Anda di halaman 1dari 26

PEMANFAATAN TABEL

INPUT-OUTPUT DALAM
ANALISIS JASA LOGISTIK

Buyung Airlangga
Direktur Neraca Pengeluaran

Sumber Gambar: https://www.pexels.com/photo/aerial-view-of-cityscape-2116719/


20 Oktober 2022
PENJELASAN SINGKAT
BAGIAN
TABEL I-O
01
KONSEP DAN DEFINISI TABEL I-O
Tabel I-O merupakan uraian statistik dalam bentuk matriks yang menyajikan
data-data atau informasi tentang transaksi barang dan jasa serta
keterkaitan antar satuan kegiatan ekonomi di dalam suatu wilayah pada
suatu periode waktu tertentu.

3 Asumsi Dasar :

Homogenity Proportionality Additivity


Setiap sektor ekonomi hanya Input dan output setiap sektor mengikuti Total efek dari kegiatan produksi di
memproduksi satu jenis prinsip fungsi linier dimana kenaikan dan berbagai sektor merupakan penjumlahan
barang/jasa dengan susunan penurunan output suatu sektor dari efek kegiatan masing-masing sektor
input tunggal (seragam) sebanding dengan input yang digunakan yang terpisah
KERANGKA KERJA TABEL I-O
Produk Permintaan Akhir
(Industri) atas dasar harga pembeli

Margin Perdagangan & Biaya Angkut


KUADRAN I KUADRAN II

Pajak (kurang subsidi) atas produk


KUADRAN I
1

Pembentukan Modal Tetap Bruto


Menunjukkan
keterkaitan antar sektor

Total Permintaan Antara


(Industri)

Total Permintaan Akhir


Konsumsi Rumahtangga
ekonomi di dalam
Produk

Permintaan Antara

Ekspor Barang dan Jasa

Impor Barang dan Jasa


Konsumsi Pemerintah
(barang&jasa dari produksi domestik atas proses produksi

Perubahan Inventori
dasar harga dasar)

Total Penyediaan
Total Permintaan

TOTAL OUTPUT
KUADRAN II
2 Menunjukkan
penggunaan barang &
jasa yang tidak
digunakan dalam proses
Impor Barang & jasa
produksi
Pajak (kurang subsidi) atas produk
Total konsumsi antara KUADRAN III
Kompensasi pekerja 3 Menunjukkan
KUADRAN III

Surplus usaha bruto distribusi & komposisi


balas jasa dari faktor
Pajak lainnya (kurang subsidi) atas produk produksi.

TOTAL INPUT
MANFAAT ANALISIS TABEL I-O
TABEL I-O PRODUK x PRODUK
Secara Kolom: melihat produk yang digunakan untuk proses produksi dalam menghasilkan produk lainnya;
Secara Baris: melihat penggunaan/ konsumsi suatu produk untuk konsumsi antara dan atau konsumsi akhir;
Analisis :
✓ melihat dampak perubahan konsumsi akhir suatu produk terhadap produksi produk tersebut terlepas
industri yang menghasilkan
✓ dapat digunakan untuk analisis yang berkaitan dengan harga. Hal ini karena data harga biasanya
tersedia berdasarkan produk.

TABEL I-O INDUSTRI x INDUSTRI


Melihat industri yang menggunakan output dari industri lainnya.
Analisis :
✓ dapat dikombinasikan dengan data struktural atau data time series berdasarkan klasifikasi industri
seperi analisis produktivitas atau energi.
✓ dapat digunakan sebagai bahan perencanaan di bidang industri melalui informasi dampak
perubahan konsumsi akhir suatu industri.
JENIS-JENIS TABEL I-O
Berdasar Jenis Transaksi dan Harga yang Digunakan, Tabel I-O dibagi menjadi :
1
Transaksi Total Transaksi Total Atas Dasar Harga Pembeli
dikurang (-) margin perdagangan dan transportasi
Atas Dasar Harga Pembeli
dikurang (-) pajak atas produk neto

2 =

Transaksi Total Transaksi Total Atas Dasar Harga Dasar


Atas Dasar Harga Dasar dikurang (-) impor

3 =

Transaksi Domestik Transaksi Domestik Atas Dasar Harga Dasar


Atas Dasar Harga Dasar *Harga Dasar adalah harga keekonomian barang dan jasa ditingkat
produsen sebelum adanya intervensi pemerintah terkait pajak dan
subsidi.
TIO TOTAL HARGA PEMBELI

1 2 3 1800 3090 3100 4090 5090 6090 7000 8000

Total Marjin Total Pajak


Total Total Supply Atas
Kode Deskripsi Use Atas Dasar Perdagangan Dikurang Output Domestik
Primer Sekunder Tersier Permintaan Permintaan Total Impor Dasar Harga
Harga Pembeli dan Biaya Subsidi Atas Harga Dasar
Antara Akhir Pembeli
Pengangkutan Produk

1 Primer 186,592,171 1,945,474,148 181,626,358 2,313,692,677 1,461,726,416 3,775,419,093 223,684,506 468,333,253 16,180,617 3,067,220,717 3,775,419,093
2 Sekunder 383,639,131 3,804,099,102 1,753,637,962 5,941,376,195 8,734,935,811 14,676,312,006 1,782,952,162 2,058,389,340 385,754,290 10,449,216,214 14,676,312,006
3 Tersier 209,775,770 776,625,642 1,817,500,233 2,803,901,645 4,763,369,023 7,567,270,668 307,576,743 - 2,526,722,593 72,515,147 9,713,901,371 7,567,270,668
i.f Adjustment (i.f) - - - - - - - - - - -
1900 Total Konsumsi Antara 780,007,072 6,526,198,892 3,752,764,553 11,058,970,517 14,960,031,250 26,019,001,767 2,314,213,411 - 474,450,054 23,230,338,302 26,019,001,767
Pajak Dikurang Subsidi atas
1950 - - - - - - - - - - -
Produk
2000 Total Konsumsi Impor - - - - - - - - - - -
2010 Kompensasi Tenaga Kerja 815,306,794 1,528,716,168 2,586,662,502 4,930,685,464
2020 Surplus Usaha Bruto 1,460,120,099 2,361,416,644 3,329,259,425 7,150,796,168
2030
Pajak Dikurang Subsidi Lainnya
11,786,752 32,884,510 45,214,891 89,886,153 Impor, margin perdagangan
Atas Produksi
2090 Total Input Primer 2,287,213,645 3,923,017,322 5,961,136,818 12,171,367,785 dan biaya pengangkutan,
2100 Total Input 3,067,220,717 10,449,216,214 9,713,901,371 23,230,338,302 pajak atas produk neto
dicakup pada setiap produk
TIO TOTAL HARGA DASAR

1 2 3 1800 3090 3100 4090 5090 6090 7000 8000

Total Marjin Total Pajak


Total Total Supply Atas
Kode Deskripsi Use Atas Dasar Perdagangan Dikurang Output Domestik
Primer Sekunder Tersier Permintaan Permintaan Total Impor Dasar Harga
Harga Pembeli dan Biaya Subsidi Atas Harga Dasar
Antara Akhir Pembeli
Pengangkutan Produk

1 Primer 179,279,849 1,776,616,215 153,907,172 2,109,803,236 1,181,101,987 3,290,905,223 223,684,506 - - 3,067,220,717 3,290,905,223
2 Sekunder 337,902,438 3,199,066,280 1,511,788,488 5,048,757,206 7,183,411,170 12,232,168,376 1,782,952,162 - - 10,449,216,214 12,232,168,376
3 Tersier 281,805,427 1,457,309,926 2,058,816,334 3,797,931,687 6,223,546,427 10,021,478,114 307,576,743 - - 9,713,901,371 10,021,478,114
i.f Adjustment (i.f) - - - - - - - - - - -
1900 Total Konsumsi Antara 798,987,714 6,432,992,421 3,724,511,994 10,956,492,129 14,588,059,584 25,544,551,713 2,314,213,411 - - 23,230,338,302 25,544,551,713
Pajak Dikurang Subsidi atas
1950 - 18,980,642 93,206,471 28,252,559 102,478,388 371,971,666 474,450,054 - - 474,450,054 - 474,450,054
Produk
2000 Total Konsumsi Impor - - - - - - - - - - -
2010 Kompensasi Tenaga Kerja 815,306,794 1,528,716,168 2,586,662,502 4,930,685,464
2020 Surplus Usaha Bruto 1,460,120,099 2,361,416,644 3,329,259,425 7,150,796,168
Pajak Dikurang Subsidi Lainnya • Impor dicakup pada setiap produk
2030 11,786,752 32,884,510 45,214,891 89,886,153
Atas Produksi
2090 Total Input Primer 2,287,213,645 3,923,017,322 5,961,136,818 12,171,367,785 • Margin perdagangan dan biaya
2100 Total Input 3,067,220,717 10,449,216,214 9,713,901,371 23,230,338,302 pengangkutan serta pajak atas
produk neto tidak melekat pada
produk
TIO DOMESTIK HARGA DASAR

1 2 3 1800 3090 3100 4090 5090 6090 7000 8000

Total Marjin Total Pajak


Total Total Supply Atas
Kode Deskripsi Use Atas Dasar Perdagangan Dikurang Output Domestik
Primer Sekunder Tersier Permintaan Permintaan Total Impor Dasar Harga
Harga Pembeli dan Biaya Subsidi Atas Harga Dasar
Antara Akhir Pembeli
Pengangkutan Produk

1 Primer 175,924,975 1,587,725,329 148,144,304 1,911,794,608 1,155,426,109 3,067,220,717 - - - 3,067,220,717 3,067,220,717


2 Sekunder 254,372,404 2,308,086,314 1,260,137,296 3,822,596,014 6,626,620,200 10,449,216,214 - - - 10,449,216,214 10,449,216,214
3 Tersier 271,415,204 1,401,704,105 1,943,427,654 3,616,546,963 6,097,354,408 9,713,901,371 - - - 9,713,901,371 9,713,901,371
i.f Adjustment (i.f) - - - - - - - - - - -
1900 Total Konsumsi Antara 701,712,583 5,297,515,748 3,351,709,254 9,350,937,585 13,879,400,717 23,230,338,302 - - - 23,230,338,302 23,230,338,302
Pajak Dikurang Subsidi atas
1950 - 18,980,642 93,206,471 28,252,559 102,478,388 371,971,666 474,450,054 - - 474,450,054 - 474,450,054
Produk
2000 Total Konsumsi Impor 97,275,131 1,135,476,673 372,802,740 1,605,554,544 708,658,867 2,314,213,411 2,314,213,411 - - - 2,314,213,411
2010 Kompensasi Tenaga Kerja 815,306,794 1,528,716,168 2,586,662,502 4,930,685,464
2020 Surplus Usaha Bruto 1,460,120,099 2,361,416,644 3,329,259,425 7,150,796,168
2030
Pajak Dikurang Subsidi Lainnya
11,786,752 32,884,510 45,214,891 89,886,153 Impor, margin perdagangan dan
Atas Produksi
2090 Total Input Primer 2,287,213,645 3,923,017,322 5,961,136,818 12,171,367,785 biaya pengangkutan, pajak atas
2100 Total Input 3,067,220,717 10,449,216,214 9,713,901,371 23,230,338,302 produk neto tidak dicakup pada
setiap produk
BAGIAN
ANALISIS TABEL I-O
INDONESIA
02
ANALISIS TABEL I-O

01 02
ANALISIS DESKRIPTIF ANALISIS PENGGANDA
Melihat komposisi penyediaan & KETERKAITAN
dan penggunaan barang dan Mengetahui sektor dengan
jasa, terutama dalam analisis pengaruh dominan terhadap
terhadap kebutuhan impor pertumbuhan ekonomi dan
dan kemungkinan sektor yang peka terhadap
substitusinya pertumbuhan perekonomian
nasional/regional

Prof. Wassily Leontief (1906-1999) 03 04


Mendapatkan Nobel Prize pada 1973 karena memperkenalkan ANALISIS DAMPAK ANALISIS LANJUTAN
konsep metode dan pemodelan Input-Output untuk mengevaluasi
masalah perekonomian secara luas. Memperkirakan dampak Untuk menyusun proyeksi dan
permintaan akhir terhadap evaluasi variable-variabel
Model Analisis Input-Output yang diajukan adalah Model ekonomi makro
output, nilai tambah, impor,
Kebalikan Leontif :
penerimaan pajak dan (model dinamis, SNSE, CGE)
penyerapan tenaga kerja di
X = (I-A)-1 F berbagai sektor produksi
ANALISIS KETERKAITAN
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
(2)

