Anda di halaman 1dari 22

Selasa, 02 Agustus 2011

ISTILAH-ISTILAH DALAM KEFARMASIAN


No Istilah Keterangan

AAP (American Academic


1 Akademi Pediatrik Amerika
of Pediatrics)
ACE (Angiotensin-
2 Enzim pengubah angiotensin
Converting Enzyme)
Tingkah laku yang mengindikaskan kurangnya
3 Agitasi istirahat yang merupakan efek samping dari obat
antipsikosis.
AIS (Acute Ischemic
4 Stroke Iskemik Akut
Stroke)
Leukemia Limfositis Akut yaitu leukemia yang
ALL (Acute Lymphocytic sering menyerang anak-anak.Leukemia tipe ini
5
Leukemia ) juga menyerang orang lanjut usia, terutama yang
berusia lebih dari 65 tahun.
Hilangnya rambut secara bertahap, diyakini
sebagai akibat dari gabungan predeposisi genetik
6 Alopecia (Alopesia)
dan peningkatan respon folikel rambur terhadap
hormon androgen.
Serum Alanin Aminotransferase atau sering
ALT (Serum Alanine
7 disebut Serum Glutamat Piruvat Transaminase
Aminotransferase)
(SGPT)
Antibodi yang tidak umum, terdeteksi di dalam
darah yang mempunyai kemampuan untuk
berikatan dengan struktur tertentu dalam inti
ANA (Anti-Nuclear
8 selnya. ANA menjadi indikasi penyakit lupus
Antibody)
erythemathosus, sindrom Sjrogen, artitis rematik,
autoimun hepatitis, skleroderma dan
polymyositis&dermatomyositis.
obat untuk menghilangkan nyeri, berhubungan
9 Analgesik dengan analgesia, bahan yang dapat mengurangi
nyeri tanpa menyebabkan hilangnya kesadaran.
Anemia yang disebabkan oleh hemolisis yaitu
terjadinya pemecahan sel darah merah abnormal,
baik pada pembuluh darah ( hemolisis intra
vaskular) atau bagian lain dari tubuh (hemolisis
10 Anemia Hemolitik
ekstravaskular). Anemia ini bisa bersifat genetik
ataupun dapatan. Penanganannya berdasarkan
penyebab dan awal terjadinya penguraian sel
darah merah.
Reaksi vaskular yang melibatkan dermis bagian
dalam atau jaringan subkutan dan submukosa,
11 Angiodema menyatakan edema lokal yang disebabkan oleh
dilatasi dan peningkatan permeabilitas pembuluh
kapiler.
12 Anoreksia Hilangnya selera makan.
13 Anti Infeksi obat untuk mengobati infeksi
obat untuk mengobati alergi dan mencegah reaksi
Antialergi dan Obat Untuk
14 anafilaksis (suatu keadaan dimana seseorang
Anafilaksis
sangat sensitif terhadap suatu zat asing)
15 Antianemia, Koagulasi obat untuk mengobati anemia/ kurang Hb
16 Antiasma obat yang dapat menghilangkan asma
Antidot dan Obat Lain obat untuk menurunkan atau menghilangkan efek
17
Untuk Keracunan racun
obat untuk mencegah atau menurunkan keparahan
18 Antiepilepsi - Antikonvulsi
serangan epilepsi atau konvulsi lain
19 Antiinflamasi non steroid obat untuk menekan inflamasi atau peradangan
obat untuk menghilangkan migrain atau sakit
kepala parah, biasanya  pada sebelah bagian
20 Antimigrain kepala saja yang diikuti oleh gejala lainnya seperti
mual, muntah, konstipasi atau diare, rasa tidak
enak pada mata.
Antineoplastik, obat untuk menghambat atau mencegah
21 imunosupresan dan obat perkembangan neoplasma; memeriksa
untuk terapi paliatik pematangan dan pembelahan sel-sel ganas.
obat untuk mengobati parkinson. Parkinson adalah
suatu kondisi yang disebabkan oleh perubahan
22 Antiparkinson
degeneratif pada otak. Penyakit ini ditandai
dengan
obat untuk mengobati pirai (artritis gout) atau
23 Antipirai
sering disebut asam urat.
obat untuk menghilangkan atau menurunkan
24 Antipiretik
demam,
obat yang dapat mencegah perkembangan
25 Antiseptik
organisme tanpa mematikan organisme
26 Antitusif obat yang dapat menekan batuk
Serum Aspartat Aminotransferase atau sering
AST (Serum Aspartate
27 disebut Serum Glutamat Oksaloasetat
Aminotransferase)
Transaminase (SGOT)
Kegagalan koordinasi otot; ketidakteraturan kerja
28 Ataksia
otot.
Nyeri pada sendi, yang merupakan gejala adanya
29 Athralgia kerusakan, infeksi atau penyakit seperti artritis
atau reaksi alergi terhadap obat.
Area di bawah kurva yang menggambarkan
konsentrasi darah dalam plasma terhadap
30 AUC (Area Under Curve) waktu.Area ini selanjutnya menggambarkan
jumlah total obat yang diserap oleh tubuh, terlepas
dari kecepatan absorpsi.
Kondisi medis yang ditandai dengan abnormalitas
level senyawa yang mengandung nitrogen seperti
urea, kreatinin, senyawa hasil metabolisme tubuh
31 Azotemia
dan senyawa kaya nitrogen pada darah.Hal ini
mungkin disebabkan oleh filtrasi darah pada ginjal
yang kurang mencukupi
32 Bifasik Sistem yang mempunyai 2 fase
Nama lain untuk Cimcifuga racemosa, yaitu
tanaman yang tumbuh di Amerika Utara.
33 Black cohosh Tanaman ini digunakan untuk mengatasi masalah
tensi premenstrual, menopouse dan masalah
ginekologi lain.
Nitrogen Urea Darah yaitu konsentrasi urea pada
plasma atau darah yang merupakan indikator
BUN (Blood Urea
34 penting fungsi ginjal. Pada fungsi ginjal normal,
Nitrogen)
kadar urea nitrogen adalah 3,6 -7,1 mmol/L atau
10-20 mg/dL
CAD (Coronary Artery
35 Penyakit Koroner Akut
Disease)
Akumulasi cairan pada rongga perut (peritonium).
Meski penyebab umumnya adalah sirosis atau
36 Cairan Asites
sakit liver yang lainnya, akumulasi ini mungkin
disebabkan oleh keadaan medik lainnya.
CAPD(Continuous
37 ambulatory peritonial Dialisis peritonial kontinyu
dialysis)
Pertumbuhan sel yang ganas yang terdiri dari sel-
38 Carcinoma atau Karsinoma sel epitel yang cenderung untuk menginfiltrasi
jaringan sekitarnya dan menimbulkan metastatis.
Nama lain untuk Uncaria tomentosa,yaitu spesies
yang tumbuh di hutan hujan Amazon.Tanaman ini
mengandung alkaloid dan mempunyai efek medik
39 Cat's Claw seperti tanin dan fitokimia lainnya.Beberapa
senyawa dari tanaman ini mempunyai efek
sebagai anti inflamasi, anti oksidan dan anti
kanker.
CBC (Complete Blood Jumlah sel darah putih dan darah merah per unit
40
Count) volume darah
Reseptor yang ada di permukaan sel tertentu,
41 CD4
misalnya limfosit.
Gagal jantung koroner : suatu keadaan dimana
CHF(Congestive Heart jantung tidak mampu untuk memompa darah
42
Failure) dalam jumlah mencukupi untuk metabolisme
tubuh.
Parameter vasodinamik yang menghubungkan
43 CI (Cardiac Index)
output kardiak dengan luas permukaan tubuh.
COPD ( chronic obstructive
44 Penyakit paru-paru obstruktif kronik
pulmonary disease)
Enzim Siklooksigenase. Enzim ini berperan untuk
45 COX (Cyclooxygenase) mengubah asam arakidonat menjadi prostaglandin
pada proses inflamasi.
Cairan jernih yang ada pada ruang subaraknoid
46 CSF (Cerebrospinal Fluid) dan sistem ventrikular di sekitar dan di dalam
otak.
CVP (Central Venous Tekanan darah pada vena kava toraks, dekat
47
Pressure) dengan atrium kanan jantung.
Perubahan warna kulit menjadi agak kebiru-
biruan, yang disebabkan konsentrasi hemoglobin
48 Cyanosis
tereduksi yang berlebihan pada pembuluh darah di
permukaan kulit,
Merupakan senyawa yang mengandung hem yang
terikat pada protein, berperan pada pernapasan sel,
49 Cytochrome (Sitokrom) dibedakan menurut gugus prostetiknya misalnya
a,b,c,d dan P450.Contoh : CYP2A6, CYP 2B6,
CYP289, CYP2D6, CYP2E1, CYP3A4
50 D5W Larutan dekstrosa 5% dalam air
Perubahan persepsi diri sendiri sehingga sensasi
terhadap suatu kenyataan menjadi hilang atau
berubah untuk sementara; merupakan manifestasi
51 Depersonalisasi
neurosis atau penyakit jiwa yang lain atau juga
dapat dalam bentuk ringan pada orang yang
normal.
obat yang dapat mencegah infeksi dan mencegah
52 Desinfektan  Antiseptik perkembangan organisme tanpa mematikan
organisme
Keringat berlebihan yang tidak wajar, mungkin
53 Diaforesis
disebabkan oleh syok atau kondisi medik lain.
Berkurangnya daya atau fungsi pencernaan,
54 Dispepsia biasanya ditunjukkan dengan perasaan tidak
nyaman pada epigastrum setelah makan.
obat untuk meningkatkan ekskresi urin atau
55 Diuretik
jumlah urin
Asam deoksiribonukleat yaitu asam nukleat yang
DNA (Deoxyribonucleic
56 mengandung informasi genetik yang berguna
acid)
untuk perkembangan semua makhluk hidup.
Nama lain untuk Angelica sinensis atau ginseng
betina yaitu tanaman dari Cina yang digunakan
57 Dong quai
untuk mengobati gangguan ginekologi, anemia
ringan dan hipertensi.
Strategi yang digunakan dalam pengendalian atau
penanggulangan penyakit TB melalui peningkatan
diagnosis TB dengan pemeriksaan dahak secara
mikroskopis, pengobatan dengan Pengawasan
DOTS (Directly Observed
58 Menelan Obat (PMO), kesinambungan persediaan
Treatment Shortcourse )
obat anti TB jangka pendek dengan mutu terjamin
serta pencatatan dan pelaporan secara baku untuk
memudahkan pemantauan dan evaluasi program
penanggulangan TB.
59 Dyspnea Pernapasan yang sukar atau sesak
ECG (Electrocardiogram) Grafik yang dihasilkan oleh
60 atau EKG elektrokardiograf,yang menggambarkan aktifitas
(Elektrokardiogram) elektrik jantung setiap saat
EEG Grafik yang dihasilkan oleh
61 (Elektroencephalogram atau elektroensefalograf,yang memberikan gambaran
Elektroensefalogram) neuropsikologi dari aktivitas elektrik otak.
Akumulasi cairan pada ruang pleural (membran
paru-paru). Akumulasi ini disebabkan oleh
volume cairan yang berlebihan (misalnya cairan
62 Efusi Pleural intravena yang berlebihan, gagal ginjal),
penurunan cairan protein (misalnya sirosis,
proteinuria), gagal jantung, pendarahan, inflamasi,
malignan, perforasi organ toraks.
obat yang dapat memudahkan pengeluaran dahak
63 Ekspektoran dari saluran pernapasan dengan menurunkan
kekentalan dahak
Keadaan dimana konsentrasi eosinofil (granulosit
eosinofil : sel darah putih dalam sistem imun yang
bertanggung jawab untuk melawan infeksi yang
64 Eosinofilia
disebabkan oleh parasit) sangat tinggi. Eosiniofilia
dapat bersifat sangat reaktif (menimbulkan alergi)
atau sebaliknya.
Pendarahan hidung, pendarahan pada hidung,
biasanya akibat pecahnya pembuluh darah kecil
65 Epistaksis
yang terletak dibagian anterior septum nasal
kartilaginosa
66 Erythema Multiforme Kondisi pada kulit dikarakterisasi dengan kulit
kemerahan atau iritasi, yang disebabka oleh
kongesti pembuluh darah.Lesi yang terbentuk
berbentuk cincin.
67 Esophagitis (Esofagitis) Radang pada esofagus
ESR (Erythrocyte
68 Kecepatan Pengendapan Eritrosit
Sedimentation Rate)
Rasa nyaman pada tubuh; rasa sejahtera, tidak
adanya rasa nyeri ataupun tekanan kejiwaan. Pada
69 Euforia
psikiatri : rasa sejahtera yang abnormal atau
berlebihan.
Keadaan meningkatnya ketidaknyamanan dan
menurunnya efisiensi akibat pekerjaan yang
70 Fatigue
berkepanjangan atau berlebihan; kehilangan
tenaga atau kemampuan menjawab rangsangan.
5- fluorodeoxyuridine monophosphate yaitu salah
71 FdUMP
satu bentuk metabolit fluorourasil.
fluorouridine triphosphate yaitu salah satu bentuk
72 FUTP
metabolit fluorourasil
Enzim pada jalur pentosa fosfat, dimana
NAPD+bersifat sebagai ko enzim, mengkatalisis
G6PD (Glucose 6-
73 proses oksidasi glukosa 6-fosfat menjadi lakton.
phosphate dehydrogenase)
Defisiensi enzim ini menyebabkan anemia
hemolitik berat.
74 GI (Gastro Intestinal) Saluran Pencernaan
Nama lain untuk Centella asiatica, di Indonesia
lebih dikenal dengan pegagan atau antanan yamg
bersifat sebagai antibakteri, antiviral,
75 Gotu kola
antiinflamasi, anti ulserasi, ansiolitik, tonik
serebral, stimulan sirkulasi, diuretik,
menenangkan pikiran,atau mengobati luka.
Paresis (paralisis ringan)  yang mengenai salah
76 Hemiparesis satu tubuh yang disebabkan lesi pada saluran
kortikospinal.
77 Hepatik Berkenaan dengan hati.
78 Hepatomegali Pembesaran hati
Gangguan elektrolit pada manusia yang ditandai
dengan konsentrasi natrium yang sangat rendah
79 Hiponatremia
yaitu di bawah 135 mmol/L. Keadaan ini terjadi
karena komplikasi dari beberapa penyakit.
Gangguan darah yang ditandai dengan defisiensi
protrombin (faktor II) yang akan menyebabkan
gangguan pembekuan darah, selanjutnya
80 Hipoprotrombinemia
meningkatkan risiko fisiologis pendarahan,
khususnya pada sistem pencernaan,
rongga  kranial dan sistem panca indera
Tumbuhnya rambut yang tidak normal; di wajah,
81 Hirsutism
dada, perut dan punggung, terjadi pada wanita.
Virus yang menyebabkan sinrom defisiensi imun
HIV (Human
82 yang didapat atau disebut AIDS (Acquired
Immnunodeeficiency Virus)
Immune Deficiency Syndrome)
Lymphoma Hodgkin dikarakterisasi secara klinis
melalui penyebaran dari satu kelompok limfe node
83 Hodgkin's lymphoma yang satu ke kelompok lain yang disertai dengan
berkembangnya gejala sistemik sejalan dengan
perkembangan penyakit.
84 Hormon, Obat endokrin lain senyawa yang dihasilkan tubuh yang memiliki
efek regulator spesifik pada aktivitas sel tertentu
atau organ-organ tertentu.
Regimen kemoterapi untuk melawan limfoma non
85 Hyper CVAD
hodgkin dan limfoma limfoblastik
86 IA Intra arterial
87 IG Intra gluteal
88 IM Intra muskular
Interval PR dihitung mulai dari awal P sampai
89 Interval PR
awal kompleks QRS
Interval QT dihitung mulai dari awal  QRS sampai
akhir gelombang T pada
90 Interval QT.
elektrokardiogram.Interval QT normal adalah 0.4
menit
91 IV Intra Vena
Disebut juga ikterus,warna kekuningan pada kulit,
sklera, membran mukosa yang disebabkan
92 Jaundice
hiperilirubinemia dan pengendapan pigmen
empedu.
Studi terkontrol pada wanita hamil tidak
memperlihatkan adanya risiko terhadap janin pada
Katagori pengaruh terhadap
93 kehamilan trimester 1 (dan juga tidak ada risiko
kehamilan (Kategori A)
pada trimester selanjutnya), dan sangat kecil
kemungkinan untuk membahayakan janin.
Studi terkontrol terhadap sistem reproduksi
binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya
risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi
Katagori pengaruh terhadap terkontrol pada wanita hamil atau sistem
94
kehamilan (Kategori B) reproduksi binatang percobaan yang menunjukkan
adanya efek samping (penurunan fertilitas) pada
kehamilan trimester pertama (dan tidak terdapat
bukti adanya risiko pada trimester berikutnya).
Studi terhadap binatang percobaan telah
memperlihatkan adanya efek samping pada janin
(teratogonik atau embriosidal atau efek samping
Katagori pengaruh terhadap
95 lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita
kehamilan (Kategori C)
hamil. Obat hanya diberikan jika manfaat yang
diperoleh lebih baik dari risiko yang mungkin
terjadi pada janin.
Terdapat bukti positif mengenai adanya risiko
terhadap janin manusia, tetapi manfaat obat ini
pada ibu hamil mungkin lebih besar dari risikonya
Katagori pengaruh terhadap
96 (misalnya obat ini diperlukan untuk mengatasi
kehamilan (Kategori D)
situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius,
dimana obat yang lebih aman tidak tersedia atau
tidak efektif.
Studi terhadap binatang percobaan atau manusia
telah memperlihatkan adanya abnormalitas janin
atau terdapat bukti adanya risiko pada janin, dan
Katagori pengaruh terhadap
97 risiko penggunaan obat ini jelas melebihi manfaat
kehamilan (Kategori X)
yang diperoleh. Obat dalam kategori ini
dikontraindikasikan pada wanita yang sedang atau
memiliki kemungkinan hamil.
98 Kava - kava Nama lain untuk Piper methysticum, yang dapat
menghilangkan rasa/sensasi di sekitar lidah dan
bibir (karena kontrakai pembuluh darah di sekitar
lidah dan bibir), memberikan efek menenangkan,
menjernihkan pikiran dan melemaskan otot.
Penghentian atau supresi dari aliran empedu
99 Kolestasis
dengan penyebab hepatik atau ekstrahepatik.
Infeksi pada kolon yang biasanya (meski tidak
100 Kolitis Pseudomembran
selalu) disebabkan oleh Clostridium difficile.
Tingkat kesadaran yang menurun disertai pusing,
101 Lethargy pendengaran berkurang dan apati; keadaan tidak
acuh.
102 LFTs (Liver Function Tests)Tes fungsi liver
103 LTBI (Latent TB infection) Infeksi Tuberkulosis Laten)
Kelompok bakteri yang secara genetik
MAC (Mycobacterium berhubungan dengan genus mycobacterium.Salah
104
Avium Complex) satu infeksi oportunistik pada pasien HIV
disebabkan oleh MAC.
Fase kelainan bipolar yang ditandai oleh euforia,
105 Mania agitasi, hipereksitabilitas, hiperaktivitas serta
peningkatan kecepatan berpikir dan ide.
Ensim yang mengkatalisis oksidasi
MAO (Monoamin monoamin.MAO ditemukan berikatan pada
106
Oksidase) membran luar mitokondria pada banyak sel di
dalam tubuh.
MAP (Mean Arterial
107 Rata-rata tekanan darah seseorang
Pressure)
Anomali perkembangan yang ditandai oleh
kelainan penutupan selubung tulang pada medula
108 Meningomyelocele
spinalis, dimana selaput meninges dapat menonjol
keluar.
Uji kadar glukosa darah secara in vitro dengan
menggunakan metode glukosa oksidase dan
109 Metode ABTS peroksidase menggunakan diammonium
azinobiasethyldihydrobenzothiazole sulfonic acid
(ABTS)
Uji kadar serum bilirubin dengan menggunakan
110 Metode DMSO
dimethylsulfoxide sebagai reagen.
111 MI (Myocardial Infarction) Infark Miokardiak
Nyeri otot yang merupakan gejala dari banyak
penyakit dan gangguan pada tubuh. Penyebab
umum myalgia adalah penggunaan otot yang salah
atau otot yang terlalu tegang.Myalgia yang terjadi
112 Myalgia tanpa riwayat trauma mungkin disebabkan oleh
infeksi virus. Myalgia yang berlangsung dalam
waktu yang lama menunjukkan myopati
metabolik, defisiensi nutrisi atau sindrom fatigue
kronik.
Senyawa yang menghambat aktivitas sum-sum
113 Myelosuppressive tulang, menimbulkan penurunan sel darah merah
dan trombosit
114 Nadir Titik terendah
Penyakit primer atau sekunder pada jaringan
115 Nefritis Intertisial
interstial ginjal.
116 Neural tube defects Gangguan tubulus saraf
Gangguan fungsional atau perubahan patologis
117 Neuropathy
pada sistem saraf tepi.
118 Neurotorsisitas Gangguan yang disebabkan oleh paparan senyawa
alami maupun buatan yang bersifat toksik pada
sistem saraf.
Gangguan pada sistem hematologi yang ditandai
119 Neutropenia dengan jumlah granulosit neutrofil yang sangat
rendah
Lymphoma Non Hodgkin merupakan kelompok
kanker yang timbul mulai dari limfosit, salah satu
tipe sel darah putih.Tipe ini dibedakan dari
Lymphoma Hodgkin dari sifat patologi,
epidemiologi, organ yang terlibat, pengaruhnya
terhadap tingkah laku dan
120 Non Hodgkin's lymphoma
perawatannya.Lymphoma jenis ini berkembang
pada organ yang berhubungan dengan sistem
limfe (limpa, limfe node dan tonsil), Beberapa
kasus diawali dengan infiltrasi terhadap limfe
node, pada kasus lain infiltrasi diawali pada organ
limfe lain.
121 NS (Normal Saline) Larutan NaCl fisiologis 0,9%
OHO (Obat Hipoglikemik Obat untuk menurunkan kadar gula darah yang
122
Oral) diberikan secara oral.
obat yang dapat menyebabkan oksitosia (kelahiran
123 Oksitoksik
yang cepat)
124 Onset Mulai kerja
Disebut juga avaskular nekrosis atau nekrosis
tulang yaitu penyakit yang disebabkan hilangnya
125 Osteorekrosis
suplai darah ke tulang yang bersifat sementara
maupun permanen
Neoplasma tulang primer yang ganas dan terdiri
Osteosarcoma atau atas stroma jaringan penyambung ganas dengan
126
Osteosarkoma adanya osteoid ganas, pembentukan tulnag atau
kartilago.
OTC drug (Over The Obat yang dapat dibeli secara bebas tanpa resep
127
Counter drug) dokter
128 Pansitipenia Depresi semua sel darah secara abnormal
Kehilangan atau gangguan fungsi motorik pada
129 Paralisis suatu bagian akibat lesi pada mekanisme saraf
atau otot.
Proses gangguan pikiran yang ditandai dengan
130 Paranoia
rasa takut atau khawatir yang berlebihan.
Perasaan sakit atau tidak nyaman, abnormal
131 Parathesia
seperti kesemutan, rasa terbakar atau berkeringat.
PBL (Peripheral Blood Limfosit perifer darah yaitu jumlah limfosit
132
Lymphocites) matang yang bersirkulasi dalam darah
133 Pemerian Deskripsi
Penyakit yang menyerang anak-anak, pertama kali
terjadi di Jepang tetapi sekarang sudah tersebar di
seluruh dunia. Bagian tubuh yang dipengaruhi
adalah limfa node, kulit, arteri koroner jantung.
Penyakit Kawasaki
Penyakit ini diawali dengan demam, rasa capek
134 (sindrom mukokutan limfa
dan terkadang nyeri pada lambung. Kemudian
node)
terjadi ruam dan beberapa hari kemudian terjadi
konjungtivitas, dan perubahan membran mukosa
menjadi merah, lidah merah dan kering. Kelenjar
limfa di leher membesar.
135 PFTs (Pulmonary Function Tes fungsi paru-paru
Tests)
Kelompok gangguan metabolisme porfirin yang
ditandai dengan peningkatan pembentukan dan
ekskresi senyawa porfirin atau prekursor. Gejala
yang timbul adalah sakit perut, yang mungkin
parah dan gangguan gastrointestinal seperti mual,
136 Porfiria muntah, diare atau konstipasi, peningkatan
tekanan darah, denyut jantung, rasa lelah pada
otot,sensitif terhadap cahaya, bentol pada kulit dan
rasa gatal, warna urin berubah menjadi karena
ekskresi porfirin dan gangguan mental seperti
depresi.
Posisi berbaring pada tempat yang datar, dimana
posisi kepala lebih rendah daripada pelvis.Posisi
137 Posisi Trendelenburg
ini adalah posisi standar untuk pembedahan
abdominal atau ginekologi.
138 Post marketing /case report Laporan setelah pemasaran
Senyawa yang berpotensi untuk menimbulkan
139 Potensial Emetik
muntah
Gatal pada kulit yang menyebabkan timbul
keinginan untuk menggaruknya. Rasa gatal ini
140 Pruritus
bisa disebabkan oleh kulit yang kering sampai
kemungkinan adanya kanker.
obat yang bekerja pada fungsi psikologis dan
141 Psikofarmaka
status kejiwaan.
Resistensi Vaskular Sistemik yaitu resistensi pada
PVR (Pulmonary Vascular
142 pembuluh darah paru-paru yang cukup kuat untuk
Resistance)
mengalirkan darah melalui sistem sirkulasi.
Struktur yang berhubungan dengan depolarisasi
143 QRS complex
jantung pada elektrokardiogram
Interval QT pada elektrokardiogram yang sudah
144 QTc
dikoreksi kecepatannya.
145 RA (Rheumatoid Arthritis) Artitis Rematik
Perubahan pada kulit, meliputi perubahan warna
146 Rash (Ruam)
dan teksture.
147 Recovery Pemulihan
Kondisi medis yang ditandai dengan kehilangan
148 Redistribution fat lemak (atau terkadang penambahan lemak),
umumnya di dagu atau wajah.
obat yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada
149 Relaksan Otot Perifer
otot rangka
Kondisi dimana terjadi peningkatan
retikulosit.Kondisi ini umu terlihat pada
150 Retikulositosis anemia. Retikulosit adalah sel darah merah yang
belum matang yang biasanya timbul saat terjadi
regenerasi sel darah merah yang rusak.
151 Rigidity Nuchal Kekakuan pada tengkuk atau tulang belakang
Asam ribonukleat yaitu polimer asam nukleat
yang mengandung monomer nukleotida yang
152 RNA (Ribonucleic Acid)
berperan dalam translasi informasi genetik dari
DNA menjadi protein.
Pengerasan dan penebalan kulit yang mungkin
ditemukan pada beberapa penyakit yang berbeda,
153 Scleroderma
dapat terjadi dalam bentuk terlokalisasi atau
umum.
Serangan mendadak atau kekambuhan
154 Seizure penyakit,episode tunggal epilepsi, sering diberi
nama menurut gambaran tipenya.
Reaksi  terhadap anti serum turunan dari sumber
hewan. Merupakan reaksi hipersensitifitas tipe 3
155 Serum Sickness (hipersensitif imun kompleks). Reaksi ini terjadi
setelah sepuluh hari pemaparan terhadap anti
serum dengan reaksi mirip reaksi hipersensitifitas,
Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase atau
SGOT (Serum Glutamic
156 sering disebut AST : Serum Aspartate
Oxaloacetic Transaminase)
Aminotransferase)
SGPT (Serum Glutamat Serum Glutamat Piruvat Transaminase atau sering
157
Pyruvic Transaminase) disebut ALT :Serum  Alanin Aminotransaminase)
Kondisi  yang umum terjadi pada pasien yang
dirawat di rumah sakit karena luka pada sistem
SIADH (Syndrome of saraf pusat. Sindrom ini ditandai dengan ekskresi
158 Inappropriate Antidiuretic hormon antidiuretik atau vasopressin yang sangat
Hormone) sedikit dari kelenjar posterior pituitari atau sumber
lainnya.Keadaan ini menyebabkan hiponatremia
atau terkadang kelebihan cairan.
Kematian tiba-tiba pada bayi, umumnya terjadi
SIDS (Sudden Infant Death pada larut malam tanpa penyebab pastinya, namun
159
Syndrome) diduga penyebabnya adalah infeksi virus dan
reaksi alergi.
Sindrom yang bersifat parah dan mengancam
kehidupan. Merupakan reaksi hipersensitifitas
kompleks yang menyebabkan lesi pada kulit dan
ulserasi pada mata dan membran mukosa.Sindrom
ini disebabkan oleh infeksi (infeksi karena virus
seperti herpes simpleks, mumps, influenza,
160 Sindrom Stevens Johnson
histoplasmosis, tumor (karsinoma, limfoma),
reaksi alergi obat (flukonazol, valdecoxib,
penisilin, barbiturat, penisilin, sulfa, fenitoin,
lamotigrin, niverapin, ibuprofen, ethoxusimide
dan karbamazepin dan 50% tidak diketahui
penyebabnya.
161 Sistem Imun sistem pertahanan/kekebalan tubuh
162 SK Subkutan
Penyakit inflamasi dari jaringan, merupakan
SLE (Systemic
163 gangguan autoimun ; tubuh tidak dapat
Lupus Erythematosus)
membedakan sel tubuhnya dan sel asing.
Somnolentia atau
164 Perasaan mengantuk yang tidak normal
Somnolence
165 SSP Susunan Saraf Pusat
Gelombang yang menghubungkan kompleks
166 ST wave
gelombang QRS dan T pada elektrokardiogram
Nama lain untuk Hypericum perforatum, ekstrak
167 St. John's Wort hypericum standar digunakan untuk pengobatan
depresi dan gangguan ansietas.
Penyempitan abnormal pada pembuluh darah atau
168 Stenosis
organ tubular atau struktur
Tingkat kesadaran yang menurun, dalam psikiatri,
169 Stupor gangguan yang ditandai dengan penurunan
responsivitas.
170 Superfisial Permukaan
Resistensi Vaskular Sistemik yaitu resistensi pada
SVR (Systemic Vascular
171 sirkulasi perifer yang cukup kuat untuk
Resistance)
mengalirkan darah melalui sistem sirkulasi.
SWFI (Sterile Water For
172 Air steril untuk injeksi
Injection)
Salah satu jenis limfosit yang bertanggung jawab
173 T cell (Sel T) terhadap imunitas yang diperantarai selular dan
hipersensitivitas tipe lambat.
Tes Antiglobulin yaitu uji klinik darah yang
digunakan dalam imunohematologi dan
imunologi.Tes Coombs dibagi menjadi dua : tes
Coombs langsung dan tes Coombs tidak langsung.
Tes Coombs langsung digunakan untuk
mendeteksi sel darah merah yang disensitisasi
dengan antibodi IgG, autoantibodi IgG dan protein
komplemen. Tes ini akan mendeteksi antibodi
yang berikatan dengan permukaan sel darah merah
secara in vivo. Sel darah merah dicuci (untuk
174 Tes Coombs menghilangkan plasma pasien) dan dinkubasi
dengan reagen Coombs. Jika terjadi aglutinasi, tes
Coombs positif. Tes Coombs tidak langsung
digunakan untuk tes prenatal pada wanita hamil
dan tes ini dilakukan sebelum transfusi darah. Tes
ini mendeteksi antibodi melawan sel darah merah
yang tidak berikatan pada serum pasien. Pada tes
ini, serum diekstraksi dari darah, dan serum
diinkubasi dengan sel darah merah yang tidak
diketahui sifat antigennya, Jika terjadi aglutinasi,
tes tidak langsung Coombs positif.
175 Thrombositopenia Menurunnya jumlah trombosit dalam darah.
TIA (Transient Ischemic
176 Serangan iskemik pendek
Attacks)
Takikardia ventrikular yang ditunjukkan oleh
perubahan karakteristik elektrokardiogram yaitu
177 Torsade de pointes terbentuknya komplek QRS yang berbelok-belok
di sekitar garis dasar isoelektrik
elektrokardiogram.
Gerakan tangan yang tidak disadari, bolak balik
178 Tremor dan ritmik, mungkin juga mengenai suara dan
bagian lain.
Inflamasi vena yang berhubungan dengan
179 Tromboflebitis
pembekuan darah atau trombus
ULN (upper limits of
180 Melebihi batas normal
normal)
UTI (Urinary Tract
181 Infeksi Saluran Urin
Infection)
VMA (Vanillyl Mandelic Merupakan metabolit dari katekolamin :
182
Acid) norepinefrin
WBC (White Blood cell
183 Jumlah sel darah putih per unit volume darah.
Count)
184 Definisi Operasional
1 Nama Generik
Adalah nama obat yang sama dengan kandungan zat aktifnya
2 Deskripsi
a. Nama dan Strukur
Kimia : Menjelaskan nama
dan struktur kimia obat
b. Sifat Fisikokimia : Menjelaskan sifat fisika dan kimia obat
c. Keterangan lain yang dianggap perlu berhubungan dengan deskripsi obat
3 Golongan
Adalah golongan obat
sesuai kelas terapinya
4 Nama Dagang
Nama dagang dibatasi
sesuai data di ISO dan
MIMS.
5 Indikasi
Indikasi obat yang telah terbukti keamanan dan efikasinya
Dosis, Cara Pemakaian dan
6
Lama Pemberian
a .Menjelaskan dosis
rekomendasi dan cara
pemberian untuk semua
bentuk sediaan, usia dan
kondisi pasien
b.Menjelaskan dosis awal, dosis pemeliharaan dan dosis maksimum
c. Menjelaskan cara pemberian untuk setiap bentuk sediaan 
7 Farmakologi
a. Menjelaskan tentang aktifitas farmakologi dan mekanisme kerja obat.
b. Menjelaskan tentang sifat absorbsi, dosis pemeliharaan dan absorpsi,
metabolisme dan eliminasi (biotransformasi dari suatu obat)
8 Stabilitas dan Penyimpanan
a. Menjelaskan  tentang informasi stabilitas seperti pH, panas, lembab dan
cahaya
b. Menjelaskan tentang persyaratan penyimpanan obat
9 Kontraindikasi
a. Menjelaskan tentang perhatian khusus yang berhubungan dengan pemakaian
obat yang efektif.
b. Menjelaskan tentang efek samping obat yang serius dan berpotensi untuk
mengakibatkan bahaya bagi keselamatan pasien, termasuk tindakan yang harus
diambil jika terjadi sesuatu.
10 Efek Samping
Menjelaskan tentang efek yang tidak diharapkan dari suatu obat, yang
merupakan bagian dari mekanisme kerja obat secara farmakologi atau efek
yang tidak diharapkan dapat terjadi
Interaksi Obat (interaksi antara obat dengan obat lain, interaksi antara obat dan
11
makanan)
Menjelaskan tentang interaksi antara obat � obat, makanan � obat yang
a.
dapat menimbulkan pengaruh yang berarti secara klinik.
Menjelaskan tentang pengaruh obat terhadap hasil laboratorium, perubahan
b. hasil laboratoium menggambarkan efek patologi dari obat seperti penggunaan
aminoglikosida akan meningkatkan serum kreatinin)
12 Pengaruh obat
Menjelaskan pengaruh obat terhadap kehamilan, ibu menyusui, anak-anak dan
hasil laboratorium.
13 Parameter Monitoring
Menjelaskan tentang parameter monitoring penggunaan obat seperti fungsi hati
atau kreatinin serum : pada penggunaan kronik dan akut.
14 Bentuk Sediaan
Menjelaskan bentuk sediaan
yang ada
15 Peringatan dan Perhatian
Menjelaskan tentang keadaan dan kondisi dimana pemakaian obat harus
mempertimbangkan risiko dan manfaatnya.
Kasus Temuan dalam
16
Keadaan Khusus
Menjelaskan kasus khusus dalam pemakaian obat
17 Informasi Untuk Pasien
Menjelaskan hal-hal yang perlu diinformasikan kepada pasien :
a. Bentuk sediaan yang diberikan (suspensi, sirup, supositoria dan lain-lain)
b. Cara Pemakaian Obat
c. Apa yang dilakukan pasien jika lupa meminum obat
d. Interaksi yang mungkin
terjadi
e. Cara Penyimpanan

