Oleh:
Kelompok 2
UNIVERSITAS DAYANA
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga kami
dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari seluruh komponen yang telah membantu dalam penyelesaian
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, serta seluruh masyarakat Indonesia khususnya para mahasiswa agar kedepannya
dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik.
pembuatan makalah kali ini masih banyak ditemukan kekurangan, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.3. Tujuan..................................................................................................................... 1
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui dan memahami yang dimaksud dengan menciptakan
dan mengelola tim
1.3.2 Untuk mengetahui dan memahami yang dimaksud dengan perubahan dan
pengembangan organisasi
1
1.4. Manfaat
1.4.1 Pembaca dan penulis dapat memahami yang bagaimana suatu tim dapat
terbentuk dan cara mengelola tim tersebut
1.4.2 Pembaca dan penulis dapat memahami factor yang berppengaruh terhadap
perubahan organisasi dan dapat memahami cara mengembangkan organisasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Menciptakan dan Mengelola Tim
2.1.1 Kelompok dan Perkembangan Kelompok
Suatu kelompok atau grup adalah dua atau lebih individu yang berinteraksi dan
saling bergantung yang bekerja sama untuk meraih tujuan tertentu. Kelompok ada dua jenis
yaitu kelompok formal dan informal. Kelompok formal adalah kelompok kerja yang
terbatas pada satu struktur organisasi dan memiliki rancangan penugasan kerja serta tugas-
tugas spesifik yang ditunjukkan untuk mencapai tujuan organisasi. Kelompok informal
adalah kelompok sosial dan biasnaya terbentuk ditempat kerja dan cenderung berdasarkan
pertemanan serta minat yang sama.
Menurut Beuce Tuckman, ada 5 tahapan perkembangan kelomok, antara lain :
a. Tahap Pembentukan (Forming)
Tahap ini merupakan tahap pertama dalam pembentukan kelompok kerja, para
anggota mulai mempelajari tugas yang diberikan dan berkenalan dengan anggota
lainnya. Tahap Forming ini dikarakteristikkan oleh banyaknya ketidakpastian, para
anggota kelompok masih tidak terlalu jelas mengenai Tujuan dan Objective kelompok,
merasa kebingungan, masih menyembunyikan perasaan masing-masing, keterlibatannya
masih kurang.
b. Tahap Timbulnya Konflik (Storming)
Tahap kedua adalah Tahap timbulnya konflik yang menurut Tuckmen disebut dengan
Storming. Para anggota mulai bekerja tetapi mereka cenderung akan mempertahankan
pendapat mereka sendiri, menolak batasan-batasan yang ditetapkan oleh Kelompok
terhadap Individu mereka. Tahap Storming ini dikarakteristikan oleh konflik Intra
Kelompok. Beberapa tanda-tanda bahwa Kelompok berada di Tahap Storming adalah
timbulnya kemarahan, perasaan menyebalkan, ketidaknyamanan, terjadinya adu
pendapat / konfilik dan kegagalan.
c. Tahap Normalisasi
Tahap ketiga adalah Tahap Normalisasi (Norming) yaitu Tahap terbentuk hubungan
yang dekat antar anggota kelompok dan menetapkan aturan-aturan serta menemukan
cara komunikasi yang tepat supaya dapat membantu mereka mencapai tujuan yang
diinginkan. Tanda-tanda Kelompok berada di Tahap Norming adalah adanya peninjauan
ulang dan penjelasan mengenai Objective/Tujuan Kelompok, timbulnya persahabatan
dan kerjasama antar anggota kelompok, mulai dapat mendengar pendapat anggota lain
serta dapat meng-identifikasi-kan kekuatan dan kelemahan.
d. Tahap Berkinerja
Tahap keempat adalah Tahap berkinerja (Performing) dimana semua anggota
kelompok telah dapat bekerja dan berfungsi secara penuh. Pada tahap ini, semua anggota
memiliki kebersamaan, Percaya diri, kreatif, Inisiatif dan semangat yang tinggi serta
Sukses.
e. Tahap Pembubaran
Tahap ini dikhususkan untuk Kelompok-kelompok kerja yang bersifat sementara.
Setelah suatu proyek selesai ataupun suatu permasalahan berhasil dituntaskan, kelompok
kerja tersebut akan dibubarkan. Untuk kelompok-kelompok kerja yang permanen, Tahap
terakhir adalah di Tahap berkinerja (Performing).
3
Kriteria Tim Kerja dan Kelompok Kerja
Organisasi menggunakan struktur berbasis tim karena relative lebih fleksibel dan
responsive terhadap perubahan dibandingkan departemen tradisiona atau kelompok kerja
permanen lainnya.tim dapat disusun, dipekerjakan, direfokuskan, dan dibubarkan secara
cepat.
“Apakah tim kerja itu?”
Tim kerja merupakan kelompok dimana para anggotanya bekerja secara intensif
untuk mencapai suatu tujuan brsama yang spesifik, dengan menggunakan sinergi positif,
akuntabilitas individu dan kelompok, serta keterampila pelengkap.
4
4. Tim maya
Tim maya yaitu tim yang menggunakan teknologi untuk berhubungan dengan berbagai
anggota tim yang terpisah jauh dalam rangka mencapai tujuan bersama. Dalam tim maya,
para anggota berkolaborasi secara online dengan beragam perangkat. Selain itu, tim maya
juga bisa melakukan segala hal yang dilakukan tim lain
Motivasi diartikan sebagai suatu sikap (attitude) pimpinan dan karyawan terhadap situasi
kerja (situation) di lingkungan organisasinya. Mereka yang bersikap positif (pro) terhadap
situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja tinggi dan sebaliknya jika mereka
bersikap negatif (kontra) terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja yang
rendah. Situasi yang dimaksud mencakup antara lain hubungan kerja, fasilitas kerja, iklim
kerja, kebijakan pimpinan, pola kepemimpinan kerja dan kondisi kerja.
6
2.2 Perubahan dan Pengembangan Organisasi
2.2.1 Perubahan Organisasi
Perubahan adalah hal yang pasti akan dilakukan oleh setiap organisasi untuk
menjaga eksistensinya. Perubahan atau berubah secara etimologis dapat bermakna
sebagai usaha atau perbuatan untuk membuat sesuatu berbeda dari sebelumnya.
Perubahan Organisasi merupakan suatu variasi dari cara-cara yang selama ini
berlangsung dalam organisasi dan dipergunakan serta ditaati oleh anggota organisasi
dalam melakukan aktivitasnya. Perubahan ini akan dibuat berbeda dari apa yang selama
ini ada dan telah berlaku dalam organisasi. Selain itu, perubahan organisasi juga
merupakan upaya anggota organisasi untuk bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan
yang sama, dengan melakukan perubahan-perubahan dalam berbagai aspek. Atau
melakukan berbagai penyesuaian dengan perkembanagn zaman agar segala tujuanya
dapat tercapai.
Dalam istilah perubahan organisasi, dikenal juga istilah serupa yaitu change
interventation adalah sebuah rancangan aksi atau tindakan untuk membuat inovasi dan
merubah sesuatu menjadi berbeda. Dan change again yaitu individu atau kelompok yang
bertindak sebagai katalis atau suatu seseorang yang bertanggung jawab untuk melakukan
manajemen dan menentukan prosedur kerja dalam organisasi, agar dapat mencapai
tujuan yang diinginkan.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan perubahan organisasi, yaitu:
1) Faktor internal
Faktor internal adalah keseluruhan faktor yang ada di dalam (internal) organisasi
dimana faktor tersebut dapat mempengaruhi berbagai kegiatan yang berlangusng
dalam sebuah organisasi. Proses kerja sama yang berlangsung dalam organisasi juga
kadang-kadang merupakan penyebab dilakukannya perubahan. Problem yang timbul
dapat menyangkut masalah sistem kerja samanya dan dapat pula menyangkut
perlengkapan atau peralatan yang digunakan. Sistem kerja sama yang terlalu
birokratis atau sebaliknya dapat menyebabkan suatu organisasi menjadi tidak efisien
sehingga memerlukan perubahan. Contoh Faktor Internal penyebab perubahan suatu
organisasi adalah kebijakan kerja, perubahan tujuan, perluasan wilayah operasi
tujuan, volume kegiatan bertambah banyak serta sikap dan perilaku para anggota
organisasi.
2) Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar organisasi yang
dapat mempengaruhi berbagia kegiatan organisasi. Organisasi bersifat responsive
terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya, oleh karena itu, jarang sekali
suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari
lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan
menuntut seperti itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor
ekstern adalah perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah,
perkembangan politik dan hukum, kebudayaan masyarakat, sumber daya alam,
demografi, serta sosiologi.
7
Cara cara penanganan perubahan
Dua pendekatan utama penanganan perubahan organisasi yang dapat digunakan manajer
1. Proses perubahan reaktif (dilakukan sebelum masalah terjadi)
Manajemen bereaksi atas tanda tanda bahwa perubahan dibutuhkan, pelaksanaan
modifikasi sedikit demi sedikit untuk menangani masalah masalah tertentu yang
timbul. Pendekatan pertama diperlukan oleh manajer dalam pemecahan masalah
sederhana dan penyesuaian dari hari ke hari yang integral dengan jabatannya.
Perubahan perubahan yang terjadi memerlukan rencana minimal karena dapat
ditangani dengan car acara yang cepat dan rutin serta manajer dapat memberi reaksi
setelah masalah terjadi.
2. Proses proaktif (dilakukan setelah masalah terjadi
Pelaksanaan berbagai investasi waktu dan sumber daya lain yang berarti mengubah
car acara operasi organisasi. Pendekatan ini adalah program yang direncanakan dan
menyangkut kegiatan kegiatan yang disengaja untuk mengubah status quo.
Pendekatan ini tepat bila keseluruhan organisasi atau Sebagian besar organisasi harus
menyiapkan diri atau menyesuaikan dengan perubahan. Manajer harus lebih
memahami pentingnya dan menggunakan perubahan organisasi yang direncanakan.
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pengorganisasian adalah suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan
dan mengatur, serta membagi tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi, agar
tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien.Menciptakan dan mengelola tim dipengaruhi
oleh perkembangan dari kelompok.. Untuk menciptakan sebuah tim yang efektif, perlu
diperhatihan factor-faktor pendukungnya. Tersedianya kelompok atau tim kerja yang efektif
menambah kkemungkinan perusahaan akan berjalan dengan sukses karena adanya pembagian
dan penempatan kerja yang sesuai dan didorong oleh evaluasi kerja yang akan meningkatkan
kualitas kerja.
3.2. Saran
Saran yang dapat kami berikan adalah kita selaku akademisi selayaknya memahami dan
mempelajari bagaimana pengorganisasian tersebut. Hal ini tentu akan berguna saat kita mulai
memasuki dunia kerja dan berencana membuaka suatu organisasi atau perusahaan. Dengan
memiliki pengetahuan mengenai pengorganisasian, tentu akan lebih mudah untuk membangun
perusahaan dengan pekerja yang terstruktur untuk kemudian mendorong kesuksesan
organisasi.
13
DAFTAR PUSTAKA
14