ILUSTRASI ALIRAN KETERKAITAN ANTAR SEKTOR EKONOMI : DARI HULU SAMPAI HILIR
Sektor kunci dapat diidentifikasi berdasarkan
Keterkaitan tidak langsung ke depan besaran nilai indeks daya penyebaran (IBL)
dan indeks derajat kepekaan (IFL)>1.
3,29% Artinya sektor kunci akan dapat menarik
(keterkaitan ke belakang) dan mendorong
3,30%
14,64% 10,32% (keterkaitan ke depan) pertumbuhan sektor
ekonomi lain.
24,02%
7,00%13,15% 4,20%
2,76% Sektor kunci dapat menjadi penggerak
3,29% perekonomian karena mampu menginduksi
6,21% proses produksi suatu sektor untuk
menyediakan bahan baku input bagi sektor
tersebut apabila terjadi perubahan
13,87%
10,24%
3,33%
7,00%
10,45%
10,45%2,67%
3,36%
5,82%
permintaan atas outputnya

33,34%
52,47% 3,29%
IBL=Indeks Backward Linkages
IFL=Indeks Forward Linkages
Keterkaitan tidak langsung ke belakang

12
01 02 03 04

Perubahan Permintaan Akhir

Permintaan Pengeluaran Konsumsi Investasi


Ekspor Pemerintah Rumah Tangga

Perubahan permintaan akhir untuk output industri menciptakan dampak ekonomi yang lebih besar daripada perubahan
awal. Sebagai contoh, terjadi peningkatan permintaan akhir sebesar Rp 1 juta untuk roti

01 02 03 04

Efek Langsung (Initial) Nilai produksi Industri


Pengolahan Roti
+ Rp 1 juta
Rp
1 juta
Rp 1jt
Peningkatan permintaan akhir (belanja) untuk roti sebesar Rp 1 juta menyebabkan
peningkatan produksi perusahaan roti sebesar Rp 1 juta.
01 02 03 04

Peningkatan produksi roti menciptakan efek berantai di sepanjang rantai pasokan


Efek Tidak Langsung Simple Multiplier untuk Produk Roti sebesar
2.2469. Artinya, Jika permintaan akhir roti
ROTI, BISKUIT, DAN SEJENISNYA meningkat sebesar 1 juta rupiah, maka akan
meningkatkan total output di dalam
perekonomian sebesar 2.25 juta rupiah.

Initial Effect Direct Effect Indirect Effect


1 (output +1,00) 2 3

Rp 1jt Hal ini pada akhirnya mendorong


Permintaan Roti dari luar wilayah peningkatan Output dari Bahan Baku Efek riak (ripple effect) ini berlanjut di sepanjang rantai
bertambah 1 juta rupiah pasokan sampai kebutuhan produksi terpenuhi

01 02 03 04
Tenaga Kerja Pengeluaran

Industri mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja untuk Hal ini mendorong peningkatan pembelian barang dan jasa oleh rumah
menghasilkan output tambahan. Oleh karena itu, jumlah orang tangga, sehingga menciptakan permintaan akhir baru, yang
bekerja dan pendapatan meningkat. menghasilkan output baru untuk memenuhi permintaan.
BAGIAN
LOGISTIC COST
INDONESIA
03
KERANGKA BIAYA LOGISTIK

Biaya
penyimpanan
inventori
Biaya
Biaya
transportasi
administrasi
dan
logistik
pergudangan

Biaya
Logistik
KLASIFIKASI TABEL I-O 2016
Konkordansi Klasifikasi Tabel Input-Output 185 ke 17 Lapangan Usaha
Kode 17 Deskripsi Kode 185

1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1-36


2 Pertambangan dan Penggalian 37-52
3 Industri Pengolahan 53-144
4 Pengadaan Listrik dan Gas 145-146
5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur ulang 147-148
6 Konstruksi 149-153
7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 154-156
8 Transportasi dan Pergudangan 157-163
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 164-165
10 Informasi dan Komunikasi 166-169
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 170-173
12 Real Estate 174
13 Jasa Perusahaan 175-176
14 Adminstrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib 177
15 Jasa Pendidikan 178, 181
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 179, 182
17 Jasa Lainnya 180, 183-185
KLASIFIKASI INDUSTRI LOGISTIK

CAKUPAN INDUSTRI LOGISTIK

157 Jasa Angkutan Rel

158 Jasa Angkutan Darat Selain Angkutan Rel

159 Jasa Angkutan Laut

Hanya Pengangkutan
160 Jasa Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Barang

161 Jasa Angkutan Udara

161 Jasa Penunjang Angkutan

162 Jasa Pos dan Kurir


BIAYA TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN
TIO Total Harga Pembeli
8 1800 3040 3090 3100 4010 4090 5030 5090 6090 7000 8000

Total Marjin Total Pajak


Transportasi
Kode Deskripsi Total Permintaan Perubahan Use Atas Dasar Biaya Perdagangan Dikurang Output Domestik Supply Atas Dasar
dan Total Permintaan Akhir Impor Barang (c.i.f) Total Impor
Antara Inventori Harga Pembeli Pengangkutan dan Biaya Subsidi Atas Harga Dasar Harga Pembeli
Pergudangan
Pengangkutan Produk

0 Padi 228.557.962 93.545 235.702.311


2 Pertambangan dan Penggalian 3.569 903.665.008 4.237.337 453.935.095 1.357.600.103 115.974.656 115.974.656 13.786.262 68.064.521 4.479.821 1.169.081.105 1.357.600.103
3 Industri Pengolahan 433.408.030 5.166.211.439 43.779.776 5.863.801.230 11.030.012.669 1.767.441.983 1.781.017.933 277.774.532 2.058.389.340 371.490.169 6.819.115.227 11.030.012.669
4 Pengadaan Listrik dan Gas 23.922.617 523.891.190 - 38.183 83.750.732 607.641.922 16.307 16.307 - - - 55.628.946 663.254.561 607.641.922
5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,1.435.880 17.228.061
Limbah dan Daur ulang - 40.309.388 57.537.449 148.509 148.509 - - 936.064 56.452.876 57.537.449
6 Konstruksi 7.144.932 234.045.505 - 2.747.074.461 2.981.119.966 - 1.769.413 - - 68.957.003 2.910.393.550 2.981.119.966
7 46.116.853
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi 118.902.595
Mobil dan Sepeda Motor - 89.555.306 208.457.901 - - - - 2.206.382.117 3.438.606 2.411.401.412 208.457.901
8 Transportasi dan Pergudangan 92.241.151 588.288.114 - 578.279.361 1.166.567.475 6 37.205.694 - 362.503.290 - 362.473.540 6.363.942 1.485.471.379 1.166.567.475
1900 Total Konsumsi Antara 805.764.977 11.058.970.517 82.588.959 14.960.031.250 26.019.001.767 1.991.554.604 2.314.213.411 - - 474.450.054 23.230.338.302 26.019.001.767
1950 Pajak Dikurang Subsidi atas Produk - - - - - - - - - - - -
2000 Total Konsumsi Impor - - - - - - - - - - - -
2090 Total Input Primer 679.706.402 12.171.367.785
2100 Total Input 1.485.471.379 23.230.338.302

1 588.288.114 + 679.706.402 = 1.267.994.516 Intermadiate Consumption and Value Added


Biaya transportasi dan pergudangan = Biaya Pengangkutan + Output Industri Logistik
2 362.503.290 + 679.706.402 = 1.042.209.692 Transport Margin and Value Added
RASIO PENGANGKUTAN BARANG

Industri Logistik % of Passenger % of Freight Total


157: Locomotive Service 73,0 27,0 100%
158: Land Transport Other Than 61,2 38,8 100%
Locomotive Service
159: Sea Transport Service 34,0 66,0 100%
160: River, Lake, Crossing Service 48,6 51,4 100%
161: Air Transport Service 93,8 6,2 100%
162: Transport Support Service 100%
BIAYA PENYIMPANAN INVENTORI