18 Mekanisme Aksi
Menjelaskan tentang aktivitas anti infeksi untuk obat-obat anti infeksi.

19 Monitoring Penggunaan Obat


Menjelaskan tentang hal-hal yang harus dimonitor selama penggunaan obat.

Istilah Resep Dan Contoh Resep Obat


Resep adalah permintaan tertulis seorang dokter , dokter gigi atau dokter hewan yang diberi ijin
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku kepada apoteker pengelola apotik untuk
menyediakan dan menyerahkan obat-obatan bagi penderita. Resep disebut juga formulae medicae, terdiri
dari formulae officinalis (yaitu resep yang tercantum dalam buku farma-kope atau buku lainnya dan
merupakan standar) dan formulae magistralis (yaitu resep yang ditulis oleh dokter)formulae medicae, terdiri
dari formulae officinalis (yaitu resep yang tercantum dalam buku farma-kope atau buku lainnya dan
merupakan standar) dan formulae magistralis (yaitu resep yang ditulis oleh dokter)

Resep selalu dimulai dengan tanda R/ yang artinya recipe (ambilah). Dibelakang tanda ini (R/) biasanya baru
tertera nama dan jumlah obat. Umumnya resep ditulis dalam bahasa latin. Suatu resep yang lengkap harus
memuat :
 Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi atau dokter hewan
 Tanggal penulisan resep, nama setiap obat atau komposisi obat
 Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep
 Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 Nama pasien, jenis hewan, umur, serta alamat/pemilik hewan
 Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat yang jumlahnya melebihi dosis maksimal.
Contoh bentuk resep dokter adalah sebagai berikut :
Dr. S.H. Pudjihadi
DSP/50005/03.P/75B
Jl. Yusuf Adiwinata SH 62 – Jakarta, Telp. 45011
Jam bicara 3 - 5 sore
Hari Senin , Rabu, Jum’at 
Jakarta, 20 Mei 2000
R/ Extr. Bellad 120 mg
HCl Ephed. 300 mg
C.T.M 50 mg
Doveri Pulv. 3
O.B.H 300 ml
m.f. potio
s.t.d.d. C
Paraf dokter
Pro : Halimah
Umur : 7 tahun
Alamat : Jl. A. Yani 57 Surabaya.
Pembagian suatu resep yang lengkap :
1). Tanggal dan tempat ditulisnya resep ( inscriptio )
2). Aturan pakai dari obat yang tertulis ( signatura )
3). Paraf/tanda tangan dokter yang menulis resep ( subcriptio )
4). Tanda buka penulisan resep dengan R/ ( invecatio )
5). Nama obat, jumlah dan cara membuatnya ( praescriptio atau ordinatio )
Yang berhak menulis resep adalah dokter, dokter gigi (terbatas pada pengobatan gigi dan mulut) dan dokter
hewan (terbatas pada pengobatan hewan). Dokter gigi diberi ijin menulis resep dari segala macam obat
untuk pemakaian melalui mulut, injeksi (parentral) atau cara pemakaian lainnya, khusus untuk mengobati
penyakit gigi dan mulut. Sedangkan pembiusan / patirasa secara umum tetap dilarang bagi dokter gigi (S.E.)
Depkes No. 19/Ph/62 Mei 1962.
Resep untuk pengobat segera
Untuk penderita yang memerlukan pengobatan segera dokter dapat memberi tanda :
Cito : segera
Urgent : penting
Statim : penting
P.I.M : Periculum In Mora = berbahaya bila ditunda.
pada bagian atas kanan resep, apoteker harus mendahulukan pelayanan resep ini termasuk resep antidotum .
Bila dokter ingin agar resepnya dapat diulang, maka dalam resep ditulis Iteratie. Dan ditulis berapa kali
resep boleh diulang. Misalkan iteratie 3 X, artinya resep dapat dilayani 1 + 3 kali ulangan = 4 X . Untuk
resep yang mengandung narkotika, tidak dapat ditulis iteratie tetapi selalu dengan resep baru.
Komponen Resep Menurut Fungsi
Menurut fungsi bahan obatnya resep terbagi atas :
1). Remidium Cardinal, adalah obat yang berkhasiat utama
2). Remidium Ajuvans, adalah obat yang menunjang bekerjanya bahan obat utama
3). Corrigens, adalah zat tambahan yang digunakan untuk memperbaiki warna, rasa dan bau dari obat utama.
Corrigens dapat kita bedakan sebagai berikut :
a. Corrigens Actionis, digunakan untuk memperbaiki kerja zat berkhasiat utama.
Contohnya pulvis doveri terdiri dari kalii sulfas,
ipecacuanhae radix, dan opii pulvis. Opii pulvis sebagai zat
berkhasiat utama menyebabkan orang sukar buang air besar,
karena itu diberi kalii sulfas sebagai pencahar sekaligus
memperbaiki kerja opii pulvis tsb.
b. Corrigens Odoris, digunakan untuk memperbaiki bau dari obat. Contohnya
oleum Cinnamommi dalam emulsi minyak ikan.
c. Corrigens Saporis, digunakan untuk memperbaiki rasa obat. Contohnya
saccharosa atau sirupus simplex untuk obat - obatan yang
pahit rasanya.
d. Corrigens Coloris, digunakan untuk memperbaiki warna obat . Contohnya obat
untuk anak diberi warna merah agar menarik untuk diminum.
e. Corrigens Solubilis, digunakan untuk memperbaiki kelarutan dari obat utama.
Contohnya Iodium dapat mudah larut dalam larutan pekat KI
/ NaI
4). Constituens / Vehiculum / Exipiens, merupakan zat tambahan. Adalah bahan obat yang bersifat netral dan
dipakai sebagai bahan pengisi dan pemberi bentuk, sehingga menjadi obat yang cocok. Contohnya laktosum
pada serbuk, amylum dan talcum pada bedak tabur.
Contoh resep berdasarkan fungsi bahan obatnya.
R/ Sulfadiazin 0,500 - Remidium Cardinale
Bic, Natric 0,300 - Remidium Ajuvans
Saccharum 0,100 - Corrigens Saporis
Lact. 0,200 - Constituens
Mf. Pulv.dtd no X
S.t.d.d.p. I
Pro : Tn. Budi
Salinan Resep (Copy Resep)
Salinan resep adalah salinan yang dibuat oleh apotik, selain memuat semua keterangan yang terdapat dalam
resep asli juga harus memuat :
1). Nama dan alamat apotik
2). Nama dan nomer izin apoteker pengelola apotik.
3). Tanda tangan atau paraf apoteker pengelola apotik
4). Tanda det (detur) untuk obat yang sudah diserahkan dan tanda nedet (nedetur) untuk obat yang belum
diserahkan, pada resep dengan tanda ITER …X diberi tanda detur orig / detur …..X
5). Nomor resep dan tanggal pembuatan.
Contoh salinan resep.
APOTIK BAHARI
Jl. Thamrin No. 3
Jakarta - Telp. 378945
APA : Drs. Bambang Hariyanto, Apt
SIK .....................................................
Salinan resep No : 259
Dari dokter : Joko Susilo
Ditulis tanggal : 5 Nofember 2001
Pro : Nn. Andriani
R/ Amoxycillin 500 No. XII
S.3.d.d.I ----- det
R/ Ponstan FCT No. XII
S.p.r.n. I -----ne det
Jakarta, 5 Nofember 2001
Cap apotik pcc
Tanda tangan APA

Istilah lain dari copy resep adalah apograph, exemplum, afschrif. Apabila Apoteker Pengelola Apotik
berhalangan melakukan tugasnya, penandatanganan atau pencantuman paraf pada salinan resep yang
dimaksud diatas dilakukan oleh Apoteker Pendamping atau Apoteker Pengganti dengan mencantumkan
nama terang dan status yang bersangkutan.
Salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter penulis resep atau yang merawat penderita, penderita
sendiri dan petugas kesehatan atau petugas lain yang berwenang menurut perundang-undangan yang berlaku
(contohnya petugas pengadilan bila diper-lukan untuk suatu perkara).
Penyimpanan Resep
Apoteker Pengelola Apotik mengatur resep yang telah dikerjakan menurut urutan tanggal dan nomor urut
penerimaan resep. Resep harus disimpan sekurang-kurangnya selama 3 tahun. Resep yang mengandung
narkotika harus dipisahkan dari resep lainnya.Resep yang disimpan melebihi jangka 3 tahun dapat
dimusnahkan.
Pemusnahan resep dilakukan dengan cara dibakar atau dengan cara lain yang memadai oleh Apoteker
Pengelola Apotik bersama-sama dengan sekurang-kurangnya seorang petugas apotik. Pada pemusnahan
resep harus dibuat berita acara pemusnahan sesuai dengan bentuk yang telah ditentukan, rangkap 4 dan
ditanda-tangani oleh APA bersama dengan sekurang-kurangnya seorang petugas apotik.
Apoteker tidak dibenarkan mengulangi penyerahan obat atas dasar resep yang sama apabila pada resep aslinya
tercantum tanda n.i. ( ne iteratur = tidak boleh diulang) atau obat narkotika atau obat lain yang oleh Menkes
(khususnya Dir Jen. POM) yang ditetapkan sebagai obat yang tidak boleh diulang tanpa resep baru dari dokte

Penggolongan Kategori Obat

• • Label: Kesehatan

 Penggolongan sederhana dapat diketahui dari definisi yang lengkap di atas yaitu obat untuk manusia dan obat untuk
hewan. Selain itu ada beberapa penggolongan obat yang lain, dimana penggolongan obat itu dimaksudkan untuk
peningkatan keamanan dan ketepatan penggunaan serta pengamanan distribusi.
Berdasarkan undang-undang obat digolongkan dalam :
1.Obat bebas
2.Obat keras
3.Obat psikotropika
Berikut penjabaran masing-masing golongan tsb :
Obat Bebas

Obat bebas adalah obat yang boleh digunakan tanpa resep dokter (disebut obat OTC = Over The Counter),
terdiri atas obat bebas dan obat bebas terbatas. Ini merupakan tanda obat yang paling "aman".
Obat bebas, yaitu obat yang bisa dibeli bebas di apotek, bahkan di warung, tanpa resep dokter, ditandai dengan
lingkaran hijau bergaris tepi hitam. Obat bebas ini digunakan untuk mengobati gejala penyakit yang ringan. Misalnya :
vitamin/multi vitamin (Livron B Plex, )
Obat Bebas Terbatas

Obat bebas terbatas (dulu disebut daftar W) yakni obat-obatan yang dalam jumlah tertentu masih bisa dibeli
di apotek, tanpa resep dokter, memakai tanda lingkaran biru bergaris tepi hitam. Contohnya, obat anti mabuk
(Antimo), anti flu (Noza). Pada kemasan obat seperti ini biasanya tertera peringatan yang bertanda kotak kecil
berdasar warna gelap atau kotak putih bergaris tepi hitam, dengan tulisan sebagai berikut :
P.No.1: Awas! Obat keras. Bacalah aturan pemakaiannya.
P.No.2: Awas! Obat keras. Hanya untuk bagian luar dari badan.
P.No.3: Awas! Obat keras. Tidak boleh ditelan 
P.No.4: Awas! Obat keras. Hanya untuk dibakar.
P.No.5: Awas! Obat keras. Obat wasir, jangan ditelan
Memang, dalam keadaaan dan batas-batas tertentu; sakit yang ringan masih dibenarkan untuk melakukan
pengobatan sendiri, yang tentunya juga obat yang dipergunakan adalah golongan obat bebas dan bebas terbatas
yang dengan mudah diperoleh masyarakat. Namun apabila kondisi penyakit semakin serius sebaiknya memeriksakan
ke dokter. Dianjurkan untuk tidak sekali-kalipun melakukan uji coba obat sendiri terhadap obat - obat yang
seharusnya diperoleh dengan mempergunakan resep dokter.
Apabila menggunakan obat-obatan yang dengan mudah diperoleh tanpa menggunakan resep dokter atau yang
dikenal dengan Golongan Obat Bebas dan Golongan Obat Bebas Terbatas, selain meyakini bahwa obat tersebut
telah memiliki izin beredar dengan pencantuman nomor registrasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan atau
Departemen Kesehatan, terdapat hal- hal yang perlu diperhatikan, diantaranya: Kondisi obat apakah masih baik atau
sudak rusak, Perhatikan tanggal kadaluarsa (masa berlaku) obat, membaca dan mengikuti keterangan atau informasi
yang tercantum pada kemasan obat atau pada brosur / selebaran yang menyertai obat yang berisi tentang Indikasi
(merupakan petunjuk kegunaan obat dalam pengobatan),
kontra-indikasi (yaitu petunjuk penggunaan obat yang tidak diperbolehkan), efek samping (yaitu efek yang timbul,
yang bukan efek yang diinginkan), dosis obat (takaran pemakaian obat), cara penyimpanan obat, dan informasi
tentang interaksi obat dengan obat lain yang digunakan dan dengan makanan yang dimakan.
Obat Keras

Obat keras (dulu disebut obat daftar G = gevaarlijk = berbahaya) yaitu obat berkhasiat keras yang untuk
memperolehnya harus dengan resep dokter,memakai tanda lingkaran merah bergaris tepi hitam dengan tulisan huruf
K didalamnya. Obat-obatan yang termasuk dalam golongan ini adalah antibiotik (tetrasiklin, penisilin, dan
sebagainya), serta obat-obatan yang mengandung hormon (obat kencing manis, obat penenang, dan lain-lain).
Obat-obat ini berkhasiat keras dan bila dipakai sembarangan bisa berbahaya bahkan meracuni tubuh,
memperparah penyakit atau menyebabkan mematikan.
Psikotropika dan Narkotika
Obat-obat ini sama dengan narkoba yang kita kenal dapat menimbulkan ketagihan dengan segala konsekuensi yang
sudah kita tahu.
Karena itu, obat-obat ini mulai dari pembuatannya sampai pemakaiannya diawasi dengan ketat oleh Pemerintah dan
hanya boleh diserahakan oleh apotek atas resep dokter. Tiap bulan apotek wajib melaporkan pembelian dan
pemakaiannya pada pemerintah.
A. Psikotropika
Psikotropika adalah Zat/obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf pusat
dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir,
perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang)
bagi para pemakainya.
Jenis–jenis yang termasuk psikotropika:

a. Ekstasi
b. Sabu-sabu

B. Narkotika
Adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang
dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakan dengan memasukkannya ke dalam
tubuh manusia.
Pengaruh tersebut berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat , halusinasi atau
timbulnya khayalan-khayalan yang menyebabkan efek ketergantungan bagi pemakainya.
Macam-macam narkotika:
a. Opiod (Opiat) Bahan-bahan opioida yang sering disalahgunakan: Morfin, Heroin(putaw), Codein, Demerol (pethidina).
Methadone
b. Kokain
c. Cannabis (ganja)
Obat Nama Dagang dan Generik
Selain penggolongan obat tersebut, obat dapat dibagi menjadi obat bermerk atau obat nama dagang (branded drug) dan
obat generik.
a. Obat Generik (Unbranded drug)
Obat generik adalah obat dengan nama generik, nama resmi yang telah ditetapkan dalam Farmakope Indonesia dan
INN (International Non-propietary Names) dari WHO (World Health Organization) untuk zat berkhasiat yang
dikandungnya. Nama generik ini ditempatkan sebagai judul dari monografi sediaan-sediaan obat yang mengandung
nama generik tersebut sebagai zat tunggal (misal : Amoxicillin, Metformin).
b. Obat Nama Dagang (Branded drug)
Sedangkan yang dimaksud Obat Nama Dagang adalah nama sediaan obat yang diberikan oleh pabriknya
dan terdaftar di departemen kesehatan suatu negara, disebut juga sebagai merek terdaftar. Dari satu nama generik
dapat diproduksi berbagai macam sediaan obat dengan nama dagang yang berlainan ,misal: Pehamoxil (berisi:
Amoxicillin), Diafac (berisi: metformin) dll.
Obat pada waktu ditemukan diberi nama kimia yang menggambarkan struktur molekulnya. Karena itu, nama
kimia obat biasanya amat kompleks sehingga tak mudah diingat orang awam. Untuk kepentingan penelitian acapkali
nama kimia ini disingkat dengan kode tertentu, misalnya PH 131. Setelah obat itu dinyatakan aman dan bermanfaat
melalui uji klinis, barulah obat tersebut di daftarkan pada Badan Pengawasan Obat dan Makanan.
Obat tersebut mendapat nama generik dan nama dagang. Nama dagang ini sering juga disebut nama paten.
Perusahaan obat yang menemukan obat tersebut dapat memasarkannya dengan nama dagang. Nama dagang
biasanya diusahakan yang mudah diingat oleh pengguna obat. Jadi, pada dasarnya obat generik dan obat paten
berbeda dalam penamaan, sedangkan pada prinsipnya komposisi obat generik dan obat paten adalah sama.
Disebut obat paten karena pabrik penemu tersebut berhak atas paten penemuan obat tersebut dalam jangka
waktu tertentu. Selama paten tersebut masih berlaku, tidak boleh diproduksi oleh pabrik lain, baik dengan nama
dagang dari pabrik peniru ataupun dijual dengan nama generiknya. Produksi obat generiknya baru dapat dilakukan
setelah obat nama dagang tersebut berakhir masa patennya. Jika pabrik lain ingin menjual dengan nama generik atau
dengan nama dagang dapat dilakukan dengan mengajukan ijin lisensi dari pemegang paten. Obat nama dagang yang
telah habis masa patennya dapat diproduksi dan dijual oleh pabrik lain dengan nama dagang berbeda yang biasa
disebut sebagai me-too product (di beberapa negara barat disebut branded generic) atau tetap dijual dengan nama
generik.
Penggolongan Obat Tradisional
Penggolongan obat di atas adalah obat yang berbasis kimia modern, padahal juga dikenal obat yang berasal
dari alam, yang biasa dikenal sebagai obat tradisional.Obat tradisional Indonesia semula hanya dibedakan menjadi 2
kelompok, yaitu obat tradisional atau jamu dan fitofarmaka. Namun, dengan semakin berkembangnya teknologi, telah
diciptakan peralatan berteknologi tinggi yang membantu proses produksi sehingga industri jamu maupun industri
farmasi mampu membuat jamu dalam bentuk ekstrak. Namun, sayang pembuatan sediaan yang lebih praktis ini
belum diiringi dengan perkembangan penelitian sampai dengan uji klinik.
Pengelompokan obat bahan alam Indonesia ini menjadi jamu sebagai kelompok yang paling sederhana, obat
herbal terstandar  sebagai yang lebih tinggi, dan fitofarmaka sebagai yang paling tinggi tingkatannya. Pokok – pokok
pengelompokan tersebut sesuai SK Kepala Badan POM No. HK.00.05.2411 tanggal 17 Mei 2004.

Jamu (Empirical based herbal medicine)


Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, misalnya dalam bentuk serbuk seduhan,
pil, dan cairan yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut serta digunakan secara
tradisional. Pada umumnya, jenis ini dibuat dengan mengacu pada resep peninggalan leluhur yang disusun dari
berbagai tanaman obat yang jumlahnya cukup banyak, berkisar antara 5 – 10 macam bahkan lebih.
Bentuk jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai dengan klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris.
Jamu yang telah digunakan secara turun-menurun selama berpuluh-puluh tahun bahkan mungkin ratusan tahun, telah
membuktikan keamanan dan manfaat secara langsung untuk tujuan kesehatan tertentu.
Obat Herbal Terstandar (Scientific based herbal medicine)

Adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian bahan alam yang dapat berupa
tanaman obat, binatang, maupun mineral. Untuk melaksanakan proses ini membutuhkan peralatan yang lebih
kompleks dan berharga mahal, ditambah dengan tenaga kerja yang mendukung dengan pengetahuan maupun
ketrampilan pembuatan ekstrak. Selain proses produksi dengan tehnologi maju, jenis ini pada umumnya telah
ditunjang dengan pembuktian ilmiah berupa penelitian-penelitian pre-klinik seperti standart kandungan bahan
berkhasiat, standart pembuatan ekstrak tanaman obat, standart pembuatan obat tradisional yang higienis, dan uji
toksisitas akut maupun kronis.
Fitofarmaka (Clinical based herbal medicine)

Merupakan bentuk obat tradisional dari bahan alam yang dapat disejajarkan dengan obat modern karena
proses pembuatannya yang telah terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinik pada manusia..
Dengan uji klinik akan lebih meyakinkan para profesi medis untuk menggunakan obat herbal di sarana pelayanan
kesehatan. Masyarakat juga bisa didorong untuk menggunakan obat herbal karena manfaatnya jelas dengan
pembuktian secara ilimiah.

Kosmetika
Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia
(epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar) atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk
membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan, dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau
memelihara tubuh pada kondisi baik.
Kosmetik dalam negeri adalah kosmetik yang dibuat dan dikemas oleh industri di dalam negeri , meliputi kosmetik
lokal, kosmetik lisensi, dan kosmerik kontrak..
Kosmetik lokal adalah kosmetik yang diproduksi tanpa lisensi di wilayah Indonesia. Kosmetik lisensi adalah kosmetik
yang diproduksi di wilayah Indonesia atas dasar penunjukan atau persetujuan tertulis dari pabrik induatri negara
asalnya. Kosmetik kontrak adalah kosmetik yang produksinya dilimpahkan kepada produsen lain berdasarkan
kontrak. Kosmetik impor adalah kosmetik produksi pabrik luar negeri yang dimasukan dan diedarkan di
wilayah indonesia termasuk kosmerik kontrak. Bahan kosmetik adalah bahan yang berasal dari alam atau sintetik
yang digunakan untuk memproduksi kosmetik.
Penggolongan Kosmetik 
Berdasarkan bahan dan penggunaannya serta untuk penilaian, kosmetik dibagi menjadi dua golongan :
1. Kosmetik golongan I adalah :

a. Kosmetik yang digunakan untuk bayi


b. Kosmetik yang digunakan di sekitar mata, rongga mulut, dan mukosa lainnya.
c. Kosmetik yang mengandung bahan dengan persyaratan kadar dan penandaan.
d. Kosmetik yang mengandung bahan dan fungsinya belum lazim serta belum diketahui keamanan dan
kemanfaatannya.

2. Kosmetik golongan II adalah :


Kosmetik yang tidak termasuk golongan I.
Berdasarkan fungsinya kosmetik terdiri dari 13 kategori :
1. Sediaan bayi
2. Sediaan mandi
3. Sediaan kebersihan badan
4. Sediaan cukur
5. Sediaan wangi-wangian
6. Sediaan rambut
7. Sediaan pewarna rambut
8. Sediaan rias mata
9. Sediaan rias wajah
10. Sediaan pewarnaan kulit
11. Sediaan mandi surya dan tabir surya
12. Sediaan kuku
13. Sediaan higiene mulut
Persyaratan Kosmetik
Kosmetik yang diproduksi dan atau diedarkan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Menggunakan bahan yang memenuhi standar dan persyaratan mutu serta
persyaratan lain yang ditetapkan
b. Diproduksi dengan menggunakan cara pembuatan kosmetik yang baik
c. Terdaftar pada dan mendapat izin edar dari badan POM
Macam-macam Bentuk Obat dan Tujuan Penggunaannya

Bentuk-bentuk obat serta tujuan penggunaannya antara lain adalah sebagai berikut:

a. Pulvis (Serbuk)
Merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau
untuk pemakaian luar.

b. Pulveres
Merupakan serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama, dibungkus menggunakan bahan pengemas
yang cocok untuk sekali minum.

c. Tablet (Compressi)
Merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua
permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan.

 Tablet Kempa : paling banyak digunakan, ukuran dapat bervariasi, bentuk serta penandaannya
tergantung design cetakan.
 Tablet Cetak : dibuat dengan memberikan tekanan rendah pada massa lembab dalam lubang cetakan.
 Tablet Trikurat : tablet kempa atau cetak bentuk kecil umumnya silindris. Sudah jarang ditemukan
 Tablet Hipodermik : dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut sempurna dalam air. Dulu untuk
membuat sediaan injeksi hipodermik, sekarang diberikan secara oral.
 Tablet Sublingual : dikehendaki efek cepat (tidak lewat hati). Digunakan dengan meletakkan tablet di
bawah lidah.
 Tablet Bukal : digunakan dengan meletakkan di antara pipi dan gusi.
 Tablet Efervescen : tablet larut dalam air. Harus dikemas dalam wadah tertutup rapat atau kemasan
tahan lembab. Pada etiket tertulis “tidak untuk langsung ditelan”.
 Tablet Kunyah : cara penggunaannya dikunyah. Meninggalkan sisa rasa enak di rongga mulut, mudah
ditelan, tidak meninggalkan rasa pahit, atau tidak enak.

d. Pilulae (PIL)
Merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan obat dan dimaksudkan untuk pemakaian
oral. Saat ini sudah jarang ditemukan karena tergusur tablet dan kapsul. Masih banyak ditemukan pada seduhan
jamu.

e. Kapsulae (Kapsul)
Merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut.
Keuntungan/tujuan sediaan kapsul yaitu:

 Menutupi bau dan rasa yang tidak enak


 Menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar matahari
 Lebih enak dipandang
 Dapat untuk 2 sediaan yang tidak tercampur secara fisis (income fisis), dengan pemisahan antara lain
menggunakan kapsul lain yang lebih kecil kemudian dimasukkan bersama serbuk lain ke dalam kapsul
yang lebih besar.
 Mudah ditelan.

f. Solutiones (Larutan)
Merupakan sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam
air, yang karena bahan-bahannya, cara peracikan atau penggunaannya, tidak dimasukkan dalam golongan
produk lainnya (Ansel). Dapat juga dikatakan sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang
larut, misalnya terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling
bercampur. Cara penggunaannya yaitu larutan oral (diminum) dan larutan topikal (kulit).

g. Suspensi
Merupakan sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut terdispersi dalam fase cair. Macam suspensi
antara lain: suspensi oral (juga termasuk susu/magma), suspensi topikal (penggunaan pada kulit), suspensi
tetes telinga (telinga bagian luar), suspensi optalmik, suspensi sirup kering.

h. Emulsi
Merupakan sediaan berupa campuran dari dua fase cairan dalam sistem dispersi, fase cairan yang satu
terdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan lainnya, umumnya distabilkan oleh zat pengemulsi.

i. Galenik
Merupakan sediaan yang dibuat dari bahan baku yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang disari.

j. Extractum
Merupakan sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat dari simplisia nabati atau simplisia hewani
menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau
serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian sehingga memenuhi baku yang ditetapkan.

k. Infusa
Merupakan sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 900 C selama
15 menit.

l. Immunosera (Imunoserum)
Merupakan sediaan yang mengandung Imunoglobin khas yang diperoleh dari serum hewan dengan pemurnian.
Berkhasiat menetralkan toksin kuman (bisa ular) dan mengikat kuman/virus/antigen.

m. Unguenta (Salep)
Merupakan sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir. Dapat juga
dikatakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus
larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok.

n. Suppositoria
Merupakan sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina atau uretra,
umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh. Tujuan pengobatan yaitu:

 Penggunaan lokal >> memudahkan defekasi serta mengobati gatal, iritasi, dan inflamasi karena
hemoroid.
 Penggunaan sistemik >> aminofilin dan teofilin untuk asma, chlorprozamin untuk anti muntah, chloral
hydrat untuk sedatif dan hipnotif, aspirin untuk analgenik antipiretik.

o. Guttae (Obat Tetes)


Merupakan sediaan cairan berupa larutan, emulsi, atau suspensi, dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar,
digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan setara dengan tetesan
yang dihasilkan penetes beku yang disebutkan Farmacope Indonesia. Sediaan obat tetes dapat berupa antara
lain: Guttae (obat dalam), Guttae Oris (tets mulut), Guttae Auriculares (tetes telinga), Guttae Nasales (tetes
hidung), Guttae Ophtalmicae (tetes mata).

p. Injectiones (Injeksi)
Merupakan sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau
disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit
atau melalui kulit atau selaput lendir. Tujuannya yaitu kerja obat cepat serta dapat diberikan pada pasien yang
tidak dapat menerima pengobatan melalui mulut.

Anda mungkin juga menyukai