ORGANISASI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Prilaku Budaya Organisasi
Disusun oleh:
Kelompok 06
Dosen Pengampu:
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam
menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya. Tanpa rahmat dan karunianya,
penulis tidak mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad
SAW, sahabatnya, keluarganya serta kita sebagai umatnya yang berpegang teguh pada
ajarannya.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat nya, sehingga
makalah yang berjudul “Perilaku Kelompok dalam Organisasi”
Penulisan dan penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Perilaku Budaya Organisasi. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan untuk menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan bagi para pembaca dan penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada Ust. M.Towil Akhirudin, S.Pd,
selaku Dosen Pembimbing Mata kuliah Kepemimpinan Pendidikan yang telah membimbing
penulisan makalah ini. Tidak lupa pula mengucapkan terima kasih kepada rekan - rekan dan
semua pihak yang telah mendukung penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, karna pengalaman dan wawasan yang dimiliki penulis sangatlah terbatas. Oleh
karna itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan untuk memperbaiki makalah
yang akan mendatang. Demikian yang dapat penulis sampaikan, akhir kata penulis
mengucapkan mohon maaf bila ada kata - kata yang tidak berkenan dan penulisan yang salah.
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................................2
BAB I...........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................................3
A. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................3
B. TUJUAN MASALAH.....................................................................................................3
BAB II..........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.........................................................................................................................4
A. Pengertian Perilaku Kelompok dalam Organisasi........................................................4
1. Pegertian Perilaku......................................................................................................................4
2. Pengertian Kelompok.................................................................................................................4
3. Pengertian Organisasi................................................................................................................5
4. Pengertian Perilaku Kelompok dalam Organisasi.......................................................5
B. Tipe-tipe Kelompok..........................................................................................................5
C. Tahapan Perkembangan Kelompok...............................................................................7
D. Manfaat Kelompok dalam Organisasi............................................................................9
BAB III......................................................................................................................................10
PENUTUP.................................................................................................................................10
A. KESIMPULAN..............................................................................................................10
B. SARAN...........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................11
II
BAB I
PENDAHULUAN
Apabila berbicara tentang perilaku organisasi, berarti juga membahas tentang perilaku
manusia. Manusia adalah pendukung utama setiap organisasi apapun bentuknya. Perilaku
manusia yang berada dalam suatu kelompok atau organisasi adalah awal dari perilaku
organisasi itu. Perilaku manusia yang terdapat di dalam organisasi berasal dari dua sumber,
yaitu perilaku individu dan perilaku kelompok. Perilaku kelompok tersebut berasal dari perilaku
individu-individu yang berkumpul menjadi sebuah kelompok.
Demikian pula kelompok merupakan bagian dari kehidupan organisasi. Pada
umumnya, manusia yang menjadi anggota dari suatu organisasi besar atau kecil mempunyai
kecenderungan yang kuat untuk mencari keakraban dalam kelompok-kelompok tertentu.
Dimulai dari adanya kesamaan tugas pekerjaan yang dilakukan, seringnya berjumpa, adanya
kesamaan kesenangan bersama, maka timbullah kedekatan satu sama lain, sehingga mulailah
mereka berkelompok dalam organisasi.
Dalam suatu organisasi bisa terdapat beberapa macam kelompok yang terbentuk melalui
suatu proses tertentu. Kelompok memunyai status dan norma yang memengaruhi perannya.
Kelompok juga dapat berbeda menurut besaran dan kohesivitasnya. Maka dalam makalah ini
akan dibahas mengenai perilaku kelompok dalam organisasi.
A. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian perilaku kelompok dalam organisasi?
2. Apa saja tipe-tipe kelompok?
3. Bagaimana tahap-tahap perkembangan kelompok?
4. Apa manfaat kelompok dalam sebuah organisasi?
B. TUJUAN MASALAH
5. Untuk mengetahui pengertian perilaku kelompok dalam organisasi
6. Untuk mengetahui tipe-tipe kelompok
7. Untuk mengetahui tahap-tahap perkembangan kelompok
8. Untuk mengetahui manfaat kelompok dalam sebuah organisasi
3
BAB II
PEMBAHASAN
B. Tipe-tipe Kelompok
Berdasarkan alasan terbentuknya, kelompok dapat dibagi menjadi dua yaitu dapat
berbentuk kelompok formal ataupun kelompok informal.
