Education Open
All
DINAMIKA KELOMPOK
Inisiasi Tuton-5
Mata Kuliah : Perilaku Organisasi
Program Studi : Magister Manajemen
A. PENGERTIAN KELOMPOK
Kelompok didefinisikan sebagai dua orang atau lebih yang melakukan interaksi secara
langsung dan merasa saling bergantung untuk mencapai tujuan bersama. D. Horton Smith
sebagaimana dikutip oleh Kreitner and Kinicki mengatakan kelompok adalah dua orang atau lebih
yang berinteraksi secara bebas dan saling berbagi norma dan tujuan bersama serta memiliki identitas
diri.
Fase 2
Pertemuan
pertama
Fase 1
Rendah Waktu
A (A+B)/2 B
3. Hubungan antara Perilaku Kelompok serta Kinerja dan Kepuasan Kerja
Tugas
Sumber daya kelompok
anggota
kelompok Kinerja dan
Faktor Proses
kepuasan
eksternal kelompok
kerja
Struktur
kelompok
5. Struktur Kelompok
Faktor-faktur yang menentukan struktur kehidupan kelompok adalah
A) Peran masing-masing anggota kelompok (group roles)
B) Norma kelompok (Group norms)
C) Status keanggotaan kelompok
Di samping itu, faktor lingkungan, seperti besaran kelompok, kedekatan antaranggota, dan sifat pekerjaan kelompok, juga menjadi
faktor penentu struktur kelompok.
C. DAMPAK KELOMPOK TERHADAP PERILAKU
INDIVIDU
1. Social Facillitation
Proses bertambah baiknya kinerja jika dalam melakukan pekerjaan disebut social facillitation
effect.
2. Social Loafing
Bisa dikatakan bahwa social loafing merupakan kebalikan dari social facillitation effect.
3. Deindividuation
Deindividuation adalah proses hilangnya jati diri atau kepribadian seseorang ketika dirinya
bergabung dengan sebuah kelompok.
TIM KERJA
Kumpulan orang dengan keahlian khusus yang bersal dari beberapa departemen
berbeda dan keberadaannya sengaja dibentuk untuk mengerjakan pekerjaan tertentu inilah
yang belakangan disebut sebagai tim atau tim kerja (work team).
A. PENGERTIAN TIM
Kazenbach dan Smith misalnya mendefinisikan tim sebagai berikut. “Sekelompok orang dalam jumlah kecil, masing-masing
dengan keterampilannya, memiliki komitmen untuk mencapai tujuan bersama, menetapkan satu set tujuan, dan memiliki akuntabilitas
bersama untuk semua tindakan yang mereka gunakan.”
Kelompok Tim
1. Kepemimpinan dalam kelompok biasanya dipegang oleh sesorang yang 1. Anggota tim memiliki kedudukan yang sama. Oleh karena itu,
berpengaruh dalam kelompok. kepemimpinan tidak didominasi oleh seorang, melainkan dishared di antara
mereka.
2. Masing-masing anggota bertanggung jawab secara individual terhadap 2. Semua anggota tim secara bersama-sama bertanggung jawab terhadap
kehidupan kelompok. keberadaan dan kinerja tim.
3. Tujuan kelompok biasanya sama atau sejalan dengan tujuan umum 3. Tim memiliki kebebasan untuk menetapkan tujuan yang hendak dicapai oleh
organisasi tim tersebut.
4. Produk yang dihasilkan merupakan hasil kerja individu per individu. 4. Produk yang dihasilkan merupakan hasil kerja tim, bukan hasil kerja
individual anggota tim.
5. Pertemuan atau rapat-rapat sekelompok lebih mementingkan efisiensi 5. Dalam setiap pertemuan, diskusi biasanya dilakukan lebih terbuka agar
rapat yang tidak bertele-tele setiap masalah bisa dipecahkan dengan baik.
6. Tingkat efektivitas sekelompok diukur secara tidak langsung, yakni sejauh 6.Kinerja tim diukur secara langsung dengan menilai produk atau output yang
mana kelompok bisa memengaruhi anggota kelompok lain dihasilkan tim.
7. Kelompok mendiskusikan persoalan, memutuskan, mendelegasikannya 7. Tim mendiskusikan, memutuskan, dan melakukan kerja bersama.
kepada anggota kelompok.
B. MENGAPA ORGANISASI MEMERLUKAN TIM?
Popularitas tim dikalangan para manajer terutama disebabkan mereka mendapat tantangan baru
dalam mengelola bisnis yang semakin kompleks.
1. Fokus pada Layanan Konsumen
2. Kompetisi
3. Era Informasi
Globalisasi
Tantangan keempat yang dihadapi para manajer adalah globalisasi.
4. Manfaat Tim
a. Meningkatkan kreativitas, inovasi, dan pemecahan masalah.
b. Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan
c. Memperbaiki proses
d. Meningkatkan kompetisi secara global
e. Meningkatkan kualitas
f. Meninkatkan komunikasi
g. Mengurangi perputaran karyawan dan tingkat absensi serta meningkatkan semangat kerja
karyawan
B. MENGAPA ORGANISASI MEMERLUKAN TIM?
5. Keterbatasan Tim
Team is the wave of the future.
a. Group think
Yang dimaksud dengan group think adalah menyetujui keputusan tim meski tidak sepenuh hati.
b. Social loafing
Terutama jika kemampuan masing-masing anggota kelompok tidak setara. Akibatnya, ada
anggota yang bekerja lebih banyak dan ada anggota lain yang sekadar menjadi pengikut ( free
riders).
c. Persoalan kualitas
Tim bisa meningkatkan kualitas, ironisnya sering didapati bahwa tim justru menghambat
kemampuan individual anggota tim.
d. Ketepatan waktu
Kadang-kadang seseorang bisa membuat keputusan lebih cepat ketimbang keputusan yang
dibuat tim.
e. Keragaman anggota tim
.
6. Tipologi Tim
Sesuai dengan tujuan pembentukan dan dimensinya, tim bisa diklasifikasikan menjadi lima tipe
Permanent teams
Temporary teams
Waktu (tetap eksis selama masih ada
(eksis hanya untuk sementara waktu)
organisasi)
Self-managed teams
Work groups
Tingkat otonomi (tim bebas membuat keputusan
(keputusan dibuat oleh pemimpin)
sendiri)
U
Identifikasi masalah
M
P
A Mengembangkan beberapa alternatif solusi
N
Evaluasi alternatif
B
A Memilih satu alternatif
L
I
Mengimplementasi keputusan
K
Model diebedakan menjadi dua, yaitumodel rasional dan model alternatif. Keputusan
rasional adalah pengambilan keputusan yang menggunakan otak kiri manusia. Bass
membedakan keputusan rasional dalam dua bentuk, yaitu economic approach ataupun
behavioral approach.
Model lain yang jarang didiskusikan meski embrionya sudah lama ada dan kini kembali
mulai mendapat perhatian para akademisi adalah model pengambilan keputusan nonlogical
sebagai model keputusan alternatif. Menurut Barnard, proses pengambilan keputusan
nonlogical adalah pengambilan keputusan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata atau
dengan alasan tertentu, melainkan sebuah proses yang menggunakan judgement.
C. DINAMIKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Keputusan Terprogram vs Tidak Terprogram
Tipikal pembuat keputusan Karyawan level bawah Manajer level atas (biasanya
(biasanya diputuskan sendiri) diputuskan bersama