• Inventory carrying cost = opportunity cost = Value at producer price * lending rate
• The value at producer price is a value of “Total Intermediate Demand, 1800” in Basic
Price Table and the “Imported Goods (CIF), 4010” in Purchaser Price Table.
• All manufacturing sectors and only 3% of Rice output of the agricultural sector are
considered.
• Hence, “Total Intermediate Demand, 1800” and “Imported Goods (CIF), 4010” of I/O
001 and 037-156 are used.
BIAYA PENYIMPANAN INVENTORI [2]
Total Permintaan
Industri Pengolahan Transportasi dan Pergudangan Total Ekspor Total Konsumsi Akhir Total Output
Deskripsi Kode Antara
C H 1800 3080 3090 3100
Padi 0 220.707.300 235.702.311
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan A 868.270.191 2.175.300 1.158.112.197 36.136.891 703.103.304 1.861.215.501
Pertambangan dan Penggalian B 370.989.013 227.072 748.613.441 394.830.273 429.947.044 1.178.560.484
Industri Pengolahan C 1.295.487.463 285.196.442 3.137.366.004 1.325.521.948 4.054.394.054 7.191.760.057
Pengadaan Listrik dan Gas D 72.147.740 24.486.563 523.287.715 136.543 83.703.482 606.991.197
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang E 3.091.507 1.021.248 10.591.162 575.636 21.184.138 31.775.300
Konstruksi F 6.987.631 7.387.514 236.331.801 3.439.936 2.743.997.694 2.980.329.495
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda MotorG 352.028.229 87.559.423 981.880.030 255.028.338 1.401.397.390 2.383.277.421
Transportasi dan Pergudangan H 140.622.604 92.140.616 707.776.061 105.333.796 781.039.029 1.488.815.089
Input Antara Domestik 190d 3.380.464.454 685.135.539 9.452.734.983 2.379.276.757 14.252.053.373 23.704.788.355
Nilai Tambah Bruto 2090 2.969.375.831 684.792.383 12.645.817.839
Total Input 2100 7.191.760.057 1.488.815.089 23.704.788.356
5.562.631.593
Sector (037-156) and 001*3% 1 5.638.070.154 + 7.071.069 = 5.645.141.223 Pertambangan sampai Perdagangan
Sector (037-144), (154-156) and 001*3% 2 4.867.859.475 + 7.071.069 = 4.874.930.544 Pertambangan, Industri dan Perdagang
Sector (037-144) and 001*3% 3 3.885.979.444 + 7.071.069 = 3.893.050.514 Pertambangan dan Industri
Sector (053-144) and 001*3% 4 3.137.366.004 + 7.071.069 = 3.144.437.073 Industri

Impor 1 1.883.581.455 + 2.806 = 1.883.584.261


2 1.883.416.639 + 2.806 = 1.883.419.445
3 1.767.441.983 + 2.806 = 1.767.444.789
4 1.767.441.983 + 2.806 = 1.767.444.789

Total 1 7.521.651.609 + 7.073.876 = 7.528.725.485 x 0,11888 = 895.014.886


2 6.751.276.114 + 7.073.876 = 6.758.349.989 x 0,11888 = 803.432.647
3 5.653.421.427 + 7.073.876 = 5.660.495.303 x 0,11888 = 672.919.682
4 4.904.807.987 + 7.073.876 = 4.911.881.862 x 0,11888 = 583.924.516
BIAYA ADMINISTRASI LOGISTIK

• Biaya administrasi logistik tidak dapat diperoleh dari Tabel Input-Output


• Oleh karena itu, diperlukan informasi dari sumber data lain
PENGHITUNGAN DITAHUN YANG TIDAK ADA TABEL I-O
PERTUMBUHAN INDUSTRI TRANSPORTASI

PDB menurut lapangan usaha


✓Ditumbuhkan dengan NTB harga berlaku, kategori transportasi
dan pegudangan

TABEL INPUT-OUTPUT BAYANGAN

Tabel Input-Output Bayangan


✓ Penyusunan Tabel Input-Output bayangan berdasarkan struktur Tabel IO
tahun 2016 dan data PDB Produksi/Pengeluaran
BADAN PUSAT STATISTIK

Terima Kasih
Unduh Tabel I-O Indonesia 2016
s.bps.go.id/tabel-i-o-indonesia-2016

Unduh Publikasi Tabel I-O Indonesia 2016


bps.go.id/publication

https://pixabay.com/id/photos/anak-bermain-masa-kanak-kanak-2769913/
Sumber gambar: https://www.pexels.com

Anda mungkin juga menyukai