MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Perilaku Keorganisasian
Dosen Pengampu Dr. Hj. Silvy Sondari Gadzali, S.Psi.,M.M
Disusun oleh :
Syahwal Natalyana (A1B210030)
Tania Novalasari (A1B210041)
Nurul Siam Oktapiani (A1B210042)
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan yang maha esa atas limpah rahmat dan
karunia-nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“ Kelompok Dalam Organisasi” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pengampu pada mata kuliah Perilaku Organisasi Dr. Hj. Silvy Sondari Gadzali, S.Psi.,M.M
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang perubahan organisasi
dalam sektor bisnis bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami juga mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini baik dalam menyampaikan ide, gagasan, pemikiran, dan
pengetahuannya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan semestinya.
Kami menyadari, makalahyang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap manusia dalam berbagai kegiatan apapun manusia akan terlibat dalam
aktivitas kelompok. Demikian pula kelompok merupakan bagian dari kehidupan organisasi.
Dalam organisasi akan banyak ditemui kelompok-kelompok seperti ini. Kelompok dapat
mengubah motivasi individu atau kebutuhan dan bisa memengaruhi perilaku individu dalam
satu kondisi organisasi. Hubungan antar individu dalam kelompok harus terjaga.
Kelanggengan kelompok terletak pada kesungguhan masing-masing individu yang
tergabung dalam kelompok untuk saling memperbarui semangat kolektivitas dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara bersama dengan menampung sebagian besar
aspirasi individual. Semakin banyak aspirasi anggota kelompok yang terakomodasi,
semakin puaslah anggota kelompok (Wahjono, 2010).
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
4. Menurut Muzafter Sherif, Kelompok adalah kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih
individu yang telahpasti interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, schingga di antara
individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur dan norma-norma tertentu. (Sumber:
http://oktavya.wordpress.com/2010/10/01/pengertian-kelompok/)
5. Menurut De Vito (1997): kelompok merupakan sekumpulan individu yang cukup kecil bagi
semua anggota untuk berkomunikasi secara relatif mudah. Para anggota saling berhubungan
satu sama lain dengan beberapa tujuan yang sama dan memiliki semacam organisasi atau
struktur diantara mereka. Kelompok mengembangkan norma-norma, atau peraturan yang
mengidentifikasi tentang apayang dianggap sebagai perilaku yang diinginkan bagi semua
anggotanya. (sumber: http://jl-hengki.blogspot.com/2011/08/definisi-kelompok.html)
Definisi kelompok adalah kumpulan individu yang bekerja sama dan saling berinteraksi satu
sama lain. Saling berkomunikasi secara verbal maupun non-verbal dengan mengutamakan
kepentingan bersama dibandingkan kepentingan pribadi inividu dan tercipta sebuah ikatan
psikologis yang erat diantara anggota kelompok.
2
Definisi organisasi seringkali dirumuskan sesuai kepentingan dan tujuan penelitian serta
tergantung pada konteks dan perspektif keilmuan dari seseorang yang merumuskannya.
Terdapat puluhan atau bahkan mungkin lebih mengenai definisi organisasi. Sebagai contoh,
berikut beberapa definisi organisasi yang dikutip dari beberapa tulisan. Dalam buku Erni
Rernawan (2011: 15), dikutip pengertian organisasi dari Mathis and Jackson sebagai berikut:
“Organisasi merupakan suatu kesatuan sosial dari sekelompok manusia yang saling
berinteraksi menurut suatu pola tertentu sehingga setiap anggota organisasi memiliki fungsi
dan tugasnya masing-masing, sebagai suatu kesatuan yang memiliki tujuan tertentu dan
mempunyai batas-batas yang jelas, sehingga bisa dipisahkan”. Dalam buku Malayu S.P.
Hasibuan, (2014: 24-25), terdapat kutipan pengertian organisasi sebagai berikut. Louis A.
