Anda di halaman 1dari 64

METODE PENGHITUNGAN

PRODUK DOMESTIK BRUTO


(PDB)
BAGIAN I

PENGERTIAN
PRODUK DOMESTIK BRUTO
(PDB)
PDB merupakan jumlah nilai
tambah yang dihasilkan oleh
seluruh unit usaha dalam suatu
negara tertentu, atau merupakan
jumlah nilai barang dan jasa akhir
yang dihasilkan oleh seluruh unit
ekonomi.
Kegiatan Kehidupan Dasar

Bekerja Menikmati
Menciptakan Supply Demand Mengkonsumsi
Barang dan Memanfaatkan
Jasa Baru Barang & Jasa
Konsep Makro Ekonomi: Hubungan Konsumen dan Produsen

Ekspor Impor Barang dan Jasa LN + LD


Brg-Jasa
ke LN &
LD Arus
Barang
Arus
Uang

Sektor-2 Institusi
Produksi: Pengguna:
Pertanian
Tambang
Supply Demand
Rumah T.
Industri Pemerintah
Bangunan
Investasi
Jasa-Jasa Ekspor LN
Impor LN LD Ekspor LD
Jasa
Faktor
Balas
Jasa

Faktor Pendapatan
Neto Ke LN
PDB dapat dinyatakan sebagai :
a. PDB Atas Dasar Harga Berlaku (PDB adhb).
barang dan jasa dihitung menggunakan
harga yang berlaku pada saat ini.
PDB yang dihasilkan disebut PDB Nominal

b. PDB Atas Dasar Harga Konstan (PDB adhk).


barang dan jasa tersebut dihitung pada harga
yang tetap (tahun dasar).
PDB yang dihasilkan disebut PDB Riil
METODE PENGHITUNGAN PDB
ATAS DASAR HARGA BERLAKU (PDB
adhb)
Ada tiga pendekatan yang dapat
digunakan, yaitu :
1. Pendekatan produksi.
2. Pendekatan pendapatan.
3. Pendekatan pengeluaran.
METODE PENGHITUNGAN PDB
ATAS DASAR HARGA BERLAKU (PDB
adhb)
1. Menurut Pendekatan Produksi.

Menghitung nilai  tambah seluruh kegiatan


ekonomi dengan cara mengurangkan  biaya  antara
dari masing-masing  total nilai produksi (output)
tiap-tiap  sektor  atau subsektor.

Output b,t = Produksit x Hargat


NTBb,t = Outputb,t – Biaya Antarab,t
Atau
NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTBo
Dimana : Output = Ouput/nilai produksi bruto atas dasar harga
b,t
berlaku tahun t
NTBb,t =Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku tahun ke t
Produksit = Kuantum produksi tahun ke t
Hargat = Harga produksi tahun ke t
Rasio NTB = Perbandingan NTB terhadap Output (NTB/Ouput)
Rasio NTBo = Rasio NTB pada tahun dasar (o)
UNSUR-UNSUR POKOK DALAM
PENGHITUNGAN PDB
A. Output (Nilai Produksi)
Output adalah nilai barang atau yang dihasilkan dalam
suatu periode tertentu, biasanya satu tahun.

Jenis output ada 3 (tiga) macam yaitu:


i. Output utama (output utama produksi),
ii. Output sampingan, bukan tujuan utama produksi, dan
iii. Output ikutan, output yang terjadi bersama-sama/tak
dapat dihindarkan dengan output utamanya.

B. Biaya Antara
Biaya antara adalah barang-barang dan jasa tidak
tahun lama yang digunakan/habis dalam proses
produksi.
UNSUR-UNSUR POKOK DALAM
PENGHITUNGAN PDB
C. Nilai Tambah
c.1 Nilai Tambah Bruto (NTB)
Output - Biaya Antara yang merupakan produk dari
proses produksi.
Produk ini terdiri atas :
a. Pendapatan faktor yang terdiri dari :
-  Upah dan gaji sebagai balas jasa pegawai
-   Sewa tanah sebagai balas jasa tanah
-   Bunga sebagai jasa modal, dan
-  Keuntungan sebagai balas jasa kewirswastaan
b. Penyusutan barang modal yang dipakai
untuk produksi
c. Pajak tidak langsung neto, yakni
pajak langsung dikurangi subsidi

c.2. Nilai Tambah Neto (NTN).


