PEDOMAN
Halaman
I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Maksud dan Tujuan 1
C. Pengertian 2
Nomor : ……………………………………
TENTANG
PEDOMAN PEMBENTUKAN KADER KONSERVASI
DIREKTUR JENDERAL
PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM
Menetapkan :
PERTAMA : Pedoman Pembentukan Kader Konservasi sebagaimana
dimaksud dalam lampiran keputusan ini.
KEDUA : Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditetapkan
kemudian.
Ditetapkan di : JAKARTA
pada tanggal : ___________
DIREKTUR JENDERAL
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kekayaan keanekaragaman sumberdaya alam hayati yang dimiliki, tersebar
di seluruh kawasan pelestarian alam dan suaka alam di seluruh Indonesia
yang cenderung makin menurun akibat perlakuan manusia yang kurang
memperhatikan aspek konservasi.
Dalam rangka menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat agar
turut berperan serta dalam upaya konservasi sumberdaya alam hayati dan
ekosistemnya perlu dilaksanakan kegiatan pembinaan cinta alam. Salah satu
yang ditempuh adalah dengan Pembentukan Kader Konservasi.
Kader Konservasi merupakan unsur penting dalam pembinaan cinta alam
karena merupakan unsur pelopor dan penggerak dalam upaya konservasi
sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya serta diharapkan dapat berperan
aktif bersama pemerintah dalam mewujudkan manusia yang sadar
konservasi.
Perhatian pemerintah dalam bidang konservasi sumberdaya alam terus
meningkat terutama setelah diterbitkan Undang-undang Nomor 23 Tahun
1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Undang-undang Nomor 5
Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya
serta perlu upaya yang nyata guna mengimplementasikan hal tersebut.
Kader Konservasi telah terbentuk sejak tahun 1982 yang dari tahun ke tahun
terus bertambah, baik yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah cq.
Departemen Kehutanan di pusat maupun di daerah di seluruh Indonesia, juga
Kader Konservasi yang dibentuk oleh lembaga non pemerintah.
Diperlukan petunjuk dasar serta tata cara dalam rangka pembentukan Kader
Konservasi bagi semua pihak yang terkait terutama para pejabat dan
pelaksana lingkup Departemen Kehutanan baik di pusat maupun daerah,
maka perlu disusun suatu Pedoman Pembentukan Kader Konservasi.
C. Pengertian
1. Sumber Daya Alam Hayati adalah unsur-unsur hayati di alam yang
terdiri dari sumber daya alam nabati (tumbuhan) dan sumber daya alam
hewani (satwa) yang bersama unsur non hayati di sekitarnya secara
keseluruhan membentuk ekosistem.
2. Konservasi Sumber Daya Alam hayati adalah pengelolaan sumber
daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana
untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara
dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.
3. Ekosistem Sumber Daya Alam hayati adalah sistem hubungan timbal
balik antara unsur dalam alam, baik hayati maupun non hayati yang
saling tergantung dan pengaruh mempengaruhi.
4. Kawasan Suaka Alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu baik, di
darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan
pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya
yang juga berfungsi sebagai wilayah penyangga kehidupan.
5. Kawasan Pelestarian Alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu
baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan
sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis
tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam
hayati dan ekosistemnya.
6. Kader Konservasi adalah seseorang/sekelompok orang yang telah
dididik atau ditetapkan oleh instansi pemerintah atau lembaga non
pemerintah yang secara sukarela berperan sebagai penerus upaya
konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya, bersedia serta
mampu menyampaikan pesan-pesan konservasi kepada masyarakat.
B. Strategi
Agar kegiatan pembentukan Kader Konservasi merupakan suatu kegiatan
yang dilaksanakan secara menyeluruh di tiap propinsi seluruh wilayah
Indonesia dan dapat mencapai tujuan serta sasaran yang diinginkan, maka
ditempuh melalui penyusunan Pedoman Pembentukan Kader Konservasi.
Hal tersebut merupakan penjabaran dari kebijaksanaan umum Departemen
Kehutanan, kebijaksanaan bidang perlindungan hutan dan pelestarian alam
serta kebijaksanaan departemen lainnya yang terkait dengan pengembangan
sumberdaya manusia terutama generasi muda di bidang konservasi
sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.
