Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK DALAM ORGANISASI

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Perilaku Keorganisasian
Dosen Pengampu Dr. Hj. Silvy Sondari Gadzali, S.Psi.,M.M

Disusun oleh :
Syahwal Natalyana (A1B210030)
Tania Novalasari (A1B210041)
Nurul Siam Oktapiani (A1B210042)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NIAGA


FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS SUBANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan yang maha esa atas limpah rahmat dan
karunia-nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“ Kelompok Dalam Organisasi” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pengampu pada mata kuliah Perilaku Organisasi Dr. Hj. Silvy Sondari Gadzali, S.Psi.,M.M
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang perubahan organisasi
dalam sektor bisnis bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami juga mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini baik dalam menyampaikan ide, gagasan, pemikiran, dan
pengetahuannya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan semestinya.
Kami menyadari, makalahyang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini

Subang, 01 April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN TEORI............................................................................................ 2
2.1 Pengertian Kelompok Dalam Organisasi Menurut Para Ahli ...................................... 2
A. Definisi Menurut Para Ahli ...................................................................................... 2
2.2 Manfaat Kelompok Dalam Organisasi......................................................................... 5
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................ 7
3.1 Pengertian Prilaku Kelompok ...................................................................................... 7
3.2 Bentuk-Bentuk Kelompok ........................................................................................... 7
3.3 Fungsi Kelompok ........................................................................................................ 10
BAB IV KESIMPULAN ................................................................................................. 14
4.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap manusia dalam berbagai kegiatan apapun manusia akan terlibat dalam
aktivitas kelompok. Demikian pula kelompok merupakan bagian dari kehidupan organisasi.
Dalam organisasi akan banyak ditemui kelompok-kelompok seperti ini. Kelompok dapat
mengubah motivasi individu atau kebutuhan dan bisa memengaruhi perilaku individu dalam
satu kondisi organisasi. Hubungan antar individu dalam kelompok harus terjaga.
Kelanggengan kelompok terletak pada kesungguhan masing-masing individu yang
tergabung dalam kelompok untuk saling memperbarui semangat kolektivitas dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara bersama dengan menampung sebagian besar
aspirasi individual. Semakin banyak aspirasi anggota kelompok yang terakomodasi,
semakin puaslah anggota kelompok (Wahjono, 2010).

Tantangan yang paling berat dihadapi oleh organisasi dengan meningkatnya


perubahan adalah perbedaan individu yang ada di dalam organisasi, yang selanjutnya akan
membentuk perilaku kelompok. Salah satu topik menarik dalam bidang perilaku organisasi
untuk ditelaah atau diteliti adalah mengenai perilaku kelompok karena kelompok
merupakan bagian dari kehidupan manusia, setiap hari manusia akan terlibat dalam aktivitas
kelompok. Maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai perilaku kelompok dalam
organisasi.

1.2 Identifikasi Masalah

2. Apa itu kelompok dalam organisasi?


3. Apa saja bentuk-bentuk kelompok?
4. Apa fungsi dari kelompok dalam organisasi?
5. Bagaimana tahap-tahap perkembangan kelompok?
6. Apa faktor yang memengaruhi efektivitas kelompok dan dinamika kelompok?

1
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Kelompok Dalam Organisasi Menurut Para Ahli


A. Definisi Menurut Para Ahli
1. Menurut Homans (1950): kelompok adalahse jumlah orang yang berkomunikasi satu dengan
yang lain dalam jangka waktu tertentu yang jumlah tidak terlalu banyak, sehingga tiap orang
dapat berkomunikasi dengan semuanya secara langsung.(Sjumlah:http://soniacinantya-
psikologi.blogspot.com/2010/10/pengertian-kelompok-menurut-para-tokoh.html)

2. Menurut Merton, kelompok merupakansekel ompokorang yang saling berinteraksi sesuai


dengan pola yang telah mapan ,sedangkan kolektiva merupakan orang yang mempunyai rasa
solidaritas berjalan harapan peran. (sumber: http://jl-hengki.blogspot.com/2011/08/definisi-
kelompok.html)

3. Menurut Achmad S. Ruky, Kelompokadal ahse jumlah orang yang berhubungan


(berinteraksi)antara satu.com/pengertian definisi kelompok info2162.html)

4. Menurut Muzafter Sherif, Kelompok adalah kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih
individu yang telahpasti interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, schingga di antara
individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur dan norma-norma tertentu. (Sumber:
http://oktavya.wordpress.com/2010/10/01/pengertian-kelompok/)

5. Menurut De Vito (1997): kelompok merupakan sekumpulan individu yang cukup kecil bagi
semua anggota untuk berkomunikasi secara relatif mudah. Para anggota saling berhubungan
satu sama lain dengan beberapa tujuan yang sama dan memiliki semacam organisasi atau
struktur diantara mereka. Kelompok mengembangkan norma-norma, atau peraturan yang
mengidentifikasi tentang apayang dianggap sebagai perilaku yang diinginkan bagi semua
anggotanya. (sumber: http://jl-hengki.blogspot.com/2011/08/definisi-kelompok.html)

Definisi kelompok adalah kumpulan individu yang bekerja sama dan saling berinteraksi satu
sama lain. Saling berkomunikasi secara verbal maupun non-verbal dengan mengutamakan
kepentingan bersama dibandingkan kepentingan pribadi inividu dan tercipta sebuah ikatan
psikologis yang erat diantara anggota kelompok.

2
Definisi organisasi seringkali dirumuskan sesuai kepentingan dan tujuan penelitian serta
tergantung pada konteks dan perspektif keilmuan dari seseorang yang merumuskannya.
Terdapat puluhan atau bahkan mungkin lebih mengenai definisi organisasi. Sebagai contoh,
berikut beberapa definisi organisasi yang dikutip dari beberapa tulisan. Dalam buku Erni
Rernawan (2011: 15), dikutip pengertian organisasi dari Mathis and Jackson sebagai berikut:
“Organisasi merupakan suatu kesatuan sosial dari sekelompok manusia yang saling
berinteraksi menurut suatu pola tertentu sehingga setiap anggota organisasi memiliki fungsi
dan tugasnya masing-masing, sebagai suatu kesatuan yang memiliki tujuan tertentu dan
mempunyai batas-batas yang jelas, sehingga bisa dipisahkan”. Dalam buku Malayu S.P.
Hasibuan, (2014: 24-25), terdapat kutipan pengertian organisasi sebagai berikut. Louis A.
Allen: “Organisasi sebagai proses penentuan dan pengelompokkan pekerjaan yang akan
dikerjakan, menetapkan dan melimpahkan wewenang dan tanggung jawab dengan maksud
untuk memungkinkan orang-orang bekerja sama secara efektif dalam mencapai tujuan”. James
D. Mooney: “Organisasi adalah setiap bentuk perserikatan manusia, untuk mencapai tujuan
bersama”. Chester I. Benhard: “Organisasi adalah suatu sistem kerja sama yang terkoordinasi
secara sadar dan dilakukan oleh dua orang atau lebih”. Koontz dan O’Donnel: “Organisasi
adalah pembinaan hubungan wewenang dan dimaksudkan untuk mencapai koordinasi yang
terstruktural, baik secara vertikal, maupun secara horizontal di antara posisi-posisi yang telah
diserahi tugas-tugas khusus yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Jadi
organisasi adalah hubungan struktural yang mengikat perusahaan dan kerangka dasar tempat
individu-individu berusaha, dikoordinasi”. Marc dan Simon: “Organisasi adalah sistem yang
kompleks yang terdiri dari psikologis, sosiologis, teknologis dan ekonomis yang dalam dirinya
sendiri membutuhkan penyelidikan yang intensif”. Philip Selznick: “Organisasi adalah suatu
sistem yang dinamis yang selalu berubah dan menyesuaikan diri dengan tekanan internal dan
eksternal dan selalu dalam proses evolusi yang kontinu”. Sementara itu, dalam buku Ig.
Wursanto (2007: 53-54) terdapat beberapa kutipan pengertian organisasi, diantaranya adalah
pendapat Yoseph Kingsbury dan Robert Wilcox: “Organisasi adalah sebagai proses pembagian
tugas atau pekerjaan, mengatur pegawai-pegawai untuk memikul tugas atau perkerjaan dari
suatu badan usaha”. Haleigh B. Trecker: “Organisasi merupakan suatu kegiatan atau suatu
proses menghimpun atau mengatur kelompok-kelompok yang saling mengadakan hubungan
dari unit perwakilan kedalam suatu pekerjaan yang menyeluruh”. Jhon D. Millet: “organisasi
adalah orang-orang yang bekerja sama dengan mengandung ciri-ciri dari hubungan
kemanusiaan yang timbul didalam kegiatan kelompok”. Dwigh Waldo: “Organisasi adalah
3
merupakan struktur dari pada hubunga nhubungan atas dasar wewenang dan bersifat tetap
dalam suatu sistem administrasi”. Herbert A. Simon: “Organisasi merupakan pola komunikasi
yang kompleks dan hubungan-hubungan lain dalam suatu kelompok manusia”. Begitu juga
dalam buku Achmad Sobirin (2007: 5-7) terdapat kutipan mengenai pengertian organisasi,
diantaranya adalah pendapat Stephen Robbins: “Organisasi adalah unit sosial yang sengaja
didirikan untuk jangka waktu yang relatif lama, beranggotakan dua orang atau lebih yang
bekerja bersama-sama dan terkoordinasi, mempunyai pola kerja tertentu yang terstruktur, dan
didirikan untuk mencapai satu tujuan tertentu”. David Cherrington: “Organisasi adalah sistem
sosial yang mempunyai pola kerja yang teratur yang didirikan oleh manusia dan beranggotakan
sekelompok manusia dalam rangka untuk mencapai satu tujuan tertentu”. M. George dan
Gareth Jones: “Organisasi adalah kumpulan manusia yang bekerja bersama untuk mencapai
tujuan individu dan tujuan organisasi”. David Jaffe: “Organisasi adalah unit sosial atau entitas
sosial yang didirikan oleh manusia untuk jangka waktu yang relatif lama, berangggotakan
sekelompok manusia minimal dua orang, mempunyai kegiatan yang terkoordinir, teratur dan
terstruktur, didirikan untuk mencapai tujuan tertentu dan mempunyai identitas diri yang
membedakan satu entitas dengan entitas lainnya”. Pendapat beberapa ahli mengenai pengertian
organisasi juga dapat ditemukan dalam tulisan Sutarto (2006: 23-35), seperti pendapat William
Schulze: “Organisasi adalah penggabungan dari orang-orang, benda-benda, alat-alat
perlengkapan, ruang kerja dan segala sesuatu yang bertalian. dengannya, yang dihimpun dalam
hubungan yang teratur dan efektif untuk mencapai tujuan yang diinginkan”. Ralp Currier
Davis: “Organisasi adalah sesuatu kelompok orang-orang yang sedang bekerja kearah tujuan
bersama dibawah kepemimpinan”. Ernest Dale: “Organisasi adalah suatu proses perencanaan.
Ini bertalian dengan hal menyusun, mengembangkan dan memelihara suatu struktur atau pola
hubungan-hubungan kerja dari orangorang dalam suatu badan usaha”. Jhon Price: “Organisasi
adalah struktur dan peralatan yang tersusun dari orang-orang dan benda-benda dengan mana
suatu usaha berencana yang teratur dijalankan”. James G. March: “Organisasi adalah
himpunan-himpunan yang saling memengaruhi manusia dan mereka merupakan himpunan-
himpunan paling luas di dalam masyarakat kita yang memiliki sesuatu yang sama dalam sistem
koordinasi”. Robert V. Presthus: “Organisasi adalah suatu sistem susunan hubungan-hubungan
antar pribadi”. Dalton E. Mc Farland: “Organisasi adalah suatu kelompok orang yang dapat
disamakan dengan menyumbangkan usaha mereka bagi tercapainya tujuantujuan. Paul C.
Bartholomew: “Organisasi adalah suatu susunan yang agaknya logis dari bagian-bagian yang
saling tergantung untuk mewujudkan suatu keseluruhan yang bersatu padu dengan mana
kekuasaan dan kontrol dapat dilaksanakan dengan tujuan untuk mencapai suatu maksud
4
tertentu”. Daniel E. Griffiths: “Organisasi adalah seluruh orang-orang yang melaksanakan
fungsi-fungsi yang berbeda tetapi saling berhubungan dan dikoordinasikan agar supaya sebuah
tugas atau lebih dapat diselesaikan”. William G. Scott: “Suatu organisasi formal adalah suatu
sistem mengenai aktivitas-aktivitas yang dikordinasikan dari sekelompok orang yang bekerja
sama kearah suatu tujuan bersama dibawah wewenang dan kepemimpinan”. Theo Haimann:
“Organisasi adalah penentuan dan penugasan kewajibankewajiban kepada orang-orang dan
juga penentuan dan pemeliharaan hubungan wewenang antara berbagai aktivitas yang
dikelompokkan”. Michael J. Jucius: “Istilah organisasi disini dipakai untuk menunjukan pada
suatu kelompok orang yang bekerja dalam hubungan yang saling bergantung kearah tujuan
atau tujuan-tujuan bersama”. Joseph L. Massie: “Organisasi akan dirumuskan sebagai struktur
dan proses kelompok orang yang bekerja sama yang membagi tugas-tugasnya diantara para
anggota, menetapkan hubungan-hubungan, dan menyatukan aktivitas-aktivitasnya kearah
tujuantujuan bersama”. Edgar Schein: “Suatu organisasi adalah koordinasi yang rasional dari
aktivitas-aktivitas sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan yang jelas, melalui
pembagian kerja dan fungsi dan melalui jenjang wewenang dan tanggung jawab”. Cyril Soffer:
“Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang berkelompok bersama-sama sekitar
pencapaian tujuan tertentu”. Alvin Brown: “Organisasi merumuskan bagian pekerjaan yang
diharapkan dilakukan masing-masing anggota dari suatu badan dan hubungan-hubungan di
antara para anggota dengan maksud agar usaha bersama mereka akan menjadi paling efektif
bagi tujuan dari badan usaha itu”. Dari beberapa rumusan pengertian organisasi yang dikutip
di atas, secara konseptual Morgan dalam buku Images of Organization (1986),
mengklasifikasikan organisasi seperti citra bergerak (images in motion) yakni machine,
organism, brain, culture, political system, psychic prison, transformation, dan domination.
Klasifikasi Morgen ini, secara konseptual, tidak hanya dapat digunakan sebagai metode untuk
memahami model organisasi saat ini, tetapi juga sebagai alat penting untuk mengenali
kebutuhan-kebutuhan organisasi dan kesalahan perhitungan dalam pengembangan sebuah
organisasi. Pandangan Morgen ini, oleh penulis penulis lainnya juga telah dibandingkan dan
dikembangkan, baik ketujuh pandangan itu atau sebagian dari tujuh pandangan itu. Misalnya,
Geoffrey Vickers, Edgar H. Schein, atau Hofstede mengembangkan konsep Morgan dalam
perspektif baru untuk studi organisasi yakni “budaya organisasi dan kepemimpinan
(Organizationan Culture and Leadership), atau karya C. Argyris dan D. Schon “Teori Aksi
Organisasi” juga merupakan pengembangan dari salah satu dari konsep Morgan. Berikut
diagram dan uraian klasifikasi organisasi dari Morgen.

5
2.2 Manfaat Kelompok Dalam Organisasi
Terdapat beberapa alasan mengapa kelompok digunakan dalam kegiatan organisasi :

1. Kelompok sering digunakan apabila usaha atau kegiatan perorangan tidak mencapai hasil
yang memuaskan. Kelompok diperlukan dalam upaya mewujudkan efisiensi dan efektivitas
kerja melalui kerjasama.

2. Kelompok digunakan untuk memunculkan atau mengembangkan gagasan. Dalam


kelompok, orang-orang tidak hanya dapat mengumpulkan gagasan melainkan pula
mengalami proses memunculkan dan menyusun gagasan.

3. Kelompok digunakan untuk menumbuhkan saling belajar melalui saling tukar


pengalaman, pendapat, informasi, persepsi dan keyakinan antar anggota kelompok. Oleh
karena itu kelompok dimanfaatkan dalam organisasi untuk membantu orang-orang yang
terlibat dalam organisasi mengatai kekhawatiran, ketidakberhasilan, dan keengganan
bekerjasama antar anggota. Kelompok dapat menggunakan potensi pemikiran para anggota,
mempertimbangkan keyakinan yang telah mereka miliki dan dapat mengembangkan sikap
positif diantara para anggota. Kelompok lebih berguna dalam meningkatkan kemampuan
pembelajaran ranah afeksi.

4. Kelompok digunakan untuk meningkatkan partisipasi dan memperluas rasa pemilikan


bersama para peserta terhadap organisasi, termasuk visi, misi tujuan dan program-
programnya. Penerimaan lebih baik oleh anggota terhadap hasil kegiatan kelompok terjadi
apabila para anggota berpartisipasi atau terlibat secara aktif dalam proses diskusi dan / atau
berbagai kegiatan kelompok. Kelompok dapat menumbuhkan partisipasi para anggota untuk
mengembangkan rasa memiliki terhadap kegiatan dan hasil kerja kelompok dalam
organisasi.

6
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Perilaku Kelompok


Perilaku seorang pekerja dapat menentukan keberhasilan atau prestasi kerja, baik
secara individu maupun kelompok. Prestasi seseorang dalam suatu organisasi tergantung
kepada efektivitas dirinya sendiri, kecakapan teknisnya, pengalaman manajerialnya juga
peran yang dimainkan dalam organisasi. Perilaku adalah semua yang dilakukan seseorang,
contohnya ketika berbicara kepada seseeorang, mendengarkan seseorang teman kerja,
mendokumen sebuah laporan, memasukkan sebuah memo ke dalam pengolahan data,
menempatkan unit lengkap ke dalam inventori, membaca buku, dan lain-lain.
Kelompok didefinisikan, jika dua atau lebih karyawan yang berinteraksi satu sama
lain sedemikian rupa sehingga perilaku dan/atau prestasi anggota dipengaruhi oleh perilaku
dan atau prestasi anggota lainnya. Kelompok adalah kumpulan individu dimana perilaku
dan/atau kinerja satu anggota dipengaruhi oleh perilaku dan/atau prestasi anggota lainnya
yang berinteraksi dan saling bergantung untuk mencapai sasaran tertentu. Sedangkan
organisasi terdiri dari bagian-bagian, fungsi-fungsi dan integral dalam keseluruhan
sistematik yang saling berhubungan.
Ada juga yang disebut dengan tim/ teams. Tim adalah kelompok yang sudah
matang yang terdiri dari orang-orang yang saling bergantung, memiliki motivasi dan
komitmen untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Sebuah tim mungkin saja berawal
dari suatu kelompok, tetapi tidak semua kelompok berkembang menjadi tim (Ivancevich, et
al., (2007). Baik kelompok maupun tim memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaan
antara kelompok dan tim antara lain:
(1) baik kelompok maupun tim terdiri dari dua orang atau lebih yang saling berinteraksi;
(2) baik kelompok maupun tim menyediakan struktur pekerjaan dan interaksi di antara
anggotanya
(3) anggotanya dapat memainkan peran teknis spesifik, kepemimpinan, penyelesaian suatu
masalah, dan peran emosional/ emotional roles; dan
(4) baik anggota kelompok maupun tim memiliki sasaran bersama.

3.2 Bentuk Bentuk Kelompok


1. Kelompok Primer (Primary Group)

7
Menurut pendapat Charles H. Cooley (1911), diambil dari fred Luthans (1981),
menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan kelompok-kelompok primer adalah: by primary
group, I mean those characterized by intimate, face to face association and cooperation. They
are primary in several sense, but chiefly in that they are fundamental in forming the social nature
and ideals of the individual. Yang diartikan dalam bahasa Indonesia, kelompok primer adalah
kelompok-kelompok primer yang mempunyai sifat adanya keakraban, kerja sama dan hubungan
tatap muka mereka dalam beberapa perasaan tetapi pada intinya mereka secara mendasar
membentuk sifat sosial dan cita-cita individu.

Secara umum istilah kelompok kecil (small group) dan kelompok primer
(primary group) di pakai bergantian. Suatu kelompok kecil dijumpai hanya untuk
dihubungkan dengan suatu kriteria ukuran jumlah anggota kelompok yaitu kelompok
yaitu kelompok kecil. Dan secara umum tidak diikuti dengan jumlah yang tepat untuk
kelompok jecil tersebut. Suatu kelompok primer haruslah mempunyai suatu prasaan
keakraban, kebersamaan, loyalitas, dan mempunyai tanggapan yang sama atas nilai-nilai
dari para anggotanya. dengan demikian, semua kelompok primer adalah kelompok yang
kecil ukurannya, tetapi tidak semua kelompok kecil adalah primer. Contoh dari kelompok
primer ini adalah keluarga (peer group).

2. Kelompok Formal dan Informal


Kelompok formal adalah suatu kelompok yang sengaja dibentuk dengan struktur dan
tujuan yang jelas untuk melaksanakan suatu tugas tertentu. Anggota-anggotanya biasanya
diangkat oleh organisasi sejumlah orang yang ditetapkan untuk melaksanakan suatu tugas
tertentu merupakan bentuk dari kelompok formal ini. Dan contoh dari kelompok formal ini
misalnya kepanitiaan, unit-unit kerja tertentu seperti tim manajer kelompok tukang pembersih,
kelompok penyelenggara acara dan sebagainya.

Akan tetapi, sebagai akibat dari interaksi yang terjadi setiap hari, di antara anggota
kelompok formal akan terjadi hubungan-hubungan yang akrab sehingga muncul apa yang disebut
dengan kelompok-kelompok informal. Sehubungan dengan ini kelompok yang tidak sengaja
dibentuk dan tidak memiliki struktur tugas yang tegas dan jelas muncul atas dasar minat yang
sama, kedekatan dan persahabatan .

Jadi, kelompok informal adalah suatu kelompok tumbuh yang tumbuh dari proses
integrasi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Anggota kelompok tidak diatur dan
diangkat, keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok.
Kelompok informal sering timbul dan berkembang dalam kelompok formal, karena adanya

8
beberapa anggota secara tertentu mempunyai nilai-nilai yang sama yang perlu ditularkan sesama
anggota lainnya.

3. Kelompok Terbuka dan Tertutup


Kelompok terbuka adalah suatu kelompok yang secara terus-menerus mempunyai rasa
tanggap akan perubahan dan pembaharuan, sedangkan kelompok tertutup adalah kecil
kemungkinannya menerima perubahan dan menjaga kestabilan. Kelompok terbuka berbeda
dengan kelompok tertutup dapat dibedakan, sebagai berikut.

a) Keanggotaan dan Kekuasaan


- Kelompok terbuka dapat dengan mudah menerima perubahan, penerimaan dan
melepas keanggotannya dengan bebas. Anggota baru mempunyai kekuasaan yang
relatif lebih luas di dalam kelompok terbuka.
- Kelompok tertutup memelihara kestabilan keanggotaan kelompok, dengan sedikit
sekali kemungkinannya adanya penambahan atau pengurangan anggota setiap saat.
Hubungan status dan kekuasaan biasanya lebih mapan dalam kelompok tertutup.
b) Kerangka Berfikir dalam Kelompok.
- Kelompok terbuka mempunyai banyak ide-ide dan masih segar dalam berfikir
untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan dalam kelompok.
- Kelompok tertutup kurang stimulus untuk menumbuhkan ide-ide baru yang segar
menuju kearah pembaharuan.
c) Cara Memandang Waktu
- Kelompok terbuka lebih berfikiran tentang masa sekarang dan masa depan yang
dekat (near future), berorientasi jangka pendek merupakan ciri kelompok terbuka.
- Kelompok tertutup memelihara cara pandang masa lalu untuk bisa melanjutkan
untuk masa-masa yang panjang dengan suatu perencanaan jangka panjang.
d) Tingkat Kestabilan.
- Kelompok terbuka, tidak stabil, dikarenakan jumlah anggota yang bersifat bebas
dalam keluar dan masuk.
- Kelompok tertutup, lebih stabil, dikarenakan jumlah anggota yang bersifat tetap.

4. Kelompok Referensi
Kelompok referensi adalah setiap kelompok di mana seseorang melakukan referensi
atasnya. Orang ini mempergunakan kelompok tersebut sebagai suatu ukuran (standard) untuk

9
evaluasi dirinya dan atau sebagai sumber dari nilai dan sikap pribadinya. Kelompok ini dapat
dikatakan memberikan dua fungsi bagi seseorang untuk evaluasi diri antara lain:

a) Fungsi Perbandingan Sosial (Social Comparison)


Dalam fungsi ini seseorang menilai dirinya dengan membandingkan dirinya dengan
diri orang lain berdasarkan kelompok organisasinya. Misalnya, ada seorang karyawan yang
menjadi anggota kelompok asosiasi manajer, maka karyawan tersebut akan menilai dirinya
baik dan berteman dengan para manajer, serta membandingkan dirinya dengan temannya yang
tidak tergabung dalam kelompok sosial tersebut.

b) Fungsi Pengesahan Sosial (Social Validation)


Dalam fungsi ini seseorang mempergunakan kelompok sebagai ukuran untuk
menilai sikap, kepercayaan dan nilai-nilainya. Dalam hal ini seseorang di nilai dan
dibandingkan dengan kelompok sebagai referensinya. Apabila kelompok itu berbuat baik
maka seseorang anggota dalam kelompok tersebut dikatakan baik, sebaliknya apabila
kelompok itu berbuat tidak baik maka seseorang dalam kelompok tersebut dikatakan tidak
baik.

3.3 Fungsi Kelompok


Kelompok dalam organisasi mempunyai fungsi tertentu baik untuk organisasi maupun
anggotanya. Adapun fungsi kelompok bagi individu maupun organisasi adalah:

1. Kelompok sebagai alat utama untuk mengurangi rasa ketidakamanan, kegelisahan,dan


rasa kurang mampu. Para individu merasa lebih perkasa, mengurang rasa keraguan,
lebih tahan dari ancaman-ancaman ketika ia merupakan bagian kelompok.
2. Kelompok menjadi alat untuk melakukan tugas-tugas yang kompleks, dan tugas-tugas
yang memerlukan saling ketergantungan diantara dua orang atau lebih yang sukar
dilakukan secara individual.
3. Kelompok merupakan alat utama pernyataan diri sendiri dan pemilikan pengakuan diri.
4. Kelompok menjadi alat bantu memunculkan ide-ide baru atau alat untuk menyelesaikan
suatu tugas secara kreatif.
5. Kelompok merupakan alat utama untuk memenuhi kebutuhan afiliasi atau kasih sayang,
yang didalamnya setiap orang memiliki kebutuhan untuk dukungan, cinta, dan
persahabatan.
6. Kelompok dapat berfungsi sebagai alat koordinasi atau penghubung diantara beberapa
departemen yang berkerja dalam kondisi saling bergantungan.

10
7. Kelompok dapat merupakan mekanisme pemecahan masalah yang membutuhkan
pemprosesan sebagai informasi dan interaksi diantara anggota yang memiliki informasi
yang berbeda.
8. Memberikan kekuatan atau power, di mana apa yang tidak bisa dicapai secara individu,
sering menjadi mungkin ketika ia berada dalam kelompok.
9. Sarana pencapaian tujuan, khususnya untuk menyelesaikan tugas-tugas khusus.
10. Kelompok dapat digunakan untuk membantu pelaksanaan keputusan yang kompleks.
11. Kelompok dapat digunakan sebagai alat untuk sosialisasi pekerjaan dan pelatihan.
12. Kelompok merupakan alat utama untuk pengembangan dan pengujian realitas sosial.

3.4 Tahap-Tahap Perkembangan Kelompok


Kemunculan suatu kelompok merupakan suatu proses yang di dalamnya terdiri dari
tahapan-tahapan tertentu. Artinya, tidak ada satu kelompok yang langsung bekerja efektif. Dalam
prosesnya, untuk menuju suatu kelompok yang para anggotanya siap melaksanakan tugas, pastilah
diperlukan waktu dan dihadapkan berbagai persoalan, seperti konflik dalam arti ketidaksetujuan dan
lain-lain. Stephen P. Robbin (1996) mengatakan ada 5 tahap perkembangan kelompok yaitu:

1. Tahap Pembentukan (Forming Stage)


Tahap ini ditandai oleh adanya beberapa ketidakpastian dalam tujuan kelompok,
struktur, dan kepemimpinan. Perilaku anggota masih dalam tahap mempertanyakan apa yang
menjadi tugas-tugas masing-masing standar perilaku anggota dan kelompok belum efektif untuk
bekerja. Dalam tahap pembentukan, pengelola kelompok hendaknya merespon ketidakpastian
yang dirasakan anggota dengan menjelaskan tentang tujuan kelompok, kedudukan, peran-peran
anggota, kepemimpinan kelompok dan lain-lain. Hal ini dapat diatasi dengan cara:

a) Dukungan bersama untuk saling menerima dan mempercayai satu sama lain.
b) Komunikasi dan pengambilan keputusan/ diskusi.
c) Motivasi dan produktivitas untuk mencapai tujuan kelompok.
d) Pengendalian dan pengorganisasian diatur oleh norma kelompok.

2. Tahap Kekacauan (Storming Stage)


Tahap ini ditandai oleh adanya intra grup konflik. Para anggota berbeda-beda pendapat
dalam berbagai aspek, sebagaimana disebutkan di atas. Pada tahap ini, belum terdapat kepaduan
kelompok dan kelompok pun belum bekerja secara efektif. Tindakan yang perlu di ambil dalam
tahap ini adalah penyelesaian perbedaan pendapat secara demokratis.

11
3. Mulai Integrasi (Intial Integration)
Tahap ini di tandai oleh munculnya identitas kelompok, standar perilaku sudah mulai
terbentuk, anggota sudah mulai bekerja sama dan saling mengenal, serta kelompok sudah mulai
padu dan efektif.

4. Terintegrasi (Total Integration)


Tahap ini ditandai oleh adanya kesepian kelompok untuk melakukan tugas-tugas sebab
kelompok sudah memiliki semua unsur untuk mulai melakukan tugas, seperti struktur, standar
perilaku yang sudah diakui, dan mekanisme untuk memecahkan berbagai persoalan yang
kompleks.

5. Efektifitas Kelompok
Tujuan pembentukan kelompok, sebagaimana telah disebutkan, adalah untuk
memelihara dan meningkatkan potensi sumber daya manusia dalam mencapai tujuan kelompok
pada khususnya, dan organisasi pada umumnya. Ini dilakukan melalui upaya penciptaan proses
kelompok (group proccess) yang dapat menimbulkan sinergisme (synergism), yang berarti
keseluruhan lebih besar dari pada jumlah bagian-bagian dan melalui pemeliharaan berbagai aspek
yang dapat menciptakan iklim ke arah peningkatan hasil kerja.

Berdasarkan uraian tersebut dapat kita katakan bahwa sebuah kelompok dikatakan efektif
apabila memiliki hasil kerja yang tinggi dan suatu iklim kerja yang mendukung peningkatan hasil
kerja. Hasil kerja dapat kita output kerja, seperti jumlah barang yang dihasilkan atau banyaknya
kegiatan yang dilakukan untuk kelompok kerja yang tidak berhubungan dengan proses produksi
barang. Mengenai iklim kerja dapat kita lihat indikasi yang dimiliki, seperti para anggota memiliki
loyalitas yang tinggi, saling percaya, dan tingkat motivasi yang tinggi. John R. Schermerhorn Jr.,
James G.Hunt, dan Richard N. Osborn (1985) mengemukakan bahwa ada 8 ciri dasar suatu
kelompok, dikatakan efektif yaitu:

1. Para anggota kelompok saling tertarik dan saling loyal, termasuk kepada pemimpinnya.
2. Para anggota kelompok dan pemimpin memiliki tingkat keyakinan diri yang tinggi dan
saling percaya antara satu dengan yang lain.
3. Nilai dan tujuan kelompok terintegrasi dengan nilai dan kebutuhan anggotanya.
4. Semua interaksi, pemecahan masalah, aktivitas pengambilan keputusan kelompok terjadi
dalam suasana yang mendukung. Saran-saran, komentar, ide-ide, informasi, kritik
semuanya disampaikan dengan orientasi memberikan bantuan secara ikhlas.
5. Kelompok berkeinginan sekali membantu mengembangkan potensi anggotanya.

12
6. Kelompok memahami nilai persesuaian yang konstruktif dan mengetahui kapan
menggunakanya dan untuk tujuan apa.
7. Terdapat motivasi yang kuat dari sebagian besar anggotanya untuk berkomunikasi secara
jujur kepada kelompok tentang semua informasi yang sesuai dan bernilai untuk aktivitas
kelompok.
Anggota merasa aman mengambil keputusan yang nampaknya sesuai dengan mereka.

3.4 Contoh Kasus


1 . Peran Pemimpin Dalam Organisasi
Para pemimpin seringkali diharapkan untuk turun tangan dan menyelesaikan konflik,
tetapi bagaimana jika para pemimpin itu sendiri yang menjadi pusat konflik?
Hal ini dapat terjadi terutama jika individu yang tidak berpengalaman dipromosikan
dengan cepat ke posisi tersebut dan tidak diperlengkapi dengan pelatihan.
Tekanan lingkungan ditambah dengan kurangnya pengalaman dan variasi gaya
kepemimpinan dapat menimbulkan konflik. Kasus seperti ini biasanya ditemukan
dalam perusahaan berukuran sedang atau besar.
Penyelesaian Kasusnya : HRD harus menentukan bagaimana cara untuk memilih
individu yang kompeten untuk mengisi posisi tertentu sesuai kualifikasi yang
dibutuhkan. Proses rekrutmen dan manajemen sumber daya manusia (SDM) sangat
berpengaruh dalam hal ini. Jika sudah terlanjur, komunikasi antara manajer, karyawan,
dan HRD tentang bagaimana cara menengahi dan berkompromi dengan gaya
kepemimpinan mana yang sebaiknya digunakan.Pastikan jenis gaya kepemimpinan
yang digunakan sesuai dengan budaya tempat kerja dan nilai perusahaan.

2. Perbedaan Pendampat Dalam Kelompok


Akibat perbedaaan ide juga dapat memicu konflik. Sebenarnya, hal ini adalah hal yang
wajar dan pasti terjadi dalam semua kegiatan brainstorming. Perdebatan juga menjadi
kesempatan bagus untuk membuat ide menjadi lebih baik.Sesama karyawan perlu
mengenali ide mengumpulkan ide orang lain, menyuarakan pendapat mereka sendiri,
dan kemudian untuk mendapatkan solusi yang terbaik. suatu ide proyek, mereka dapat
berbicara satu sama Jika antara karyawan tidak setuju pada suatu ide proyek,meraka
dapat berbicara satu sama lain secara kooperatif memutuskan mufakat bersama
menghasilkan hasil dari Kolaborasi tersebut.

13
Penyelesaian Kasusnya : Contoh Konflik saat berpendapat sebetulnya tidak terlalu
mengkhawatirkan asal dapat dikendalikan. berpendapat sangat baik Konflik Dalam
berpendapat atau diskusi bisa untuk mencari ide untuk perkembangan perusahaan.
kepercayaan dan rasa hormat. dikendalikan dengan membangun Maka, berpendapat
atau diskusi tetap bisa dilakukan dengan meminimalisir potensi dampak negatif pada
karyawan, budaya perusahaan, dan produktivitas.Membangun budaya terbuka dengan
komunikasi efektif, di mana karyawan cukup cerdas secara emosional untuk memahami
pemicu emosional dalam perasaan orang mereka sendiri dan menghargai terjalinnya
pendapat yang sehat lain adalah kunci terjalinya berpendapat yang sehat.

14
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Kelompok dalam organisasi adalah aktivitas yang dilakukan dua orang atau lebih yang berkumpul
dan berinteraksi sebagai anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tertentu yang telah
disepakati. Perilaku individu harus diarahkan menuju kepentingan organisasi guna mencapai tujuan
organisasi sehingga dalam perkembangan selanjutnya perilaku kelompok berkembang menjadi perilaku
organisasi. Ada begitu banyak manfaat dari keberadaan kelompok dalam suatu organisasi, baik manfaat
untuk individu sebagai bagian atau anggota kelompok maupun bagi efektifitas kerja suatu organisasi
yang sedang berjalan. Di dalam suatu kelompok yang sebenarnya, para anggota mempertimbangkan
diri mereka sendiri dan bergantung satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan umum, dan mereka
saling berhubungan satu dengan yang lain secara teratur untuk mengejar tujuannya atas dukungan dalam
suatu periode waktu.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/17234712/Definisi_Kelompok_Menurut_Para_Ahli
https://suryapuspita.wordpress.com/2012/04/28/manfaat-kelompok-dalam-organisasi/
https://www.linovhr.com/contoh-konflik-perusahaan-dan-penyelesaian/

16

Anda mungkin juga menyukai