Anda di halaman 1dari 99

TIM PENYUSUN

Penanggung Jawab : Ir. Dody Herlando, M.Econ


Ketua : Nina Suri Sulistini, M.T.
Etjih Tasriah, S.E., M.P.P
Editor : Endah Riawati, S.ST., M.M.
Diana Bhakti, S.ST., M.Si.
Nasiyatul Ulfah, S.ST., M.Si.
Yunofri, S.ST., M.T.
Mirta Dwi Wulandari, S.ST., M.E.K.K
Penulis : Suci Wulandari, S.ST
Riyuniawan Subekti, S.ST
Theresa Novalia, S.ST
Sandra Logaritma, S.ST
Zanial Fahmi Firdaus, S.ST
Ilham Sanjaya, S.ST
Yunita, S.ST., M.S.E
Suryani, S.ST
Sampul/Cover : Iis Hayyun Nurul Islam S.A.P.
KATA PENGANTAR

Badan Pusat Statistik (BPS) berusaha selalu mengimplementasikan


panduan dan pedoman internasional dalam penyusunan statistik yang
dihasilkan. Hal ini dilakukan untuk menjaga dan menjamin kualitas data
yang dihasilkan, juga untuk menjaga keterbandingan statistik serupa yang
dihasilkan oleh negara lain. Beberapa panduan atau pedoman yang
diimplementasi yaitu System of National Accounts (SNA) dan System of
Environmental-Economic Accounting (SEEA). Keduanya merupakan
pedoman/kerangka mengenai penyusunan neraca nasional dan neraca
lingkungan.
Salah satu rekomendasi dari pedoman tersebut adalah penyusunan
Supply and Use Table (SUT) atau bisa disebut sebagai tabel penyediaan dan
penggunaan, yakni tabel yang menyajikan keseimbangan antara
penyediaan dan penggunaan produk-produk yang dihasilkan oleh industri
di suatu wilayah maupun yang berasal dari impor. Untuk penyusunan SUT
dibutuhkan data mengenai struktur output industri dan struktur inputnya.
Selain itu, dalam SUT juga terdapat vektor dan matriks margin
perdagangan dan pengangkutan/trade and transport margin (TTM)
sebagai salah satu penghubung valuasi antara output atas dasar harga
dasar (basic price) menjadi supply atas dasar harga pembeli, sehingga bisa
direkonsiliasi dengan tabel use yang divaluasi atas dasar harga pembeli.
Untuk keperluan tersebut, selain data yang diperoleh dari internal BPS,
maupun dari luar BPS, masih diperlukan data pelengkap lainnya.
Selain penyusunan SUT, BPS juga telah diberi mandat oleh Presiden
RI untuk menghasilkan data yang dapat digunakan sebagai dasar dalam

Buku Pedoman SINASI 2021 | i


pengambilan kebijakan salah satunya untuk memperoleh data dan
informasi tambahan yang lebih detail menyangkut hubungan antara
perekonomian dengan aktivitas kelautan, yang datanya masih belum
banyak tersedia di tingkat nasional maupun di tingkat global.
Untuk itu, Survei Neraca Terintegrasi (SINASI), sebagai gabungan
dari tiga survei, yakni Survei Khusus Neraca Produksi (SKNP), Survei Khusus
Sektor Jasa (SKSJ), dan Indepth Study SEEA-Ocean Accounts,
diselenggarakan dalam rangka memenuhi kebutuhan data tersebut.
Kegiatan SINASI 2021 diharapkan dapat berjalan sesuai dengan jadwal
sehingga hasilnya dapat digunakan secara maksimal bagi BPS provinsi dan
BPS RI.

Jakarta, Mei 2021

Tim Penyusun

ii | Buku Pedoman SINASI 2021


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ................................................................ 1
1.2 Tujuan ................................................................................ 2
1.3 Ruang Lingkup dan Cakupan.................................... 2
1.3.1 Kegiatan Usaha................................................ 2
1.3.2 Wilayah Penelitian .......................................... 5

BAB II METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 7


2.1 Metode Penarikan Sampel ......................................... 7
2.1.1 Alokasi Jumlah Sampel ................................. 7
2.1.2 Teknik Penarikan Sampel............................. 7
2.1.3 Tata Cara Penggantian Sampel ................. 8
2.2 Pelaksanaan Lapangan ................................................ 10
2.2.1 Organisasi Lapangan ..................................... 10
2.2.2 Jadwal Pelaksanaan Lapangan................... 11
2.2.3 Petugas Lapangan .......................................... 12

BAB III TATA CARA PENGISIAN KUESIONER ................................. 13


3.1 Tujuan dan Keterangan Kuesioner.......................... 13
3.2 Tata Cara Pengisian Kuesioner ................................. 14

Buku Pedoman SINASI 2021 | iii


DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Provinsi terpilih sampel SKSJ dan Indepth Study SEEA-Ocean
Accounts ........................................................................................... 6

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Cakupan Kegiatan/Lapangan Usaha SKNP 2021 ........... 59
Lampiran 2. Cakupan Komoditas Terpilih Sampel SKSJ 2021 ........... 63
Lampiran 3. Cakupan Aktivitas Kelautan menurut KBLI 2009............ 68
Lampiran 4. Alokasi Sampel SKNP 2021 menurut Provinsi dan
Kategori KBLI 2009 ................................................................... 77
Lampiran 5. Alokasi Sampel SKSJ 2021 menurut Provinsi dan
Komoditas Terpilih .................................................................. 85
Lampiran 6. Alokasi Sampel Indepth Study SEEA-Ocean Accounts 2021
menurut Provinsi dan Aktivitas Kelautan ......................... 89

iv | Buku Pedoman SINASI 2021


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pembangunan pada dasarnya merupakan rangkaian upaya dan
proses perbaikan yang terencana, terpadu, bertahap, dan
berkesinambungan dalam berbagai bidang. Tujuannya untuk menciptakan
kualitas hidup manusia yang lebih baik dengan pemanfaatan seluruh
sumber daya yang ada dan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan
hidup agar dapat dimanfaatkan oleh generasi-generasi berikutnya pada
masa yang akan datang.
Untuk mengukur berhasil tidaknya pembangunan, berbagai
indikator maupun alat statistik telah dikembangkan, seperti pertumbuhan
ekonomi/produk domestik bruto (PDB), Tabel Input-Output (Tabel I-O), dan
Supply and Use Table (SUT). Begitu juga alat analisis untuk mempelajari
potensi lingkungan maupun dampak pembangunan terhadap kelestarian
lingkungan, seperti neraca lahan, neraca laut, dan berbagai neraca
lingkungan lainnya.
PDB, SUT, Tabel I-O, dan neraca lingkungan adalah data atau alat
analisis yang digunakan sebagai informasi dan juga merupakan bahan
evaluasi bagi penyusunan perencanaan nasional dan perumusan kebijakan
pembangunan, khususnya dalam bidang ekonomi dan lingkungan. Statistik
berkualitas yang mendukung evidence-based policy haruslah ukuran yang
menggambarkan kondisi yang sebenarnya atau setidaknya mendekati
parameter. Penyusunan indikator dan alat analisis yang berkualitas
membutuhkan input data yang akurat, terkini, representatif, dan lengkap.
Penyusunan indikator/alat analisis tersebut memerlukan data
mengenai struktur pendapatan dan pengeluaran usaha/perusahaan, rasio
Buku Pedoman SINASI 2021 | 1
margin perdagangan dan pengangkutan, serta gambaran kuantitas input
produksi yang diperoleh langsung dari alam di wilayah laut dan pesisir
serta limbah yang dihasilkan oleh aktivitas kelautan. Untuk itu, BPS dalam
hal ini Direktorat Neraca Produksi (DNP), menyelenggarakan integrasi
Survei Khusus Neraca Produksi (SKNP), Survei Khusus Sektor Jasa (SKSJ),
dan Indepth Study SEEA-Ocean Accounts menjadi Survei Neraca
Terintegrasi (SINASI) 2021 yang merupakan salah satu instrumen untuk
memperoleh data tersebut.

1.2. Tujuan
Survei pada tahun 2021 ini bertujuan untuk memperoleh informasi
terbaru mengenai parameter yang akan digunakan dalam penyusunan
PDB, SUT, Tabel I-O, Neraca Lingkungan (khususnya laut). Tujuan dari
survei ini adalah memperoleh data dan informasi yang akan digunakan
untuk penyusunan matriks margin perdagangan dan pengangkutan (Trade
and Transport Margin/TTM), struktur pendapatan dan pengeluaran
usaha/perusahaan, serta gambaran mengenai aktivitas kelautan di
Indonesia, khususnya struktur biaya, kuantitas input produksi yang
diperoleh langsung dari alam di wilayah laut, dan pesisir serta limbah yang
dihasilkan oleh lapangan usaha terkait aktivitas kelautan.

1.3. Ruang Lingkup dan Cakupan


1.3.1 Kegiatan Usaha
Cakupan SINASI 2021 adalah perusahaan/usaha baik yang
berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum. Kategori yang dicakup,
meliputi:
A. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
B. Pertambangan dan penggalian;

2 | Buku Pedoman SINASI 2021


C. Industri pengolahan;
D. Pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin;
E. Pengadaan air, pengelolaan sampah dan daur ulang, pembuangan
dan pembersihan limbah dan sampah (swasta);
F. Konstruksi;
G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan
Sepeda Motor;
H. Transportasi dan pergudangan;
I. Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum;
J. Informasi dan komunikasi (swasta);
K. Jasa keuangan dan asuransi;
L. Real estat;
M. Jasa profesional, ilmiah, dan teknis;
N. Jasa persewaan, ketenagakerjaan, agen perjalanan dan penunjang
usaha lainnya;
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib
P. Jasa Pendidikan (swasta, market);
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (swasta, market);
R. Kesenian, Hiburan dan Rekreasi (swasta, market);
S. Kegiatan Jasa Lainnya (swasta, market).

Jika dilihat menurut jenis survei penyusun SINASI, pembagian


cakupan bisa digambarkan, sebagai berikut:

1. SKNP mencakup semua kategori tersebut di atas kecuali


kategori G (Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor) dan kategori O

Buku Pedoman SINASI 2021 | 3


(Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Sosial Wajib).
(untuk lebih rincinya bisa dilihat pada lampiran 1).
2. SKSJ hanya mencakup kategori G, dan dibagi menurut
perdagangan besar dan eceran dengan komoditas yang
diperdagangkan meliputi 36 komoditas (untuk lebih rincinya
bisa dilihat pada lampiran 2)
3. Indepth Study SEEA-Ocean Accounts mencakup kegiatan yang
memiliki kriteria sebagai berikut:
a) Kegiatan ekonomi yang secara fisik terletak di laut (misalnya
perkapalan, perikanan, minyak dan gas lepas pantai);
b) Kegiatan ekonomi yang secara fisik dekat dengan laut
(misalnya wisata pesisir, budidaya pesisir);
c) Sektor ekonomi, terletak di darat, yang bergantung pada
input alam dari lingkungan laut, baik biotik maupun abiotik
(misalnya pengolahan ikan, bahan bangunan seperti pasir,
batu, dll.);
d) Kegiatan ekonomi yang menyediakan barang atau jasa ke
sektor yang terletak di laut (misalnya pembuatan kapal,
teknik kelautan);

Jika dilihat menurut lapangan usaha, cakupannya terdiri dari


kategori A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, dan R. Cakupan lebih rinci
(5-digit KBLI) ada di lampiran 3. Cakupan In-depth Study SEEA-Ocean
Accounts menurut lapangan usaha terbagi menjadi tiga kategori, yaitu:

1. Full, yaitu mencakup semua perusahaan/usaha dalam KBLI


tersebut.

4 | Buku Pedoman SINASI 2021


2. Partial, tidak semua perusahaan/usaha dalam KBLI tersebut
dicakup, hanya mencakup yang memenuhi kriteria dalam
scoping.
3. N/A, KBLI tidak tercakup di dalam Technical Guidance on Ocean
Accounting, tetapi boleh dicakup jika memenuhi kriteria dalam
scoping.

Dari sisi batas spasial, kerangka kerja Ocean Accounts saat ini
dirancang untuk mencakup lingkungan pesisir dan laut dalam batas laut
dari zona kelautan nasional suatu negara — yaitu sampai dengan batas tepi
laut ZEE dan atau landas kontinen. Cakupan aktivitas kelautan yang dicakup
dalam survei ini meliputi perikanan; energi dan sumber daya mineral;
industri bioteknologi; industri kelautan; jasa kelautan; wisata bahari;
perhubungan laut; dan bangunan laut.

1.3.2 Wilayah Penelitian


Survei ini dilaksanakan di seluruh provinsi di Indonesia. Pembagian
sampel akan dilakukan berdasarkan jenis surveinya. Untuk SKNP mencakup
34 provinsi, SKSJ 17 provinsi, sedangkan Indepth Study SEEA-Ocean
Accounts juga dilakukan di 17 provinsi. Dari masing-masing provinsi,
penelitian akan dilakukan pada wilayah Ibu Kota Provinsi dan atau
Kabupaten/Kota terdekat atau purposive pada Kabupaten/Kota tertentu di
mana terdapat kriteria yang sampel atau responden yang sesuai. Provinsi
terpilih untuk kegiatan survei SKSJ dan Indepth Study SEEA-Ocean Accounts
bisa dilihat pada tabel berikut:

Buku Pedoman SINASI 2021 | 5


Tabel 1. Provinsi terpilih sampel SKSJ dan Indepth Study SEEA-Ocean
Accounts.
Indepth Study SEEA-Ocean
SKSJ
Accounts
1. Aceh 1. Aceh
2. Sumatera Utara 2. Jambi
3. Sumatera Barat 3. Bengkulu
4. Riau 4. Lampung
5. Jambi 5. Kepulauan Riau
6. Sumatera Selatan 6. D.I. Yogyakarta
7. Lampung 7. Jawa Timur
8. Kepulauan Riau 8. Banten
9. DKI Jakarta 9. Nusa Tenggara Timur
10. Jawa Barat 10. Kalimantan Barat
11. Jawa Tengah 11. Kalimantan Timur
12. Jawa Timur 12. Sulawesi Utara
13. Banten 13. Sulawesi Selatan
14. Kalimantan Barat 14. Gorontalo
15. Kalimantan Timur 15. Sulawesi Barat
16. Sulawesi Utara 16. Maluku
17. Sulawesi Selatan 17. Papua

6 | Buku Pedoman SINASI 2021


BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

2.1. Metode Penarikan Sampel


2.1.1. Alokasi Jumlah Sampel
Pada dasarnya teknik penarikan/pengalokasian sampel diarahkan
pada daerah kantong produksi yang tersebar di provinsi terpilih dengan
”Purposive Sampling”. Jumlah sampel dialokasikan dengan sistem kuota
dengan memperhatikan skala prioritas pada kegiatan penelitian yang
cukup besar dan kerangka populasi yang tersedia. Total sampel untuk
SKNP adalah 8.145 responden, SKSJ 1.650 responden, dan Indepth Study
SEEA-Ocean Accounts sebanyak 850 responden. Alokasi sampel secara
lengkap ketiga jenis survei tersebut dapat dilihat pada lampiran 4, 5, dan 6.

2.1.2. Teknik Penarikan Sampel


Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam survei ini
adalah "non-probability sampling", yaitu dalam pengambilan sampel tidak
digunakan teori-teori probabilita. Pertimbangan yang digunakan dalam
pengambilan sampel adalah bahwa sampel yang terpilih dapat mewakili
keadaan populasi. Hal ini dilakukan karena tujuan dalam survei ini bukan
melakukan perkiraan nilai populasi, tetapi memperoleh informasi
mengenai ”keadaan pada suatu waktu/titik (point estimate)” seperti
misalnya rasio-rasio dari karakteristik yang dibutuhkan (rasio marketed
surplus serta rasio margin harga perdagangan) dan rasio struktur biaya.
Selain itu, karena terbatasnya kerangka populasi/direktori pada
masing-masing kegiatan, maka mekanisme penarikan sampel secara
operasional sepenuhnya diserahkan kepada Kantor BPS Provinsi dengan

Buku Pedoman SINASI 2021 | 7


mempertimbangkan kriteria agar bisa mewakili populasi (umumnya
mempunyai skala usaha yang besar dan berbadan hukum). BPS RI, dalam
hal ini Direktorat Neraca Produksi tetap mengkoordinasi dan memantau
pemilihan sampel tersebut.
Pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
dengan cara purposive atau non random dan disesuaikan dengan kondisi
masing-masing daerah, dengan mempertimbangkan keterbatasan yang
disebutkan di atas. Meskipun penentuan sampel dilakukan dengan tidak
acak, tetapi dengan suatu pertimbangan (judgement) tertentu diharapkan
sampel yang terpilih tetap dapat mewakili populasi.
Pengumpulan data dalam SINASI 2021 dilakukan melalui metode
wawancara langsung oleh petugas SINASI 2021 dengan menggunakan
kuesioner yang dicetak atau tidak dicetak (paper atau paperless) dan
mengisikan jawaban responden melalui Computer Assisted Personal
Interviewing (CAPI) serta metode pengisian mandiri oleh responden SINASI
2021 melalui Computer Assisted Web Interviewing (CAWI). Unit statistik
dalam penelitian ini adalah establishment, yakni perusahaan (enterprise)
atau bagian dari perusahaan yang terletak di satu lokasi dan melakukan
aktivitas produktif tunggal atau di mana nilai tambah dari aktivitas
produktif utama merupakan yang terbesar.