NTN = NTB - Penyusutan.
METODE PENGHITUNGAN PDB
ATAS DASAR HARGA KONSTAN (PDB adhk)

Ada tiga metode yang dapat digunakan,


yaitu :
1. Revaluasi
2. Ekstrapolasi.
3. Deflasi.
Ringkasan Agregat PDB/PPDRB
 

(1) Produk Domestiik Regional Bruto atas dasar harga pasar


(GRDP at market prices), minus: penyusutan, akan sama dengan:
(2) Produk Domestik Regional Neto atas dasar harga pasar
(NRDP at market prices), minus: pajak tidak langsung neto, akan sama
dengan:
(3) Produk Domestik Regional Neto atas dasar biaya faktor
(NRDP at factor prices), plus: pendapatan neto yang mengalir
dari ke daerah lain/luar negeri, akan sama dengan:
(4) Pendapatan Regional (Regional Income)
(5) Pendapatan per kapita diperoleh dengan cara membagi
Pendapatan Regional dengan jumlah penduduk pertengahan
tahun.
Keynesian Model’s
Y=C+G+I+ S + (X - I)
NTBi = Kons. Rt + Kons. Pem. +
PMTB + Perubahan Stok +
(Ekspor –Impor)

PDB Sektoral = PDB Penggunaan


METODE PENGHITUNGAN PDB
ATAS DASAR HARGA BERLAKU (PDB
adhb)
2. Menurut Pendekatan Pendapatan.

PDB Merupakan balas jasa yang diterima oleh


faktor-
faktor produksi.

PDB = Upah & Gaji + Surplus Usaha + Penyusutan


+ Pajak Tak Langsung Neto.

3. Menurut Pendekatan Pengeluaran.

PDB adalah penjumlahan semua komponen


permintaan akhir.

PDB = Konsumsi rumahtangga + Konsumsi


Pemerintah + PMTB + Perubahan stok +
(Ekspor - Impor).
METODE PENGHITUNGAN PDB
ATAS DASAR HARGA KONSTAN (PDB adhk)
1. Revaluasi yaitu perkalian kuantum produksi tahun
yang berjalan dengan harga tahun dasar (tahun
1993) , menghasilkan langsung PDB adhk.

Dalam rumus dapat dinyatakan sebagai berikut :


Output k,t = Produksit x Hargao
NTB k,t = Output k,t x Rasio NTBo

2. Ekstrapolasi yaitu dengan  cara  mengalikan nilai


tahun  dasar  dengan suatu indeks kuantum dibagi 100.

Dalam rumus dapat dinyatakan sebagai berikut :


Output k,t = Output k,o x (IKPt/100)
NTB k,t = Output k,t x Rasio NTBo
METODE PENGHITUNGAN PDB
ATAS DASAR HARGA KONSTAN (PDB adhk)
3. Deflasi yaitu dengan cara membagi nilai pada tahun
berjalan dengan suatu indeks harga dibagi 100.

Dalam rumus dapat dinyatakan sebagai berikut :

Output k,t = Outputb,t /(IHt /100)


NTB k,t = Output k,t x Rasio NTBo
BAGIAN II

KEGUNAAN STATISTIK
PENDAPATAN NASIONAL
Manfaat yang dapat diperoleh dari data
PDB antara lain adalah :

1. PDB harga berlaku nominal menunjukkan


kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan
oleh suatu negara.

2. PNB harga berlaku menunjukkan pendapatan yang


memungkinkan untuk dinikmati oleh penduduk
suatu negara.

3. PDB harga konstan (riil) dapat digunakan untuk


menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan atau setiap sektor dari tahun ke tahun.

4. Distribusi PDB harga berlaku menurut sektor


menunjukkan struktur perekonomian atau peranan
setiap sektor ekonomi dalam suatu negara. Sektor-
sektor ekonomi yang mempunyai peran besar
menunjukkan basis perekonomian suatu negara.
5. PDB harga berlaku menurut penggunaan
menunjukkan produk barang dan jasa digunakan
untuk tujuan konsumsi, investasi dan
diperdagangkan dengan pihak luar negeri.

6. Distribusi PDB menurut penggunaan


menunjukkan peranan kelembagaan dalam
menggunakan barang dan jasa yang dihasilkan oleh
berbagai sektor ekonomi.

7. PDB penggunaan atas dasar harga konstan


bermanfaat untuk mengukur laju pertumbuhan
konsumsi, investasi dan perdagangan luar negeri.

8. PDB dan PNB per kapita atas dasar harga


berlaku menunjukkan nilai PDB dan PNB per kepala
atau per satu orang penduduk.

9. PDB dan PNB per kapita atas dasar harga


konstan berguna untuk mengetahui pertumbuhan
nyata ekonomi per kapita penduduk suatu negara.
BAGIAN III

RUANG LINGKUP,
SUMBER DATA DAN
METODE PENGHITUNGAN
PDB MENURUT LAPANGAN
USAHA
1. SEKTOR PERTANIAN, PETERNAKAN,
KEHUTANAN DAN PERIKANAN

  1.1. Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan

1.2. Sub Sektor Tanaman Perkebunan

1.3. Sub Sektor Peternakan dan Hasil-hasilnya

1.4. Sub Sektor Kehutanan

1.5. Sub Sektor Perikanan

Jasa Pertanian
1. SEKTOR PERTANIAN, PETERNAKAN,
KEHUTANAN DAN PERIKANAN
Secara umum metode penghitungan output dan NTB
sama yaitu :
NTB adhb menggunakan pendekatan produksi
yaitu:
Output = Produksi x Harga
b,t t t
NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTBo

NTB adhk menggunakan metode revaluasi yaitu:


Output k,t = Produksit x Hargao
NTB k,t = Output k,t x Rasio NTBo

Khusus untuk sub sektor peternakan, penghitungan


produksinya
Produksi = Selisih Polpulasi + Pemotongan +
(ekspor - impor)
2. SEKTOR PERTAMBANGAN DAN
PENGGALIAN

2.1. Sub Sektor Pertambangan Migas


2.2. Sub Sektor Pertambangan Non Migas

Metode penghitungan output dan NTB sama yaitu :


NTB adhb menggunakan pendekatan produksi
yaitu:
Output b,t = Produksit x Hargat
NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTBo

NTB adhk menggunakan metode revaluasi yaitu:


Output k,t = Produksit x Hargao
NTB k,t = Output k,t x Rasio NTBo
2. SEKTOR PERTAMBANGAN DAN
PENGGALIAN

2.3. Sub Sektor Penggalian

Metode penghitungan output dan NTB yaitu :


NTB adhk menggunakan metode ekstrapolasi yaitu:
Output k,t = Output k,o x (Indeks sektor bangunant/100)
NTB k,t = Output k,t x Rasio NTBo

NTB adhb menggunakan pendekatan produksi


yaitu:
Output b,t = Output k,o x (Indeks HPB penggaliant/100)
NTB b,t = Output b,t x Rasio NTBo
2. SEKTOR PERTAMBANGAN DAN
PENGGALIAN

2.3. Sub Sektor Penggalian

Khusus output dan NTB komoditi garam kasar yaitu :


NTB adhk menggunakan metode ekstrapolasi yaitu:
Output k,t = Output k,o x (Indeks jumlah pendudukt/100)
NTB k,t = Output k,t x Rasio NTBo

NTB adhb menggunakan pendekatan produksi


yaitu:
Output b,t = Output k,o x (Indeks HPB garamt/100)
NTB b,t = Output b,t x Rasio NTBo
3. SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN

3.1. Sub Sektor Industri Pengolahan Migas

Metode penghitungan output dan NTB yaitu :

NTB adhb menggunakan pendekatan produksi


yaitu:
Output b,t = Produksit x Hargat
NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTBo

NTB adhk menggunakan metode revaluasi yaitu:


Output k,t = Produksit x Hargao
NTB k,t = Output k,t x Rasio NTBo
3. SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN

3.2. Sub Sektor Industri Pengolahan Non Migas


Terbagi menurut kegiatan utama yang disajikan dalam 2
digit Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI) :
a. industri makanan, minuman dan tembakau (31),
b. industri tekstil, pakaian jadi dan kulit (32),
c. industri kayu, bambu, rotan dan perabot rumahtangga
(33),
d. industri kertas dan barang dari kertas, percetakan dan
penerbitan (34),
e. industri kimia dan barang dari bahan kimia, batubara,
karet dan plastik (35),
f. industri barang galian bukan logam kecuali minyak bumi
dan batubara (36),
g. industri logam dasar (37),
h. industri barang dari logam, mesin dan peralatannya (38),
3. SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN

3.2. Sub Sektor Industri Pengolahan Non Migas

Masing-masing industri pengolahan tanpa migas tersebut


terbagi menurut jumlah tenaga kerjanya yaitu
a). industri pengolahan tanpa migas besar sedang
(tenaga kerja > 20 orang),
b). industri pengolahan tanpa migas kecil
(tenaga kerja 5 – 19 orang) dan
c). industri pengolahan tanpa migas kerajinan
rumah tangga (tenaga kerja kurang dari 5).
3. SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN

3.2. Sub Sektor Industri Pengolahan Non Migas

Industri Besar Sedang (per 3 Digit KLUI)

NTB adhk menggunakan metode ekstrapolasi yaitu:

Output k,t = Output k,o x (IPt/100)


NTB k,t = Output k,t x Rasio NTBo

NTB adhb diperoleh dengan menginflate yaitu:

Output b,t = Output k,o x (IHPBt/100)


NTB b,t = Output b,t x Rasio NTBo
3. SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN

3.2. Sub Sektor Industri Pengolahan Non Migas

Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga (IKKR)


(per 3 Digit KLUI)

NTB adhb menggunakan pendekatan produksi


yaitu:
Output b,t = TKt x Output per TKt
NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTBo

NTB adhk menggunakan metode revaluasi yaitu:


Output k,t = TKt x Output per TKo
NTB k,t = Output k,t x Rasio NTBo
4. SEKTOR LISTRIK, GAS DAN AIR
BERSIH

4.1. Sub Sektor Listrik


NTB adhb menggunakan pendekatan produksi
yaitu:
Output b,t = KWHt x Hargat
NTBb,t = Outputb,t - Biaya Antara

NTB adhk menggunakan metode revaluasi yaitu:

Output k,t = KWHt x Hargao


NTBk,t = Outputk,t x Rasio NTBo
4. SEKTOR LISTRIK, GAS DAN AIR
BERSIH

4.2. Sub Sektor G a s


NTB adhb menggunakan pendekatan produksi
yaitu:
Output b,t = Kuantum Gast x Hargat
NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTB

NTB adhk menggunakan metode revaluasi yaitu:

Output k,t = Kuantum Gast x Hargao


NTBk,t = Outputk,t x Rasio NTBo
4. SEKTOR LISTRIK, GAS DAN AIR
BERSIH

4.3. Sub Sektor Air Bersih


NTB adhb menggunakan pendekatan produksi
yaitu:
Output b,t = Kuantum Air Bersiht x Hargao
NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTBo

NTB adhk menggunakan metode revaluasi yaitu:


Output b,t = Kuantum Air Bersiht x Hargat
NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTB
5. B A N G U N A N

NTB adhK menggunakan pendekatan ekstrapolasi yaitu:

Output k,t = Outputk,o x (IP bahan bangunant/100)


NTB k,t = Output k,t x Rasio NTBo

NTB adhb menggunakan menginflate yaitu:

Output b,t = Output k,t x (IHPBt/100)


NTB b,t = Output b,t x Rasio NTBt
6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN
RESTORAN
6.1. Sub Sektor Perdagangan
a. Menghitung output sektoral (adhb maupun adhk)
untuk sektor pertanian, pertambangan dan
penggalian, industri dan impor.

b. Menghitung output (adhb dan adhk) sebsektor


perdagangan dengan mengalikan output sektoral
dengan rasio margin perdagangan dan rasio barang
yang diperdagangkan.

c. Menghitung NTB (adhb dan adhk) subsektor


perdagangan dengan mengalikan total output sektoral
dengan rasio NTBnya.

d. Menjumlahkan nilai tambah bruto yang diperoleh


dengan pajak penjualan dan bea masuk barang impor
6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN
RESTORAN

6.2. Sub Sektor Hotel


NTB adhb menggunakan pendekatan produksi
yaitu:
Output b,t = Jumlah malam kamart x rata-rata
tarif perkamart
NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTB

NTB adhk menggunakan metode ekstrapolasi yaitu:

Output k,t = Outputk,t x Indeks jumlah


malam kamart
NTBk,t = Outputk,t x Rasio NTBo
6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN
RESTORAN

6.3. Sub Sektor Restoran


NTB adhb menggunakan pendekatan produksi
yaitu:
Output b,t = Produksit x Hargat
NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTBo

NTB adhk menggunakan metode deflasi yaitu:

Output = Outputb,t / (IHK Makanan Jadit/100)


k,t
NTB k,t = Output k,t x Rasio NTBo
7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
7.1. Sub Sektor Pengangkutan
Atas dasar harga berlaku Atas dasar harga konstan
Jenis Angkutan
Indikator Indikator
Metode Metode Indeks
Produksi Harga

a. Rel Pendapatan - - Ekstrapolasi - Jumlah


  penumpang
- Jumlah
barang
 
b. Jalan raya Produksi Jumlah Rata-rata output Ekstrapolasi Jumlah kendaraan
kendaraan wajib per kendaraan
uji  

c. Laut Produksi - Jumlah - Rata-rata Esktrapolasi Rata-rata


penumpang Output per tertimbang
  penumpang penumpang dan
- Jumlah -Rata-rata out- barang
barang put per barang
 

d. Sungai, Produksi - Jumlah - Rata-rata out- Ekstrapolasi Rata-rata


danau dan penumpang put per pnpang tertimbang
penyebr.   - Rata-rata out- penumpang dan
- Jumlah put per barang barang
barang -Rata-rata out-
  put per
- Jumlah kendaraan
kendaraan  

e. Udara Pendapatan - - Esktrapolasi Rata-rata


tertimbang
penumpang dan
barang
 
7.2. Sub Komunikasi

NTB adhb menggunakan pendekatan produksi


yaitu:
NTBb,t = Outputb,t - Biaya Antara b,t

NTB adhk menggunakan metode deflasi yaitu:

