Menurut Kotler dkk (2003), dalam perencanaan strategis yang berorientasi pasar ada tindakan yang diperlukan dalam tiga wilayah penting yaitu pengelolaan bisnis sebagai portofolio investasi, penaksiran kekuatan masing-masing lini bisnis dengan menghitung tingkat pertumbuhan pasar dan posisi pasar, serta kompatibilitas unit bisnis di dalam pasar tersebut, dan penyusunan strategi korporasi untuk jangka panjang bagi setiap unit bisnisnya. Dalam perencanaan strategis perusahaan, aspek pemasaran memiliki peran yang sangat vital. Dengan memiliki pemahaman yang mendalam mengenai perencanaan strategis, maka kita dapat mempelajari bagaimana sebuah pemasaran dikelola. Sebagian perusahaan besar terdiri dari empat struktur organisasi yaitu tingkat korporasi, divisi, unit bisnis, dan produk. Korporasi mempunyai tanggung jawab untuk membuat rencana strategis korporasi sebagai panduan seluruh perusahaan yang berada dibawah korporasi, membuat kebijakan terkait alokasi sumber daya untuk setiap divisi, demikian juga dengan kebijakan mengenai bisnis apa saja yang harus dimulai, dipertahankan, dan/atau diberhentikan. Tingkat divisi membuat sebuah rencana yang meliputi alokasi sumber daya ke setiap unit bisnis, sementara setiap unit bisnis akan mengembangkan rencana strategis agar bisa mencapai tingkat keuntungan maksimal di masa depan. Di dalam setiap unit bisnis, untuk mencapai tujuan memperoleh keuntungan maksimal, setiap produk akan mengembangkan sebuah rencana pemasaran. Kotler dkk (2003) menyampaikan bahwa rencana pemasaran dari setiap produk dalam unit bisnis dapat dikelompokan dalam dua tingkat yaitu tingkat strategis dan tingkat taktis. Rencana pemasaran pada tingkat strategis akan berisi tentang pasar sasaran dan tawaran nilai yang akan diajukan berdasarkan analisis dari peluang pasar terbaik. Rencana pemasaran taktis akan mendetilkan taktik pemasaran, termasuk kelengkapan produk, promosi, penjualan, penetapan harga, saluran penjualan, dan layanan. Kotler dkk (2003) menyebutkan bahwa rencana pemasaran merupakan instrumen yang akan mengarahkan dan mengordinasikan setiap upaya pemasaran. B. Tahapan Perencanaan Strategis Berorientasi Pasar 1. Perencanaan Strategis Korporasi dan Divisi a) Mendefinisikan misi korporasi Untuk dapat mendefinisikan misi, setiap perusahaan harus dapat menjawab pertanyaan klasik dari Peter Drucker, “Apa sebenarnya bisnis kita?”, “Siapa pelanggan kita?”, “Apa yang berharga bagi pelanggan?”, “Seperti apa bisnis kita?”, “Bagaimana seharusnya bisnis kita?”. Kotler dkk (2003) menyebutkan ada tiga karakteristik utama dalam sebuah pernyataan misi yang baik, yaitu Pertama, fokus pada lebih dari satu tujuan. Kedua, menekankan pada kebijakan dan nilai yang ingin dihormati oleh korporasi. Ketiga, mendefinisikan jangkauan kompetitif utama dimana korporasi bergerak. b) Membentuk unit bisnis strategis Perusahaan besar selalu memiliki beberapa unit bisnis yang dioperasikan. Perusahaan seringkali mendefinisikan bisnis dengan produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Padahal menurut Levitt dalam Kotler dkk (2003), definisi suatu bisnis harusnya lebih unggul dan jauh lebih luas daripada hanya sekedar definisi produk. Sebuah bisnis semestinya dianggap sebagai suatu proses untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cara yang menguntungkan, bukan sebagai proses untuk menghasilkan produk. Sebuah produk memiliki tren sementara, sedangkan kebutuhan dasar dan segmentasi konsumen merupakan hal yang tetap ada selamanya. Berpijak dari hal tersebut, maka Levitt dalam Kotler dkk (2003) mendorong setiap perusahaan untuk mendefinisikan ulang unit-unit bisnis yang telah dimiliki atau membentuk unit bisnis baru yang berpijak pada kebutuhan pelanggan bukan pada produk yang dihasilkan. Untuk dapat melakukan definisi ulang unit bisnisnya, perusahaan memerlukan sebuah instrumen untuk melakukan evaluasi portofolio bisnis. Terdapat dua model evaluasi portofolio bisnis yang dikenal luas yaitu Model Boston Consulting Group dan Model General Electric. c) Mengalokasikan sumber daya untuk setiap unit bisnis Perusahan dapat melakukan serangkaian kebijakan untuk melakukan alokasi sumber daya berdasarkan data-data pertumbuhan pangsa pasar perusahaan. Perusahaan memerlukan perhitungan yang sangat matang untuk mengalokasikan sumber daya pada unit bisnis yang memiliki pangsa pasar relatif rendah namun memiliki tingkat pertumbuhan pasar yang tinggi. Untuk unit bisnis yang berada pada pangsa pasar dan tingkat pertumbuhan pasar yang relatif tinggi, perusahaan mesti melakukan alokasi sumber daya yang cukup besar agar dapat mengikuti tren pertumbuhan pasar dan melawan serangan kompetitor. Sebaliknya pada unit bisnis yang berada pangsa pasar yang relatif besar dan menghasilkan banyak uang tunai bagi perusahaan namun mempunyai tingkat pertumbuhan pasar yang cenderung menurun, perusahaan hanya tinggal menjaga posisi sebagai pemimpin pasar yang menikmati skala ekonomi dan tingkat laba yang lebih tinggi. Perusahaan akan mempertimbangkan apakah akan mempertimbangkan apakah akan mempertahankan atau menghilangkan unit bisnis yang beroperasi pada pangsa pasar kecil dan tingkat pertumbuhan pasarnya cenderung menurun. d) Merencanakan bisnis baru, merampingkan atau menghapus bisnis lama Pada saat ingin melakukan langkah-langkah kebijakan untuk perencanaan bisnis baru dan perampingan atau penghapusan bisnis lama, perusahaan mempunyai tiga pilihan yang tersedia yaitu mencari peluang untuk mencapai pertumbuhan yang lebih jauh di dalam bisnis yang ada, mengidentifikasi peluang untuk membangun atau membeli unit bisnis yang berhubungan dengan unit bisnis yang sudah ada saat ini, dan mencari peluang untuk menambahkan bisnis atraktif yang tidak berhubungan dengan bisnis yang dijalankan saat ini. 2. Perencanaan Strategis Unit Bisnis Pada tingkat unit bisnis, perencanaan strategis terbagi dalam delapan langkah, yaitu: a) Pendefinisian misi bisnis b) Analisis SWOT yang terdiri dari Analisis lingkungan eksternal dan lingkungan internal; c) Penyusunan tujuan d) Penyusunan strategi e) Penyusunan program f) Pelaksanaan g) Umpan balik dan pengendalian. C. Contoh Perencanaan Strategis Berorientasi Pasar Sebuah perusahaan teknologi informasi yaitu perusahaan X siap untuk terjun kedalam pasar yang baru yaitu pasar komputer jinjing/laptop. Pasar yang akan dimasuki oleh perusahaan X merupakan pasar yang didominasi oleh merk-merk luar negeri seperti Samsung, Apple, Asus, HP, dan Lenovo. Berikut ini adalah ringkasan rencana pemasaran yang berorientasi pada pasar yang disusun oleh Manajer Pemasaran perusahaan X untuk tahun mendatang. 1. Situasi Pasar Saat ini Pasar komputer jinjing di Indonesia saat ini didominasi oleh merk-merk luar seperti Samsung dan Apple yang mampu menjual 10 juta dan 8 juta unit setiap tahun. Pertumbuhan bisnis pada pasar komputer jinjing diperkirakan akan terus meningkat dalam kurun waktu lima tahun mendatang dengan pangsa pasar yang relatif besar karena didukung oleh besar jumlah penduduk milenial yang identik dengan pemanfaatan berbagai gawai seperti komputer jinjing. Samsung dan Apple sebagai pemimpin pasar tersebut menawarkan produk komputer jinjing yang ringan dan desain yang sangat sederhana. Selain itu Samsung dan Apple membuat produk dengan teknologi yang sangat canggih dan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Meskipun kondisi persaingan pada pasar komputer jinjing sangat ketat, perusahaan X mencoba untuk merebut pangsa pasar secara bertahap dengan menawarkan produk komputer jinjing yang ringan, desain sederhana, teknologi canggih, dan harga yang terjangkau bagi konsumen kelas menengah. Variabel harga yang terjangkau belum menjadi perhatian bagi Samsung dan Apple dalam menawarkan produknya. 2. Analisis Peluang dan Permasalahan a) Peluang Perusahaan X memiliki peluang untuk mendapatkan pangsa pasar komputer jinjing dengan menawarkan produk yang memiliki spesifikasi mirip dengan produk pemimpin pasar dengan harga yang terjangkau dan skema pembelian yang menguntungkan. b) Permasalahan Perusahaan X merupakan pemain baru pada pasar komputer jinjing sehingga belum mendapatkan brand image dan citra yang bagus di mata konsumen, terlebih pada konsumen yang cenderung brand minded. 3. Penetapan Sasaran Sasaran-sasaran yang ditetapkan oleh perusahaan X dalam lima tahun kedepan untuk unit bisnis komputer jinjing adalah sebagai berikut: a) Dalam lima tahun kedepan perusahaan X menargetkan menguasai 15% pangsa pasar komputer jinjing; b) Memperoleh return investasi sebesar 15% setelah dipotong pajak dalam lima tahun mendatang; c) Menghasilkan laba bersih sebesar 16 milyar pada tahun pertama dengan sasaran mencapai margin laba sebesar 10% dari penjualan total; d) Menghasilkan tingkat kesadaran merk sebesar 40% di dalam pasar komputer jinjing pada akhir tahun kedua; e) Melakukan pengaturan penjualan dan distribusi produk bekerjasama dengan toko online dan melalui retailer komputer terkemuka di pasar dalam negeri. 4. Strategi Pemasaran Strategi pemasaran disusun dengan melihat preferensi konsumen terhadap produk komputer jinjing dimana berdasarkan riset pasar, konsumen memiliki preferensi komputer jinjing yang ringan, memiliki desain yang menarik, baterai tahan lama, berteknologi canggih, dan harga yang terjangkau. Berangkat dari hasil riset pasar tersebut, perusahaan X akan menyusun beberapa poin penting dalam strategi pemasaran sebagai berikut: a) Penetapan posisi, produk komputer jinjing dari perusahaan X adalah yang paling serbaguna dan terjangkau bagi generasi milenial untuk kebutuhan personal dan profesional; b) Manajemen produk, model komputer jinjing yang dipasarkan adalah model yang compact dilengkapi dengan kamera high resolution dan kartu grafis yang berkualitas tinggi namun dengan tetap mempertahankan harga yang terjangkau; c) Penetapan harga, harga rata-rata komputer jinjing perusahaan X untuk tahun pertama dengan spesifikasi yang paling dasar adalah Rp. 2.000.000 berada pada pasar kelas menegah kebawah yang menawarkan kecepatan pemrosesan data dan kemampuan baterai yang tahan lama; d) Distribusi, produk komputer jinjing perusahaan X dijual melalui retailer online dan offline pada pasar komputer dalam negeri. e) Komunikasi pemasaran, perusahaan X akan membuat kampanye iklan secara masif dan luas melalui berbagai media seperti media sosial Instagram, Facebook, Twitter, dan YouTube serta media- media promosi lainnya melalui media cetak dan elektronik. Kampanye produk juga dapat dilakukan dengan meengikuti pameran elektronik dan menjadi sponsor kegiatan-kegiatan yang sedang menjadi tren generasi milenial seperti e-Sport. f) Penelitian Pemasaran, perusahaan X akan melakukan pengukuran kesadaran merk komputer jinjing yang dipasarkan sebelum, pada saat, dan setelah kampanye produk dilakukan, mempelajari tingkat kepuasan konsumen, dan mencari peluang pengembangan produk di masa depan. 5. Program-program Pelaksanaan Perusahaan X akan melaksanakan strategi pemasaran dan berupaya mencapai sasaran melalui berbagai macam program yang telah dijadwalkan. Program promosi penjualan akan dimulai pada bulan Januari tahun pertama senilai Rp. 20.000.000.000 untuk mendidik para tenaga penjualan dan merancang program peluncuran produk yang menarik melalui media sosial dengan melakukan endorse produk bekerjasama dengan beberapa selebgram Indonesia seperti Atta Halilintar dan Ria Ricis. 6. Proyeksi Finansial Pemasukan penjualan total pada tahun pertama diproyeksikan sebesar Rp. 600.000, dengan harga grosir rata-rata sebesar Rp. 2.500.000 per unit, biaya variabel Rp. 1.500.000 per unit pada tingkat volume 240.000 unit, dan sasaran margin laba sebesar 10%. 7. Kontrol Pelaksanaan Rencana pemasaran ini meliputi anggaran, jadwal, dan penugasan manajerial terperinci untuk setiap program pelaksanaan. Dalam rangka pengendalian, rencana ini memungkinkan perbandingan setiap bulan dari penjualan dan biaya aktual dengan proyeksi. Perencanaan untuk kondisi darurat juga telah disusun untuk dilaksanakan jika terjadi tekanan atau kontraksi pada pasar komputer jinjing yang parah. Referensi Kotler, Philip dkk. (2003) Manajemen Pemasaran: Perspektif Asia. Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: PT INDEKS Kelompok GRAMEDIA.