Allen: “Organisasi sebagai proses penentuan dan pengelompokkan pekerjaan yang akan
dikerjakan, menetapkan dan melimpahkan wewenang dan tanggung jawab dengan maksud
untuk memungkinkan orang-orang bekerja sama secara efektif dalam mencapai tujuan”. James
D. Mooney: “Organisasi adalah setiap bentuk perserikatan manusia, untuk mencapai tujuan
bersama”. Chester I. Benhard: “Organisasi adalah suatu sistem kerja sama yang terkoordinasi
secara sadar dan dilakukan oleh dua orang atau lebih”. Koontz dan O’Donnel: “Organisasi
adalah pembinaan hubungan wewenang dan dimaksudkan untuk mencapai koordinasi yang
terstruktural, baik secara vertikal, maupun secara horizontal di antara posisi-posisi yang telah
diserahi tugas-tugas khusus yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Jadi
organisasi adalah hubungan struktural yang mengikat perusahaan dan kerangka dasar tempat
individu-individu berusaha, dikoordinasi”. Marc dan Simon: “Organisasi adalah sistem yang
kompleks yang terdiri dari psikologis, sosiologis, teknologis dan ekonomis yang dalam dirinya
sendiri membutuhkan penyelidikan yang intensif”. Philip Selznick: “Organisasi adalah suatu
sistem yang dinamis yang selalu berubah dan menyesuaikan diri dengan tekanan internal dan
eksternal dan selalu dalam proses evolusi yang kontinu”. Sementara itu, dalam buku Ig.
Wursanto (2007: 53-54) terdapat beberapa kutipan pengertian organisasi, diantaranya adalah
pendapat Yoseph Kingsbury dan Robert Wilcox: “Organisasi adalah sebagai proses pembagian
tugas atau pekerjaan, mengatur pegawai-pegawai untuk memikul tugas atau perkerjaan dari
suatu badan usaha”. Haleigh B. Trecker: “Organisasi merupakan suatu kegiatan atau suatu
proses menghimpun atau mengatur kelompok-kelompok yang saling mengadakan hubungan
dari unit perwakilan kedalam suatu pekerjaan yang menyeluruh”. Jhon D. Millet: “organisasi
adalah orang-orang yang bekerja sama dengan mengandung ciri-ciri dari hubungan
kemanusiaan yang timbul didalam kegiatan kelompok”. Dwigh Waldo: “Organisasi adalah
3
merupakan struktur dari pada hubunga nhubungan atas dasar wewenang dan bersifat tetap
dalam suatu sistem administrasi”. Herbert A. Simon: “Organisasi merupakan pola komunikasi
yang kompleks dan hubungan-hubungan lain dalam suatu kelompok manusia”. Begitu juga
dalam buku Achmad Sobirin (2007: 5-7) terdapat kutipan mengenai pengertian organisasi,
diantaranya adalah pendapat Stephen Robbins: “Organisasi adalah unit sosial yang sengaja
didirikan untuk jangka waktu yang relatif lama, beranggotakan dua orang atau lebih yang
bekerja bersama-sama dan terkoordinasi, mempunyai pola kerja tertentu yang terstruktur, dan
didirikan untuk mencapai satu tujuan tertentu”. David Cherrington: “Organisasi adalah sistem
sosial yang mempunyai pola kerja yang teratur yang didirikan oleh manusia dan beranggotakan
sekelompok manusia dalam rangka untuk mencapai satu tujuan tertentu”. M. George dan
Gareth Jones: “Organisasi adalah kumpulan manusia yang bekerja bersama untuk mencapai
tujuan individu dan tujuan organisasi”. David Jaffe: “Organisasi adalah unit sosial atau entitas
sosial yang didirikan oleh manusia untuk jangka waktu yang relatif lama, berangggotakan
sekelompok manusia minimal dua orang, mempunyai kegiatan yang terkoordinir, teratur dan
terstruktur, didirikan untuk mencapai tujuan tertentu dan mempunyai identitas diri yang
membedakan satu entitas dengan entitas lainnya”. Pendapat beberapa ahli mengenai pengertian
organisasi juga dapat ditemukan dalam tulisan Sutarto (2006: 23-35), seperti pendapat William
Schulze: “Organisasi adalah penggabungan dari orang-orang, benda-benda, alat-alat
perlengkapan, ruang kerja dan segala sesuatu yang bertalian. dengannya, yang dihimpun dalam
hubungan yang teratur dan efektif untuk mencapai tujuan yang diinginkan”. Ralp Currier
Davis: “Organisasi adalah sesuatu kelompok orang-orang yang sedang bekerja kearah tujuan
bersama dibawah kepemimpinan”. Ernest Dale: “Organisasi adalah suatu proses perencanaan.
Ini bertalian dengan hal menyusun, mengembangkan dan memelihara suatu struktur atau pola
hubungan-hubungan kerja dari orangorang dalam suatu badan usaha”. Jhon Price: “Organisasi
adalah struktur dan peralatan yang tersusun dari orang-orang dan benda-benda dengan mana
suatu usaha berencana yang teratur dijalankan”. James G. March: “Organisasi adalah
himpunan-himpunan yang saling memengaruhi manusia dan mereka merupakan himpunan-
himpunan paling luas di dalam masyarakat kita yang memiliki sesuatu yang sama dalam sistem
koordinasi”. Robert V. Presthus: “Organisasi adalah suatu sistem susunan hubungan-hubungan
antar pribadi”. Dalton E. Mc Farland: “Organisasi adalah suatu kelompok orang yang dapat
disamakan dengan menyumbangkan usaha mereka bagi tercapainya tujuantujuan. Paul C.
Bartholomew: “Organisasi adalah suatu susunan yang agaknya logis dari bagian-bagian yang
saling tergantung untuk mewujudkan suatu keseluruhan yang bersatu padu dengan mana
kekuasaan dan kontrol dapat dilaksanakan dengan tujuan untuk mencapai suatu maksud
4
tertentu”. Daniel E. Griffiths: “Organisasi adalah seluruh orang-orang yang melaksanakan
fungsi-fungsi yang berbeda tetapi saling berhubungan dan dikoordinasikan agar supaya sebuah
tugas atau lebih dapat diselesaikan”. William G. Scott: “Suatu organisasi formal adalah suatu
sistem mengenai aktivitas-aktivitas yang dikordinasikan dari sekelompok orang yang bekerja
sama kearah suatu tujuan bersama dibawah wewenang dan kepemimpinan”. Theo Haimann:
“Organisasi adalah penentuan dan penugasan kewajibankewajiban kepada orang-orang dan
juga penentuan dan pemeliharaan hubungan wewenang antara berbagai aktivitas yang
dikelompokkan”. Michael J. Jucius: “Istilah organisasi disini dipakai untuk menunjukan pada
suatu kelompok orang yang bekerja dalam hubungan yang saling bergantung kearah tujuan
atau tujuan-tujuan bersama”. Joseph L. Massie: “Organisasi akan dirumuskan sebagai struktur
dan proses kelompok orang yang bekerja sama yang membagi tugas-tugasnya diantara para
anggota, menetapkan hubungan-hubungan, dan menyatukan aktivitas-aktivitasnya kearah
tujuantujuan bersama”. Edgar Schein: “Suatu organisasi adalah koordinasi yang rasional dari
aktivitas-aktivitas sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan yang jelas, melalui
pembagian kerja dan fungsi dan melalui jenjang wewenang dan tanggung jawab”. Cyril Soffer:
“Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang berkelompok bersama-sama sekitar
pencapaian tujuan tertentu”. Alvin Brown: “Organisasi merumuskan bagian pekerjaan yang
diharapkan dilakukan masing-masing anggota dari suatu badan dan hubungan-hubungan di
antara para anggota dengan maksud agar usaha bersama mereka akan menjadi paling efektif
bagi tujuan dari badan usaha itu”. Dari beberapa rumusan pengertian organisasi yang dikutip
di atas, secara konseptual Morgan dalam buku Images of Organization (1986),
mengklasifikasikan organisasi seperti citra bergerak (images in motion) yakni machine,
organism, brain, culture, political system, psychic prison, transformation, dan domination.
Klasifikasi Morgen ini, secara konseptual, tidak hanya dapat digunakan sebagai metode untuk
memahami model organisasi saat ini, tetapi juga sebagai alat penting untuk mengenali
kebutuhan-kebutuhan organisasi dan kesalahan perhitungan dalam pengembangan sebuah
organisasi. Pandangan Morgen ini, oleh penulis penulis lainnya juga telah dibandingkan dan
dikembangkan, baik ketujuh pandangan itu atau sebagian dari tujuh pandangan itu. Misalnya,
Geoffrey Vickers, Edgar H. Schein, atau Hofstede mengembangkan konsep Morgan dalam
perspektif baru untuk studi organisasi yakni “budaya organisasi dan kepemimpinan
(Organizationan Culture and Leadership), atau karya C. Argyris dan D. Schon “Teori Aksi
Organisasi” juga merupakan pengembangan dari salah satu dari konsep Morgan. Berikut
diagram dan uraian klasifikasi organisasi dari Morgen.
5
2.2 Manfaat Kelompok Dalam Organisasi
Terdapat beberapa alasan mengapa kelompok digunakan dalam kegiatan organisasi :
1. Kelompok sering digunakan apabila usaha atau kegiatan perorangan tidak mencapai hasil
yang memuaskan. Kelompok diperlukan dalam upaya mewujudkan efisiensi dan efektivitas
kerja melalui kerjasama.
6
BAB III
PEMBAHASAN
7
Menurut pendapat Charles H. Cooley (1911), diambil dari fred Luthans (1981),
menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan kelompok-kelompok primer adalah: by primary
group, I mean those characterized by intimate, face to face association and cooperation. They
are primary in several sense, but chiefly in that they are fundamental in forming the social nature
and ideals of the individual. Yang diartikan dalam bahasa Indonesia, kelompok primer adalah
kelompok-kelompok primer yang mempunyai sifat adanya keakraban, kerja sama dan hubungan
tatap muka mereka dalam beberapa perasaan tetapi pada intinya mereka secara mendasar
membentuk sifat sosial dan cita-cita individu.
Secara umum istilah kelompok kecil (small group) dan kelompok primer
(primary group) di pakai bergantian. Suatu kelompok kecil dijumpai hanya untuk
dihubungkan dengan suatu kriteria ukuran jumlah anggota kelompok yaitu kelompok
yaitu kelompok kecil. Dan secara umum tidak diikuti dengan jumlah yang tepat untuk
kelompok jecil tersebut. Suatu kelompok primer haruslah mempunyai suatu prasaan
keakraban, kebersamaan, loyalitas, dan mempunyai tanggapan yang sama atas nilai-nilai
dari para anggotanya. dengan demikian, semua kelompok primer adalah kelompok yang
kecil ukurannya, tetapi tidak semua kelompok kecil adalah primer. Contoh dari kelompok
primer ini adalah keluarga (peer group).
Akan tetapi, sebagai akibat dari interaksi yang terjadi setiap hari, di antara anggota
kelompok formal akan terjadi hubungan-hubungan yang akrab sehingga muncul apa yang disebut
dengan kelompok-kelompok informal. Sehubungan dengan ini kelompok yang tidak sengaja
dibentuk dan tidak memiliki struktur tugas yang tegas dan jelas muncul atas dasar minat yang
sama, kedekatan dan persahabatan .
Jadi, kelompok informal adalah suatu kelompok tumbuh yang tumbuh dari proses
integrasi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Anggota kelompok tidak diatur dan
diangkat, keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok.
Kelompok informal sering timbul dan berkembang dalam kelompok formal, karena adanya
8
beberapa anggota secara tertentu mempunyai nilai-nilai yang sama yang perlu ditularkan sesama
anggota lainnya.
4. Kelompok Referensi
Kelompok referensi adalah setiap kelompok di mana seseorang melakukan referensi
atasnya. Orang ini mempergunakan kelompok tersebut sebagai suatu ukuran (standard) untuk
9
evaluasi dirinya dan atau sebagai sumber dari nilai dan sikap pribadinya. Kelompok ini dapat
dikatakan memberikan dua fungsi bagi seseorang untuk evaluasi diri antara lain:
10
7. Kelompok dapat merupakan mekanisme pemecahan masalah yang membutuhkan
pemprosesan sebagai informasi dan interaksi diantara anggota yang memiliki informasi
yang berbeda.
8. Memberikan kekuatan atau power, di mana apa yang tidak bisa dicapai secara individu,
sering menjadi mungkin ketika ia berada dalam kelompok.
9. Sarana pencapaian tujuan, khususnya untuk menyelesaikan tugas-tugas khusus.
10. Kelompok dapat digunakan untuk membantu pelaksanaan keputusan yang kompleks.
11. Kelompok dapat digunakan sebagai alat untuk sosialisasi pekerjaan dan pelatihan.
12. Kelompok merupakan alat utama untuk pengembangan dan pengujian realitas sosial.
a) Dukungan bersama untuk saling menerima dan mempercayai satu sama lain.
b) Komunikasi dan pengambilan keputusan/ diskusi.
c) Motivasi dan produktivitas untuk mencapai tujuan kelompok.
d) Pengendalian dan pengorganisasian diatur oleh norma kelompok.
11
3. Mulai Integrasi (Intial Integration)
Tahap ini di tandai oleh munculnya identitas kelompok, standar perilaku sudah mulai
terbentuk, anggota sudah mulai bekerja sama dan saling mengenal, serta kelompok sudah mulai
padu dan efektif.
