Anda di halaman 1dari 8

PERTEMUAN Ke : 4

PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI

Tujuan pembelajaran :

Tujuan pembelajaran yang akan dicapai, diharapkan mahasiswa


mampu :

1. Menjelaskan pengertian kelompok.


2. Menjelaskan perbedaan kelompok dan team
3. Menjelaskan jenis-jenis kelompok.
4. Menjelaskan teori-teori kelompok.
5. Menjelaskan alasan-alasan terbentuknya kelompok.
6. Menjelaskan faktor-faktor yang menjadikan kelompok solid.
7. Menjelaskan bagaimana menciptakan team yang efektif.

4.1 Pendahuluan

Sebagai makhluk social manusia tidak bisa dipisahkan dari kelompok-


kelompok merupakan bagian dari kehidupan manusia, tiap hari manusia akan terlibat
dalam aktivitas kelompok dengan demikian kelompok merupakan bagian dari
kehidupan organisasi.

Dalam kehidupan organisasi kelompok menjadi bagian dalam sistem organisasional


yaitu bahwa dalam aktivitas organisasi pada dasarnya dilakukan pembagian kerja atau

1
pengelompokan baik pekerjaan maupun orang yang dibuat berdasarkan kebutuhan
aktivitas organisasi.

4.2 Kelompok
A. Pengertian kelompok
Gito Sudarmo, 2000 :57 mengemukakan kelompok adalah sebagai dua orang
atau lebih berkumpul dan berinteraksi serta saling tergantung untuk mencapai tujuan
tertentu.
Sedangkan Indrawijaya 1989 : 91 menyatakan bahwa dalam suatu kelompok
terdapat pengaruh dari pelaku organisasi trehadap pelaku perorangan, sebaliknya
perilaku perorangan juga berpengaruh terhadap norma dan sistem nilai bersama yang
biasanya menjadi perilaku kelompok.

Dari pemahaman pengertian tersebut kelompok mempunyai karakteristik antara lain :


a. Adanya dua orang atau lebih.
b. Yang berinteraksi satu sama lain
c. Adanya aatingkah laku dan sistem nilai bersama.

B. Teori pembentukan kelompok


Menurut Thoha 2007 : 80 teori awal mula terbentuknya suatu kelompok
disebut yaitu :
a. Teori propinquity atau teori kedekatan artinya seseorang berhubungan dengan
orang lain disebabkan adanya kedekatan ruang dan daerahnya. Misalnya di dalam
satu kantor karyawan yang bekerja dengan ruangan yang sama atau yang
berdekatan akan mudah bergabung dan membuat hubungan-hubungan yang
menimbulkan adanya kelompok, dibandingkan dengan karyawan yang secara fisik
terpisahkan satu sama lain.
b. Teori keseimbangan, teori ini menyatakan bahwa seseorang tertarik kepada yang
lain adalah didasarkan atas kesamaan sikap didalam menanggapi suatu tujuan yang
relevan satu sama lain. Misalnya mempunyai kesamaan hoby, satu komunitas.

2
c. Teori didasarkan atas alasan-alasan praktis contoh : antara lain karyawan-
karyawan suatu perusahaan atau organisasi mungkin dapat mengelompok
disebabkan karena alasan ekonomi (SPSI untuk menyalurkan aspirasi), keamanan
(bersatunya kedalam suatu kelompok untuk menghadapi suatu ancaman perlakuan
yang tidak adil , PHK).

A. Jenis-jenis kelompok
Kelompok adalah dua orang atau lebih yang saling berinteraksi satu sama
lain untuk mencapai tujuan tertentu. Jenis kelompok ada dua kelompok formal dan
kelompok informal.

1. Kelompok Formal
Adalah kelompok kerja yang ditugaskan dan dalam struktur organisasi terdiri dari :
a. Kelompok komando
Kelompok ini dibentuk oleh pimpinan dan melaksanakan tugas rutin misalnya :
dalam melaksanakan tugas dan melapor secara hirarki.
b. Kelompok tugas
Kelompok ini dibentuk tim kerja untuk menyelesaikan tugas tertentu misalnya :
tim kerja anggaran bertugas untuk menyusun anggaran perusahaan atau tim
kerja rekrutmen karyawan.

2. Kelompok informal
Adalah kelompok ini dibentuk karena kebutuhan sosial terdiri dari :
a. Kelompok kepentingan
Terbentuk oleh individu-individu yang memiliki kepentingan bersama
misalnya : karyawan bekerja sama untuk memperjuangkan hak (Serikat
Pekerja).
b. Kelompok persahabatan

3
Terbentuk oleh individu-individu yang memiliki persamaan karakteristik
misalnya persamaan pandangan politik, warisan budaya yang sama, hobi yang
sama.

B. Alasan-alasan membentuk kelompok


Kelompok terbetuk karena berbagai macam alasan antara lain :
a. Kebutuhan rasa aman
Dengan adanya rasa aman untuk memenuhi kebutuhannya orang akan lebih aktif
dan kreatif dalam mencapai tujuan, baik tujuan individu maupun tujuan kelompok.
b. Kebutuhan sosial
Manusia tidak akan merasa aman dan nyaman jika hidup sendirian walaupun
semua kebutuhan terpenuhi, manusia membutuhkan teman untuk berinteraksi.
c. Kedekatan dan ketertarikan
Kedekatan jarak fisik antar karyawan ketika melakukan tugasnya, ketertarikannya
rasa tertarik antar individu karena kesamaan sikap, persepsi,motivasi maupun
kinerja.
d. Untuk kekuatan
Berkelompok akan merasa memiliki kekuatan untuk meraih harapannya karena
bias minta pendapat, nasehat, tolong menolong sesame anggota.
e. Pencapaian tujuan
Berkelompok akan lebih mudah dalam pencpaian tujuan karena dengan kerja
sama, gotong royong, saling membantu dan saling mendukung.
f. Kekuasaan
Kelompok merupakan wadah untuk memenuhi kebutuhan akan kekuasaan.

C. Manfaat kelompok
Dalam organisasi formal sebagai masukan atau saran untuk menyelesaikan
tugas, mencetuskan ide-ide, pemecahan masalah yang rumit. Sedangkan fungsi
kebutuhan individu untuk persahabatan, dukungan dan kasih sayang. Dengan
demikian manfaat kelompok adalah :

4
a. Sasaran dapat dicapai secara optimal.
b. Pimpinan dan anggota kelompok memiliki komitmen yang tinggi untuk saling
mendukung keberhasilannya.
c. Komunikasi terbuka untuk memperbaiki kinerja dan mencari solusi yang baik
apabila ada masalah.
d. Anggota termotivasi untuk mengeluarkan ide-ide.
e. Kelompok lebih baik dalam pengambilan keputusan karena banyak ide.
f. Kelompok alat untuk perjuangan para anggotanya.

Keberhasilan dan kepercayaan di dalam kelompok anggota harus mempunyai sikap


yaitu :
a. Integritas : Kejujuran dan bersikap sebenarnya.
b. Kemampuan : mempunyai pengetahuan dan ketrampilan teknis.
c. Konsistensi : handal dan mempunyai pertimbangan yang baik dalam menangani
masalah.
d. Kesetiaan : kesediaan melindungi keselamatan kelompok.
e. Keterbukaan : ketersediaan berbagi informasi dan ide-ide.

D. Faktor-faktor yang menjadikan kelompok berprestasi yaitu :


a. Kesamaan nilai yang dianut dan kesamaan tujuan yang diraih.
b. Keberhasilan dalam mencapai tujuan, bias menimbulkan spirit bagi anggota
kelompok untuk menjadi solid.
c. Menjaga citra kelompok status kelompok yang baik dan positif saling menjaga
agar ststusnya tetap baik dan eksis.
d. Penyelesaian perbedaan bila terjadi konflik harus cepat diselesaikan.
e. Daya Tarik seseorang masuk dalam kelompok bias disebabkan oleh
ketertarikan pimpinan atau kelompoknya.
f. Pengakuan dan penghargaan.

4.3 Tim kerja

5
Tim kerja adalah kelompok yang dibentuk dalam rangka menjalankan tugas-
tugas khusus, anggotanya memiliki kemampuan relatif sama tetapi berbeda karena
profesi atau keahliannya. Pemimpin lebih bersifat koordinatif dan hubungan atasan
dan bawahan bersifat kolegial professional., unsur Tim kerja yang efektif antara lain :
a. Lingkungan yang suportif
b. Kejelasan peran
c. Tanggungjawab
d. Kepemimpinan yang sesuai.
A. Membentuk Tim
Menurut Keit Davis agar masing-masing anggota tim dapat bekerja dengan
profesi dan dapat bekerja sama dengan baik maka dalam membentuk tim kerja
diperlukan :
a. Tantangan
Tantangan ini agar para anggota tim mampu mengerjakan dan mengembangkan
keahliannya sehingga tidak membosankan.
b. Seleksi
Proses pemilihan para calon anggota tim, untuk mendapat orang-orang yang betul-
betul mampu menyelesaikan tugas-tugas dalam tim kerja dengan baik.
c. Pelatihan
Walaupun anggota tim kerja sudah memiliki kemampuan atau keahlian, pelatihan
tetap diperlukan terutama dalam bekerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan.
d. Ganjaran (imbalan)
Karena melaksanakan pekerjaan khusus, dengan ketrampilan khusus bahkan
seleksi khusus sehingga tanggungjawabpun berat. Oleh karena itu harus mendapat
imbalan yang lebih besar.

B. Menciptakan Tim Kerja yang baik (efektif)


Agar tim kerja dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik (efektif) maka perlu
diperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
a. Ukuran Tim Kerja

6
Dalam prakteknya semakin kecil jumlah anggota tim kerja akan semakin efektif,
menurut Robbins jumlah anggota tim kerja yang efektif maksimal 12 orang).
b. Kemampuan Anggota
Anggota tim kerja harus memiliki kemampuan berbeda-beda seperti kemampuan
teknis, pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan interpersonal.
c. Mengalokasikan peran dan keanekaragaman
Anggota tim kerja memiliki kepribadian dan bidang pekerjaan berbeda-beda,
orang akan merasa senang dalam melaksanakan pekerjaan jika pekerjaannya
sesuai dengan kepribadiannya.
d. Memiliki satu komitmen untuk tujuan yang sama
Meskipun anggota tim memiliki keahlian yang berbeda-beda, masing-masing
anggota tim harus memiliki tingkat kesepakatan yang tinggi untuk mencapai
tujuan.
e. Mengembangkan tujuan-tujuan yang spesifik
Tim harus mampu merumuskan tujuan yang sama menjadi tujuan yang spesifik,
realistis dan dapat diukur.
f. Kepemimpinan dan struktur
Meskipun anggota tim kerja pada dasarnya memiliki kemapuan dan ktrampilan
yang sama dalam praktek kerja tetap memerlukan kepemimpinan. Pemimpin
tugasnya lebih bersifat koordinatif sedangkan struktur diperlukan untuk
memperjelas peran masing-masing anggota tim.
g. Kemalasan sosial dan akuntabilitas
Kelemahanya individu dapat meninggalkan tanggungjawab karena merasa ada
orang lain yang dapat mengerjakan (kemalasan social). Oleh karena itu harus
diberi rasa tanggungjawab penuh baik secara individual maupun bersama demi
tercapinya tujuan.
h. Evaluasi dan sistem penghargaan yang tepat
Agar setiap anggota tim kerja dapat meningkatkan tanggungjawab, maka perlu ada
sistem penilaian dan penghargaan yang mengacu pada keberhasilan tim.
i. Mengembangkan kepercayaan timbal balik yang tinggi

7
Tim kerja sesama anggota harus memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi,
memiliki integritas (kejujuran), Kemapuan (kompetensi), konsisten, kesetiaan
(loyalitas), dan keterbukaan (kesediaan berbagi gagasan dan informasi dengan
bebas).

Soal Latihan
1. Jelakan bagaimana teori terbentuknya kelompok?
2. Apa yang dimaksud dengan kelompok formal dan kelompok informal jelaskan?
3. Uraikan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kelompok dalam organisasi?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tim kerja?
5. Jelaskan bagaimana membentuk tim kerja yang efektif?

Daftar Pustaka

Danang Sunyoto, Burhanudin. 2011, Perilaku Organisasional, Yogyakarta, CAPS.

Khaerul Umam. 2010, Perilaku Organisasi, Bandung, Pustaka Setia.

Stephen P. Robbin, Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi, edisi ke 5, 2002, penerbit


Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai