PENYUSUNAN TABEL
SUT DAN TABEL I-O
Oleh Rudiansyah
Pontianak, 3 Desember 2019
TAHAPAN PENYUSUNAN SUT
REGIONAL
1. Klasifikasi
2. Framework
3. Tabel Supply
4. Tabel Use
5. Menggabungkan Supply dan Use menjadi SUT Putaran 0
(unbalance baris)
6. SUT Putaran 1 (balance baris) perlu rambu-rambunya
7. SUT Putaran 2 (balance kolom) perlu rambu-rambunya
8. Dan seterusnya, tergantung ketersedian waktu
9. SUT Final
1. KLASIFIKASI SUT
• Industri adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pelaku
ekonomi (institusi) untuk menghasilkan barang dan jasa
(produk). Manual ISIC rev 4 atau KBLI 2015
Changes in inventories
O L O
D at basic prices D at purchasers’ prices A
L
Government FCe
U S U
C U C
NPISHs FCe
T T U
P
Valuables
S
H H F Ce
P
E
L
Y
Total intermediate
TOTAL OUTPUT consumption
GVA (Production) GVA (Expenditure)
Equal equals
Final Expenditure
TOTAL INPUT less
Imports
INDUSTRY
Equal
S Compensation of employees
E
C
Other net taxes on production
T Gross operating surplus
O
R GVA (Income)
FRAMEWORK TABEL SUPPLY, 52 INDUSTRI X 65 PRODUK
Impor
Marjin Perdagangan dan
Pengangkutan
Luar negeri Antar propinsi
Total
Total
Output
Supply
PRODU Domestik Total
I N D U S T R I
K Impor Marjin Total
Marjin Marjin
barang jasa barang jasa Pengan (TTMma
PB PE
gkutan rjin
1 2 ….... 51 52 6001 4011 4021 4012 4022 409 501 502 503 509 700
2
....
64
65
6002
FRAMEWORK TABEL USE, 52 INDUSTRI X 65 PRODUK
Ekspor
Perubah
Total Antar Total
PKLN an Luar negeri Total Kons Total
PRODU I N D U S T R I Kons PKRT PKP PMTB propinsi
PRT inventor Use
K Antara Ekspo Akhir
i barang jasa barang jasa
r
1 ..... 51 52 180 3011 3012 302 303 304 3051 3061 3052 3062 3056 309 310
1
2
….
65
190
201
202
203
204
205
209
210
3. PENYUSUNAN TABEL SUPPLY
REGIONAL 2016
Tabel supply 52 industry Data SE2016 (non-pertanian), Data ST
2013 (pertanian, untuk strukturnya, levelnya dari sumber lain)
Impor luar negeri barang alokasi BPS RI
Impor antar wilayah barang dan jasa SE2016 simopel dll
Untuk ekspor impor barang/jasa sektor transportasi menarik untuk
didiskusikan
Penyusunan TTM Matriks Perdagangan dan Pengangkutan bisa
meminjam rasio dari nasional/dari provinsi terdekat (jika data tidak
tersedia)
4. PENYUSUNAN TABEL USE
REGIONAL
Untuk Industrinya strukturnya menggunakan data
SE2016
PKRT Susenas
PMTB Survei PMTB
Ekspor barang dan jasa luar negeri Alokasi BPS R)
Ekspor barang dan jasa antar wilayah SE2016,
simopel, survei outbond & inbond, dll
Untuk perubahan inventori, survei inventori atau
residual
5. MENGGABUNGKAN SUPPLY DAN USE
MENJADI SUT (PUTARAN 0)
Jika tidak sama maka total input nya disamakan dengan output
dan selisihnya dialokasikan ke setiap struktur input atau pada
surplus usaha.
6. PUTARAN 1 (REKON BARIS)
Mem-banlance-kan setiap baris pada tabel supply dan use
Tabel supply: menguji kelayakan dan kewajaran setiap
produk dihasilkan oleh industri dan diimpor.
Tabel use: menguji kelayakan dan kewajaran setiap produk
digunakan oleh industri dan digunakan sebagai final use
Kelayakan : produk ybs benar2 dihasilkan oleh industri
Kewajaran : produk ybs nilainya wajar dihasilkan oleh
industri
FRAMEWORK TABEL USE, 52 INDUSTRI X 65 PRODUK
Ekspor
Total Un
Total Kons PKLNP Total
I N D U S T R I PKRT Luar negeri Antar propinsi Total Kons balance
PRODUK Antara RT Use
Akhir kolom
barang jasa barang jasa Ekspor
1 ..... 51 52 180 3011 3012 3051 3061 3052 3062 3056 309 310 800
1
2
….
65
190
201
205
209
210
220
230
7. PUTARAN 2 (REKON
KOLOM)
Mem-banlance-kan setiap kolom pada tabel supply dan use
Tabel supply: menguji kelayakan dan kewajaran setiap
industri menghasilkan produk-produk tertentu
Tabel use: menguji kelayakan dan kewajaran setiap industri
menggunakan produk-produk tertentu dalam proses produksi
Kelayakan : industri ybs benar2 menghasilkan produk
tertentu
Kewajaran : industri ybs nilainya wajar menghasilkan
produk tertentu
8. PUTARAN SELANJUTNYA
Proses rekonsiliasi terus sampai dilakukan sampai
baris dan kolom balance.
Banyak putaran yang diperlukan sangat tergantung
dari waktu yang tersedia.
Jika unbalance sudah kecil maka dapat dilakukan
balancing nya dengan metode RAS atau manual
Pada akhirnya dipereloh SUT yang balance, layak
dan wajar
TAHAPAN PENYUSUNAN TABEL I-O
1. Klasifikasi
2. Framework
3. Transformasi Tabel SUT ke Tabel I-O
1. KLASIFIKASI
Ada dua pilihan klasifikasi:
a. Produk x Produk atau
b. Industri x Industri
Jika Produk x Produk maka membuat bridging
industri ke produk
Jika Industri x Industri maka membuat bridging ke
industri
Contoh Bridging dari Industri ke Produk
Industri Produk
Kode Uraian Kode Uraian
1 Tanaman Pangan 1 Padi
2 Jagung
3 Tanaman Umbi-umbian Palawija
4 Tanaman Kacang kacangan dan Serelia lainnya
2 Tanaman Hortikultura 5 Tanaman Hortikultura Semusim
3 Tanaman Perkebunan 6 Tanaman Perkebunan Semusim
2 Tanaman Hortikultura 7 Tanaman Hortikultura Tahunan dan Lainnya
3 Tanaman Perkebunan 8 Karet
9 Kelapa sawit
10 Tanaman Perkebunan Tahunan Lainnya
4 Peternakan 11 Peternakan
5 Jasa Pertanian dan Perburuan 12 Jasa Pertanian dan Perburuan
6 Kehutanan dan Penebangan Kayu 13 Kehutanan dan Penebangan Kayu
7 Perikanan 14 Perikanan
8 Pertambangan Minyak & Gas Bumi 15 Minyak mentah dan kondensat
16 Gas alam
17 Hasil pengusahaan tenaga panas bumi
... ..... …. …......
52 65
Klasifikasi Tabel I-O, 65 Produk X 65 Produk
Produk
Kode Uraian
1 Padi
2 Jagung
3 Tanaman Umbi-umbian Palawija
4 Tanaman Kacang kacangan dan Serelia lainnya
5 Tanaman Hortikultura Semusim
6 Tanaman Perkebunan Semusim
7 Tanaman Hortikultura Tahunan dan Lainnya
8 Karet
9 Kelapa sawit
10 Tanaman Perkebunan Tahunan Lainnya
11 Peternakan
12 Jasa Pertanian dan Perburuan
13 Kehutanan dan Penebangan Kayu
14 Perikanan
15 Minyak mentah dan kondensat
16 Gas alam
17 Hasil pengusahaan tenaga panas bumi
…. …......
65
2. FRAMEWORK TABEL I-O, 65 PRODUK X 65 PRODUK
Total Total Marjin
Total Output Total
PRODUK Kons PKRT ….. Ekspor Kons Impor Perg &
PRODUK Use Domestik Supply
Antara Akhir Pengk
Model A
Each product is produced in its own specific way,
Product technology
irrespective of the industry where it is produced.
Techno Negative elements may occur
logy Model B
Each industry has its own specific way of production,
Industry technology
irrespective of its product mix.
No negative elements
Model C
Each industry has its own
specific sales structure,
Fixed industry sales structure
irrespective of its product mix.
Negative elements may
Sales occur
structure Model D
Each product has its own
specific sales structure,
Fixed product sales structure
irrespective of the industry
where it is produced. No
negative elements
Jika klasifikasi yang digunakan adalah produk- produk,
misal 65x65 produk, maka tabel use, kolom industri
harus dilakukan disagregasi menjadi 65 produk.