5. Efektifitas Kelompok
Tujuan pembentukan kelompok, sebagaimana telah disebutkan, adalah untuk
memelihara dan meningkatkan potensi sumber daya manusia dalam mencapai tujuan kelompok
pada khususnya, dan organisasi pada umumnya. Ini dilakukan melalui upaya penciptaan proses
kelompok (group proccess) yang dapat menimbulkan sinergisme (synergism), yang berarti
keseluruhan lebih besar dari pada jumlah bagian-bagian dan melalui pemeliharaan berbagai aspek
yang dapat menciptakan iklim ke arah peningkatan hasil kerja.
Berdasarkan uraian tersebut dapat kita katakan bahwa sebuah kelompok dikatakan efektif
apabila memiliki hasil kerja yang tinggi dan suatu iklim kerja yang mendukung peningkatan hasil
kerja. Hasil kerja dapat kita output kerja, seperti jumlah barang yang dihasilkan atau banyaknya
kegiatan yang dilakukan untuk kelompok kerja yang tidak berhubungan dengan proses produksi
barang. Mengenai iklim kerja dapat kita lihat indikasi yang dimiliki, seperti para anggota memiliki
loyalitas yang tinggi, saling percaya, dan tingkat motivasi yang tinggi. John R. Schermerhorn Jr.,
James G.Hunt, dan Richard N. Osborn (1985) mengemukakan bahwa ada 8 ciri dasar suatu
kelompok, dikatakan efektif yaitu:
1. Para anggota kelompok saling tertarik dan saling loyal, termasuk kepada pemimpinnya.
2. Para anggota kelompok dan pemimpin memiliki tingkat keyakinan diri yang tinggi dan
saling percaya antara satu dengan yang lain.
3. Nilai dan tujuan kelompok terintegrasi dengan nilai dan kebutuhan anggotanya.
4. Semua interaksi, pemecahan masalah, aktivitas pengambilan keputusan kelompok terjadi
dalam suasana yang mendukung. Saran-saran, komentar, ide-ide, informasi, kritik
semuanya disampaikan dengan orientasi memberikan bantuan secara ikhlas.
5. Kelompok berkeinginan sekali membantu mengembangkan potensi anggotanya.
12
6. Kelompok memahami nilai persesuaian yang konstruktif dan mengetahui kapan
menggunakanya dan untuk tujuan apa.
7. Terdapat motivasi yang kuat dari sebagian besar anggotanya untuk berkomunikasi secara
jujur kepada kelompok tentang semua informasi yang sesuai dan bernilai untuk aktivitas
kelompok.
Anggota merasa aman mengambil keputusan yang nampaknya sesuai dengan mereka.
13
Penyelesaian Kasusnya : Contoh Konflik saat berpendapat sebetulnya tidak terlalu
mengkhawatirkan asal dapat dikendalikan. berpendapat sangat baik Konflik Dalam
berpendapat atau diskusi bisa untuk mencari ide untuk perkembangan perusahaan.
kepercayaan dan rasa hormat. dikendalikan dengan membangun Maka, berpendapat
atau diskusi tetap bisa dilakukan dengan meminimalisir potensi dampak negatif pada
karyawan, budaya perusahaan, dan produktivitas.Membangun budaya terbuka dengan
komunikasi efektif, di mana karyawan cukup cerdas secara emosional untuk memahami
pemicu emosional dalam perasaan orang mereka sendiri dan menghargai terjalinnya
pendapat yang sehat lain adalah kunci terjalinya berpendapat yang sehat.
14
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Kelompok dalam organisasi adalah aktivitas yang dilakukan dua orang atau lebih yang berkumpul
dan berinteraksi sebagai anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tertentu yang telah
disepakati. Perilaku individu harus diarahkan menuju kepentingan organisasi guna mencapai tujuan
organisasi sehingga dalam perkembangan selanjutnya perilaku kelompok berkembang menjadi perilaku
organisasi. Ada begitu banyak manfaat dari keberadaan kelompok dalam suatu organisasi, baik manfaat
untuk individu sebagai bagian atau anggota kelompok maupun bagi efektifitas kerja suatu organisasi
yang sedang berjalan. Di dalam suatu kelompok yang sebenarnya, para anggota mempertimbangkan
diri mereka sendiri dan bergantung satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan umum, dan mereka
saling berhubungan satu dengan yang lain secara teratur untuk mengejar tujuannya atas dukungan dalam
suatu periode waktu.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/17234712/Definisi_Kelompok_Menurut_Para_Ahli
https://suryapuspita.wordpress.com/2012/04/28/manfaat-kelompok-dalam-organisasi/
https://www.linovhr.com/contoh-konflik-perusahaan-dan-penyelesaian/
16