Anda di halaman 1dari 14

IDUL FITRI DAN IDUL ADHA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah:


PRAKTEK IBADAH KEMASYARAKATAN

Oleh:
ARMEY ROLIZKY (1910502005)

DOSEN PENGAMPUH:
Drs. Aminullah Cik Sohar, M.Pd.I

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2021
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya,dan tidak lupa kepada junjungan alam kita
yakni Nabi besar Muhammad SAW sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini, yang diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah PRAKTEK IBADAH
KEMASYARAKATAN yang berjudul “Shalat Idul Fitri dan Shalat Idul Adha”.
Makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan saya berterima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini sehingga
makalah ini dapat selesai tepat waktu.
Makalah ini telah disusun berdasarkan sumber-sumber yang ada . Namun
kami selaku penulis sangat menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, tapi
kami sudah berusaha semaksimal mungkin agar makalah ini dapat digunakan
selayaknya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk membuat makalah selanjutnya lebih baik dan sempurna.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Palembang, 25 April 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 2
A. Pengertian Shalat Idul fitri dan idul adha....................................... 2
B. Hukum dan syariat sholat idul fitri dan idul adha.......................... 2
C. Waktu pelaksanaan sholat idul fitri dan idul adha......................... 3
D. Sunah-sunah dalam sholat idul fitri dan idul adha......................... 4
E. Cara menjalankan sholat idul fitri dan idul adha........................... 7
F. Keutamaan dalam sholat id fitri dan idul adha............................... 9
BAB III PENUTUP......................................................................................... 10
A. KESIMPULAN................................................................................... 10
B. SARAN................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Shalat idain merupakan shalat dua hari raya umat islam yaitu shalat
idul fitri dan idul adha. Adapun waktu pelaksanaan shalat ini adalah satu tahun
satu kali pada bulan syawal dan dzulhijjah. Shalat idain merupakan amalan
yang disunnahkan, baik laki – laki, wanita, anak – anak, orang yang sedang
dalam perjalanan (musafir) maupun tidak (muqim), baik itu dikerjakan dengan
berjamaah maupun sendirian di rumah, masjid atau tempat shalat lainnya.
Hari raya idul fitri seringkali di sebut hari kemenangan setelah ujian
khusus selama sebulan penuh wajah – wajah cerah nan berseri memenuhi
menghadapkan wajah dengan penuh ketundukan. Sedangkan hari raya idul
adha adalah hari raya kurban dimana hari raya ini adalah untuk mengasah
kepedulian kita terhadap sesama yaitu dengan berbagi hewan kurban.
B. Rumusan Masalah
Dengan latar belakang di awal tadi kiranya dapat disusun beberapa
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan dengan solat idul fitri dan idul adha..?
2. Apa hukum dan disyariatkannya solat idul fitri dan idul adha..?
3. Bagaimana tata cara solat dan khutbah solat idul fitri dan idul adha..?
4. Apa saja hal-hal yang disunnahkan pada waktu hari raya idul fitri dan idul
adha..?
5. Apa saja keutamaan dari shalat idul Fitri dan Idul Adha...?

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sholat Idul Fitri dan Sholat Idul Adha
Sholat idul fitri adalah sholat 2 rakaat yang dikerjakan pada hari raya
idul fitri, yaitu setiap tanggal 1 Syawal.
Sholat idul adha adalah sholat 2 rakaat yang dikerjakan pada hari raya
idul adha, yaitu setiap tanggal 10 Dzulhijjah.
B. Hukum dan disyariatkannya sholat hari raya idul fitri dan idul Adha
Hukum kedua sholat 2 hari raya ini (sholat ied) adalah Sunnat
Muakkad, yaitu sunat yang sangat dianjurkan.
Hari Raya 'Idul Fithri disyariatkan pertama kali pada tahun awal
Hijriyah. Seperti dilaporkan oleh Anas: Adalah mereka (penduduk Madinah)
memiliki dua hari raya, hari dimana mereka bermain dan bergembira, sampai
Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Rasulullah SAW bertanya: Apakah
tujuan dan arti dua hari ini ? Mereka menjawab; pada zaman jahiliyah dulu
kami bermain pada dua hari raya ini. Rasulullah SAW berkata : Sesungguhnya
Allah SWT telah mengganti dua hari itu dengan hari Raya yang lebih baik,
yakni hari raya "'Idul Fithri" dan hari raya "'Idul Adhha" (HR. Nasa'I - Ibnu
Hibban). Hukum shalat 'idul fithri adalah sunnah muakadah, yaitu sunnah
yang sangat dipelihara dan dianjurkan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya.
Dalil yang menunjukkan atas disyariatkannya shalat 'Idul Fithri, salah satunya:
Al-Qur'an surat al Kautsar ayat 2. (maka dirikanlah solat karena rabb mu; dan
berkorbanlah).1

1
Shalih Bin Fauzan bin Abdullah Ali Fauzan, Ringkasan Fikih Syaikh Fauzan khusus fiqih ibadah,
(Jakarta:Pustaka Azzam)h.254-255

2
C. Waktu Pelaksanaan Shalat Ied
Waktu pelaksanaan shalat'Ied ini berawal sejak  matahari mulai menin
ggi sampai tergelincir secara sempurna.Adapun bagi shalat idul adha lebih diu
tamakan untuk dikerjakan pada awal waktu, sehingga memungkinkan bagi par
a jamaah untuk menyembelih hewan kurbannya setelah mengerjakan. Hal ini d
idasarkan pada hadits dari Al Barra', di mana ia menceritakan aku pernah men
dengar Rasulullah berkhutbah seraya bersabda :
‘’Sesungguhnya sesuatu yang kami awali pada  hari ini adalah meng
erjakan shalat,Kemudian kembali pulang dan menyembelih kurban. Barang 
siapa mengerjakan hal itu, maka ia telah menjalankan sunnah kami.” (HR
Imam Al- Bukhari).
Sedangkan pada hari raya idul fitri dianjurkan untuk mengakhirkan wa
ktu pelaksanaan shalat,supaya kaum muslimin dapat  mengeluarkan zakat fitra
h mereka, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits dari Jandibra:
“Nabi pernah mengerjakan shalat idul fitri  bersama  kami  dan pada 
saat itu mataharisetinggi dua tombak. Sedangkan  pada shalat idul adha, m
atahari baru setinggi satu tombak.” (HR Ibnu Hajar).
Syaikh Abu Bakar Al - Jazairi juga menjelaskan bahwa waktu shalat 'I
ed dimulai dari terbit matahari sepenggal galah hingga tergelincir.
Dianjurkan melaksanakan shalat idul adha di awal waktu, agar orang b
isa menyembelih hewan kurban. Adapun shalat idul fitri sebaiknya diakhirkan
agar orang punya kesempatan mengeluarkan zakat fitrah (Minhajul Muslim
278).
Kemudian, Shalat I’d dikerjakan tanpa dikumandangkan adzan dan
iqamat. Hal ini berdasarkan pada hadits ibnu abbas radhiyallahuanhu, dimana
ia berkata ”Tidak pernah dikumandangkan adzan pada hari raya idul fitri dan
juga idul adha” (HR. Mutaffaqun Alaih)

3
D. Sunnah-sunnah Pada Waktu Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha
Hal-hal sunnah yang dilakukan pada saat hari raya adalah :
1. Mandi, Berhias diri, berpakaian yang sebaik-baiknya dan memakai wangi-
wangian. Niat mandi hari raya adalah sebagai berikut :

‫سنَّةً ِهللِ تَ َع ٰالى‬ ْ َ‫ ْاأل‬/ ‫س َل لِ ِع ْي ِد ا ْلفِ ْط ِر‬


ُ ‫ض ٰحى‬ ْ ‫نَ َو ْيتُ ا ْل ُغ‬.
Artinya: Aku berniat mandi idul fitri/adha, sunnah, karena Allah.
Seorang muslim disunahkan untuk berdandan saat akan menunaikan
hari raya dengan memakai pakaian yang bagus,sebagaimana tertera dalam
hadist Jabir RA,bahwa Nabi SAW memiliki pakaian yang selalu dipakainya
pada shalat dua hari raya dan shalat Jum’at (HR.Ibnu Khuzaimah didalam
kitab sahihnya ). Dalam hadist lain juga disebutkan bahwa Nabi SAW biasa
mengenakan pakaian yang paling bagus saat menunaikan shalat dua hari raya.
Sedangkan untuk muslimah,Imam Syafi’i berkata: saya lebih
menyukai apabila kaum wanita yang hendak menghadiri shalat hari raya atau
shalat-shalat yang lain dalam keadaan bersih dan tidak memakai wangi-
wangian,mereka juga tidak memakai pakaian yang sangat bercorak,serta tidak
juga memakai perhiasan. Namun hendaknya mereka mengenakan pakaian
yang sederhana.
2. Disunahkan berangkat pagi-pagi saat hendak menunaikan shalat hari raya
supaya berada pada posisi yang dekat dengan imam dan memperoleh
keutamaan menantikan shalat,yang menyebabkannya berhak memperoleh
pahala berlimpah.
3. Makan sebelum berangkat sholat pada hari raya idul fitri, sedangkan pada
hari raya idul adha disunatkan tidak makan apa-apa sebelum berangkat
sholat.
Imam Syafi’i berkata: Diriwayatkan dari Safwan bin Salim,“Bahwa
Nabi SAW makan sebelum keluar ke tempat shalat pada hari raya Idul
Fitri,dan memerintahkan manusia akan hal itu.”2

2
Imam Syafi’i,Ringkasan Kitab Al Umm. (Jakarta:Pustaka Azzam) cet .2,jilid 1,hl.327

4
4. Jalan yang dilewati pada saat berangkat dan pulang sholat hendaknya
berlainan. Disunahkan untuk berangkat ke tempat pelaksanaan shalat 'Ied
melalui suatu jalan dan kembali pulang menempuh jalan yang lain. Hal ini
sesuai dengan hadits yang diriwayatkan dari Jabir ra, dimana ia bercerita:
“Apabila berangkat shalat 'ied, Nabi menempuh jalan yang berbeda
dengan jalan lyang beliau tempuh pada saat pulang.” (HR Imam Al –
Bukhari).
Ibnul Qyyim al – Juziyah (dalam Al Izzah)menerangkan pengertian
“menempuh jalan lain” yaitu : beliau pergi melalui sebuah jalan dan
pulang melalui jalan lain. Diantara hikmahnya adalah untuk menampakkan
syiar islam.
5. Memperbanyak Melantunkan Takbir (Takbiran)
Idul Fitri : Melantunkan takbir dimulai sejak terbenamnya matahari
pada akhir ramadhan sampai dilaksanakannya sholat ied.
Idul Adha : Melantunkan Takbir dimulai sejak shubuh hari arafah
tanggal 9 dzulhijjah sampai waktu ashar hari tasyriq yang berakhir pada
tanggal 13 dzulhijjah, dan disunatkan bertakbir pada setiap selesai habis
shalat fardhu (Takbir yang disunahkan pada setiap selesai shalat disebut
takbir muqayyad.
Sedangkan Takbir yang disunahkan tidak pada setiap shalat disebut
takbir mursal.) Bacaan Takbir (Takbiran) Yang Lengkap adalah sebagai
berikut :

5
Artinya:
Allah Maha Besar Allah Maha Besar.. Allah Maha Besar
Tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar
Allah Maha Besar.. Dan segala Puji Hanya kepada Allah
Allah Maha besar dengan segala kebesaran-Nya, Segala Pujian
Sebanyak-banyaknya bagi-Nya
Tiada Tuhan selain Allah, dan Tidaklah kami Sembah kecuali Dia
Kami memurnikan Agama Islam, Meskipun orang kafir membencinya
Tidak ada Tuhan selain Allah dengan ke-esaan-Nya. Dia Maha menepati
janji
Dan menolong hamba-hamba-Nya, Memuliakan bala tentara-Nya dan
menghancurkan musuh-musuh dengan ke-Esaan-nya
Tiada Tuhan selain Allah.. Dan Allah Maha Besar
Allah Maha Besar dan Segala Puji hanya bagi Allah

6
6. Tahniah (ungkapan suka cita) atas datangnya hari raya disertai dengan
berjabat tangan. Seperti lafadh:

‫تَقَبَّ َل هللاُ ِمنَّا َو ِم ْنك‬


7. Menjawab ucapan suka cita (tahni’ah) dengan bacaan:

‫ ُك َّل َع ٍام َوأَ ْنتُ ْم بِ َخ ْير‬،‫ أَ ْحيَا ُك ُم هللاُ ِألَ ْمثَالِ ِه‬،‫تَقَبَّ َل هللاُ ِم ْن ُك ْم‬
E. Cara Menjalankan Sholat Ied (Sholat Idul Fitri dan Idul Adha)
Teknis Pelaksanaan Shalat dan Khutbah Hari Raya ‘Idul Fitri dan
‘Idul Adha adalah sebagai berikut:3
1. Ketika imam sampai di masjid, muraqi segera berdiri untuk memberi aba-
aba dimulainya shalat, yakni dengan lafadh:

ْ َ‫ ْاأل‬/ ‫سنَّةً لِ ِع ْي ِد ْالفِ ْط ِر‬


ُ‫ض ٰحى َر ْك َعتَ ْي ِن َجا ِم َعةً َر ِح َم ُك ُم هللا‬ ُ ‫صلُّ ْوا‬
َ
2. Imam segera menuju mihrab (tempat imam), lalu niat shalat disertai
takbiratul ihram. Niatnya adalah:

‫ض ٰحى َر ْك َعتَ ْي ِن ِهللِ تَ َع ٰالى‬


ْ َ‫ ْاأل‬/ ‫سنَّةً لِ ِع ْي ِد ا ْلفِ ْط ِر‬ َ ُ‫أ‬.
ُ ‫صلِّ ْي‬
Artinya: Aku berniat Shalat sunat hari raya fitri/adha dua rakaat
karena Allah Ta’ala
3. Setelah takbiratul ihram, dilanjutkan membaca do’a iftitah, kemudian
melakukan takbir sebanyak tujuh kali pada raka’at pertama, dan lima kali
pada raka’at kedua. Lalu, membaca tasbih di sela-sela takbir:

‫ان هللاِ َوا ْل َح ْم ُد ِهللِ َوالَ إِ ٰلهَ إِالَّ هللاُ َوهللاُ أَ ْكبَ ُر‬
َ ‫س ْب َح‬
ُ
Artinya: "Maha suci Allah SWT, segala puji bagi Allah, tiada
Tuhan selain Allah SWT, dan Allah Mahabesar"

3
Ibnu abdillah ahyar,Tuntunan Ibadah Sholat Lengkap.(Surabaya:Kashiko.2006)

7
4. Setelah selesai melakukan takbir ketujuh, dilanjutkan membaca
ta’awwudz, surat Al Fatihah dan surat-surat yang disunahkan; seperti surat
Qaf atau Al A’la pada raka’at pertama, dan surat Al Qamar atau surat Al
Ghasyiyah pada raka’at kedua.
5. Selesai melaksanakan shalat, muraqi segera berdiri untuk memberi aba-aba
dimulainya khutbah, disusul dengan membaca shalawat sambil
menyerahkan tongkat.
6. Setelah itu, khotib menuju mimbar khutbah.
7. Kemudian muraqi membaca do’a:

ِ ‫ َوا ْل ُم ْؤ ِمنِ ْي ِن َوا ْل ُم ْؤ ِمنَا‬،‫ت‬


،‫ت‬ ْ ‫سـلِ ِم ْي َن َوا ْل ُم‬
ِ ‫سـلِ َما‬ ْ ‫اَللّ ٰـ ُه َّم قَ ِّو ْا ِإل‬
ْ ‫ ِم َن ا ْل ُم‬،‫سـالَ َم‬
‫اص ِر ْي َن‬ ْ ‫ َو‬،‫لى إِقَا َم ِة ال ِّد ْي ِن‬
َ َ‫ َوي‬،‫اختِ ْم لَنَا ِم ْنكَ بِا ْل َخ ْي ِر‬
ِ َّ‫اخ ْي َر الن‬ ٰ ‫س ْر ُه ْم َع‬ ِّ َ‫َوي‬
‫اح ِم ْي َن‬ِ ‫بِ َر ْح َمتِكَ يَاأَ ْر َح َم ال َّر‬
8. Selesai do’a, khotib mengucapkan salam kemudian duduk.

‫سالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُه‬


َّ ‫اَل‬
Artinya: Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu
sekalian
9. Lalu, muraqi membaca takbir sebanyak tiga kali:

ِ‫ هللَا ُ أَ ْكبَ ْر َو ِهلل‬،‫ آلَ إِ ٰلهَ إِالَّ هللاُ َوهللاُ أَ ْكبَ ْر‬،‫ هللَا ُ أَ ْكبَ ْر‬،‫ هللَا ُ أَ ْكبَ ْر‬،‫اَهللُ أَ ْكبَ ْر‬
3 ‫× ا ْل َح ْمد‬
Artinya:Allah Maha Besar.. Allah Maha Besar.. Allah  Maha Bes
ar.. Tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar..  Allah Maha Besar..
Dan segala Puji Hanya kepada Allah...
10. Kemudian, khotib melaksanakan khutbah pertama. Selesai khutbah, khotib
duduk sejenak, disusul muraqi membaca shalawat:

‫سيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬


َ ‫آل‬ ٰ ‫سيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َع‬
ِ ‫لى‬ َ ‫لى‬ َ ‫اَللّ ٰـ ُه َّم‬.
ٰ ‫ص ِّل َع‬

8
Artinya: Ya Allah, Limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami
Nabi Muhammad dan berilah rahmat kepada keluarga Nabi Muhammad.
11. Selesai duduk, khotib melanjutkan dengan khutbah kedua sampai selesai.
F. Keutamaan dan Kedudukan Hari Raya Idul Fitri & Idul Adha
1. Melalui Abu Hurairah RA:
“Hiassilah hari rayamu dengan mengucapkan takbir”.
Nabi Muhammad SAW bersabda : barang siapa yang mengucapkan “
Subhanaallah wal hamdulillah ...pada hari raya sebanyak 300 kali dan
dihadiahkan untuk orang muslim yang sudah mati, maka 1000 macam nur
akan masuk ke setiap kuburannya, dan kelak Allah akan menjadikan
kuburannya dengan 1000 nur pula.
2. Allah SWT akan mengampuni dosa umat Muhammad pada hari raya ini
dan allah menciptakan syurga bagi mereka.
3. Apabila datang bulan dzulhijjah dan keesokannyadia berpuasa pada
tanggal 8 dzhulhijjah maka allah akan memberi pahala seperti pada
sabarnya Nabi Ayyub as. Ketika menghadapi cobaan.. dan barang siapa
yang berpuasa di tanggal 9 dhulhijjah maka allah akan memberi pahala
seperti pahalanya Nabi Isa as.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Beberapa pelajaran mengenai pengertian,tata cara, hukum,hal-hal yang
di sunnahkan,dan tata cara melaksanakan solat hari raya idul fitri dan idul
adha telah teruraikan dalam karya ini walau mungkin tak sempurna dan masih
banyak kesalahan di dalamnya. Hari raya idul fitri dan idul adha memang
banyak makna bagi tiap-tiap orang tapi kita seharusnya memaknai sesuai
dengan apa yang telah di ajarkan rasulullah SAW yakni idul fitri ialah kembali
berbuka (makan minum) setelah berpuasa atau kembali kepada fithrah setelah
melalui masa training dan pembersihan (tathhir) selama bulan Ramadhan idul
fitri. Dan idul adha ialah hari besar nya umat islam dan menunaikan haji dan
berkurban hewan ternak. Kemudian hukum dari solat Id adalah sunnah
muakadah, yaitu sunnah yang sangat dipelihara dan dianjurkan oleh
Rasulullah SAW kepada umatnya. Kemudian sunnah yang telah dianjurkan
oleh rasulullah pada waktu hari raya di antaranya: Mandi, memakai wangi-
wangian, menggosok gigi,memakai sebaik-baik pakaian. Bersegera menuju
tempat shalat 'Idul fithri, dengan tenang, dan penuh ketulusan. Dan lebih
afdlol kalau berjalan, serta tak lupa untuk makan sebelum berangkat solat idul
fitri dan makan setelah shalat idul adha.
B. Saran
Dari kesimpulan tadi kami memberikan saran jika untuk mengerjakan
sebuah amal ibadah bekal ilmu syar’i memang mutlak diperlukan. Bila tidak
ibadah hanya dikerjakan berdasar apa yg dia lihat dari para orang tua. Tidak
ayal bentuk amalan pun menjadi demikian jauh dari yang dimaukan
syariat.Demikian pula dengan Idul Fitri dan idul Adha Bila kita paham
bagaimana bimbingan Rasulullah SAW tentu berbagai masalah yang selama
ini kita saksikan bisa diminimalkan. Kemudian,dari beberapa uraian diatas
tentunya banyak sekali kesalahan dan kekurangan. Semua itu dikarenakan

10
keterbatasan penulis. Untuk itu, demi kemajuan bersama kami mengharap
kritik dan sarannya yang bersifat membangun untuk lebih sempurnanya dalam
pembuatan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Fauzan,bin Shali.2006.Ringkasan Fikih Syaikh Fauzan Khusus Fiqih
Ibadah.Jakarta:Pustaka Azzam.
Syafi’i,Imam.2005.Ringkasan Kitab Al Umm. Jakarta: Pustaka Azzam.
Ahyar Abdillah,Ibnu.2006.Tuntunan Ibadah Shalat Lengkap.Surabaya: Kashiko

11

Anda mungkin juga menyukai