Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PERILAKU KELOMPOK DAN MEMAHAMI KERJA TIM

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Industri & Organisasi

Dosen Pengampu : Diny Atrizka, S.Psi., M.Psi.

Disusun Oleh :

Yandry Walvon Samosir (203310010061)

Evelyn Untario (203310010046)

Clara Elizabeth Tambunan (203310010045)

Cynthia Lim (203310010067)

Fellisia (203310010044)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PRIMA

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah berjudul “Perilaku Kelompok Dan
Memahami Kerja Tim” ini.

Adapun tujuan dari penulisan makalah berjudul ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Psikologi Industri & Organisasi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang “Perilaku Kelompok Dan Memahami Kerja Tim” bagi para
pembaca dan juga bagi penyusun.

Dalam penyusunan makalah ini penyusun telah berusaha semaksimal mungkin sesuai
dengan kemampuan penyusun. Namun sebagai manusia, penyusun tidak luput dari kesalahan
dan kekhilafan baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun
demikian, penyusun berusaha sebisa mungkin menyelesaikan makalah ini meskipun tersusun
sangat sederhana.

Penyusun menyadari bahwa tanpa adanya kerja sama antara penyusun yang telah
memberi berbagai masukan yang bermanfaat demi tersusunnya makalah ini. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah bersedia meluangkan
waktunya demi kelancaran penyusunan makalah ini.

Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan para pembaca pada
umumnya. Penyusun mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat
membangun.

Medan, 31 Maret 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

SAMPUL HALAMAN...........................................................................1

KATA PENGANTAR............................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...................................................................4

1.1 Latar Belakang Masalah........................................................4


1.2 Rumusan Masalah........................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................7
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................8

2.1...........................................................................................Dasar-Dasar Perilaku
Kelompok ....................................................................................8
2.1.1 Hakikat dan Klasifikasi Kelompok...............................8
2.1.2 Bentuk-Bentuk Kelompok............................................9

2.2 Tahap Perkembangan Kelompok ................................................10


2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kelompok..............11
2.4...........................................................................................Kinerja dan Kepuasan
Kelompok.....................................................................................12
2.5...........................................................................................Teori Pembentukan
Kelompok.....................................................................................12
2.6...........................................................................................Pengambilan
Keputusan Kelompok...................................................................13
2.7...........................................................................................Metode Pengambilan
Keputusan....................................................................................14
2.8...........................................................................................Membuat Kelompok
Yang Efektif.................................................................................14
2.9...........................................................................................Tim Kerja.............15
2.10 Tipe-Tipe Tim Kerja............................................................16
2.11 Perbedaan Kelompok Dan Tim Kerja..................................17
BAB III PENUTUP ............................................................................19

3.1 Kesimpulan.............................................................................19

3
3.2 Saran......................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................20

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang kesehariannya selalu berinteraksi dengan


manusia lain, membutuhkan pertolongan orang lain, tidak semuanya dapat di kerjakan sendiri
dan selalu di bantu orang lain. Ini menunjukkan bahwa secara tidak sadar, antara individu
satu dengan yang lain saling berintraksi, saling bekerja sama, saling bergotong royong dalam
aktivitasnya. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa di pisahkan dari kelompok. Karena
kelompok salah satu bagian dari kehidupan manusia apalagi dalam organisasi.

Setiap individu di dalam kehidupannya memiliki kepetingan dan tujuan tertentu yang
berbeda dengan individu yang lain sehingga perbedaan status hanya merupakan alah satu dari
sejumlah tindakan yang tejadi secara alamiah di dalam kelompok. Dengan sifat dan
karakteristik setiap individunyang berbeda-beda itu, tentunya akan memiliki potensi yang
besar pula jika diwujudkan ke dalam suatu kepentingan dan tujuan bersama atau kelompok.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana hakikat dan definisi kelompok, karakteristik kelompok, tahap
perkembangan kelompok, serta faktor ekternal kelompok?
 Hakikat Dan Definisi
Pada hakikatnya suatu kelompok memiliki seorang pemimpin dan minimal dua orang
anggota yang berinteraksi mengikuti pola yang tetap sesuai dengan norma-norma tertentu
 Karakteristik
a. Interaksi
Tingkah laku tiap anggota kelompok bisa secara potensial mempengaruhi
semua anggota dalam kelompok.
b. Struktur

4
Kata struktur memiliki makna yang luas. Namun ada 3 hal penting dalam
makna kata struktur dalam kelompok, yaitu : Peranan, Norma, Hubungan antar
anggota.

c. Tujuan
Suatu kelompok dibentuk biasanya karena adanya tujuan-tujuan tertentu yang
ingin dicapai. Tujuan dari keberadaan kelompok tidak lain adalah agar
terjalinnya rasa kebersamaan dan rasa saling menerima di antara anggota
kelompok. Tujuan umum dalam yang ingin dicapai suatu kelompok bisa
merupakan faktor pemersatu yang paling kuat dalam kelompok tersebut.
Selain itu, tujuan umum kelompok bisa memotivasi anggota. Kelompok dalma
bertindak untuk mencapai kesuksesan tujuan bersama.
d. Kebersamaan
Rasa kebersamaan merupakan hal yang penting dalam kelompok. Prinsip
organisasi tersebut adalah :
1) Takdir umum, yaitu tingkat di mana individu berkumpul untuk
mendapatkan hasil yang sama.
2) Persamaan, yaitu tingkat di mana individu berkumpul karena memiliki
kesamaan baik dari segi berperilaku ataupun yang lainnya.
3) Kedekatan, yaitu jarak antar individu dalam kelompok.
e. Dinamika Interdependensi
Ilmu yang mempelajari tentang perilaku kelompok disebut dinamika
kelompok karena dalam kelompok dituntut untuk aktid, energik, semangat,
dan mengubah. Dalam dinamika kelompok akan dipelajari perilaku dalam
kelompok termasuk keberadaan :
1) Fenomena saling ketergantungan;
2) Proses perkembangan kelompok yang dimulai dari kerumunan
individu tetapi berakhir dengan terbentuknya suatu kelompok;
3) Perubahan kelompok dari waktu ke waktu;
4) Urutan stabilitas, gangguan, dan pembubaran;

5
 Tahap Perkembangan Kelompok

Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai 5 (lima) Tahap Perkembangan


Kelompok yang dimaksud oleh Bruce Tuckman :

a. Tahap Pembentukan (Forming)


b. Tahap timbulnya Konflik (Storming)
c. Tahap Normalisasi (Norming)
d. Tahap berkinerja (Performing)
e. Tahap Pembubaran (Adjourning)

 Faktor Eksternal

1) Strategi Organisasi

2) Struktur Wewenang

3) Peraturan

4) Sumber-sumber Daya Organisasi

5) Proses Seleksi

6) Penilaian Prestasi Dan Sistem Imbalan

7) Budaya Organisasi

8) Faktor Lingkungan Fisik

1. Bagaimana tim versus kelompok kerja, dan pembentukan tim yang efektif?
 Tim Vs Kelompok

6
Kelompok tidak sama dengan tim. Dalam bahasan ini didefinisikan sebagai dua
individu atau lebih yang saling berinteraksi dan saling bergantungan, yang
bergabunga bersama-sama untuk berbagai informasi dan mengambil keputusan untuk
membantu tiap anggota berkinerja dalam bidang tanggung jawab.
Kelompok kerja adalah kelompok yang berinteraksi untuk membagi informasi
dan mengambil keputusan untuk membantu tiap anggota dalam bidang yang menjadi
tanggung jawabnya. Tim kerja merupakan kelompok yang upaya-upaya individunya
menghasilkan suatu kinerja yang lebih besar daripada jumlah masukan individual
tersebut.

 Pembentukan Tim Yang Efektif


Untuk dapat memiliki tim yang efektif, maka harus berprinsip kepada beberapa hal
dibawah ini :
1) Anggota kelompok bersedia menerima berbagai perbedaan dan sumbang pikir
dari masing–masing individu lainnya;
2) Pemecahan masalah diselesaikan secara bersama dan terbuka;
3) Pemecahan masalah dilaksanakan secara positif tanpa kebencian individu;
4) Saran untuk memperbaiki kinerja diterima dengan baik, walau datang dari
anggota tim lain;
5) Tidak mencampur adukkan antara masalah pribadi dan pekerjaan;
6) Antara anggota tim harus saling mempercayai;
7) Setiap anggota tim harus memiliki tanggungjawab untuk menyelesaikan tugas
yang dibebankan kepadanya;
8) Setiap orang harus merasa bahwa dirinya merupakan bagian dari tim secara
keseluruhan, saling ketergantungan antara satu dengan yang lain.
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk memahami hakikat dan definisi kelompok.
2. Untuk mengetahui apa saja karakteristik kelompok dan tahapan perkembangan
kelompok.
3. Untuk mengetahui kondisi eksternal kelompok.
4. Untuk mengetahui perbedaan antara tim versus kelompok.

7
5. Untuk mengetahui bagaimana membentuk tim yang efektif.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dasar-Dasar Perilaku Kelompok


2.1.1 Hakikat dan Klasifikasi Kelompok
Menurut Wright dan Zander (1968: 46) bahwa kelompok merupakan suatu unit sosial
yang terdiri oleh beberapa orang yang bersosialisasi dan bekerja sama, yang kemudian akan
bergantung kepada seseorang yang memiliki derajat yang penting.
Sedangkan menurut Rivai dan Mulyadi (2012: 191) menyatakan bahwa kelompok
terdiri atas dua individu atau lebih yang saling berinteraksi dan bergantung untuk mencapai
tujuan yang sama. Begitu juga dengan Sudarmo (2000: 57) yang mengatakan bahwa
kelompok juga terdiri oleh dua atau lebih individu yang memiliki satu tujuan.
Tetapi menurut Indrawijaya (1989: 91), perilaku kelompok dapat mempengaruhi
perilaku orang-orang yang didalamnya, dan sebaliknya juga, norma-norma anggota masing-
masing akan berpengaruh kembali ke dalam perilaku kelompok.
Dapat disimpulkan bahwa sebuah kelompok adalah sekumpulan orang-orang yang
saling bersosialisasi dan bekerja sama, agar dapat mencapai tujuan mereka yang sama.
Duncam dalam Sofyadi (2007: 126) menyatakan bahwa terdapat empat ciri-ciri utama
kelompok, yaitu:
1) Common motive(s) leading to group interaction: Suatu kelompok yang setidaknya
memiliki satu tujuan yang sama.
2) Members who are affected differently by their interaction: hubungan didalam
suatu kelompok akan memberikan pengaruh antara sesama, meskipun tingkat
pengaruhnya berbeda.

8
3) Group structure with different degrees of status: Didalam sebuah kelompok,
terdapat tingkat atau status yang berbeda karena adanya pemimpin dan pengikut.
4) Standard norms and values: Karena kelompok dibentuk untuk mencapai sebuah
tujuan yang sama, dan mereka memiliki tingkah laku beserta moral yang sama.
Anggota kelompok juga diharapkan untuk mengikuti pola tersebut.

2.1.2 Bentuk-Bentuk Kelompok


1) Kelompok Formal
Sebuah kelompok yang terbentuk untuk melakukan suatu tugas, dan anggota-
anggotanya dan juga tugas mereka telah ditentukan oleh organisasi. Perilaku oleh
anggota-anggota dalam organisasi tersebut akan ditentukan dan ditunjukkan
kepada organisasi yang ditargetkan.
2) Kelompok Informal
Suatu kelompok yang terbentuk secara tidak berstruktur dan bertumbuh karena
interaksi-interaksi mereka, dan kebutuhan mereka bersama. Kelebihannya
pembentukan kelompok ini bisa memenuhi kebutuhan sosial antara sesama dan hal
tersebut dapat mempengaruhi kerjasama mereka.
3) Kelompok Komando
Kelompok yang terdiri oleh anggota-anggota yang melapor langsung kepada
ketua kelompok tersebut.
4) Kelompok Tugas
Sekumpulan orang-orang yang secara bersama-sama menyelesaikan tugas
yang diberikan.
5) Kelompok Kepentingan
Sekelompok orang-orang yang bekerja untuk mencapai tujuan tertentu dan
tujuan tersebut menjadi perhatian setiap anggota.
6) Kelompok Persahabatan
Persekutuan sosial yang bertumbuh yang awalnya hanya bersatu karena situasi
kerja, tetapi kemudian menetap karena memiliki beberapa karakteristik yang
sama.

9
2.2 Tahap Perkembangan Kelompok
1. Tahap Pembentukan (Forming)
Tahap pertama dalam pembentukan kelompok, anggota-anggota akan
dimulai dengan memahami tugas yang diberikan kepada mereka, dan akan
saling berkenalan. Pada fase ini, para anggota belum sepenuhnya
mempercayai satu sama lain dan tujuan beserta objektif belum sepenuhnya
dimengerti oleh anggota kelompok yang akan kemudian menyebabkan
kebinggungan.
2. Tahap Keributan (Storming)
Dalam tahap kedua anggota kelompok akan mulai mengerjakan tugas-
tugasnya tetapi mereka akan mempertahankan opini mereka masing-masing
dan menolak batasan atau peraturan yang telah ditetapkan di dalam kelompok
tersebut. Pada fase ini, akan timbulnya kemarahan, rasa sebal,
ketidaknyamanan, dan adu mulut yang dapat disebut sebagai Intragrup.
3. Tahap Penormaan (Norming)
Pada tahap ketiga, akan terbentuknya hubungan yang dekat antara
anggota-anggota dan telah menemukan cara yang tepat untuk berkomunikasi
dengan saling sesama agar dapat menyelesaikan tugasnya. Pada fase ini,
mereka akan mulai mendengar pendapat sesama dan dapat membedakan siapa
yang memiliki kekurangan atau kelebihan di bagian tertentu.
4. Tahap Berkinerja (Performing)
Ditahap keempat ini, seluruh anggota kelompok dapat bekerja sama
dengan efektif dan semaksimal mungkin, akan munculnya rasa kebersamaan,
kreatifitas, inisiatif, kepercayaan diri dan semangat yang tinggi.
5. Tahap Pembubaran (Adjourning)

10
Tahap kelima khusus untuk kelompok yang bersifat sementara, ketika
tugas yang diberikan telah selesai, kelompok tersebut akan dibubarkan.

2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kelompok


1) Eksternal
a) Strategi Organisasi
Strategi yang ditetapkan oleh organisasi akan mempengaruhi perilaku anggota
kelompok organisasi tersebut.
b) Struktur Wewenang
Struktur wewenang ini menentukan dimana posisi anggota-anggota didalam
kelompok tersebut di dalam hirarkhi kelompok.
c) Peraturan
Peraturan yang ditetapkan oleh sebuah organisasi untuk anggota-anggotanya
akan membuat perilaku mereka semakin konsisten dan dapat diprediksi.
d) Sumber Organisasi
Tergantung pada jumlah sumber yang diberikan kepada mereka dari
organisasi, hal tersebut akan berpengaruh kepada tingkat keaktifan dan seberapa
efisien kelompok tersebut.
e) Proses Seleksi
Proses seleksi tersebut berpengaruh kepada prestasi dan sikap kelompok, dan
itulah mengapa perlu dicari orang yang memiliki kualifikasi yang cocok dengan
kelompok tersebut.
f) Penilaian prestasi dan Sistem Imbalan
Imbalan yang dikaitkan dengan prestasi dalam tugas tersebut akan
mempengaruhi perilaku anggota-anggota kelompok.
g) Budaya Organisasi
Di dalam sebuah organisasi, akan ada aturan yang tidak tertulis mengenai apa
yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh anggota-anggotanya.

11
h) Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik para anggota akan berpengaruh besar pada perilaku dan
keefektifan mereka untuk mengerjakan tugas-tugas mereka.
2) Internal
a) Kemampuan
b) Karakteristik pribadi

2.4 Kinerja dan Kepuasan Kelompok


Terdapat beberapa variabel yang berhubungan dengan kinerja kelompok, yaitu:
1) Persepsi peran
2) Norma
3) Status
4) Ukuran kelompok
5) Tugas kelompok
6) Kekohesifan
2.5 Teori Pembentukan Kelompok
Teori ini berdasarkan aktivitas, interaksi, dan sentimen, dan teori ini dapat ditemukan
dari buku Miftah Thaha. Tiga elemen tersebut berhubungan dengan sesama, seperti berikut:
1) Semakin banyak mereka melakukan aktivitas yang berbeda-beda dengan sesama,
interaksi yang mereka miliki akan semakin beragam dan hal tersebut memperkuat
sentimentalitas mereka terhadap sesama.
2) Semakin banyak orang berinteraksi satu sama lain, maka semakin tinggi peluang
untuk mereka melakukan aktivitas bersama-sama dan sentiment akan diteruskan
kepada orang lain.
3) Semakin banyak aktivitas dan sentimen yang ditularkan pada orang lain, semakin
banyak orang akan mengerti sentiment tersebut, dan akan tertular interaksi dan
aktivitas-aktivitasnya.
Pembentukan kelompok memiliki karakteristik yang terdiri dari tiga ketegori:
1) Terdapat dua orang atau lebih.
2) Saling berinteraksi dengan sesama.
3) Melihat dirinya sebagai suatu kelompok.

12
2.6 Pengambilan Keputusan Kelompok
Berikut merupakan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa membuat keputusan
dalam sebuah kelompok lebih baik dibandingkan dengan keputusan yang diambil secara
individu.
1) Proses kelompok menimbulkan proses yang baru.
Setiap individu didalam sebuah kelompok akan masing-masing memiliki ide-
ide yang berbeda ketika berdiskusi, ide-ide yang belum tefikirkan sebelumnya.
2) Memperbaiki kesalahan orang lain.
Ketika terjadi kesalahan, anggota-anggota akan mencoba mengkompensasikan
kesalahan tersebut dengan memberikan solusi agar ide tersebut dapat digunakan.
3) Memperoleh informasi yang lebih banyak.
Ide-ide yang dikemukakan oleh anggota-anggota dapat menambahkan atau
memperkaya informasi yang diperlukan agar dapat mencapai keputusan yang
baik.
4) Meningkatkan motivasi untuk berprestasi.
Ketika sekelompok orang berkumpul, akan bertumbuh dorongan untuk
memikirkan keputusan yang terbaik untuk kelompok, bukan lagi secara pribadi.
5) Dapat mengubah sikap dan perilaku anggota.
Pola pikir dan perilaku sering dipengaruhi oleh apa yang dilihat dan didengar
dari lingkungan mereka, meskipun mereka memiliki kelompok sendiri dan sering
berinteraksi dengan sesama, mereka juga akan beinteraksi dengan anggota-
anggota yang tidak didalam kelompok mereka, dan hal tersebut membuat sikap
individu menjadi cermin bagi orang lain.

13
2.7 Metode Pengambilan Keputusan
a) Decision by authority without group discussion:
Keputusan yang diambil tanpa didiskusikan dahulu dengan anggota-anggota lainnya
di dalam kelompok tersebut.
b) Decision by expert:
Keputusan yang diambil oleh salah satu anggota dalam kelompok tersebut yang
dianggap sudah ahli.
c) Decision by averaging individual’s opinion:
Keputusan yang diambil melalui pendapat anggota-anggotanya secara umum
mengenai suatu masalah.
d) Decision by authority vote after a group discussion:
Keputusan yang diambil oleh ketua setelah berdiskusi dengan anggota-anggota
kelompoknya.
e) Decision by majority vote:
Keputusan yang diambil karena telah dipilih oleh mayoritas anggota-anggota didalam
kelompok tersebut.
2.8 Membuat Kelompok Yang Efektif
1) Harus memiliki tujuan yang jelas, dapat diterapkan, dan mampu menciptakan
ketergantungan positif yang mengarah kepada tingkat komitmen yang tinggi dari
anggota-anggota kelompok.
2) Komunikasi yang baik.
3) Kerataan akan kepimpinan dan anggota-anggota yang di dalam kelompok.
4) Metode pengambilan keputusan sesuai dengan sumber daya yang tersedia, pentingnya
keputusan yang akan diambil. Cara paling efektif untuk mengambil keputusan adalah
Decision by majority vote.

14
5) Ketika mengalami konflik antara sesama, akan lebih baik untuk bernegosiasi dan
mencari jalan tengah untuk menyelesaikan konflik tersebut.

2.9 Tim Kerja


Menurut Robbins (2006) tim kerja adalah kelompok dimana individu menghasilkan
tingkat kinerja yang lebih besar daripada jumlah masukan individu tersebut. Sedangkan
kelompok kerja adalah kelompok dasar yang berinteraksi untuk berbagi informasi dan
mengambil keputusan untuk membantu tiap anggota berkinerja sesuai bidang tanggung
jawabnya.
Sedangkan menurut Ilyas (2006) Tim kerja adalah kumpulan individu dengan
keahlian spesifik yang bekerja sama dan berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama. Pada
abad 21, yakni abad tim kerja dan membangun kerja tim dalam bingkai globalisasi dengan
kebutuhan dan persaingan yang semakin kompleks dan cenderung menghalalkan segala
macam cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Maka untuk dapat bertahan pada
era globalisasi tersebut kita harus memiliki kekuatan yang lebih dari saat ini, dengan besarnya
kebutuhan yang semakin meningkat dan ketatnya persaingan, kita tidak cukup mengandalkan
kemampuan diri kita sendiri tetapi kita memerlukan kerja kolektif dengan orang lain di luar
diri kita untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.Keberhasilan dalam menerapkan
kepemimpinan tim kerja yang kuat merupakan fungsi dari mutu manajernya. Semakin tinggi
mutu manajer dicirikan dengan semakin besarnya kekuatan kepemimpinannya. Kekuatan itu
mencakup empat domain yakni aspek-aspek eksekusi, mempengaruhi individu karyawan,
membangun hubungan, dan berpikir strategis.
Keempat domain itu tidak berdiri sendiri melainkan saling memperkuat satu sama lain
(sinergis). Tim kerja dengan kelompok kerja berbeda, kelompok kerja adalah kelompok yang
saling berinteraksi terutama untuk berbagi informasi dan mengambil keputusan untuk
membantu tiap anggotanya berkinerja sesuai bidang tanggung jawabnya sedangkan tim kerja
merupakan sejumlah kecil karyawan dengan kemampuan yang saling melengkapi dan merasa

15
terikat dengan tujuan bersama organisasi dan dapat menjaga tanggung jawab hubungan kerja
satu sama lain.
Karyawan atau siapapun manajer akan mencapai sesuatu yang bermanfaat jika
manajer bekerja bersama dalam satu tim daripada bekerja sendiri-sendiri. Para karyawan akan
merasa lebih peduli dan komit bekerja dalam satu tim karena dengan cara itu terjadi interaksi
antar karyawan yang positif. Juga terjadi saling mengisi dan saling memperkuat karena
terjadi fenomena berbagi informasi, pengalaman, dan berbagi bakat dan keahlian sekaligus
memperkecil kelemahan yang dimiliki masing-masing karyawan.

2.10 Tipe-Tipe Tim Kerja


Tim kerja dapat diklasifikasikan berdasarkan sasarannya. Tipe-tipe tim kerja yang lazim
dijumpai dalam organisasi, yaitu tim pemeca masalah, tim pengelola diri, tim fungsional
silang, satuan tugas, komite.
1. Tim Pemecah Masalah
Tim pemecah masalah adalah sekolompok individu yang beranggota 5 sampai
12 karyawan satu departemen yang bertemu selama beberapa jam tiap pekan untuk
membahas cara-cara memperbaiki kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja.
2. Tim Pengelolaan Diri
Tim pengelolaan diri adalah kelompok yang umumnya terdiri dari 10 sampai
15 orang yang memiliki tanggung jawab dari mantan supervisor mereka. Tim ini
sepenuhnya mengelola sendiri, bahkan memilih anggotanya sendiri dan menyuruh
anggotanya untuk saling menilai kerja. Akibatnya, jabatan supervisor kurang penting
dan bahkan dapat disingkirkan.
3. Tim Fungsional Silang
Tim fungsional silang adalah kelompok karyawan-karyawan dari tingkatan
hirearkis yang hampir sama tetapi dengan bidang tugas yang berlainan, yang
berkumpul untuk menyelesaikan satuan tugas.
4. Satuan Tugas (task force)
Satuan tugas (task force) adalah tim yang memiliki peranan sama dengan
fungsional silang, tetapi hanya bersifat sementara.
5. Komite
Komite adalah kelompok yang tersusun atas anggota lintas lini di departemen.

16
Dalam merancang tim kerja yang kreatif, para manajer harus menjaga agar dalam satu
tim kurang dari 12 anggota tim. Tim yang memiliki banyak anggota akan kesulitan untuk
berinteraksi secara konstruktif dan bersepakat dalam banyak hal.
Agar dapat bekerja sama secara efektif, satu tim memerlukan adanya tiga tipe
keterampilan yang berlainan, yaitu;
1. Orang-orang dengan kelainan teknis
2. Orang-orang dengan keterampilan pemecah masalah dan pengambilan keputusan,
untuk mengidentifikasi, membangkitkan alternatif, dan membuat pilihan yang
kompeten.
3. Orang-orang dengan keterampilan mendengarkan dengan baik, memberikan umpan
balik, penyelesaian konflik, dan keterampilan antar pribadi.

2.11 Perbedaan Kelompok Dan Tim Kerja


Sebuah tim terdiri dari dua orang atau lebih yang bekerja saling bergantungan atau
interdependenly selama beberapa waktu untuk menyelesaikan tujuan bersama atau common
goal yang berkaitan dengan beberapa tujuan yang berioritasi pada tugas atau task-oriented
purpuse (Colquitt, Lepine, Wesson: 2011:375). Mereka menyatakan bahwa tim adalah tipe
khusus dari kelompok, di mana kelompok hanya merupakan kumpulan dari dua orang atau
lebih.
Tim di pandang khusus karena: (a) interaksi di antara anggota dalam tim berkisar
sekitar ketergantungan lebih dalam satu sama lain daripada interaksi dalam kelompok, (b)
interaksi dalam tim terjadi dengan tujuan yang berkaitan dengan tugas spesifik dalam pikiran.
Meskipun anggota friendship group mungkin terikat dalam pembicaraan singkat atau
mendalam berdasar frekuensi, anggota tim tergantung satu sama lain untuk informasi kritis,
bahan, dan tindakan yang di perlukan untuk menyelesaikan tujuan yang berhubungan dengan
maksud untuk bersama.

17
Jon R. Katzenbach dan Douglas K. Smith menyatakan sebagai suatu kesalahan
menggunakan istilah group (kelompok) dan team (tim) saling bergantian. Tim adalah
sejumlah kecil orang dengan keterampilan komplementer yang mempunyai komitmen pada
maksud bersama, tujuan kinerja dan pendekatan untuk mana mereka menjaga diri mereka
saling bertanggung jawab (kreitner dan kinicki, 2013:306).

Tim adalah task group yang telah dewasa untuk tahap performing. Konflik atas
kekuasaan dan kewenangan serta hubungan Interpersonal yang tidak stabil, banyak kelompok
kerja tidak pernah di kualifikasikan sebagai real team. Inti dari tim adalah komitmen
bersama.
Kelompok kerja menjadi tim ketika:
1. Kepemimpinan menjadi aktivitas bersama.
2. Akuntabilitas bergeser dari sangat individual menjadi bersama antara individual
dan kolektif.
3. Kelompok mengembangkan maksud dan misinya sendiri.
4. Problem solving menjadi way of life, bukan aktivitas paruh waktu.
5. Efektivitas di ukur oleh hasil dan produk kolektif kelompok
(kreitner dan kincki, 2010:306).

Perbedaan lain antara kelompok kerja dengan tim kerja di lakukan oleh Robbins dan
Judge (2011:349) sebagai berikut: (a) work group atau kelompok kerja adalah kelompok yang
berinteraksi terutama berbagi informasi dan membuat keputusan untuk membantu setiap
anggota kelompok melakukan dalam bidang tanggung jawabnya. (b) work team atau tim
kerja adalah sebuah kelompok di mana hasil usaha individual dalam kinerja lebih besar dari
jumlah masukan individual.
Sedangkan menurut Harvard Businnes Essentia l (2004:4) ciri yang membedakan
antar kelompok kerja dengan tim kerja adalah,dalam suatu kelompok kerja maka tidak
terdapat interaksi anggota kelompok.
Sedangkan dalam suatu tim kerja, maka anggota tim dapat melakukan interaksi satu sama
lain.

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kelompok adalah sekumpulan orang-orang yang saling bersosialisasi dan bekerja sama,
agar dapat mencapai tujuan mereka yang sama. Sedangkan Tim kerja merupakan kelompok
yang upaya-upaya individunya menghasilkan suatu kinerja yang lebih besar daripada jumlah
masukan individual tersebut.
Kelompok dapat berbentuk kelompok formal, kelompok informal, kelompok
komando, kelompok tugas, kelompok kepentingan, dan kelompok persahabatan.

Tipe-tipe tim kerja yang lazim dijumpai dalam organisasi, yaitu tim pemecah
masalah, tim pengelola diri, tim fungsional silang, satuan tugas, komite.

3.2 Saran
Dalam membentuk kelompok yang efektif diharuskan memiliki tujuan yang jelas,
komunikasi yang baik, dan cara paling efektif untuk mengambil keputusan adalah Decision
by majority vote. Sedangkan untuk membentuk kerja tim yang efektif diharuskan memiliki
orang-orang dengan tipe keterampilan yang berbeda.

19
DAFTAR PUSTAKA
https://zulafamau.wordpress.com/2019/12/04/dasar-dasar-perilaku-kelompok-dan-
memahami-kelompok-tim-kerja/
https://ilmumanajemenindustri.com/tahap-tahap-perkembangan-kelompok/
https://repository.ung.ac.id/karyailmiah/show/273/perilaku-organisasi-buku-ajar-pegangan-
dosen-dan-mahasiswa-di-perguruan-tinggi.html
http://irdawatiridwan.blogspot.com/2018/12/makalah-kelompok-dan-tim-kerja.html?m=1
http://lukmancoroners.blogspot.com/2010/06/kelompok-dan-tim-kerja.html

20

Anda mungkin juga menyukai