Anda di halaman 1dari 9

KONSEP PENDAPATAN REGIONAL

Produk Domestik Regonal Bruto(PDRB) atas dasar


harga pasar menjumlahkan nilai tambah bruto
( gross value added) yang timbul dari seluruh
sektor perekonomian di wilayah tersebut ,
mencakup komponen faktor
pendapatan:upah/gaji,bunga,sewa tanah,
keuntungan,penyusutan dan pajak tidak langsung
neto.
Produk Domestik Regional Neto atas dasar harga
pasar mengeluarkan penyusutan(D)
D = (C S)/N
C = Nilai barang modal pada waktu dibeli
S = Nilai sisa atau bekas dari barang modal tsb
pada waktu umur teknis habis
N = Perkiraan umur barang tsb
Atau Dt = Pt/P X C; Pt = jumlah produksi pada
tahun t

METODE PENGHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL


Metode Langsung :
Pendekatan Produksi menghitung nilai dari barang dan
jasa yang diproduksi oleh seluruh kegiatan ekonomi
dengan cara mengurangi biaya antara dari masing-2 total
produksi bruto tiap-2 sektor atau sub sektor.

Pendekatan Pendapatanmenjumlahkan semua balas


jasa faktor produksi (upah/gaji,surplus usaha,penyusutan
dan pajak tdk langsung neto)

Pendekatan Pengeluarankonsumsi(RT,Lembaga swasta


non profit,Pemerintah,pembentukan modal tetap
bruto,perubahan stok, ekpor neto.
2. Metode Tidak Langsung

Metode Alokasi Pendapatan Nasional


( menghitung pendapatan regional dengan cara mengalokir
angka pendapatan nasional untuk tiap-tiap propinsi)
1.

Tahap-tahap untuk mendapatkan output dan nilai tambah


( contoh sektor pertanian) :
1.

2.
3.

4.
5.
6.
7.

8.
9.
10.
11.
12.

Menetapkan komoditi, produksi dan wujud produksi yg dicakup


dalam perhitungan( mencari data produksi pertanian
dianalisa.
Menetapkan harga yang digunakan utk menilai produksi sektor
pertanian(harga produsen/harga jual/harga transaksi)
Menghitung nilai produksi utama masing-masing
komoditimengalikan produksi utama dg harga masing-2
komoditi
Menghitung nilai produksi ikutan/sampingan ( contoh :jerami dll)
Menghitung output masing-masing komoditi dan sub sektor
Menghitung biaya transpor dan margin perdagangan masing-2
komoditi atau sub sektor
Menghitung output masing-2 komoditi atas harga produsen,
atas harga produsen.( komoditi diperoleh dengan
mengurangkan biaya pengangkutan dan margin perdagangan
dari output atas harga perdagangan besar atau lainnya)
Menghitung pelengkap(Mark-up)
Menghitung output per sub sektor atas harga produsen
Menghitung biaya antara masing-2 komoditi / sub sektor
(komponen biaya saprodi dlm tahun tsb)
Menghitung niali tambah bruto atas dasar harga pasar
Menghitung nilai tambah neto atas dasar biaya faktor

Contoh :
Penghitungan Nilai Tambah Tanaman Bahan Makanan
1.

2.

3.

Output nilai produksi utama, ikutan, mark


up atas harga produsen dari seluruh komoditi
tanaman bahan makanan (padi,jagung,ketela
pohon,kacang2an,buah2an,sayuran dll.)
Biaya antara semua biaya bukan faktor
produksi(mengolah tanah,menyiangi,menuai
dll.), biaya antara (saprodi:bibit,pupuk,obat2an,perbaikan saluran irigasi, biaya
pengangkutan dll.)
Sumber data BPS,Diptan, Dinas
perdagangan dll.

Contoh:
Data Penghitungan Nilai Tambah Tanaman Bahan Pangan
No. Komoditi

(1)
1.
2.
3.
4.

5.

6.
7.
8.

9.

(2)
Padi gabah
Jagung
Nilai produksi
Hrg eceran
Mark up 5 %
Jml.nilai
prod. Hrg
eceran
Biaya
transport
Jml nilai prod.
Hrg produsen
Biaya
produksi:
-bibit
- pupuk/obat
- dll
Nilai tambah

Produk
si
( 000
ton)
(3)
23.330
2.993

Harga
Eceran
(Rp/Kw)

(4)
7.000
5.069

Nilai
Produksi
Utama

Nilai
Produksi
Ikutan

(5)

(6)

1.563,10
147,15

15,63
1,47

Jumlah

(7)
1.578,73
148,62
1.727,35
86,37
1.813,72
302,29
1.511,43
118,34

21,16
53,88
43,30
1.393,09
18,14

HARGA BERLAKU DAN HARGA KONTAN


Harga berlakunilai atas dasar harga yang berlaku dapat
diperoleh dengan mengalikan kuantum pada tahun berjalan
dengan harga pada tahun berjalan pula
( Q X P)
Harga konstan kegunaan untuk perencanaan ekonomi,
proyeksi, untuk menilai pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan maupun sektoral dan untuk melihat perubahan
struktur perekonomian suatu daerah.
Produk riil per kapita biasanya juga ditaksir sebagai
indikator untuk menggambarkan perubahan tingkat
kemakmuran ekonomi dari tahun ke tahun. Penghitungan
atas dasar harga konstan menunjukkan keadaan yang telah
lampau. Untuk perencanaan dan proyeksi pada masa yang
akan datang atau ramalan dan penentuan target selalu
bertitik tolak dari penghitungan atas dasar harga konstan.

Penghitungan Atas DasarHarga


Konstan
Beberapa cara tergantung data :

Revaluasimenilai kebali produksi & biaya dengan hargaharga pada tahun dasar.
Ekstrapolasi produksi dari masing-masing sektor/sub sektor
merupakan ekstrapolator yang terbaik(kalau kesulitan
dikaitkan keterangan lain:produktivitas TK,kapasitas
produksi(mesin, kendaraan). Nilai tambah th dasar X indeks
kuantum
Deflasi mendeflate= membagi nilai tambah atas dasar
harga berlaku dg indeks harga masing-masing sektor/ sub
sektor.
Deflasi Bergandadilakukan deflasi 2 kali :1) membagi nilai
produksi atas dasar harga berlaku dg indeks harga
produksi.2)membagi biaya antara atas dasr hrg berlaku dg
indeks harga biaya antar. Selisih 1) 2)= nilai atas dasar hrg
konstan

Contoh : Cara membuat indeks agregat tidak


ditimbang
No.
Perincian

Produksi

Produksi

Harga

Harga

Bahan
pangan

2000

2001

2000

2001

--

--

1.
2.
3.
4.

Padi
Jagung
Ubi
dst

Jumlah

Angka Indeks Produksi Bahan Pangan


( Tahun 2000 = 100,00)
No.
Perincian

2000

2001

2002

2003

--

--

Bahan
pangan
1.Padi

100,00

2.Jagung
3.Ubi
4.dst

Jumlah
Rumus : IQ = qt/qo X 100,00
qt = kwantum pada th t
qo = kwantum pada th dasar

Anda mungkin juga menyukai