Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Industri & Organisasi
Disusun Oleh :
Fellisia (203310010044)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PRIMA
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah berjudul “Perilaku Kelompok Dan
Memahami Kerja Tim” ini.
Adapun tujuan dari penulisan makalah berjudul ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Psikologi Industri & Organisasi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang “Perilaku Kelompok Dan Memahami Kerja Tim” bagi para
pembaca dan juga bagi penyusun.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun telah berusaha semaksimal mungkin sesuai
dengan kemampuan penyusun. Namun sebagai manusia, penyusun tidak luput dari kesalahan
dan kekhilafan baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun
demikian, penyusun berusaha sebisa mungkin menyelesaikan makalah ini meskipun tersusun
sangat sederhana.
Penyusun menyadari bahwa tanpa adanya kerja sama antara penyusun yang telah
memberi berbagai masukan yang bermanfaat demi tersusunnya makalah ini. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah bersedia meluangkan
waktunya demi kelancaran penyusunan makalah ini.
Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan para pembaca pada
umumnya. Penyusun mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat
membangun.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
SAMPUL HALAMAN...........................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................4
2.1...........................................................................................Dasar-Dasar Perilaku
Kelompok ....................................................................................8
2.1.1 Hakikat dan Klasifikasi Kelompok...............................8
2.1.2 Bentuk-Bentuk Kelompok............................................9
3.1 Kesimpulan.............................................................................19
3
3.2 Saran......................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap individu di dalam kehidupannya memiliki kepetingan dan tujuan tertentu yang
berbeda dengan individu yang lain sehingga perbedaan status hanya merupakan alah satu dari
sejumlah tindakan yang tejadi secara alamiah di dalam kelompok. Dengan sifat dan
karakteristik setiap individunyang berbeda-beda itu, tentunya akan memiliki potensi yang
besar pula jika diwujudkan ke dalam suatu kepentingan dan tujuan bersama atau kelompok.
4
Kata struktur memiliki makna yang luas. Namun ada 3 hal penting dalam
makna kata struktur dalam kelompok, yaitu : Peranan, Norma, Hubungan antar
anggota.
c. Tujuan
Suatu kelompok dibentuk biasanya karena adanya tujuan-tujuan tertentu yang
ingin dicapai. Tujuan dari keberadaan kelompok tidak lain adalah agar
terjalinnya rasa kebersamaan dan rasa saling menerima di antara anggota
kelompok. Tujuan umum dalam yang ingin dicapai suatu kelompok bisa
merupakan faktor pemersatu yang paling kuat dalam kelompok tersebut.
Selain itu, tujuan umum kelompok bisa memotivasi anggota. Kelompok dalma
bertindak untuk mencapai kesuksesan tujuan bersama.
d. Kebersamaan
Rasa kebersamaan merupakan hal yang penting dalam kelompok. Prinsip
organisasi tersebut adalah :
1) Takdir umum, yaitu tingkat di mana individu berkumpul untuk
mendapatkan hasil yang sama.
2) Persamaan, yaitu tingkat di mana individu berkumpul karena memiliki
kesamaan baik dari segi berperilaku ataupun yang lainnya.
3) Kedekatan, yaitu jarak antar individu dalam kelompok.
e. Dinamika Interdependensi
Ilmu yang mempelajari tentang perilaku kelompok disebut dinamika
kelompok karena dalam kelompok dituntut untuk aktid, energik, semangat,
dan mengubah. Dalam dinamika kelompok akan dipelajari perilaku dalam
kelompok termasuk keberadaan :
1) Fenomena saling ketergantungan;
2) Proses perkembangan kelompok yang dimulai dari kerumunan
individu tetapi berakhir dengan terbentuknya suatu kelompok;
3) Perubahan kelompok dari waktu ke waktu;
4) Urutan stabilitas, gangguan, dan pembubaran;
5
Tahap Perkembangan Kelompok
Faktor Eksternal
1) Strategi Organisasi
2) Struktur Wewenang
3) Peraturan
5) Proses Seleksi
7) Budaya Organisasi
1. Bagaimana tim versus kelompok kerja, dan pembentukan tim yang efektif?
Tim Vs Kelompok
6
Kelompok tidak sama dengan tim. Dalam bahasan ini didefinisikan sebagai dua
individu atau lebih yang saling berinteraksi dan saling bergantungan, yang
bergabunga bersama-sama untuk berbagai informasi dan mengambil keputusan untuk
membantu tiap anggota berkinerja dalam bidang tanggung jawab.
Kelompok kerja adalah kelompok yang berinteraksi untuk membagi informasi
dan mengambil keputusan untuk membantu tiap anggota dalam bidang yang menjadi
tanggung jawabnya. Tim kerja merupakan kelompok yang upaya-upaya individunya
menghasilkan suatu kinerja yang lebih besar daripada jumlah masukan individual
tersebut.
7
5. Untuk mengetahui bagaimana membentuk tim yang efektif.
BAB II
PEMBAHASAN
8
3) Group structure with different degrees of status: Didalam sebuah kelompok,
terdapat tingkat atau status yang berbeda karena adanya pemimpin dan pengikut.
4) Standard norms and values: Karena kelompok dibentuk untuk mencapai sebuah
tujuan yang sama, dan mereka memiliki tingkah laku beserta moral yang sama.
Anggota kelompok juga diharapkan untuk mengikuti pola tersebut.
9
2.2 Tahap Perkembangan Kelompok
1. Tahap Pembentukan (Forming)
Tahap pertama dalam pembentukan kelompok, anggota-anggota akan
dimulai dengan memahami tugas yang diberikan kepada mereka, dan akan
saling berkenalan. Pada fase ini, para anggota belum sepenuhnya
mempercayai satu sama lain dan tujuan beserta objektif belum sepenuhnya
dimengerti oleh anggota kelompok yang akan kemudian menyebabkan
kebinggungan.
2. Tahap Keributan (Storming)
Dalam tahap kedua anggota kelompok akan mulai mengerjakan tugas-
tugasnya tetapi mereka akan mempertahankan opini mereka masing-masing
dan menolak batasan atau peraturan yang telah ditetapkan di dalam kelompok
tersebut. Pada fase ini, akan timbulnya kemarahan, rasa sebal,
ketidaknyamanan, dan adu mulut yang dapat disebut sebagai Intragrup.
3. Tahap Penormaan (Norming)
Pada tahap ketiga, akan terbentuknya hubungan yang dekat antara
anggota-anggota dan telah menemukan cara yang tepat untuk berkomunikasi
dengan saling sesama agar dapat menyelesaikan tugasnya. Pada fase ini,
mereka akan mulai mendengar pendapat sesama dan dapat membedakan siapa
yang memiliki kekurangan atau kelebihan di bagian tertentu.
4. Tahap Berkinerja (Performing)
Ditahap keempat ini, seluruh anggota kelompok dapat bekerja sama
dengan efektif dan semaksimal mungkin, akan munculnya rasa kebersamaan,
kreatifitas, inisiatif, kepercayaan diri dan semangat yang tinggi.
5. Tahap Pembubaran (Adjourning)
10
Tahap kelima khusus untuk kelompok yang bersifat sementara, ketika
tugas yang diberikan telah selesai, kelompok tersebut akan dibubarkan.
11
h) Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik para anggota akan berpengaruh besar pada perilaku dan
keefektifan mereka untuk mengerjakan tugas-tugas mereka.
2) Internal
a) Kemampuan
b) Karakteristik pribadi
12
2.6 Pengambilan Keputusan Kelompok
Berikut merupakan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa membuat keputusan
dalam sebuah kelompok lebih baik dibandingkan dengan keputusan yang diambil secara
individu.
1) Proses kelompok menimbulkan proses yang baru.
Setiap individu didalam sebuah kelompok akan masing-masing memiliki ide-
ide yang berbeda ketika berdiskusi, ide-ide yang belum tefikirkan sebelumnya.
2) Memperbaiki kesalahan orang lain.
Ketika terjadi kesalahan, anggota-anggota akan mencoba mengkompensasikan
kesalahan tersebut dengan memberikan solusi agar ide tersebut dapat digunakan.
3) Memperoleh informasi yang lebih banyak.
Ide-ide yang dikemukakan oleh anggota-anggota dapat menambahkan atau
memperkaya informasi yang diperlukan agar dapat mencapai keputusan yang
baik.
4) Meningkatkan motivasi untuk berprestasi.
Ketika sekelompok orang berkumpul, akan bertumbuh dorongan untuk
memikirkan keputusan yang terbaik untuk kelompok, bukan lagi secara pribadi.
5) Dapat mengubah sikap dan perilaku anggota.
Pola pikir dan perilaku sering dipengaruhi oleh apa yang dilihat dan didengar
dari lingkungan mereka, meskipun mereka memiliki kelompok sendiri dan sering
berinteraksi dengan sesama, mereka juga akan beinteraksi dengan anggota-
anggota yang tidak didalam kelompok mereka, dan hal tersebut membuat sikap
individu menjadi cermin bagi orang lain.
13
2.7 Metode Pengambilan Keputusan
a) Decision by authority without group discussion:
Keputusan yang diambil tanpa didiskusikan dahulu dengan anggota-anggota lainnya
di dalam kelompok tersebut.
b) Decision by expert:
Keputusan yang diambil oleh salah satu anggota dalam kelompok tersebut yang
dianggap sudah ahli.
c) Decision by averaging individual’s opinion:
Keputusan yang diambil melalui pendapat anggota-anggotanya secara umum
mengenai suatu masalah.
d) Decision by authority vote after a group discussion:
Keputusan yang diambil oleh ketua setelah berdiskusi dengan anggota-anggota
kelompoknya.
e) Decision by majority vote:
Keputusan yang diambil karena telah dipilih oleh mayoritas anggota-anggota didalam
kelompok tersebut.
2.8 Membuat Kelompok Yang Efektif
1) Harus memiliki tujuan yang jelas, dapat diterapkan, dan mampu menciptakan
ketergantungan positif yang mengarah kepada tingkat komitmen yang tinggi dari
anggota-anggota kelompok.
2) Komunikasi yang baik.
3) Kerataan akan kepimpinan dan anggota-anggota yang di dalam kelompok.
4) Metode pengambilan keputusan sesuai dengan sumber daya yang tersedia, pentingnya
keputusan yang akan diambil. Cara paling efektif untuk mengambil keputusan adalah
Decision by majority vote.
14
5) Ketika mengalami konflik antara sesama, akan lebih baik untuk bernegosiasi dan
mencari jalan tengah untuk menyelesaikan konflik tersebut.
15
terikat dengan tujuan bersama organisasi dan dapat menjaga tanggung jawab hubungan kerja
satu sama lain.
Karyawan atau siapapun manajer akan mencapai sesuatu yang bermanfaat jika
manajer bekerja bersama dalam satu tim daripada bekerja sendiri-sendiri. Para karyawan akan
merasa lebih peduli dan komit bekerja dalam satu tim karena dengan cara itu terjadi interaksi
antar karyawan yang positif. Juga terjadi saling mengisi dan saling memperkuat karena
terjadi fenomena berbagi informasi, pengalaman, dan berbagi bakat dan keahlian sekaligus
memperkecil kelemahan yang dimiliki masing-masing karyawan.
16
Dalam merancang tim kerja yang kreatif, para manajer harus menjaga agar dalam satu
tim kurang dari 12 anggota tim. Tim yang memiliki banyak anggota akan kesulitan untuk
berinteraksi secara konstruktif dan bersepakat dalam banyak hal.
Agar dapat bekerja sama secara efektif, satu tim memerlukan adanya tiga tipe
keterampilan yang berlainan, yaitu;
1. Orang-orang dengan kelainan teknis
2. Orang-orang dengan keterampilan pemecah masalah dan pengambilan keputusan,
untuk mengidentifikasi, membangkitkan alternatif, dan membuat pilihan yang
kompeten.
3. Orang-orang dengan keterampilan mendengarkan dengan baik, memberikan umpan
balik, penyelesaian konflik, dan keterampilan antar pribadi.
17
Jon R. Katzenbach dan Douglas K. Smith menyatakan sebagai suatu kesalahan
menggunakan istilah group (kelompok) dan team (tim) saling bergantian. Tim adalah
sejumlah kecil orang dengan keterampilan komplementer yang mempunyai komitmen pada
maksud bersama, tujuan kinerja dan pendekatan untuk mana mereka menjaga diri mereka
saling bertanggung jawab (kreitner dan kinicki, 2013:306).
Tim adalah task group yang telah dewasa untuk tahap performing. Konflik atas
kekuasaan dan kewenangan serta hubungan Interpersonal yang tidak stabil, banyak kelompok
kerja tidak pernah di kualifikasikan sebagai real team. Inti dari tim adalah komitmen
bersama.
Kelompok kerja menjadi tim ketika:
1. Kepemimpinan menjadi aktivitas bersama.
2. Akuntabilitas bergeser dari sangat individual menjadi bersama antara individual
dan kolektif.
3. Kelompok mengembangkan maksud dan misinya sendiri.
4. Problem solving menjadi way of life, bukan aktivitas paruh waktu.
5. Efektivitas di ukur oleh hasil dan produk kolektif kelompok
(kreitner dan kincki, 2010:306).
Perbedaan lain antara kelompok kerja dengan tim kerja di lakukan oleh Robbins dan
Judge (2011:349) sebagai berikut: (a) work group atau kelompok kerja adalah kelompok yang
berinteraksi terutama berbagi informasi dan membuat keputusan untuk membantu setiap
anggota kelompok melakukan dalam bidang tanggung jawabnya. (b) work team atau tim
kerja adalah sebuah kelompok di mana hasil usaha individual dalam kinerja lebih besar dari
jumlah masukan individual.
Sedangkan menurut Harvard Businnes Essentia l (2004:4) ciri yang membedakan
antar kelompok kerja dengan tim kerja adalah,dalam suatu kelompok kerja maka tidak
terdapat interaksi anggota kelompok.
Sedangkan dalam suatu tim kerja, maka anggota tim dapat melakukan interaksi satu sama
lain.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kelompok adalah sekumpulan orang-orang yang saling bersosialisasi dan bekerja sama,
agar dapat mencapai tujuan mereka yang sama. Sedangkan Tim kerja merupakan kelompok
yang upaya-upaya individunya menghasilkan suatu kinerja yang lebih besar daripada jumlah
masukan individual tersebut.
Kelompok dapat berbentuk kelompok formal, kelompok informal, kelompok
komando, kelompok tugas, kelompok kepentingan, dan kelompok persahabatan.
Tipe-tipe tim kerja yang lazim dijumpai dalam organisasi, yaitu tim pemecah
masalah, tim pengelola diri, tim fungsional silang, satuan tugas, komite.
3.2 Saran
Dalam membentuk kelompok yang efektif diharuskan memiliki tujuan yang jelas,
komunikasi yang baik, dan cara paling efektif untuk mengambil keputusan adalah Decision
by majority vote. Sedangkan untuk membentuk kerja tim yang efektif diharuskan memiliki
orang-orang dengan tipe keterampilan yang berbeda.
19
DAFTAR PUSTAKA
https://zulafamau.wordpress.com/2019/12/04/dasar-dasar-perilaku-kelompok-dan-
memahami-kelompok-tim-kerja/
https://ilmumanajemenindustri.com/tahap-tahap-perkembangan-kelompok/
https://repository.ung.ac.id/karyailmiah/show/273/perilaku-organisasi-buku-ajar-pegangan-
dosen-dan-mahasiswa-di-perguruan-tinggi.html
http://irdawatiridwan.blogspot.com/2018/12/makalah-kelompok-dan-tim-kerja.html?m=1
http://lukmancoroners.blogspot.com/2010/06/kelompok-dan-tim-kerja.html
20