PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa membutuhkan orang lain. Meskipun
hidup berkecukupan, kecerdasan yang cukup dan kekuatan fisik yang cukup, ia akan selalu
membutuhkan lingkungan dimana dia bisa berbagi, saling memberi support dan bergotong
royong. Manusia tidak hanya membutuhkan agama, ilmu pengetahuan, atau hiburanatau kesenian, tetapi
juga kebersamaan. Semuanya diperlukan. Karena dengan agama hidup lebih terarah, dengan
pengetahuan hidup akan lebih mudah, dengan seni hidup lebih indah dan dengan kebersamaan hidup
akan lebih berfaidah.
Dalam definisi singkat, teamwork merupakan serangkaian nilai, sikap dan perilaku dalam sebuah
tim. Sehingga tidak selalu terdiri dari sekumpulan orang dengan gaya, sikap, maupun cara kerja yang
sama. Perbedaan antar tim justru merupakan potensi yang akan membuat sebuah tim menjadi kreatif dan
inovatif. Untuk mencapai kerjasama tim yang baik perlu ditumbuhkan sikap positif di antara anggota tim.
Antara lain kebiasaan untuk saling mendengarkan sehingga tercipta komunikasi yang baik, memberikan
dukungan kepada anggota tim yang membutuhkan, dan apresisasi terhadap kontribusi dan pencapaian
yang diperoleh dari setiap anggota tim.
Sebuah teamwork akan menjadi penentu mulus tidaknya perjalanan organisasi. Sebab itu sangat
diperlukan adanya kerjasama yang baik dalam melaksanakan tanggung jawab dalam
keorganisasian. Makalah ini akan membahas definisi teamwork, manfaat dan fungsi teamwork,
jenis teamwork, perbedaan tim kerja dan kelompok kerja, peranan tim kerja, tahap
perkembangan teamwork, dan dimensi dalam tim kerja.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi teamwork ?
2. Apa saja jenis teamwork ?
3. Apa saja ciri-ciri teamwork yang efektif?
4. Apa perbedaan tim kerja dan kelompok kerja ?
5. Apa saja peranan tim kerja ?
6. Bagaimana tahap perkembangan teamwork ?
7. Apa saja dimensi dalam tim kerja ?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi teamwork.
2. Mengetahui jenis teamwork.
3. Ciri-ciri teamwork yang efektif.
4. Mengetahui perbedaan tim kerja dan kelompok kerja.
5. Mengetahui peranan tim kerja.
6. Mengetahui tahap perkembangan teamwork.
7. Mengetahui dimensi dalam tim kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Teamwork
Teamwork bisa diartikan kerja tim atau kerjasama, team work atau kerja sama tim
merupakan bentuk kerja kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi serta
berkomitmen untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya untuk mencapai tujuan
bersama secara efektif dan efisien. Harus disadari bahwa teamwork merupakan peleburan
berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan tersebut
bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi yang paling
populer di tim.
Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan
menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli
dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan
dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama.
Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan
dari teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun terjadi
perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya terlebih dahulu.
Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan terganggu, bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal
dari latar belakang divisi yang berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan. Oleh
karena itu, penting untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim di atas segalanya.
Keakraban tim yang sukses biasanya ditandai dengan sikap akrab satu sama lain, setia
kawan, dan merasa senasib sepenanggungan. Para anggota tim saling menyukai dan berusaha
keras untuk mengembangankan dan memelihara hubungan interpersonal. Hubungan
interpersonal menjadi sangat penting karena hal ini akan merupakan dasar terciptanya
keterbukaan dan komunikasi langsung serta dukungan antara sesama anggota team.
Teamwork merupakan sarana yang sangat baik dalam menggabungkan berbagai talenta dan
dapat memberikan solusi inovatif suatu pendekatan yang mapan, selain itu ketrampilan dan
pengetahuan yang beranekaragam yang dimiliki oleh anggota kelompok juga merupakan nilai
tambah yang membuat teamwork lebih menguntungkan jika dibandingkan seorang individu yang
brilian sekalipun.
