Anda di halaman 1dari 14

Makalah

DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK


Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perilaku organisasi
Dosen Pengampu:
Lenti susana saragih, P.Pd., M. Si

Kelompok 4

Ryo Putra Simamora ( 7181143006)


Misnawati (7181143010)
Samsiah (7182143004)

JURUSAN PENDIDIKAN BISNIS


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapakn Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu
wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya Kami bisa menyelesaikan tugas Makalah mata kuliah
Perilaku Organisasi yang berjudul Dasar-Dasar Perilaku Kelompok. Makalah ini diajukan
guna memenuhi tugas matakuliah Preilaku Konsumen.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu Kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca, mahasiswa dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Medan, Oktober 2020

Kelompok IV

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................2


DAFTAR ISI...........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang..............................................................................................................
B. Manfaat penulisan ........................................................................................................
C. Tujuan penulisan...........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
1. Kekohesifan Kelompok dan Norma Kelompok......................................................
2. Teori-Teori Pembentukan Kelompok......................................................................
3. Macam-macam kelompok dalam organisasi...........................................................
4. Alasan-Alasan Orang Bergabung dalam Kelompok................................................
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN............................................................................................................
B. SARAN .......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap individu di dalam kehidupannya memiliki kepentingan dan tujuan tertentu yang
berbeda dengan individu yang lain sehingga perbedaan status hanya merupakan salah satu
dari sejumlah tindakan yang terjadi secara alamiah di dalam kelompok. Dengan sifat dan
karakteristik setiap individu yang berbeda-beda itu, tentunya akan memiliki potensi yang
besar pula jika diwujudkan ke dalanm suatu kepentingan dan tujuan bersama atau kelompok.

Dengan alasan tersebut, dapat dilihat berbagai macam bentuk kelompok


yang ada pada saat ini dengan kepentingan dan tujuan yang bermacam-macam.
Eksistensi suatu kelompok sebenarnya bersifat infornmal, sedangkan organisasi
bersifat formal. Kelompok informal ini terbentuk secara alamiah dalam suasana
kerja yang muncul sebagai tanggapan terhadap kebutuhan akan kontak sosial
sedangkan kelompok formal dibentuk seseuai rencana dan memiliki tujuan yang
jelas.
B. Manfaat Penulisan
Memberikan bekal kepada mahasiswa untuk memahami secara mendalam tentang teori
pembentukan kelompok, jenis-jenis kelompok, faktor-faktor kesuksesan kelompok, analisis
interakasi kelompok, serta mampu mengkaji artikel terkait pokok bahasan.
C.Tujuan penulisan
  Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mampu mengkaji secara mendalam tentang teori pembentukan kelompok
2. Mampu mengkaji secara mendalam tentang Jenis-jenis kelompok
3. Mampu mengkaji secara mendalam tentang Fakytor-faktor kekuasaan kelompok
4. Mampu mengkaji secara mendalam tentang Analisis intraksi kelompol, dan
5. Mampu mengkaji jurnal berkait dengan pokok bahasan bab ini

4
BAB II
PEMBAHASAN

DASAR DASAR PRILAKU KELOMPOK


1. Kekohesifan Kelompok dan Norma Kelompok
Robbins (1996) mendefinisikan kelompok sebagai dua individu atau lebih, yang
berinteraksi dan saling bergantung, yang saling bergabung untuk men capai sasaran-sasaran
tertentu. Sementara Gibson (1995), memandang kelompok dari empat kelompok prespektif,
di antaranya.
a. Dari sisi persepsi, kelompok dipandang sebagai kumpulan sejumlah orang yang saling
berinteraksi satu sanma lain, di mana masing-masing anggota menerima kesan atau
persepsi dari anggota lain.
b. Dari sisi organisasi, kelompok adalah suatu sistem terorganisasi yang terdiri atas dua
atau lebih individu yang saling berhubungan dengan Sistem menunjukkan beberapa
fungsi, mempunyai standar dari peran hubungan di antara anggota.
c. Dari sisi motivasi, kelompok dipandang sebagai sekelompok individu yang
keberadaannya sebagai suatu kumpulam yang menghargai individu.
d. Dari sisi interaksi, menyatakan bahwa inti dari pengelompokkan adalah interaksi dalam
bentuk interpedensi.
Kelompok adalah kumpulan individu dimana perilaku dan atau kinerja satu anggota
dipengaruhi oleh perilaku dan atau prestasi anggota yang lainnya.
Analisis pengembangan kelompok dari Tuckman dapat dibandingkan dengan Wood cock
(1979) tentang pembuat studi khusus tim dan perkembangan mereka. Woodcock melihat
empat tahap rangkaian pengembangan sebagai berikut.
a) Tim belum terberntuk.
b) Eksperimentasi tim.
c) Konsolidasi tim.
d) Kematangan tim.
2. Teori-Teori Pembentukan Kelompok
a. Teori kedekatan propinquity).
b. Teori interaksi (George Homans).
c. Teori keseimbangan (Theodore Newcomb).
d. Teori pertukarn

5
b) Klasifikasi Kelompok

3. Macam-macam kelompok dalam organisasi adalah sebagai berikut


a. Kelompok formal. Kelompok formal adalah kelompok kerja bentukan yang
didennistKan oleh struktur oraganisasi dengan penugasan kerja yang sudah ditentukan.
Perilaku-perilaku yang harus ditunjukan kelompok ini ditentukan dan diarahkan ke
sasaran organisasl.
b. Kelompok niformal. Kelompok informal adalah kelompok yang tidak terstruktur formal
dan tidak ditentukan oleh organisasi. Kelompok ini terjadi karena respons terhadap
kebutuhan akan hubungan sosial. Kelebihannya adalah kelompok ini bisa memenuhi
kebutuhan sosial anggotanya yang dapat memengaruhi perilaku dan kinerja mereka.
c. Kelomipok komando. Kelompok komando adalah kelompok yang terdiri atas individu-
individu yang melapor langsung kepada manajer tertentu,atau dengan kata lain
kelompok komando adalah manajer dan semua bawahannya.
d. Kelonipok tugas. Kelompok tugas adalah orang-oran8 yang secara bersama-sama
menyelesaikan tugas.
e. Kelonpok kepentingan. Kelompok kepentingan adalah orang-orang yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan khusus dan yang menjadi perhatian masing-masing orang
f. Kelompok persahabatan. Kelompok persahabatan adalah persekutuan sosial yang sering
dikembangkan dari situasi kerja, ditetapkan bersama-sama karena memiliki satu atau
leoin karakteristik yang sama.

4. Alasan-Alasan Orang Bergabung dalam Kelompok


Beberapa alasan orang bergabung Ke dalam kelompok antara lain:
a. Faktor keamanan. Individu yang betadd al dalam kelompok bisa mengurangi rasa tidak
aman karena sendtlt. Mierasa lebih kuat, lebih percaya diri, dan lebih tahan terhadap
ancaman.
b. Faktor status. Bergabung ke dalat opoK yang dipandang penting, memberikan
pengakuan dan St para anggotanya.
c. Faktor harga diri. Memiliki harga autn karena menjadi bagian kelompok dan kejelasan
status mereka bagi kelompok lain. yang dicirikan oleh perhatian kepenyelesaian
aktivitas bukan ke kinerja petugas
d. Model alafiliasi kelompok yang mempengaruhi kebutuhan sosial anggotanya

6
e. Faktor kekuasaan kekuasaan dan keahian dapat dialihkan dengan berada didalam
kelompok yang sulit diperoleh jika sendirian
f. Faktor prncapain suasana untuk mencapai suasana dan memenuhi tugas dibutuhkan
lebih dari satu orang

5. Tahap-Tahap Perkembangan Kelompok


a. Model lima tahap. Lima tahap dan model alternatif bagi kelompok-kelompok temporer
dengan tenggat waktu. Model pengembangan kelompok lima tahap mensifati kelompok
sebagai melewati lima tahap yang jelas, yaitu
 Tahap pembentukan Yorming). Pada tahap ini dicirikan oleh banyak ketidakpastian
mengenai maksud, struktur, dan kepemimpinan kelompok. Para anggota melakukan
uji coba untuk menemukan tipe-tipe perilaku apakah yang dapat diterima baik. Tahap
ini selesai ketika para anggota telah mulai berpikir tentang diri mereka sendiri sebagai
bagian dari kelompok.
b) tahap keributan (storming). Tahap keributan adalah tahap konflik di dalam kelompok
(intragrup).Para anggota menerima baik eksistensi kelompok, tetapi melawan batasan-
batasan yang diterapkan oleh kelompok-kelompok individualitas.
c) tahap penormaan (norming). Tahap penormaan adalah tahap di mana Derkembang
hubungan yang akrab dan kelompok menunjukan sifat kohesif (saling tarik). Sudah
ada rasa memiliki identitas kelompok dan persahabatan yang kuat. Tahap ini selesai
jika telah terbentuk siruktur kelompok yang kokoh dan menyesuaikan harapan
bersama atas apa yang disebut sebagai perilaku anggota yang benar.
d) tahap pelaksanaan (performing). Tahap pelaksanaan adalah tanap berfungsinya
struktur dan diterima baik. Energi kelompok telah bergeser dari mencoba mengerti
dan memahami satu denga yang lain menjadi pelaksana tugas yang ada.
e) tanap peristirahatan (adjourning). Tahap peristirahatan adalan terakhir dalam
pengembangan kelompok pada kelompok sene entara yang dicirikan oleh perhatian
kepenyelesaian aktivitas bukan kinerja petugas.
 Model alternatif: untuk kelompok temporer dengan tenggat. Kelompok ini memiliki
urutan tindakan (atau bukan tindakan) mereka sendiri yang unik, seperti
1) menentukan arah kelompok;
2) fase inersia (lemas tanpa energi);
3) fase transisi (peralihan):

7
4) transisi mengawali perubahan besar;
5) fase inersia kedua mengikuti masa transisi; dan
6) pertemuan terakhir kelompok dicirikan oleh kegiatan yang sangat terpicu.
6. Faktor-Faktor Kesuksesan Kelompok
Faktor-faktor yang menyebabkan suatu kelompok lebih sukses dari kelompok lain adalah
karena kemampuan anggota kelompok, ukuran kelompok, tingkat konflik, dan tekanan
internal pada angeota untuk menyesuaikan diri pada norma kelonmpok. Setiap kelompok
kerja dipengaruhi oleh kondisi eksternal dan kondisi internalnya.
 Kondisi eksternal padn kelonpok. Semua kelompok kerja dipengaruhi oleh kondisi
eksternal yang dipaksakan dari luar, Kondisi eksternal ini mencakup: strategi
keseluruhan or8anisası, struktur wewenang, peraturan tormal, sumber daya, proses
selekSI Karyawan, evaluasi kinerja dan sistem imbalan, budaya, dan tataran kerja
fisik.
 Kondisi internal pada kelompok
1. leadership
2. budaya
 iklim organisasi
1. tujuan
2. tantangan
3. keakraban
4. tanggung jawab
5. kesempatan untuk maju
6. kepemimpinan
 strategi organisasi
a. struktur organisasi
b. peraturan formal
c. sumber daya organisasional
d. proses seleksi personal
e. evaluasi kinerja dan sistem ganjaran
f. budaya organisasi
 Struktur kelompok
kelompok kerja memiliki struktur yang dapat membantuk perilaku anggota kelompok. ada
beberapa variabel struktur kelompok, antara lain:

8
a. Kepemimipinan formal. Pemimpin formal harus selalu ada dalam setiap kelompok,
seperti manajer, kepala satuan tugas, atau ketua komite.
b. Peran. Peran adalah seperang pola perilaku yang diharapkan dari seseorang yang
menduduki posisi tertentu dalam unit sosial tertentu.
Kelompok-kelompok memberlakukan persyaratan peran berlainan individu, seperti
1) ldentitas peran. Ada sikap dan perilaku aktual tertentu yang Konsisten dengan peran
dan menciptakan identitas peran.
2) Persepsi peran. Pandangan mengenai bagaimana seseorang seharusnya bertindak dalam
situasi tertentu.
3)Fengunarapan peran. Pengharapan peran adalah bagaimarna orang laln menyakini apa
seharusnya tindakan anda dalam situasi tertentu.
4) Konflik peran. Hal ini terjadi jika individu dihadapkan kepada pengharapan peran yang
berlainan, misalnya patuh kepada tuntutan satu peran yang menyebabkan dirinya
kesulitan mematuhi tuntutan
5) Peran lain. Setiap anggota kelompok memainkan suatu peran dan konsisten dengan
perannya atau sebaliknya. Bisa jadi bertemu dengan konflik dan tuntutan hasil dengan
peran itu dari organisasinya.
c. Norma.
Norma adalah standar perilaku yang dapat diterima dengan baik dalam suatu kelompok
dan digunakan oleh semua anggota dalam kelompok tersebut. Norma digunakan untuk
memengaruhi perilaku anggota dan norma setiap kelompok akan berbeda dengan kelompok
lain. Norma bersifat informal walaupu ada yaug normal, yaitu yang ditulis dalam buku
petunjuk organisasi.
d. Status
Status adalah posisi yang mengisikan secara sosial yang diberikan kepada kelompok atau
Orang lain. Status ada yang formal dan informal. Selain itu, mengaruhi kekuatan norma dan
tekanan dalam kelompok.
1. status dan norma
2. kesetaraan status
3. status dan budaya
e. Ukuran.

9
Ukuran kelompok dapat mempengaruni perilaku keseluruhan kelompok, tetapi efeknya
tergantung pada variabel yang diperhatikan
f. Komposisi.
Untuk menyelesaikan suatu Kegiatan, kelompok yang terdi atas beraneka ragaman
keteranmpilan dan pengetahuan (heterogen) akan lebih efektif dibanding kelompok
yang anggotanya homogen.
g. Kepaduan.
Kelompok-kelompok itu berbeda menurut kepaduan mereka yaitu sejauh mana para
anggota tertarik satu sama lain dan termotivasi untuk di dalam kelompok. Kepaduan
itu akan membuat hubungan kelompok menjadi produktif.
8. Analisis Interaksi Kelompok
Kelompok yang terlibat dalam kegiatan komunikasi yang berkaitan dengan tugas dan
kebutuhan antarpribadi cenderung mempertahankan keseimbangan mereka. Dengan cara
meluangkan waktu yang lebih lama pada kegiatan sosio-emosional dalam tahapan
keseimbangan dan begitu pula sebaliknya. Menurut Bales, jika suatu kelompok berorientasi
pada tugas, pembagian kerja, perbedaan peranan, dan perbedaan wewenang yang dapat
memengaruhi solidaritas kelompok. Pandangannya penting khususnya bagi ahli komunikasi
kelompok karena ia menderita akibat ketegangan mental yang diciptakan oleh tekanan-
tekanan kontradiktif yang kaitannya dengan tugas darn kebutuhan antarpribadi.
Teori analisis proses interaksi Bales adalah teori klasik yang dikembangkan untuk
menjelaskan pola diskusi kelompok, terutama dalam hal kepemimpinan. leori yang dicapai
adalah proses pembuatan untuk menganalisis komunikast kelompok. Selain itu, penelitian
menunjukkan bahwa kelompok yang terlibat dalam kegiatan komunikasi yang berkaitan
dengan tugas selana satu tahapan, cenderung "mempertahankan keseimbangan mereka.
9. Efektivitas Kelompok
Efektivitas kelompok dipertimbangkan setidaknya dalam dua dimensi efektivitas dalam
pengertian prestasi dan efek dalam pengertian kepuasan anggota kelompok. Jelasnya,
organisasi resmi memandang efektivitas lebih mengarah pada output, efisiensi, dan
keuntungan lainnya daripada memenuhi kebutuhan individual.
10. Perilaku dan Peranan Kelompok
Sebuah area ketertarikan besar bagi ilmuwan perilaku kelompok selama beberapa tahun
ini adalah proses interaksi di dalam kelompok. Area studi ini pertama kali dibuka oleh
profesor Kurt Lewin dari Amerika Serikat pada pertengahan 1940-an. Pelatihan coverdale

10
adalah pendekatan lainnya yang dimaksudkan untuk menyoroti perilaku keanggotaan
kelompok. Pendekatan lain, yang dirancang untuk membuat orang-orang menyadari perilaku
dalam kelompok mereka, menggunakan kuesioner dan skala penilaian untuk memungkinkan
partisipan mencatat perasaan mereka, persepsi, dan ide tentangkelompok dan perilakunya.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perilaku kelompok merupakan respon-respon anggota kelompok terhadap struktur sosial
kelompok dan norma yang di adopsinya. Jadi ketika sebuah kelompok memasuki dunia
organisasi maka karakteristik yang di bawanya adalah kemampuan, kepercayaan pribadi,
penghargaan kebutuhan, dan pengalaman masa lalunhya. Banyak teori yang mengembangkan
suatu anggapan mengenai awal mula terbentuknya kelompok. Mulai dari anggapan adanya
kedekatan ruang kerja maupun tempat tinggal mereka, sampai kepada alasan-alasan praktis.
Di dalam suatu kelompok yang sebenarnya, para anggota mempertimbangkan diri mereka
sendiri dan bergantung satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan umum, dan mereka saling
berhubungan satu dengan yang lain secara teratur untuk mengejar tujuannya atas dukungan
dalam suatu periode waktu.
B.Saran
Sebaiknya setiap anggota kelompok yang masuk bergabung dengan sebuah organisasi
baik itu organisasi besar maupun kecil harusnya bisa beradaptasi dengan keadaan organisasi
tersebut dan hanya mempertahankan prilaku yang baik saja sewaktu berada dalam kelompok
ke dalam organisasi.

12
DAFTAR PUSTAKA
Sudio Ahmad,2018.prilaku organisasi, bumi aksara:jakarta

13
14

Anda mungkin juga menyukai