Output k,t = Outputb,t / (IHK Komunikasit/100)


NTB k,t = Output k,t x Rasio NTBo
8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN
JASA PERUSAHAAN

8.1. Sub Sektor Bank

NTB adhb menggunakan pendekatan pendapatan yaitu:

Output b,t = NTBb,t + Biaya Antara


NTBb,t = Upah & gaji + Surplus Usaha +
Pajak Tak Langsung Neto + Penyusutan

NTB adhk menggunakan metode ekstrapolasi yaitu:

NTBk,t = Upah & gajit / (IHK Umum (93=100)t/100) +


(SU + PTLN + Pst) /(I. Implisit PDB
Tanpa Bankt / 100)
8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN
JASA PERUSAHAAN
8.2. Sub Sektor Lembaga Keuangan Bukan Bank

Atas dasar harga berlaku Atas dasar harga konstan

Kegiatan

Indikator Indikator
Metode Metode Indeks
Produksi Harga

a. Asuransi Pendapatan - - Ekstra- Jumlah peserta/


  polasi nasabah

b.Dana pensiun Pendapatan - - Deflasi IHK Umum

c. Pegadaian Pendapatan - - Ekstra- Jumlah Nasabah


polasi

d. Lembaga Pendapatan - - Ekstra- Jumlah


pembiayaan polasi Perusahaan
8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN
JASA PERUSAHAAN

8.3. Sub Sektor Jasa Penunjang Keuangan

NTB adhb menggunakan pendekatan produksi


yaitu:
NTBb,t = Outputb,t - Biaya Antara b,t

NTB adhk menggunakan metode deflasi yaitu:


Output k,t = Outputb,t / (IHPB Umumt/100)
NTB k,t = Output k,t x Rasio NTBo
8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN
JASA PERUSAHAAN

8.4. Sub Sektor Sewa Bangunan


Sewa Bangunan Tempat Tinggal
NTB adhb menggunakan pendekatan produksi
yaitu:
Outputb,t = Konsumsi perkapita rt untuk sewab,t x
penduduk pertengahan tahunt
NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTBo

NTB adhk menggunakan metode deflasi yaitu:


Output = Outputb,t / (IHK Biaya Tempat Tinggalt/100)
k,t
NTB k,t = Output k,t x Rasio NTBo
8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN
JASA PERUSAHAAN

8.4. Sub Sektor Sewa Bangunan


Sewa Bangunan Bukan Tempat Tinggal
NTB adhb menggunakan pendekatan produksi
yaitu:
Outputb,t = Luas bangunan yang disewab,t x
Rata-rata tarif sewa per m2t
NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTBo

NTB adhk menggunakan metode revaluasi yaitu:


Outputb,t = Luas bangunan yang disewab,t x
Rata-rata tarif sewa per m2o
NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTBo
8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN
JASA PERUSAHAAN

8.5. Sub Sektor Jasa Perusahan

NTB adhb menggunakan pendekatan produksi


yaitu:
Output b,t = Indikator Produksit x Indikator Hargat
NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTBo

NTB adhk menggunakan metode ekstrapolasi yaitu:


Output k,t = Outputk,t x Indeks indikator produksit
NTBk,t = Outputk,t x Rasio NTBo
9. JASA-JASA
9.1. Sub Sektor Jasa Pemerintahaan Umum
NTB adhb menggunakan pendekatan pendapatan yaitu:
NTBb,t = Belanja Pegawai (Belanja Rutin)t +
Belanja Pegawai (Belanja Pembangunan)t +
Penyusutant
Biaya Antara b,t = Belanja Barangt
Output b,t = NTBb,t + Biaya Antarat

NTB adhk menggunakan metode ekstrapolasi yaitu:


NTBk,t = NTBk,o x (Indeks Jumlah Pegawait/100)
BAk,t = BAb,t / (IHPB Tanpa Eksport /100)
Output k,t = NTBk,t + BAk,t
9. JASA-JASA
9.2. Sub Sektor Jasa-jasa Swasta
Jasa Sosial Kemasyarakatan
NTB adhb menggunakan pendekatan produksi yaitu:
Output b,t = Indikator Produksit x Indikator Hargat
NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTBo

NTB adhk menggunakan metode ekstrapolasi yaitu:

Output k,t = Outputk,t x Indeks indikator produksit


NTBk,t = Outputk,t x Rasio NTBo
9. JASA-JASA
9.2. Sub Sektor Jasa-jasa Swasta
Jasa Hiburan dan Rekreasi
NTB adhb menggunakan pendekatan produksi yaitu:
Output b,t = Indikator Produksit x Indikator Hargat
NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTBo

NTB adhk menggunakan metode deflasi yaitu:

Output k,t = Outputk,t /(IHK rekreasi dan olah ragat /100)


NTBk,t = Outputk,t x Rasio NTBo
9. JASA-JASA
9.2. Sub Sektor Jasa-jasa Swasta
Jasa Perorangan dan Rumah Tangga
NTB adhb menggunakan pendekatan produksi yaitu:
Output b,t = Jumlah TKt x Rata-rata output per TKt
NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTBo

NTB adhk menggunakan metode deflasi yaitu:

Output k,t = Outputk,t x Indeks indikator produksit


NTBk,t = Outputk,t x Rasio NTBo
BAGIAN IV

RUANG LINGKUP,
SUMBER DATA DAN
METODE PENGHITUNGAN
PDB MENURUT PENGGUNAAN
1. KONSUMSI RUMAH TANGGA
A. Nilai Konsumsi Makanan Rumah Tangga
Nilai Konsumsi Makanan Rumah Tangga NTB adhb
menggunakan pendekatan produksi :
Total konsumsi makanan penduduk = Rata-rata
konsumsi makanan perkapita per bulan x 12 x
Jumlah penduduk pertengahan tahunt
Nilai konsumsi makanan rumah tanggab,t =
Total konsumsi makanan pendudukt x harga konsumen/
harga ecerant

Nilai Konsumsi Makanan Rumah Tangga NTB adhk


menggunakan metode revaluasi :
Nilai konsumsi makanan rumah tanggak,t =
Total konsumsi makanan pendudukt x harga konsumen/
harga ecerano
1. KONSUMSI RUMAH TANGGA
B. Nilai Konsumsi Bukan Makanan Rumah Tangga
Nilai Konsumsi Bukan Makanan Rumah Tangga NTB adhk
menggunakan pendekatan revaluasi :
Konsumsi bukan makanan perkapita per bulan =
Konsumsi perkapita per bulan / (IHK yang sesuai dengan
pengeluaran jenis barang dan jasa yang dikonsumsi /100)
Nilai konsumsi bukan makanan rumah tanggak,t =
Penduduk pertengahan tahun t x Konsumsi bukan makanan
per kapita per bulan penduduko

Nilai Konsumsi Bukan Makanan Rumah Tangga NTB adhb


dengan menginflate :

Nilai konsumsi bukan makanan rumah tanggab,t =


Nilai konsumsi bukan makanan rumah tanggak,t x (IHKt/100)
2. KONSUMSI PEMERINTAH

Nilai Konsumsi Pemerintah NTB adhb :

Pengeluaran Konsumsi Pemerintahb,t =


Belanja Rutint + Pembangunant + Belanja Barangt +
Penyusutant

Nilai Konsumsi Pemerintah NTB adhk :

Pengeluaran Konsumsi Pemerintahb,t =


{(Belanja Rutino + Pembangunano + Penyusutan o) x
(Indeks Jumlah pegawait/100)} + {Belanja barangt /
(IHPB tanpa eksport /100)}
3. PEMBENTUKAN MODAL TETAP BRUTO

Pembentukan modal tetap bruto dapat dibedakan atas :


a. Pembentukan modal tetap dalam bentuk
bangunan/konstruksi;
b. pembentukan modal dalam bentuk mesin-mesin dan
alat-alat perlengkapannya.

Metode yang dipakai dalam penghitungan


pembentukan modal tetap adalah pendekatan arus
barang (commodity flow approach).

Penghitungan ADHK Menggunakan Metode


Ekstrapolasi (Produksinya masing-masing) dan
Deflasi (IHPB Impor).
4. PERUBAHAN STOK

Perubahan Stok =
Total PDB Menurut Lapangan Usaha –
Nilai Konsumsi Rumah Tangga –
Nilai konsumsi Pemerintah –
Nilai Pembentukan Modal tetap Bruto –
(Ekspor – Impor)
5. EKSPOR DAN IMPOR

Ekspor dan impor merupakan kegiatan


transaksi barang dan jasa antara
penduduk Indonesia dengan penduduk
negara lain, yang meliputi ekspor dan
impor barang, jasa pengangkutan, jasa
asuransi, komunikasi, pariwisata dan
jasa lainnya.
Contoh Penyajian PDB
TABEL 1. PRODUK DOMESTIK BRUTO ATAS DASAR HARGA BERLAKU
MENURUT LAPANGAN USAHA (Triliun rupiah)

Lapangan Usaha 1997 1998 1999*) 2000**)

(1) (2) (3) (4) (5)


1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 101,01 172,83 216,91 218,40
2. Pertambangan dan Penggalian 55,56 120,33 109,97 166,56
3. Industri Pengolahan 168,18 238,90 287,70 336,05
4. Listrik, gas dan air bersih 7,83 11,28 13,43 15,07
5. Bangunan 46,68 61,76 74,50 92,18
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 99,58 146,74 176,66 196,05
7. Pengangkutan dan Komunikasi 38,53 51,94 55,19 64,55
8. Keuangan Persewaan dan Jasa Perusahaan 54,36 69,89 70,64 80,05
9 . Jasa-Jasa 55,96 82,09 104,97 121,78
PRODUK DOMESTIK BRUTO 627,70 955,75 1.109,98 1.290,68
PRODUK DOMESTIK BRUTO TANPA MIGAS 578,04 847,70 1.003,59 1.117,34
*) Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara
TABEL 2. PRODUK DOMESTIK BRUTO ATAS DASAR HARGA KONSTAN
MENURUT LAPANGAN USAHA (Triliun rupiah)

Lapangan Usaha 1997 1998 1999*) 2000**)

(1) (2) (3) (4) (5)


1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 64,47 63,61 65,34 66,43
2. Pertambangan dan Penggalian 38,54 37,47 36,57 37,42
3. Industri Pengolahan 107,63 95,32 98,95 105,09
4. Listrik, gas dan air bersih 5,48 5,65 6,11 6,65
5. Bangunan 35,35 22,47 22,29 23,79
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 73,52 60,13 60,20 63,62
7. Pengangkutan dan Komunikasi 31,78 26,98 26,77 29,28
8. Keuangan Persewaan dan Jasa Perusahaan 35,54 28,28 26,15 27,37
9 . Jasa-Jasa 37,93 36,48 37,18 38,01
PRODUK DOMESTIK BRUTO 430,25 376,38 379,56 397,67
PRODUK DOMESTIK BRUTO TANPA MIGAS 398,68 341,99 345,73 363,86
*) Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara
TABEL 3. PRODUK DOMESTIK BRUTO ATAS DASAR HARGA BERLAKU
MENURUT PENGGUNAAN (Triliun rupiah)

Lapangan Usaha 1997 1998 1999*) 2000**)


(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 387,17 647,82 813,18 868,00
2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 42,95 54,42 72,63 90,78
3. Pembentukan Modal tetap Bruto 177,69 243,04 240,32 313,92
4. Perubahan Stok 21,62 (82,72) (105,06) (83,32)
5. Ekspor Barang-barang dan Jasa-jasa 174,87 506,24 390,56 497,52
6. Dikurangi Impor Barang-barang dan Jasa-jasa 176,60 413,06 301,65 396,21
7. PRODUK DOMESTIK BRUTO 627,70 955,75 1.109,98 1.290,68
8. Pendapatan Neto terhadap Luar Negeri (18,36) (53,89) (78,90) (89,26)
9. PRODUK NASIONAL BRUTO 609,34 901,86 1.031,08 1.201,43
10. Dikurangi Pajak Tak Langsung 37,83 6,48 17,95 (37,82)
11. Dikurangi Penyusutan 31,38 47,79 55,50 64,53
12. PENDAPATAN NASIONAL 540,13 847,59 957,63 1.174,71
*) Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara
TABEL 4. PRODUK DOMESTIK BRUTO ATAS DASAR HARGA KONSTAN
MENURUT PENGGUNAAN (Triliun rupiah)

Lapangan Usaha 1997 1998 1999*) 2000**)