2.1.3. Tata Cara Penggantian Sampel


Perlu dijelaskan bahwa sampel yang telah ditentukan oleh BPS RI
sebaiknya dapat dipenuhi karena alasan pertimbangan teknis. Tetapi
apabila kondisi daerah tidak memungkinkan baik dari segi biaya, tenaga,
waktu, dan lokasi cukup jauh, maka diperbolehkan untuk melakukan

8 | Buku Pedoman SINASI 2021


penggantian sampel. Adapun tata cara penggantian sampel untuk masing-
masing survei adalah, sebagai berikut :
4. Tata cara penggantian sampel SKNP:
a) Mempunyai skala usaha yang relatif sama dengan sampel utama.
b) Memiliki kategori yang sama dengan sampel utama.
c) Memiliki kategori terdekat dalam satu kelompok barang atau jasa
dengan sampel utama.
5. Tata cara penggantian sampel SKSJ:
a) Jika dalam pelaksanaan pencacahan ternyata responden pada
direktori dari asosiasi ataupun informasi di internet tidak
ditemukan, telah pindah, atau tidak beroperasi lagi, maka dapat
digantikan dengan yang lain. Responden pengganti harus memiliki
kesamaan dengan yang digantikannya, baik skala usaha dan
komoditas utama perdagangan
b) Jika masih tidak memenuhi kriteria tersebut, dapat diganti dengan
kegiatan yang komoditasnya sama meskipun skala usahanya
berbeda, seperti perdagangan besar bawang menjadi perdagangan
eceran bawang.
c) Jika tetap menemui kesulitan dalam mendapatkan responden
seperti hal yang dimaksud diatas, maka penggantian sampel dapat
dilakukan dengan mengganti produk lain yang menjadi sampel di
provinsi tersebut. Namun, apabila masih tidak dijumpai sampel
yang dimaksud maka dapat diganti dengan salah satu sampel dari
35 produk lain tersebut dengan catatan produk tersebut dominan.
6. Tata cara penggantian sampel Indepth Study SEEA-Ocean Accounts:
a) Sampel diganti ke ke lapangan usaha lain dengan kategori KBLI
masih dalam cakupan jenis aktivitas kelautan yang sama.

Buku Pedoman SINASI 2021 | 9


b) Jika tidak ada sampel aktivitas kelautan dengan kategori KBLI yang
sama, maka sampel dapat diganti ke jenis aktivitas kelautan lain
yang kategori KBLI-nya berbeda sesuai dengan urutan prioritas
aktivitas kelautan. Adapun urutan prioritas sampel pengganti
indepth study SEEA-Ocean Accounts adalah sebagai berikut:
1) 6- Wisata Bahari
2) 3- Industri Bioteknologi
3) 8 - Bangunan Laut
4) 4 - Industri Kelautan
5) 5 - Jasa Kelautan
6) 7 - Perhubungan Laut
7) 2 - Energi dan Sumber Daya Mineral
8) 1 - Perikanan
9) 9 - Pertahanan, Keamanan, Penegakan Hukum dan
Keselamatan di Laut
c) Penggantian sampel ketiga survei tersebut memerlukan
persetujuan Sub-koordinator Fungsi Neraca Produksi BPS Provinsi
dan rekap keseluruhannya dilaporkan ke Direktorat Neraca
Produksi.

2.2. Pelaksanaan Lapangan


2.2.1. Organisasi Lapangan
a. Organisasi di Pusat:
- Kegiatan perencanaan dan perumusan konsep dilakukan oleh
Direktorat Neraca Produksi (cq. Fungsi Neraca Jasa dan Fungsi
Konsolidasi Neraca Produksi Regional).
- Kegiatan penyusunan dan penghitungan rasio-rasio hasil survei
dilakukan oleh Direktorat Neraca Produksi.
10 | Buku Pedoman SINASI 2021
- Kegiatan evaluasi dilakukan oleh Direktorat Neraca Produksi
dengan Direktorat-Direktorat lain di Badan Pusat Statistik yang
terkait.

b. Organisasi di Daerah.
- Kegiatan pengumpulan data dilakukan oleh staf teknis pada
Kantor BPS Provinsi/Kabupaten/Kota atau mitra terpilih dengan
beban tugas :
1. Kepala BPS Provinsi sebagai penanggung jawab umum
kegiatan.
2. Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis di BPS
Provinsi sebagai koordinator pelaksana dan pengawasan,
baik dibidang teknis maupun administrasi.
3. Subkoordinator Fungsi Neraca Produksi di BPS Provinsi
sebagai pengawas dan penanggung jawab harian teknis
pelaksanaan.
4. Koordinator Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS
Kabupaten/Kota sebagai penanggung jawab pemeriksaan.
5. Staf teknis Kantor BPS Provinsi/Kabupaten/Kota atau mitra
terpilih sebagai pencacah.

2.2.2. Jadwal Pelaksanaan lapangan


Pelaksanaan kegiatan lapangan di daerah dijadwalkan antara bulan
Juni sampai dengan bulan September 2021 yang terdiri atas :
1. Pencacahan: setelah pelatihan SINASI 2021 s/d Agustus 2021
2. Pengawasan dan pemeriksaan : Agustus s/d September 2021
3. Editing Dokumen : September s/d Oktober 2021

Buku Pedoman SINASI 2021 | 11


2.2.3. Petugas Lapangan
Petugas lapangan dalam survei khusus ini, terdiri dari :
1. Koordinator: Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis di BPS
Provinsi atau Petugas lain yang ditunjuk.
2. Pengawas/Pemeriksa/PMS: Subkoordinator Fungsi Neraca Produksi
BPS Provinsi/Subkoordinator Fungsi Nerwilis BPS Kabupaten/Kota/
Aparat Kantor BPS Provinsi yang dianggap mampu melakukan
pengawasan, memberikan petunjuk, dan membantu pemecahan di
lapangan.
3. Pencacah/PCS: Aparat Kantor BPS Provinsi/Kabupaten/Kota atau
mitra terpilih yang dianggap mampu melakukan pencacahan,
wawancara serta mengisi kuesioner sebagaimana yang
dipersyaratkan.

12 | Buku Pedoman SINASI 2021


BAB III
TATA CARA PENGISIAN KUESIONER

4.1. Tujuan dan Keterangan Kuesioner


Daftar isian yang ada dalam survei khusus ini, yakni daftar SINASI
2021, ditujukan untuk mendapatkan keterangan mengenai alur
perdagangan (marketed surplus, sumber barang, pembelian dan penjualan
barang), struktur pendapatan dan pengeluaran usaha/perusahaan, tenaga
kerja, serta gambaran mengenai aktivitas kelautan di Indonesia, khususnya
mengenai kuantitas input produksi yang diperoleh langsung dari alam di
wilayah laut dan pesisir, serta limbah yang dihasilkan oleh kegiatan di
sekitar wilayah laut dan pesisir. Adapun periode penelitian yang ditanyakan
pada daftar isian ini adalah keadaan selama tahun 2020.
Keterangan yang dikumpulkan dirinci atas sebelas blok, yaitu:
BLOK I. PENGENALAN TEMPAT
BLOK II. KETERANGAN USAHA
BLOK III. PEKERJA DAN KOMPENSASI TENAGA KERJA
BLOK IV. NILAI PRODUKSI/PENDAPATAN
BLOK V. SUMBER, DISTRIBUSI, DAN MEKANISME PENJUALAN
TAHUN 2020 (KHUSUS PERDAGANGAN)
BLOK VI.A. BIAYA KHUSUS
BLOK VI.B BIAYA UMUM
BLOK VII. PENGGUNAAN BAHAN BAKU ALAM DARI LAUT DAN
PESISIR
BLOK VIII. PEMBUANGAN LIMBAH
BLOK IX. CATATAN
BLOK X. KETERANGAN PENGESAHAN
BLOK XI. KETERANGAN PETUGAS

Buku Pedoman SINASI 2021 | 13


4.2. Tata Cara Pengisian Kuesioner
Tata tertib pengisian kuesioner SINASI 2021 adalah sebagai berikut:
a. Semua isian harus ditulis jelas agar mudah dibaca.
b. Penulisan kata-kata harus menggunakan huruf kapital (balok) serta
tidak boleh disingkat, kecuali kata-kata yang terlalu panjang.
c. Angka hanya ditulis dengan angka Arab (bukan angka Romawi).
d. Cara pengisian daftar:
- Isikan keterangan/jawaban pada tempat yang disediakan dan tulis
kode yang sesuai pada kotak yang sesuai.
- Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, kemudian
pindahkan kode jawabannya ke dalam kotak yang sesuai.
- Pindahkan isian ke kotak dengan mengikuti kaidah penuh tepi
kanan (right justified).
Contoh: 4 6
Banyaknya Pekerja Tahun 2020: 46 orang 1 1

Sebelum mengisi pertanyaan pada kuesioner, petugas terlebih dahulu


mengisi kode sampel pada halaman sampel (cover) kuesioner. Tujuan
pengisian kode sampel adalah untuk mengetahui sampel
usaha/perusahaan termasuk ke dalam cakupan SKNP, SKSJ, atau Indepth
Study SEEA-Ocean Accounts.

14 | Buku Pedoman SINASI 2021


BLOK I. PENGENALAN TEMPAT
Tujuan blok ini untuk memperoleh informasi lokasi usaha yang menjadi
responden.
Rincian 1. Tuliskan nama provinsi dengan jelas dan benar pada titik-
titik yang telah disediakan.
Rincian 2. Tuliskan nama kabupaten/kota dengan jelas dan benar pada
titik-titik yang telah disediakan.
Rincian 3. Tuliskan nama kecamatan dengan jelas dan benar pada titik-
titik yang telah disediakan.
Rincian 4. Tuliskan nama kelurahan/desa dengan jelas dan benar pada
titik-titik yang telah disediakan.

BLOK II. KETERANGAN USAHA


Tujuan blok ini adalah untuk untuk mendapatkan informasi mengenai
keterangan usaha secara lengkap dan jelas selama tahun 2020, termasuk
kegiatan utama yang dilakukan perusahaan sehingga secara unik dapat
diberikan kode KBLI 5 digit, dan jenis lapangan usahanya (menurut kategori
KBLI 2009). Termasuk di dalamnya juga mengenai ruang lingkup kegiatan
usaha.

Rincian 1. Tuliskan nama perusahaan/pengusaha dengan lengkap dan


jelas. Jika tidak memiliki nama perusahaan maka tuliskan
nama pengusahanya. Contoh: “Toko Buah Segar Pak Abadi”.
Rincian 2. Tuliskan alamat perusahaan/usaha dengan lengkap dan jelas
Rincian 3. Tuliskan nomor telepon atau hp atau faximile dengan benar.
Rincian 4. Tuliskan alamat e-mail perusahaan dengan benar.

Buku Pedoman SINASI 2021 | 15


Rincian 5. Tuliskan kegiatan utama yang dilakukan oleh perusahaan
dengan selengkap-lengkapnya, kemudian pemeriksa
mengisikan kode KBLI 5 digit.
Contoh:
1. Usaha biro perjalanan haji dan umroh (79120). Jika
dituliskan perjalanan haji dan umroh saja akan
membingungkan pemeriksa karena biro perjalanan
wisata dan agen perjalanan wisata berbeda kode KBLI.
2. Jika kegiatan usahanya adalah agen perjalanan wisata
maka kode KBLI-nya adalah 79111.
3. Perdagangan eceran sayuran (47214). Jika ditulis
perdagangan sayuran saja maka akan membingungkan
pemeriksa karena terdapat juga KBLI untuk perdagangan
besar sayuran (46313).
Rincian 6. Isikan salah satu jenis lapangan usaha menurut kategori
sesuai dengan kegiatan utama usaha/perusahaan yang sudah
diisikan pada rincian 5.

A Pertanian, Kehutanan, dan J Informasi dan Komunikasi


Perikanan
B Pertambangan dan Aktivitas Keuangan dan
K
Penggalian Asuransi
C Industri Pengolahan L Real Estat
D Pengadaan Listrik, Gas, M Aktivitas Profesional, Ilmiah
Uap/Air Panas, dan Udara dan Teknis
Dingin
E Pengelolaan Air, N Aktivitas Penyewaan dan
Pengelolaan Air Limbah, Sewa Guna Usaha Tanpa
Pengelolaan dan Daur Hak Opsi, Ketenagakerjaan,
Ulang Sampah, dan Agen Perjalanan dan
Aktivitas Remediasi Penunjang Usaha Lainnya
16 | Buku Pedoman SINASI 2021
F Konstruksi O Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan, dan Jaminan
Sosial Wajib
G1 Perdagangan Besar P Pendidikan
G2 Perdagangan Eceran Q Aktivitas Kesehatan
Manusia dan Aktivitas
Sosial
H Pengangkutan dan R Kesenian, Hiburan dan
Pergudangan Rekreasi
I Penyediaan Akomodasi S Aktivitas Jasa Lainnya
dan Penyediaan Makan
Minum

Rincian 7. Lingkari salah satu atau lebih ruang lingkup kegiatan usaha
perusahaan/usaha, kemudian isikan kode yang sesuai pada
kotak yang telah disediakan. Jika jawaban lebih dari satu,
isikan penjumlahan dari kode-kode jawaban terpilih pada
kotak yang telah disediakan

BLOK III. PEKERJA DAN KOMPENSASI TENAGA KERJA


Tujuan blok ini adalah untuk mencatat banyaknya tenaga kerja tahun 2020
secara lengkap dan jelas.
Rincian 1. Isikan rata-rata banyaknya pekerja selama tahun 2020. Rincian
ini mencakup tenaga kerja dibayar maupun tenaga kerja tidak
dibayar.
Tenaga kerja dibayar adalah tenaga kerja yang bekerja pada
perusahaan/ usaha dengan mendapat upah/gaji dan tunjangan
lainnya dari perusahaan/ usaha tersebut, baik berupa uang
maupun barang. Tenaga kerja dibayar termasuk pekerja
pendukung perusahaan, seperti: kepala personalia, sekretaris,
tukang ketik, sopir perusahaan, staf direksi, pengawas
Buku Pedoman SINASI 2021 | 17
keuangan, pegawai administrasi, pesuruh kantor, penjaga
malam dan lainnya.
Tenaga kerja tidak dibayar adalah orang yang bekerja pada
perusahaan dengan tidak menerima upah dan gaji
sebagaimana yang berlaku di perusahaan tersebut. Tenaga
kerja ini biasanya berasal dari pekerja pemilik/pengusaha dan
pekerja keluarga lainnya
Banyaknya pekerja minimal terisi 1. Yang dimaksud tenaga
kerja adalah orang yang terkait proses produksi. Untuk
pemegang saham/pemilik jika pasif maka tidak termasuk
tenaga kerja.
Rincian 2. Isikan total pengeluaran yang digunakan untuk membayar
tenaga kerja selama tahun 2020. Rincian ini digunakan untuk
mendapatkan keterangan balas jasa yang diberikan kepada
semua pekerja selama tahun 2020 dengan lengkap dan jelas.
Balas jasa pekerja adalah balas jasa kepada semua tenaga kerja
yang ikut dalam kegiatan produksi, baik dalam bentuk uang
maupun barang/jasa (natura) yang dinilai atas dasar harga
pasar saat penyerahan barang tersebut. Adapun rincian ini
mencakup:
a. Upah dan tunjangan rutin adalah imbalan dan
penerimaan pegawai yang sifatnya rutin/teratur baik dalam
bentuk uang maupun barang seperti gaji, tunjangan
keluarga, tunjangan kemahalan dll. Termasuk disini adalah
perkiraan sewa rumah dinas, fasilitas kendaraan dan
sejenisnya walaupun tidak tertulis dalam neraca
perusahaan.

18 | Buku Pedoman SINASI 2021


b. Upah lembur adalah upah yang diberikan/dibayarkan
kepada tenaga kerja yang bekerja di luar jam kerja biasa
(crash program).
c. Uang transportasi dan uang makan adalah uang yang
diberikan kepada pekerja secara rutin yang berfungsi
sebagai pengganti biaya transportasi dan makan pekerja.
d. Hadiah, bonus, dan sejenisnya adalah pengeluaran
berupa uang dan atau barang yang diberikan kepada
pekerja karena prestasi tenaga kerja kepada perusahaan.
Bonus adalah hadiah kepada tenaga kerja dalam bentuk
uang atau barang karena perusahaan mengalami kemajuan
atau peningkatan keuntungan yang biasanya dibayarkan
setahun sekali.
e. Iuran dana pensiun, tunjangan sosial
Iuran dana pensiun adalah biaya yang dibayarkan secara
teratur kepada suatu yayasan/badan yang menangani
masalah tersebut atas nama buruh/karyawan/ahli warisnya.
Tunjangan Sosial adalah biaya yang dibayarkan secara
teratur kepada suatu yayasan/badan yang menangani
perlindungan sosial atas nama buruh/karyawan/ahli
warisnya.
f. Asuransi Tenaga kerja
Yang dicatat di sini adalah asuransi yang dibayarkan
kepada perusahaan asuransi, dan manfaatnya untuk tenaga
kerja, seperti:
1. Asuransi Sosial adalah program asuransi yng
diselenggarakan secara wajib berdasarkan suatu

Buku Pedoman SINASI 2021 | 19


Undang-Undang, dengan tujuan untuk memberikan
perlindungan dasar bagi kesejahteraan masyarakat dan
tidak bertujuan untuk mendapatkan keuntungan
komersial.
2. Asuransi jiwa adalah asuransi yang memberikan jasa
dalam penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan
hidup atau meninggalnya seseorang yang
dipertanggungkan.
Penjelasan:
1. Bila perusahaan/usaha memberikan barang kepada tenaga
kerja dengan harga tebusan murah, maka selisih antara harga
beli terakhir dan harga tebusan dimasukkan sebagai balas jasa
tenaga kerja.
2. Bila perusahaan/usaha menyediakan fasilitas perumahan dan
kendaraan yang diserahkan pemakaiannya tanpa bayar kepada
tenaga kerja, maka penilaiannya dapat dilakukan dengan
taksiran nilai sewa atau nilai penyusutan selama referensi waktu
survei.
3. Pengeluaran untuk pakaian kerja (wearpack) yang diberikan
secara cuma-cuma kepada tenaga kerja tidak digolongkan
sebagai balas jasa tenaga kerja dalam bentuk barang, kecuali
pakaian yang dapat dipakai di luar jam kerja seperti untuk pesta
atau rekreasi.
4. Pengeluaran makanan dan minuman dalam rangka
meningkatkan produktivitas tidak dimasukkan ke dalam balas
jasa tenaga kerja.

20 | Buku Pedoman SINASI 2021


5. Bila perusahaan/usaha menyediakan dana untuk biaya
penggantian obat-obatan, perawatan, hiburan seperti
pemberian tiket bioskop yang biasanya sudah diatur dalam
peraturan kesejahteraan tenaga kerja, maka pengeluaran itu
digolongkan ke dalam balas jasa tenaga kerja.

BLOK IV. NILAI PRODUKSI/PENDAPATAN


Tujuan blok ini adalah untuk mendapatkan keterangan nilai
produksi/pendapatan utama yang dihasilkan dengan lengkap dan jelas.
Satuan nilai dalam rupiah. Dalam laporan keuangan perusahaan,
pendapatan utama biasanya disebut dengan pendapatan usaha atau
pendapatan operasional. Blok IV diisi jika B2R6 berkode selain ”O” yakni
kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib.

A. NILAI PRODUKSI/PENDAPATAN TAHUN 2020 (KHUSUS


USAHA/PERUSAHAAN KONSTRUKSI)
Blok A ini digunakan untuk mendapatkan keterangan yang rinci
tentang nilai produksi/pendapatan khusus untuk kategori Konstruksi
tahun 2020.

Kolom 1 Isikan nama proyek atau jenis pekerjaan bangunan yang


dikerjakan perusahaan ini di tahun 2020 dengan jelas. Contoh:
penyiapan lahan, instalasi listrik, pemasangan ubin, dan lain-lain.
Jika proyek atau jenis pekerjaan bangunan yang dikerjakan
banyak (lebih dari baris yang telah disediakan), maka sisa nama
proyek atau jenis pekerjaan bangunan itu dijumlahkan dan
diletakkan pada rincian 3 dengan nama proyek lainnya.

Buku Pedoman SINASI 2021 | 21


Kolom 2 Isikan besarnya nilai kontrak (rupiah) dari masing-masing
proyek/pekerjaan. Nilai kontrak yang diisikan sesuai dengan
harga kontrak yang ditandatangani. Khususnya untuk
proyek/pekerjaan untuk keperluan sendiri atau untuk dijual, nilai
kontraknya tidak termasuk harga tanah.

Kolom 3 Nilai Bahan Bangunan yang disediakan pemilik proyek (Rupiah)


Nilai bahan bangunan yang disediakan pemilik proyek adalah
nilai bahan bangunan yang telah digunakan selama tahun 2020,
tidak termasuk stok/persediaan. Contoh bahan bangunan pada
kolom (3) seperti keramik, kusen, cat, semen, pipa, kabel, dll.

Kolom 4 Isikan persentase pekerjaan (%) yang diselesaikan oleh


perusahaan selama tahun 2020 (sesuai tabel).

Kolom 5 Isikan nilai pekerjaan yang diselesaikan tahun 2020 (sesuai tabel).
Nilai pekerjaan yang diselesaikan adalah nilai kontrak dikali
dengan persentase pekerjaan yang diselesaikan ditambah
dengan nilai bahan bangunan yang disediakan pemilik proyek.

Rincian 1 s.d 3 Isikan tiga nama proyek atau jenis pekerjaan bangunan yang
dikerjakan perusahaan selama tahun 2020. Jika proyek atau jenis
pekerjaan bangunan yang dikerjakan banyak (lebih dari 3), maka
nilai kontrak proyek-proyek ketiga dan seterusnya dicatat
menjadi satu dengan nama proyek lain dan dituliskan pada
rincian 3.

Rincian 4 Isikan nilai pendapatan lainnya pada kolom 5. Rincian ini


mencatat pendapatan lainnya jika usaha/perusahaan
mempunyai pendapatan di luar dari kegiatan utamanya selama
tahun 2020, seperti pendapatan dari menyewakan
22 | Buku Pedoman SINASI 2021
gedung/ruangan, dan keuntungan dari penjualan bahan
material.

Rincian 5 Isikan jumlah nilai kontrak (R1 s.d R4) pada kolom 5. Isikan
jumlah nilai pekerjaan diselesaikan tahun 2020 pada kolom 5.

Contoh Ilustrasi:

➢ Perusahaan A melakukan pembangunan instalasi listrik dengan nilai


kontrak 500 juta rupiah (Blok IV.A Kolom 2 terisi Rp
500.000.000). Pembangunan dimulai pada bulan Januari 2020 namun
hingga akhir Desember 2020 pembangunan belum selesai, baru
mencapai 80% dari keseluruhan pembangunan (Blok IV.A Kolom 4
terisi 80). Nilai bahan bangunan yang disediakan pemilik proyek tidak
ada (Blok IV.A Kolom 3 terisi 0). Sehingga, nilai pekerjaan yang
diselesaikan pada tahun 2020 sebesar 80% dari nilai kontrak ditambah
nilai bahan bangunan yang disediakan pemilik proyek, yaitu sebesar
400 juta rupiah (Blok IV.A Kolom 5 terisi Rp 400.000.000).
➢ Perusahaan B melakukan jasa penyelesaian pembangunan rumah
dengan total biaya 20 juta rupiah (Blok IV.A Kolom 2 terisi Rp
20.000.000). Pembangunan dimulai pada bulan November 2019 dan
selesai di tahun 2020. Pekerjaan yang dilakukan pada tahun 2019
sekitar 70% dan sisanya diselesaikan pada tahun 2020 (Blok IV.A Kolom
4 terisi 30). Ada bahan bangunan yang disediakan pemilik proyek
selama tahun 2020, yaitu pembelian semen seharga 5 juta rupiah (Blok
IV.A Kolom 3 terisi Rp. 5.000.000). Sehingga, nilai pekerjaan yang
diselesaikan pada tahun 2020 sebesar 30% dari nilai kontrak ditambah
nilai bahan bangunan yang disediakan pemilik proyek, yaitu sebesar
11 juta rupiah (Blok IV.A Kolom 5 terisi Rp 11.000.000).

Buku Pedoman SINASI 2021 | 23


➢ Perusahaan C melakukan pengerjaan penyiapan lahan untuk
pembangunan jalan tol dengan nilai kontrak 1M rupiah (Kolom 2 terisi
Rp 1.000.000.000) yang dimulai pada tahun 2018. Selama tahun 2018,
penyelesaian pekerjaan baru mencapai 40% kemudian terhenti. Pada
tahun 2019, pembangunan jalan tersebut tidak dilanjutkan. Namun
pada triwulan II hingga triwulan IV tahun 2020, pembangunan
dilanjutkan kembali sampai selesai (rincian A Kolom 4 terisi 60%). Nilai
bahan bangunan yang disediakan pemilik proyek tidak ada (Blok IV.A
Kolom 3 terisi 0). Sehingga pada tahun 2020, nilai pekerjaan yang
diselesaikan adalah sebesar 60% dari nilai kontrak yaitu sebesar 600
juta rupiah (rincian A kolom 5 terisi Rp 600.000.000).
➢ Perusahaan D melakukan pemasangan pondasi dan pilar pada tahun
2019 dengan nilai kontrak 200 juta rupiah (Kolom 2 terisi Rp
200.000.000). Nilai bahan bangunan yang disediakan pemilik proyek
tidak ada (Blok IV.A Kolom 3 terisi 0) Sampai akhir tahun 2019,
pembangunan tersebut baru mencapai 30% dari keseluruhan.
Pembangunan terhenti pada tahun 2020 dan akan direncanakan
berjalan kembali pada tahun 2021. Sehingga, nilai pekerjaan yang
diselesaikan pada tahun 2020 adalah 0% dari nilai kontrak yaitu
sebesar 0 rupiah (Kolom 4 terisi 0%, sedangkan Kolom 5 terisi Rp 0).

B. NILAI PRODUKSI/PENDAPATAN TAHUN 2020 (KHUSUS


USAHA/PERUSAHAAN PERDAGANGAN)
Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai omset/
pendapatan perusahaan perdagangan, baik yang barang
dagangan utama maupun lainnya (tidak terbatas 36 produk sampel)
selama tahun 2020. Tujuan blok ini adalah untuk mengetahui besaran

24 | Buku Pedoman SINASI 2021


margin dan komisi konsinyasi dari kegiatan perdagangan selama tahun
2020.
Rincian 1. Isikan nilai penjualan barang dagangan utama maupun
lainnya (di dalamnya termasuk retur barang, potongan
harga, dan lain-lain) (R1a + R1b)
a. Nilai penjualan barang (tidak mencakup biaya angkut
yang dibebankan/ dibayar oleh pembeli). Akan tetapi,
jika kuitansi tidak memisahkan biaya pengangkutannya
maka nilai penjualan masuk dalam rincian ini.
b. Biaya angkut yang dibebankan/dibayar oleh pembeli.
Biaya angkut tersebut merupakan pendapat penjual.
Penjual menggunakan kuitansi dengan rincian terpisah
antara pembelian dan biaya pengangkutannya.
Rincian 2. Isikan komisi neto dari penjualan barang
konsinyasi/barang titipan, yaitu pengurangan antara
penjualan konsinyasi dan beban konsinyasi
Rincian 3. Beban pokok penjualan atau kadang disebut HPP (harga
pokok penjualan) (R3.a+R3.b-R3.c), terdiri dari :
a. Persediaan awal (stok awal) seluruh barang dagangan
adalah posisi nilai barang seluruh barang dagangan
pada awal tahun (1 Januari 2020)
b. Pembelian bersih yaitu total nilai pembelian setelah
dikurangi retur/potongan harga pembelian dan lain
sebagainya.
c. Persediaan akhir (stok akhir) adalah posisi nilai barang
seluruh barang dagangan pada akhir tahun (31
Desember 2020).

Buku Pedoman SINASI 2021 | 25


Rincian 4. Laba Kotor (R1+R2-R3)
Rincian 5. Isikan pendapatan lain dari perusahaan pada tahun 2020.
Pendapatan tersebut adalah pendapatan bruto, yaitu
pendapatan sebelum dikurangi biaya-biaya dan dinilai
dalam rupiah yang berkaitan langsung dengan kegiatan
perusahaan tersebut. Pendapatan lain hanya yang
berkaitan langsung/tidak dapat dipisahkan
administrasinya dari kegiatan utama. Pendapatan lainnya
dapat berupa pendapatan dari menyewakan
gedung/ruangan/kendaraan/mesin dan lainnya.
Rincian 6. Total Pendapatan (R4+R5)

C. NILAI PRODUKSI/PENDAPATAN TAHUN 2020 (SELAIN


USAHA/PERUSAHAAN KONSTRUKSI DAN PERDAGANGAN)
Blok ini digunakan untuk mendapatkan keterangan yang rinci tentang
Nilai produksi/pendapatan dari kategori selain konstruksi dan
perdagangan selama tahun 2020. Khusus kategori industri pengolahan
produksi utama termasuk barang setengah jadi.

Kolom 1 Tuliskan nama produk/pendapatan utama yang dihasilkan


selama tahun 2020 dengan jelas.

Kolom 2 Isikan nilai produksi/pendapatan utama (rupiah) yang


dihasilkan menurut jenis produk yang sesuai dengan kolom
(1) tahun 2020.

Rincian 1 s.d 3 Isikan jenis produk dan nilai produksi/pendapatan


utama yang dihasilkan selama tahun 2020

26 | Buku Pedoman SINASI 2021


Rincian 4 Isikan Pendapatan lainnya, jika usaha/perusahaan lain
mempunyai pendapatan di luar dari kegiatan utamanya
selama tahun 2020, seperti pendapatan dari menyewakan
gedung/ruangan, dan keuntungan dari penjualan bahan
baku/ material. Misalnya, pada warteg selain menjual
makanan hasil olahan juga menjual makanan dan minuman
jadi seperti teh botol, air mineral kemasan, dan krupuk. Nilai
yang dicatat hanya keuntungan dari penjualan makanan dan
minuman jadi tersebut.

Rincian 5 Isikan jumlah nilai produksi/pendapatan

Berikut ini jenis pendapatan/produk utama yang harus diisikan pada blok
IV.C kolom 1 berdasarkan kategori yang akan menjadi sampel, yaitu:

Kategori A: Pertanian, kehutanan dan perikanan, contoh produk utamanya


adalah:

✓ Pertanian Tanaman Bunga : anggrek, anyelir,


gerbera/hebras, gladiol, krisan, mawar, melati, sedap
malam, anthurium bunga, euphorbia, adenium (kamboja
Jepang) dan Ixora (soka).
✓ Pertanian Tanaman Obat Atau Biofarmaka Rimpang: jahe,
kunyit, temulawak, temugiring, temuireng, temukunci,
kencur, lengkuas, lempuyang, dlingo dan sejenisnya.
✓ Pertanian Tanaman Obat Atau Biofarmaka Non Rimpang:
kina, adas, kapulaga, orang-aring, iles-iles, pinang, gambir,
lidah buaya, kejibeling, sambiloto, kumis kucing, mengkudu
atau pace, mahkota dewa dan sejenisnya.

