawasan pasar dalam islam ?.
6. Apa yang disebut dengan etika bisnis dalam islam ?.
7. Bagaimana bunyi ayat dan hadits yang membicarakan tentang etika bisnis ?.
8. Apa sajakah etika bisnis seorang muslim menurut syariat islam ?.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pasar.
2. Untuk mengetahui bunyi ayat dan hadits yang membicarakan tentang pasar.
3. Untuk mengetahui petunjuk Rasulullah saw terkait pasar.
4. Untuk mengetahui larangan-larangan islam terkait transaksi di pasar.
5. Untuk mengetahui pengawasan pasar dalam islam.
6. Untuk mengetahui pengertian etika bisnis.
7. Untuk mengetahui bunyi ayat dan hadits yang membicarakan etika bisnis.
8. Untuk mengetahui etika bisnis seorang muslim menurut islam.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pasar
Pasar adalah tempat bertemunya antara pembeli dan penjual untuk melakukan
transaksi jual beli barang maupun jasa. Pasar merupakan sebuah mekanisme
pertukaran barang dan jasa secara alamiah dan telah berlangsung sejak adanya
peradaban manusia. Dalam islam, pasar memegang peranan yang sangat
pentingdalam bidang perekonomian. Pasar telah terjadi pada masa Rasulullah saw
dan khulafaur rasyidin dan menjadi sunnatullahyang telah dijalani selama
berabad-abad. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pasar ialah tempat orang
berjual beli.1
Pasar dalam pandangan islam adalah suatu pertemuan penjual dan pembeli,
dimana pembeli datang dengan permintaan akan barang yang diinginkan dan
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sedangkan penjual
datang dengan tujuan untuk menjual kebutuhan pokok lainnya dimana antara
pembeli dan penjual akan terjadi proses tawar menawar untuk mendapatkan harga
yang sesuai dengan keputusan bersama. Menurut Philip kotle, pasar terdiri dari
konsumen/pelanggan potensial yang mempunyai kebutuhan dan keinginan
tertentu yang ingin dan mampu dipenuhi, sehingga dapat memuaskan kebutuhan
dan keinginan tersebut.2
Sedangkan menurut Dahl dan Hammond, pasar adalah sebagai suatu
lingkungan atau ruang tempat kekuatan permintaan dan penawaran bekerja
untuk menetukan atau menodifikasi harga sehingga terjadi pertukaran

1
Desy Anwar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Amelia Surabaya, 2015), hlm.
312.
2
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2004), hlm. 98.

6
kepemilikan barang dan jasa serta adanya fakta kegiatan fisik. 3 Pasar sendiri
memiliki beberapa syarat untuk terbentuk yaitu :
1. Adanya penjual.
2. Adanya pembeli.
3. Adanya barang ataupun jasa yang diperjualbelikan.
4. Adanya ijab dan qabul antara penjual dan pembeli.
Pasar menurut fungsinya memiliki sekurang-kurangnya tiga fungsi utama,
yaitu fungsi distribusi, fungsi pembentukan harga, dan fungsi promosi.
1. Fungsi distribusi, yang dimaksud dengan Pasar sebagai sarana distribusi,
berfungsi memperlancar proses penyaluran barang atau jasa dari produsen ke
konsumen.
2. Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli. Di pasar
tersebut penjual menawarkan barang-barang atau jasa kepada pembeli.
Pembeli yang membutuhkan barang atau jasa akan berusaha menawar harga
dari barang atau jasa tersebut, sehingga terjadilah tawar-menawar antara
kedua belah pihak.
3. Pasar sebagai sarana promosi artinya pasar menjadi tempat memperkenalkan
dan menginformasikan suatu barang/jasa tentang manfaat, keunggulan, dan
kekhasannya pada konsumen. Promosi dilakukan untuk menarik minat
pembeli terhadap barang atau jasa yang diperkenalkan.
B. Ayat dan Hadits Tentang Pasar.
Aktivitas yang paling umum dilakukan di pasar adalah berdagang. Untuk itu
ayat-ayat al-quran selain memberikan stimulasi imperative untuk berdagang,
dilain pihak juga mencerahkan aktivitas berdagang melalui sejumlah aturan main
yang dapat diterapkan dalam upaya menegakkan kepentingan semua pihak baik
itu pribadi maupun kelompok didalam pasar.4

3
Yogi, Ekonomi Manajemen Pendekatan Analisis Praktis, (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 5.
4
Mustofa Edwin Nasution, dkk, Pengenalan Ekslusif Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup, 2010), hlm. 158.

7
Berikut ini beberapa ayat dan hadits yang berkaitan dengan pasar:
1. Dalam quran surah al-furqan ayat 20.
ً‫ض فِتْنَة‬ َ ‫ق َو َجعَ ْلنَابَ ْع‬
ٍ ‫ض ُك ْم ِل َب ْع‬ َ ‫س ْلنَا قَ ْبلَكَ ِمنَ ْال ُم ْر‬
َّ ‫س ِليْنَ اِالَّ اِنَّ ُه ْم لَيَا ْء ُكلُ ْو نَ ال‬
ِ ‫طعَا َم فِي ْاالَس َْوا‬ َ ‫َو َماا َ ْر‬
ْ َ ‫اَت‬
ِ َ‫ص ِب ُر ْو نَ َو َكانَ َربُّكَ ب‬
)02( ‫صي ًْرا‬

Artinya :“ Dan kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan


mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan kami
jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu
bersabar ? dan tuhanmu maha melihat”.5
Berdasarkan ayat diatas, Allah swt tidak hanya menjamin akses yang
memudahkan kaum quraisy untuk dapat berperan dipasar. Bahkan al-quran
pun menjabarkan koreksi kepada bangsa arab yang selama itu telah salah
pemikiran dengan meyakini bahwa orang akan kehilangan kemuliaan dan
kewibawaannya jika melakukan kegiatan ekonomi dipasar karena pada masa
itu bangsa arab meyakini bahwa seorang rasul tidak mempunyai aktivitas
dipasar.
2. Dalam quran surah al-baqarah ayat 198
ُ ‫ع َرافَا ٍ فَااْ ُك ُر َهللَ ِع ْناَ ْال َم ْععَ ِر ْال َر َر ِام َواْ ُك ُر ْو‬ ْ َ‫ضلً ِمنَ َربكِ ُك ْم فَ ِا اَا اَف‬
َ ‫ضت ُ ْم ِم ْن‬ ْ َ‫ْس َعلَ ْي ُك ْم ُجنَا ٌح ا َ ْن ت َ ْبتَغُ ْوا ف‬
َ ‫لَي‬
)891( َ‫َك َما َهاَا ُك ْم َو ا ِْن ُك ْنت ُ ْم ِم ْن قَ ْب ِل ِه لَ ِمنَ الضَّا ِلكيْن‬
Artinya :” Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil
perdagangan ) dari tuhanmu,…….”.6
Berdasarkan ayat diatas, kembali al-quran mengoreksi bahwa bangsa arab
telah salah persepsi akan larangan melakukan kegiatan jual beli atau
perniagaan pada masa-masa musim haji karena mereka merasa berdosa
berdagang di pasar-pasar. Oleh karena itu, mereka bertanya kepada rasulullah
akan keraguan mereka tentang berdagang pada musim haji maka turunlah ayat
tersebut.

5
QS. Al-Furqon (25) : 20
6
Op.Cit, hlm. 159.

8
3. Dalam surah al-furqan ayat 7
ِ ‫ام َويَ ْم ِع ْي فِي ْاالَس َْوا‬
‫ق لَ ْوالَا ُ ْن ِز َل اِلَ ْي ِه َملَكٌ فَيَ ُك ْونَ َمعَهُ نَ ِذي ًْر‬ َّ ‫س ْو ِل يَا ْء ُك ُل ال‬
َ َ‫طع‬ َّ َ‫َوقَالُ ْو َما ِل َهذ‬
ُ ‫االر‬
Artinya :” Dan mereka berkata,” Mengapa rasul ini memakan makanan
dan berjalan dipasar-pasar ?.mengapa malaikat tidak diturunkan kepadanya
agar malaikat itu memberikan peringatan bersama dia.”7
4. Hadits tentang pasar
‫َض ْالبِلَ ِد‬
ُ ‫ َوا َ ْبغ‬,‫اجاُهَا‬
ِ ‫س‬َ ‫اَ َحبَّ ْالبِلَ ِد اِلَى َهللِ َم‬: ‫ قَا َل‬,‫سلَّ َم‬
َ ‫صلَّى َهللُ َعلَ ْي ِه َو‬ ُ ‫َع ْن اَبِ ْي ه َُري َْرة َ ا َ َّن َر‬
َ ِ‫س ْو َل َهلل‬
.‫اِلَى َهللِ اَس َْوا قُ َها‬
Artinya :”Diriwayatkan dari abu hurairah, bahwa Nabi saw bersabda,
tempat yang paling dicintai Allah adalah masjid-mesjisnya. Dan tempat yang
paling dibenci Allah adalah pasar-pasarnya.” (HR. Muslim )8
Berdasarkan hadits diatas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa pasar
merupakan tempat yang sangat dibenci Allah karena pasar adalah tempat
terjadinya tipu menipu, riba, janji palsu, dan mengabaikan Allah serta hal
serupa lainnya.
C. Petunjuk Rasulullah Terkait Pasar
Sebelum hijrah tepatnya pada tahun 616 M, pernah terjadi pemboikotan
terhadap umat islam di mekah selama tiga tahun sehingga kaum quraisy melarang
umat islam melakukan segala hubungan dengan mereka (kaum quraisy). Keadaan
ini memaksa umat islam untyuk melakukan perdagangan hanya dengan sesama
muslim. Maka setelah pembangunan masjid nabawi, rasulullah langsung
membangun pasar yaitu pasar suqul anshor atau yang kita kenal dengan nama
pasar madinah dengan prinsip pasar-pasar harus mengikuti sunnah yang sama
dengan masjid, barang siapa yang mendapat tempat awal ia boleh duduk sampai
ia berdiri kembali kerumah atau menyelesaikan bisnisnya. Pasar tidak dikenakan

7
Op. Cit, 7
8
Https://Islam.nu.or.id

9
sewa, pajak dan bayaran apapun sehingga pasar ini mampu memiliki persaingan
yang lebih tinggi dibandingkan pasar non islam.9
Ada beberapa tindakan yang hendaknya kita lakukan ketika kita dipasar
menurut hadits Rasulullah saw, yaitu :
1. Hendaknya selalu berdzikir kepada Allah.
2. Tidak menyaringkan suara dengan berbagai pertengkaran dan perdebatan.
3. Menjaga kebersihan pasar.
4. Menjaga agar selalu memenuhi akad dan janji serta kesepakatan-
kesepakatan diantara dua belah pihak (penjual dan pembeli).
5. Bersikap ramah dan memberikan kemudahan didalam proses jual beli.
6. Jangan mudah mengobral sumpah di dalam berjual beli.
7. Menghindari riba, menimbun barang dan segala perbuatan yang dapat
merugikan orang banyak.
8. Membersihkan pasar dari segala barang yang haram untuk diperjual
belikan.
9. Menghindari promosi-promosi palsu yang bertujuan menarik perhatian
pembeli dan mendorongnya untuk membeli.
10. Menundukkan pandangan mata dan menghindari dari percampur-bauran
serta desak-desan dengan lawan jenis.
D. Larangan-Larangan Islam dalam Transaksi di Pasar
Secara umum ada beberapa larangan-larangan yang harus dihindari ketika
melakukan transaksi di pasar menurut islam, yaitu :
1. Maysir
Maysir adalah bentuk permainan yang mengandung unsur taruhan
dengan disepakati bahwa pihak yang menang akan mendapatkan hasil
dari taruhan tersebut, sedangkan pihak yang kalah akan mengalami

9
Suwandi, Muhammad Hakim, dkk, Forum Kajian Hukum dan Sosial Kemasyarakatan,
Jurnal Arrisalah, Vol. 16, No. 1, (2016), 135.