(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 277,12 260,02 272,07 281,96
2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 31,70 26,83 27,01 28,77
3. Pembentukan Modal tetap Bruto 139,73 93,60 75,47 88,98
4. Perubahan Stok 3,34 (6,39) (8,57) (16,14)
5. Ekspor Barang-barang dan Jasa-jasa 121,16 134,71 92,12 106,92
6. Dikurangi Impor Barang-barang dan Jasa-jasa 139,80 132,40 78,55 92,82
7. PRODUK DOMESTIK BRUTO 433,25 376,37 379,56 397,67
8. Pendapatan Neto terhadap Luar Negeri (15,46) (27,97) (22,15) (24,59)
9. PRODUK NASIONAL BRUTO 417,78 348,41 357,41 373,07
10. Dikurangi Pajak Tak Langsung 26,10 1,86 6,11 (11,67)
11. Dikurangi Penyusutan 21,66 18,82 18,98 19,88
12. PENDAPATAN NASIONAL 370,02 327,73 332,32 364,86
*) Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara
MEMBERIKAN INFORMASI TENTANG PERUBAHAN DAN PERGESERAN
STRUKTUR EKONOMI ANTAR PERIODE/WAKTU.

TABEL 5. DISTRIBUSI PRODUK DOMESTIK BRUTO ATAS DASAR HARGA BERLAKU


MENURUT LAPANGAN USAHA (Persen)

Lapangan Usaha 1997 1998 1999*) 2000**)


(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 16,09 18,08 19,54 16,92
2. Pertambangan dan Penggalian 8,85 12,59 9,91 12,91
3. Industri Pengolahan 26,79 25,00 25,92 26,04
4. Listrik, gas dan air bersih 1,25 1,18 1,21 1,17
5. Bangunan 7,44 6,46 6,71 7,14
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 15,86 15,35 15,92 15,19
7. Pengangkutan dan Komunikasi 6,14 5,43 4,97 5,00
8. Keuangan Persewaan dan Jasa Perusahaan 8,66 7,31 6,36 6,20
9 . Jasa-Jasa 8,92 8,59 9,46 9,43
PRODUK DOMESTIK BRUTO 100,00 100,00 100,00 100,00
PRODUK DOMESTIK BRUTO TANPA MIGAS 92,09 88,69 90,42 86,57
*) Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara
MENUNJUKKAN PERTUMBUNAN EKONOMI BAIK SECARA MENYELURUH
MAUPUN SECARA SEKTOR/ SUBSEKTOR/KOMODITI.

TABEL 12. LAJU PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK BRUTO ATAS DASAR HARGA KONSTAN
MENURUT LAPANGAN USAHA (Persen)

Lapangan Usaha 1997 1998 1999*) 2000**)


(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 1,00 (1,33) 2,72 1,67
2. Pertambangan dan Penggalian 2,12 (2,76) (2,41) 2,33
3. Industri Pengolahan 5,25 (11,44) 3,81 6,20
4. Listrik, gas dan air bersih 12,37 3,03 8,27 8,78
5. Bangunan 7,36 (36,44) (0,80) 6,75
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 5,83 (18,22) 0,11 5,69
7. Pengangkutan dan Komunikasi 7,01 (15,13) (0,75) 9,38
8. Keuangan Persewaan dan Jasa Perusahaan 5,93 (26,63) (7,53) 4,69
9 . Jasa-Jasa 3,62 (3,85) 1,94 2,22
PRODUK DOMESTIK BRUTO 4,70 (13,13) 0,85 4,77
PRODUK DOMESTIK BRUTO TANPA MIGAS 5,23 (14,22) 1,09 5,24
*) Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara
MEMBERIKAN GAMBARAN INFLASI HARGA PRODUSEN
KARENA PENILAIAN NILAI TAMBAH BERDASARKAN HARGA PRODUSEN

TABEL 5. INDEKS HARGA IMPLISIT PRODUK DOMESTIK BRUTO


MENURUT LAPANGAN USAHA (Persen)

Lapangan Usaha 1997 1998 1999*) 2000**)


(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 156,68 271,70 331,98 328,76
2. Pertambangan dan Penggalian 144,17 321,10 300,71 445,08
3. Industri Pengolahan 156,26 250,62 290,76 319,79
4. Listrik, gas dan air bersih 142,93 199,84 219,68 226,67
5. Bangunan 132,06 274,92 334,28 387,48
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 135,44 244,04 293,49 308,15
7. Pengangkutan dan Komunikasi 121,23 192,54 206,15 220,43
8. Keuangan Persewaan dan Jasa Perusahaan 141,04 247,15 270,16 292,43
9 . Jasa-Jasa 147,52 225,05 282,30 320,38
PRODUK DOMESTIK BRUTO 144,88 253,94 292,44 324,56
PRODUK DOMESTIK BRUTO TANPA MIGAS 144,99 247,87 290,28 307,08
*) Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai