Anda di halaman 1dari 49

KERJASAMA TIM DALAM

PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH


FEBLIAJI
08127583009
WIDYAISWARA AHLI MUDA
BAPELKES PEKANBARU
febliaji.skm.mkm@gmail.com
ACAK KATA NEGARA
1. TANSHIGNAF 1. AFGHANISTAN

2. DONINESIA 2. INDONESIA
3. ALPHINIPI 3. PHILIPINA
4. ALAYMIAS 4. MALAYSIA
5. EGIRANI 5. NEGERIA
6. NAMEISUR 6. SURINAME
Class Activity
Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti materi ini peserta mampu
melakukan Kerjasama tim dalam penanggulangan penyakit potensial KLB
dan wabah sesuai dengan ketentuan yang ada.
Tujuan Pembelajaran Khusus:
1. Menjelaskan konsepsi dasar membangun tim yang
efektif.
2. Menjelaskan teknik pemecahan masalah secara win-
win solution.
3. Menerapkan kepemimpinan yang efektif.
4. Melakukan interprofesional kolaborasi.
5. Mempraktikan kerjasama dalam membangun tim yang
efektif.
6. Melakukan kerjasama Tim Gerak Cepat (TGC) dalam
penanggulangan penyakit potensial KLB dan Wabah
BAHASAN KITO SADONYO
Konsepsi dasar Kerjasama dalam
membangun tim membangun tim
yang efektif. yang efektif
• Pengertian tim yang Teknik Pemecahan • Pengertian dan
efektif Masalah win win unsur tim yang
• Perbedaaan solution Interprofesional dinamis
kelompok dan tim Kepemimpinan yang kolaborasi • Manfaat
• Hakikat dan ciri efektif membangun tim
organisasi sebagai dinamis
tim • Tahapan
• Strategi Kerjasama perkembangan tim
Tim • Membangun rasa
kebersamaan tim
Kerjasama
Tim ????
Pada pengelolaan penanggulangan masalah penyakit menular potensial KLB
dan wabah yang memiliki kelompok kerja dengan kinerja kualitas unggul akan
terdapat kelompok-kelompok kerja yang berperilaku sebagai tim.

Dalam kelompok yang dapat disebut sebagai tim tidak ada kata “aku,” yang ada
adalah “kami” (there is no I in team).

Semboyan kelompok tersebut adalah “TEAM”


Setiap anggota memiliki “PRIDE”
Personal Responsibility In Delivering Excellence
I. Konsepsi Dasar Membangun Tim yang Efektif.

Everything nothing without team work


Tim yang Efektif
 “The Wisdom of Teams”.

by Katzenbach and Smith in 1993


Tim efektif:

Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua


orang atau lebih yang berinteraksi dan
mengkoordinasi kerja mereka untuk tujuan
tertentu.
Tim pada dasarnya adalah sekelompok
orang dengan keahlian yang saling
melengkapi yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama yang anggotanya
secara pribadi bertanggung gugat untuk
memberikan yang terbaik.

11
KELOMPOK VS TIM
Macam-Macam Kelompok

KELOMPOK KELOMPOK
FORMAL INFORMAL
• Permanen • Pertemanan
• Temporer • Hobi KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOK
DISFUNGSINAL FUNGSIONAL PRODUKTIF
Sebuah tim dikatakan efektif
1. Bekerja sama
2. Bersedia menerima perbedaan dan
sumbangan pemikiran serta masing
masing individu
3. Pemecahan masalah dilaksanakan
secara positif tanpa melibatkan
kebencian individu;
4. Saling berbagi ilmu, pengetahuan,
informasi, dan keterampilan agar
seluruh tim memiliki kemampuan yang
sama
Sebuah tim dikatakan efektif
5. Apabila terjadi perbedaan pendapat
mereka akan duduk bersama dan
memecahkan permasalahan yang ada
dengan kepala dingin dan terbuka;
6. Pembagian dan pendelegasian
tanggungjawab dengan orang-orang yang
bekerja secara mandiri tetapi tetap dalam
kerangka kerjasama;
7. Saling berbagi dan menerima saran untuk
perbaikan kinerja organisasi; S
8. Seluruh anggota tim tidak ragu-ragu
mengambil inisiatif dan tindakan yang
diperlukan, tanpa rasa takut terhadap
perbedaan pendapat.
Strategi Kerjasama Tim
Strategi Membangun Kerjasama Tim
a) Menciptakan komunikasi yang
lancar.
b) Menjalin hubungan yang baik.
c) Membangun rasa percaya.
d) Membangun rasa kepemilikan dan
komitmen.
e) Memberikan tujuan dan aturan
yang jelas.
Strategi Kerjasama Tim