3. Generasi muda
4. Pramuka
5. Kelompok Pecinta Alam
6. Kelompok wanita
7. Petani, pedagang, pengusaha
8. Guru-guru mulai SD/Ibtidaiyah s/d SLTA/Aliyah negeri maupun swasta
9. Dosen perguruan tinggi
10. Tokoh-tokoh masyarakat
11. Tokoh agama
12. Pegawai pemerintah sipil/militer
13. Anggota profesi
14. Volunteer
2. Kelompok Dasar
Kelompok ini meliputi mata pelajaran yang penting dikuasai oleh
peserta pendidikan yang berguna untuk mengembangkan diri dalam
sikap yang dilandasi nilai-nilai moral Pancasila serta memiliki
pengetahuan dalam bidang program pembangunan negara, selain itu
dapat menguasai dan memahami kedudukan, fungsi serta tugasnya.
3. Kelompok Inti
Kelompok inti meliputi pelajaran yang harus dikuasai oleh peserta
pendidikan dalam usaha memiliki pengetahuan dan keterampilan
dalam melaksanakan tugasnya, serta dapat menghayati fungsi tugas
dan kedudukannya dalam melaksanakan tugas sebagai pelaksana
konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya di lapangan.
4. Kelompok Penunjang
Kelompok ini meliputi mata pelajaran yang bersifat melengkapi
pengetahuan dasar maupun inti yang berguna untuk menunjang
pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan tugasnya.
5. Sylabus
Sylabus merupakan isi kurikulum yaitu bahan kajian atau materi
pengetahuan atau keterampilan yang disusun sebagai satu kesatuan
dalam mencapai tujuan pendidikan serta merupakan pedoman umum
dalam pelaksanaan belajar-mengajar.
Pokok bahasan merupakan target minimal yang harus diberikan oleh
setiap pengajar dan instruktur atau penyelenggara pendidikan.
6. Metoda Penyajian
Metoda penyajian dipilih berdasarkan Tujuan Instruksional Khusus
(TIK) yang telah ditetapkan, yaitu melalui :
6.1. Ceramah dan Tanya Jawab
Materi disampaikan melalui bahasa lisan maupun tulisan dengan
menggunakan alat bantu pengajaran dan alat peraga seperti
gambar, slide, film dan lain-lain. Disamping itu kepada para
peserta latihan diberi kesempatan pula untuk tanya jawab.
6.2. Diskusi
Diskusi diadakan dengan tujuan :
a. Sebagai sarana untuk bertukar pikiran, pandangan,
pengetahuan dan prakarsa.
b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam
mengemukan pendapat secara obyektif dan sistematis dalam
suatu kelompok.
c. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan peserta dalam
menyerap dan memahami pikiran/pendapat orang lain.
d. Meningkatkan keterampilan, kemampuan dan semangat
kerjasama dalam rangka menyebarluaskan informasi
pembangunan.
6.3. Praktek Lapangan
Praktek lapangan diadakan dengan tujuan dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan para peserta.
Disamping itu juga untuk dapat memperoleh bahan perbandingan
guna meningkatkan daya kreatifitas dalam merencanakan dan
melaksanakan kegiatan di bidang konservasi sumberdaya alam
hayati dan ekosistemnya.
Keterangan *) :
1 : Nomor urut Kader Konservasi di Propinsi.
2 : Kode Propinsi penyelenggara pendidikan Kader Konservasi
3 : UPT Penyelenggara Pendidikan Kader Konservasi (BKSDA/BTN).
4 : Bulan penyelenggaraan pendidikan Kader Konservasi
5 : Tahun Penyelenggaraan pendidikan Kader Konservasi.
A. Jenis-jenis Kegiatan
Berdasarkan arahan Undang-undang No.5 Tahun 1990 tersebut di atas, jenis-
jenis kegiatan yang diharapkan dapat dilaksanakan oleh Kader Konservasi
baik perorangan maupun kelompok adalah :
1. Melaksanakan penerangan dan penyuluhan tentang konservasi
sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.
2. Menyelenggarakan seminar/diskusi tentang konservasi sumberdaya alam
hayati dan ekosistemnya.
3. Melakukan kegiatan penelitian atau ekspedisi tentang potensi flora, fauna
dan ekosistemnya.
4. Membantu menjaga kelestarian alam kawasan-kawasan konservasi
(Taman Nasional, Taman Wisata Alam, Taman Hutan Raya, Taman Laut,
Cagar Alam dan Suaka Margasatwa).
5. Menyebarluaskan informasi tentang konservasi sumberdaya alam hayati
dan ekosistemnya dalam bentuk barang cetakan.
6. Menjadi pemandu wisata alam (Taman Nasional, Taman Wisata Alam,
Taman Hutan Raya dan Taman Laut).
7. Membuat tulisan/artikel di media massa tentang konservasi sumberdaya
alam hayati dan ekosistemnya.
8. Memanfaatkan media elektronik seperti radio dan TV sebagai sarana
kampanye tentang konservasi sumberdaya alam hayati dan
ekosistemnya.
9. Berupaya meningkatkan keterampilan dalam memanfaatkan konservasi
sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.
10. Melaporkan kepada petugas atau Polisi Kehutanan atau Jagawana bila
ada perambahan hutan, pencurian flora, fauna ataupun hasil hutan ikutan
lainnya.
11. Mengusahakan atau membantu memadamkan kebakaran hutan.
DEPARTEMEN KEHUTANAN
BALAI TAMAN NASIONAL : ……………………………….
BALAI KSDA :………………………………………..………
PROPINSI : ……………………………………………
1. BIODATA
1. N a m a :
2. Jenis Kelamin :
4. A g a m a :
5. Alamat lengkap :
Nama Organisasi :
Penyelenggara :
Waktu penyelenggaraan :
3. Kegiatan apa yang telah Saudara laksanakan dalam upaya KSDAH &
E?
-----------------------------
KURIKULUM, SYLABUS DAN JADWAL
PENDIDIKAN KADER KONSERVASI
1. Kehutanan Umum
- Memperkenalkan secara sepintas - Pengertian umum bidang kehutanan Ceramah, 2 jam
gambaran umum Kehutanan Tanya Jawab
Indonesia, memperkenalkan - Organisasi, tugas dan fungsi
Organisasi Kehutanan Departemen Kehutanan.
2. Dasar-dasar kepemimpinan
- Meningkatkan sikap dan kepriba- - Pengertian umum sda. 2 jam
dian kepemimpinan pemuda - Dasar-dasar kepemimpinan
sehingga berperan dilingkungan- - Peranan pemimpin dalam
nya. menggerakan bawahannya.
- Motivasi dan kreatifitas pemuda
khususnya dibidang konservasi
sumberdaya alam.
3. Dasar-dasar Konservasi
- Mengenal secara umum sejarah - Pengertian konservasi sda. 2 jam
dan perkembangan konservasi di - Sejarah konservasi di Indonesia
Indonesia.
2. Kepemimpinan
- Meningkatkan sikap dan - Sikap dan kepribadian pemimpin sda. 2 jam
kepribadian selaku pemimpin. - Teknis kepemimpinan
- Motivasi dan kreatifitas pemimpin
1 2 3 4 5
2. Kepemimpinan
- Menjadi teladan dalam bersikap - Rumusan sikap dan kepribadian sda 2 jam
- Sifat-sifat azasi manusia
- Pengendalian diri
- Mengetahui dan mampu bekerja - Motivasi dan kreatifitas kerja
secara professional efektif dan - Pengahayatan tugas
efisien.
1 2 3 4 5
- UU. Pariwisata
- UU. KSDAH & E
- UU. Tata Ruang
- UU. Perlindungan Hutan
1 2 3 4 5
E. LAIN-LAIN (18%)
1. Seminar
- Menganalisa permasalahan, - Menulis laporan/tulisan Seminar 10 jam
menulis dan menyajikan dalam - Menyajikan dalam forum seminar
forum seminar. - Menyimpulkan hasil pembahasan