Kelompok 4
Kelompok IV
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap individu di dalam kehidupannya memiliki kepentingan dan tujuan tertentu yang
berbeda dengan individu yang lain sehingga perbedaan status hanya merupakan salah satu
dari sejumlah tindakan yang terjadi secara alamiah di dalam kelompok. Dengan sifat dan
karakteristik setiap individu yang berbeda-beda itu, tentunya akan memiliki potensi yang
besar pula jika diwujudkan ke dalanm suatu kepentingan dan tujuan bersama atau kelompok.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
b) Klasifikasi Kelompok
6
e. Faktor kekuasaan kekuasaan dan keahian dapat dialihkan dengan berada didalam
kelompok yang sulit diperoleh jika sendirian
f. Faktor prncapain suasana untuk mencapai suasana dan memenuhi tugas dibutuhkan
lebih dari satu orang
7
4) transisi mengawali perubahan besar;
5) fase inersia kedua mengikuti masa transisi; dan
6) pertemuan terakhir kelompok dicirikan oleh kegiatan yang sangat terpicu.
6. Faktor-Faktor Kesuksesan Kelompok
Faktor-faktor yang menyebabkan suatu kelompok lebih sukses dari kelompok lain adalah
karena kemampuan anggota kelompok, ukuran kelompok, tingkat konflik, dan tekanan
internal pada angeota untuk menyesuaikan diri pada norma kelonmpok. Setiap kelompok
kerja dipengaruhi oleh kondisi eksternal dan kondisi internalnya.
Kondisi eksternal padn kelonpok. Semua kelompok kerja dipengaruhi oleh kondisi
eksternal yang dipaksakan dari luar, Kondisi eksternal ini mencakup: strategi
keseluruhan or8anisası, struktur wewenang, peraturan tormal, sumber daya, proses
selekSI Karyawan, evaluasi kinerja dan sistem imbalan, budaya, dan tataran kerja
fisik.
Kondisi internal pada kelompok
1. leadership
2. budaya
iklim organisasi
1. tujuan
2. tantangan
3. keakraban
4. tanggung jawab
5. kesempatan untuk maju
6. kepemimpinan
strategi organisasi
a. struktur organisasi
b. peraturan formal
c. sumber daya organisasional
d. proses seleksi personal
e. evaluasi kinerja dan sistem ganjaran
f. budaya organisasi
Struktur kelompok
kelompok kerja memiliki struktur yang dapat membantuk perilaku anggota kelompok. ada
beberapa variabel struktur kelompok, antara lain:
8
a. Kepemimipinan formal. Pemimpin formal harus selalu ada dalam setiap kelompok,
seperti manajer, kepala satuan tugas, atau ketua komite.
b. Peran. Peran adalah seperang pola perilaku yang diharapkan dari seseorang yang
menduduki posisi tertentu dalam unit sosial tertentu.
Kelompok-kelompok memberlakukan persyaratan peran berlainan individu, seperti
1) ldentitas peran. Ada sikap dan perilaku aktual tertentu yang Konsisten dengan peran
dan menciptakan identitas peran.
2) Persepsi peran. Pandangan mengenai bagaimana seseorang seharusnya bertindak dalam
situasi tertentu.
3)Fengunarapan peran. Pengharapan peran adalah bagaimarna orang laln menyakini apa
seharusnya tindakan anda dalam situasi tertentu.
4) Konflik peran. Hal ini terjadi jika individu dihadapkan kepada pengharapan peran yang
berlainan, misalnya patuh kepada tuntutan satu peran yang menyebabkan dirinya
kesulitan mematuhi tuntutan
5) Peran lain. Setiap anggota kelompok memainkan suatu peran dan konsisten dengan
perannya atau sebaliknya. Bisa jadi bertemu dengan konflik dan tuntutan hasil dengan
peran itu dari organisasinya.
c. Norma.
Norma adalah standar perilaku yang dapat diterima dengan baik dalam suatu kelompok
dan digunakan oleh semua anggota dalam kelompok tersebut. Norma digunakan untuk
memengaruhi perilaku anggota dan norma setiap kelompok akan berbeda dengan kelompok
lain. Norma bersifat informal walaupu ada yaug normal, yaitu yang ditulis dalam buku
petunjuk organisasi.
d. Status
Status adalah posisi yang mengisikan secara sosial yang diberikan kepada kelompok atau
Orang lain. Status ada yang formal dan informal. Selain itu, mengaruhi kekuatan norma dan
tekanan dalam kelompok.
1. status dan norma
2. kesetaraan status
3. status dan budaya
e. Ukuran.
9
Ukuran kelompok dapat mempengaruni perilaku keseluruhan kelompok, tetapi efeknya
tergantung pada variabel yang diperhatikan
f. Komposisi.
Untuk menyelesaikan suatu Kegiatan, kelompok yang terdi atas beraneka ragaman
keteranmpilan dan pengetahuan (heterogen) akan lebih efektif dibanding kelompok
yang anggotanya homogen.
g. Kepaduan.
Kelompok-kelompok itu berbeda menurut kepaduan mereka yaitu sejauh mana para
anggota tertarik satu sama lain dan termotivasi untuk di dalam kelompok. Kepaduan
itu akan membuat hubungan kelompok menjadi produktif.
8. Analisis Interaksi Kelompok
Kelompok yang terlibat dalam kegiatan komunikasi yang berkaitan dengan tugas dan
kebutuhan antarpribadi cenderung mempertahankan keseimbangan mereka. Dengan cara
meluangkan waktu yang lebih lama pada kegiatan sosio-emosional dalam tahapan
keseimbangan dan begitu pula sebaliknya. Menurut Bales, jika suatu kelompok berorientasi
pada tugas, pembagian kerja, perbedaan peranan, dan perbedaan wewenang yang dapat
memengaruhi solidaritas kelompok. Pandangannya penting khususnya bagi ahli komunikasi
kelompok karena ia menderita akibat ketegangan mental yang diciptakan oleh tekanan-
tekanan kontradiktif yang kaitannya dengan tugas darn kebutuhan antarpribadi.
Teori analisis proses interaksi Bales adalah teori klasik yang dikembangkan untuk
menjelaskan pola diskusi kelompok, terutama dalam hal kepemimpinan. leori yang dicapai
adalah proses pembuatan untuk menganalisis komunikast kelompok. Selain itu, penelitian
menunjukkan bahwa kelompok yang terlibat dalam kegiatan komunikasi yang berkaitan
dengan tugas selana satu tahapan, cenderung "mempertahankan keseimbangan mereka.
9. Efektivitas Kelompok
Efektivitas kelompok dipertimbangkan setidaknya dalam dua dimensi efektivitas dalam
pengertian prestasi dan efek dalam pengertian kepuasan anggota kelompok. Jelasnya,
organisasi resmi memandang efektivitas lebih mengarah pada output, efisiensi, dan
keuntungan lainnya daripada memenuhi kebutuhan individual.
10. Perilaku dan Peranan Kelompok
Sebuah area ketertarikan besar bagi ilmuwan perilaku kelompok selama beberapa tahun
ini adalah proses interaksi di dalam kelompok. Area studi ini pertama kali dibuka oleh
profesor Kurt Lewin dari Amerika Serikat pada pertengahan 1940-an. Pelatihan coverdale
10
adalah pendekatan lainnya yang dimaksudkan untuk menyoroti perilaku keanggotaan
kelompok. Pendekatan lain, yang dirancang untuk membuat orang-orang menyadari perilaku
dalam kelompok mereka, menggunakan kuesioner dan skala penilaian untuk memungkinkan
partisipan mencatat perasaan mereka, persepsi, dan ide tentangkelompok dan perilakunya.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perilaku kelompok merupakan respon-respon anggota kelompok terhadap struktur sosial
kelompok dan norma yang di adopsinya. Jadi ketika sebuah kelompok memasuki dunia
organisasi maka karakteristik yang di bawanya adalah kemampuan, kepercayaan pribadi,
penghargaan kebutuhan, dan pengalaman masa lalunhya. Banyak teori yang mengembangkan
suatu anggapan mengenai awal mula terbentuknya kelompok. Mulai dari anggapan adanya
kedekatan ruang kerja maupun tempat tinggal mereka, sampai kepada alasan-alasan praktis.
Di dalam suatu kelompok yang sebenarnya, para anggota mempertimbangkan diri mereka
sendiri dan bergantung satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan umum, dan mereka saling
berhubungan satu dengan yang lain secara teratur untuk mengejar tujuannya atas dukungan
dalam suatu periode waktu.
B.Saran
Sebaiknya setiap anggota kelompok yang masuk bergabung dengan sebuah organisasi
baik itu organisasi besar maupun kecil harusnya bisa beradaptasi dengan keadaan organisasi
tersebut dan hanya mempertahankan prilaku yang baik saja sewaktu berada dalam kelompok
ke dalam organisasi.
12
DAFTAR PUSTAKA
Sudio Ahmad,2018.prilaku organisasi, bumi aksara:jakarta
13
14