Pendahuluan:
Kerja sama tim adalah konsep yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan,
terutama dalam lingkungan kerja dan proyek-proyek yang melibatkan banyak orang.
Kerja sama tim diciptakan untuk mencapai tujuan bersama dengan lebih efektif dan
efisien.
Tujuan dari presentasi tentang membangun tim efektif atau kerja sama tim adalah untuk
memberikan pemahaman yang komprehensif kepada audien dan untuk menginspirasi
serta memberikan wawasan yang dapat digunakan oleh audiens untuk meningkatkan
kerja sama tim dalam berbagai konteks, seperti di tempat kerja atau dalam proyek-proyek
tim.
(https://sekolahmanagerdigitalmarketing.com/pentingnya-kerja-sama-dalam-tim/
https://www.studilmu.com/blogs/details/10-manfaat-kerjasama-tim )
Dalam sebuah tim, kerja sama dapat memberikan banyak manfaat seperti :
Meningkatkan produktivitas
Memunculkan ide-ide baru
Meningkatkan hubungan sosial
Pekerjaan lebih cepat selesai
Meningkatkan semangat
Meningkatkan efisiensi dalam pekerjaan
( https://www.gramedia.com/literasi/manfaat-kerja-sama/ )
Robbins dan Judge (2013: 310), mengklasifikasi empat tipe tim yang paling umum sebagai
berikut:
1. Tim Pemecahan Masalah (Problem-Solving Teams):
Tim pemecahan masalah adalah kelompok orang yang bertugas untuk
mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah tertentu dalam
organisasi.
Anggota tim biasanya memiliki keahlian dan pengalaman yang relevan dengan
masalah yang harus dipecahkan.
Tujuan utama tim ini adalah untuk merumuskan solusi yang efektif dan
mengimplementasikannya agar masalah tersebut tidak terulang.
Menurut Kreativv, prinsip-prinsip kerja sama tim yang paling utama adalah:
1. Komunikasi yang Membangun:
Komunikasi yang efektif haruslah membangun, terbuka dan jujur.
2. Melakukan Kolaborasi:
Kolaborasi berarti semua anggota tim bisa bekerja sama dan menciptakan progress,
meskipun setiap orang punya opini masing-masing dan memiliki latar belakang kultur
yang berbeda pula.
4. Berpikir Positif:
Berpikir positif sangat penting dalam kerja sama tim. Dalam situasi apapun, kamu harus
selalu berpikir positif dan mencari solusi terbaik untuk masalah yang dihadapi.
( https://kreativv.com/prinsip-teamwork/ )
Menurut Bruce Tuckman, terdapat lima tahapan dalam pembentukan tim, yaitu:
1. Pembentukan (Forming):
Pada tahap ini, anggota tim baru berkumpul dan saling mengenal.
Mereka mungkin merasa was-was atau cenderung berperilaku sopan dalam interaksi
awal.
Peran dan tanggung jawab mungkin belum jelas.
2. Konflik (Storming):
Tahap konflik muncul ketika anggota tim mulai berbeda pendapat, mencoba
mengklarifikasi peran masing-masing, dan berkompetisi dalam memengaruhi
keputusan.
Konflik ini adalah bagian normal dari perkembangan tim dan dapat membawa
perubahan positif jika dikelola dengan baik.
3. Norma (Norming):
Pada tahap ini, tim mulai mengembangkan norma atau aturan tidak tertulis yang
mengatur perilaku anggota tim.
Anggota tim mulai beradaptasi dengan peran masing-masing dan bekerja menuju
kesepakatan bersama tentang bagaimana bekerja sama secara efektif.
4. Kinerja (Performing):
Tahap ini ditandai dengan peningkatan produktivitas dan kolaborasi yang efektif.
Anggota tim telah memahami peran mereka dan berkerja sama dengan baik untuk
mencapai tujuan bersama.
Kinerja tim mencapai puncaknya pada tahap ini.
5. Pembubaran (Adjourning):
Tahap ini terjadi ketika proyek atau tugas tim selesai.
Anggota tim dapat mengalami perasaan kehilangan atau nostalgia karena hubungan
yang terjalin selama bekerja bersama.
Ini juga merupakan waktu untuk mengevaluasi hasil dan pelajaran yang dapat dipetik
dari pengalaman tim.
Dalam sebuah tim, terdapat beberapa peran yang berbeda yang dapat membantu menciptakan tim
yang seimbang dan produktif. Berikut adalah beberapa peran dalam tim yang umumnya
ditemukan:
1. Pemimpin:
Pemimpin bertanggung jawab untuk memimpin tim dan mengambil keputusan
strategis.
Mereka juga harus memotivasi anggota tim dan memastikan bahwa tujuan tim
tercapai.
2. Pelaksana:
Pelaksana bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah ditetapkan
oleh pemimpin atau tim.
Mereka harus bekerja dengan efektif dan efisien untuk menyelesaikan tugas-tugas
tersebut.
3. Pemecah Masalah:
Pemecah masalah bertanggung jawab untuk mengidentifikasi masalah dan
menemukan solusi yang tepat.
Mereka harus dapat berpikir kreatif dan mampu menyelesaikan masalah dengan
cepat.
4. Penyusun Rencana:
Penyusun rencana bertanggung jawab untuk merencanakan tugas-tugas dan proyek-
proyek yang akan dilakukan oleh tim.
Mereka harus dapat membuat rencana kerja yang jelas dan terperinci agar tugas-tugas
dapat diselesaikan dengan efektif.
( https://blog.skillacademy.com/komunikasi-efektif )
Microsoft Teams:
Platform kolaborasi yang menyediakan pesan instan, konferensi video, kolaborasi berkas, dan
integrasi dengan aplikasi Microsoft 365.
Zoom:
Platform konferensi video yang memungkinkan tim untuk mengadakan pertemuan dan
konferensi online dengan audio dan video berkualitas tinggi.
Microsoft OneDrive:
Layanan penyimpanan berkas cloud yang terintegrasi dengan aplikasi Microsoft 365.
Studi Kasus atau Contoh Sukses