Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

PENGARUH PERILAKU KELOMPOK TERHADAP KINERJA

ORGANISASI

Disusun oleh:

1. Cahyo eko wardana : 17612011174

2. Ferdi Sutiadi : 18612011398

3. M Arif Hermawan : 18612011329

UNIVERSITAS ANTAKUSUMA

FAKULTAS EKONOMI

PRODI MANAJEMEN

2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang tak terhingga kami panjatkan kehadirat allah SWT,

atas berkah, rahmat, karunia dan hidayah-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan

makalah ini.

Adapun tujuan disusunnya makalah ini ialah sebagai salah satu agenda kegiatan

akademis yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa/mahasiswi dalam

menyelesaikan studi di tingkat perkuliahan semester V (lima), adapun judul dalam

makalah ini adalah mengenai “ Pengaruh Perilaku Kelompok Terhadap

Kinerja Organisasi”

Dalam proses penyusunan makalah ini, kami banyak mendapatkan

bantuan, dukungan, serta do’a dari berbagai pihak, oleh karena itu izinkanlah

didalam kesempatan ini kami menghaturkan terima kasih dengan penuh rasa

hormat serta dengan segala ketulusan hati kepada:

1. Kedua orang tua, atas curahan kasih sayang yang tiada henti, yang senantiasa

mendukung secara moril & materiil serta yang selalu mendo’akan kami

didalam menempuh pendidikan ini.

2. Dosen mata kuliah perilaku keorganiusasian yang dengan segala

keikhlasannya telah memberikan bimbingan, arahan, serta nasehat kepada

kami hingga terselesaikannya makalah ini.

3. Teman-teman seperjuangan khususnya fakultas SI-MANAJEMEN yang

senantiasa memberi masukan untuk penulis menyelesaikan makalah ini.

2
Semoga Allah SWT memberikan limpahan rahmat dan hidayah bagi

keikhlasan dan ketulusan atas dukungannya.

Sangatlah disadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan didalam

penyusunannya dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan

masukan baik saran maupun kritik yang kiranya dapat membangun dari para

pembaca. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya

bagi kita semua.

3
DAFTAR ISI

Cover .................................................................................................................1
Kata Pengantar .................................................................................................2
Daftar Isi ............................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................5
B. Perumusan Masalah..........................................................................7
C. Tujuan ..............................................................................................7
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Perilaku Kelompok dalam Organisasi............................7
B. Teori pembentukan kelompok........................................................11
C. ciri-ciri dari kelompok....................................................................14
D. Alasan berkelompok.......................................................................16
E. Bentuk – bentuk kelompok.............................................................20
F. Dinamika kelompok.......................................................................26
G. Factor –faktor yang mempengaruhi kelompok...............................26
H. Manfaat beorganisasi......................................................................27
BAB III PENUTUP
1.1 Kesimpulan.....................................................................................28
1.2 Saran...............................................................................................29
Daftar Pustaka ................................................................................................31

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kelompok merupakan bagian dari kehidupan manusia. Setiap manusia dalam

berbagai kegiatan apapun manusia akan terlibat dalam aktivitas kelompok.

Demikian pula kelompok merupakan bagian dari kehidupan organisasi. Dalam

organisasi akan banyak ditemui kelompok-kelompok seperti ini. Hampir pada

umumnya manusia yang menjadi anggota dari suatu organisasi besar atau kecil

adalah sangat kuat kercenderungannya untuk mencari keakraban dalam kelompok

– kelompok tertentu. Di mulai dari adanya kesamaan tugas pekerjaan yang

dilakukan, kedekatan tempat kerja, seringnya berjumpa dan berapakali adanya

kesamaan kesenangan bersama, maka timbullah kedekatan satu sama lain, dan

mulailah mereka berkelompok dalam organisasi tertentu.

Tantangan yang paling berat dihadapi oleh organisasi dengan meningkatnya

perubahan adalah perbedaan individu yang ada di dalam organisasi, yang

selanjutnya akan membentuk prilaku kelompok. Salah satu topik menarik dalam

bidang perilaku organisasi untuk ditelaah atau diteliti adalah mengenai perilaku

kelompok. Kelompok merupakan bagian dari kehidupan manusia, setiap hari

manusia akan terlibat dalam aktivitas kelompok. Demikian pula kelompok

merupakan bagian dari kehidupan organisasi. Hal ini akan saling bersinergi

manakala aktifitas akan bersentuhan satu sama lain dalam membentuk satu

capaian yang di inginkan bersama.

5
Kelompok dapat mengubah motivasi individu atau kebutuhan, dan bisa

mempengaruhi prilaku individu dalam satu kondisi organisasi. Perilaku organisasi

adalah lebih dari sekedar kumpulan logika dari perilaku individu. Juga prilaku

kelompok yang juga berinteraksi dan aktivitas dalam kelompok.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud denga perilaku kelompok dalam organisasi?

2. Bagaimana teori dari pembentukan kelompok?

3. Apa sajakah ciri-ciri dari kelompok?

4. Kenapa kita harus berkelompok?

5. bagaimanakah bentuk-bentuk dari kelompok?

6. Seperti apa dinamika dari kelompok?

7. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kelompok?

8. Apa manfaat kelompok bagi organisasi?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari perilaku kelompok dalam organisasi.

2. Mengetahui teori dari pembentukan kelompok.

3. Mengetahui ciri-ciri dari kelompok.

4. Mengetahui alasan kenapa kita harus berkelompok.

5. Mengetahui jenis-jenis/bentuk-bentuk dari kelompok.

6. Mengetahui faktor yang memperngaruhi prestasi kelompok.

7. Mengetahui manfaat kelompok bagi organisasi.

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perilaku Kelompok dalam Organisasi

1. Pengertian Perilaku

Secara etimologi, perilaku dalam bahasa inggris berarti “behavior”.

Sedangkan secara terminologi, Perilaku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

artinya “tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau

lingkungan”.Menurut Toha, perilaku merupakan suatu fungsi dari interaksi antara

individu dengan lingkungannya.Suatu perilaku dapat diobservasi ketika perilaku

itu dapat dilihat dan terukur serta dapat dihitung dalam kaitan dengan frekuensi

dan jangka waktu. Jadi, perilaku adalah aktifitas individu atau manusia sebagai

reaksi terhadap lingkungan yang dapay diamati.

2. Pengertian Kelompok

Secara etimologi, kelompok dalam bahasa inggris diartikan dengan “group”.

Sedangkan secara terminologi, banyak pendapat yang mendefinisikan mengenai

kelompok. Menurut Robbins dan Coulter, kelompok adalah, “dua atau lebih

individu yang berinteraksi dan saling bergantung yang bekerja sama untuk meraih

tujuan tertentu”.

Menurut Karen, kelompok dapat didefinisikan sebagai, “A group is at least

two individuals gathered together because of some common bond, to meet

members’ social and emotional needs, or to fulfill some mutual

purpose”. Kelompok adalah sekurang-kurangnya dua orang yang berkumpul

7
bersama karena suatu keadaan, untuk bertemu anggota sosialnya dan kebutuhan

emosi, atau untuk saling memenuhi tujuan.

Menurut Gito Sudarmo (2000:57), kelompok sebagai dua orang atau lebih

berkumpul dan berinteraksi serta saling tergantung untuk mencapai tujuan

tertentu.

Menurut Indrawijaya (1989:91), menyatakan bahwa dalam suatu kelompok

terdapat pengaruh dari pelaku organisasi (kelompok) terhadap perilaku

perorangan.

Sedangkan menurut David dan Frank, terdapat 7 definisi tentang kelompok

antara lain sebagai berikut:

a. Sejumlah orang yang berkumpul bersama untuk mencapai tujuan

b. Kumpulan orang-orang yang saling bergantung dalam beberapa hal.

c. Sejumlah individu yang saling berinteraksi.

d. Suatu kesatuan sosial yang terdiri dari dua orang atau lebih yang menganggap

diri mereka berada dalam satu kelompok.

e. Kumpulan individu yang interaksinya tersusun oleh peran dan norma.

f. Sekumpulan orang yang saling memengaruhi satu sama lain.

g. Sekumpulan individu yang mencoba untuk memuaskan beberapa kebutuhan

pribadi melalui kebersamaan mereka.

Dari definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa kelompok adalah dua

orang atau lebih yang berkumpul dan beriteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.

8
3. Pengertian Organisasi

Secara etimologi, organisasi dalam bahasa inggris diartikan dengan

“organization”. Sedangkan secara terminologi, banyak pendapat yang

mendefinisikan mengenai organisasi.

Menurut James D. Mooney yang dikutip oleh Wursanto, organisasi diartikan

sebagai “Organization is the from of every human association for the attainment

of common purpose”. Organisasi merupakan bentuk dari setiap perserikatan

manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama.

Menurut Alo Liliweri, organisasi adalah “bentuk kerja sama yang sistemik

antara sejumlah orang untuk memenuhi tujuan yang telah ditetapkan bersama”.

Menurut Greenberg dan Baron yang dikutip oleh Wibowo, organisasi adalah,

“sistem sosial yang terstruktur terdiri dari kelompok dan individu bekerja bersama

untuk mencapai beberapa sasaran yang disepakati”.

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah

suatu bentuk kerjasama antara individu maupun kelompok untuk mencapai tujuan

bersama yang telah disepakati.

