TENTANG DISTRIBUSI
Dosen Pengampuh
Nardiansyah (225120241)
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Sitti Musyahidah
M.Th.i selaku dosen mata kuliah Tafsir Ayat dan Hadits Ahkam Ekonomi Islam,
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Tidak lupa juga kami ucapkan
terima kasih kepada teman teman yang telah ambil andil dalam pembuatan makalah
ini.
Dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat kemampuan dan pemahaman yang dimiliki.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan makalah ini.
ii
Kelompok 7
DAFTAR ISI
SAMPUL......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3
C. Fungsi Distribusi.................................................................................................4
D. Sistem Distribusi.................................................................................................7
A. Kesimpulan...................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dasar karakteristik pendistribusian adalah adil dan jujur, karena dalam Islam
sekecil apapun perbuatan yang kita lakukan, semua akan dipertanggungjawabkan
di akhirat kelak. Pelaksanaan distribusi bertujuan untuk saling memberi manfaat
dan menguntungkan satu sama lain. Secara umum, Islam mengarahkan
mekanisme muamalah antara produsen dan konsumen agar tidak ada pihak yang
merasa dirugikan. Apabila terjadi ketidakseimbangan distribusi kekayaan, maka
hal ini akan memicu timbulnya konflik individu maupun sosial.
Distribusi sendiri merupakan suatu proses penyampaian barang atau jasa dari
produsen ke konsumen dan para pemakai. Saluran distribusi adalah suatu jalur
perantara pemasaran dalam berbagai aspek barang atau jasa dari tangan produsen
dan konsumen. Antara pihak produsen dan konsumen terdapat perantara
pemasaran, yaitu wholesaler (distribusi atau agen) yang melayani pembeli.
3
B. Tujuan Distribusi dalam Islam
C. Fungsi Distribusi
Fungsi distribusi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu fugsi pokok dan
fungsi tambahan. Fungsi pokok distribusi. Adapun yang menjadi pokok
distribusi adalah sebagai berikut:
1. Pengangkutan (transportasi)
4
banyak. Hal ini mengakibatkan barang yang disalurkan semakin
besar sehingga membutuhkan alat transportasi (pengangkutan).
2. Penjualan (selling)
3. Pembelian (buying)
4. Penyimpanan (stooring)
5
6. Menanggung resiko
1. Menyeleksi
Kegiatan ini biasanya diperlukan untuk distribusi hasil pertanian dan
produksi yang dikumpulkan dari beberapa pengusaha.
2. Mengepak/mengemas
Untuk menghindari adanya kerusakan atau hilang dalam
pendistribusian maka barang harus dikemas dangan baik.
3. Memberi informasi
Untuk memberi kepuasan yang maksimal kepada konsumen, produsen
perlu memberi informasi secukupnya kepada diatributor untuk disampaikan
kepada konsumen yang dianggap perlu informasi, informasi yang paling tepat
bisa melalui iklan.
6
D. Sistem Distribusi
Istilah sistem berasal dari bahasa yunani “sistema” yang berarti sehimpunan
bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan
suatu keseluruhan. Istilah sistem dipakai untuk menunjuk adanya suatu himpunan
bagian-bagian yang saling berkaitan secara ilmiah maupun oleh budidaya manusia
sehingga menjadi suatu kesatuan yang bulat dan terpadu.1
Sistem distribusi adalah cara yang ditempuh atau yang digunakan untuk
menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Sistem saluran
distribusi bertujuan agar hasil produksi sampai kepada konsumen dengan lancar,
tetapi harus memperhatikan kondisi produsen dan sarana yang tersedia dalam
masyarakat, dimana sistem saluran distribusi baik akan sangat mendukung
kegiatan produksi dan konsumsi dalam distribusi hasil produksi dari produsen ke
konsumen.
1
Fuad Ihsan, Dasar Dasar Kependidikan. (Jakarta: Rineka Cipta, 2010).
2
Sentot Imam Wahjono, Bisnis Modern. (Yogyakarta: Graha Ilmu. 2010).
7
E. Prinsip Prinsip dalam Distribusi
Saluran distribusi yang paling bagus dapat dilihat dari pertimbangan pasar dan
pertimbangan produk. Berikut ini merupakan penjelasannya :
1) Pertimbangan pasar
a) Konsumen atau pasar industri, apabila pasarnya berupa pasar industri maka
pengecer jarang atau bahkan tidak pernah digunakan dalam saluran ini.
3
Akhmad Mujahidin, Ekonomi Islam 2 (Pasar, Perdangangan, Manajemen, Produksi, Konsumsi,
Institusi Keuangan Dan Konstribusi). (Pekanbaru: Al Mujtahadah Press. 2014).
8
2) Pertimbangan produk
a) Nilai unit, apabila nilai unit produk makin rendah maka saluran distribusi
makin panjang. Sedangkan apabila nilai unit produknya relatif tinggi maka
saluran distribusinya pendek.
b) Besar dan berat barang, apabila ongkos angkut terlalu besar dibanding nilai
barangnya merupakan beban yang berat bagi perusahaan, maka sebagian besar
beban tersebut dialihkan kepada perantara.
c) Mudah rusaknya barang, apabila produk yang dijual mudah rusak maka
perusahaan tidak perlu menggunakan perantara dalam saluran distribusinya.
d) Sifat teknis, produsen atau penyediaan harus mempunyai penjual yang dapat
menerangkan masalah teknisi penggunaan dan pemeliharaan serta memberi
service baik sebelum maupun sesudah penjualan.
a) Waktu penyerahan
Pengusaha harus menjaga ketepatan waktu penyerahan barang atau delivery. Para
pengusaha muslim perlu berlapang dada untuk mau belajar mengenai hal ini dari
praktek bisnis yang berlangsung di beberapa negara lain yang dikenal baik dalam
menepati waktu termasuk waktu penyerahan barang.
9
b) Kualitas dan kuantitas
Pengusaha juga harus menjaga kualitas barang yang disalurkan atau dijual.
Pengecer atau penjaja makanan dan minuman, harus selalu menaruh perhatian
dalam menjaga kehalalan barang daganganya. Juga dalam menjaga kebersihan
wadah dan tempat penyajiannya.
Tafsir Ringkas
Ketika terjadi Perang Badar Besar, antara kaum mukmin dan pasukan
musyrik, kemenangan yang gemilang ada di pihak orang-orang mukmin.
Harta rampasan pun cukup banyak melimpah, sehingga sempat mengundang
perselisihan menyangkut persoalan pembagiannya. Mereka para sahabat
menanyakan kepadamu, wahai Nabi Muhammad, tentang bagaimana cara
pembagian harta rampasan perang Badar. Sebagai jawaban, katakanlah
kepada mereka, “Harta rampasan perang itu adalah milik Allah dan Rasul,
sehingga Rasul yang akan membagikannya menurut ketentuan Allah.
Janganlah kalian berbeda pendapat menyangkut persoalan harta itu, cukuplah
kalian menjadikan rasa takut dan taat pada Allah sebagai simbol kebanggaan
10
kalian, maka bertakwalah kepada Allah. Hindari perselisihan yang akan
terjadi akibat pembagian harta rampasan dan perbaikilah hubungan di antara
sesamamu, serta jadikanlah rasa cinta kasih dan keadilan sebagai asas tali
persaudaraan. Dan taatlah kepada Allah dalam segala perintah dan larangan-
Nya dan demikian juga kepada Rasul-Nya jika memang kamu adalah orang-
orang yang beriman yang telah mantap keimanan dalam hati."
Tafsir Ayat :
Yaitu, janganlah kamu berlaku pelit dengan apa (rizki) yang telah Allah
berikan kepada kamu yang tersebab kepelitanmu itu mengakibatkan hak-hak
orang lain menjadi terampas. Larangan pelit ini oleh al-Qur’an disimbolkan
dengan perilaku orang pelit seolah-seolah ia idak merasa puas dengan cuma
menggenggamkan jari-jemari tangannya untuk tidak mau memberikan
sesuatu itu, sampai-sampai ia angkat kedua tangannya lalu ia letakkan
(dibelenggukan) di atas lehernya. Pada saat yang bersamaan, Allah juga
melarang kamu mengulukan/membentangkan tanganmu dengan bentangan
yang tanpa batas; maksudnya dilarang berlaku royal atau boros dalam hal
distribusi, sehingga ia sendiri, keluarga dan/atau para pihak yang berhak
alinnya mengalami kesulitan untuk mendapatkan hak-haknya. Sebab, sikap
terlalu pelit atau terlalu boros dalam mendistribusikan ekonomi dan
keuangan itu sama tidak baiknya.
11
Bagaimanapun, perilaku pelit maupun boros itu pada gilirannya
menyebabkan pelakunya menjadi orang yang tercela atau dicela, serta
bagaimana pun pada akhirnya ia akan menyesali perbuatannya tersebut.
12
Kita tidak bisa serta merta tertawa diatas penderitaan orang lain kita
harus saling menolong karena sejatinya islam adalah agama yang damai dan
tentram.4
4
Ahmad Warso al-Munawwir, Kamus Arab Indonesia Terlengkap. Hal 77
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa distribusi adalah
suatu proses penyaluran barang utamanya keperluan sehari-hari ke berbagai
tempat guna untuk memenuhi kebutuhan. Ditinjau dari perspektif Islam
distribusi memiliki tujuan untuk dakwah, pendidikan, sosial, dan Ekonomi.
Namun dalam pelaksanaannya Islam mengatur beberapa hal tentang distribusi,
hal tersebut ditujukan guna mengatur proses agar dapat terlaksana dengan baik.
Contohnya seperti larangan menimbun barang karena dapat menimbulkan
kelangkaan dan harga barang menjadi naik. Tentu hal tersebut sangat
memberatkan masyarakat. Selain itu Islam juga mengatur tentang pembagian
barang maupun harta hal tersebut dilakukan agar seluruh penerima merasa adil
tidak ada yang dirugikan. Dengan begitu akan timbul rasa empati serta kepuasan
dari penerima.
14
DAFTAR PUSTAKA
15