10
kerugian besar karena tidak mendapatkan untung dari permainan
tersebut.
2. Gharar
Gharar adalah transaksi yang mengandung unsur ketidakjelasan,
sehingga pembeli tidak mengetahui secara pasti apa yang dibelinya
dan penjual tidak mengetahui apa yang dijualnya secara pasti.
3. Tadlis
Dikatakan tadlis karena salah satu pihak (pembeli atau penjual)
menyembunyikan informasi dari pihak lainnya, hal ini terjadi karena
ketidaktahuan informasi atas objek yang sedang diperjualbelikan.
4. Riba
Riba dapat diartikan sebagai mengambil kelebihan yang dilakukan
dalam transaksi dan hal ini bertentangan dengan islam. Riba sendiri
terbagi dua macam yaitu riba nasiah dan fadhl. Riba nasiah dapat
diartikan sebagai bentuk pembayaran lebih yang disyaratkan oleh
pihak yang memberikan pinjaman. Sedangkan riba fadhl adalah
penukaran suatu barang dengan barang sejenis tetapi dengan jumlah
yang lebih banyak dari jumlah barang yang dipinjam.10
5. Ghabn
Ghabn ialah peristiwa jual beli dimana penjual menaikkan harga
suatu objek melebihi harga objek dipasaran tampa diketahui oleh
pihak pembeli.
6. Ikrah
Ikrah dapat diartikan sebagai suatu perbuatan yang ditimbulkan
dari pemaksa untuk mengerjakan perbuatan yang dituntut pemaksa.
7. Ba’i al-muttar

10
Mardani, Ayat-Ayat dan Hadits Ekonomi Syariah, (Jakatra : PT. Rajagrafindo Persada,
2011), hlm. 13

11
Transaksi ini identik dengan jual butuh, dimana salah satu pihak
akan menjuan barang yang dimilikinya dengan harga dibawar harga
pasar karena memiliki keperluan yang mendesak.
8. Ikhtikar
Transaksi ini dilakukan denagn memanipulasi penawaran untuk
memperoleh keuntungan yang berlipat ganda dengan menawarkan
barang yang jumlahnya langka dengan harga yang melambung tinggi.
E. Pengawasan Pasar dalam Islam
Pada masa awal perkembangan islam di mekah, Rasulullah saw dan
masyarakat muslim mendapat gangguan dan teror yang begitu berat dari kaum
quraisy arab sehingga rasulullah dan umat muslim hijrah ke madinah. Peran
rasulullah sendiri bergeser menjadi pengawas pasar setelah dibangun pasar di
madinah. Pada saat itu, mekanisme pasar begitu dihargai. Rasulullah menolak
untuk menetapkan harga ketika tingkat harga melambung tinggi.11
Dalam islam, pemerintah memengang peranan yang sangat penting dalam
keberlangsungan sistem pasar. Rasululullah sendiri telah menjalankan fungsi
sebagai pengawas pasar yang sering kirta kenal dengan nama hisbah. Hisbah
sendiri adalah lembaga pengawas dan peradilan dalam pasar. Eksistensi lembaga
otoritas pasar hisbah ini menyatakan bahwa bagaimana perekonomian islam
memandang pasar memiliki peran yang sangat penting dalam aktivitas ekonomi.12
Menurut prof. Akhmad Mujahidin, ada beberapa fungsi al-hisbah. Berikut ini
beberapa fungsi al-hisbah :13
1. Mengawasi timbangan, ukuran dan harga.
2. Mengawasi jual beli terlarang seperti riba, maysir, gharar dan penipuan.
3. Mengawasi kehalalan, kesehatan dan kebersihan suatu komoditas.
4. Mengawasi persengketaan dan ketidakadilan.
11
M. Arif Hakim, Peran Pemerintah dalam Menguasai Mekanisme Pasar, Istishadia, Vol. 8,
No. 1, (2015), 22.
12
Akhmad Mujahidin, Ekonomi Islam 2, (Pekanbaru : Almujtahadah Press, 2014), hlm 124.
13
Ibid. hlm 128.

12
5. Pengaturan letak pasar.
6. Melakukan intervansi pasar.
7. Memberikan hukuman terhadap pelanggaran.
F. Pengertian Etika Bisnis dalam Islam
Menurut K. Bertens kata etika berasal dari bahasa Yunani Kuno ethos dalam
bentuk tunggal mempunyai banyak arti, antara lain: tempat tinggal yang biasa,
padang rumput, kadang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, cara berpikir.
Jadi jika kita membatasi diri pada asal-usul kata ini, maka “etika” berarti ilmu
tentang apa yang biasa, dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. 14 Sedangkan
dalam Islam, etika adalah akhlaq seorang muslim dalam melakukan semua
kegiatan termasuk dalam bidang bisnis. Sedangkan bisnis mengandung arti suatu
usaha dagang, usaha komersil di dunia perdagangan dan bidang usaha. Bisnis
dapat didefinisikan sebagai pertukaran barang, jasa atau uang yang saling
menguntungkan atau memberi manfaat. Menurut pendapat Yusanto dan
Wodjajakusuma, mengartikan bisnis sebagai suatu organisasi yang menjalankan
aktivitas produksi dan distribusi atau penjualan barang dan jasa-jasa yang
diinginkan oleh konsumen untuk memperoleh profit (keuntungan). Barang yang
dimaksud adalah suatu produk yang secara fisik memiliki wujud, sedangkan jasa
adalah aktivitas-aktivitas yang memberi manfaat kepada konsumen atau pelaku
bisnis lainnya.
Dari penjelasan di atas, maka bisnis Islam dapat diartikan sebagai serangkaian
aktivitas bisnis dalam berbagai bentuknya yang tidak dibatasi jumlah kepemilikan
hartanya (barang dan jasa) termasuk profitnya namun dibatasi dalam cara
perolehan dan pendayagunaan hartanya (ada aturan halal dan haram). Dalam arti
pelaksanaan bisnis harus tetap berpegang pada ketentuan syariat aturan-aturan
dalam Al-Qur’an dan Al- Hadist.

14
Jamal Wiwoho, Anis Mashdurohatun, Hukum Kontrak Ekonomi Syariah dan Etika Bisnis,
(Semarang : UNDIP Press, 2017), hlm 173.

13
Dapat disimpulkan bahwa etika bisnis Islam diartikan sebagai baik dan buruk,
benar dan tidak benar, wajar atau tidak wajar, pantas atau tidak pantas dari
perilaku manusia dalam dunia bisnis dan ditambah dengan halal dan haram. Etika
bisnis Islam sangat diperlukan dalam perjalanan bisnis bagi pelaku bisnis karena
keberhasilan dari pelaku bisnis juga dipengaruhi adanya etika bisnis tersebut.
Untuk menjalankan bisnis, pelaku bisnis akan melakukan aktifitas bisnisnya
dalam bentuk:
1. Memproduksi atau mendistribusikan barang dan jasa.
2. Mencari profit dan mencoba keinginan konsumen.
Dalam melakukan bisnis hendaknya pelaku bisnis bertumpu pada
prinsip-prinsip etika bisnis yaitu yang menyangkut baik dan tidak baik,
apa-apa yang boleh dan tidak boleh, halal dan haram dilakukan dalam
berbisnis.15
G. Ayat dan Hadits Yang Berkaitan dengan Etika Bisnis Islam
1. Surah al-qashash ayat 77
َ‫سنَ َهللُ اِلَيْك‬
َ ْ‫َص ْي َبكَ ِمنَ الاُّ ْنيَا َو اَحْ س ِْن َك َما اَح‬ َ ‫َّار ْاالَ ِخ َرة َ َوالَ ت َ ْن‬
ِ ‫سن‬ َ ‫َوا ْبت َغِ فِ ْي َما َءاتَكَ َهللُ الا‬
Artinya : “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang
lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.”16
2. Surah al-jumu’ah ayat 10-11
)82( َ‫ض ِل َهللِ َوااْ ُك ُر َهللَ َك ِثي ًْرا لَ َعلَّ ُك ْم ت ُ ْف ِل ُر ْون‬ ْ َ‫ض َوا ْبتَغُ ْوا ِم ْن ف‬ِ ‫صلَ َواة ُ فَا ْنتَع ُِر ْوا فِي ْاالَ ْر‬ َّ ‫ت ال‬ ِ ‫ض َي‬ ِ ُ‫فَ ِااَا ق‬
َ ‫ قُ ْل َما ِع ْناَ َهللِ َخي ٌْر ِمنَ ال َّل ْه ِو َو ِمنَ ال ِتك َج‬,‫َواِاَا َرا َ ْوا ِت َج َرة ً أ َ ْو َل ْه ًوا ا َ ْنفَض ُّْواأِ َل ْي َها َوت ََر ُك ْوكَ قَا ِئ َما‬
‫ َو َهللُ َخي ُْر‬,‫ار ِة‬
)88( َ‫الر ِزقِيْن‬
َّ
Artinya : “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di
muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak

15
Heru Cahyono, Konsep Pasar Syariah dalam Perspektif Etika Bisnis Islam, Ecobankers,
Vol. 1, (2020), 23-24.
16
Q.S Al-Qashash (28) : 77

