INPUT-OUTPUT DALAM
ANALISIS JASA LOGISTIK
Buyung Airlangga
Direktur Neraca Pengeluaran
3 Asumsi Dasar :
Permintaan Antara
Perubahan Inventori
dasar harga dasar)
Total Penyediaan
Total Permintaan
TOTAL OUTPUT
KUADRAN II
2 Menunjukkan
penggunaan barang &
jasa yang tidak
digunakan dalam proses
Impor Barang & jasa
produksi
Pajak (kurang subsidi) atas produk
Total konsumsi antara KUADRAN III
Kompensasi pekerja 3 Menunjukkan
KUADRAN III
TOTAL INPUT
MANFAAT ANALISIS TABEL I-O
TABEL I-O PRODUK x PRODUK
Secara Kolom: melihat produk yang digunakan untuk proses produksi dalam menghasilkan produk lainnya;
Secara Baris: melihat penggunaan/ konsumsi suatu produk untuk konsumsi antara dan atau konsumsi akhir;
Analisis :
✓ melihat dampak perubahan konsumsi akhir suatu produk terhadap produksi produk tersebut terlepas
industri yang menghasilkan
✓ dapat digunakan untuk analisis yang berkaitan dengan harga. Hal ini karena data harga biasanya
tersedia berdasarkan produk.
2 =
3 =
1 Primer 186,592,171 1,945,474,148 181,626,358 2,313,692,677 1,461,726,416 3,775,419,093 223,684,506 468,333,253 16,180,617 3,067,220,717 3,775,419,093
2 Sekunder 383,639,131 3,804,099,102 1,753,637,962 5,941,376,195 8,734,935,811 14,676,312,006 1,782,952,162 2,058,389,340 385,754,290 10,449,216,214 14,676,312,006
3 Tersier 209,775,770 776,625,642 1,817,500,233 2,803,901,645 4,763,369,023 7,567,270,668 307,576,743 - 2,526,722,593 72,515,147 9,713,901,371 7,567,270,668
i.f Adjustment (i.f) - - - - - - - - - - -
1900 Total Konsumsi Antara 780,007,072 6,526,198,892 3,752,764,553 11,058,970,517 14,960,031,250 26,019,001,767 2,314,213,411 - 474,450,054 23,230,338,302 26,019,001,767
Pajak Dikurang Subsidi atas
1950 - - - - - - - - - - -
Produk
2000 Total Konsumsi Impor - - - - - - - - - - -
2010 Kompensasi Tenaga Kerja 815,306,794 1,528,716,168 2,586,662,502 4,930,685,464
2020 Surplus Usaha Bruto 1,460,120,099 2,361,416,644 3,329,259,425 7,150,796,168
2030
Pajak Dikurang Subsidi Lainnya
11,786,752 32,884,510 45,214,891 89,886,153 Impor, margin perdagangan
Atas Produksi
2090 Total Input Primer 2,287,213,645 3,923,017,322 5,961,136,818 12,171,367,785 dan biaya pengangkutan,
2100 Total Input 3,067,220,717 10,449,216,214 9,713,901,371 23,230,338,302 pajak atas produk neto
dicakup pada setiap produk
TIO TOTAL HARGA DASAR
1 Primer 179,279,849 1,776,616,215 153,907,172 2,109,803,236 1,181,101,987 3,290,905,223 223,684,506 - - 3,067,220,717 3,290,905,223
2 Sekunder 337,902,438 3,199,066,280 1,511,788,488 5,048,757,206 7,183,411,170 12,232,168,376 1,782,952,162 - - 10,449,216,214 12,232,168,376
3 Tersier 281,805,427 1,457,309,926 2,058,816,334 3,797,931,687 6,223,546,427 10,021,478,114 307,576,743 - - 9,713,901,371 10,021,478,114
i.f Adjustment (i.f) - - - - - - - - - - -
1900 Total Konsumsi Antara 798,987,714 6,432,992,421 3,724,511,994 10,956,492,129 14,588,059,584 25,544,551,713 2,314,213,411 - - 23,230,338,302 25,544,551,713
Pajak Dikurang Subsidi atas
1950 - 18,980,642 93,206,471 28,252,559 102,478,388 371,971,666 474,450,054 - - 474,450,054 - 474,450,054
Produk
2000 Total Konsumsi Impor - - - - - - - - - - -
2010 Kompensasi Tenaga Kerja 815,306,794 1,528,716,168 2,586,662,502 4,930,685,464
2020 Surplus Usaha Bruto 1,460,120,099 2,361,416,644 3,329,259,425 7,150,796,168
Pajak Dikurang Subsidi Lainnya • Impor dicakup pada setiap produk
2030 11,786,752 32,884,510 45,214,891 89,886,153
Atas Produksi
2090 Total Input Primer 2,287,213,645 3,923,017,322 5,961,136,818 12,171,367,785 • Margin perdagangan dan biaya
2100 Total Input 3,067,220,717 10,449,216,214 9,713,901,371 23,230,338,302 pengangkutan serta pajak atas
produk neto tidak melekat pada
produk
TIO DOMESTIK HARGA DASAR
01 02
ANALISIS DESKRIPTIF ANALISIS PENGGANDA
Melihat komposisi penyediaan & KETERKAITAN
dan penggunaan barang dan Mengetahui sektor dengan
jasa, terutama dalam analisis pengaruh dominan terhadap
terhadap kebutuhan impor pertumbuhan ekonomi dan
dan kemungkinan sektor yang peka terhadap
substitusinya pertumbuhan perekonomian
nasional/regional
ILUSTRASI ALIRAN KETERKAITAN ANTAR SEKTOR EKONOMI : DARI HULU SAMPAI HILIR
Sektor kunci dapat diidentifikasi berdasarkan
Keterkaitan tidak langsung ke depan besaran nilai indeks daya penyebaran (IBL)
dan indeks derajat kepekaan (IFL)>1.
3,29% Artinya sektor kunci akan dapat menarik
(keterkaitan ke belakang) dan mendorong
3,30%
14,64% 10,32% (keterkaitan ke depan) pertumbuhan sektor
ekonomi lain.
24,02%
7,00%13,15% 4,20%
2,76% Sektor kunci dapat menjadi penggerak
3,29% perekonomian karena mampu menginduksi
6,21% proses produksi suatu sektor untuk
menyediakan bahan baku input bagi sektor
tersebut apabila terjadi perubahan
13,87%
10,24%
3,33%
7,00%
10,45%
10,45%2,67%
3,36%
5,82%
permintaan atas outputnya
33,34%
52,47% 3,29%
IBL=Indeks Backward Linkages
IFL=Indeks Forward Linkages
Keterkaitan tidak langsung ke belakang
12
01 02 03 04
Perubahan permintaan akhir untuk output industri menciptakan dampak ekonomi yang lebih besar daripada perubahan
awal. Sebagai contoh, terjadi peningkatan permintaan akhir sebesar Rp 1 juta untuk roti
01 02 03 04
01 02 03 04
Tenaga Kerja Pengeluaran
Industri mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja untuk Hal ini mendorong peningkatan pembelian barang dan jasa oleh rumah
menghasilkan output tambahan. Oleh karena itu, jumlah orang tangga, sehingga menciptakan permintaan akhir baru, yang
bekerja dan pendapatan meningkat. menghasilkan output baru untuk memenuhi permintaan.
BAGIAN
LOGISTIC COST
INDONESIA
03
KERANGKA BIAYA LOGISTIK
Biaya
penyimpanan
inventori
Biaya
Biaya
transportasi
administrasi
dan
logistik
pergudangan
Biaya
Logistik
KLASIFIKASI TABEL I-O 2016
Konkordansi Klasifikasi Tabel Input-Output 185 ke 17 Lapangan Usaha
Kode 17 Deskripsi Kode 185
Hanya Pengangkutan
160 Jasa Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Barang
• Inventory carrying cost = opportunity cost = Value at producer price * lending rate
• The value at producer price is a value of “Total Intermediate Demand, 1800” in Basic
Price Table and the “Imported Goods (CIF), 4010” in Purchaser Price Table.
• All manufacturing sectors and only 3% of Rice output of the agricultural sector are
considered.
• Hence, “Total Intermediate Demand, 1800” and “Imported Goods (CIF), 4010” of I/O
001 and 037-156 are used.
BIAYA PENYIMPANAN INVENTORI [2]
Total Permintaan
Industri Pengolahan Transportasi dan Pergudangan Total Ekspor Total Konsumsi Akhir Total Output
Deskripsi Kode Antara
C H 1800 3080 3090 3100
Padi 0 220.707.300 235.702.311
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan A 868.270.191 2.175.300 1.158.112.197 36.136.891 703.103.304 1.861.215.501
Pertambangan dan Penggalian B 370.989.013 227.072 748.613.441 394.830.273 429.947.044 1.178.560.484
Industri Pengolahan C 1.295.487.463 285.196.442 3.137.366.004 1.325.521.948 4.054.394.054 7.191.760.057
Pengadaan Listrik dan Gas D 72.147.740 24.486.563 523.287.715 136.543 83.703.482 606.991.197
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang E 3.091.507 1.021.248 10.591.162 575.636 21.184.138 31.775.300
Konstruksi F 6.987.631 7.387.514 236.331.801 3.439.936 2.743.997.694 2.980.329.495
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda MotorG 352.028.229 87.559.423 981.880.030 255.028.338 1.401.397.390 2.383.277.421
Transportasi dan Pergudangan H 140.622.604 92.140.616 707.776.061 105.333.796 781.039.029 1.488.815.089
Input Antara Domestik 190d 3.380.464.454 685.135.539 9.452.734.983 2.379.276.757 14.252.053.373 23.704.788.355
Nilai Tambah Bruto 2090 2.969.375.831 684.792.383 12.645.817.839
Total Input 2100 7.191.760.057 1.488.815.089 23.704.788.356
5.562.631.593
Sector (037-156) and 001*3% 1 5.638.070.154 + 7.071.069 = 5.645.141.223 Pertambangan sampai Perdagangan
Sector (037-144), (154-156) and 001*3% 2 4.867.859.475 + 7.071.069 = 4.874.930.544 Pertambangan, Industri dan Perdagang
Sector (037-144) and 001*3% 3 3.885.979.444 + 7.071.069 = 3.893.050.514 Pertambangan dan Industri
Sector (053-144) and 001*3% 4 3.137.366.004 + 7.071.069 = 3.144.437.073 Industri
Terima Kasih
Unduh Tabel I-O Indonesia 2016
s.bps.go.id/tabel-i-o-indonesia-2016
https://pixabay.com/id/photos/anak-bermain-masa-kanak-kanak-2769913/
Sumber gambar: https://www.pexels.com