9
4. Pengertian Perilaku kelompok dalam Organisasi

Dari pengertian perilaku dan pengertian kelompok diatas dapat disimpulkan

bahwa perilaku kelompok adalah aktifitas yang dapat diamati dari dua atau lebih

manusia atau individu yang berinteraksi dan berkumpul untuk mencapai tujuan

tertentu.

Manusia sebagai individu mempunyai watak, temperamen, sifat dan

kepribadian yang berbeda-beda. Apabila individu tersebut masuk menjadi anggota

suatu kelompok, maka sifat, watak, temperamen dan kepribadiannya akan ikut

dibawa masuk ke dalam kelompok. Dalam hal demikian maka akan terbentuk

perilaku yang pada mulanya berorientasi kepada perilaku individu harus diarahkan

dan dikendalikan ke arah perilaku yang berorientasi kelompok. Hal ini berarti

perilaku individu harus diarahkan menuju kepentingan organisasi guna mencapai

tujuan organisasi sehingga dalam perkembangan selanjutnya perilaku kelompok

berkembang menjadi perilaku organisasi.

Perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang menginvestigasi dampak

perilaku dari individu, kelompok, dan struktur dalam organisasi, dengan maksud

menerapkan pengetahuan untuk memperbaiki efektivitas organisasi.

10
Jadi, perilaku kelompok dalam organisasi adalah aktifitas yang dilakukan dua

atau lebih individu yang berkumpul dan berinteraksi sebagai anggota organisasi

untuk mencapai tujuan organisasi tertentu yang telah disepakati.

B. Teori Pembentukan Kelompok

Banyak teori yang mengembangkan suatu anggapan mengenai awal mula

terbentuknya suatu kelompok. Teori yang sangat dasar terbentuknya kelompok

adalah mencoba menjelaskan adanya afiliasi diantara orang-orang tertentu teori ini

disebut Propinquiti atau teori pendekatan, teori pendekatan ini ialah bahwa

seseorang berhubungan dengan orang lain disebabkan karena adanya kedekatan

uang dan daerahnya (spatial and geographical proximity).

Teori ini mencoba meramalkan bahwa seorang mahasiswa yang duduk

berdekatan dengan seorang mahasiswa lain di kelas akan mudah membentuk suatu

kelompok di bandingkan dengan mahasiswa yang duduknya berjauhan.

Sebenarnya ada beberapa hasil riset yang mendukung teori propinquiti. Tetapi

usaha tersebut hanya menjelaskan pada permukaan saja dari pembentukan

kelompok. Hasil-hasil riset itu kurang mencoba menganalisa tentang

kekomplekan dari pembentukan kelompok, sehingga memerlukan eksplorasi lebih

lanjut.

Teori pembentukan kelompok yang lebih komprehensip adalah suatu teori

yang berasal dari George Homans. Teorinya berdasarkan pada aktivitas-aktivitas,

interaksi-interaksi, dan sentimen-sentimen (perasaan atau emosi). Tiga elemen ini

salah satu berhubungan secara langsung , dan dapat dijelaskan sebagai berikut:

11
1) Semakin banyak aktivitas-aktivitas seseorang dilakukan dengan orang lain

(shared), semakin beraneka interaksi-interaksinya, dan juga semakin kuat

tumbuhnya sentimen-sentimen mereka.

2) Semakin banyak interaksi-interaksi diantara orang-orang, maka semakin banyak

kemungkinan aktivitas-aktivitas dan sentimen yang ditularkan (shared) pada orang

lain.

3) Semakin banyak aktivitas dan sentimen yang ditularkan pada orang lain, dan

semakin banyak sentimen seseorang dipahami oleh orang lain, maka semakin

banyak ditularkannya aktifitas dan interaksi-interaksi.

Banyak teori lain yang berusaha untuk menjelaskan tentang pembentukan

kelompok. Pada umumnya teori-teori tersebut saling melengkapi, karena teori

yang satu menerangkan dari sisi yang berbeda dari teori yang lain sehingga

perbedaan sisi tadi membuat teori-teori pembentukan kelompok tersebut saling

melengkapi.

Salah satu teori yang agak menyeluruh (comprehensive) penjelasannya

tentang pembentukan kelompok ialah teori keseimbangan (a balance theory of

group formation) , yang dikembangkan oleh Theodore Newcomb. Teori ini

menyatakan bahwa seseorang tertarik pada yang lain adalah didasarkan atas

kesamaan sikap didalam menanggapi suatu tujuan yang relevan satu sama lain.

12
Individu A

Individu B

Nilai-nilai dan sikap yang sama :

 Agama

 Politik

 Gaya Hidup

 Perkawinan

 Pekerjaan

 Otoritas

Individu A akan berinteraksi dan membentuk suatu hubungan (kelompok)

dengan individu B lantaran adanya sikap dan nilai yang sama dalam rangka

mencapai tujuan X. Sekali hubungan tersebut terbentuk, partisipan berusaha

mencapai dan menjaga hubungan keseimbangan yang simetris diantara sikap-

sikap yang menarik dan bersama. Jika ketidakseimbangan terjadi ada suatu usaha

untuk memperbaiki keseimbangan tersebut. Jika keseimbangan tidak bisa

diperbaiki, maka hubungan bisa pecah.

Teori pertukaran kelompok berdasarkan atas interaksi dan susunan hadiah-

biaya-hasil. Suatu tingkat positif yang minim (yakni hadiah lebih besar daripada

biaya) dari suatu hasil yang harus ada, jikalau diinginkan terdapatnya daya tarik

dan afiliasi.

Teori lain dari pembentukan kelompok adalah didasarkan atas alasan-alasan

praktis. Yang teramat penting dalam memahami pembentukkan kelompok

13
berdasarkan alasan-alasan praktis ini antaranya kelompok-kelompok itu

cenderung memberikan kepuasan terhadap kebutuhan-kebutuhan sosial yang

mendasar dari orang-orang yang mengelompok tersebut. Para pekerja dalam hal

tertentu pada umumnya mempunyai suatu keinginan yang kuat untuk berafiliasi

dengan pihak lain

Dari pemahaman beberapa teori pembentukan kelompok seperti yang

diuraikan diatas, dapat kemudian diidentifikasikan karakteristik suatu kelompok

itu. Menurut Reitz, karakteristik yang menonjol dari suatu kelompok itu, antara

lain:

1) Adanya dua orang atau lebih

2) Yang berinteraksi satu sama lainnya

3) Yang saling membagi beberapa tujuan yang sama

4) Dan melihat dirinya sebagai suatu kelompok

C. Ciri – Ciri Berkelompok

Penelitian mendalam mengenai sifat-sifat dan hasil-hasil interaksi dalam

kehidupan (empat) ciri kelompok yaitu :

1. Terdapat dorongan (motif) yang sama pada individu-individu yang

menyebabkan terjadinya interaksi di antaranya ke arah tujuan yang

sama.

2. Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan terhadap individu-

individu yang satu dari yang lain berdasarkan reaksi-reaksi dan

kecakapan-kecakapan-kecakapan yang berbeda-beda antara

14
individu yang terlibat di dalamnya. Oleh karea itu, lambat laun

mulai terbentuk pembagian tugas serta struktur tugas-tugas tertentu

dalam usaha bersama untuk mencapai tujuan yang sama itu. Di sisi

lain, terbentuk pula norma-norma yang kkhas Dalam interaksi

kelompok kearah tujuannya sehinggga mulai terbentuk kelompok

sosial dengan cirri-ciri yang khas.

3. Pembentukan dan penegasan strukutr (organisasi) kelompok yang

jelas dan terdiri atas peranan-peranan dan kedudukan hierarkis

yang lambat laun berkembang dengan sendirinya dalam usaha

pencapaian tujuan. Terjadi pembatasan yang jelas antara usaha-

usaha dan orang yang termasuk ingroup serta usaha-usaha dan

orang outgroup.

4. Terjadinya penegasan dan peneguhan norma-norma

pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi

dan kegiatan anggota kelompok dalam merealisasikan tujuan

kelompok. Norma-norma dan pedoman tingkah laku ini

sebagaiman juga struktur pembagian tugas anggotanya merupakan

norma dan struktur yang khas bagi kelompoknya itu.

Duncam dalam Sofyandi (2007:126), mengemukakan ada empat ciri utama

kelompok, yaitu:

1) Common motive leading to group interaction.

15
Anggota suatu kelompok paling tidak harus mempunyai satu tujuan bersama.

2) Members who are affected differently by their interaction.

Hubungan dalam suatu kelompok harus memberikan pengaruh kepada setiap

anggotanya. Tingkat pengaruh tersebut diantara mereka dapat berbeda.

3) Group structure with diferent degress of status.

Dalam kelompok selalu ada perbedaan tingkat/status, karena akan selalu ada

pimpinan dan pengikut.

4) Standard norms and values.

Karena kelompok terbentuk untuk mencapai tujuan bersama, maka biasanya

pembentukannya disertai tingkah laku dan system nilai bersama. Anggota

kelompok diharapkan mengikuti pola tersebut.

D. Alasan Berkelompok

Sejumlah alasan mengapa orang mau bergabung dalam kelompok, diantaranya :

1) Rasa aman

Dengan bergabung dalam kelompok seseorang mengharapkan akan memperoleh

rasa aman karena tidak sendirian lagi dalam mengggapai harapan.

2) Status dan harga diri

Seseorang bergabung dalam kelompok untuk meningkatkan status atau harga

dirinya.

3) Interaksi dan afiliasi

Seseorang bergabung dalam kelompok untuk memenuhi kebutuhan yang

mendasar, yaitu sosialisasi dan afiliasi.

16
4) Kekuatan

Dengan bergabung dalam kelompok maka seseorang akan merasa memiliki

kekuatan untuk meraih impian.

5) Pencapaian tujuan

Dengan bergabung dalam kelompok, tujuan akan lebih mudah dicapai dibanding

bila sendirian.

6) Kekuasaan

Dengan bergabung dalam kelompok, maka seseorang berkesempatan untuk

mempengaruhi orang lain. Kelompok memberi kekuasaan tanpa wewenang formal

dari organisasi.

Menurut Muhyadi, ada 5 alasan pembentukan kelompok yaitu :

a. Kebututuhan Interaksi sosial

Kebutuhan dalam melakukan interaksi sosial (baca pengertian interaksi

sosial) merupakan salah satu alasan pembentukan kelompok. Manusia merupakan

makhluk sosial yang akan selalu mencari hubungan dengan orang lain. Dengan

membentuk kelompok, manusia dapat menyalurkan keinginan mereka. Dalam

berkelompok, manusia dapat berbagi rasa dengan teman temannya dalam

kelompok.

b. Kebutuhan akan keamanan

17
Semua orang memiliki kebutuhan pokok terhadap rasa aman terhadap

sekitarnya. Kebutuhan akan keamanan inilah yang memberikan mereka dorongan

dan alasan untuk membentuk kelompok. Dalam sebuah organisasi, para anggota

ataupun karyawan dalam perusahaan akan takut dipecat serta dipindahkan. Oleh

karena itu, ketakutan akan tidak amannya mereka maka mereka membentuk

serikat buruh.

c. Kebutuhan akan status

Dalam membentuk kelompok, salah satu alasannya dapat berupa kebutuhan

akan status atau diakui oleh masyarakat dikarenakan mampu menjadi anggota

sebuah kelompok. Kelompok ini dapat merupakan kelompok pekerjaan dan

identitas sosial lainnya yang akan menaikkan status mereka dalam masyarakat.

d. Kedekatan tempat kerja

Sesuai dengan pengertiannya, memberi dan berbagi nilai dibutuhkan

dimensi tempat atau ruang yang dapat mendukung adanya interaksi atau

komunikasi antara anggota atau manusia. Dengan adanya kedekatan tempat kerja

atau kedekatan ruang, mereka akan membentuk kelompok baik secara sadar

ataupun secara alamiah.

e. Tujuan bersama

Hal ini sering kita dengar dalam istilah kesamaan visi dan misi anggota. Yah

betul, manusia atau individu individu akan berkumpul dan membentuk suatu

kelompok apabila mereka memiliki tujuan yang sama. Tujuan tersebut mereka

18
dapat deklarasikan dalam bentuk tekstual ataupun hanya lewat mulut dan perilaku.

Umumnya, kelompok yang terbentuk dengan alasan ini, akan menjadi lebih besar

tergantung dari tujuan yang ingin dicapai oleh kelompok dan pengembangan

tujuan itu sendiri.

Menurut (Gibson dkk, 1989, 205-207, Marvin E.Shaw, 1981, 81-97)

1. Pemuasan Kebutuhan

Hasrat untuk mendapatkan kepuasan dari terpenuhinya kebutuhan dapat

merupakan daya motivasi yang kuat dalam pembentukan kelompok.

Keamanan

Individu yang berada dalam kelompok bisa mengurangi rasa tidak aman karena

sendirian. Individu akan merasa lebih kuat, percaya diri, dan tahan terhadap

ancaman.

Sosial

Keinginan untuk termasuk dalam kelompok dan menjadi anggota kelompok

menunjukkan kebutuhan sosial semua orang.

Penghargaan

Dalam lingkungan tertentu, suatu kelompok yang bergengsi tinggi karena

berbagai macam alasan (missal; keahlian, teknis, kegiatan di luar, dsb).

2. Kedekatan dan Daya Tarik

Kedekatan adalah jarak fisik antara para karyawan yang melaksanakan pekerjaan ,

sedangkan daya tarik adalah menunjukkan daya tarik orang yang satu dengan

lainnya karena mereka mempunyai kesamaan persepsi,sikap,hasil karya atau

motivasi.

19
3. Tujuan Kelompok

Untuk mencapai tujuan kelompok dan menyelesaikan tugas dibutuhkan lebih dari

satu atau dua orang. Ada kebutuhan mengumpulkan bakat, pengetahuan, atau

kekuasaan untuk menyelesaikan pekerjaan.

4. Alasan Ekonomi

Motif ekonomis menyebabkan terbentuknya kelompok, karena mereka

menganggap akan memperoleh keuntungan ekonomis yang lebih besar dari

pekerjaan mereka, jika mereka membentuk kelompok.

E. Bentuk – Bentuk Kelompok

Berdasarkan alasan terbentuknya, kelompok dapat dibagi menjadi dua yaitu

dapat berbentuk kelompok formal ataupun kelompok informal.

1. Kelompok Formal (Formal Group)

Kelompok formal adalah kelompok yang terbentuk karena tindakan

manajerial organisasi, dirancang secara intensional untuk mengarahkan

anggotanya ke arah tujuan organisasi. Dalam kelompok formal, perilaku anggota

yang terikat didalamya ditentukan dan diarahkan pada tujuan

organisasional. Kelompok formal merupakan kelompok kerja yang terbatas pada

satu struktur organisasi dan memiliki rancangan penugasan kerja serta tugas-tugas

spesifik yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi. Manajer menciptakan

kelompok kerja untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan yang ditugaskan

kepadanya. Kelompok formal memunyai dua bentuk, antara lain:

20
a. Kelompok Komando (Command Group), merupakan kelompok yang ditentukan

oleh hubungan diantara individu yang menjadi bagian formal dari organisasi,

mereka yang memunyai legitimasi memberi perintah kepada yang lain.

b. Kelompok Tugas (Task Group), merupakan kelompok formal organisasional

yang dibentuk untuk melakukan tugas spesifik. Kelompok ini terdiri dari individu

dengan minat dan keahlian khusus dalam bidang tertentu tanpa memandang posisi

mereka dalam hirarki organisasi.

2. Kelompok Informal (Informal Group)

Kelompok informal adalah kelompok yang berkembang secara alamiah

diantara individu, tanpa pegarahan dari organisasi dimana mereka

bekerja. Kelompok informal tidak terstruktur maupun ditentukan secara

organisasional. Kelompok informal terbentuk sebagai konsekuensi dari tindakan

individu sebagai tanggapan atas kebutuhan dan kontak sosial. Kelompok ini

merupakan kelompok sosial yang berkembang berdasarkan minat yang sama dan

pertemanan. Walau tidak dibentuk oleh manajemen, kelompok jenis ini dapat

memengaruhi kinerja individu dan organisasi. Dampaknya dapat bersifat positif

atau negatif tergantung tujuan dari para anggota kelompoknya. Kelompok formal

memunyai dua bentuk, antara lain:

21
a. Kelompok Minat (Interest Group) adalah kelompok pekerja yang berkumpul

untuk memuaskan minat atau kepentingan bersama.

b. Kelompok Persahabatan (Friendship Group) adalah kelompok informal yang

berkembang karena anggotnya adalah teman, sering saling bertemu di luar

organisasi.

PERBEDAAN KELOMPOK FORMAL DAN INFORMAL

ASPEK KELOMPOK FORMAL KELOMPOK

INFORMAL

 Hubunga antar
 jelas/terstruktur  tergantung pada

pribadi  dirancang dan motif dan tujuan

 Kepemimpinan ditetapkan  muncul dan dipilih

 Pengendalian  penghargaan dan  pemenuhan

perilaku hukuman kebutuhan

 Ketergantungan  bawahan lebih


 keanggotaan bebas

tergantung dan tidak tergantung

Sedangkan David dan Frank membagi kelompok menjadi empat jenis

berdasarkan prestasinya, antara lain sebagai berikut:

1. Kelompok Pseudo, merupakan kelompok dimana anggotanya telah menetapkan

untuk bekerjasama, tetapi tidak seorangpun tertarik untuk menjalankannya.

22
Susunannya menimbulkan persaingan satu sama lain. contohnya seperti kelompok

penjualan regional yang bekerja sama untuk meningkatkan keuntungan.

2. Kelompok Tradisional, merupakan kelompok dimana anggotanya setuju untuk

bekerja sama, tetapi melihat hanya sedikit keuntungan dalam menjalankannya.

Anggotanya menjalankan pekerjaan sendiri-sendiri walaupun saling berinteraksi.

Cotohnya seperti kelompok belajar yang dibentuk oleh guru, dimana ada beberapa

murid yang mengerjakan tugas sedangkan yang lain tidak melakukan apapun.

3. Kelompok Efektif, adalah kelompok yang anggotanya bekerja sama untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Anggotanya yakin bahwa mereka dapat

mencapai tujuan jika bekerjasama dengan anggota kelompok lain dan mencapai

tujuan bersama.

4. Kelompok prestasi tinggi, adalah kelompok yang memenuhi semua kriteria

kelompok efektif dan menunjukkan semua harapan yang layak, yang diberikan

oleh para anggotanya. Yang membedakan dengan kelompok efektif adalah tingkat

komitmen anggota yang menganggap anggota lain adalah keluarga dengan adanya

cinta dan kepercayaan.

Sedangkan dilihat dari interaksinya, kelompok dibedakan menjadi dua jenis,

antara lain sebagai berikut:

1. Kelompok Primer, merupakan kelompok dengan interaksi atau hubungan

langsung. Dalam kelompok ini terdapat interaksi sosial secara tatap muka (face to

face). Kelompok ini memegang peranan penting dalam pembentukan perilaku

individu, karena dalam kelompok inilah individu berkembang sebagai makhluk

23
sosial. Yang termasuk dalam kelopok ini adalah keluarga, tetangga, kelompok

agama, dan sebagainya.

2. Kelompok Sekunder, merupakan kelompok dengan interaksi tidak langsung.

Hubungan dalam kelompok ini didasarkan atas perhitungan rasional, untung dan

rugi sehingga kurang bersifat kekeluargaan. Yang termasuk dalam kelompok ini

adalah serikat pekerja, persatuan pengusaha, berbagai himpunan dan berbagai

lembaga ilmiah.

Kelompok Terbuka Dan Tertutup

Kelompok terbuka adalah suatu kelompok yang secara ajeg (teratur) mempunyai

rasa tanggap akan perubahan dan pembaharuan. Sedangkan kelompok tertutup

adalah kecil kemungkinannya menerima perubahann dan pembaharuan, atau

mempunyai kecenderungan tetap menjaga kestabilan. Kelompok terbuka berbeda

dengan kelompok tertutup dilihat dari empat dimensi berikut ini:

a. Perubahan Keanggotaan Kelompok

Suatu kelompok terbuka secara ajeg adalah dapat dengan bebas menerima dan

melepas anggota-anggotanya. Kelompok tertutup memelihara kestabilan

keanggotaan kelompok, dengan sedikit sekali kemungkinan adanya penambahan

dan pelepasan anggota setiap saat. Hubungan status dan kekuasaan biasanya lebih

mapan dalam kelompok tertutup.

b. Kerangka Referensi

Perluasan kerangka referensi dalam kelompok terbuka dapat menambah kreatifitas

karena kelompok terbuka mempunyaikemungkinana kebebasan menerima dan

melepas anggota. Sedangkan dalam kelompok tertutup karena kestabilan

24
keanggotaan yang diutamakan maka kerangka yang baru kurang terangsang untuk

membawa ide-ide baru yang segar yang menuju kearah pembaharuan dan

perubahan.

c. Perspektif Waktu

Kelompok terbuka dalam perspektif waktu ini lebih berfikir untuk masa sekarang

dan masa depan yang dekat hal ini disebabkan karena kelompok ini tidak stabil

keanggotaannya dan kecenderungannya secara ajeg menerima perubahan dan

pembaharuan. Adapun kelompok tertutup sebaliknya, mampu memelihara horizon

waktu dalam perspektif yang berjangka panjang. Banyak dari anggota kelompok

ini menimbang sejarah masa lalu, dan mengaharapkan bisa melanjutkan untuk

masa-masa yang panjang, dengan suatu perencanaan jangka panjang.

d. Keseimbangan

Keseimbangan adalah keadaan adanya suatu sistem yang menjaga kestabilan

setelah mempunyai keadaan yang memporak porandakan. Kelompok terbuka

lebih mengarah kurang adanya keseimbangan dibandingkan dengan kelompok

yang stabil yakni kelompok tertutup. Lain halnya yang menjaga adanya kestabilan

yang mengutamakan adanya keseimbangan dibandingkan keguncanagan.

25
F. Dinamika Kelompok

Menurut Luthans (2006:514), terdapat tiga pandangan tentang dinamika

kelompok, yaitu :

1) Pandangan normatif, menyatakan bahwa dinamika kelompok menggambarkan

bagaimana sebuah kelompok seharusnya diorganisasi dan dipimpin

2) Dinamika kelompok terdiri dari sekumpulan teknik

3) Dinamika kelompok dipandang dari perspektif sifat internal kelompok,

bagaimana pembentukannya, struktur dan prosesnya, dan bagaimana fungsi dan

pengaruhnya terhadap anggota individu, kelompok lain, dan organisasi.

G. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kelompok

Menurut Gito Sudarmo (2000:66), prestasi kelompok dapat dipengaruhi oleh dua

hal yakni faktor eksternal dan faktor internal.

a. Faktor Eksternal adalah sebagai berikut :

1) Strategi organisasi, setiap organisasi mempunyai strategi.

Setiap strategi yang ditetapkan oleh organisasi akan mempengaruhi perilaku

kelompok dalam organisasi tersebut.

2) Struktur wewenang, setiap organisasi memiliki struktur wewenang kepada

siapa seseorang melapor, siapa yang membuat keputusan. Struktur ini

menentukan dimana posisi suatu kelompok tertentu dalam hirarkhi organisasi.

3) Peraturan, semakin banyak peraturan formal yang ditetapkan oleh organisasi

pada semua pekerjanya, maka perilaku kelompok akan semakin konsisten dan

dapat diramalkan.

26
4) Sumber-Sumber Organisasi, besar kecilnya sumberdaya yang ada dalam

organisasi yang diberikan kepada anggotanya hal ini akan mempengaruhi

perilaku prestasi kelompok.

5) Proses Seleksi, Proses seleksi menjadi faktor penting dalam menjaring orang-

orang yang berkualitas. Dan hal ini pula akan dapat mempengaruhi perilaku dan

prestasi kelompok.

6) Penilaian Prestasi dan Sistem Imbalan, adanya sistem imbalan yang

mengkaitkannya dengan prestasi dari kelompok kerja akan mempengaruhi

perilaku kelompok tersebut.

7) Budaya Organisasi, setiap organisasi memiliki kebiasaan-kebiasaan yang tidak

tertulis yang mentukan perilaku yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh

pekerja.

8) Lingkungan Fisik, Ruangan yang tetata dengan baik, suhu udara dan lain-lain

akan mempengaruhi perilaku kelompok.

b. Faktor Internal

1) Kemampuan

2) Karakteristik Kepribadian

H. Manfaat Kelompok bagi Organisasi

Banyak manfaat yang dapat dipetik dari adanya kelompok baik di dalam maupun

di luar satuan organisasi, antara lain:

1) Kelompok merupakan alat perjuangan bagi anggotanya.

2) Kelompok dapat digunakan untuk meningkatkan inovasi dan kreatifitas.

27
3) Kelompok lebih baik daripada perorangan dalam pengambilan keputusan yang

mengangkut orang banyak

4) Anggota kelompok dapat memperoleh keuntungan dari pelaksanaan

pengambilan keputusan.

5) Kelompok dapat mengendalikan dan mendisiplinkan anggotanya dibanding

dengan mereka yang tidak masuk dalam kelompok

6) Kelompok membantu menangkis pengaruh – pengaruh negative dari

meningkatnya organisasi yang semakin besar.

7) Kelompok adalah fenomena alami di dalam organisasi. Perkembangannya yang

spontan tidak dapat dihalangi, dan dibutuhkan oleh para anggota sebagai alat

untuk mencapai tujuan.

28
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

a. Perilaku kelompok dalam organisasi adalah aktifitas yang dilakukan dua atau

lebih individu yang berkumpul dan berinteraksi sebagai anggota organisasi untuk

mencapai tujuan organisasi tertentu yang telah disepakati.

b. Teori pembentukan kelompok yang lebih komprehensip adalah suatu teori yang

berasal dari George Homans. Teorinya berdasarkan pada

Aktivitas-aktivitas

Interaksi-interaksi

Sentimen-sentimen (perasaan atau emosi).

c. Ada banyak tipe kelompok baik berdasarkan alasan pembentukannya, tingkat

prestasi dan interaksinya. Berdasarkan alasan pembentukannya yaitu kelompok

formal dan informal. Berdasarkan tingkat prestasinya yaitu kelompok pseudo,

kelompok tradisional, kelompok efektif, dan kelompok prestasi tinggi. Sedangkan

berdasarkan interaksinya yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder.

d. Menurut Reitz, karakteristik yang menonjol dari suatu kelompok itu, antara lain:

 Adanya dua orang atau lebih

 Yang berinteraksi satu sama lainnya

 Yang saling membagi beberapa tujuan yang sama

 Dan melihat dirinya sebagai suatu kelompok

e. Sejumlah alasan mengapa orang mau bergabung dalam kelompok, diantaranya :

29
1) Rasa aman

2) Status dan harga diri

3) Interaksi dan afiliasi

4) Kekuatan

5) Pencapaian tujuan

6) Kekuasaan

30
DAFTAR PUSTAKA

Zulkarnain, Wildan. 2013. Dinamika Kelompok (Latihan Kepemimpinan


Pendidikan), Jakarta: Bumi Aksara

Tahir, Arifin.2014. Buku Ajar Perilaku Organisasi, Yogyakarta: Deepublish.

Toha, Miftah.2007. Perilaku Organisasi (Konsep Dasar dan Aplikasinya), Jakarta:


PT RajaGrafindo Persada.

Setyawardani, T. 2012 .JURNAL Studi kasus Pada BUMD PT.X , Malang:


Perum Bukit Cemara Tujuh Blok A-3.

31

Anda mungkin juga menyukai