Anda di halaman 1dari 5

Gambar 1. Flora : Eceng Gondok dan Gambar 2.

Fauna : Bekantan
Mangrove Di Pulau Bakut tepatnya di tengah Sungai
Di Pulau Bakut tepatnya di tengah Sungai Barito Barito terdapat fauna yaitu Bekantan yang
terdapat flora yang tumbuh dapat dilihat disana terlihat sedang bersantai di atas pohon
ada Eceng Gondok dan Mangrove Mangrove.
1. Berdasarkan hasil pengamatan di Pulau Bakut, jelaskan data- data mengenai
parameter lingkungan yang memengaruhi kondisi ekosistem di pulau tersebut

1. Kondisi Geografis
Lebar Sungai Barito rata-rata antara 650 hingga 800 meter dengan kedalaman rata-rata 8
meter. Lebar sungai pada bagian muara yang berbentuk corong mencapai 1.000 meter.
2. Luas Wilayah Pulau
Luas kawasan ini kurang lebih 18 ha, dengan panjang 700 meter dan lebar 250 meter.
3. Kondisi Perairan
1. Kecepatan Arus ( Sungai di Pulau Bakut)
Titik Letak Jarak (m) t (waktu) Kecepatan (m/s)
1 Pinggir 2,5 1 menit 30 detik 0,0278
2 Tengah 14 1 menit 30 detik 0,147
3 Tengah 19,4 2 menit 50 detik 0,114
2. Kecerahan (Sungai dan Rawa di Pulau Bakut)
Sungai : Titik 1 : 23 cm ; Titik 2 : 20 cm ; Titik 3 : 22 cm
Rawa : Titik 1 : 79 cm ; Titik 2 : 109 cm ; Titik 3 : 126 cm
3. Suhu Air ( Sungai, Rawa dan Sawah di Pulau Bakut)
Sungai : 280C
Rawa : 280C
Sawah : 280C

4. Kondisi Udara
1. Kelembaban
Pada saat praktikum tidak dilakukan pengukuran kelembaban
2. Suhu Udara
Sungai : 450C
Rawa : 450C
Sawah : 450C

5. Parameter kondisi tanah


1. pH tanah
Sungai : pH tanah = 5
Rawa : pH tanah = 4
Sawah : pH tanah = >3
2. Temperatur Tanah
Sungai : 280C
Rawa : 280C
Sawah : 280C
Jelskan bagaimana pendapat anda penduduk lokal mengenai manfaat keberadaan
Pulau Bakut dan Juga bagaimana kebijakan pemerintah (aturan apa saja yang
berlaku) untuk menjaga pelestarian pulau)
Taman Wisata Alam Pulau Bakut telah ditunjuk sebagai taman wisata alam
melalui keputusan Menteri Kehutanan melalui surat keputusan Nomor 140/kpts-
II/2003 pada tanggal 21 April 2003.
Objek Wisata Pulau Bakut memang belum sepopuler Pulau Kembang ataupun tempat-tempat
wisata alam lainnya, namun letaknya yang relatif dekat dengan Kota Banjarmasin serta bisa
ditempuh baik melalui jalan darat maupun air bisa menjadikan tempat wisata ini sebagai
alternatif pelepas stress dari rutinitas kesibukan pekerjaan sehari-hari.

Wisata Alam Pulau Bakut memang masih dalam tahap pengembangan, rencananya di pulau
ini juga akan dibangun jalan sehingga para pengunjung tidak hanya bisa menikmati pulau
dengan berkeliling tetapi juga bisa masuk dan menyusuri bagian dalam pulau seperti halnya
di Pulau Kembang.

Jelaskan potensi ancaman dan gangguan apa saja yang akan merusak keberadaan
ekosistem hutan dan biodiversitas di pulau bakut? Pendapat dan ulasan diserti
dengn pusaka yang memadai bukan sekedr pendapat pribadi

Jelaskan bagaimana strategi pengelolaan yg perlu dilakukan dalam rangka


konservasi dan perlindungan biodiversitas plasma nutfah di pulau bakut yang
berkelanjutan ? jelaskan apa pula alasannya di sertai dengan rujukn pustaka yg
memadai

Berdasarkan hasil pengamaan di pulau bakut jelaskab keanekaragaman flora dan


fauna yg dapat ditemukan pd ekosistem di pulau ersebut.
1. Jenis-jenis flora apa saja yang dapat ditemukan di sana?
2. Berapa banyak jumlah masing masing jenis flora yang ditemukan per satuan
ukuran luas ?
3. Fauna
1. Jenis jenis flora apa saja yg dpt ditemukan di sana ?
2. Berapa banyak jumlah masing-masing jenis fauna yg ditemukan per satuan
ukuran luas
Pulau Bakut.
Barito Kuala – Kalimantan Selatan

Pulau Bakut di wilayah Kabupaten Barito Kuala (Batola) yang di atasnya berdiri Jembatan
Barito memiliki potensi besar pengembangan pariwisata. Sayangnya, hingga kini potensi
tersebut belum tersentuh secara optimal.
Taman Wisata Alam Pulau Bakut telah ditunjuk sebagai taman wisata alam melalui
keputusan Menteri Kehutanan melalui surat keputusan Nomor 140/kpts-II/2003 pada tanggal
21 April 2003. Luas kawasan ini kurang lebih 18 ha, dengan panjang 700 meter dan lebar 250
meter. Kawasan ini banyak dihuni oleh tumbuhan dan hewan yang adaptif terhadap pasang
surut.

Objek Wisata Pulau Bakut memang belum sepopuler Pulau Kembang ataupun tempat-tempat
wisata alam lainnya, namun letaknya yang relatif dekat dengan Kota Banjarmasin serta bisa
ditempuh baik melalui jalan darat maupun air bisa menjadikan tempat wisata ini sebagai
alternatif pelepas stress dari rutinitas kesibukan pekerjaan sehari-hari.

Wisata Alam Pulau Bakut memang masih dalam tahap pengembangan, rencananya di pulau
ini juga akan dibangun jalan sehingga para pengunjung tidak hanya bisa menikmati pulau
dengan berkeliling tetapi juga bisa masuk dan menyusuri bagian dalam pulau seperti halnya
di Pulau Kembang.

Lokasi

Pulau Bakut masuk kedalam wilayah Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Pulau
yang mempunyai luas total sebesar 18,7 hektar ini bisa ditempuh menggunakan speed boat
dari ibukota provinsi Kalimantan Selatan, Banjarmasin dalam waktu 20 menit. Jika anda
berangkat menggunakan perahu motor dari Banjarmasin, maka pulau Bakut bisa ditempuh
dalam waktu 1,5 jam.

Cara Mencapai Lokasi objek wisata alam Pulau Bakut bisa menggunakan kendaraan pribadi
ataupun transportasi umum. Menggunakan kendaraan pribadi dari Banjarmasin bisa langsung
ke dermaga yang berada tepat dibawah jembatan Barito. Namun buat anda yang
menggunakan tranpsortasi umum bisa naik angkot menuju terminas Induk Handil Bakti
kemudian dilanjutkan dengan Angkutan Desa (taksi) Anjir dan turun sebelum naik Jembatan
Barito. Kemudian dengan mencarter Kelotok sekitar Rp 150.000 - 250.000 kita akan diajak
keliling pulau mengamati burung, Bekantan, serangga serta berbagai satwa liar khas lainnya.

Jembatan Barito

Jembatan Barito yang menghubungkan kedua daratan yang ada di sisi barat dan timur sungai
barito mempunyai beberapa tiang penyangga yang terpancang di pulau Bakut. Posisi pulau
Bakut yang berada ditengah sungai Barito membuatnya menjadi lokasi yang sangat cocok
sebagai tempat pemasangan tiang penyangga jembatan Barito.

Sehingga jembatan Barito tidak perlu melewati keseluruhan lebar sungai. Cukup 800 meter
saja membelah sungai Barito, sementara yang 200 meter lagi berada diatas pulau Bakut. Ini
membuat konstruksi menjadi lebih sederhana dan tentu saja menjadi lebih murah dari segi
biaya pembangunannya. Pada saat yang sama tidak mengganggu lalu-lintas sungai Barito
yang sibuk dilewati oleh berbagai jenis kapal.

Karena jembatan ini dibangun setinggi 15 hingga 18 m dari atas permukaan air. Sehingga
cukup untuk dilewati meskipun oleh kapal besar sekalipun. Jika berkendara melewati
jembatan Barito, maka pada bagian tengah jembatan anda akan menemui beberapa puncak
pohon yang menyembul keluar dari pulau Bakut dan bisa terlihat dari kedua sisi jembatan
Barito.

Ada banyak pepohonan yang tumbuh di lokasi pulau Bakut. Beberapa jenis pepohonan
tersebut seperti pohon panggang, nyirih, jingah, kelampan, waru, kayu bulan, putat, nipah,
pandan, jeruju, dan piai. Selain itu ada juga tumbuhan air seperti bakung, eceng, dan keladi
yang tumbuh mengelilingi pulau Bakut.

Sementara itu jenis pohon yang paling dominan di pulau ini adalah pohon rambai. Pohon
rambai adalah tempat tinggal bagi para monyet penghuni pulau Bakut. Selain tempat tinggal
mereka, daun dan buah pohon rambai yang manis juga adalah bahan makanan favorit bagi
monyet.(sumer Net)

Anda mungkin juga menyukai