Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

MAKALAH PERILAKU KELOMPOK DAN TIM KERJA

DISUSUN OLEH :
YULIANSAH PUTRA
NIM : 530032246

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


BIDANG MINAT SUMBERDAYA MANUSIA
UNIVERSITAS TERBUKA
2019

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Perilaku Kelompok dan Tim Kerja
pada mata kuliah Perilaku Organisasi ini tepat pada waktunya.
Dalam pembuatan makalah ini kami selaku penulis banyak menemukan hambatan dan
kesulitan, namun berkat adanya petunjuk dan koreksi dari berbagai pihak disertai dengan
ketekunan doa hambatan tersebut dapat diatasi sehingga terbentuklah makalah ini walaupun dalam
bentuk yang sederhana.
Akhir kata semoga makalah ini bisa memberikan manfaat kepada para pembaca. Saya
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun
materinya, untuk itu saya mengharapkan keritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca, atas kritik dan sarannya kami ucapkan terima kasih.

Sumbawa Besar, 7 Oktober 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

Latar Belakang… ............................................................................ 1

Rumusan Masalah… ...................................................................... 1

Tujuan… ......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 3

Pengertian Kelompok… ................................................................. 3

Tipe – Tipe Kelompok… ................................................................ 4

Fungsi – Fungsi Kelompok… ................................................. 5

Ciri – Ciri Utama Kelompok… ............................................... 6

Manfaat Kelompok bagi Organisasi ....................................... 7

Syarat Pembentukann Kelompok… ............................................... 7

Alasan Mengapa Orang Membentuk Kelompok… ................ 8

Sumber Kelompok… ...................................................................... 9

Pengertian Kerjasama TIM ............................................................ 13

JENIS

TIM………………………………………………………………14

KAREKTERISTIK TIM ............................................................... 17

3
PROSES TIM ................................................................................ 18
Perbedaan Kelompok dan Tim ....................................................... 19

BAB III KESIMPULAN ............................................................................. 12

3.1 Kesimpulan… ................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 14

4
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kelompok dan Tim adalah dua konsep berbeda. Kelompok atau group
didefinisikan sebagai dua atau lebih individu yang saling bergantung dan
bekerjasama, yang secara bersama berupaya mencapai tujuan.
Kelompok kerja (work group) adalah kelompok yang para anggotanya saling
berinteraksi terutama untuk saling berbagi informasi untuk membuat keputusan guna
membantu satu sama lain dalam wilayah kewenangannya masing-masing. Kelompok
kerja tidak memiliki kebutuhan ataupun kesempatan untuk terlibat di dalam kerja
kolektif yang memerlukan upaya gabungan dari seluruh anggota tim. Akibatnya,
kinerja mereka sekadar kumpulan kontribusi parsial dari seluruh individu anggota
kelompok. Tidak ada sinergi positif yang menciptakan tingkat kinerja keseluruhan
yang lebih besar ketimbang totalitas input yang mereka berikan. Sementara itu, Tim
Kerja mengembangkan sinergi positif melalui upaya yang terkoordinasi. Upaya
individual mereka menghasilkan suatu tingkat kinerja yang lebih besar ketimbang
totalitas input para individunya.

1.2 Rumusan Masalah


1.
Apakah yang dimaksud dengan kelompok ?
2. Apa sajakah tipe – tipe kelompok ?
3. Apa sajakah syarat terbentuknya kelompok ?
4. Dari manakah sumber kelompok berasal ?
5. Apakah perbedaan kelompok dan tim ?

1.3 Tujuan
1.
Mampu untuk memahami apa yang dimaksud dengan kelompok
2. Mampu untuk memahami tipe – tipe kelompok
3. Mampu untuk memahami syarat terbentuknya kelompok

5
4. Mampu untuk memahami sumber kelompok
5. Mampu untuk memahami perbedaan kelompok dan tim

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kelompok
Kelompok (group ) menurut Robbins (1996) mendefinisikan kelompok
sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan salin bergantung, yang saling
bergabung untuk mencapai sasaran-sasaran tertentu. Sementara Gibson (1995)
memandang kelompok dari empat kelompok prespektif, diantaranya :
1. Dari sisi persepsi, kelompok dipandang sebagai kumpulan sejumlah orang
yang saling berinteraksi satu sama lain, dimana masing-masing anggota
menerima kesan atau persepsi dari anggota lain.
2. Dari sisi organisasi, kelompok adalah suatu sistem terorganisasi yang terdiri
dari dua atau lebih individu yang saling berhubungan dengan sistem
menunjukkan beberapa fungsi, mempunyai standar dari peran hubungan di
antara anggota.
3. Dari sisi motivasi, kelompok dipandang sebagai sekelompok individu yang
keberadaannya sebagai suatu kumpulam yang menghargai individu.
4. Dari sisi interaksi, menyatakan bahwa inti dari pengelompokkan adalah
interaksi dalam bentuk interpedensi.
Dari beberapa pandangan tersebut, Gibson menyimpulkan bahwa yang disebut
kelompok itu adalah kumpulan individu dimana perilaku dan atau kinerja satu
anggota dipengaruhi oleh perilaku dan atau prestasi anggota yang lainnya.
Dipandang dari proses kemunculannya, kelompok dapat terbentuk karena
tindakan manajerial dan karena adanya keinginan individu. Manager menciptakan
kelompok kerja untuk melaksanakam pekerjaan dan tugas yang diberikan. Kelompok
juga berfungsi dan berinteraksi dengan kelompok lain, masing-masing
mengembangkan satu set karakteristik yang unik termasuk struktur , kepaduan peran,
norma-norma dan proses. Kelompok juga menciptakan sendiri kultur mereka.
Akibatnya, kelompok akan bekerja sama atau bersaing dengan kelompok lain dan
perrsaingan antara kelompok dapat memicu akan adanya konflik.

7
Tipe – Tipe Kelompok
Kelompok-kelompok di dalam organisasi secara sengaja direncanakan atau
sengaja dibiarkan terbentuk oleh manajemen selaku bagian dari struktur organisasi
formal. Kendati begitu, kelompok juga kerap muncul melalui proses sosial dan
organisasi informal. Organisasi informal muncul lewat interaksi antar pekerja di
dalam organisasi dan perkembangan kelompok jika interaksi tersebut berhubungan
dengan norma perilaku mereka sendiri, kendati tidak digariskan lewat struktur formal
organisasi. Dengan demikian, terdapat perbedaan antara kelompok formal dan
informal.
1. Kelompok Formal
Kelompok ini dibangun selaku akibat dari pola struktur organisasi dan
pembagian kerja yang ditandai untuk menegakkan tugas – tugas. Kebutuhan dan
proses organisasi menimbulkan formulasi tipe – tipe kelompok yang berbeda –
beda. Khususnya ada dua tipe kelompok formal, diantaranya :
Kelompok Komando (Command Group)
Kelompok komando ditentukan oleh bagan organisasi. Kelompok terdiri
dari bawahan yang melapor langsung kepada seorang supervisor tertentu.
Hubungan wewenang antara manajer departemen dengan supervisor, atau
antara seorang perawat senior dan bawahannya, merupakan kelompok
komado.
Kelompok tugas (Task Group)
Kelompok tugas terdiri dari para karyawan yang bekerja – sama untuk
menyelesaikan suatu tugas atau proyek tertentu. Misalnya, kegiatan para
karyawan administrasi dalam perusahaan asuransi pada waktu orang
mengajukan tuntutan kecelakaan, merupakan tugas yang harus
dilaksanakan.
2. Kelompok Informal
Kelompok informal adalah pengelompokan secara wajar dari orang – orang
dalam situasi kerja untuk memenuhi kebutuhan sosial. Dengan perkataan lain,
kelompok informal tidak muncul karena dibentuk dengan sengaja, tetapi muncul
8
secara wajar. Orang mengenal dua macam kelompok informal khusus
diantaranya:
Kelompok Kepentingan (Interest Group)
Orang yang mungkin tidak merupakan anggota dari kelompok komando
atau kelompok tugas yang sama, mungkin bergabung untuk mencapai
sesuatu sasaran bersama. Para karyawan yang bersama – sama bergabung
dalam kelompok untuk membentuk front yang terpadu menghadapi
manajemen untuk mendapatkan manfaat yang lebih banyak dan pelayan
wanita yang mengumpulkan uang persen mereka merupakan contoh dari
kelompok kepentingan. Perlu diketahui juga tujuan kelompok semacam itu
tidak berhubungan dengan tujuan organisasi, tetapi tujuan itu bersifat
khusus bagi tiap – tiap kelompok.
Kelompok Persahabatan (Friendship Group)
Banyak kelompok dibentuk karena para anggotanya mempunyai sesuatu
kesamaan, misalnya usia, kepercayaan politis, atau latar belakang etnis.
Kelompok persahabatan ini seringkali melebarkan interaksi dan komunikasi
mereka sampai pada kegiatan diluar pekerjaan.
Jika Pola gabungan karyawan dicatat, maka akan segera menjadi jelas bahwa
mereka termasuk dalam berbagai macam kelompok yang sering bersamaan. Maka
diadakan perbedaan diantara dua klasifikassi kelompok yang luar : kelompok formal
dan informal. Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa kelompok formal
( kelompok komando dan kelompok tugas) dibentuk oleh organisasi formal dan
merupakan alat untuk mencapai tujuan, sedangkan kelompok informal (kelompok
kepentingan dan kelompok persahabatan) adalah penting untuk keperluan mereka
sendiri ( artinya, mereka memenuhi kebutuhan pokok akan berkelompok).

Fungsi – Fungsi Kelompok


Pada dasarnya fungsi kelompok dibagi menjadi dua yaitu, fungsi organisasi
formal dan fungsi kebutuhan individual. Fungsi kelompok formal sebagai sarana
untuk mengerjakan tugas-tugas yang kompleks yang saling berkaitan dan terlalu

9
sukar untuk dikerjakan oleh siapapun, sebagai sarana untuk mencetuskan
gagasan-gagasan yang baru atau pemecahan masalah yang memerlukan
kreativitas tertentu, dan sebagai wahana sosialisasi serta pelaksanaan keputusan
yang rumit.
Fungsi kelompok individual yang didasarkan bahwa setiap individu
memiliki beraneka macam kebutuhan, dan kelompok dapat memenuhi kebutuhan
yang meliputi pemenuhan kebutuhan persahabatan, dukungan, dan kasih sayang,
sebagai sarana untuk mengembangkan, meningkatkan, dan menegaskan rasa
identitas dan memelihara harga diri, sebagai sarana untuk menguji kenyataan
sosial melalui diskusi dengan orang lain, pengembangan perspektif, dan
konsensus bersama yang dapat mengurangi keragu-raguan dalam lingkungan
sosial sehingga dapat diambil sebuah keputusan.

Ciri – Ciri Utama Kelompok


Penelitian mendalam mengenai sifat-sifat dan hasil-hasil interaksi dalam
kehidupan (empat) cirri kelompok yaitu :
1. Terdapat dorongan (motif) yang sama pada individu-individu yang
menyebabkan terjadinya interaksi di antaranya ke arah tujuan yang sama.
2. Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan terhadap individu-individu
yang satu dari yang lain berdasarkan reaksi-reaksi dan kecakapan-kecakapan-
kecakapan yang berbeda-beda antara individu yang terlibat di dalamnya. Oleh
karea itu, lambat laun mulai terbentuk pembagian tugas serta struktur tugas-
tugas tertentu dalam usaha bersama untuk mencapai tujuan yang sama itu. Di
sisi lain, terbentuk pula norma-norma yang kkhas Dalam interaksi kelompok
kearah tujuannya sehinggga mulai terbentuk kelompok sosial dengan cirri-ciri
yang khas.
3. Pembentukan dan penegasan strukutr (organisasi) kelompok yang jelas dan
terdiri atas peranan-peranan dan kedudukan hierarkis yang lambat laun
berkembang dengan sendirinya dalam usaha pencapaian tujuan. Terjadi

10
pembatasan yang jelas antara usaha-usaha dan orang yang termasuk
ingroup serta usaha-usaha dan orang outgroup.
4. Terjadinya penegasan dan peneguhan norma-norma pedoman tingkah laku
anggota kelompok yang mengatur interaksi dan kegiatan anggota kelompok
dalam merealisasikan tujuan kelompok. Norma-norma dan pedoman tingkah
laku ini sebagaiman juga struktur pembagian tugas anggotanya merupakan
norma dan struktur yang khas bagi kelompoknya itu.

Manfaat Kelompok bagi Organisasi


Banyak manfaat yang dapat dipetik dari adanya kelompok baik di dalam
maupun di luar satuan organisasi, antara lain:
1. Kelompok merupakan alat perjuangan bagi anggotanya.
2. Kelompok dapat digunakan untuk meningkatkan inovasi dan
kreatifitas.
3. Kelompok lebih baik daripada perorangan dalam pengambilan
keputusan yang mengangkut orang banyak
4. Anggota kelompok dapat memperoleh keuntungan dari pelaksanaan
pengambilan keputusan.
5. Kelompok dapat mengendalikan dan mendisiplinkan anggotanya
dibanding dengan mereka yang tidak masuk dalam kelompok
6. Kelompok membantu menangkis pengaruh – pengaruh negative dari
meningkatnya organisasi yang semakin besar.
7. Kelompok adalah fenomena alami di dalam organisasi. Perkembangannya
yang spontan tidak dapat dihalangi, dan dibutuhkan oleh para anggota sebagai
alat untuk mencapai tujuan.

Syarat Pembentukan Kelompok


Kumpulan individu-individu yang mempunyai hubungan tertentu yang
membuat mereka saling bergantung satu sama lain dalam ukuran-ukuran yang
bermakna atau dengan kata lain memiliki hubungan tertentu yang bermakna.

11
Sekumpulan individu dikatakan sebagai kelompok apabila memiliki syarat - syarat
sebagai berikut :
1. Keanggotaan yang jelas, teridentifikasi melalui nama atau identitas lainya.
2. Adanya kesadaran kelompok sebagai anggota, (memiliki kesatuan persepsi).
3. Suatu perasaan mengenai adanya kesamaan tujuan atau sasaran.
4. Saling ketergantungan dalam upaya pemenuhan kebutuhan untuk mencapai
tujuan.
5. Saling interaksi, berkomunikasi untuk bereaksi terhadap anggota lainnya.
6. Merupakan satu kesatuan organisasi yang tunggal dalam mencapai tujuan
kelompok dengan terbentuk struktur kelompok.

2.3.1 Alasan Mengapa Orang Membentuk Kelompok


Menurut (Gibson dkk, 1989, 205-207, Marvin E.Shaw, 1981, 81-97)
1. Pemuasan Kebutuhan
Hasrat untuk mendapatkan kepuasan dari terpenuhinya kebutuhan dapat
merupakan daya motivasi yang kuat dalam pembentukan kelompok.
 Keamanan
Individu yang berada dalam kelompok bisa mengurangi rasa tidak aman
karena sendirian. Individu akan merasa lebih kuat, percaya diri, dan
tahan terhadap ancaman.
Sosial
Keinginan untuk termasuk dalam kelompok dan menjadi anggota
kelompok menunjukkan kebutuhan sosial semua orang.
 Penghargaan
Dalam lingkungan tertentu, suatu kelompok yang bergengsi tinggi
karena berbagai macam alasan (missal; keahlian, teknis, kegiatan di luar,
dsb).

12
2. Kedekatan dan Daya Tarik
Kedekatan adalah jarak fisik antara para karyawan yang melaksanakan
pekerjaan , sedangkan daya tarik adalah menunjukkan daya tarik orang
yang satu dengan lainnya karena mereka mempunyai kesamaan
persepsi,sikap,hasil karya atau motivasi.
3. Tujuan Kelompok
Untuk mencapai tujuan kelompok dan menyelesaikan tugas dibutuhkan
lebih dari satu atau dua orang. Ada kebutuhan mengumpulkan bakat,
pengetahuan, atau kekuasaan untuk menyelesaikan pekerjaan.
4. Alasan Ekonomi
Motif ekonomis menyebabkan terbentuknya kelompok, karena mereka
menganggap akan memperoleh keuntungan ekonomis yang lebih besar
dari pekerjaan mereka, jika mereka membentuk kelompok.

Sumber Kelompok
Tingkat prestasi potensial sebuah kelompok sebagian besar tergantung pada
sumber daya yang dibawa anggota – anggotanya secara pribadi kedalam kelompok.
Kemampuan
Menetapkan parameter bagi apa yang dapat dilakukan anggota dan bagaimana
efektifnya mereka akan dalam sebuah kelompok.
Ciri – Ciri Kepribadian
Besarnya pengaruh setiap satu ciri adalah kecil, tetapi menggabungkan cirri –
cirri kepribadian, akibatnya bagi para pelaku kelompok sangat berarti.

Pengertian Kerjasama TIM


Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi
dan mengoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu. Definisi ini memiliki
tiga komponen. Pertama, dibutuhkan dua orang atau lebih. Kedua, orang –
orang dalam sebuah tim memiliki interaksi regular. Ketiga, orang – orang
dalam sebuah tim memiliki tujuan kinerja yang sama.

13
JENIS TIM
a. Tim Formal

Tim formal diciptakan oleh organisasi sebagai bagian dari struktur formal
organisasi. Dua jenis tim formal yang paling umum adalah tim vertikal dan
tim horizontal.

b. Tim Vertikal

Tim vertikal terdiri dari seorang manajer dan para bawahannya dalam
rantai komando formal. Terkadang tim ini disebut tim fungsional atau tim
komando. Setiap tim diciptakan oleh organisasi untuk mencapai tujuan –
tujuan tertentu lewat aktifitas dan interaksi bersama para anggota.
c. Tim Horizontal

Tim horizontal terdiri atas karyawan – karyawan dari tingkat hierarkis yang
hamper sama, tetapi dari bidang keahlian yang berbeda. Dua jenis tim
horizontal yang paling umum adalah angkatan tugas dan komite.

1. Angkatan tugas adalah kelompok karyawan dari departemen –


departemen berbeda yang dibentuk untuk menangani aktifitas tertentu dan
hanya bertahan sampai tugas itu selesai.

2. Komite biasanya berumur panjang dan mungkin merupakan bagian


permanen dari struktur organisasi. Komite memberikan keuntugan yaitu:
memungkinkan para anggota organisasi untuk bertukar informasi,
menghasilkan saran – saran untuk mengoordinasi unit – unit organisasional
yang diwakilkan, mengembangkan berbagai ide dan solusi baru untuk
masalah – masalah organisasional yang ada, dan membantu perkembangan
berbagai praktik dan kebijaksanaan organisasional yang baru.

d. Tim dengan Tujuan Khusus

14
Tim dengan tujuan khusus adalah tim yang diciptakan diluar organisasi
formal untuk mengerjakan proyek kepentingan atau kreatifitas khusus. Tim
dengan tujuan khusus masih merupakan bagian dari organisasi formal dan
memiliki struktur laporannya sendiri.

e. Tim dengan Kepemimpinan Mandiri

Tim yang dibentuk dalam satu departemen yang sama dan anggotanya
adalah karyawan untuk mendiskusikan cara-cara peningkatan kualitas,
efisiensi dll.

Tim pemecahan masalah biasanya terdiri atas 5 sampai 12 karyawan per jam
dari departemen yang sama yang dengan sukarela bertemu untuk
mendiskusikan cara – cara peningkatan kualitas, efisiensi, dan lingkungan
kerja. Tim pemecahan masalah biasanya merupakan langkah pertama dalam
langkah perusahaan menuju partisipasi karyawan yang lebih besar. Seiring
dengan bertambah dewasanya perusahaan, tim pemecahan masalah berangsur
– angsur berkembang menjadi tim dengan kepemimpinan mandiri.
Kepemimpinan mandiri biasanya terdiri dari 5 sampai 20 pekerja dengan lebih
dari satu keterampilan yang menggilir pekerjaan untuk menghasilkan produk
atau layanan yang menyeluruh atau setidaknya satu aspek menyeluruh atau
bagian dari sebuah produk atau layanan. Ide pokoknya adalah bahwa tim – tim
itu sendiri, dan bukan para manajer atau supervisor, bertanggung jawab atas
pekerjaan mereka, membuat keputusan, mengawasi kinerja mereka sendiri,
dan mengubah perilaku kerja mereka seperti yang dibutuhkan untuk
memecahkan masalah, mencapai tujuan, dan menyusuaikan diri terhadap
kondisi – kondisi yang berubah.
Tim dengan kepemimpinan mandiri merupakan tim permanen yang secara
khusus meliputi elemen – elemen berikut ini :

 Tim mencakup para karyawan yang memiliki


beberapa keterampilan dan fungsi, dan keterampilan – keterampilan

15
yang dikombinasikan sudah cukup untuk mengerjakan tugas
organisasional yang besar.
 Tim diberi akses menuju sumber – sumber daya seperti informasi,
peralatan, mesin dan persediaan yang dibutuhkan untuk mengerjakan
seluruh tugas.
 Tim diberi kekuasaan dengan otoritas pembuatan keputusan yang
berarti bahwa para anggota memiliki kebebasan untuk memilih anggota
baru, memecahkan masalah, menghabiskan uang, mengawasi hasil, dan
merencanakan masa depan.
f. Tim di Lingkungan Kerja yang Baru

Dua jenis tim yang semakin sering digunakan adalah tim virtual/maya dan
tim global

1. Tim virtual terdiri atas anggota – anggota yang tersebar secara geografis
dan organisasional yang terikat terutama oleh kemajuan teknologi informasi
dan telekomunikasi. Tim virtual sering meliputi para pekerja lepas, anggota
organisasi rekanan, pelanggan, pemasok, konsultan, atau pihak – pihak luar
lainnya. Salah satu keuntungan utama tim virtual adalah kemampuan untuk
dengan cepat mengumpulkan kelompok orang yang paling tepat untuk
menyelesaikan proyek yang kompleks, memecahkan masalah tertentu, atau
mengekploitasi peluang strategis tertentu.
2. Tim global adalah tim kerja lintas batas yang terbentuk dari anggota –
anggota dengan kebangsaan yang berbeda yang aktifitasnya menjangkau
banyak Negara. Tim global dapat dibagi dalam dua kategori yaitu tim
interkultiral yang para anggotanya berasl dari berbagai negara atau budaya
yang berbeda dan bertemu dengan berhadapan secara langsung, dan tim
global virtual yang para anggotanya tinggal di lokasi yang terpisah di seluruh
penjuru dunia dan melaksanakan pekerjaan mereka dengan bantuan teknologi
elektronik.

16
KAREKTERISTIK TIM
a. Ukuran
Secara umum, ketika ukuran tim meningkat, akan lebih sulit bagi setiap anggota
untuk dapat saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Ukuran kelompok
mengusulkan hal hal berikut ini :

1. Tim kecil ( 2 sampai 4 anggota ) menunjukan lebih banyak persetujuan,


mengajukan lebih banyak pertanyaan, dan bertukar lebih banyak opini. Merek
cenderung bersikap informaldan tidak banyak menuntut pemimpin.

2. Tim besar cenderung memiliki lebih banyak perselisihan pendapat dan perbedaan
opini. Karena kurangnya kepuasan dihubungkan dengan tugas yang dispesialisasikan
serta komunikasi yang buruk, para anggota tim memiliki sedikit kesempatan untuk
berpatisipasi dan merasakan keakraban kelompok.

b. Peran Anggota
Dalam tim – tim yang sukses syarat kinerja tugas dan kepuasan social dipenuhi
oleh munculnya dua jenis peran yaitu spesialis tugas dan sosioemosional.

Orang – orang yang memainkan peran spesialis tugas menghabiskan waktu dan
energi untuk membantu tim meraih tujuannya. Mereka sering memperlihatkan
perilaku – perilaku berikut :
Memprakarsai ide
Memberikan opini
Mencari informasi
Meringkas
Memberi semangat
Orang – orang yang menggunakan peran sosioemosional mendukung kebutuhan
emosional para anggota tim dan membantu menguatkan kesatuan social. Mereka
memperlihatkan perilaku – perilaku berikut :
Mendorong
Berpadu
Mengurangi Ketegangan
Mengikuti
17
PROSES TIM
a. Tingkat Perkembangan Tim
Pembentukan. Tingkat pembentukan adalah periode orientasi dan
perkenalan. Selama tigkat pembentukan ini, pemimpin tim harus
memberikan waktu bgi para anggota untuk mengenal satu sama lain dan
mendorong mereka terlibat dalam diskusi informal dan social.
Prahara. Selam tingkat prahara kepribadian individual muncul. Tingkat ini
ditandai oleh konflik dan perselisihan pendapat.
Penetuan norma. Selama tingkat penentuan norma, konflik konflik
diselesaikan, dan keharmonisan serta kesatuan tim muncul. konsensus
terwujud pada siapa yang memiliki kekuasaan, siapa pemimpinnya, dan
peran – perab para anggota.
Pelaksanaan. Selama tingkat pelaksanaan, penekanan utama ada pada
pemecahan masalah dan penyelesaian tugas yang diberikan. Selama tingkat ini
pemimpin harus berkonsentrasi terhadap pelaksanaan kinerja tugas yang tinggi.
Spesialis sosioemosional dan spesialis tugas harus memberikan kontribusi.
Pembubaran. Tingkat pembubaran muncul dalam komite, angkatan tugas,
dan tim yang memiliki tugas yang terbatas untuk dikerjakan dan dibubarkan
setelahnya. Pada saat ini, pemimpin mungkin berharap untuk memberitahukan
pembubaran tim dengan suatu ritual atau upacara, barangkali memberikan
piagam dan penghargaan untuk menandakan penutupan dan kelengkapan.
b. Kekompakan Tim
Kekompakan tim didefinisikan sebagai sejauh mana para anggota tertarik pada tim
dan termotivasi untuk tinggal didalamnya. Faktor – faktor yang menentukan
kekompakan tim :

1. Interaksi tim. Hubungan yang lebih baik antara anggota tim dan semakin
banyak waktu yang dihabiskan bersama, semakin kompak tim tersebut.
2. Konsep tujuan yang sama. Anggota tim sepakat dengan tujuan dan
menjadikan lebih kompak
3. ketertarikan pribadi terhadap tim. Para anggota memiliki sikap dan nilai yang
serupa dan senang berkumpul.

18
c. Norma Tim
Norma tim adalah standar perilaku yang sama – sama dimiliki oleh para anggota tim
dan membimbing perilaku mereka. Norma bersifat informal. Norma juga tidak
tertulis, seperti halnya peraturan dan prosedur.

Norma mengidentifikasikan nilai – nilai utama, mengklarifikasi harapan – harapan


peran, dan memudahkan kelangsungan hidup tim. Norma yang relevan dengan
perilaku sehari – hari dan hasil kerja serta kinerja karyawan secara berangsur –
angsur berkembang. Empat cara berkembangnya norma tim yang lazim untuk
mengendalikan dan mengarahkan perilaku yaitu :

1. Peristiwa penting. Peristiwa penting dalam sejarah tim membangun teladan yang
penting.
2. Keunggulan. Keunggulan berarti bahwa perilaku pertama yang muncul
dalam tim sering kali menentukan teladan untuk harapan – harapan tim
nantinya.
3. Perilaku pembawaan. Perilaku pembawaan menghadirkan norma – norma ke
dalam tim dari luar.
4. Pernyataan yang eksplisit. Dengan pernyataan yang eksplisit, para pemimpin atau
para anggota tim dapat memprakarsai norma–norma dengan mengungkapkannya
pada tim.

Perbedaan Kelompok dan Tim


Stephen P. Robbins melakukan pembedaan antara Kelompok
Kerja dengan Tim Kerja berdasarkan 4 variabel yaitu: Sasaran, Sinergi, Akuntabilitas,
dan Keahlian.

1. Sasaran
a. Kelompok : Berbagi informasi, saling membantu membuat keputusan
kinerja masing-masing.

19
b. Tim : Kebutuhan kerja kolektif, saling membantu demi usaha
bersama.
2. Sinergi
a. Kelompok : Netral (kadang negatif)
b. Tim : Positif melaui usaha yang terkoordinasi.
3. Akuntabilitas
a. Kelompok : Individu tidak saling melengkapi.
b. Tim : Individual dan saling melengkapi.
4. Keahlian
a. Kelompok : Acak dan jarang
b. Tim : Saling mengganti

Kelompok dan tim bukan merupakan hal yang sama persis, ada
perbedaan antara kelompok kerja dengan tim kerja. Kelompok kerja
berinteraksi untuk berbagi informasi dan saling membantu membuat
keputusan kinerja masing-masing bukan dalam rangka kebutuhan kinerja
kolektif dalam usaha bersama, juga tidak ada sinergi positif kecuali semata-
mata merupakan sajian akhir dari kontribusi individu dari anggota kelompok
tersebut.
Tim kerja menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang
terkoordinasi. Usaha individu memberikan tingkat kinerja lebih besar daripada
jumlah individu tersebut. Tim dibentuk manajemen untuk mencari sinergi
positif yang membuat mereka meningkatkan kerja. Penggunaan tim yang
ektensif menciptakan potensi bagi organisasi untuk menghasilkan output yang
lebih besar tanpa peningkatan dalam input.

20
Contoh perbedaan kelompok dan tim, sebagai berikut:
KELOMPOK TIM

21
 Anggota beranggapan  Anggota menyadari
pengelompokan hanya sekedar ketergantungan satu sama
administrasi. lain,dan tidak mencari
keuntungan pribadi.
 Pendekatan hanya sebagai tenaga
 Adanya komitmen terhadap
bayaran.
sasaran yang akan dicapai.
 Mengerjakan tugas bagian
 Rasa peka, atau sadar diri
masing-masing masih harus
terhadap tugas masing-
diperintah.
masing, yang dapat
dikontribusikan untuk
keberhasilan.
 Dalam penyampaian saran harus
 Bekerja dalam suasana
berhati-hati, karena dapat
saling percaya, saran dapat
dianggap sebagai upaya untuk
diterima dengan terbuka.
memecah belah.
 Dalam penerapan hasil kerja  Penerapan hasil kerja sangat
sangat dibatasi oleh pemimpin. didukung oleh tim.
 Anggota tidak berperan aktif  Anggota berpartisipasi
terhadap pengambilan keputusan. dalam pengambilan
keputusan.

22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kelompok (group) menurut Robbins (1996) mendefinisikan kelompok
sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan salin bergantung, yang saling
bergabung untuk mencapai sasaran-sasaran tertentu. Sementara menurut Gibson,
memandang berdasarkan 4 kelompok perspektif, yaitu:(1). Dari sisi persepsi, yang
mengutamakan interaksi. (2). Dari sisi organisasi, yang menganggap kelompok
adalah sistem organisasi. (3). Dari sisi motivasi, setiap individu wajib menghargai
satu sama lain. (4). Dari sisi interaksi, penekanan pada interaksi personal yaitu
komunikasi dengan cara tatp muka. Melalui beberapa pandangan tersebut, Gibson
menyimpulkan bahwa yang disebut kelompok itu adalah kumpulan individu dimana
perilaku dan atau kinerja satu anggota dipengaruhi oleh perilaku dan atau prestasi
anggota yang lainnya.
Pembentukan kelompok dalam sebuah organisasi baik sengaja ataupun tidak
sengaja, diperlukan bagi organisasi. Kelompok yang sengaja dibentuk oleh organisasi
contonya adalah kelompok formal. Kelompok formal terbentuk karena adanya
struktur organisasi. Organisasi mempunyai persyaratan teknis yang timbul dari
tujuannya, pencapaian tujuan tersebut memerlukan tugas-tugas yang harus
dilaksanakan. Akibatnya pembentukan anggota kelompok didasarkan posisi mereka
dalam organisasi. Sedangkan pembentukan kelompok secara tidak sengaja adalah
kelompok informal. Di dalam organisasi kelompok informal muncul melalui
interaksi para anggota organisasi. Perkembangan kelompok ini berhubungan dengan
norma perilaku mereka sendiri. Tipe-tipe kelompok formal adalah (1). Kelompok
Komando (commando group); (2). Kelompok Tugas (task group). Tidak hanya
kelompok formal yang memiliki tipe kelompok, kelompok informal juga terdiri dari:
(1). Kelompok kepentingan (interest group); (2) kelompok persahabatan (friendship
group).
Fungsi kelompok dibagi menjadi dua yaitu, fungsi organisasi formal dan
fungsi kebutuhan individual. Fungsi kelompok formal sebagai sarana untuk
mengerjakan tugas-tugas. Fungsi kelompok individual yang didasarkan bahwa setiap
23
individu memiliki beraneka macam kebutuhan, dan kelompok dapat memenuhi
kebutuhan sosial bermasyarakat. Cirri-ciri utama yang ada pada kelompok, yaitu:
(1)Terdapat dorongan (motif); (2). Terdapat timbal balik terhadap interaksi; (3).
Pembentukan dan penegasan struktur organisasi; (4). Terjadinya penegasan terhadap
norma-norma berperilaku sebgai pedoman.
Beberapa individu yang berkumpul, bisa dikatakan sebagai kelompok bila
memiliki syarat-syarat terbentuknya kelompok. Syarat-syaratt ini antara lain:
keanggotaan yang jelas, sadar sebagai anggota kelompok, memiliki satu kesaamaan
tujuan, saling ketergantungan antar anggota lainnya, terjadinya interaksi dalam
kelompok, kelompok yang muncul berada dalam satu kesatuan tunggal organisasi.
Adapun alasan mengapa individu membentuk suatu kelompok, yaitu untuk memenuhi
kebutuhan sosial. Kebutuhan sosial ini antara lain: keamanan, sosial, penghargaan.
Kelompok belum tentu merupakan tim, namun tim pasti merupakan suatu kelompok.
Robbins membedakan 4 variabel perbedaan antara kelompok dan tim, dilihat dari sisi
pandang sudut pekerjaan, yaitu: 1. Sasaran; 2. Sinergi; 3. Akuntabilitas; 4. Keahlian.

24
DAFTAR PUSTAKA

Sigit, Soehardi. 2003. Perilaku Organisasional. BPFE UST: Yogyakarta.


Gibson, Ivancevich, Donnelly. 1997. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses Jilid 1
dan 2. Binarupa Aksara: Jakarta.
Amirullah, dkk. 2000. Perilaku Organisasi. Bayumedia: Malang.
Seta Basri. 2011. Kelompok dan Tim dalam Organisasi. (Online),
http://setabasri01.blogspot.com/2011/01/kelompok-dan-tim-dalam-
organisasi.html diakses tanggal 09 Mei 2012

25
26

Anda mungkin juga menyukai