Strategi Membangun Kerjasama Tim


f. Memperjelas peran dari masing-
masing anggota dan alur kerjanya.
g. Menghargai pencapaian.
h. Berikan contoh yang baik.
i. Dorong sosialisasi.
j. Izinkan anggota tim aktif mengambil
bagian dalam pengambilan keputusan.
Hambatan Kerjasama Tim
1. Pikiran Kelompok
a. Merasa kuat
b. Menafikan peringatan
c. Keyakinan yang tak tergoyahkan
d. Pandangan negative pada kelompok lain
e. Tekanan pada anggota yg tak sepakat
f. Menutup diri dari gagasan
2. Keengganan Sosial
Anggota tak bisa kerja baik seperti kerja sendiri
disebabkan karena :
g. Kontribusi yang lain kurang.
h. Anggota merasa lebih baik pekerjaan itu
dilakukan orang lain dalam kelompoknya.
Seluruh peserta dibagi menjadi 4 [empat] kelompok
dan masing-masing kelompok memilih 1 orang ketua
kelompok dan sekretaris. Dengan dipandu oleh ketua
kelompok masing-masing kelompok mendiskusikan
hal-hal sebagai berikut :

PENUGASA 1) Perbedaan kelompok dan tim.


2) Hakikat dan ciri organisasi sebagai tim.
N
DISKUSI 3) Menjelaskan strategi kerja sama tim
4) Menjelaskan hambatan dalam kerja sama tim
Waktu diskusi 15 menit dan paparan hasil diskusi
masing-masing kelompok 5 menit, Klarifikasi oleh
fasilitator 10 menit.

22
II. Teknik Pemecahan Masalah Secara Win-win
Solution
Pendekatan Konflik

Langsung Tidak Langsung

• Fokus Tujuan Bersama • Konflik Kalah Kalah


• Melaporkan Ke atasan • Konflik Menang Kalah
• Desain Ulang • Konflik Menang
Organisasi Menang
• Pembentukan Sikap
Pencegahan
Konflik
Mengelola konflik

1.Gaya kura-kura
(menghindar)
2.Gaya Hiu (melawan)
3.Gaya Teddy Bear
(Akomodasi)
4.Gaya Rubah (Kompromi)
5.Gaya Burung hantu
( Kolaborasi)
Seluruh peserta dibagi menjadi 4 [empat] kelompok dan masing-
masing kelompok memilih 1 orang ketua kelompok & sekretaris.
Dengan dipandu oleh ketua kelompok masing-masing kelompok
peserta mendiskusikan hal-hal sebagai berikut :
1. Teknik pemecahan masalah secara win-win solution dengan
pendekatan langsung.
2. Teknik pemecahan masalah secara win-win solution dengan
pendekatan tidak langsung melalui resolusi konflik kalah-kalah (lose-
PENUGAS lose)

AN
DISKUSI
3. Teknik pemecahan masalah secara win-win solution dengan
pendekatan tidak langsung melalui resolusi konflik menang-kalah
(win-lose)
4. Teknik pemecahan masalah secara win-win solution dengan
pendekatan tidak langsung melalui resolusi konflik menang-menang
(win-win).
Waktu diskusi 15 menit dan paparan hasil diskusi masing-masing
kelompok 5 menit, Klarifikasi oleh fasilitator 10 menit.
27
III. Kepemimpinan Yang Efektif
3

1.KINERJA DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI JANGKA PANJANG


2.KESIAPAN MENGHADAPI TANTANGAN ATAU KRISIS
3.KEPUASAN PENGIKUT TERHADAP PEMIMPINNYA
4.KOMITMEN PENGIKUT TERHADAP SASARAN KELOMPOK
5.KESIAPAN CALON PENGGANTI PEMIMPIN
Karakteristik Kepemimpinan
Peka Terhadap
Lingkungan

Teladan dalam
Lingkungan

Sikap setia pada janji dan


organisasi

Mengambil keputusan
Tugas Role Play:
1. 15 orang peserta memainkan perannya sesuai dengan skenario yang ada dan mengikuti standar
prosedur yang berlaku.
2. Sisa peserta melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan role play dan masing-masing
individu pemain role play.
3. Setelah selesai kegiatan role play fasilitator menanyakan perasaan yang dirasakan oleh masing-
masing peserta. Dan memintakan tanggapan dari peserta lainnya yang bertugas menjadi
pengamat terhadap kegiatan role play tersebut.

Waktu berdiskusi dan berbagi peran selama 10 – 15 menit. Waktu memainkan peran 15 – 20 menit. Fasilitator
mengklarifikasi dan merangkum hasil role play 15 – 20 menit.

33
Skenario bermain peran:
Pada suatu hari Kepala Puskesmas Melati mendapat informasi dari salah satu tokoh
masyarakat dan kader di Desa Karang Bolong ada 3 keluarga yang baru pulang dari luar
kota “Kembang” (yang saat ini merupakan daerah dengan status penularan local Covid-
19 dengan jumlah kasus aktif diatas 1000 kasus) sekitar 5 hari yang lalu dan saat ini
mengalami demam, meriang, sesak nafas, batuk berdarah, penciuman hilang. Ada
diantara ketiga keluarga tersebut dalam kondisi kritis.
Peserta memainkan peran sebagai berikut:
-1 orang Kepala Puskesmas
-2 orang dokter umum
-1 orang dokter gigi
-1 orang petugas surveilans merangkap pengelola program DBD dan Malaria
-1 orang pengelola program diare dan kesling
-1 orang juru imunisasi
-5 orang perawat
-2 orang bidan
-1 orang OB (Office Boy) 34
IV. Interprofesional Kolaborasi
Kolaborasi merupakan istilah
umum yang sering digunakan
untuk menggambarkan suatu
hubungan kerja sama yang
dilakukan pihak tertentu.

Prinsip : Kesetaraan ; saling


menghargai; Kerjasama ;
Tanggung jawab dan tanggung
gugat
V. Kerjasama Dalam Membangun Tim yang
Efektif

a.Pengertian dan unsur-unsur tim yang dinamis.

Tim dinamis adalah Tim yang memiliki kinerja yang sangat tinggi dengan
memanfaatkan segala energi yang ada dalam Tim tersebut untuk menghasilkan
sesuatu.
b. Membangun Tim
Dinamis
c. Tahapan
Perkembangan
Tim
d. Membangun Rasa Kebersamaan Tim

Kinerja Unggul

Pengaruh

Persahabatan

Penghargaan
Diri

Status

Rasa Aman
e. Membangun Kebanggaan Tim

Memotivasi tim untuk berkomitmen


Memotivasi anggota tim yang tidak termotivasi :
- Dapatkan nasehat dari dia
- Jadikan guru
- Libatkan dalam presentasi
- Delegasikan untuk menyelesaikan masalah
VI.Kerjasama Tim Dalam Penanggulangan Penyakit
Potensial KLB dan Wabah
Pelaksanaan simulasi:
1. Peserta dibagi 2 kelompok masing-masing kelompok memilih ketua dan sekretaris kelompok,
setiap kelompok mempelajari tugas yang akan disimulasikan dengan memperhatikan situasi kondisi
lingkungan yang ada dan sarana prasarana yang dimiliki serta keberadaan personil SDM tim TGC
Puskesmas Melati.
2. Kelompok 1 berhubungan dengan kasus Covid19 dan kelompok 2 berhubungan dengan kasus
DHF
3. Masing-masing kelompok memiliki waktu untuk berdiskusi dan mempersiapkan simulasi yang
akan dilakukan 45 – 55 menit.
Waktu pelaksanaan simulasi masing-masing kelompok 70 – 80 menit.
Klarifikasi dan penyimpulan hasil simulasi oleh fasilitator 45 – 55 menit. Total waktu yang di
perlukan untuk kegiatan simulasi ini adalah : 225 – 270 menit. (5 – 6 JPL)
Skenario simulasi:
Skenario 1. Kasus Covid19:
Pada suatu hari Kepala Puskesmas Melati mendapat informasi dari salah satu tokoh masyarakat dan kader di Desa Karang
Bolong ada 3 keluarga yang baru pulang dari luar kota “Kembang” (yang saat ini merupakan daerah dengan status
penularan local Covid-19 dengan jumlah kasus aktif diatas 1000 kasus) sekitar 5 hari yang lalu dan saat ini mengalami
demam, meriang, sesak nafas, batuk berdarah, penciuman hilang. Ada diantara ketiga keluarga tersebut dalam kondisi
kritis.
Kondisi sumber daya dari Puskesmas Melati sebagai berikut:
-1 orang Kepala Puskesmas
-2 orang dokter umum
-1 orang dokter gigi
-Tidak ada tenaga analis
-1 orang petugas surveilans merangkap pengelola program DBD dan Malaria
-1 orang pengelola program diare dan kesling
-1 orang juru imunisasi
-5 orang perawat
-2 orang bidan
-1 orang OB
Logistik:
-Dacron swab 100 buah
-VTM 10 vial
-Vaksin karir 4 buah
43
Skenario 2. Kasus DHF:
Petugas surveilans Puskesmas Melati setiap minggu rajin melakukan PWS KLB dan selalu sharing informasi dan data terkait
beberapa penyakit potensial KLB salah satunya adalah suspek demam dengue yang dilaporkan secara rutin ke SKDR melalui
SMS. Wilayah kerja Puskesmas Melati terdiri dari 10 desa. Secara trend kasus suspek demam dengue 2 minggu berturut turut
mengalami peningkatan kasus di Puskesmas Melati. Bila dilihat perdesa peningkatan kasus demam dengue meningkat di Desa
Tiga, sedangkan desa lainnya tidak mengalami peningkatan kasus. Hari ini Petugas Surveilans Puskesmas Melati menerima
informasi dari masyarakat di Desa Tiga ada 3 kasus DBD yang dirawat di salah satu RS Sayang Ibu.
Kondisi sumber daya dari Puskesmas Melati sebagai berikut:
-1 orang Kepala Puskesmas
-2 orang dokter umum
-1 orang dokter gigi
-Tidak ada tenaga analis
-1 orang petugas surveilans merangkap pengelola program DBD dan Malaria
-1 orang pengelola program diare dan kesling
-1 orang juru imunisasi
-5 orang perawat
-2 orang bidan
-1 orang OB
Logistik:
-Dacron swab 100 buah
-VTM 10 vial
-Vaksin karir 4 buah

44
1. Lakukan yang harus dipersiapkan oleh tim TGC Puskesmas Melati terhadap kejadian tersebut?
2. Ciptakan tim TGC Puskesmas Melati yang efektif untuk menghadapi kejadian diatas.
3. Identifikasi siapa-siapa saja stake holder yang terlibat dalam TGC tersebut?
4. Antisipasi kendala-kendala yang mungkin dapat terjadi dan bagaimana Tim TGC Puskesmas Melati menghadapi
situasi dan kondisi tersebut berdasarkan sumber daya yang dimiliki oleh Puskesmas Melati.
5. Bagaimana penerapan kepemimpinan yang efektif sebagai leader dalam TGC tersebut.
6. Tunjukan penerapan interprofessional kolaborasi dalam tim TGC tersebut.
7. Perankan hal-hal apa saja yang harus dilakukan dan pelaksanaan tugas dan fungsi tim TGC Puskesmas Melati
dalam situasi diatas.
8. Untuk pencegahan dan penanggulangan infeksi apa yang harus dilakukan?
9. Bagaimana komunikasi resiko yang haus dilakukan?

45
PANDUAN SIMULASI
1. Peserta dibagi 2 kelompok masing-masing kelompok memilih ketua dan sekretaris kelompok, setiap
kelompok mempelajari tugas yang akan disimulasikan dengan memperhatikan situasi kondisi
lingkungan yang ada dan sarana prasarana yang dimiliki serta keberadaan personil SDM tim TGC
Puskesmas Melati.
2. Kelompok 1 berhubungan dengan kasus Covid19 dan kelompok 2 berhubungan dengan kasus DHF
3. Masing-masing kelompok memiliki waktu untuk berdiskusi dan mempersiapkan simulasi yang akan
dilakukan 45 – 55 menit. Waktu pelaksanaan simulasi masing-masing kelompok 70 – 80 menit.
Klarifikasi dan penyimpulan hasil simulasi oleh fasilitator 45 – 55 menit.
Kesimpulan :
1. Organisasi berkinerja dengan kualitas unggul
memiliki kelompok kerja yang perilaku sebagai
tim
2. Kelompok kerja ini merupakan kumpulan
orang-orang yang kompeten yang saling
melengkapi, saling percaya, saling menghargai,
saling belajar, serta saling mendorong dan
membantu dalam semangat kebersamaan.
3. Semboyan kelompok kerja seperti ini adalah
TEAM (Together Everyone Achieve More)
4. Setiap anggota Team memiliki PRIDE( Personal
Responsibility in Delivering Excellence)
tanggung jawab pribadi untuk memberikan
yang terbaik
Evaluasi
1. Jelaskan pengertian tim dan jelaskan prioritas utama dalam
membangun tim yang efektif.
2. Jelaskan tujuan membina Tim
3. Jelaskan Karfakteristik tim yang berkinerja unggul
4. Jelaskan apa yang dapat anda lakukan untuk dapat menjadi anggota tim
yang bernilai
5. Jelaskan apa yang dapat anda lakukan untuk menjadi mitra yang terbaik
6. Simulasikan cara membangun Kerjasama tim yang baik dan efektif
dalam menghadapi KLB dan wabah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai