Anda di halaman 1dari 83

IN-DEPTH STUDY SISNERLING

OCEAN ACCOUNTS
2021
Survei Khusus Neraca Tahunan Terintegrasi (SINASI)

Direktorat Neraca Produksi

23 Februari 2021 1
IN-DEPTH STUDY SISNERLING 2021

Tema In-depth Study Sisnerling 2021


OCEAN ACCOUNTS

2
JADWAL PELAKSANAAN IN-DEPTH STUDY

Perencanaan Penyiapan Program Pengumpulan Data Penulisan Laporan


Kegiatan Entry Online SINASI In-depth Study

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

Penyiapan Pelatihan Petugas Pengolahan Data


Instrumen Survei SINASI SINASI

3
CAKUPAN SAMPEL IN-DEPTH STUDY
7140
Subdit. Konsolidasi Neraca Produksi Regional
IMPLEMENTASI SEEA PENYUSUNAN PDRB TAHUNAN DAN
DALAM SISNERLING TRIWULANAN MENURUT LAPANGAN
WILAYAH INDONESIA USAHA TAHUN DASAR 2010=100

Kode
kkab Induk Sampel Indepth Study SEEA SKNP
Wilayah

1100 1100 BPS PROVINSI ACEH 50 200


00
1500 1500 BPS PROVINSI JAMBI 50 180
00
1700 1700 BPS PROVINSI BENGKULU 50 200
00
1800 1800 BPS PROVINSI LAMPUNG 50 215
00
2100 2100 BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU 50 180
00
3400 3400 BPS PROVINSI DI YOGYAKARTA 50 200
00
3500 3500 BPS PROVINSI JAWA TIMUR 50 600
00
3600 3600 BPS PROVINSI BANTEN 50 180
00
5300 5300 BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 50 180
00
6100 6100 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT 50 250
00
6400 6400 BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 50 300
00
7100 7100 BPS PROVINSI SULAWESI UTARA 50 200
00
7300 7300 BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN 50 300
00
7500 7500 BPS PROVINSI GORONTALO 50 180
00
7600 7600 BPS PROVINSI SULAWESI BARAT 50 180
00
8100 8100 BPS PROVINSI MALUKU 50 180
00
9400 9400 BPS PROVINSI PAPUA 50 180
00
TOTAL SAMPEL 850 8,145

4
BAHAN BACAAN

• Bahan bacaan mengenai Ocean Accounts dapat diakses pada tautan berikut:
http://s.bps.go.id/ocean

5
PENTINGNYA LAUT

• Laut kita adalah sumber mata pencaharian, pekerjaan,


makanan dan pertumbuhan ekonomi yang vital dan penting
untuk menyeimbangkan iklim kita
• Ekosistem laut dan pesisir adalah garis pertahanan pertama
dari badai samudra, erosi pantai, dan genangan air asin dan
ekosistem ini adalah salah satu sumber keanekaragaman
hayati terkaya di planet biru kita.

6
PENTINGNYA LAUT

Namun,
• polusi laut yang merajalela,
• pengasaman dan pemanasan laut,
• praktik penangkapan ikan yang merusak,
• perdagangan dan transportasi yang tidak berkelanjutan,
• urbanisasi yang tidak terencana, dan
• tata kelola pesisir dan laut yang tidak memadai
→ mengancam kesehatan laut kita dan kapasitasnya untuk memelihara
pembangunan berkelanjutan.

7
PENTINGNYA LAUT

• Ada banyak kesepakatan bahwa laut itu penting dan terancam. Kecuali kita
memiliki pengukuran yang koheren, kita tidak akan pernah tahu seberapa
penting dan seberapa terancamnya.
• SDG 14 adalah “Melestarikan dan Memanfaatkan secara Berkelanjutan
Sumber Daya Kelautan dan Samudera untuk Pembangunan Berkelanjutan”.
• Manual ocean accounts akan membahas banyak dari target dan indikator
terkait SDG 14. Hal itu dilakukan dengan memberikan panduan tentang
pengintegrasian data yang relevan dengan laut, termasuk data tentang
keadaan laut tersebut, penggunaan laut oleh kita, dampak kita pada laut,
dampaknya pada kita, dan apa yang kita lakukan untuk melindunginya.

8
OCEAN ACCOUNTS
Ocean accounts adalah kompilasi informasi yang terstruktur — konsisten dan dapat
dibandingkan: peta, data, statistik, dan indikator — tentang lingkungan laut dan pesisir,
termasuk keadaan sosial terkait dan aktivitas ekonomi. Tujuan umum dari laporan
tersebut adalah untuk menginformasikan dan memungkinkan pengambilan keputusan
kebijakan publik tentang kelautan, serta analisis dan penelitian terkait. Fungsi neraca ini
adalah untuk menyediakan struktur yang koheren untuk menstandarisasi data yang
tersebar untuk menghasilkan indikator terintegrasi yang andal untuk kepentingan
kebijakan.

Secara keseluruhan, kerangka kerja tersebut menjelaskan:


• interaksi antara ekonomi dan lingkungan,
Ocean Accounting for Sustainable
Development Detailed Technical Guidance • stok dan perubahan stok aset lingkungan (modal alam) yang memberikan manfaat
for account compilers, data providers, and
end-users Version 0.9, 1 October 2020
bagi masyarakat, dan
(Consultation Draft) • faktor sosial dan tata kelola yang mempengaruhi status dan kondisi aset lingkungan
dan manfaat terkait.

9
OCEAN ACCOUNTS
Struktur kerangka kerja Ocean Accounts:
1. Aset Kelautan (Ocean Assets)
- sumber daya alam yang ada di laut

2. Arus ke Ekonomi (Flows to Economy)


- penyediaan dan penggunaan barang dan jasa dari laut

3. Arus ke Lingkungan (Flows to Environment)


- residual yang mengalir ke laut
4. Ekonomi Kelautan (The Ocean Economy)
- kinerja lapangan usaha kelautan (NTB, Output, tenaga kerja)

5. Tata Kelola Kelautan (Governance)


- kebijakan terkait ekosistem laut

6. Presentasi Gabungan (Combined Presentation)


- penyajian berbagai indikator

7. Kekayaan Nasional (National Wealth)


- mencatat status stok kekayaan laut suatu negara

10
OCEAN ACCOUNTS

Cakupan kerangka kerja Ocean Accounts dapat


didefinisikan dalam dua batas ruang lingkup utama,
selain yang ditentukan dalam SEEA-EEA (jasa
ekosistem dan aset di luar batas produksi SNA).
Ocean Accounts juga membutuhkan definisi:
(1) batas spasial lingkungan laut; dan
(2) batas sektoral dari kegiatan ekonomi yang
menentukan “Ocean Economy”.
Mengenai batas spasial, kerangka kerja Ocean
Accounts saat ini dirancang untuk mencakup
lingkungan pesisir dan laut dalam batas laut dari
zona maritim nasional suatu negara — yaitu sampai
dengan batas tepi laut ZEE dan / atau landas
kontinen.

11
OCEAN ACCOUNTS
Definisi konseptual Ocean Accounts mencakup beberapa atau semua hal berikut:

• Kegiatan ekonomi yang secara fisik terletak di laut • Nilai pasar dari input alam (ikan, mineral) yang
(misalnya perkapalan, perikanan, minyak dan gas lepas berpotensi dapat diturunkan dari neraca arus moneter
pantai); SEEA-CF dan nilai pasar dan non-pasar dari jasa
• Kegiatan ekonomi yang secara fisik dekat dengan laut ekosistem yang berpotensi dapat diturunkan dari
(misalnya wisata pesisir, budidaya pesisir); neraca provisioning services SEEA-EEA.

• Sektor ekonomi, terletak di darat, yang bergantung • Pengeluaran “tidak langsung” atau “perantara” untuk
pada input alami dari lingkungan laut, baik biotik barang dan jasa yang digunakan oleh kegiatan ekonomi
maupun abiotik (misalnya pengolahan ikan, bahan “langsung” di atas; dan
bangunan); • “Permintaan akhir”, yang mencakup pengeluaran yang
• Kegiatan ekonomi yang menyediakan barang atau jasa dimungkinkan oleh pengeluaran “langsung” dan “tidak
ke sektor yang terletak di laut (misalnya pembuatan langsung” di atas.
kapal, teknik kelautan);

12
01

OCEAN ASSETS

13
OCEAN ASSETS
• Dalam ilmu ekonomi, aset didefinisikan sebagai penyimpan nilai yang, dalam banyak situasi, juga memberikan masukan
untuk proses produksi.
• Individual environmental assets sebagaimana yang dideskripsikan di SEEA-CF:
1. Minerals and energy resources
2. Land and seabed: wilayah yang ditutupi oleh air saat air pasang, dasar laut dalam zona ekonomi eksklusif suatu
negara, dan landas kontinen suatu negara yang ditentukan sesuai dengan Konvensi Hukum Laut 1982
3. Soil and seabed substrata: batuan, sedimen kasar, sedimen campuran, pasir dan pasir berlumpur, serta lumpur dan
lumpur berpasir
4. Timber resources: mangroves forests
5. Aquatic resources: termasuk ikan yang dibudidayakan atau tumbuh secara alami, krustasea, moluska, kerang, dan
organisme air lainnya seperti spons dan rumput laut, serta mamalia air seperti paus
6. Other biological resources: tanaman pesisir, ternak, dan makanan liar berkontribusi pada definisi ekonomi laut yang
lebih luas
7. Water resources: termasuk air tawar dan air payau di badan air pedalaman, termasuk air tanah, dengan fokus pada
abstraksi dari laut dan aliran keluar ke laut.