1. Kelompok Formal (Formal Group)
Kelompok formal adalah kelompok yang terbentuk karena tindakan manajerial organisasi,
5
Wursanto, Dasar-dasar Ilmu Organisasi, (Yogyakarta: Andi, 2005), hlm. 52
6
Wibowo, Perilaku dalam Organisasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), hlm. 1
7
Wursanto, Dasar-dasar Ilmu Organisasi..., hlm. 277
5
dirancang secara intensional untuk mengarahkan anggotanya ke arah tujuan organisasi. Dalam
kelompok formal, perilaku anggota yang terikat didalamya ditentukan dan diarahkan pada
tujuan organisasional.8 Kelompok formal merupakan kelompok kerja yang terbatas pada satu
struktur organisasi dan memiliki rancangan penugasan kerja serta tugas-tugas spesifik yang
ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi.9 Kelompok formal memunyai dua bentuk, antara
lain:
a. Kelompok Komando (Command Group), merupakan kelompok yang ditentukan oleh
hubungan diantara individu yang menjadi bagian formal dari organisasi, mereka yang
memunyai legitimasi memberi perintah kepada yang lain.
b. Kelompok Tugas (Task Group), merupakan kelompok formal organisasional yang dibentuk
untuk melakukan tugas spesifik. Kelompok ini terdiri dari individu dengan minat dan keahlian
khusus dalam bidang tertentu tanpa memandang posisi mereka dalam hirarki organisasi.10
2. Kelompok Informal (Informal Group)
Kelompok informal adalah kelompok yang berkembang secara alamiah diantara individu,
tanpa pegarahan dari organisasi dimana mereka bekerja. 11Kelompok formal memunyai dua
bentuk, antara lain:
a. Kelompok Minat (Interest Group) adalah kelompok pekerja yang berkumpul untuk
memuaskan minat atau kepentingan bersama.
b. Kelompok Persahabatan (Friendship Group) adalah kelompok informal yang berkembang
karena anggotnya adalah teman, sering saling bertemu di luar organisasi.12
Sedangkan David dan Frank membagi kelompok menjadi empat jenis berdasarkan
prestasinya, antara lain sebagai berikut:
1. Kelompok Pseudo, merupakan kelompok dimana anggotanya telah menetapkan untuk
bekerjasama, tetapi tidak seorangpun tertarik untuk menjalankannya. Susunannya menimbulkan
persaingan satu sama lain. contohnya seperti kelompok penjualan regional yang bekerja sama
untuk meningkatkan keuntungan.
2. Kelompok Tradisional, merupakan kelompok dimana anggotanya setuju untuk bekerja sama,
tetapi melihat hanya sedikit keuntungan dalam menjalankannya. Anggotanya menjalankan
pekerjaan sendiri-sendiri walaupun saling berinteraksi. Cotohnya seperti kelompok belajar yang
dibentuk oleh guru, dimana ada beberapa murid yang mengerjakan tugas sedangkan yang lain
tidak melakukan apapun.
8
Wibowo, Perilaku dalam Organisasi..., hlm. 167
9
Stephen P. Robbins dan Mary Coulter, Manajemen..., hlm. 297
10
Wibowo, Perilaku dalam Organisasi..., hlm. 167
11
Wibowo, Perilaku dalam Organisasi..., hlm. 167
12
Wibowo, Perilaku dalam Organisasi..., hlm. 167
6
3. Kelompok Efektif, adalah kelompok yang anggotanya bekerja sama untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Anggotanya yakin bahwa mereka dapat mencapai tujuan jika
bekerjasama dengan anggota kelompok lain dan mencapai tujuan bersama.
4. Kelompok prestasi tinggi, adalah kelompok yang memenuhi semua kriteria kelompok efektif
dan menunjukkan semua harapan yang layak, yang diberikan oleh para anggotanya. Yang
membedakan dengan kelompok efektif adalah tingkat komitmen anggota yang menganggap
anggota lain adalah keluarga dengan adanya cinta dan kepercayaan. 13
Sedangkan dilihat dari interaksinya, kelompok dibedakan menjadi dua jenis, antara lain
sebagai berikut:
1. Kelompok Primer, merupakan kelompok dengan interaksi atau hubungan langsung. Dalam
kelompok ini terdapat interaksi sosial secara tatap muka (face to face). Kelompok ini
memegang peranan penting dalam pembentukan perilaku individu, karena dalam kelompok
inilah individu berkembang sebagai makhluk sosial. Yang termasuk dalam kelopok ini adalah
keluarga, tetangga, kelompok agama, dan sebagainya.
2. Kelompok Sekunder, merupakan kelompok dengan interaksi tidak langsung. Hubungan dalam
kelompok ini didasarkan atas perhitungan rasional, untung dan rugi sehingga kurang bersifat
kekeluargaan. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah serikat pekerja, persatuan pengusaha,
berbagai himpunan dan berbagai lembaga ilmiah.14
C. Tahapan Perkembangan Kelompok
Riset menunjukkan bahwa suatu kelompok berkembang melalui lima tahapan sehingga
dinamakan The Five Stage Group Development Model, dilakukan melalui tahapan
pembentukan (forming), pancaroba/ keributan (Storming), penormaan (norming), pelaksanaan
(performing), dan penundaan (adjouring).
1. Pembentukan (Forming).
Tahap ini merupakan tahap awal pengembangan kelompok, dimana tindakan awal para
anggota mulai menciptakan pola-pola hubungan dengan pimpinan, rekan kerja, dan norma-
norma kelompok. Secara singkat pada tahap inilah mulai diletakkan pola dasar perilaku
kelompok.[22]Tahap ini memunyai dua fase, fase pertama terjadi ketika orang-orang mulai
bergabung. Setelah bergabung, fase keduapun dimulai yaitu mendefinisikan tujuan, struktur,
dan kepemimpinan kelompok.
Tahap awal ini ditandai dengan ketidakpastian dan kebingungan. Anggota kelompok tidak
meyakini tujuan, struktur, tugas, atau kepemimpinan dalam kelompok. Anggota
mempertimbangkan tipe perilaku seperti apa yang dapat diterima. Tahapan ini selesai apabila
13
David W. Johnson, dan Frank P. Johnson, Dinamika Kelompok..., hlm. 10
14
Wursanto, Dasar-dasar Ilmu Organisasi..., hlm. 285-286
7
anggota mulai berfikir diri mereka sebagai bagian dari kelompok.
2. Pancaroba/ Keributan (Storming).
Pada tahap ini anggota menerima keberadaan kelompok, tetapi menolak dan memaksa
pada individualitas selanjutnya terjadi konflik intrakelompok yang terjadi akibat perselisihan
siapa yang berhak megontrol atau mengawasi kelompok dan apa yang harus dilakukan
kelompok ini. Ketika tahapan ini selesai, terbentuklah hirarki kepemimpinan yang relatif jelas
dan adanya kesepakatan mengenai arah kelompok tersebut.
3. Penormaan (Norming).
Setelah keributan terjadi, akan mendorong terbentuknya aturan dan tata tertib. Struktur
kelompok akan semakin solid dan akrab karena norma yang telah disepakati
bersama. Tahap ini merupakan tahap dimana hubungan akrab mulai terjalin dan kelompok
mulai menyatu. Anggota mulai mengakhiri perbedaan menjadi kerjasama dengan tingkat
kohesivitas (kepaduan) yang tinggi. Tahap ini selesai ketika struktur kelompok mulai solid dan
kelompok telah mensimulasikan harapan bersama tentang apa yang menjadi perilaku anggota
yang benar dan menerima serangkaian norma yang berlaku dalam kelompok.
4. Pelaksanaan (Performing).
Pada tahap ini, kelompok mulai berfungsi dan menitikberatkan pada penyelesaian secara
efektif tugas-tugas yang telah disetujui pada tahap norming. Karena struktur sudah ditetapkan
dan diterima sepenuhnya, energi kelompok beralih dari sekedar saling mengenal dan
memahami menjadi mewujudkan dan menyelesaikan tugas. Ini merupakan tahap terakhir dari
perkembangan kelompok kerja yang permanen. Akan tetapi, untuk kelompok yang bersifat
temporer seperti tim proyek, satuan tugas, atau kelompok sejenis yang yang memiliki tugas
yang terbatas, tahap finalnya adalah penundaan (adjourning).
5. Penundaan (Adjourning).
Tahap ini merepresentasikan akhir dari sebuah kelompok.. Bagaimanapun, untuk tim
dengan tugas khusus, saat tujuan telah tercapai, kelompok akan membubarkan diri atau
memiliki komposisi baru. Pada tahap ini perhatian kelompok fokus pada penyelesaian kegiatan
daripada pelaksanaan tugas. Sebagian anggota kelompok bersukacita dengan pencapaian
kelompok, dan sebagian lagi bersedih karena hilangnya rasa keakraban dan persahabatan. 15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
16
Wursanto, Dasar-dasar Ilmu Organisasi..., hlm. 7-8
17
Stephen P. Robbins dan Mary Coulter, Manajemen..., hlm. 304
9
Perilaku kelompok dalam organisasi adalah aktifitas yang dilakukan dua atau lebih
individu yang berkumpul dan berinteraksi sebagai anggota organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi tertentu yang telah disepakati. Perilaku individu harus diarahkan menuju kepentingan
organisasi guna mencapai tujuan organisasi sehingga dalam perkembangan selanjutnya perilaku
kelompok berkembang menjadi perilaku organisasi.
Ada banyak tipe kelompok baik berdasarkan alasan pembentukannya, tingkat prestasi dan
interaksinya. Berdasarkan alasan pembentukannya yaitu kelompok formal dan informal.
Berdasarkan tingkat prestasinya yaitu kelompok pseudo, kelompok tradisional, kelompok
efektif, dan kelompok prestasi tinggi. Sedangkan berdasarkan interaksinya yaitu kelompok
primer dan kelompok sekunder.
Dalam perkembangannya, kelompok berkembang melalui lima tahapan yaitu;
pembentukan (forming), pancaroba/ keributan (Sorming), penormaan (norming), pelaksanaan
(performing), dan penundaan (adjouring). Ada begitu banyak manfaat dari keberadaan
kelompok dalam suatu organisasi, baik manfaat untuk individu sebagai bagian atau anggota
kelompok maupun bagi efektifitas kerja suatu organisasi yang sedang berjalan.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Johnson, David W. dan Frank P. Johnson, Dinamika Kelompok, Terj. Theresia, Jakarta: Indeks, 2012
1
0
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: 2005, Balai
Pustaka
Robbins, Stephen P. dan Mary Coulter, Manajemen, Terj. Bob Sabran dan Devri Barnadi Putera,
Jakarta: Erlangga, 2010
Thoha, Miftah, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2007
1
1