Buku Pedoman SINASI 2021 | 27


Kategori B: Pertambangan dan Penggalian, contoh produk utamanya
adalah:

✓ Batu sabak, Batu marmer (pualam), Batu granit, Batu pasir,


Batu andesit, Batu tras (bubukan batu), Batu padas
✓ Kapur dan dolomite, Fluks batu kapur, Batu kalpur
(limestone), Batu kapur karang, Batu kapur magnesium
(magnesit), Batu kapur lainnya, Hasil ikutan penggalian gips
dan batu kapur
✓ Kerikil, Sirtu (pasir batu), Kerikil tanah liat, Kalsite (batu
bintang), Napal, Diabase, Diatomea, Tawas, Basalt, Batu
pecah (tumbuk), Batu kerikil pualam,
✓ Pasir darat/gunung, pasir sungai, pasir pantai, pasir kwarsa,
kristal kwarsa, hasil penggalian pasir alam lainnya, hasil
ikutan penggalian pasir alam
✓ Tanah urug, tanah liat (common clay), Kaolin (coating, filler,
ceramic, low grade), Abu bumi (fuller earth), Kalsium
bentonit, Sodium bentonit, Fire clay, Serpih, Ball clay, Tanah
berwarna, Andalusite, kyanite dan sillimanite, Mullite, Tanah
chamotte/tanah dinas, Hasil penggalian tanah dan tanah liat
lainnya
✓ Gips, Anhidrit, Tepung gips keperluan teknis, Tepung gips
keperluan farm, Hasil penggalian gips lainnya, Fluks batu
kapur, Hasil ikutan penggalian gips dan batu kapur
✓ Kristal belerang, Lumpur belerang, Balok belerang, Hasil
belerang lainnya
✓ Kalsium fosfat alam tidak digiling, Aluminium kalsium fosfat
alam (guano) tidak digiling, Apatit tidak digiling, Kalsium

28 | Buku Pedoman SINASI 2021


fosfat alam digiling, Aluminium kalsium fosfat alam (guano)
digiling, Apatit digiling, Hasil pertambangan fosfat lainnya,
Hasil ikutan pertambangan fosfat
✓ Nitrat, Hasil nitrat lainnya
✓ Yodium, Hasil yodium lainnya
✓ Kalsium karbonat, kalsium karbonat lainnya
✓ Sulfat barium alam (barit), Karbonat barium alam (witerit),
Konsentrat berilium, Konsentrat bismuth, Konsentrat brom,
Konsentrat cadmium, Konsentrat cesium, Konsentrat chlor,
Konsentrat germanium, Konsentrat magnesium, Konsentrat
lithium, Konsentrat strontium, Konsentrat arsen, Konsentrat
fluorspar, Borat alam kasar dan konsentratnya, Kriolit alam
dan kiolit alam, Kieserite, Epsomite, Oksida besi mika alam,
✓ Tanah gemuk, Hasil penggalian tanah gemuk lainnya
✓ Eksplorasi pertambangan

Kategori C : Industri Pengolahan, terdiri dari:

1. Industri Tekstil dan Pakaian Jadi, contoh produk utamanya adalah:


✓ Pemintalan benang, penenunan dan penyelesaian tekstil dan
bahan pakaian, barang-barang tekstil bukan pakaian (seperti
sprei, taplak meja, gorden, selimut, permadani, tali temali, dll)
✓ Pakaian luar, pakaian dalam, pakaian kerja, pakaian santai, dan
aksesoris
2. Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
✓ Dompet, kotak rias, sarung senjata, tempat kaca mata dan tali
jam
✓ Sepatu harian, sepatu santai (casual shoes), sepatu sandal,
sepatu olaharga, sandal kelom, selop, sol dalam, sol luar.
Buku Pedoman SINASI 2021 | 29
3. Industri Barang Galian bukan Logam
✓ Gelas, piring, botol dari kaca kaca
✓ Batubata, genteng, piring, mangkok, vas, gelas, celengan dari
tanah liat
✓ Patung, pot bunga dari semen
✓ Kapur tulis, kapur gambar, batako, dempul
4. Industri Alat Angkutan
✓ Perahu layar, kano, kayak, perahu dayung, sampan
✓ Becak, sepeda tanpa motor, sepeda roda tiga (pengantar),
tandem (sepeda gandeng), dan sepeda anak-anak baik roda dua
maupun roda tiga, kursi roda baik bermotor maupun tidak
✓ Troli, gerobak, delman, pedati
5. Industri Furnitur
6. Industri pengolahan lainnya
✓ Cincin, kalung, bros, giwang dari logam mulia, mutiara
✓ Kecapi, seruling bambu, angklung, calung, kulintang, gong,
gambang, gendang, terompet tradisional, rebab, peluit
✓ Bola sepak, bola basket, bola volley, raket tenis, raket bulu
tangkis, net volley, net pingpong, stik golf, meja pingpong,
sepatu ski, papan layar dan papan selancar, peralatan untuk
olahraga memancing, peralatan untuk berburu, panjat gunung,
busur dan panah
✓ Mainan anak-anak
✓ Kaca mata pembantu penglihatan, kaca mata peredam sinar
matahari/cahaya (sunglasses) dan safety googles (kaca mata
untuk penahan debu, renang, selam, las), kaca mata dan lensa
kontak.

30 | Buku Pedoman SINASI 2021


✓ Sikat dan sapu untuk berbagai kebutuhan, berbagai macam pulpen
dan pensil, alat pemberi label dan tanggal, payung, tongkat untuk
berjalan, alat pengunci, pemantik api, barang kebutuhan pribadi dan
bermacam-macam barang seperti lilin, rangkaian bunga
7. Jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan

Kategori D: Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas Dan Udara Dingin,


terdiri dari:
1. Pengumpulan sampah, contoh produk utamanya adalah:
✓ Produksi es balok
✓ Produksi uap dan air panas

Kategori E: Pengadaan air, pengelolaan sampah dan daur ulang,


pembuangan dan dan pembersihan limbah dan sampah,
terdiri dari:
1. Pengumpulan sampah, contoh produk utamanya adalah:
✓ Pengumpulan sampah dari rumah tangga dan perusahaan dengan
memakai tempat sampah, tempat sampah beroda, kontainer sampah
dan lain-lain.
✓ Pengumpulan sampah berbahaya dan tidak berbahaya
2. Pengelolaan dan pembuangan sampah, contoh produk utamanya
adalah:
✓ Pengelolaan dan pembuangan berbagai bentuk sampah dengan
berbagai cara yang berbeda.

Kategori H: Transportasi dan Pergudangan, terdiri dari:


1. Angkutan Darat dan Angkutan melalui pipa, pendapatan utamanya
adalah:
✓ Pendapatan angkutan penumpang
Buku Pedoman SINASI 2021 | 31
✓ Pendapatan angkutan barang
✓ Pendapatan angkutan melalui pipa
2. Angkutan Udara, pendapatan utamanya adalah:
✓ Pendapatan angkutan penumpang
✓ Pendapatan angkutan barang
3. Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan, pendapatan utamanya
adalah:
✓ Pendapatan dari sewa gudang
✓ Pendapatan dari jasa bongkar muat
✓ Pendapatan dari jasa penyimpanan dengan pendingin

Kategori I: Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum, terdiri


dari:
1. Penyediaan Makan dan Minum, pendapatan utamanya adalah:
✓ Makanan dan minuman

Kategori J: Informasi dan Komunikasi, terdiri dari:

1. Penerbitan, pendapatan utamanya adalah:


✓ Pendapatan dari penerbitan tabloid/majalah/koran/buku
✓ Pendapatan iklan
2. Jasa Konsultasi Komputer, pendapatan utamanya adalah:
✓ Jasa konsultasi teknologi informasi (TI), piranti keras, piranti lunak
(software), dan pengembangan jaringan
✓ Jasa analisis desain, pemrograman, dan pembuatan piranti lunak
(software)
✓ Jasa instalasi piranti keras, piranti lunak, dan jaringan
✓ Jasa pemeliharaan piranti keras, piranti lunak, dan jaringan
komunikasi data
32 | Buku Pedoman SINASI 2021
Kategori K: Jasa Keuangan dan Asuransi, terdiri dari:

1. Jasa perantara keuangan, pendapatan utamanya adalah:


✓ Pendapatan bunga netto/bagi hasil netto
✓ Provisi/komisi
2. Jasa penunjang keuangan, pendapatan utamanya adalah:
✓ Pendapatan usaha/operasional dalam hal ini adalah margin atau
pendapatan komisi/fee, misal:
- Perdagangan perantara surat berharga = fee/komisi

Kategori L: Real Estat, pendapatan utamanya adalah:


✓ Margin penjualan produk real estat
✓ Sewa produk real estat
✓ Komisi dari menjual produk real estat

Kategori M: Jasa Perusahaan, pendapatan utamanya adalah:


✓ Jasa arsitektur dan teknik sipil
✓ Jasa sertifikasi

Kategori N: Jasa Persewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi,
Ketenagakerjaan, Agen perjalanan dan Penunjang Usaha
Lainnya, pendapatan utamanya adalah:

✓ Persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi alat


transportasi darat
✓ Persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi alat
transportasi darat bukan kendaraan bermotor
✓ Persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi alat
transportasi air

Buku Pedoman SINASI 2021 | 33


✓ Persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi mesin
Pertanian dan peralatannya
✓ Persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi mesin
kontruksi dan peralatan kontruksi dan teknik sipil dan
peralatannya
✓ Persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi Mesin
Kantor dan Peralatannya (termasuk komputer)
✓ Persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi alat pesta
✓ Jasa agen perjalanan dan penyelenggara tour

Kategori P: Jasa Pendidikan, pendapatan utamanya adalah:

✓ Uang pendaftaran
✓ Uang pangkal/sumbangan (sarana pendidikan)
✓ Uang kursus
✓ Pendapatan dari penjualan buku panduan/pelajaran
✓ Pendapatan dari jasa pelatihan (manajemen, komputer, dsb)

Kategori Q: Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, pendapatan utamanya


adalah:
✓ Pendapatan dari rawat inap/panti untuk orang tua
✓ Pendapatan dari rawat inap/panti untuk anak yang
keterbelakangan mental, penyakit jiwa, atau
penyalahgunaan obat

Kategori R: Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi, pendapatan utamanya adalah:

✓ Penjualan tiket masuk


✓ Pendapatan jasa seniman pertunjukkan
✓ Pendapatan jasa penulis
34 | Buku Pedoman SINASI 2021
Kategori S: Kegiatan Jasa Lainnya, pendapatan utamanya adalah:

✓ Pendapatan reparasi komputer dan barang keperluan


pribadi dan perlengkapan rumah tangga

D. TOTAL PENDAPATAN
Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan tentang total
pendapatan perusahaan. Isikan total nilai produksi/pendapatan
perusahaan pada tahun 2020.
Total Pendapatan = Blok IV.A.R.5.Kolom (5) + Blok IV.B.R.6.Kolom (2) +
Blok IV.C.R.5.Kolom (2)

BLOK V. SUMBER, DISTRIBUSI, DAN MEKANISME PENJUALAN TAHUN


2020 (KHUSUS PERDAGANGAN)

A. Sumber dan Distribusi Barang Dagangan Tahun 2020


Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai sumber
barang dan distribusi penjualan menurut kelompok pembeli, barang yang
digunakan sendiri dan yang tercecer selama tahun 2020 yang dirinci
menurut 3 kelompok barang dagangan utama. Urutan pengelompokan
barang dagangan utama berdasarkan komoditas sampel terpilih kemudian
dilanjutkan dengan barang dagangan yang memiliki omset terbesar. Jika
usaha/perusahaan juga menjual produk/barang impor maka salah satu
produk/barang impor tersebut dituliskan di urutan kedua. Tujuan dari blok
ini adalah mendapatkan rasio marketed surplus di tingkat pedagang. Blok
V diisi jika rincian kode sampel bernilai 2 atau merupakan sampel
SKSJ.

Buku Pedoman SINASI 2021 | 35


Rincian 1. Sumber barang dagangan dan barang yang digunakan
sendiri serta hilang/susut/tercecer selama tahun 2020 (%).
Isikan persentase barang dagangan menurut sumbernya dan
persentase barang dagangan baik yang dijual maupun yang
digunakan untuk keperluan sendiri seperti upah, hibah, dan
promosi serta yang hilang/susut/tercecer selama tahun 2020.
Kolom (1) Nomor urut barang yang diperdagangkan menurut sampel
terpilih.
Kolom (2) Tuliskan nama-nama barang yang diperdagangkan misalnya
jeruk, kayu, pupuk, kaca, kulkas, perahu kano, dan lain-lain.
Namun seandainya responden tidak menuliskan secara
umum maka dapat merinci berdasarkan merk/ukuran.
Contoh:
a. Pencacahan dilakukan di pedagang elektronik dengan
urutan penjualan terbesar adalah TV, kulkas, mesin cuci,
speaker, dan AC. Komoditas sampel yang terpilih adalah
kulkas. Dari pedagang elektronik tersebut, kulkas merupakan
urutan kedua penjualan terbesar sehingga dapat
dikategorikan sebagai sampel. Penulisan urutan rincian
barang yang diperdagangkan cukup mengisi tiga komoditas
yaitu:
1. Kulkas (sampel terpilih diurutan pertama)
2. Mesin Cuci (juga merupakan komoditas sampel
terpilih, ditulis pada urutan kedua karena omset
penjualan mesin cuci lebih rendah dari kulkas)
3. TV

36 | Buku Pedoman SINASI 2021


b. Pencacahan dilakukan pada distributor bawang dengan
penjualan terbesar berturut-turut adalah bawang putih
local, bawang merah lokal, bawang putih impor, bawang
merah impor, dan bawang bombay impor. Maka urutan
penulisan rincian barang yaitu:
1. Bawang putih lokal
2. Bawang putih impor
3. Bawang merah lokal
Kolom (3) Isikan kode jenis barang apakah barang tersebut merupakan
produk impor atau produk dalam negeri.
Produk dalam negeri adalah produk yang diproduksi di
dalam negeri.
Produk luar negeri adalah produk yang berasal dari
impor/luar negeri.
Jika barang impor tersebut dirakit di dalam negeri maka
dianggap sebagai produk dalam negeri. Jika diimpor secara
utuh maka dianggap sebagai produk luar negeri.
Kolom (4) Isikan persentase stok awal terhadap jumlah barang tahun
2020. Stok awal merupakan stok yang ada digudang maupun
di display.
Kolom (5) Isikan persentase pembelian barang dari produsen. Yang
dimaksud dengan produsen adalah kegiatan yang
menghasilkan barang termasuk usaha rumah tangga/ URT
(pertanian, pertambangan, dan industri pengolahan)
Kolom (6) Isikan persentase pembelian barang yang diimpor langsung
dari luar negeri
Kolom (7) Isikan persentase pembelian barang dari pedagang besar

Buku Pedoman SINASI 2021 | 37


Kolom (8) Isikan persentase pembelian barang dari pedagang eceran
Kolom (9) Penjumlahan dari kolom (4) s.d (8) sama dengan 100%.
Kolom (10) Isikan persentase penggunaan barang yang dipakai sendiri,
misal untuk upah, hibah, bonus, maupun promosi.
Kolom (11) Isikan persentase barang yang hilang/susut/tercecer.
Kolom (12) Isikan persentase barang yang dijual (penjualan)
Kolom (13) Isikan persentase stok akhir (100% - kolom 10, 11, dan 12)
Kolom (14) Penjumlahan kolom (10) s.d (13) sama dengan 100 % sama
dengan kolom (9).
Rincian 2. Distribusi penjualan menurut jenis barang dan kelompok
pembeli tahun 2020 (%).
Isikan persentase distribusi penjualan hasil produksi menurut
kelompok pembelinya selama tahun 2020.
Kolom (1) Nomor urut barang yang yang diperdagangkan
Kolom (2) Tuliskan jenis barang yang diproduksi secara rinci (sama
dengan rincian 1 kolom 2).
Kolom (3) Isikan persentase barang yang diekspor sendiri (tanpa melalui
eksportir/perantara).
Kolom (4) Isikan persentase barang yang diekspor melalui
eksportir/perantara.
Kolom (5) Isikan persentase barang yang dijual kepada pedagang besar,
tidak termasuk dijual kepada eksportir.
Kolom (6) Isikan persentase barang yang dijual kepada pedagang
eceran, termasuk supermarket, departement store, dan
toserba.
Kolom (7) Isikan persentase barang yang dijual kepada rumah tangga.

38 | Buku Pedoman SINASI 2021


Kolom (8) Isikan persentase barang yang dijual selain ke pedagang dan
rumah tangga, seperti lembaga non profit, pemerintah
maupun usaha lainnya (usaha pertanian, industri, restoran
dan lain-lain, baik yang dilakukan oleh swasta atau
BUMN/BUMD).
Kolom (9) Total kolom (3) sampai (8) = 100%

B. Nilai Pembelian, Nilai Jual, dan Nilai Beli Barang Dagangan Tahun
2020
Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai nilai
pembelian, nilai jual, dan nilai beli barang tahun 2020 menurut jenisnya.
Dari informasi tersebut diharapkan dapat diperoleh data mengenai rasio
margin harga perdagangan. Jika informasi tahun 2020 sulit diperoleh,
isian ini dapat menggunakan pendekatan rata-rata sebulan kemudian
dikalikan 12.
Kolom (1) Nomor urut barang yang diperdagangkan.
Kolom (2) Tuliskan nama-nama barang yang diperdagangkan secara
rinci (sama dengan Blok V.A Rincian 1 Kolom 2).
Kolom (3) Isikan nilai pembelian yang dikeluarkan selama tahun 2020.
Kolom (4) sampai dengan kolom (9) untuk mengumpulkan informasi
nilai jual dan nilai beli dari barang yang terjual
Kolom (4) Isikan satuan standar dari barang yang diperdagangkan
Kolom (5) Isikan banyaknya barang yang diperdagangkan
Kolom (6) Isikan harga jual per unit dari barang yang diperdagangkan.
Harga jual dapat didekati menggunakan pendekatan rata-
rata harga jual tahun 2020.

Buku Pedoman SINASI 2021 | 39


Kolom (7) Isikan harga beli per unit dari barang yang diperdagangkan.
Harga beli dapat didekati menggunakan pendekatan rata-
rata harga jual tahun 2020.
Kolom (8) Isikan nilai jual dari barang yang diperdagangkan.
Nilai jual pada kolom (8) = kolom (5) x kolom (6)
Kolom (9) Isikan nilai beli dari barang yang diperdagangkan.
Nilai beli pada kolom (10) = kolom (5) x kolom (7)

C. Mekanisme Penjualan Barang Dagangan Tahun 2020


Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai penjualan
secara digital/online serta moda transportasi yang digunakan dalam
pengiriman barang dagangan.
Kolom (1) Nomor urut barang yang diperdagangkan.
Kolom (2) Tuliskan nama-nama barang yang diperdagangkan secara
rinci (sama dengan Blok VA Rincian 1 Kolom 2).
Kolom (3) Isikan persentase nilai barang yang dijual secara digital/online
terhadap nilai jual tahun 2020 (Blok VB Kolom 8)
Kolom (4) Isikan persentase biaya pengiriman terhadap nilai jual tahun
2020 (Blok VB Kolom 8).
Kolom (5) Isikan kode moda pengiriman utama. Kode 1 untuk Angkutan
Rel; Kode 2 untuk Angkutan Darat; Kode 3 untuk Angkutan
Laut; Kode 4 untuk Angkutan Sungai, Danau, dan
Penyebrangan; Kode 5 untuk Angkutan Udara; dan Kode 6
untuk Pos dan Kurir.
Kolom 5 hanya terisi jika Kolom (4) bernilai lebih dari nol.

40 | Buku Pedoman SINASI 2021


BLOK VI. PENGELUARAN TAHUN 2020
Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai seluruh biaya
yang dikeluarkan perusahaan baik pengeluaran yang berkaitan langsung
dengan kegiatan perusahaan (biaya khusus) maupun biaya umum dan
lainnya selama tahun 2020. Satuan nilai pengeluaran dalam rupiah.
Imputasi biaya hanya dilakukan jika memperoleh produk-produk hasil
produksi Industri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (A), Pertambangan
dan Penggalian (B), dan Industri Pengolahan (C) secara cuma-cuma (gratis)
atau mengambil produk dari alam. Jika produk yang diterima secara cuma-
cuma merupakan produk jasa maka tidak perlu dilakukan imputasi.
Penilaian produk imputasi tersebut dapat menggunakan pendekatan harga
pasar/harga perolehan (biaya yang dikeluarakan untuk menghasilkan
produk tersebut.)

A. Biaya Khusus
Tujuan blok ini adalah mendapatkan informasi mengenai biaya khusus
yang dikeluarkan perusahaan selama tahun 2020. Biasanya biaya ini
mempunyai peran/kontribusi nilai yang besar dibandingkan dengan
lainnya.
Kolom 1. Isikan rincian biaya yang digunakan oleh perusahaan.
Kolom 2. Isikan biaya yang digunakan sesuai rincian yang diisikan pada
Kolom 1. Jika perusahaan menggunakan lebih dari 4 jenis
rincian biaya khusus, maka total pengeluaran biaya khusus
lainnya dapat dituliskan pada baris kelima.

B. Biaya Umum
Blok ini digunakan untuk mendapatkan keterangan yang rinci tentang
biaya yang bersifat umum yang tujuannya untuk menunjang pengeluaran

Buku Pedoman SINASI 2021 | 41


langsung/utama yang digunakan selama tahun 2020. Pengeluaran ini
biasanya hampir terjadi di seluruh kegiatan ekonomi. Biaya umum
mencakup biaya bahan bakar; biaya pelumas; biaya air bersih; biaya
angkutan/transportasi/pos/jasa kurir; biaya alat tulis kantor; biaya sewa;
biaya pemeliharaan dan perbaikan kecil; biaya pengembangan SDM; biaya
jasa keuangan; biaya jasa-jasa; biaya terkait penangan Covid-19; dan biaya
lainnya.
Rincian 1. Bahan Bakar dan Energi
Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya
bahan bakar yang digunakan dengan lengkap dan jelas.
Biaya bahan bakar adalah biaya seluruh pemakaian segala
bahan, baik cair maupun padat yang digunakan sebagai
pembakar untuk menjalankan mesin, memasak dan lainnya
yang dipakai untuk usaha, termasuk biaya listrik, bakar bakar
minyak (BBM), elpiji, batubara/briket/kokas, serta bahan bakar
lainnya seperti gas alam/gas kota/LNG, kayu/arang, biogas,
dan lain-lain.
Biaya listrik adalah biaya seluruh pemakaian listrik untuk
keperluan perusahaan/usaha, seperti untuk penerangan,
meliputi biaya pembelian listrik, biaya listrik yang dibangkitkan
sendiri, dan biaya bahan bakar untuk listrik. Biaya listrik
mencakup biaya pemakaian listrik oleh perusahaan/usaha baik
bersumber dari PLN maupun non PLN. Pendekatan pengisian
untuk rincian ini bisa berdasarkan rekening tagihan bulanan
atau pembelian token listrik yang sudah digunakan.

42 | Buku Pedoman SINASI 2021


Rincian 2. Pelumas
Biaya pelumas adalah biaya seluruh pemakaian segala zat cair
yang mempunyai kekentalan tertentu dipakai untuk
melancarkan jalannya mesin agar dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.

Rincian 3. Air Bersih


Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya air
yang digunakan dengan lengkap dan jelas.
Biaya air adalah biaya seluruh pemakaian air untuk keperluan
perusahaan/usaha, seperti pembelian air bersih dari
perusahaan air minum/badan pengelola air minum ataupun
dari pihak lain. Biaya ini tidak termasuk pembelian air mineral
dalam kemasan maupun air isi ulang dalam kemasan.

Rincian 4. Angkutan/Transportasi/Pos/Jasa Kurir


Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya
yang dikeluarkan perusahaan atas penggunaan jasa
angkutan/transportasi serta jasa pos dan jasa kurir.

Rincian 5. Telekomunikasi
Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya
yang dikeluarkan perusahaan atas penggunaan telepon dan
komunikasi lainnya.
Biaya komunikasi adalah biaya yang dikeluarkan khusus
perusahaan/usaha, misal pembayaran kepada PT. TELKOM atas
pulsa yang digunakan atau atas penggunaan
jaringan/frekuensi (dalam negeri), pembayaran kepada PT.

Buku Pedoman SINASI 2021 | 43


INDOSAT atas pulsa yang terjual atau atas penggunaan
jaringan (luar negeri).

Rincian 6. Alat Tulis Kantor (ATK)


Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya
yang dikeluarkan perusahaan atas penggunaan peralatan
kantor yang mencakup alat tulis kantor dan keperluan kantor
selama 2020. Alat tulis kantor adalah semua alat tulis dan
keperluan kantor yang habis dipakai seperti pensil bolpoin,
kertas, dan perlengkapan komputer.

Rincian 7. Sewa
Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya
sewa yang digunakan selama tahun 2020.
Biaya sewa meliputi biaya sewa gedung/ruangan, gudang,
kendaraan, dan mesin/alat-alat/perlengkapan. Jika sewa lebih
dari satu tahun, misalnya 2 tahun, maka nilai sewanya dibagi
dua, sedangkan jika sewa kurang dari satu tahun nilai sewanya
dicatat sesuai yang dikeluarkan.

Rincian 8. Pemeliharaan dan Perbaikan Kecil


Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya
pemeliharaan barang modal (seperti: mesin, gedung,
kendaraan dan barang inventarisasi kantor lainnya) agar
menjamin kelancaran kegiatan produksi. Biaya tersebut bersifat
rutin (reguler) maupun yang bersifat periodik. Termasuk
pembelian suku cadang.

44 | Buku Pedoman SINASI 2021


Rincian 9. Perjalanan Dinas Pekerja
Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya
uang saku dan harian, akomodasi/penginapan, dan
transportasi yang digunakan selama tahun 2020 dengan
lengkap dan jelas.

Rincian 10. Jasa Keuangan


Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya
jasa keuangan yang digunakan selama tahun 2020. Biaya jasa
tersebut meliputi pengeluaran untuk pembayaran bunga
pinjaman, provisi dan komisi (biaya admisnistrasi bank, biaya
pembuatan atm), premi asuransi (selain asuransi untuk
pegawai), leasing, dan lain-lain.

Rincian 11. Jasa-jasa


Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya
jasa-jasa yang digunakan dengan lengkap dan jelas. Biaya jasa-
jasa meliputi pengeluaran untuk tenaga ahli/profesi (konsultan,
notaris, akuntan, dan lainnya), asuransi kerugian, promosi/iklan,
dan jasa perusahaan lainnya.
Biaya konsultan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan
kepada konsultan, engineering dan arsitek, seperti pembuatan
gambar, biaya pengukuran dan biaya perencanaan dalam
rangka pembuatan bangunan/konstruksi.
Biaya akuntan/lembaga hukum adalah biaya yang
dikeluarkan perusahaan kepada akuntan/notaris seperti: biaya
jasa penyusunan sistem dan pelaksanaan pembukuan, biaya

Buku Pedoman SINASI 2021 | 45


jasa pemeriksaan pembukuan dan penyusunan laporan, biaya
jasa dalam pembuatan surat perjanjian dan akte.
Promosi/iklan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan atas
promosi/iklan baik yang dilakukan sendiri maupun oleh pihak
lain.

Rincian 12. Pengeluaran umum terkait penanganan Covid-19


Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya
yang dikeluarkan perusahaan terkait penanganan Covid-19
selama tahun 2020. Biaya ini mencakup pengeluaran untuk
multivitamin dan obat-obatan; hand sanitizer, disinfektan,
masker, dan sabun cuci tangan; serta jasa tes rapid/swab.

Rincian 13. Pengeluaran Lainnya


Rincian ini digunakan untuk mendapatkan biaya pengeluaran
lainnya yang tidak termasuk dalam rincian 1 s.d. 12 yang
digunakan selama tahun 2020 dengan lengkap dan jelas. Biaya
pengeluaran produksi lainnya antara lain; jasa kebersihan, jasa
keamanan, iuran anggota organisasi, dan lainnya.
Iuran anggota organisasi adalah biaya yang dikeluarkan
perusahaan secara berkala, dalam keikutsertaannya sebagai
anggota organisasi, baik pada badan nasional maupun
internasional.

Rincian 14. Total Biaya Umum


Rincian ini digunakan untuk mendapatkan jumlah dari semua
pengeluaran untuk biaya umum. Total pengeluaran diperoleh
dari penjumlahan rincian 1 s.d 13.

46 | Buku Pedoman SINASI 2021


Rincian 15. Total Pengeluaran
Rincian ini digunakan untuk mendapatkan jumlah dari semua
pengeluaran baik biaya khusus maupun biaya umum. Total
pengeluaran diperoleh dari penjumlahan Blok VI.A.R.6 dan Blok
VI.B.R.14

Rincian 16. Laba/Rugi


Rincian ini digunakan untuk mendapatkan laba/rugi
perusahaan selama tahun 2020.
Laba Rugi = Blok IV.D – Blok VI.B.R.15 - Blok III.R.2

Blok VII. PENGGUNAAN BAHAN BAKU ALAM DARI LAUT DAN PESISIR
TAHUN 2020
Tujuan blok ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai kuantitas
input produksi yang diperoleh langsung dari alam di wilayah laut dan
pesisir. Blok VII terisi jika rincian kode sampel berinilai 3 atau
merupakan sampel Indepth Study SEEA-Ocean Accounts.

Kolom (1). Pilih rincian bahan baku dari alam yang digunakan dalam
akivitas produksi.
Rincian bahan baku dari alam berupa, antara lain:
Rincian 1. Ikan
Produk ikan yang digunakan sebagai bahan baku oleh
perusahaan/usaha. Jika ikan yang digunakan sebagai bahan
baku lebih dari satu jenis maka tuliskan totalnya saja dalam kg.

Rincian 2. Krustasea (udang, lobster, kepiting, rajungan, dsj.)


Produk krustasea mencakup hewan-hewan seperti lobster,
kepiting, udang, udang karang, teritip, dan sejenisnya. Jika

Buku Pedoman SINASI 2021 | 47


krustasea yang digunakan sebagai bahan baku lebih dari satu
jenis maka tuliskan totalnya saja dalam kg.

Rincian 3. Moluska (cumi-cumi, kerang, dsj.)


Produk moluska merupakan hewan yang bertubuh lunak baik
yang memiliki cangkang maupun tanpa cangkang, seperti
berbagai jenis siput, kiton, kerang-kerangan, serta cumi-cumi
dan kerabatnya. Jika moluska yang digunakan sebagai bahan
baku lebih dari satu jenis maka tuliskan totalnya saja dalam kg.

Rincian 4. Rumput Laut


Produk rumput laut, atau makroalga, mengacu pada ribuan
spesies alga laut makroskopis, multiseluler. Istilah tersebut
mencakup beberapa jenis makroalga Rhodophyta (merah),
Phaeophyta (coklat) dan Chlorophyta (hijau). Jika rumput laut
yang digunakan sebagai bahan baku lebih dari satu jenis maka
tuliskan totalnya saja dalam kg.

Rincian 5. Biota air lainnya (ubur-ubur, bintang laut, dsb.)


Produk biota air lainnya adalah keseluruhan flora dan fauna
yang terdapat di laut dan pesisir selain yang telah disebutkan
di atas, seperti ubur-ubur, bintang laut, dan sebagainya. Jika
biota air lainnya yang digunakan sebagai bahan baku lebih dari
satu jenis maka tuliskan totalnya saja dalam kg.

Rincian 6. Garam
Produk garam adalah senyawa kimia yang komponen
utamanya berupa natrium klorida dan dapat mengandung
unsur lain, seperti magnesium, kalsium, besi, dan kalium

48 | Buku Pedoman SINASI 2021


dengan bahan tambahan atau tanpa bahan tambahan iodium.
Tuliskan penggunaan bahan baku garam dalam kg.

Rincian 7. Pasir, batu, dan material bahan bangunan


Produk pasir, baru, dan material bahan bangunan dari laut dan
pesisir. Tuliskan penggunaan bahan material tersebut dalam
kg.

Rincian 8. Air laut


Produk air laut adalah air dari laut atau samudra yang memiliki
kadar garam rata-rata 3,5%. Tuliskan penggunaan air laut
tersebut dalam m3.

Rincian 9. Energi baru terbarukan (gelombang laut, bayu,


surya)
Produk energi terbarukan adalah energi yang berasal dari
proses alam yang berkelanjutan, seperti tenaga surya, tenaga
angin, arus air, proses biologi, dan panas bumi. Tuliskan
penggunaan energi baru terbarukan tersebut dalam kWh.

Rincian 10. Lainnya (tuliskan ....................................)


Tuliskan bahan baku dari alam lainnya yang belum disebut di
atas yang digunakan untuk input produksi diperoleh langsung
dari alam di wilayah laut dan pesisir. Selanjutnya, tuliskan
penggunaan bahan baku lainnya dengan satuan yang sesuai
(misal kg atau m3).

Kolom (2). Sesuaikan dengan satuan yang tersedia dengan pilihan kg, m3,
atau kWh. Pada rincian 10 isikan satuan sesuai dengan
keterangan bahan baku yang bersangkutan.

Buku Pedoman SINASI 2021 | 49


Kolom (3). Isikan kuantitas bahan baku dari alam yang digunakan oleh
perusahaan/usaha selama tahun 2020 dalam satuan masing-
masing yang bersesuaian seperti kg atau m3atau kWh.
Kolom (4). Isikan persentase pemanfaatan bahan baku sebagai konsumsi
makanan selama tahun 2020.
Kolom (5). Isikan persentase pemanfaatan bahan baku untuk industri
bukan makanan selama tahun 2020. Contohnya adalah
pembuatan komestik, perhiasan, atau material konstruksi.
Kolom (6). Isikan persentase pemanfaatan bahan baku sebagai bahan
bakar/energi selama tahun 2020. Misalnya penggunaan
biomassa, energi gelombang laut, dll.
Kolom (7). Isikan persentase pemanfaatan bahan baku lainnya yang belum
termasuk di kolom (4), kolom (5), dan kolom (6) selama tahun
2020. Contohnya adalah pemanfaatan gen untuk menciptakan
variates baru.
Kolom (8). Total persentase kolom (4), kolom (5), kolom (6), dan kolom (7)
harus sama dengan 100.

Blok VIII. PEMBUANGAN LIMBAH TAHUN 2020


Pengelolaan air limbah mencakup aktivitas dan pengukuran yang
bertujuan untuk mencegah pencemaran terhadap air permukaan melalui
pengurangan pembuangan air limbah baik ke air permukaan daratan
maupun air laut, termasuk pengumpulan dan pengolahan air limbah, yang
meliputi kegiatan pengawasan dan regulasi. Tanki septik (septic tank) juga
termasuk ke dalamnya. Blok VIII terisi jika rincian kode sampel berinilai
3 atau merupakan sampel Indepth Study SEEA-Ocean Accounts.

50 | Buku Pedoman SINASI 2021


Rincian 1. Isikan total volume air limbah yang dibuang oleh
perusahaan/usaha selama tahun 2020 dalam satuan m3.
Air limbah adalah air buangan yang tidak lagi dibutuhkan oleh
pemilik atau pengguna.

Rincian 2. Isikan pembuangan air limbah selama tahun 2020 berdasarkan


tempat pembuangan.
Kolom (2). Tempat Pembuangan terdiri dari:
a. Laut / sungai / saluran air yang bermuara ke laut
Laut adalah ruang perairan di muka bumi yang
menghubungkan daratan dengan daratan dan bentuk-
bentuk alamiah lainnya, yang merupakan kesatuan
geografis dan ekologis beserta segenap unsur terkait, dan
yang batas dan sistemnya ditentukan oleh peraturan
perundang-undangan dan hukum internasional.
Sungai adalah aliran air di permukaan yang besar dan
berbentuk memanjang yang mengalir secara terus-
menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara).
Saluran air yang bermuara ke laut adalah aliran air yang
pada akhirnya akan bermuara ke laut.
b. Danau / waduk / bendungan / tanah
Danau adalah daerah perairan yang terbentuk secara
alami, berupa basin air yang sangat luas. Danau berbentuk
cekungan besar di permukaan bumi yang digenangi oleh
air bisa tawar ataupun asin yang seluruh cekungan
tersebut dikelilingi oleh daratan.
Waduk adalah danau alam atau danau buatan, kolam
penyimpan atau pembendungan sungai yang bertujuan

Buku Pedoman SINASI 2021 | 51


untuk menyimpan air. Waduk dapat dibangun di lembah
sungai pada saat pembangunan sebuah bendungan atau
penggalian tanah atau teknik konstruksi konvensional
seperti pembuatan tembok atau menuang beton.
Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun
untuk menahan laju air menjadi waduk, danau, atau
tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan
untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik
Tenaga Air. Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang
disebut pintu air untuk membuang air yang tidak
diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.
Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari
mineral dan bahan organik.
c. Saluran air limbah yang dikelola oleh perusahaan
pengelola limbah
Saluran pembuangan air limbah merupakan sarana
berupa tanah galian atau pipa dari semen atau pralon yang
berfungsi untuk membuang air cucian, air bekas mandi, air
kotor/bekas lainnya yang dikelola oleh perusahaan
pengelola limbah.
d. Bak penampungan / septic tank
Bak penampungan / septic tank (tangki septik) adalah
suatu kolam atau bak bersekat-sekat sehingga terbagi-
bagi dalam beberapa ruang, biasanya terdapat di bawah
tanah. Tangki septik merupakan tempat pembuangan
yang dibuat dengan bahan yang kedap air sehingga air
dalam tangki septik tidak dapat meresap ke tanah.

52 | Buku Pedoman SINASI 2021


e. Lainnya (tuliskan ….................................................)
Isi dan sebutkan di lainnya apabila pembuangan air limbah
dilakukan di luar pilihan di atas.
f. Jumlah
Total jumlah persentase adalah 100%.

Kolom (3). Persentase (persen)


Isikan persentase pembuangan air limbah di setiap pilihan
lokasi pembuangan di kolom (2).

Rincian 3. Isikan total sampah (limbah padat) yang dihasilkan


perusahaan/usaha selama tahun 2020 dalam satuan kg.
Limbah padat adalah sisa aktivitas manusia yang bersifat
padat terdiri atas zat organik dan zat anorganik yang dianggap
tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak
membahayakan lingkungan dan melindungi investasi
pembangunan. Limbah padat umumnya dalam bentuk sisa
makanan (limbah padat dapur), daun-daunan, ranting pohon,
kertas/karton, plastik, kain bekas, kaleng-kaleng, logam, drum,
debu sisa penyapuan, dan sebagainya.

Rincian 4. Isikan persentase jenis sampah (limbah padat)


perusahaan/usaha selama tahun 2020.
Kolom (2). Jenis sampah / limbah padat terdiri dari:
a. Limbah kimia dan layanan kesehatan
Limbah kimia merupakan sisa bahan dari sebuah
percobaan atau eksperimen yang menggunakan bahan-
bahan kimia. Bahan tersebut bisa berupa bahan kimia yang
sudah tidak bisa digunakan lagi. Termasuk desinfektan,

Buku Pedoman SINASI 2021 | 53


pelarut yang digunakan untuk keperluan laboratorium,
baterai, dan logam berat dari peralatan medis seperti
merkuri dari termometer yang rusak.
Limbah pelayanan kesehatan dapat mengandung cairan
tubuh seperti darah atau kontaminan lainnya. Undang-
undang Medical Waste Tracking Act tahun 1988
mendefinisikan limbah medis sebagai limbah yang
dihasilkan selama penelitian medis, pengujian, diagnosis,
imunisasi, atau perawatan manusia atau hewan. Beberapa
contohnya piring kultur, gelas, perban, sarung tangan,
benda tajam yang dibuang seperti jarum atau pisau bedah,
penyeka, dan tisu.
b. Limbah radioaktif
Limbah radioaktif adalah jenis limbah yang mengandung
atau terkontaminasi radionuklida pada konsentrasi atau
aktivitas yang melebihi batas yang diizinkan (clearance
level) yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Tenaga
Nuklir. Pengertian limbah radioaktif yang lain
mendefinisikan sebagai zat radioaktif yang sudah tidak
dapat digunakan lagi, dan/atau bahan serta peralatan yang
terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif dan sudah
tidak dapat difungsikan/dimanfaatkan.
c. Limbah metal/logam
Limbah metal/logam adalah limbah dengan material
(sebuah unsur, senyawa, atau paduan) yang biasanya keras
tak tembus cahaya, berkilau, dan memiliki konduktivitas
listrik dan termal yang baik. Logam umumnya liat—yaitu

54 | Buku Pedoman SINASI 2021


dapat ditempa atau ditekan permanen hingga berubah
bentuk tanpa patah atau retak—dan juga fusibel (bisa
dilelehkan) dan ulet (dapat ditarik hingga membentuk
kawat halus). Contohnya dapat berupa rantai, sendok,
pisau, setrika pakaian, penggaris, perhiasan, koin, dan pipa.
d. Limbah nonlogam yang dapat didaur ulang
Limbah nonlogam yang dapat didaur ulang dapat
berupa ban bekas/karet, busa, kain lap bekas yang telah
terkontaminasi oleh oli/pelarut, cat kering, dan lain-lain.
e. Peralatan dan kendaraan
Limbah peralatan dan kendaraan adalah limbah dari
peralatan dan kendaraan bekas.
f. Limbah hewan dan tumbuhan
Limbah hewan adalah sisa buangan dari suatu kegiatan
usaha peternakan seperti usaha pemeliharaan ternak,
rumah potong hewan, pengolahan produk ternak, dll.
Limbah tersebut meliputi limbah padat dan limbah cair
seperti feses, urine, sisa makanan, embrio, kulit telur,
lemak, darah, bulu, kuku, tulang, tanduk, dan lain-lain.
Limbah tumbuhan adalah limbah yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan misalnya enceng gondok, kiambang,
dan lain-lain.
g. Campuran limbah perumahan dan komersial
Campuran limbah perumahan dan komersial adalah
limbah yang berasal dari lingkungan perumahan/
pemukiman dan perdagangan atau jasa komersial, baik
warung, toko, ataupun pasar.

Buku Pedoman SINASI 2021 | 55


h. Limbah mineral dan tanah
Limbah mineral dan tanah misalnya adalah residu bauksit
atau lumpur merah (red mud) sisa hasil pengolahan pabrik
alumina.
i. Limbah pembakaran
Limbah pembakaran adalah limbah hasil pembakaran,
misalnya limbah pembakaran batu bara di Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang disebut Fly Ash Bottom Ash
atau FABA.
j. Lainnya
Limbah padat yang belum disebutkan di atas dapat diisi di
lainnya.
k. Jumlah
Total jumlah kuantitas dalam satuan kg.

Kolom (3). Kuantitas (kg)


Isikan kuantitas sampah / limbah padat dalam
satuan kg. Apabila ada yang menggunakan
satuan lain, maka dikonversikan ke kg.
Kolom (4). Persentase pembuangan sampah/limbah padat
yang didaur ulang/dimanfaatkan kembali oleh
pihak lain.
Kolom (5). Persentase pembuangan sampah/limbah padat
yang dibuang ke tempat pembuangan akhir.
Tempat pembuangan akhir (disingkat TPA)
adalah sarana fisik untuk berlangsungnya
kegiatan pembuangan akhir sampah. TPA

56 | Buku Pedoman SINASI 2021


merupakan mata rantai terakhir dari pengolahan
sampah perkotaan sebagai sarana lahan untuk
menimbun atau mengolah sampah.
Kolom (6). Persentase pembuangan sampah/limbah padat
yang dibuang ke sungai/laut/pesisir.
Kolom (7). Persentase pembuangan sampah/limbah padat
yang dibuang ke tempat lainnya selain yang
disebutkan di atas.
Kolom (8). Total
Total persentase adalah 100%.

Blok IX. CATATAN


Tujuan blok ini adalah untuk mencatat keterangan tambahan yang perlu
disampaikan untuk memperjelas isian di daftar, ataupun mencatat
kesulitan dan permasalahan yang timbul selama melakukan tugas
pencacahan di lapangan, seperti adanya kejadian yang ekstrim yang
dijumpai dilapangan dan sebagainya.

Blok X. Keterangan Pengesahan


Blok ini digunakan untuk mencatat keterangan mengenai nama, jabatan,
dan tandatangan yang bertanggung jawab dalam pengisian kuesioner ini
dari pihak perusahaan/usaha serta stempel/cap perusahaan/usaha.

Blok XI. Keterangan Petugas


Tujuan blok ini adalah untuk mencatat identitas pencacah dan pemeriksa.

Rincian 1. Tuliskan nama pencacah dan pemeriksa dengan jelas dan


lengkap.

Rincian 2. Tuliskan tanggal kegiatan pencacahan dan pemeriksaan


dengan benar.

Buku Pedoman SINASI 2021 | 57


58 | Buku Pedoman SINASI 2021
Lampiran 1. Cakupan Kegiatan/Lapangan Usaha SKNP 2021
Golongan
Kategori Uraian Ketentuan Sampel
Pokok
(1) (2) (3) (4)

A 01 Pertanian Tanaman, Sampel kecuali


Peternakan, Perburuan dan Pertanian Padi (01120)
Kegiatan YBDI dan Palawija (01135)
A 02 Kehutanan dan Penebangan
Kayu
B 07 Pertambangan Bijih Logam sampel di luar
perusahaan tbk
(terbuka) karena
sudah ada laporan
keuangan
B 08 Pertambangan dan Penggalian
Lainnya
B 09 Jasa Pertambangan
C 10 Industri Makanan
C 11 Industri Minuman
C 12 Industri Pengolahan Tembakau
C 13 Industri tekstil
C 14 Industri Pakaian Jadi
C 15 Industri Kulit, Barang dari Kulit
dan Alas Kaki
C 16 Industri Kayu, Barang dari
Kayu dan Gabus (Tidak
Termasuk Furnitur) dan Barang
Anyaman dari Bambu, Rotan
IMK dan IBS yang
dan Sejenisnya
bukan sampel survei
C 17 Industri Kertas dan Barang
Subject Matter
Dari Kertas
C 18 Industri Pencetakan dan
Reproduksi Media Rekaman
C 19 Industri Produk Dari Batu Bara
dan Pengilangan Minyak Bumi
C 20 Industri Bahan Kimia Dan
Barang Dari Bahan Kimia
C 21 Industri Farmasi, Produk Obat
Kimia Dan Obat Tradisional
C 22 Industri Karet, Barang Dari
Karet Dan Plastik

Buku Pedoman SINASI 2021 | 59


Golongan
Kategori Uraian Ketentuan Sampel
Pokok
C 23 Industri Barang Galian Bukan
Logam
C 24 Industri Logam Dasar
C 25 Industri Barang Logam, Bukan
Mesin Dan Peralatannya
C 26 Industri Komputer, Barang
Elektronik Dan Optik
C 27 Industri Peralatan Listrik
C 28 Industri Mesin Dan
Perlengkapan ytdl
C 29 Industri Kendaraan Bermotor,
Trailer Dan Semi Trailer IMK dan IBS yang
C 30 Industri Alat Angkutan Lainnya bukan sampel survei
C 31 Industri Furnitur Subject Matter
C 32 Industri pengolahan lainnya
C 33 Jasa reparasi dan pemasangan
mesin dan peralatan
D 35 Pengadaan Listrik, Gas, Pengadaan Gas dan
Uap/Air Panas Dan Udara Produksi Es
Dingin
E 37 Pengelolaan Limbah
E 38 Pengelolaan Sampah dan Daur
Ulang
E 39 Jasa Pembersihan dan
Pengelolaan Sampah Lainnya
F 43 Konstruksi Khusus
H 49 Angkutan Darat Dan Angkutan
Melalui Saluran Pipa
H 51 Angkutan Udara
H 52 Pergudangan Dan Jasa
Penunjang Angkutan
H 53 Pos Dan Kurir Sampel kecuali PT Pos
Indonesia
I 56 Penyediaan Makanan Dan
Minuman
J 58 Penerbitan
J 59 Produksi Gambar Bergerak,
Video Dan Program Televisi,
Perekaman Suara Dan
Penerbitan Musik
J 60 Penyiaran Dan Pemrograman Hanya penyiaran dan
pemrograman swasta
60 | Buku Pedoman SINASI 2021
Golongan
Kategori Uraian Ketentuan Sampel
Pokok
J 61 Telekomunikasi
J 62 Kegiatan Pemrograman,
Konsultasi Komputer Dan
Kegiatan YBDI
J 63 Kegiatan Jasa Informasi
K 64 Jasa Keuangan, Bukan Asuransi 64921 Pegadaian
Dan Dana Pensiun 64922 Pembiayaan
Konsumen
(Consumers Credit)
64923 Pembiayaan
Kartu Kredit (Credit
Card)
64929 Pembiayaan
Non Leasing Lainnya
64991 Modal Ventura
(Ventura Capital)
64993 Lembaga
Penjaminan -->
Contoh: Jamkrida
K 65 Asuransi, Reasuransi Dan Dana
Pensiun, Bukan Jaminan Sosial
Wajib
L 68 Real Estat Real Estat yang
Disewa (68110) dan
Real Estat Atas Balas
Jasa Fee atau Kontrak
(68200).
M 69 Jasa Hukum dan Akuntansi
M 70 Kegiatan Kantor Pusat dan
Konsultasi Manajemen
M 71 Jasa Arsitektur Dan Teknik
Sipil; Analisis Dan Uji Teknis
M 72 Penelitian Dan Pengembangan
Ilmu Pengetahuan
M 73 Periklanan Dan Penelitian
Pasar
M 74 Jasa profesional, ilmiah dan
teknis lainnya
M 75 Jasa Kesehatan Hewan
N 77 Jasa Persewaan dan Sewa
Guna Usaha Tanpa Hak Opsi
N 78 Jasa Ketenagakerjaan

Buku Pedoman SINASI 2021 | 61


Golongan
Kategori Uraian Ketentuan Sampel
Pokok
N 79 Jasa Agen Perjalanan,
Penyelenggara Tur Dan Jasa
Reservasi Lainnya
N 80 Jasa Keamanan dan
Penyelidikan
N 81 Jasa Untuk Gedung Dan
Pertamanan
N 82 Jasa Administrasi Kantor, Jasa
Penunjang Kantor Dan Jasa
Penunjang Usaha Lainnya
P 85 Jasa Pendidikan Jasa Pendidikan
Swasta
Q 86 Jasa Kesehatan Manusia Jasa Kesehatan Swasta
R 90 Kegiatan Hiburan, Kesenian
Dan Kreativitas
R 91 Perpustakaan, Arsip, Museum
Dan Kegiatan Kebudayaan
Lainnya
R 92 Kegiatan Perjudian Dan
Pertaruhan
R 93 Kegiatan Olahraga Dan
Rekreasi Lainnya
S 94 Kegiatan Keanggotaan Kecuali organisasi
Organisasi profesi, serikat buruh,
partai politik, dan LNP
lainnya
S 95 Jasa Reparasi Komputer Dan
Barang Keperluan Pribadi Dan
Perlengkapan Rumah Tangga
S 96 Jasa perorangan lainnya

62 | Buku Pedoman SINASI 2021


Lampiran 2. Cakupan Komoditas Sampel SKSJ 2021
No Kode
Urut SUT Deskripsi Produk Terpilih Gambar
2016
01 002 Jagung Jagung

02 010 Sayuran Daun Petsai/Sawi

03 012 Bawang Bawang putih/


Bawang bombay/
Bawang merah

04 015 Cabe dan Cabai rawit/Cabe


Paprika merah keriting

05 016 Jeruk Jeruk


(lokal/impor)

06 029 Kelapa dan Buah Buah Kelapa Tua


Penghasil
Minyak Lainnya

07 030 Kopi Bijih kopi basah/


Kering alami

Buku Pedoman SINASI 2021 | 63


No Kode
Urut SUT Deskripsi Produk Terpilih Gambar
2016
08 035 Karet Karet (Getah cair)

09 045 Kayu Kayu Akasia/


Pinus/ Cendana
gelondongan

10 050 Hasil Udang Segar


Penangkapan
dan Budidaya
Udang dan
Kruistasea
11 070 Pasir Alam Pasir Alam

12 082 Daging Mamalia, Daging Sapi Segar


Segar Atau
Dingin

13 083 Daging Unggas, Daging Ayam


Segar Atau Segar
Dingin

14 100 Tepung Terigu Tepung


dan Tepung Gandum/Tepung
Meslin Terigu

15 110 Makanan dan Abon/Dendeng


Masakan Olahan Sapi/ Bandeng
Presto

64 | Buku Pedoman SINASI 2021


No Kode
Urut SUT Deskripsi Produk Terpilih Gambar
2016
16 113 Produk Makanan Vetsin/Bumbu
Lainnya masak instan

17 114 Makanan Hewan Pakan


yang Diolah Ternak/Pakan
Kucing/Pakan
Anjing

18 120 Kain Tenun Kain


Tenun/Masker
Bedah

19 127 Barang Dari Kulit Tas Kulit dan kulit


dan Kulit Buatan buatan

20 134 Kertas Kertas Pulp

21 136 Produk Buku Tulis


Percetakan

22 141 Kimia Dasar Natrium


Anorganik Bicarbonat
(Baking
Soda)/Nitric Acid
(Sitrun)
23 143 Pupuk Pupuk

Buku Pedoman SINASI 2021 | 65


No Kode
Urut SUT Deskripsi Produk Terpilih Gambar
2016
24 150 Barang-Barang Minyak Atsiri
Kimia Lainnya (Minyak Kayu
Putih, Minyak
Gandapura)

25 158 Kaca dan Produk Kaca Lembaran


Kaca

26 159 Barang-Barang Mangkok/Piring


Dari Tanah Liat, dari porselen
Keramik dan
Porselen

27 167 Alat-Alat Dapur, Panci dan


Pertukangan, sejenisnya
Perabot
Rumahtangga
dan Kantor Dari
Logam
28 168 Barang-Barang Paku/Mur/Baut
Logam Lainnya

29 175 Batu Baterai dan Baterai/Aki


Aki

30 176 Kabel, Lampu Lampu


dan
Perlengkapan
Penerangan

66 | Buku Pedoman SINASI 2021


No Kode
Urut SUT Deskripsi Produk Terpilih Gambar
2016
31 177 Peralatan Rumah Kulkas/ Mesin
Tangga dan Cuci/ Freezer
Peralatan Listrik
Lainnya

32 178 Mesin Penggerak Turbin Air/turbin


Mula hidrolik

33 183 Kapal dan Perahu Kano


Perahu

34 193 Peralatan Mesin bor gigi/


Kedokteran Serta Kateter/Alat
Perlengkapannya Diagnostik Covid-
19

35 194 Barang-Barang Wig/Payung/Sapu


Hasil Industri
Pengolahan
Lainnya
36 230 Hasil-Hasil Buku pendidikan
Penerbitan

Buku Pedoman SINASI 2021 | 67


Lampiran 3. Cakupan Aktivitas Kelautan menurut KBLI 2009

1. Perikanan

Kode KBLI Uraian Full/ Scoping


Lapus 2009 Partial
A 01702 Penangkaran Satwa Liar Partial Lokasi di
laut/pesisir
A 03111 Penangkapan Pisces/Ikan Bersirip Full
di Laut
A 03112 Penangkapan Crustacea di Laut Full
A 03113 Penangkapan Mollusca di Laut Full
A 03114 Penangkapan/Pengambilan Algae Full
(Tumbuhan) di Laut
A 03115 Penangkapan/Pengambilan Benih Full
Ikan di Laut
A 03116 Penangkapan Echinodermata di Full
Laut
A 03117 Penangkapan Coelenterata di Full
Laut
A 03118 Penangkapan ikan Hias Laut Full
A 03119 Penangkapan Biota Air Lainnya di Full
Laut
A 03131 Jasa Sarana Produksi Partial Lokasi di
Penangkapan ikan di Laut darat
A 03132 Jasa Produksi Penangkapan Ikan Full
di Laut
A 03133 Jasa Pasca Panen Penangkapan Full
Ikan di Laut
A 03211 Pembesaran Ikan Laut Full
A 03212 Pembenihan Ikan Laut Full
A 03213 Budidaya Ikan Hias Air Laut Full
A 03214 Budidaya Karang (Coral) Full
A 03231 Jasa Sarana Produksi Budidaya Partial Lokasi di
Ikan Laut darat
A 03232 Jasa Produksi Budidaya Ikan Laut Full
A 03233 Jasa Pasca Panen Budidaya Ikan Full
Laut
A 03251 Pembesaran Ikan Air Payau Full
A 03252 Pembenihan Ikan Air Payau Full

68 | Buku Pedoman SINASI 2021


Kode KBLI Uraian Full/ Scoping
Lapus 2009 Partial
A 03261 Jasa Sarana Produksi Budidaya Partial Lokasi di
Ikan Air Payau darat
A 03262 Jasa Produksi Budidaya Ikan Air Full
Payau
A 03263 Jasa Pasca Panen Budidaya Ikan Full
Air Payau
G 46206 Perdagangan Besar Hasil N/A Lokasi di
Perikanan laut/pesisir
G 47215 Perdagangan Eceran Hasil N/A Lokasi di
Perikanan laut/pesisir
G 47753 Perdagangan Eceran Ikan Hias N/A Lokasi di
laut/pesisir
G 47815 Perdagangan Eceran Kaki Lima N/A Lokasi di
Dan Los Pasar Komoditi Hasil laut/pesisir
Perikanan

2. Energi dan Sumber Daya Mineral

Kode KBLI Uraian Full/ Scoping


Lapus 2009 Partial
B 06100 Pertambangan Minyak Bumi Partial Lokasi di
laut/pesisir
B 06201 Pertambangan Gas Alam Partial Lokasi di
laut/pesisir
B 06202 Pengusahaan Partial Lokasi di
Tenaga Panas Bumi laut/pesisir
B 07101 Pertambangan Pasir Besi N/A Lokasi di
laut/pesisir
B 07102 Pertambangan Bijih Besi N/A Lokasi di
laut/pesisir
B 07210 Pertambangan Bijih Uranium N/A Lokasi di
Dan Thorium laut/pesisir
B 07291 Pertambangan Bijih Timah N/A Lokasi di
laut/pesisir
B 07292 Pertambangan Bijih Timah N/A Lokasi di
Hitam laut/pesisir
B 07293 Pertambangan Bijih Bauksit N/A Lokasi di
laut/pesisir
B 07294 Pertambangan Bijih Tembaga N/A Lokasi di
laut/pesisir

Buku Pedoman SINASI 2021 | 69


Kode KBLI Uraian Full/ Scoping
Lapus 2009 Partial
B 07295 Pertambangan Bijih Nikel N/A Lokasi di
laut/pesisir
B 07296 Pertambangan Bijih Mangan N/A Lokasi di
laut/pesisir
B 07299 Pertambangan Bahan Galian N/A Lokasi di
Lainnya Yang Tidak laut/pesisir
Mengandung Bijih Besi
B 07301 Pertambangan Emas Dan N/A Lokasi di
Perak laut/pesisir
B 07309 Pertambangan Bijih Logam N/A Lokasi di
Mulia Lainnya laut/pesisir
B 08104 Penggalian Pasir Partial Lokasi di
laut/pesisir
B 08930 Ekstraksi Garam Full
B 08992 Penggalian Batu Bahan Partial Lokasi di
Industri laut/pesisir
B 09100 Jasa Pertambangan Minyak Partial Lokasi di laut
Bumi dan Gas Alam
B 09900 Jasa Pertambangan dan Partial Lokasi di pesisir
Penggalian Lainnya
C 19211 Industri Pemurnian Dan N/A Lokasi di
Pengilangan Minyak Bumi laut/pesisir atau
menggunakan
input dari hasil
penambangan
lepas pantai
C 19212 Industri Pemurnian Dan N/A Lokasi di
Pengolahan Gas Alam laut/pesisir atau
menggunakan
input dari hasil
penambangan
lepas pantai
D 35101 Pembangkitan Tenaga Listrik Partial Lokasi di pesisir
D 35103 Distribusi Tenaga Listrik Partial Lokasi di
daratan/laut/pe
sisir

70 | Buku Pedoman SINASI 2021


3. Industri Bioteknologi

Kode KBLI Uraian Full/ Scoping


Lapus 2009 Partial
C 10215 Industri Peragian/Fermentasi Full
Ikan
C 10295 Industri Peragian/Fermentasi Full
Biota Air Lainnya
C 20115 Industri Kimia Dasar Organik Partial Menyediakan
Yang Bersumber Dari Hasil output untuk
Pertanian industri di
laut/pesisir
C 20119 Industri Kimia Dasar Organik Partial Menyediakan
Lainnya output untuk
industri di
laut/pesisir
C 20232 Industri Bahan Kosmetik dan Partial Menyediakan
Kosmetik, termasuk Pasta output untuk
Gigi industri di
laut/pesisir
C 21011 Industri Bahan Farmasi Partial Menyediakan
output untuk
industri di
laut/pesisir
C 21012 Industri Produk Farmasi Partial Menyediakan
output untuk
industri di
laut/pesisir atau
menggunakan
natural input
dari laut
C 21021 Industri Simplisia (Bahan Partial Menyediakan
Obat Tradisional) output untuk
industri di
laut/pesisir atau
menggunakan
natural input
dari laut
C 21022 Industri Produk Obat Partial Menyediakan
Tradisional output untuk
industri di
laut/pesisir atau
menggunakan
natural input
dari laut
Buku Pedoman SINASI 2021 | 71
Kode KBLI Uraian Full/ Scoping
Lapus 2009 Partial
M 72102 Penelitian dan Partial Menggunakan
Pengembangan Ilmu input alam dari
Teknologi dan Rekayasa laut/pesisir

4. Industri Kelautan

Kode KBLI Uraian Full/ Scoping


Lapus 2009 Partial
C 13941 Industri Tali Partial Menyediakan
output untuk
industri
kelautan
(seperti tali
nylon)
C 13942 Industri Barang dari Tali Partial Menyediakan
output untuk
industri
kelautan
(seperti jaring
ikan, tali kapal)
C 20292 Industri Bahan Peledak Partial Menyediakan
output untuk
industri
kelautan
(seperti bom
ikan)
C 27403 Industri Peralatan N/A Menyediakan
Penerangan Untuk Alat output untuk
Transportasi industri di
laut/pesisir
C 28111 Industri Mesin Uap, Turbin N/A Menyediakan
dan Kincir output untuk
industri di
laut/pesisir
C 28113 Industri Komponen dan Suku N/A Menyediakan
Cadang Mesin dan Turbin output untuk
industri di
laut/pesisir
C 28130 Industri Pompa Lainnya, N/A Menyediakan
Kompresor, Kran dan output untuk
Klep/Katup industri di
laut/pesisir

72 | Buku Pedoman SINASI 2021


Kode KBLI Uraian Full/ Scoping
Lapus 2009 Partial
C 28140 Industri Bearing, Roda Gigi N/A Menyediakan
dan Elemen Penggerak Mesin output untuk
industri di
laut/pesisir
C 30111 Industri Kapal dan Perahu Partial Menyediakan
output untuk
industri di
laut/pesisir
C 30112 Industri Bangunan Lepas Partial Terletak di
Pantai dan Bangunan laut/pesisir
Terapung
C 30113 Industri Peralatan, Partial Menyediakan
Perlengkapan dan Bagian output untuk
Kapal industri di
laut/pesisir
C 30120 Industri Pembuatan Kapal Partial Menyediakan
Pesiar dan Perahu untuk output untuk
Olahraga industri di
laut/pesisir
C 33151 Jasa Reparasi Kapal, Perahu Partial Lokasi di pesisir
dan Bangunan Terapung
E 38303 Pemotongan Kapal (Ship Partial Lokasi di pesisir
Breaking)
F 43309 Penyelesaian Konstruksi N/A Lokasi di
Bangunan Lainnya laut/pesisir

5. Jasa Kelautan

Kode KBLI Uraian Full/ Scoping


Lapus 2009 Partial
E 36001 Penampungan, Penjernihan, Partial Menyediakan
dan Penyaluran Air Bersih output untuk
industri
kelautan
E 36002 Penampungan dan Partial Menyediakan
Penyaluran Air Baku output untuk
industri
kelautan
E 36003 Jasa Penunjang Pengadaan Partial Menyediakan
Air output untuk

Buku Pedoman SINASI 2021 | 73


Kode KBLI Uraian Full/ Scoping
Lapus 2009 Partial
industri
kelautan
E 37000 Pengelolaan Limbah Partial Menyediakan
output untuk
industri
kelautan
E 39000 Jasa Pembersihan dan N/A Menyediakan
Pengelolaan Sampah Lainnya output untuk
industri di laut
E 43291 Instalasi Mekanikal Partial Menyediakan
output untuk
industri
kelautan
E 43292 Instalasi Meteorologi, Partial Lokasi di pesisir
Klimatologi, dan Geofisika
E 43299 Instalasi Konstruksi Lainnya Partial Lokasi di pesisir
YTDL
F 42214 Konstruksi Telekomunikasi Partial Lokasi di pesisir
Sarana Bantu Navigasi Laut
dan Rambu Sungai
F 42913 Konstruksi Bangunan Partial Lokasi di pesisir
Pelabuhan Perikanan
F 42915 Pengerukan Partial Menggunakan
input alam dari
laut/pesisir
F 43110 Pembongkaran Partial Lokasi di pesisir

F 43120 Penyiapan Lahan Partial Lokasi di


laut/pesisir
F 43213 Instalasi Navigasi Laut dan Partial Menyediakan
Sungai output untuk
industri di
laut/pesisir
F 43223 Instalasi Minyak Dan Gas Partial Menyediakan
output untuk
industri di
laut/pesisir
F 43901 Pemasangan Pondasi Dan Partial Lokasi di pesisir
Pilar
F 43902 Pemasangan Perancah Partial Lokasi di pesisir
(Steiger)

74 | Buku Pedoman SINASI 2021


Kode KBLI Uraian Full/ Scoping
Lapus 2009 Partial
F 43903 Pemasangan Atap/Roof Partial Lokasi di pesisir
Covering
F 43904 Pemasangan Kerangka Baja Partial Lokasi di pesisir

F 43905 Penyewaan Alat Konstruksi Partial Menyediakan


Dengan Operator output untuk
industri di
laut/pesisir
F 43909 Konstruksi Khusus Lainnya Partial Lokasi di pesisir
Ytdl
G 46592 Perdagangan Besar Alat Partial Menyediakan
Transportasi Laut, Suku output untuk
Cadang, dan industri
Perlengkapannya kelautan
G 47737 Perdagangan Eceran Partial Menyediakan
Pembungkus dari Plastik output untuk
industri
kelautan
H 49300 Angkutan Melalui Saluran Partial Lokasi di pesisir
Pipa
H 50211 Angkutan Sungai dan Danau N/A Lokasi di pesisir
untuk Penumpang dengan
Trayek Tetap dan Teratur
H 50212 Angkutan Sungai dan Danau N/A Lokasi di pesisir
untuk Penumpang dengan
Trayek Tidak Tetap dan Tidak
Teratur
H 50213 Angkutan Sungai dan Danau N/A Lokasi di pesisir
dengan Trayek Tidak Tetap
dan Tidak Teratur untuk
Wisata
H 50214 Angkutan Penyeberangan N/A Lokasi di pesisir
Umum Antar Provinsi untuk
Penumpang
H 50215 Angkutan Penyeberangan N/A Lokasi di
Perintis Antar Provinsi untuk laut/pesisir
Penumpang
H 50216 Angkutan Penyeberangan N/A Lokasi di
Umum Antar laut/pesisir
Kabupaten/Kota untuk
Penumpang
H 50217 Angkutan Penyeberangan N/A Lokasi di
Perintis Antar laut/pesisir
Buku Pedoman SINASI 2021 | 75
Kode KBLI Uraian Full/ Scoping
Lapus 2009 Partial
Kabupaten/Kota untuk
Penumpang
H 50218 Angkutan Penyeberangan N/A Lokasi di
Umum Dalam laut/pesisir
Kabupaten/Kota untuk
Penumpang
H 50219 Angkutan Penyeberangan N/A Lokasi di
Lainnya untuk Penumpang laut/pesisir
Termasuk Penyeberangan
Antar Negara
H 50221 Angkutan Sungai dan Danau N/A Lokasi di pesisir
untuk Barang Umum dan
atau Hewan
H 50222 Angkutan Sungai dan Danau N/A Lokasi di pesisir
untuk Barang Khusus
H 50223 Angkutan Sungai dan Danau N/A Lokasi di pesisir
untuk Barang Berbahaya
H 50224 Angkutan Penyeberangan N/A Lokasi di
Umum Antar Provinsi untuk laut/pesisir
Barang
H 50225 Angkutan Penyeberangan N/A Lokasi di
Perintis Antar Provinsi untuk laut/pesisir
Barang
H 50226 Angkutan Penyeberangan N/A Lokasi di
Umum Antar laut/pesisir
Kabupaten/Kota untuk
Barang
H 50227 Angkutan Penyeberangan N/A Lokasi di
Perintis Antarkabupaten/Kota laut/pesisir
untuk Barang
H 50228 Angkutan Penyeberangan N/A Lokasi di
Umum Dalam laut/pesisir
Kabupaten/Kota Untuk
Barang
H 50229 Angkutan Penyeberangan N/A Lokasi di
Lainnya Untuk Barang laut/pesisir
Termasuk Penyeberangan
Antarnegara
H 52101 Pergudangan Partial Lokasi di pesisir

H 52102 Jasa Cold Storage Partial Lokasi di pesisir

76 | Buku Pedoman SINASI 2021


Kode KBLI Uraian Full/ Scoping
Lapus 2009 Partial
H 52103 Jasa Bounded Warehousing Partial Lokasi di pesisir
atau Wilayah Kawasan Berikat
H 52109 Jasa Pergudangan lainnya Partial Lokasi di pesisir

H 52222 Jasa Pelayanan Partial Terletak di


Kepelabuhanan Sungai dan laut/pesisir
Danau
H 52223 Jasa Pelayanan Partial Terletak di
Kepelabuhanan laut/pesisir
Penyeberangan
I 5511 Hotel Bintang Partial Lokasi di pesisir

I 5512 Hotel Melati Partial Lokasi di pesisir

I 5513 Pondok Wisata (Home stay) Partial Lokasi di pesisir

I 5519 Penyediaan Akomodasi Partial Lokasi di pesisir


Jangka Pendek Lainnya
I 5519 Penyediaan Akomodasi Partial Lokasi di pesisir
Jangka Pendek Lainnya
I 55900 Penyediaan Akomodasi Partial Lokasi di pesisir
Lainnya
I 56101 Restoran Partial Lokasi di pesisir
/ menggunakan
input dari laut
I 56102 Warung Makan Partial Lokasi di pesisir
/ menggunakan
input dari laut
I 56103 Kedai makanan Partial Lokasi di pesisir
/ menggunakan
input dari laut
I 56104 Penyediaan Makanan Partial Lokasi di pesisir
Keliling/Tidak Tetap / menggunakan
input dari laut
I 56210 Jasa Boga untuk Suatu Event Partial Lokasi di pesisir
Tertentu (Event Catering) / menggunakan
input dari laut
I 56290 Penyediaan Makanan Lainnya N/A Lokasi di pesisir
/ menggunakan
input dari laut
I 56301 Bar Partial Lokasi di pesisir

I 56302 Kelab Malam atau Diskotik Partial Lokasi di pesisir


yang Utamanya Menyediakan
Minuman
Buku Pedoman SINASI 2021 | 77
Kode KBLI Uraian Full/ Scoping
Lapus 2009 Partial
I 56303 Rumah Minum/Kafe Partial Lokasi di pesisir

I 56304 Kedai Minuman Partial Lokasi di pesisir

I 56305 Rumah/Kedai Obat Partial Lokasi di pesisir


Tradisional
I 56306 Penyediaan Minuman Partial Lokasi di pesisir
Keliling/Tempat Tidak Tetap
J 63111 Kegiatan Pengolahan Data Partial Menyediakan
output untuk
industri di laut
J 63112 Kegiatan Penyimpanan Data Partial Menyediakan
di Server (Hosting) dan output untuk
Kegiatan YBDI industri di laut
K 65121 Asuransi Non Jiwa Partial Menyediakan
Konvensional output untuk
industri di laut
K 65122 Asuransi Non Jiwa Syariah Partial Menyediakan
output untuk
industri di laut
M 70202 Jasa Konsultasi Transportasi N/A Menyediakan
output untuk
industri di
laut/pesisir
M 71100 Jasa Arsitektur dan Teknik Partial Menyediakan
Sipil serta Konsultasi teknis output untuk
YBDI industri di laut
M 71202 Jasa Pengujian Laboratorium N/A Menyediakan
output untuk
industri di
laut/pesisir
M 74909 Jasa Profesional, Ilmiah, dan Partial Lokasi di
Teknis Lainnya Ytdl darat/pesisir
N 77303 Jasa Persewaan dan Sewa N/A Lokasi pesisir
Guna Usaha Tanpa Hak Opsi
Alat Transportasi Air
N 81290 Jasa Kebersihan Bangunan N/A Menyediakan
Dan Industri Lainnya output untuk
industri di
laut/pesisir
P 85210 Jasa Pendidikan Menengah Partial Lokasi di pesisir
Umum/Madrasah Aliyah
Pemerintah
78 | Buku Pedoman SINASI 2021
Kode KBLI Uraian Full/ Scoping
Lapus 2009 Partial
P 85220 Jasa Pendidikan Menengah Partial Lokasi di pesisir
Umum/Madrasah Aliyah
Swasta
P 85230 Jasa Pendidikan Menengah Partial Menyediakan
Kejuruan dan output untuk
Teknik/Madrasah Aliyah industri di
Kejuruan Pemerintah laut/pesisir
P 85240 Jasa Pendidikan Menengah Partial Menyediakan
Kejuruan dan output untuk
Teknik/Madrasah Aliyah industri di
Kejuruan Swasta laut/pesisir
P 85311 Jasa Pendidikan Tinggi Partial Menyediakan
Program Gelar Pemerintah output untuk
industri di laut
P 85312 Jasa Pendidikan Tinggi Partial Menyediakan
Program Non Gelar output untuk
Pemerintah industri di laut
P 85321 Jasa Pendidikan Tinggi Partial Menyediakan
Program Gelar Swasta output untuk
industri di laut
P 85322 Jasa Pendidikan Tinggi Partial Menyediakan
Program Non Gelar Swasta output untuk
industri di laut
P 85410 Jasa Pendidikan Olahraga Partial Menyediakan
dan Rekreasi output untuk
industri di laut
P 85497 Jasa Pendidikan Teknik Partial Menyediakan
Swasta output untuk
industri di
laut/pesisir
P 85499 Jasa Pendidikan Lainnya Partial Menyediakan
Swasta output untuk
industri di
laut/pesisir

Buku Pedoman SINASI 2021 | 79


6. Wisata Bahari

Kode KBLI Uraian Full/ Scoping


Lapus 2009 Partial
L 68120 Kawasan Pariwisata Partial Lokasi di
laut/pesisir
N 77210 Jasa Persewaan dan Sewa N/A Lokasi pesisir
Guna Usaha Tanpa Hak Opsi
Alat Rekreasi dan Olahraga
N 79111 Jasa Agen Perjalanan Wisata Partial Menyediakan
output untuk
industri di
laut/pesisir
N 79910 Jasa Informasi Pariwisata Partial Menyediakan
output untuk
industri di laut
N 91034 Taman Wisata Alam (TWA) Partial Menyediakan
output untuk
industri di
laut/pesisir
N 91036 Taman Laut Partial Menyediakan
output untuk
industri di laut
R 93232 Taman Rekreasi/Taman Partial Lokasi di pesisir
Wisata
R 93242 Wisata Selam Partial Lokasi di pesisir

R 93243 Dermaga Marina Partial Lokasi di pesisir

R 93249 Wisata Tirta Lainnya Partial Lokasi di pesisir

R 79120 Jasa Biro Perjalanan Wisata Partial Lokasi di pesisir

R 81300 Jasa Perawatan dan Partial Lokasi di pesisir


Pemeliharaan Taman
R 91021 Museum yang Dikelola Partial Lokasi di
Pemerintah laut/pesisir
R 91022 Museum yang Dikelola Full
Swasta
R 91023 Peninggalan Sejarah yang Partial Lokasi di pesisir
Dikelola Pemerintah
R 91024 Peninggalan Sejarah yang Partial Lokasi di pesisir
Dikelola Swasta
R 91025 Taman Budaya Partial Lokasi di pesisir

R 91029 Wisata Budaya Lainnya Partial Lokasi di pesisir

80 | Buku Pedoman SINASI 2021


Kode KBLI Uraian Full/ Scoping
Lapus 2009 Partial
R 93121 Kelab Sepak Bola Partial Lokasi di pesisir

R 93122 Kelab Golf Partial Lokasi di pesisir

R 93123 Kelab Renang Partial Lokasi di pesisir

R 93124 Kelab Tenis Lapangan Partial Lokasi di pesisir

R 93125 Kelab TInju Partial Lokasi di pesisir

R 93126 Kelab Bela Diri Partial Lokasi di pesisir

R 93127 Kelab Kebugaran/Fitness dan Partial Lokasi di


Binaraga laut/pesisir
R 93128 Kelab Bowling Partial Lokasi di
laut/pesisir
R 93129 Kelab Olahraga Lainnya Full

R 93210 Kegiatan Taman Bertema Partial Lokasi di


atau Taman Hiburan laut/pesisir
R 93291 Kelab Malam dan atau Partial Lokasi di pesisir
Diskotik
R 93292 Karaoke Partial Lokasi di pesisir

R 93293 Usaha Arena Permainan Partial Lokasi di pesisir

R 93299 Kegiatan Hiburan dan Partial Lokasi di pesisir


Rekreasi Lainnya Ytdl

7. Perhubungan Laut

Kode KBLI Uraian Full/ Scoping


Lapus 2009 Partial
F 42912 Konstruksi Bangunan Partial Lokasi di pesisir
Pelabuhan Bukan Perikanan
H 50111 Angkutan Laut Domestik Full
Umum Liner untuk
Penumpang
H 50112 Angkutan Laut Domestik Full
Umum Tramper untuk
Penumpang
H 50113 Angkutan Laut Domestik Full
Khusus untuk Wisata
H 50114 Angkutan Laut Domestik Full
Perintis untuk Penumpang

Buku Pedoman SINASI 2021 | 81


Kode KBLI Uraian Full/ Scoping
Lapus 2009 Partial
H 50121 Angkutan Laut Internasional Full
Umum Liner untuk
Penumpang
H 50122 Angkutan Laut Internasional Full
Umum Tramper untuk
Penumpang
H 50123 Angkutan Laut Internasional Full
Khusus untuk Wisata
H 50131 Angkutan Laut Domestik Full
Umum Liner untuk Barang
H 50132 Angkutan Laut Domestik Full
Umum Tramper untuk
Barang
H 50133 Angkutan Laut Domestik Full
Khusus untuk Barang
H 50134 Angkutan Laut Domestik Full
Perintis untuk Barang
H 50135 Angkutan Laut Domestik Full
Pelayaran Rakyat
H 50141 Angkutan Laut Internasional Full
Umum Liner untuk Barang
H 50142 Angkutan Laut Internasional Full
Umum Tramper untuk
Barang
H 50143 Angkatan Laut Internasional Full
Khusus untuk Barang
H 50144 Angkutan Laut Internasional Full
Pelayaran Rakyat
H 52221 Jasa Pelayanan Partial Terletak di
Kepelabuhanan Laut laut/pesisir
H 52229 Jasa Penunjang Angkutan Air Partial Lokasi di
Lainnya laut/pesisir
H 52240 Penanganan Kargo (Bongkar Partial Lokasi di pesisir
Muat Barang)
H 52291 Jasa Pengurusan Transportasi Partial Menyediakan
(JPT) output untuk
industri di laut
H 52293 Jasa Ekspedisi Muatan Kapal Partial Terletak di
(EMKL) laut/pesisir
H 52299 Jasa Penunjang Angkutan Partial Lokasi di
Lainnya Ytdl laut/pesisir

82 | Buku Pedoman SINASI 2021


8. Bangunan Laut

Kode KBLI Uraian Full/ Scoping


Lapus 2009 Partial
F 42911 Konstruksi Bangunan Partial Lokasi di pesisir
Prasarana Sumber Daya
Air
F 42914 Konstruksi Bangunan Partial Lokasi di pesisir
Pengolahan dan
Penampungan Barang
Minyak dan Gas

9. Pertahanan, Keamanan, Penegakan Hukum dan Keselamatan di Laut

Kode KBLI Uraian Full/ Partial Scoping


Lapus 2009
O 84116 Lembaga Partial Lokasi di pesisir /
Pemerintah Non menyediakan
Departemen output untuk
Dengan Tugas industri di
Khusus laut/pesisir
O 84131 Kegiatan Partial Lokasi di pesisir /
Lembaga menyediakan
Pemerintahan output untuk
Bidang Pertanian industri di
laut/pesisir
O 84137 Kegiatan Partial Lokasi di pesisir /
Lembaga menyediakan
Pemerintahan output untuk
Bidang industri di
Perhubungan laut/pesisir
O 84221 Lembaga Partial Lokasi di pesisir /
Pertahanan dan menyediakan
Angkatan output untuk
Bersenjata industri di
laut/pesisir
O 84224 Angkatan Laut Full

O 84231 Kepolisian Partial Lokasi di pesisir /


menyediakan
output untuk
industri di
laut/pesisir

Buku Pedoman SINASI 2021 | 83


Lampiran 4. Alokasi Sampel SKNP 2021 menurut Provinsi dan Kategori

84 | Buku Pedoman SKSJ 2021


Lampiran 5. Alokasi Sampel SKSJ 2021 (Pedagang Besar) menurut Provinsi dan Komoditas Terpilih

Buku Pedoman SKSJ 2021 | 85


Lampiran 5. Alokasi Sampel SKSJ 2021 (Pedagang Besar) menurut Provinsi dan Komoditas Terpilih

86 | Buku Pedoman SKSJ 2021


Lampiran 5. Alokasi Sampel SKSJ 2021 (Pedagang Eceran) menurut Provinsi dan Komoditas Terpilih

Buku Pedoman SKSJ 2021 | 87


Lampiran 5. Alokasi Sampel SKSJ 2021 (Pedagang Eceran) menurut Provinsi dan Komoditas Terpilih

88 | Buku Pedoman SKSJ 2021


Lampiran 6. Alokasi Sampel Indepth Study SEEA-Ocean Accounts 2021
menurut Provinsi dan Aktivitas Kelautan

Jenis Aktivitas Kelautan


No Provinsi Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 Aceh 20 19 1 1 2 1 4 1 1 50
2 Jambi 20 19 1 1 2 1 4 1 1 50
3 Bengkulu 20 19 1 1 2 1 4 1 1 50
4 Lampung 20 19 1 1 2 1 4 1 1 50
Kepulauan
5 20 19 1 1 2 1 4 1 1 50
Riau
DI
6 20 19 1 1 2 1 4 1 1 50
Yogyakarta
7 Jawa Timur 20 19 1 1 2 1 4 1 1 50
8 Banten 20 19 1 1 2 1 4 1 1 50
Nusa
9 Tenggara 20 19 1 1 2 1 4 1 1 50
Timur
Kalimantan
10 20 19 1 1 2 1 4 1 1 50
Barat
Kalimantan
11 20 19 1 1 2 1 4 1 1 50
Timur
Sulawesi
12 20 19 1 1 2 1 4 1 1 50
Utara
Sulawesi
13 20 19 1 1 2 1 4 1 1 50
Selatan
14 Gorontalo 20 19 1 1 2 1 4 1 1 50
Sulawesi
15 20 19 1 1 2 1 4 1 1 50
Barat
16 Maluku 20 19 1 1 2 1 4 1 1 50
17 Papua 20 19 1 1 2 1 4 1 1 50
TOTAL 340 323 17 17 34 17 68 17 17 850

Buku Pedoman SINASI 2021 | 89


90 | Buku Pedoman SKSJ 2021
Buku Pedoman SINASI 2021 | 91

Anda mungkin juga menyukai