14
KLASIFIKASI OCEAN ECOSYSTEMS

Ekosistem pesisir dan laut yang sering dipertimbangkan


dalam penilaian meliputi:
• Pesisir: pantai, bukit pasir pesisir, dataran pantai, badan
air pesisir (misalnya teluk), muara, bakau, pantai berbatu,
karang air hangat,
• Laut (ke landas laut): karang air dingin, laguna, padang
lamun (menurut jenis misalnya, eelgrass), rumput laut,
terumbu karang air hangat, pelagis (kolom air) dan bentik
(dasar laut)
• Laut (landas laut ke ZEE): karang air dingin / laut dalam,
habitat krustasea, habitat ikan, spons kaca, habitat
teripang, pasir tak berpenghuni, batuan tak berpenghuni,
pelagis (kolom air) dan bentik (dasar laut)

15
TABEL PHYSICAL ASSET EXTENT ACCOUNT

16
TABEL PHYSICAL ASSET CONDITION ACCOUNT

17
TABEL MONETARY ASSET ACCOUNT

18
02

FLOW TO ECONOMY

19
OCEAN ACCOUNTS: ARUS KE EKONOMI

Arus dari lingkungan ke ekonomi dalam


framework Ocean Accounts terdiri atas:
1. Arus Energi
2. Arus Air
3. Arus Material
4. Jasa Ekosistem

Arus dari lingkungan ke ekonomi dapat


dicatat dalam satuan fisik maupun dalam
nilai moneter.

20
KLASIFIKASI UMUM ARUS KE EKONOMI

Input Jasa
Alam Ekosistem

Regulating &
Energi Air Material Provisioning
Maintenance
Cultural

Contoh-contoh jasa ekosistem tertera pada Appendix 6.3

21
CONTOH JASA-JASA EKOSISTEM

Provisioning Regulating & Maintenance Cultural


Services Services Services

• Biomassa untuk nutrisi • Pemeliharaan siklus hidup dan • Jasa terkait pariwisata
• Biomassa untuk material perlindungan habitat • Jasa pendidikan dan penelitian
• Material genetik dari hewan • Mediasi limbah di muara • Jasa apresiasi ekosistem dan
dan tumbuhan • Mediasi aliran massa dan cairan spesies
• Material dan energi abiotik oleh mangrove, terumbu karang,
lamun, muara, dan pantai
• Air laut untuk minuman atau
berbatu (perlindungan dari erosi
nonminuman (desalinasi)
dan gelombang)
• Komposisi dan kondisi atmosfer
(penyerapan karbon)

22
PHYSICAL FLOW ACCOUNTS

23
PHYSICAL FLOW ACCOUNTS

Neraca arus dapat dibuat terpisah untuk setiap jenis


ocean services

Sebuah tabel terpisah dapat disusun sebagai kompilasi


dari seluruh ocean services.

Ocean services pada awalnya disediakan oleh


lingkungan, kemudian digunakan oleh banyak unit
ekonomi.

24
SUMMARY PSUT FOR OCEAN SERVICES

25
CONTOH OCEAN SERVICES MENURUT TIPE EKOSISTEM

26
VALUASI ARUS OCEAN SERVICES
Manfaat jasa ekosistem ocean tidak selalu dapat disajikan dalam satuan ekonomi. Oleh karena
itu, arus moneter lebih baik menggunakan “low estimate”, khususnya untuk jasa ekosistem non-
pasar. Dengan demikian, nilai keseluruhan jasa ekosistem bagi masyarakat akan selalu lebih tinggi
daripada estimasi nilai moneter.

27
TEKNIK VALUASI JASA EKOSISTEM

28
03

FLOWS TO
ENVIRONMENT

29
Residual

• Residual adalah aliran bahan padat, cair dan gas, dan energi, yang
dibuang atau dipancarkan oleh industri dan rumah tangga melalui
proses produksi, konsumsi atau akumulasi.

• Cakupan residual dalam Ocean Account:


Residual yang mengalir ke laut, baik dari wilayah daratan, aliran
permukaan tanah (sungai, danau, waduk), wilayah pesisir, atau wilayah
laut.

30
Jenis-Jenis Residual

• Saat ini masih belum ada klasifikasi standar internasional untuk


residual
• Residual terbagi menjadi 4, yaitu:
1. Emisi Udara
2. Air Limbah
3. Emisi Air
4. Limbah Padat

31
Air Limbah

• Diestimasi dengan menyusun Supply and Use Table (SUT) untuk air
• Aliran air limbah ke laut dietimasi dengan menyusun SUT Air pada
tingkat Daerah Aliran Sungai
• Dapat dihubungkan dengan Neraca Emisi Air untuk menyajikan
informasi terkait pengaruh air limbah pada kualitas air laut.

