Anda di halaman 1dari 20

TOPIK-TOPIK KHUSUS 05

Topik Pembahasan:
1. Menjelaskan pengertian dan kegunaan tabel input-output
2. Menjelaskan kerangka dasar tabel I-O Indonesia 1995
Arti Dan Kegunaan Tabel Input-output
Tujuan utama analisis input-output ialah menghitung tingkat output (keluaran)
dari berbagai macam industri yang akan diperlukan oleh tingkat permintaan
barang-barang akhir.
Input atau Konsumsi Antara
Kegiatan Ekonomi Konsumsi
Alokasi Output
atau Total
Permintaan Output
Struktur Input 1 2 3 Akhir

1
Kegiatan
Ekonomi 2
3
Jumlah Input Primer
atau Nilai Tambah
Analisis input-output juga ini dapat digunakan untuk mempelajari sektor-
Total Input
sektor ekonomi baik dalam model tertutup maupun model terbuka.
Arti Dan Kegunaan Tabel Input-output

Tabel I-O pada dasarnya terdiri atas beberapa tabel yang dituangkan dalam
suatu sistem kuadran.

Kuadran 2
Kuadran 1
Permintaan akhir dan
Memuat arus transaksi antar
output total yang dirinci
sektor
menurut sektor

Kuadran 3 Kuadran 4
Memuat input primer yang Berisi jumlah input primer
dipergunakan maupun output yang juga merupakan
yang dihasilkan masing- jumlah permintaan akhir
masing sektor. dan output total
Arti Dan Kegunaan Tabel Input-output
Kegunaan tabel input-output (tabel transaksi) adalah sebagai gambaran lengkap
tentang aliran barang, jasa, dan input antar sektor serta sebagai alat peramal
mengenai pengaruh suatu perubahan situasi ekonomi atau suatu kebijakan
ekonomi.

- Tabel Input-Output:
Sektor Pertanian Industri Jasa Permintaan Output
Pemakai Akhir Total

Output
Sektor Input
Pertanian 12 20 2 11 45
Industri 6 90 41 107 244
Jasa 6 38 38 107 189
Nilai Tambah 21 96 108 225
Input Total 45 244 189 - 478
Lanjutan….
Cara membacanya:
Baris pertama menyetakan output total sektor pertanian sebesar 45, 12 digunakan
digunakan sendiri oleh sektor tsb, 20 dibeli oleh sektor industri untuk bahan mentah
sektor tersebut, 2 dibeli sektor jasa untuk bahan mentahnya dan 11 konsumsi
langsung oleh sektor non produksi.

Baris kedua dari produksi total 244, 6 dibeli oleh sektor pertanian, 90 dipakai
sebagai bahan mentah disektor industri, 41 digunakan sebagai sektor jasa dan 107
dikonsumsi oleh sektor-sektor nonproduktif.

Demikian baris ketiga juga dapat di baca seperti itu.

Baris keempat menunjukan nilai tambah yang dihasilkan oleh masing-masing


sektor, 21 oleh sektor pertanian, 96 oleh sektor industri dan 108 oleh sektor jasa.
Lanjutan….

Baris terakhir menunjukan nilai output total masing-masing sektor, yang tentu
saja harus sama dengan angka-angka yang tercantum pada kolam akhir (output
total)

Kolom satu menyatakan bahwa dari nilai output total sekor pertanian sebesar
45, 12 berupa input dari sektor itu sendiri, 6 berupa input sektor industri, 6
dari input sektor jasa dan 21 adalah nilai tambah yang dihasilkan sektor
tersebut. Demikian kolom dua dan tiga dapat dibaca sejalan dengan itu.
Lanjutan….

Nilai tambah merupakan selisish dari nilai output suatu sektor


dikurangi dengan nilai semua bahan mentah yang digunakan
dalam proses produksinya.

+ =
Nilai tambah adalah dana yang dibayar kepada pemilik-pemilik faktor produksi prime
(seperti input-input nonbahan mentah) seperti kapital, tenaga kerja, tanah. Jadi nilai
tambah akan dibagikan kepada mereka yang ikut serta dalam proses industri . Apabila
nilai tambah dari seluruh faktor produksi ditambahkan maka akan mendapatkan
pendapatan dosmetik bruto atau gross domestic product (GDP).
Lanjutan….

Jika menjumlahkan kolom permintaan akhir untuk semua sektor akan


mendapatkan angka yang sama. Hal ini karena jumlah pengeluaran sektor
rumah tangga, investasi, pengeluaran pemerintah dan sektor luar negeri akan
sama dengan GDP.

Rumus GDP:
C + I + G + X + M= GDP

Jumlah ini menunjukan permintaan akhir masyarakat. Dengan demikian


dapat diketahui bahwa tabel transaksi (tabel input-output) dapat mengandung
2 pengertian, yakni pendapatan nasional dan aliran output dari sektor ke
sektor lain.
Arti Dan Kegunaan Tabel Input-output

Ciri utama tabel I-O adalah:


 Analisa input-output memusatkan perhatiannya pada perekonomian
dalam keadaan ekilibrium
 Tidak memutuskan dirinya pada analisa permintaan tetapi pada
masalah teknik produksi
 Analisa ini didasarkan pada penelitian empiris

Analisis I-O dilakukan dalam suatu periode waktu tertentu, biasanya


dalam tahunan. Analisis yang diperoleh adalah gambaran statis selama
periode waktu analisis.
Berikut klasifikasi hubungan I-O

Hubungan
Hubungan Hubungan
Tidak
Langsung Sampingan
Langsung
KESIMPULAN

 Analisis input-output digunakan untuk menghitung output dari


berbagai industri yang diperlukan oleh permintaan barang akhir.
Selain itu, juga digunakan untuk mempelajari sektor ekonomi dalam
model ekonomi dalam model ekonomi tertutup dan terbuka.
 Koefisien input adalah banyaknya output sektor i yang digunakan
untuk memproduksi satu satuan output sektor j.
 Untuk mencari vektor output suatu perekonomian dapat ditempuh
langkah-langkah sebagai berikut:

a. c. Mencari d. Mencari
Menentukan b. Mencari matriks vector output
koefisien matriks (I-A) Leontief dengan rumus
input Invers x = (I-A)-1F
Analisis I-O dan Kegunaannya

A. Kerangka dasar tabel I-O Indonesia 1995


 Badan pusat Statistik membuat tabel I-O di Indonesia dimaksudkan untuk
menyediakan data statistik yang secara komprehensif mampu menggambarkan
hubungan timbal balik dan saling keterkaitan antar unit ekonomi di Indonesia.
 Jenis data yang disajikan padatabel I-O diantaranya dimanfaatkan untuk
melakukan analisis dan proyeksi perekonomian dalam perencanaan
pembangunan.
 Badan pusat Statistik mulai menyusun tabel I-O Indonesia pertama kali tahun
1971 kemudian secara berkala pada tahun :

1975 1985 1995


1980 1990
Kerangka Dasar tabel I-O Indonesia tahun 1995

Tabel I-O menyediakan informasi tentang transaksi barang dan jasa


yang terjadi antar sektor ekonomi dengan bentuk penyajian berupa
matrik.

Isian sepanjang baris tabel I-O menunjukkan pengalokasian


output

Isian pada baris nilai tambah menunjukan komposisi penciptaan


nilai tambah sektoral.

Isian sepanjang kolomnya menunjukan sektor input


Kerangka Dasar tabel I-O Indonesia tahun 1995

Secara umum, matriks dalam tabel I-O dapat dikelompokkan menjadi tiga
kuadran. Sebagai berikut:

Kuadran II : isian kuadran II ada


Kuadran I: Setiap sel pada 2 yaitu, transaksi permintaan
KI merupakan transaksi akhir dan komponen penyediaan
antara pada masing-masing sektor
produksi.

Kuadran III: terdiri dari


sel-sel nilai tambah bruto
atau input primer
Lanjutan…..

Transaksi yang digunakan Tabel I-O tahun 1995 juga


dalam tabel I-O ada 2 jenis: menggunakan 2 jenis harga untuk
penilaian transaksi yang digunakan
Transaksi total
Harga pembeli
• mencakup semua barang dan jasa
• transaksi dinilai atas dasar harga yang
baik berasal dari produksi dalam dibayar oleh pembeli yang mencakup
negeri maupun dari import margin perdagangan dan biaya
pengangkutan

Transaksi domestik
Harga produsen
• hanya transaksi atas barang dan
• harga dari produsen barang dan jasa yang
jasa yang dihasilkan sektor bersangkutan tanpa margin perdagangan
produksi dalam negeri dan biaya pengangkutan
Lanjutan…..

Tabel I-O 1995 terdiri atas 4 tabel dasar:

tabel transaksi tabel transaksi


total atas dasar total atas harga
harga pembeli produsen

tabel transaksi tabel transaksi


domestik atas dasar domestik atas dasar
harga pembeli harga produsen
Contoh
Matriks Transaksi Perekonomian negara Amarta

Sektor Pertanian Industri Jasa Permintaan Output


Akhir Total
Pertanian 40 70 10 80 200
Industri 30 160 120 270 580
Jasa 20 100 110 240 470
Nilai 110 250 230 140 730
Tambah
Output 200 580 470 730 1980
Total

Hitung output total masing-masing sektor dan nilai tambahnya jika ditargetkan
permintaan akhir terhadap sektor pertanian, industri dan jasa masing masing 200, 600,
400. Susunlah matriks transaksi yang baru!
Pembahasan
Matriks teknologi untuk perekonomian negara Amarta
P I J
Pertanian
Industri
Jasa

x= . U
=.

=.

Determinan = 0,38923
Contoh
=

= =

d engan demikian :
==

Jadi output total masing−masing sektor menjadi:


Pertanian = 456,66
Industri = 1236,04
Jasa = 851,66
Contoh
Sedangkan nilai tambah sektor :
Pertanian = (1-0,20-0,15-0,10)(456,66)= 251,16
Industri = (1-0,12-0,28-0,17)(1236,04)= 531,50
Jasa = (1-0,02-0,26-0,23)(851,66)= 417,32

Sektor Pertanian Industri Jasa Permintaan Output


Akhir Total
Pertanian 91,34 148,32 17 200 456,66
Industri 68,50 346,09 221,45 600 1236,04
Jasa 45,66 210,13 195,89 400 851,66
Nilai 251,16 531,50 417,32
Tambah
Output 456,66 1236,04 851,66
Total
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai