Anda di halaman 1dari 10

BISNIS SYARIAH

Komoditi Bisnis dalam Islam


1. Layanan ekonomi syariah
2. Pendidikan / Pelatihan
3. Perdagangan online (e-commerce)
4. Makanan / kuliner
5. Hewan ternak
6. Hasil pertanian
7. Kesehatan / medical / farmasi
8. Fashion
9. Perjalanan / travelling
10. Wisata
Prinsip-prinsip Perdagangan dalam Islam
• Haruslah terjadi secara suka rela, tidak ada pihak yang merasa
terpaksa dalam melakukan transaksi pada tingkat harga tersebut. Hal
ini telah disebutkan dalam al-Quran: “Hai orangorang yang beriman,
janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang
batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka
sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu;
Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”. (QS. An-
Nisa’: 29).
• Tidak menipu. Islam sangat melarang segala bentuk penipuan, untuk
itu Islam sangat menuntut suatu perdagangan yang dilakukan secara
jujur dan amanah.
Perdagangan yang Dilarang
• Gisyah, yaitu menyembunyikan cacat barang yang dijual. Dapat pula dikategorikan sebagai
gisyah adalah mencampurkan barang-barang jelek kedalam barang-barang yang
berkualitas baik, sehingga pembeli akan mengalami kesulitan untuk mengetahui suatu
barang yang diperdagangkan.
• Tathfif, yaitu tindakan pedagang mengurangi timbangan dan takaran suatu barang yang
dijual.
• Perdagangan najasy, yaitu praktik perdagangan dimana seseorang berpura-pura sebagai
pembeli yang menawar tinggi harga barang dagangan dengan disertai memuji-muji kualitas
barang tersebut secara tidak wajar, tujuannya adalah untuk menaikkan harga barang.
• Memperdagangkan barang haram, yaitu memperjualbelikan barang-barang yang telah
dilarang dan diharamkan oleh al-Quran, seperti daging babi, darah, minuman keras, dan
bangkai.
• Perdagangan secara riba, yaitu pengambilan tambahan dalam transaksi jual beli ataupun
pinjam-meminjam yang berlangsung secara zalim dan bertentangan dengan prinsip
mu’amalah secara Islami.
Jenis-jenis Riba Yang Dilarang dalam Islam
• Riba Nasi’ah, yaitu jika ada seorang yang meminjam uang kemudian ketika
mengembalikannya harus ada tambahan sebagai jasa atau imbalan.
• Riba Fadhal, yaitu tukar manukar barang yang dianggap memiliki
kandungan nilai yang berbeda, sehingga harus ada takaran yang dilebihkan.
• Riba Qardh, yaitu jika seseorang meminjam pembiayaan yang cara
melunasinya dengan mengangsur dan ada biaya tambahan yang
ditentukan.
• Riba Yad, yaitu jual beli yang tidak bertemu langsung yang dimungkinkan
ada unsur gharar, ketidaksesuaian spesifikasi barang dengan harga yang
sudah disepakati.
Bisnis Syariah dalam bentuk Jual beli
• Ba’i Al-Murabahah, adalah penyaluran dana dalam bentuk jual
beli. Pihak Ketiga akan membelikan barang yang dibutuhkan
pengguna jasa kemudian menjualnya kembali ke pengguna jasa
dengan harga yang dinaikkan sesuai margin keuntungan yang
ditetapkan, dan pengguna jasa dapat mengangsur barang
tersebut. Besarnya angsuran flat sesuai akad diawal dan besarnya
angsuran=harga pokok ditambah margin yang disepakati.
• Bai' As-Salam, Pihak Ketiga akan membelikan barang yang
dibutuhkan di kemudian hari, sedangkan pembayaran dilakukan di
muka. Barang yang dibeli harus diukur dan ditimbang secara jelas
dan spesifik, dan penetapan harga beli berdasarkan keridhaan
yang utuh antara kedua belah pihak. Contoh: Pembiayaan bagi
petani dalam jangka waktu yang pendek (2-6 bulan).
• Bai' Al-Istishna', merupakan bentuk As-Salam khusus di mana
harga barang bisa dibayar saat kontrak, dibayar secara angsuran,
atau dibayar di kemudian hari. Pihak ketiga mengikat masing-
masing kepada pembeli dan penjual secara terpisah, tidak seperti
As-Salam di mana semua pihak diikat secara bersama sejak
semula.
Bisnis Bentuk Sewa

• Al-Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang dan jasa
melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan
kepemilikan atas barang itu sendiri.
• Al-Ijarah Al-Muntahia Bit-Tamlik sama dengan ijarah adalah akad
pemindahan hak guna atas barang dan jasa melalui pembayaran upah
sewa, namun dimasa akhir sewa terjadi pemindahan kepemilikan atas
barang sewa.
Bisnis Jasa dalam Islam
• Al-Wakalah adalah suatu akad pada transaksi bisnis, yang
merupakan akad (perwakilan) yang sesuai dengan prinsip prinsip
yang di terapkan dalam syariat islam.
• Al-Kafalah adalah memberikan jaminan yang diberikan oleh
penanggung kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban
pihak kedua atau yang ditanggung, dengan kata lain
mengalihkan tanggung jawab seorang yang dijamin dengan
berpegang pada tanggung jawab orang lain sebagai jaminan.
• Al-Hawalah adalah akad perpindahan dimana dalam prakteknya
memindahkan hutang dari tanggungan orang yang berhutang
menjadi tanggungan orang yang berkewajiban membayar
hutang (contoh: lembaga pengambilalihan hutang).
• Ar-Rahn, adalah suatu akad gadai yang sesuai dengan syariah.
• Al-Qardh adalah salah satu akad pinjaman baik berupa uang
ataupun lainnya tanpa mengharapkan imbalan atau bunga (riba).
secara tidak langsung berniat untuk tolong menolong bukan
komersial.
Al-Baqarah: 282

Anda mungkin juga menyukai