32
Estimasi Air Limbah
General Supply and Use Table (Physical or Monetary)

33
Emisi Udara

• Zat yang tercakup dalam Emisi Udara adalah:


✓ CO2 ✓ Hidrofluorokarbon ✓ senyawa organik volatil non-metana
✓ Metana ✓ Perfluorokarbon ✓ sulfur dioksida ✓ polutan organik persisten
✓ N2O ✓ sulfur heksafluorida ✓ Amonia ✓ partikulat, termasuk PM10,
✓ Nox ✓ karbon monoksida ✓ logam berat PM2.5 dan debu.

• Diestimasi dengan cara mengalokasikan Emisi Udara Nasional


dengan aktivitas ekonomi kelautan

34
Emisi Air
• Neraca Emisi air mencatat zat-zat yang dikeluarkan langsung oleh industri dan
rumah tangga, termasuk zat yang dilepaskan oleh sektor pembuangan limbah
setelah pengolahan.
• Zat yang tercakup adalah:
✓ BOD / COD
✓ zat padat tersuspensi
✓ logam berat
✓ Fosfor
✓ nitrogen

35
Neraca Emisi Air

36
Neraca Emisi Air

37
Limbah Padat
• Limbah padat bisa berasal dari: industry, rumah tangga, TPA, dan Impor
• Estimasi aliran limbah padat ke laut :
menyusun Neraca Limbah Padat pada tingkat DAS dan mencatat lokasi TPA
• Limbah padat mencakup:
✓ limbah kimia ✓ limbah hewan dan tumbuhan ✓limbah pembakaran
✓ limbah radioaktif ✓ limbah campuran perumahan ✓limbah lainnya.
✓ limbah logam dan komersial
✓ daur ulang bukan logam ✓ limbah mineral dan tanah

38
Neraca Limbah Padat

39
Neraca Limbah Padat

40
Neraca Limbah Gabungan

41
04

OCEAN ECONOMY

42
NERACA SATELIT EKONOMI KELAUTAN
• Mencatat kinerja ekonomi (NTB, Output, Tenaga Kerja) dari
Definisi sektor/industri yang terkait dengan laut (baik secara langsung
maupun parsial)

• Menunjukkan peranan laut dalam mendukung ekonomi regional


dan nasional
Tujuan • Memetakan kebijakan sektor kelautan
• Memahami cross impact antara kebijakan sektor kelautan dengan
kebijakan sector non-kelautan

Berdasarkan ISIC Rev. 4, yang meliputi:


• Penangkapan ikan laut
Klasifikasi • Budidaya laut
• Transportasi laut dan pesisir
• Industri terkait kelautan lainya

43
NERACA SATELIT EKONOMI KELAUTAN

44
NERACA SATELIT EKONOMI KELAUTAN

Bersambung…

45
MENGUKUR EKONOMI KELAUTAN
Menentukan batas-
batas “Ekonomi
Kelautan”

Menentukan Identifikasi sektor-


metode estimasi sektor ekonomi
yang dapat di kelautan prioritas
replikasi pembangunan

Identifikasi data
yang sudah tersedia
berdasarkan pilot
studi

46
MENGUKUR EKONOMI KELAUTAN

47
UKURAN AKTIVITAS EKONOMI KELAUTAN
Catatan Terkait Pengukuran Aktivitas Ekonomi Kelautan
• Negara-negara yang telah melakukan penghitungan ekonomi kelautan
cenderung menggunakan NTB sebagai ukuran utama dari aktivitas
ekonomi yang berkaitan dengan kelautan.
• NTB cenderung lebih mudah digunakan karena klasifikasi industri sesuai
dengan ISIC.
• Menyusun neraca satelit kelautan dengan menggunakan struktur table
I-O menyajikan ukuran yang lebih lengkap, baik aktivitas ekonomi yang
berkaitan langsung dengan kelautan maupun rangkaian lengkap input
pendukung (konsumsi antara).

48
48
UKURAN AKTIVITAS EKONOMI KELAUTAN

49
SUMBER DATA

50
AKTIVITAS REKONSILIASI

51
NERACA SATELIT EKONOMI KELAUTAN

52
05

OCEAN
GOVERNANCE
ACCOUNTS

53
Governance Accounts
❖ Terbagi menjadi 2 kategori tabel berdasarkan perspektif:
1. Situasi explisit spasial
✓ Zonasi Kelautan
✓ Aturan dan Institusi pembuat kebijakan
✓ Kondisi sosial (kesehatan, kemiskinan, dan inklusi sosial)
✓ Profil resiko dan ketahanan lingkungan, sosial, dan ekonomi
2. Neraca Aktivitas Lingkungan
✓ Pengeluaran untuk perlindungan lingkungan
✓ Pajak dan subsidi
✓ Barang dan Jasa Lingkungan

54
1. Situasi Explisit Spasial

55
Situasi Explisit Spasial[1]
Zonasi Kelautan
- Pengklasifikasian unit spasial harus konsisten
- Ada 2 klasifikasi yang diusulkan:
1. Zona Yurisdiksi : sesuai perjanjian internasional (1982 UN Convention on the law of the sea);
mencakup klasifikasi : laut pedalaman, laut teritorial, perairan kepulauan (archipelagic water),
Zona Ekonomi Eksklusif, landas benua, laut bebas, deep seabed
2. Zona Pengelolaan atau Perencanaan :
mencakup klasifikasi : Zona perikanan, zona energi terbarukan, zona penyimpanan gas, kawasan
lindung, zona ekstraksi agragat, jalur pelayaran, dll.

56
Situasi Explisit Spasial[2]
Aturan dan Institusi Pembuat Kebijakan

57
Situasi Explisit Spasial[3]
Kondisi Sosial
Ada hubungan antara kemiskinan dengan lingkungan (Poverty-Environment-Nexus / PEN).
-> Poverty Environment Accounting Framework (PEAF)

Resiko dan Ketahanan


Ketahanan: kemampuan rumah tangga, komunitas, dan negara untuk pulih dari guncangan dan
beradaptasi untuk perubahan dan ketidakpastian jangka panjang
Ketahanan Ekologi: jumlah gangguan yang dapat ditahan ekosistem
Ketahanan Sosioekologis: kapasitas untuk beradaptasi atau bertransformasi dalam menghadapi
perubahan dalam sistem sosial-ekologi, terutama perubahan yang tidak
terduga, dengan cara yang terus mendukung kesejahteraan manusia.

58
2. Neraca Aktivitas Lingkungan
Fokus pada pencatatan ekonomi (mis. pengeluaran pemerintah, pajak, dan subsidi)
yang secara langsung terasosiasi dengan pengelolaan laut.

59
06

COMBINED
PRESENTATION

60
KOMPONEN PERSENTASI GABUNGAN
Arus Supply and Arus Supply and Stok dan Arus Sosial-
Unit Ekonomi
Use (Moneter) Use (Fisik) Aset Demografi

Supply Sumber Stok Awal dan


Ketenagakerjaan
Daya Alam Akhir dalam
Industri Supply Produk dan Jumlah
beserta produk satuan fisik dan
Penduduk
sisaan (residu) moneter

Use dari sumber


Konsumsi Antara
daya alam beserta Deplesi dalam
Rumah Tangga dan Permintaan
produk sisaan satuan moneter
Akhir
(residu)

Pembentukan
Nilai Tambah
Pemerintah Modal Tetap
Bruto
(InvestasI)

Deplesi-
Akumulasi Penyesuaian Nilai
Tambah

Rest of the world Pajak Lingkungan

61
PERUBAHAN ASET EKOSISTEM

62
PERUBAHAN ASET EKOSISTEM

63
07

NATIONAL WEALTH

64
OCEAN WEALTH ACCOUNTS
Komponen Ocean Accounts Framework ini didedikasikan untuk
menyajikan ringkasan informasi dalam bentuk fisik dan moneter,
mengenai status stok kekayaan laut suatu negara (atau wilayah
lain). Kekayaan untuk tujuan saat ini didefinisikan secara luas,
termasuk semua yang relevan:

• Stok aset lingkungan yang dicatat di neraca SEEA;


• Aset ekonomi / keuangan / produksi yang dicatat di neraca
SNA;
• Aset sosial (misalnya modal manusia atau sosial) yang belum
dicatat dalam format standar internasional dalam sistem
neraca nasional.
• Indikator status untuk subkumpulan kekayaan lingkungan
yang relevan dengan kebijakan, termasuk modal alam yang
dianggap “kritis” menurut kriteria yang ditetapkan secara
nasional, dan aset lingkungan terpisah yang dapat diukur
dalam kaitannya dengan kehidupan sumber dayanya.

65
08

RELATED
INDICATORS

66
INDIKATOR TURUNAN OCEAN ACCOUNTS

Penyediaan indikator dari output neraca pada framework


Ocean Accounts akan membuat hasil in-depth study
menjadi lebih mudah untuk dikomunikasikan.

Terdapat 5 (lima) topik indikator turunan dari Ocean INDIKATOR


Accounts, antara lain:
1. The value of the ocean economy
2. Non-market ocean services
3. Ecosystems extent and/or designated use NERACA
4. Land-based sources of marine pollution linked to
ecosystem condition
5. Resource requirements and impacts of tourism and
other marine-based sectors such as shipping, DATA DASAR
fisheries and mining

67
INDIKATOR TURUNAN OCEAN ACCOUNTS
Indikator Turunan Ocean Accounts
1 – The Value of the Ocean Economy
Indikator Konteks Masalah Kualitas
• Nilai produksi tahunan menurut o Proporsi nilai terhadap perekonomian ▪ Membutuhkan
jenis sumber daya (pasar vs nasional estimasi
nonpasar) dan tipe ekosistem
o Kemungkinan kerugian ekonomi (dalam % ▪ Menggunakan
• Nilai sumber daya berisiko PDB) jika ekosistem tidak direhabilitasi atau metode valuasi
(biaya ekonomi dari tidak dilindungi
adanya tindakan rehabilitasi
atau perlindungan ekosistem o Kemungkinan dampak terhadap target
utama) populasi (pendapatan rendah, skala usaha
kecil)

68
INDIKATOR TURUNAN OCEAN ACCOUNTS
Indikator Turunan Ocean Accounts
2 – Non-market Ocean Services
Indikator Konteks Masalah Kualitas
• Ukuran fisik regulating and o Proporsi jasa ekosistem laut yang ▪ Menerapkan suatu faktor ke
maintenance services diperlukan (dibandingkan dengan tipe ekosistem tertentu
(perlindungan pesisir, mitigasi penilaian daratan) dalam kondisi yang beragam
banjir, sekuestrasi karbon,
pemurnian air, dsb.) ▪ Kesesuaian penggunaan
faktor global untuk menilai
ekosistem lokal

69
INDIKATOR TURUNAN OCEAN ACCOUNTS
Indikator Turunan Ocean Accounts
3 – Ecosystems Extent and/or Designated Use
Indikator Konteks Masalah Kualitas
• Luas area suatu tipe ekosistem o Proporsi terhadap Zona Ekonomi ▪ Area di mana tipe ekosistem
dan pemanfaatan yang menjadi Eksklusif (ZEE) Nasional tidak diketahui
perhatian
▪ Ketidakpastian di dalam peta
• Perubahan luas area (misalnya (resolusi, inkonsistensi)
penurunan luas Kawasan
mangrove) ▪ Data tidak mutakhir

70
INDIKATOR TURUNAN OCEAN ACCOUNTS
Indikator Turunan Ocean Accounts
4 – Land-based sources of marine pollution linked to ecosystem condition
Indikator Konteks Masalah Kualitas
• Lokasi dan industri paling o Proporsi nasional dari polutan yang ▪ Estimasi polutan berdasarkan
signifikan dari polutan yang tidak terkelola proporsi aktivitas ekonomi
menjadi perhatian atau populasi
o Proporsi polutan berbasis daratan
• Kondisi ekosistem terdampak yang mengalir ke laut ▪ Ketersediaan data mengenai
polutan yang menjadi kondisi ekosistem kelautan
perhatian o Lokasi dan luas ekosistem laut yang
masih asli dan rusak

71
INDIKATOR TURUNAN OCEAN ACCOUNTS
Indikator Turunan Ocean Accounts
5 – Resource requirements and impacts of tourism and other marine-based sectors
Indikator Konteks Masalah Kualitas
• Kebutuhan sumber daya dari o Nilai ekonomi pariwisata saat ini ▪ Estimasi kebutuhan sumber
pariwisata saat ini dan yang atau yang direncanakan daya dan dampak dari
direncanakan (air, energi, lahan) sehubungan dengan ekonomi pariwisata berdasarkan
secara keseluruhan survei berskala kecil
• Dampak terkini dan
kemungkinan dampak o Kebutuhan sumber daya serta ▪ Membedakan pariwisata
pariwisata laut (limbah, dampak dari bentuk alternatif kelautan dengan jenis
degradasi habitat) pariwisata (budaya, pertanian, pariwisata lainnya
perkotaan)

72
INDIKATOR TERKAIT OCEAN ACCOUNTS

FDES Indicators
Disaster Risk Indicators

SDGs Indicators Climate Change Indicators

73
INDIKATOR TERKAIT FDES
Framework for the Development of
Environmental Statistics
(Appendix 6.4)

No Indikator Komponen FDES Ocean Accounts Terkait


1 3.2.3.a.2: Wastewater discharge: Total volume of wastewater Component 3: Residuals Drivers/Pressures
discharged to the environment without treatment
2 3.3.1.c: Amount of hazardous waste generated Component 3: Residuals Drivers/Pressures
3 3.3.2.b: Hazardous Waste Component 3: Residuals Drivers/Pressures
4 1.2.2.a.1: General ecosystem characteristics, extent and pattern: Area Component 1: Environmental Conditions and Quality Ocean Asset/Extent Accounts
of ecosystems
5 1.1.2.e.1: Coastal waters Component 1: Environmental Conditions and Quality Ocean Asset/Extent Accounts
6 1.1.2.e.2: Territorial sea Component 1: Environmental Conditions and Quality Ocean Asset/Extent Accounts
7 1.1.2.e.3: Exclusive Economic Zone Component 1: Environmental Conditions and Quality Ocean Asset/Extent Accounts
8 1.1.2.e.4: Sea level Component 1: Environmental Conditions and Quality Ocean Asset/Extent Accounts
9 1.1.2.e.5: Area of sea ice Component 1: Environmental Conditions and Quality Ocean Asset/Extent Accounts
10 1.2.2.d.1: Protected areas and species: Protected terrestrial and Component 1: Environmental Conditions and Quality Ocean Asset/Extent Accounts
marine area
11 5.1.1.e: Population living in coastal areas Component 5: Human Settlements and Ocean Asset/Extent Accounts
Environmental Health 74
INDIKATOR TERKAIT FDES
Framework for the Development of
Environmental Statistics
(Appendix 6.4)

No Indikator Komponen FDES Ocean Accounts Terkait


12 1.3.3.f.1: Physical and chemical characteristics: pH/Acidity/Alkalinity Component 1: Environmental Conditions and Quality Ocean Condition Accounts
13 1.3.3.a.1: Concentration level of Nitrogen Component 1: Environmental Conditions and Quality Ocean Condition Accounts
14 1.3.3.a.2: Concentration level of Phosphorous Component 1: Environmental Conditions and Quality Ocean Condition Accounts
15 1.3.3.a.3: Concentration level of chlorophyll A Component 1: Environmental Conditions and Quality Ocean Condition Accounts
16 1.3.3.e.2: Concentration levels of marine organisms Component 1: Environmental Conditions and Quality Ocean Condition Accounts
17 1.3.3.h.1: Plastic waste and other marine debris: Amount of plastic Component 1: Environmental Conditions and Quality Ocean Condition Accounts
waste and other debris in marine waters
18 1.3.3.g.1: Coral bleaching: Area affected by coral bleaching Component 1: Environmental Conditions and Quality Ocean Condition Accounts
19 1.2.2.c: Biodiversity Component 1: Environmental Conditions and Quality Ocean Condition Accounts
20 1.3.3.f.2: Temperature Component 1: Environmental Conditions and Quality Ocean Condition Accounts
21 1.1.2.e: Seas Component 1: Environmental Conditions and Quality Ocean Condition Accounts
22 4.1.1.a: Occurrence of natural extreme events and disasters Component 4: Extreme Events and Disasters Ocean Condition Accounts
23 1.1.1.e: Wind speed Component 1: Environmental Conditions and Quality Ocean Condition Accounts
24 1.1.2.e.4: Sea level Component 1: Environmental Conditions and Quality Ocean Condition Accounts 75
INDIKATOR TERKAIT FDES
Framework for the Development of
Environmental Statistics
(Appendix 6.4)

No Indikator Komponen FDES Ocean Accounts Terkait


25 4.1.2.a: People affected by natural extreme events and disasters Component 1: Environmental Conditions and Quality Ocean Condition Accounts
26 4.1.2.b: Economic losses due to natural extreme events and disasters Component 4: Extreme Events and Disasters Ocean Condition Accounts
27 4.1.2.c: Physical losses/damages due to natural extreme events and Component 4: Extreme Events and Disasters Ocean Condition Accounts
disasters
28 4.1.2.d: Effects of natural extreme events and disasters on integrity of Component 4: Extreme Events and Disasters Ocean Condition Accounts
ecosystems
29 5.1.3.c: Population living in hazard-prone Areas Component 5: Human Settlements and Ocean Condition Accounts
Environmental Health
30 5.1.3.d: Hazard-prone areas Component 5: Human Settlements and Ocean Condition Accounts
Environmental Health
31 3.2.3.a.2: Wastewater discharge: Total volume of wastewater Component 3: Residuals Ocean Services Accounts
discharged to the environment without treatment
32 5.1.3.c: Population living in hazard-prone Areas Component 5: Human Settlements and Ocean Services Accounts
Environmental Health
33 5.1.3.d: Hazard-prone areas Component 5: Human Settlements and Ocean Services Accounts
Environmental Health 76
INDIKATOR TERKAIT FDES
Framework for the Development of
Environmental Statistics
(Appendix 6.4)

No Indikator Komponen FDES Ocean Accounts Terkait


34 6.2.2.b.1: Economic instruments: List and description of Component 6: Environmental Protection, Governance
green/environmental taxes Management and Engagement
35 6.2.2.b.2: List and description of environmentally relevant subsidies Component 6: Environmental Protection, Governance
Management and Engagement
36 6.2.2.a.2: Direct regulation: Description of licensing system to ensure Component 6: Environmental Protection, Governance
compliance with environmental standards for businesses or other new Management and Engagement
facilities
37 6.2.2.a.3: Number of applications for licenses received and approved Component 6: Environmental Protection, Governance
per year Management and Engagement
38 6.2.2.a.4: List of quotas for biological resource extraction Component 6: Environmental Protection, Governance
Management and Engagement

77
INDIKATOR TERKAIT SDGs
Goal 2
End hunger, achieve food security and improved nutrition, and promote sustainable agriculture
No Indikator Ocean Accounts Terkait
1 2.3.1 Volume of production per labour unit by classes of farming/pastoral/forestry enterprise size Ocean Services Accounts
2 2.3.2 Average income of small-scale food fishing. producers, by sex and indigenous status Ocean Services Accounts

Goal 9
Build resilient infrastructure, promote inclusive and sustainable industrialization and foster innovation
No Indikator Ocean Accounts Terkait
1 9.4.1 CO2 emission per unit of value added Air Emission; Ocean Economy Satellite Accounts

Goal 13
Take urgent action to combat climate change and its impacts

No Indikator Ocean Accounts Terkait


1 13.2.1 Number of countries that have communicated the establishment or operationalization of an Ocean Asset Accounts
integrated policy/strategy/plan which increases their ability to adapt to the adverse impacts of climate Air Emission
change, and foster climate resilience and low greenhouse gas emissions development in a manner that Governance
does not threaten food production (including a national adaptation plan, nationally determined
contribution, national communication, biennial update report or other)
78
INDIKATOR TERKAIT SDGs
Goal 14
Conserve and sustainably use the oceans, seas and marine resources for sustainable development
No Indikator Ocean Accounts Terkait
1 14.1.1 Index of coastal eutrophication and floating plastic debris density Ocean Asset; Water Emission; Solid Waste
2 14.2.1 Proportion of national exclusive economic zones managed using ecosystembased approaches Ocean Asset; EPEA; Ocean Services
3 14.3.1 Average marine acidity (pH) measured at agreed suite of representative sampling stations Water Emission; Ocean Asset; Governance
4 14.4.1 Proportion of fish stocks within biologically sustainable levels Ocean Asset; EPEA
5 14.5.1 Coverage of protected areas in relation to marine areas Ocean Asset; EPEA; Ocean Services
6 14.6.1 Progress by countries in the degree of implementation of international instruments aiming to Ocean Asset; EPEA
combat illegal, unreported and unregulated fishing
7 14.7.1 Sustainable fisheries as a proportion of GDP in small island developing States, least developed Ocean Asset; EPEA
countries and all countries
8 14.a.1 Proportion of total research budget allocated to research in the field of marine technology EPEA; EGSS
9 14.b.1 Progress by countries in the degree of application of a legal/ regulatory/ policy/ institutional EPEA
framework which recognizes and protects access rights for small-scale fisheries
10 14.c.1 Number of countries making progress in ratifying, accepting and implementing through legal, policy EPEA
and institutional frameworks, ocean-related instruments that implement international law, as reflected in
the United Nations Convention on the Law of the Sea, for the conservation and sustainable use of the
oceans and their resources
79
INDIKATOR TERKAIT SDGs
Goal 15
Protect, restore and promote sustainable use of terrestrial ecosystems, sustainably manage forests, combat desertification, and halt
and reverse land degradation and halt biodiversity loss
No Indikator Ocean Accounts Terkait
1 15.5.1 Red List Index Ocean Asset Accounts
2 15.9.1 Progress towards national targets established in accordance with Aichi Biodiversity Target 2 of the Governance
Strategic Plan for Biodiversity 2011–2020

80
INDIKATOR TERKAIT RISIKO BENCANA
Indikator risiko kebencanaan merupakan bagian dari The Sendai Framework for Disaster
Risk Reduction 2015-2030 yang memiliki tujuan untuk:
1. Mengurangi tingkat kematian bencana global;
2. Mengurangi jumlah korban bencana;
3. Mengurangi kerugian ekonomi langsung yang diukur melalui PDB;
4. Mengurangi kerusakan infrastruktur dan gangguan penyediaan jasa, terutama fasilitas
Kesehatan dan Pendidikan;
5. Meningkatkan jumlah negara yang memiliki strategi pengurangan risiko bencana lokal
dan nasional;
6. Memperkuat kerja sama internasional untuk negara berkembang melalui dukungan
yang memadai dan berkelanjutan; serta
7. Meningkatkan ketersediaan akses ke sistem peringatan dini bencana serta penilaian
dan informasi risiko bencana ke masyarakat.

The Sendai Framework for Disaster Risk Reduction terdiri atas 38 indikator yang disetujui
secara internasional untuk memonitor ketercapaian ketujuh tujuan globalnya. Sendai
Framework ini juga berkontribusi untuk mengukur target dan indikator SDGs yang relevan
dari Tujuan 1, 11, dan 13.

81
INDIKATOR TERKAIT PERUBAHAN IKLIM

Indikator terkait perubahan iklim disusun oleh UNECE CES Task Force, yang
memanfaatkan SEEA dan kerangka kerja statistik lainnya untuk implementasi
di region Eropa.

Indikator terkait perubahan iklim ini terdiri atas 44 indikator, di mana


- 8 indikator merupakan indicator SDGs
- 4 indikator memiliki kemiripan konsep dengan Sendai Framewrok
- 25 indikator dapat diturunkan dari SEEA-CF dan SEEA-EEA

82
THANK YOU
“... what we measure shapes what we collectively
strive to pursue – and what we pursue determines
what we measure”
Report by the Commission on the Measurement of
Economic Performance and Social Progress

Anda mungkin juga menyukai