14
supaya kamu beruntung. Dan apabila mereka melihat perniagaan atau
permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan
kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: "Apa yang disisi Allah lebih
baik daripada permainan dan perniagaan", dan Allah Sebaik-baik Pemberi
rezeki.17
H. Etika Seorang Muslim dalam Berbisnis Menurut Islam
Ada beberapa etika bisnis seorang muslim menurut islam, yaitu :
1.Tidak melupakan hubungan dengan Sang Khaliq, karena tujuan kegiatan
perekonomian dan bisnis justru sebagai sarana menuju ke jalan Tuhan.
2.Bersifat teleologis, yakni memiliki tujuan memudahkan jalan menuju
peribadatan kepada Allah, melalui sarana penunjang yang membangun, bukan
sebaliknya (merusak).
3.Harus melalui sistem ekonomi dan bisnis yang benar, transparan, dan sah
menurut agama, undang-undang, dan kesepakatan yang berlaku di dalam
masyarakat (hukum adat), tanpa ada yang dirugikan, tertipu dan tertekan dan
terancam jiwa, agama, pikiran, kehormatan dan hartanya.
4.Bersifat kemanusiaan dan berfungsi sosial, dengan kesadaran adanya tanggung
jawab sosial bagi masyarakat yang tidak beruntung dan tidak mampu dengan
pelayanan yang terbaik.
5.Harus melahirkan sistem sosial yang sehat, melalui interaksi sosial yang sehat
pula. Misalnya; dengan saling menghargai, menjaga sikap terhadap semua pihak
dalam setiap tindakan perekonomian dan bisnisnya.

17
Q.S Al-Jumu’ah (62) : 10-11.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Islam adalah agama yang sempurna, ajarannya meliputi semua aspek kehidupan
manusia dengan tunjuan untuk membimbing manusia pada jalan yang benar yaitu jalan
menuju keselamatan dan mencapai kebahagiaan hidup baik itu hidup didunia maupun
diakhirat. Agama Islam selain mengajarkan manusia untuk beribadah kepada Allah SWT,
juga mengajarkan manusia untuk berinteraksi antar sesama manusia, bahkan agama islam
juga mengajarkan cara untuk mencari penghidupan yang dapat memberikan manfaat baik
untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain dan lingkungannya. Islam juga mengatur
mekanisme pasar dan etika dalam berbisnis sehingga kaum muslim dapat
menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhirat serta dapat memberikan manfaat
untuk orang lain.
B. Kritik dan Saran
Adapun harapan kami sebagai penulis makalah kepada pembaca ialah adanya
komunikasi dua arah dalam artian adanya saran atau kritikan yang diberikan
kepada kami, karena kami sangat menyadari bahwa masih banyak sekali
kesalahan dari makalah yang kami tulis.

16
DAFTAR PUSTAKA
Anwar Desy. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. (Surabaya: Amelia Surabaya).
2015.
Assauri Sofjan. Manajemen Pemasaran. (Jakarta: PT. Grafindo Persada). 2004.
Cahyono Heru. Konsep Pasar Syariah dalam Perspektif Etika Bisnis Islam.
Ecobankers. Vol. 1. 2020.
Hakim M. Arif. Peran Pemerintah dalam Menguasai Mekanisme Pasar. Istishadia.
Vol. 8. No. 1. 2015.
Https://Islam.nu.or.id
Mardani. Ayat-Ayat dan Hadits Ekonomi Syariah. (Jakatra : PT. Rajagrafindo
Persada). 2011.
Mujahidin Akhmad. Ekonomi Islam 2. (Pekanbaru : Almujtahadah Press). 2014.
Nasution Mustofa Edwin. Dkk. Pengenalan Ekslusif Ekonomi Islam. (Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup). 2010.
Q.S Al-Jumu’ah (62) : 10-11.
Q.S Al-Qashash (28) : 77
QS. Al-Furqon (25) : 20
Suwandi, Muhammad Hakim. Dkk. Forum Kajian Hukum dan Sosial
Kemasyarakatan. Jurnal Arrisalah. Vol. 16. No. 1. 2016.
Wiwoho Jamal, Anis Mashdurohatun. Hukum Kontrak Ekonomi Syariah dan Etika
Bisnis. (Semarang : UNDIP Press). 2017.
Yogi. Ekonomi Manajemen Pendekatan Analisis Praktis. (Jakarta: Kencana). 2006.

17

Anda mungkin juga menyukai