Teamwork dapat didefinisikan sebagai kumpulan individu yang bekerjasama untuk
mencapai suatu tujuan. Kumpulan individu-individu tersebut memiliki aturan dan mekanisme
kerja yang jelas serta saling tergantung antara satu dengan yang lain. Oleh karena itu sekumpulan
orang yang bekerja dalam satu ruangan, bahkan didalam satu proyek, belum tentu merupakan
sebuah teamwork. Terlebih lagi jika kelompok tersebut dikelola secara otoriter, timbul faksi-
faksi di dalamnya, dan minimnya interaksi antar anggota kelompok. Beberapa isu di dalam tim :
1. Adanya tugas (task) dan masalah-masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan. Hal
ini seringkali merupakan topik utama yang menjadi perhatian team.
2. Proses yang terjadi di dalam teamwork itu sendiri, misalnya bagaimana mekanisme kerja atau
aturan main sebuah team sebagai suatu unit kerja dari perusahaan, proses interaksi di dalam
team, dan lain-lain
Keuntungan pengambilan keputusan dalam tim :
1. Keputusan yang dibuat secara bersama-sama akan meningkatkan motivasi team dalam
pelaksanaanya.
2. Keputusan bersama akan lebih mudah dipahami oleh team dibandingkan jika hanya
mengandalkan keputusan dari satu orang saja
C. Jenis Teamwork
Menurut Daft (2000) jenis teamwork terdiri dari enam jenis, yaitu:
1. Tim Formal
Tim formal adalah sebuah tim yang dibentuk oleh organisasi sebagai bagian dari struktur
organisasi formal.
2. Tim Vertikal
Tim vertikal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari seorang manajer dan
beberapa orang bawahannya dalam rantai komando organisasi formal.
3. Tim Horizontal
Tim horizontal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari beberapa karyawan dari tingkat
hirarki yang hampir sama tetapi berasal dari area keahlian yang berbeda.
4. Tim dengan Tugas Khusus
Tim dengan tugas khusus adalah sebuah tim yang dibentuk di luar organisasi formal
untuk menangani sebuah proyek dengan kepentingan atau kreativitas khusus.
5. Tim Mandiri
Tim Mandiri adalah sebuah tim yang terdiri dari lima hingga dua puluh orang pekerja
dengan beragam keterampilan yang menjalani rotasi pekerjaan untuk menghasilkan sebuah
produk atau jasa secara lengkap, dan pelaksanaannya diawasi oleh seorang annggota terpilih.
6. Tim Pemecahan Masalah
Tim pemecahan masalah biasanya terdiri dari lima hingga dua belas karyawan yang
dibayar perjam dari departemen yang sama, dimana mereka bertemu untuk mendiskusikan cara
memperbaiki kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja.
Perbedaan antara kelompok kerja dengan tim kerja dapat digambarkan dengan skema
berikut :
Sementara itu, penulis lain seperti Laurie J. Mullins membedakan kelompok dan tim
berdasarkan enam variabel yaitu : Ukuran, Seleksi, Kepemimpinan, Persepsi, Gaya, dan
Semangat. Penjelasan perbedaan secara lengkap terdapat dalam tabel berikut :
Tabel 1. Variabel Perbedaan Kelompok dengan Tim
Variabel Tim Kelompok
Ukuran Terbatas Medium dan besar
Seleksi Krusial Imaterial
Kepemimpina
n Berbagi atau dirotasi Solo
Pemahaman pengetahuan
Persepsi saling melengkapi Fokus pada pemimpin
Peran koordinasi yang
Gaya tersebar Konvergensi,konformisme
Kebersamaan mengalahkan
Semangat Interaksi dinamis musuh
F. Tahap Perkembangan Teamwork
Ada empat tahap perkembangan tim, yaitu :
1. Undevelopment
Tahap undevelopment ini adalah tahap yang paling sering dijumpai pada suatu organisasi.
Salah satu ciri dari tahap ini adalah :
a) Terlihat sekelompok orang mengerjakan suatu tugas tetetapi mereka tidak bersepakat tentang
bagaimana seharusnya mereka bekerja. Contohnya antara lain dalam rapat atau pertemuan lebih
sering terjadi antrian lontaran gagasan dan bukan diskusi. Gagasan yang sebenarnya bersifat
membangun, tidak mereka utarakan. Mereka tidakut jika ‘gagasan itu’ akan mengganggu
keseimbangan organisasi.
b) Tidak melibatkan perasaan individu karena dianggap tidak pada tempatnya untuk membicarakan
perasaan orang lain secara terbuka. Contohnya yaitu setiap orang sibuk dengan tugasnya masing-
masing dan atasan yang membuat hampir semua keputusan. Sehingga roda organisasi
menggelinding sesuai aturan dan prosedur dari atasannya. Perlu diketahui disini bahwa banyak
tim yang tidak efektif menunjukkan ciri-ciri di atas, dan biasanya terjadi jika atasan memiliki
kearifan, energi dan waktu untuk membuat semua keputusan. Ini bukan kerjasama kelompok
yang benar, karena dengan cara ini kekuatan yang ada didalam tim tidak dimanfaatkan sehingga
lebih terpusat pada pemimpinnya.
2. Experimenting
Tahap ini dimulai ketika tim secara bersungguh-sungguh mulai meninjau ulang metode
operasional yang berlaku selama ini. Pada tahap Experimenting, tim berkemauan untuk
melakukan eksperimen dan uji coba. Mereka berani menghadapi berbagai kemungkinan dengan
memasuki daerah yang belum dikenal.
Pada tahap perkembangan ini, bahwa berbagai masalah dihadapi dan dibahas secara lebih
terbuka serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang lebih luas sebelum membuat suatu
keputusan. Contohnya yaitu, suatu permasalahan pribadi dibicarakan secara terbuka, perasaan
individu dipertimbangkan dan diselesaikan sampai tuntas.
Pada tahap ini walaupun tim telah menjadi lebih terbuka dan mempunyai potensi untuk
menjadi lebih efektif, masih kurang untuk disebut sebagai tim yang efektif yang menghasilkan
keuntungan.
3. Consolidating
Setelah berhasil menyelesaikan masalah antar pribadi di tahap 2, tim mulai memiliki
kepercayaan diri, keterbukaan dan dipercaya untuk mencoba cara kerjanya. Biasanya tim akan
memilih cara kerja yang lebih sistematik atau bermetode. Aturan dan cara kerja yang kaku
diubah dengan aturan baru yang disepakati bersama, dimana setiap anggota memiliki peran agar
tujuan dapat dicapai. Walau hubungan antar pribadi telah mejadi lebih erat, mereka sadar akan
pentingnya aturan-aturan dasar dan cara kerja yang akan dipakai oleh tim.
Bukti nyata dari tahap ini adalah cara untuk mencapai suatu keputusan, yaitu adanya
kejelasan tujuan dari aktivitas atau tugas, adanya penetapan sasaran, pengumpulan informasi
yang dibutuhkan, adanya kemauan memikirkan kemungkinan yang ada pada tim, adanya
perencanaan rinci mengenai apa yang harus dilakukan, kemauan meninjau kembali hasil kerja
dan menggunakannya sebagai dasar untuk memperbaiki cara kerja di masa yang akan datang.
Hubungan antar pribadi yang lebih baik pada tahap 2 ini tetap dipertahankan, tetetapi mereka
membangun aturan dasar dan cara kerja yang akan dipakai oleh tim.
4. Mature
Setelah mengetahui penjelasan dari tahap 3, maka tersusunlah dasar bagi terbentuknya
suatu tim yang matang. Keterbukaan, kepedulian dan peningkatan hubungan pribadi pada tahap 2
serta pendekatan yang sistematik dari tahap 3 merupakan modal dasar bagi terbentuknya tim
yang benar-benar matang.
Fleksibilitas menjadi hal yang utama, karena setiap kebutuhan memiliki prosedur kerja
yang berbeda. Seseorang tidak lagi khawatir untuk mempertahankan posisi mereka. Tim
mengenali tipe kepemimpinan yang dibutuhkan saling percaya, jujur, terbuka dan pemimpin
mengenali kebutuhan untuk melibatkan anggotanya.
Saling percaya, keterbukaan, kejujuran, kerja sama dan konfrontasi maupun review
berkala terhadap hasil kerja, menjadi gaya hidup tim. Tim akan selalu bersedia untuk membantu
tim lain yang mengalami kesulitan maupun yang belum sampai ke tahap mereka. Tetetapi lebih
dari itu, tim ini adalah tempat yang menyenangkan dan membawa hasil.
G. Dimensi Dalam Tim Kerja
Michael West memaparkan, ada dua dimensi dari fungsi tim, yaitu tugas yang harus
diemban oleh tim dan faktor-faktor sosial yang mempengaruhi bagaimana para anggotanya
merasakan tim sebagai sebuah unit sosial. Tugas yang harus diemban tim yaitu menjalankan
seluruh program pelayanan yang sesuai dengan aturan organisasi yang baik, di mana dalam
setiap tugas kerja selalu ada tujuan, strategi, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi. Semua akan
efektif jika dikerjakan dalam sebuah tim kerja. Tetetapi tim kerja merupakan satu unit sosial
yang mempengaruhi kerja tim. Dengan perkataan lain, di dalam tim terdapat interaksi sosial yang
unik dan kompak.
Tim terdiri atas kumpulan individu yang memiliki perbedaan emosi, sosial, dan berbagai
kebutuhan manusia, yang membuat tim secara keseluruhan dapat membantu atau bahkan
membuat frustrasi. Hal ini disebabkan tim bukan saja berkumpul dan menjalankan tugas
organisasi, tetetapi ada yang penting dan perlu mendapatkan perhatian, yakni relasi sosial dalam
kebersamaan mereka sebagai sebuah tim kerja. Relasi antarpribadi yang akrab dan terbuka untuk
bekerja dengan satu hati, satu pikiran dan satu kehendak, akan menolong tim kerja berjalan
dengan efektif. Empat dimensi tim yang efektif :
1. Dimensi Personal
a. Tim yg efektif memiliki komitmen yg dalam satu dengan yang lain.
b. Segenap tim saling menularkan anthusiasme.
c. Setiap orang rindu memberi kontribusi demi mencapai tujuan bersama.
2. Dimensi Relational
a. Tim yang efektif berkomunikasi secara terbuka dan jujur.
b. Mereka berkolaborasi dengan kesediaan untuk saling melengkapi demi mencapai tujuan
bersama.
c. Mereka memanage konfliks secara bijak.
3. Dimensi Strategis
a. Tim yang efektif fokus kepada visi yg menjadi pendorong untuk terus maju bersama.
b. Mereka menyepakati dan mengikuti sasaran yang jelas.
4. Dimensi Proses
a. Tim yang efektif sangat terbuka terhadap perubahan.
b. Mereka memiliki kesadaran yang kuat akan keterkaitan segenap anggota tim.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fungsi dari tim yaitu dapat merubah sikap, perilaku, dan nilai pribadi serta dapat turut
serta dalam mendisiplinkan anggota tim. Sedangkan manfaat bekerja dalam tim yaitu untuk
pengambilan keputusan, merundingkan, dan bernegosiasi. Tujuan bekerja dalam tim agar
anggota memiliki visi dan misi yang sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan secara
efesiensi dan efektif. Perbedaan antara kelompok dan tim kerja yaitu kelompok tidak
menghasilkan sinergy positif yang bisa menciptidakan seluruh tingkat kinerja yang lebih tinggi
dari jumlah masukan sedangkan tim kerja menghasilkan sinergy positif melalui usaha yang
terkoordinasi dalam menghasil satu tingkat kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah masukan
individual.
Tim yang efektif memiliki berbagai karaketiristik umum. Apabila peningkatan kinerja
organisasi dengan menggunakan tim, manajemen harus memastikan bahwa tim-timnya memiliki
karakteristik-karakteristik. Dalam Tim kerja harus mempunyai Sembilan peranan yaitu
1. Pencipta-pembaharu
2. Penjelajah-Promotor
3. Penilai-Pengembang
4. Pendorong-Pengorganisasi
5. Penyimpul-penghasil
6. Pengawas-Pemeriksa
7. Pemerkuat-Penasehat
8. Pelapor-Penasehat
9. Penaut
Michael West memaparkan, ada dua dimensi dari fungsi tim, yaitu tugas yang harus
diemban oleh tim dan faktor-faktor sosial yang mempengaruhi bagaimana para anggotanya
merasakan tim sebagai sebuah unit sosial.
B. Saran
1. Meskipun teamwork menjadi penentu mulus tidaknya perjalanan organisasi, namun
masih diperlukan adanya kerjasama yang baik dalam melaksanakan tanggung jawab dalam
keorganisasian.
2. Teamwork tidak selalu terdiri dari sekumpulan orang dengan gaya, sikap, maupun cara kerja
yang sama. Perbedaan antar tim justru merupakan potensi yang akan membuat sebuah tim
menjadi kreatif dan inovatif. Oleh karena itu, perbedaan cara kerja dalam tiap anggota tim harus
ditanggapi dengan positif.
DAFTAR PUSTAKA