Anda di halaman 1dari 6

1. Jelaskan definisi dari akad ijarah?

Ijarah merupakan akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa,
dalam waktu tertentu dengan pembayaran upah sewa, tanpa bukti dengan pemindahan
kepemilikan atas barang itu sendiri.

2. Jelaskan barang/jasa yang dapat dijadikan objek ijarah?


Barang yang disewakan atau objek ijarah bisa berupa mobil, rumah, perabot, dan lain
sebagainya. sedangkan Manfaat terhadap asset jasa, Misalnya seperti yang berasal dari
hasil karya atau dari pekerjaan seseorang. Karena yang ditransfer ini manfaat dari suatu
barang dan/atau jasa, sehingga semua yang bisa ditransfer manfaatnya bisa menjadi objek
ijarah.

3. Apakah besarnya harga sewa dapat berubah dalam akad ijarah! Jelaskan?
Bisa Bila si penyewa ingin memperpanjang masa sewanya,dapat saja harga sewanya
berubah.bahkan yang menyewakan dapat meminta harga sewa dua kali lipat dari
sebelumnya.dan sebaliknya,sipenyewa dapat menawar setengah harga sewa
sebelumnya,semua tergantung kesepakatan antara kedua belah pihak(si penyewa dan
yang menyewakan). Dan juga akad ijarah Mempunyai sifat fleksibel. Hal ini berarti bisa
berbeda untuk ukuran waktu, tempat, jarak, dan lainnya. Misalnya seperti, sewa mobil
yang jenisnya sama, Di Jakarta Rp.600.000 sedangkan di Semarang Rp.400.000. Atau
menyewakan bangunan untuk took pakaian harga sewanya Rp.30 juta/tahun, namun
dipakai untuk bengkel harga sewanya Rp.40 juta/tahun. Begitu disepakati oleh para pihak
yang terlibat dalam akad maka bersifat mengikat dan tidak boleh berubah selama masa
akad.

4. Jelaskan perbedaan ijarah dengan sewa (leasing)?


Perbedaan antara ijarah dan murabahah terletak pada objek transaksi yang diperjual
belikan yaitu dalam pembiayaan murabahah yang menjadi objek transaksi adalah barang,
seperti tanah, rumah, mobil dan sebagainya, sedangkan dalam pembiayan ijarah, objek
transaksinya adalah jasa, baik manfaat atas barang maupun manfaat atas tenaga kerja,
sehingga dengan skim ijarah, bank syari’ah dan lembaga keuangan syari’ah lainnya dapat
melayani nasabah yang membutuhkan jasa.

5. Jelaskan jenis-jenis dalam akad ijarah?

Jenis jenis ijarah menurut objeknya berdasarkan objeknya, ijarah terdiri dari:
1. Ijarah dimana obyeknya manfaat dari barang, seperti sewa mobil, sewa rumah, dsb.
2. Ijarah dimana objeknya adalah manfaat dari tenaga seorang seperti jasa konsultan,
pengacara, buruh, kru, jasa guru/dosen dll. Pendapatan yang diterima dari transaksi ijarah
disebut ujrah. Al-ujrah ialah imbalan yang diperjanjikan dan dibayar oleh pengguna manfaat
sebagai imbalan atas manfaat yang diterimanya. Ijarah berbeda tergantung apakah
berhubungan dengan dengan sewa aset dan properti atau berhubungan dengan jasa.

Definisi ijarah berbeda tergantung apakah berhubungan dengan dengan sewa aset dan
properti atau berhubungan dengan jasa. Karena itu, jenis ijarah dibagi menjadi dua jenis yaitu:

Praktik ijarah murni ini sama dengan perjanjian sewa menyewa biasa. Dalam ijarah yang
berkaitan dengan jasa ini kedua belah pihak berkedudukan sama. Artinya jika perjanjian telah
selesai, maka pihak penyewa dan pihak yang menyewakan akan kembali ke kedudukannya
masing-masing. Ijarah muntahia bi al-tamlik

Ijarah muntahia bi al-tamlik merupakan jenis ijarah yang memiliki dua akad yang saling
berangkaian. Dua akad tersebut yaitu akad al-ba’i dan akad al-ijarah muntahia bi al-tamlik.
Pertama adalah akad al-ba’i yang merupakan akad jual beli. Kedua adalah akad al-ijarah
muntahia bi al-tamlik, yaitu akad ijarah (sewa menyewa) yang dikombinasikan dengan akad jual
beli di akhir masa sewa.

6. Jelaskan dasar hukum akad ijarah?


Sumber hukum akad ijarah
1) Al-Qur’an, sebagaimana firman Allah SWT:
“Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhan-mu? Kami telah menentukan antara
mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan
sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat
mempergunakan yang lain. Dan rahmat Tuhan-mu lebih baik dari apa yang mereka
kumpulkan. (QS 43:32)
2) As-Sunnah
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa rasulullah SAW bersabda: “Berbekamlah kamu,
kemudian berikanlah olehmu upahnya kepada tukang bekam itu. (HR Bukhari dan
Muslim)

7. Jelaskan rukun dan ketentuan syariah akad ijarah?


Rukun ijarah ada tiga macam, yaitu sebagai berikut.
1) Pelaku yang terdiri atas pemberi sewa/pemberi jasa/lessor dan penyewa/pengguna
jasa
2) Objek akad ijarah berupa manfaat asset dan pembayaran sewa atau manfaat jasa dan
pembayaran upah.
3) Ijab Kabul/serah terima

Ketentuan syariah

1. Pelaku, harus cakap hukum dan baligh


2. Objek akad ijarah
a. Manfaat asset/jasa adalah sebagai berikut.
1) Harus bisa dinilai dan dapat dilaksanakan dalam kontrak, misalnya sewa
computer, maka computer itu harus dapat berfungsi sebagaimana mestinya,
dan tidak rusak.
2) Harus yang bersifat dibolehkan secara syariah (tidak diharamkan) maka ijarah
atas objek sewa yang melanggar perintah Allah tidak sah. Misalnya mengupah
seseorang untuk membunuh, menyewakan rumah untuk tempat main judi atau
menjuak khamar dan lain sebagainya.
3) Dapat dialihkan secara syariah,contoh manfaat yang tidak dapat dialihkan
secara syariah sehingga tidak sah akadnya:
a) Kewajiban shalat, puasa tidak dapat dialihkan karena ia merupakan
kewajiban setiap individu.
b) Memperkerjakan seseorang untuk membaca Al-Qur’an dan pahalanya
(manfaatnya) ditujukan untuk orang tertentu, karena pahala/nilai kebaikan
akan kembali pada yang membacanya, sehingga tidak ada manfaat yang
dapat dialihkan.
c) Barang yang dapat habis dikonsumsi tidak dapat dijadikan objek ijarah
karena mengambil manfaat darinya sama saja dengan
memilikinya/menguasainya. Misalnya makanan/minuman/buah-buahan
atau uang(kas), jika mengambil manfaat darinya berarti menggunakannya.
4) Harus dikenali secara spesifik sedemikian rupa untuk menghilangkan
ketidaktahuan yang dapat menimbulkan sengketa, misalnya kondisi fisik
mobil yang disewa. Untuk mengetahui kejelasan manfaat dari suatu asset
dapat dilakukan identifikasi fisik.
5) Jangka waktu penggunaan manfaat ditentukan dengan jelas, misalnya 2 tahun.
b. Sewa dan upah, yaitu sesuatu yang dijanjikan dan dibayar penyewa atau pengguna
jasa kepada pemberi sewa atau pemberi jasa sebagai pembayaran atas manfaat
asset atau jasa yang digunakannya.
1) Harus jelas besarannya dan diketahui oleh para pihak yang berakad. Misalnya,
berkah toserba merekut karyawannya yang ditugaskan sebagai pramuniaga
(hubungannya adalah pekerja dan pemberi kerja) dan gaji yang disepakati
sebesar Rp2 juta per bulan. Tidak boleh menyatakan gajinya tergantung dari
penjuaan perusahaan karena besarannya menjadi tidak pasti.
2) Boleh dibayarkan dalam bentuk jasa (manfaat lain) dari jenis yang serupa
dengan objek akad.
3) Bersifat fleksibel, dalam arti dapat berbeda untuk ukuran waktu, tempat dan
jarak serta lainnya yang berbeda, misalnya sewa atas mobil yang jenisnya
sama misalnya innova 2006, di Jakarta sewa per hari Rp500.000 sedangkan di
p500.000 sedangkan di Yogyakarta Rp400.000, atau menyewakan toko kalau
diguanakan untuk bengkel Rp25 juta per tahun atau sewa toko untuk 1 tahun
Rp25 juta tapi kalau 2 tahun Rp45juta. Begitu disepakati maka harga sewa
akan mengikat dan tidak boleh berubah selama masa akad.
c. Ketentuan Syariah untuk ijarah Muntahiya bit Tamlik.
1) Pihak yang melakukan ijarah muntahiya bit tamlik harus melaksanakan akad
ijarah terlebih dahulu. Akad pemindahan kepemilikan, baik dengan jual beli
atau pemberian, hanya dapat dilakukan setelah berakhirnya akad ijarah.
2) Janji pemindahan kepemilikan yang disepakati di awal akad ijarah adalah
wa’ad, yang hukumnya tidak mengikat. Apabila janji itu ingin dilaksanakan,
maka harus ada akad pemindahan kepemilikan yang dilakukan setelah
berakhirnya akad ijarah.
3. Ijab Kabul
Adalah pernyataan dan ekspresi saling rida/rela diantara pihak-pihak pelaku akad
yang dilakukan secara verbal, tertulis, melalui korespondensi atau menggunakan cara
cara komunikasi modern.

8. Kapan berakhirnya akad ijarah?


1) Periode akad sudah selesai sesuai perjanjian, namun kontrak masih dapat berlaku
walaupun dalam perjanjian sudah selesai dengan beberapa alasan, misalnya
keterlambatan masa panen jika menyewakan lahan untuk pertanian, maka
dimungkinkan berakhirnya akad setelah panen selesai.
2) Periode akad belum selesai tetapi pemberi sewa dan penyewa sepakat menghentikan
akad ijarah.
3) Terjadi kerusakan asset.
4) Penyewa tidak dapat membayar sewa.
5) Salah satu pihak meninggal dan ahli waris tidak berkeinginan untuk meneruskan akad
karena memberatkannya. Kalau ahli waris merasa tidak masalah maka akad tetap
berlangsung. Kecuali akadnya adalah upah menyusui maka bila sang bayi atau yang
menyusui meninggal maka akadnya menjadi batal.

9. Ijarah muntahiya bit tamlik bolehkah dilakukan dalam satu akad untuk sewa dan
belinya?
Tidak boleh, Pihak yang terlibat didalamnya harus melaksanakan akad ijarah
terlebih dahulu. Akad pemindahan kepemilikan, baik dilakukan dengan hibah atau jual
beli hanya bisa dilakukan setelah berakhirnya akad ijarah. Janji pemindahan kepemilikan
yang sudah disepakati pada awal akad ijarah adalah wa’ad, yang hukumnya tidaklah
mengikat. Jika janji ingin direalisasikan, maka harus ada akad pemindahan kepemilikan
yang dilaksanakan setelah berakhirnya akad ijarah.

Anda mungkin juga menyukai