SHALAT GERHANA
0)
Puji syukur kehadirat Allah swt. yang telah memberikan nikmat, hidayah,
serta inyahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “ SHALAT GERHANA”. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan
kepada Nabi Muhammad saw. yang menunjukkan jalan menuju kebenaran.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas fiqih ibadah dan juga sebagai
bahan informasi untuk menambah ilmu pengetahuan bagi khalayak umum
sehingga dapat bermanfaat bagi banyak kalangan.
Oleh karena itu, pemakalah menerima masukan, informsi, dan juga kritikan dari
semua pihak untuk menjadi bahan korekasi bagi pemakalah.
Jepara, 2020
Pemakalah
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matahari merupakan pusat tata surya di alam ini. Matahari terbit
dari timur dan tenggelam di barat. Matahari di kelilingi oleh planet-palanet
yang selalu mengitarinya. Setelah matahri tenggelam digantikan oleh
bulan yang menyinari di malam hari. Bulan adalah satelit bumi.
Bumi sebagai tempat tinggal mahkluk memilki banyak bukti
kekuasaan Allah swt. sebagai pencipta alam semesta. Salah satunya adalah
gerhana. Sebuah fenomena yang banyak disepelekan oleh banyak orang
dan hanya dianggap sebagai fenomena biasa. Padahal dibalik fenomena
tersebut Allah mengingatkan agar mannusia kembali mengingat Tuhan-
Nya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian gerhana ?
2. Bagaiman hukum shalat gerhana ?
3. Kapan waktu pelaksanaan shalat gerhana ?
4. Apa tatacara sholat gerhana ?
5. Apa saja kesunnahan ketika terjadi gerhana ?
6. Apa pengertian shalat dhuha?
7. Bagaimana tatacara shalat dhuha?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian gerhana.
2. Untuk mengetahui hukum sholat gerhana.
3. Untuk mengetahui waktu shalat gerhana.
4. Untuk mengetahui tatacara sholat gerhana.
5. Untuk mengetahui kesunnahan ketika terjadi gerhana.
6. Untuk mengetahui shaat dhuha.
7. Untuk mengetahui tatacara shalat dhuha.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN GERHANA
Gerhana merupakan salah satu fenomena alam dalam dunia sains. Gerhana ada
dua macam yaitu, gerhana matahari ( )كسوفdan gerhana bulan ()خسوف. Kusuf
secara bahasa artinya tertutup atau berubah menjadi gelap. Maksuudnya, cahaya
matahari tidak bisa sampai bumi karena terhalang bulan dan matahari. Sedangkan
khusuf secara bahasa adalah terhapus atau berkurang. Yaitu, keadaan dimana
bumi berada diantara bukan dan matahari sehigga cahaya bulan tidak bisa sampai
ke bumi.1
Pada zaman Rasulullah saw. pernah terjadi gerhana matahari yang ketika itu
bertepatan dengan meninggalnya putera beliau yang bernama Ibrahim. Pada saat
itu, orang-orang jahiliyyah punya anggapan atau kepercayaan bahwa apabila
terjadi gerhana baik gerhana matahri maupun gerhana bulan maka ada seorang
pembesar yang telah meninggal dunia. Kemudian, Rasulullah bersabda :
َ فَا ْد ُعوْ هلّٰلا َ َو,ت أَ َح ٍد َواَل لِ َحيَاتِ ِه فَإ ِ َذا َرأَ ْيتُ ُموْ هُ َما
...صلٌوْ ا َحتَّى س َو ْالقَم ُر ۤايَا ِ هلّٰلا
ِ َت ِ اَل يَ ْن َك ِسف
ِ ْان لِ َمو َ َ إِ َّن ال َّش ْم
))تَ ْن َك ِشفَ (متفق عليه رواية البخارى( َحتَّى تَ ْن َجلِى
Dari hadis di atas, dapat diketahui bahwa terjadinya gerhana bukan karena
kematian seseorang, akan tetapi gerhana terjadi sebagai bukti adanya kekuasaan
Allah swt. yang telah menciptakan langit dan isinya. Bahkan seiring dengan
perkembangan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan dan dapat dijelaskan
1
Dr. Syaikh Alauddin Za’tari,Fikih Ibadah Madzhab Syafi’i (Jakarta :Pustaka Al-Kautsar ,2019)
halaman 183
2
Ibnu Hajar Al-Asqalani, TERJEMAH BULUGHUL MARAM Kumpulan Hadits Hukum Panduan
Hidup Muslim sehari-Hari ( Jogjakarta : Hikam Pustaka,2013) halaman 124
secara sains bahwa gerhana merupakan sebuah fenomena alam. Nabi Muhammad
saw. justru menganjurkan kepada umat islam agar melaksanakan sholat gerhana.
3
Dr. Mustafa Daib Al-Bigha, TADZHIB Kompilasi Hukum Islam Ala Madzhab Syafi’i ( Surabaya : Al-
Hidayah,2008) halaman 187
4
Dr. Asmaji Muchtar, Fatwa-Fatwa Imam Syafi’i ( Jakarta, Amzah : 2014) cet. 1, Hlm. 170
Tatacara shalat gerhana baik shalat gerhana matahari maupun gerhana
bulan sama memiliki sedikit perbedaan dengan shalat 5 waktu. Shalat gerhana
dilakukan dengan 2 rakaat, setiap rakaat berdiri 2 kali dengan membaca surat
alquran yang panjang. Kemudian 2 kali rukuk.5 Sebagaimana yang telah
dicontohkan oleh Rasulullah melalui sebuah hadis dalam kitab hadis shahih
Bukhari :
ف النَّا سُ َو َرا َءهُ فَ َكبَّ َرفَا ْقتَ َرأَ َرسُوْ ُل َ َصلَّى هلَّلا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فَ َخ َر َج إِلَى َم ْس ِج ِد ف
َّ ص َ س فِى َحيَا ِة النَّبِ ِّي َ ت ال َّش ْم ِ َخَ َسف
هّٰللا
َس ِم َع ُ لِ َم ْن َح ِم َدهُ فَقَا َم َولَ ْم يَ ْس ُج ْد: ط ِو ْيلَةً ثُ َّم َكبَّ َر فَ َر َك َع ُر ُكوْ عًا طَ ِو ْيالً قّا َل َ ًصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قِ َرا َءة هّٰللا
َ ِ
َ َّوقَ َر قِ َرا َءةًطَ ِو ْيلَةُ ِه َي أَ ْدنَي ِمنَ ْالقِ َرا َء ِةاأْل ُوْ لَى ثُ َّم َكبَّ َر َو َر َك َع ُر ُكوْ عًا طَ ِو ْياًل َوه َُو أَ ْدنَى ِمنَ الرُّ ُك ِع اأْل َ َّو ِل ثُ َّم ق
: ال
الر ْك َع ِة أَاأْل َ ِخ َر ِة ِم ْث َل َذالِكَ فَا ْستَ ْك َم َل
َ ك ْال َح ْم ُد ثُ َّم َس َج َد ثُ َّم قَا َل فِي َ ََس ِم َع هّٰللا ُ لِ َم ْن َح ِم َدهُ َربَّنَا َول
َ َك ْال َح ْم ُد َربَّنَا َول
:ص ِرفَ ثُ َّم قَا َم فَأ َ ْثنَى َعلَى هّٰللا ِ بِ َما هُ َو أَ ْهلُهُ ثُ َّم قَا َل
َ ت ال َّش ْمسُ قَ ْب َل أَ ْن يَ ْن ِ َت َوا ْن َجل ٍ ت فِي أَرْ بَ َع َس َجدَا ٍ أَرْ بَ َع َر ْك َعا
هُما ٰأيتَان م ْن ٰأيا هّٰللا6
صاَل ِة أخرجه البخار َ ت أَ َح ٍد َواَل لِ َحيَاتِ ِه فَإ ِ َذا َرأَ ْيتُ ُموْ هُ َما فَا ْف َزعُوا إِلَى ال ِ ْت ِ اَل يَ ْخ ِسفَا ِن لِ َمو ِ َ ِ ِ َ َ
“ telah terjadi gerhana matahari pada masa Nabi Muhammad saw., maka
nabi segera keluar menuju masjid dan membariskan sabahat
dibelakangnya lalu takbir, membaca fatihah dan surah yang sangat panjang
kemudian takbir dan rukuk yang juga lama. Lalu, membaca sami’allahu
liman hamidah dan berdiri yang tidak langsung sujud, tetapi membaca
fatihah dan surah yang yang panjang, tetapi tidak sepanjang yang pertama,
lalu takbir dan rukuk yang lama tetapi tidak selama yang pertama.
Kemudian membaca sami’allahu liman hamidah rabbana wa lakal
hamdu, kemudian sujuddan melakukan hal yang sama pada rakaat ke dua
sampai empat rukuk dan empat sujud, lalu teranglah matahari sebelum
mereka keluar dari masjid. Kemudian beliau bangkit dan memuji syukur
kepada Allah sebagaimana lazimnya dan bersabda : “ matahari dan bulan
adalah bukti kebesaran Allah, tidak gerhana karena mati taua hidup
seseorang, maka jika kalian melihat gerhana segera lari kepada Allah
dengan shalat”. (Dikeluarkan imam Bukhari).
1. Niat
Niat shalat gerhana matahari:
س هَلل ِ تَ َعالَىِ ُوف ال َّش ْم ِ صلّ ِى ُسنَّةَ لِ ُكس َ ُأ
Niat shalat gerhana bulan:
َ ُأ
صلّى ُسنَّةَ لِ ُخسُوْ فِ ْالقَ َم ِر هّلِل ِ تَ َعا لَى
2. Takbiratul ihram
5
Syeikh Muhammad bin Qasim Al-Ghazi, fathul qarib al-mujib, halaman 19
6
Muslim,HADIS SHAHIH BUKHARI-MUSLIM (Jakarta, Alex Media Komputindo : 2017)Hlm 293
7
Dr. KH. M. Hamdan Rasyid, MA dan Saiful Hadi El-Sutha, PANDUAN MUSLIM SEHARI-HARI dari
Lahir sampai MATI (Jakarta Selatan, KAWAHmedia:2016) cet. Pertama, Hlm.303
3. Membaca iftitah
4. Membaca surah al-fatihah
5. Membaca surah yang panjang
6. Rukuk. Pada rakaat pertama rukuknya yang panjang, sedangkan pada
rakaat kedua rukunya tidak sepanjang rakaat pertama.
7. I’tidal
8. Sujud
9. Tasyahud
10. Salam
Disunnahkan setelah shalat gerhana untuk memberikan naehat dan bukan
khotbah.
8
Muhammad bin Ismail bin Ibrahim al-Bukhari, TERJEMAH KITAB GERHANA SHAHIH AL-BUKHARI
, hlm.4
9
Ibid, hlm. 281
10
Ibid. Hlm. 82
Dari hadis diatas, dapat diketahui bahwa shalat dhuha hukumnya adlah
sunnah dari ketiga shalat snnah yang disebuttkan tadi.
Hikmah shalat sunnah dhuha sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis
yang diriwayatkan Thabrani bahwa orang yang mengerjakan shalat shubuh
berjama’ah di masjid kemudian tetap berada di masjid hingga ia
melakukan shalat dhuha, maka orang tersebut seperti melaksanakan haji
dan umrah. Selain itu, jika ia tetap duduk di tempat shalatnya ketika
shubuh hingga ia mengerjakan shalat dhuha, maka ia akan diampuni dosa-
dosanya. Adapun hikmah shalat dhuha secara lebh rinci sebagai berikut:
1. Dicukupi kebutuhannya.
2. Mendapat pahala seperti orang yang mengerjakan haji dan umrah.
3. Mendapat pahala ibadah sebulan penuh.
4. Diampuni dosa-dosanya.
5. Dikaruniai kebaikan dan ditulis oleh Allah sebagai hamba yang
bertaubat.
6. Dibangunkan rumah dan istana di surga.
7. Dianggap bersedekah untuk seluruh anggota tubuhnya.
8. Akan masuk melalui pintu ad-dhuha, yaitu pintu surga bagi orang
yang sering melakukan shalat dhuha.
G. TATACARA SHALAT DHUHA
11
Ibid. Hlm. 287
6. Rukuk
7. I’tidal
8. Sujud
9. Tasyahud
10. salam
.َك َو ْالقُ َّوةَ قُ َّوتُكَ َو ْالقُ ْد َرتُكَ َو ْال ِعصْ َمةَ ِعصْ َمتُك
َ ُض َحا ُؤكَ َو ْالبَهَا ُؤكَ َو ْال َج َما َل َجما ل ُ أَللّهُ َّم إِنَّالضُّ َحى
ض فَأ َ ْخ ِرجْ هُ َوإِ ْن َكانَ فِى ْال َما ِء َو ْالبَحْ ِر
ِ ْإن َكانَ فِى اأْل َر ْ أَللّهُ َّم ِإ ْن َكانَ ِر ْزقِى فِى ال َّس َما ِء فَأ َ ْن ِز ْلهُ َو
ُطلِ ْعهُ َوإِ ْن َكانَ اَ ِجالً فَ َع ِّج ْلهُ َوإِ ْن َكانَ ُم ًع َّسرًا فَيَسَّرْ هُ َوإِ ْن َكانَ َح َرا ًما فَطَهِّرْ هُ َوإِ ْن َكانَ بَ ِع ْيدَا فَقَ ِّر ْبهْ ّ فَأ
ُ ي َح ْيثُ َما ُك ْنتَ َواَل تَ ْنقُ ْلنِى إِلَ ْي ِه َحي
ْث َّ َص ْلهُ إِل
ِ ْار ْك لِى فِ ْي ِه َوأَو
ِ ََوإِ ْن ًكانَ قَلِ ْيالً فَ َكثِّرْ هُ َوإٍ ْن َكانَ َكث ْيرًا فَب
ُحا
َ قض ِّ ك ع ََل ُك ِّل َشي ِْئ قَ ِد ْي ٌر يِ َح َ َّي ْالع ُْل َي بِاإْل ِ ْعطَا ِء َواَل تَجْ َع ْلهَا ال ُّس ْفلَى بِاإْل ِ ْستِ ْعطَا ِء إِن
َّ ًكانَ َواجْ َعلْ يَ ِد
َك اَتِنِى َما اَتَيْتَ بِ ِه ِعبَدَك َ ِك َواَل َحوْ َل َواَل قُ َّوةَ إِالَّ ب َ ِك َو ِعصْ َمت َ ِك َوقُ ْد َرت
َ ِك َو َج َما لِكَ َوقُ َوت َ ِئِكَ َوبَهَائ
َصلِ ِح ْين
َّ ال
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Sebagai seorang muslim hendaknya menjalankan sunah-sunah Rasul yang
salah satunya adalah melaksanakan shalat gerhana untuk mendekatkan diri
kepada Allah, dan mengakui bahwa gerhana merupakan bukti dari
kekuasaan Allah.
DAFTAR PUSTAKA