Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH DIMENSI DALAM PERILAKU ORGANISASI

ELISA RIZA UMAMI

202263201002

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUSAMUS

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas

karunia, rahmat, dan nikmat-Nyalah sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Dimensi dalam Perilaku

Organisasi.Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Perilaku Organisasi.

Saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Paul Adryani Moento, S.sos,

M.si selaku dosen mata kuliah perilaku organisasi yang telah memberikan tugas

ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Namun demikian

penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan

saran sangat penulis harapkan demi perbaikan di kemudian hari.

Merauke, Oktober 2022

                
Elisa Riza Umami
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................i


DAFTAR ISI .........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..............................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................2
1.3. Tujuan............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Dimensi-dimensi Pokok Pembahasan Teori Organisasi...............3
2.2. Kerangka Dasar Konsep Perilaku Organisasi...............................4
2.3. Perbedaan Ilmu PO dengan Ilmu Perilaku Lainnya.......................5
2.4. Ruang Lingkup Kajian Perilaku Organisasi..................................6

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan....................................................................................8
3.2 Saran.............................................................................................. 8
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kerja sama antara dua orang atau lebih boleh jadi dianggap sebagai upaya
yang bersifat natural. Selain sebagai makhluk individu, manusia pada
dasarnya adalah makhluk soisal (social being). Manusia, menurut pandangan
ini, tidak bisa melepaskan ketergantungannya pada orang lain. Namun, harus
diakui pula munculnya kerja sama tersebut tidak terjadi semata-mata bersifat
alamiah, tetapi karena keterbatasan masing-masing individu. Oleh sebab itu,
kerja sama antara dua orang atau lebih sesungguhnya bertujuan agar di antara
mereka bisa saling membantu untuk mencapai tujuan,meski tujuan mereka
bukan tidak mungkin berbeda. Gambaran ini menunjukkan bahwa perbedaan
tujuan sesungguhnya tidak menghalangi mereka menjalin kerja sama selama
mereka bisa memenuhi kebutuhan dan tujuan masing-masing. Jika katakanlah
ikatan kerja sama ini dianggap efektif, sangat boleh jadi bentuk kerja sama
yang semula bersifat temporer kemudian diatur dengan pola kegiatan yang
lebih tersistem, terstruktur, dan masingmasing memiliki tanggung jawab
sesuai dengan peran yang terlebih dahulu mereka sepakati. Pola kerja sama
semacam ini sering disebut sebagai organisasi.
Penjelasan di atas secara tidak langsung menegaskan bahwa ketika
seseorang atau sekelompok orang mendirikan organisasi tujuan akhirnya
bukan sekadar berdiri kokohnya organisasi tersebut, melainkan agar
orangorang yang terlibat di dalamnya bisa memenuhi kebutuhan-
kebutuhannya. Dengan alasan tersebut, semakin banyak dan semakin variatif
kebutuhan seseorang, semakin ia terlibat pada berbagai macam organisasi
berbeda, mengingat setiap organisasi hanya mampu memenuhi kebutuhan
tertentu. Karena itu pula, tidak jarang seseorang terlibat dalam berbagai
macam organisasi pada waktu bersamaan. Menjadi anggota RT/RW di
kampung, menjadi bagian dari organisasi tempat kerja, dan menjadi anggota
organisasi sosial atau organisasi politik pada saat yang sama merupakan hal
yang biasa bagi seseorang.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yag akan di bahas dalam maklah ini yaitu:
1. Apa saja dimensi dalam perilau organisasi?
2. Apa kerangka dasar konsep perilaku organisasi?
3. Apa saja perbedaan ilmu PO dengan ilmu perilaku lainnya?
4. Bagaimana ruang lingkup kajian perilaku organisasi?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penlisan dalam makalah ini adalah:
1. Untuk membahas dimensi dalam perilaku organisasi.
2. Untuk membahas kerangka dasar konsep perilaku organisasi.
3. Untuk membahas perbedaan antara ilmu PO dengan ilmu yang lain.
4. Untuk menjelaskan ruang lingkup kajian PO.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Dimensi-dimensi Pokok Pembahasan Teori Organisasi


Organisasi dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang saling
berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditentukan. Menurut Warren Bennis dalam buku Perilaku Organisasi Konsep
Dasar dan Aplikasinya, Miftah Thoha (1983:3) menyatakan bahwa terdapat
tiga dimensi pokok dalam setiap mendiskusikan teori organisasi yang tidak
bisa diabaikan. Ketiga dimensi pokok itu adalah dimensi teknis, dimensi
konsep dan dimensi manusia.

Adapun penjelasan mengenai ketiga dimensi tersebut yaitu :

 Dimensi Teknis

yaitu dimensi yang menekankan pada kecakapan atau kemampuan


seseorang yang dibutuhkan untuk menggerakkan organisasi, otomatis yang
diperlukan disini adalah sumber daya yang memiliki keterampilan-
kepterampilan dalam mengelola sebuah organisasi. Dimensi ini berisi
keahlian-keahlian birokrat atau manajer dibidang teknis atau orang yang ahli
dan mempunyai kemampuan yang diperlukan untuk menggerakkan organisasi,
misalnya keahlian dalam mengoperasikan komputer, memahami konsep
pemasaran serta mampu dalam penyalurannya, dan lain-lain.

 Dimensi Konsep

yaitu sebuah rancangan khusus yang dijadikan sebagai acuan dalam


menjalankan sebuah oragnisasi, artinya setiap gerak atau kegiatan yang akan
dilaksanakan tetap mengacu pada pedoman yang telah dibuat oleh seluruh
atau sebagian anggota organisasi yang mempunyai wewenang. Selain itu juga,
dimensi konsep ini merupakan motor penggerak dari dimensi pertama dan
amat erat hubungannya dengan dimensi ketiga yakni dimensi manusia. Karena
adanya rencana dan rencangan pekerjaan, sehingga membuat tujuan organisasi
menjadi terarah dan anggota organisasi pun akan lebih mudah dalam
menjalankan tugas-tugasnya.

 Dimensi Manusia

adalah dimensi yang paling utama dalam sebuah organisasi karena tanpa
adanya dimensi manusia otomatis suatu organisasi tidak akan pernah ada
karena tidak ada yang membuat organisasi dalam arti membentuk sebuah
organisasi dan tidak ada penggerak yang melakukan suatu kegiatan oragnisasi
tersebut. Sehingga dapat dikatakan kalau dimensi manusia merupakan dimensi
yang komplek dalam sebuah organisasi. Namun, tetap saja dimensi manusia
tidak akan berpungsi secara utuh jika dimensi teknis dan konsep tidak ada.

2.2 Kerangka dasar konsep perilaku organisasi

Pada hakekatnya perilaku organisasi mendasarkan pada ilmu perilaku itu


sendiri yang dikembangkan dengan pusat perhatiannya pada tingkah laku
manusia dalam suatu organisasi. Kerangka dasar dalam perilaku organisasi
didukung oleh dua komponen, yaitu individu-individu yang berperilaku dan
organisasi sebagai wadah dari perilaku itu.

Perilaku adalah suatu fungsi dan interaksi antara seorang individu dengan
lingkungannya. Sementara organisasi itu sendiri adalah sekelompok orang
yang beraktivitas dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Seperti yang telah diketahui, bahwa individu atau anggota
organisasi adalah manusia. Oleh karena itu manusia merupakan makhluk
sosial, dirinya selalu ingin berpartisipasi dengan manusia lain untuk
melakukan kegiatan organisasi sesuai dengan tujuannya. Dalam individu
terdapat sifat-sifat yang melekat pada dirinya. Dimana antara individu yang
satu dengan yang lainnya mempunyai perbedaan. Sehingga perlu adanya
penyesuaian terhadap sifat-sfat individu tersebut dalam satu organisasi.
Adapun sifat-sifat individu akan terlihat melalui perilakunya yang ditunjukan
dalam organisasi. Oleh karena itu, ilmu yang memperlajari individu dan
organisasi disebut dengan perilaku organisasi. Dalam ilmu tersebut
diterangkan mengenai pola tingkah laku manusia sebagai individu yang
tergabung dalam organisasi.

 Miftah Thoha (1983:5) menyatakan bahwa “Perilaku Organisasi adalah


suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu
organisasi atau suatu kelompok tertentu.”

Dari pengertian diatas, dapat dirumuskan bahwa perilaku organisasi itu


ialah ilmu tingkah laku yang berusaha menjelaskan tindakan-tindakan
manusia di dalam organisasi yaitu bagaimana perilaku manusia itu
mempengaruhi usaha pencapaian tujuan-tujuan organisasi.

2.3 Perbedaan Ilmu Perilaku Organisasi dengan Ilmu Perilaku Lainnya

Perilaku organisasi (PO) adalah ilmu terapan, sehingga ilmu perilaku


organisasi tidak terlepas dari pengaruh ilmu perilaku sehingga berkontribusi
dengan beberapa ilmu perilaku lain, diantaranya:

 Perbedaan antara PO dengan Psikologi Industri atau organisasi

yaitu PO mempelajari perilaku manusia dengan tidak diawali pada


psikologi manusia yaitu dengan menggunakan multidisiplin, sedangkan
psikologi industri mempelajari perilaku manusia dengan diawali dari psikologi
manusia itu sendiri. Namun, keduanya sama-sama mempelajari perilaku
manusia.
 Perbedaan antara perilaku organisasi dengan teori organisasi

Perilaku organisasi dirumuskan sebagai suatu studi dari tingkah laku


individu dan kelompok di dalam suatu organisasi dan penerapan dari ilmu
pengetahuan tertentu. Teori organisasi adalah studi tentang susunan, proses,
dan hasil organisasi itu sendiri.

 Perbedaan antara perilaku organisasi dengan personnel dan human


resources

          adalah bahwa perilaku organisasi lebih menekankan pada orientasi


konsep,berdasarkanteori,sedangkan personnel dan human
resources menekankan pada teknik dan teknologi.

Variabel-variabel tak bebas, seperti misalnya tingkah laku dan reaksi-


reaksi yang efektif dalam organisasi, yaitu pada pengelolaan sumber daya
manusia itu sendiri agar berkualitas. Keduanya tetap mengacu pada
pengembangan dan kemajuan motivasi serta kualitas dari, individu, kelompok
dan organisasi agar terjadi perubahan yang signifikan.

2.4 Ruang Lingkup Kajian Perilaku Organisasi

Perilaku Organisasi, sesungguhnya terbentuk dari perilaku-perilaku


individu yang terdapat dalam organisasi tersebut. Oleh karena itu,
sebagaimana telah disinggung pengkajian masalah perilaku organisasi jelas
akan meliputi atau menyangkut pembahasan mengenai perilaku individu.
Dengan demikian dapat dilihat bahwa ruang lingkup kajian ilmu perilaku
organisasi hanya terbatas pada dimensi internal dari suatu organisasi. Dalam
kaitan ini, aspek-aspek yang menjadi unsur-unsur, komponen atau sub sistem
dari ilmu perilaku organisasi antara lain adalah: motivasi, kepemimpinan,
stres dan atau konflik, pembinaan karir, masalah sistem imbalan, hubungan
komunikasi, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, produktivitas
dan atau kinerja (performance), kepuasan, pembinaan dan pengembangan
organisasi (organizational development), dan sebagainya.

Sementara itu aspek-aspek yang merupakan dimensi eksternal organisasi


seperti faktor ekonomi, politik, sosial, perkembangan teknologi,
kependudukan dan sebagainya, menjadi kajian dari ilmu manajemen strategik
(strategic management). Jadi, meskipun faktor eksternal ini juga memiliki
pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan organisasi dalam
mewujudkan visi dan misinya, namun tidak akan dibahas dalam konteks ilmu
perilaku organisasi.

Meskipun unsur-unsur, komponen atau sub sistem yang akan dibahas bisa
jadi telah banyak dipelajari pada disiplin ilmu yang lain, namun Mata Kuliah
Perilaku Organisasi akan mencoba menjawab, mengapa berbagai unsur atau
komponen tadi dapat membentuk karakter, sikap, atau perilaku individu dalam
kapasitasnya sebagai anggota suatu organisasi. Oleh karena itu, bobot atau
muatan materinya akan diusahakan agar memiliki sisi empiris yang cukup
memadai. Untuk kepentingan ini, maka pada setiap session pembahasan akan
diupayakan untuk dilengkapi dengan kasus-kasus yang relevan sebagai
instrumen untuk lebih memudahkan dalam memahami masalah perilaku
organisasi.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Miftah Thoha (1983:5) menyatakan bahwa “Perilaku Organisasi adalah


suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu
organisasi atau suatu kelompok tertentu.” Dari pengertian diatas, dapat
dirumuskan bahwa perilaku organisasi itu ialah ilmu tingkah laku yang
berusaha menjelaskan tindakan-tindakan manusia di dalam organisasi yaitu
bagaimana perilaku manusia itu mempengaruhi usaha pencapaian tujuan-
tujuan organisasi.

Perbedaan Ilmu Perilaku Organisasi dengan Ilmu Perilaku Lainnya


Perilaku organisasi (PO) adalah ilmu terapan, sehingga ilmu perilaku
organisasi tidak terlepas dari pengaruh ilmu perilaku sehingga berkontribusi
dengan beberapa ilmu perilaku lain, diantaranya psikologi industri,teori
organisasi.

Aspek-aspek yang menjadi unsur-unsur, komponen atau sub sistem dari


ilmu perilaku organisasi antara lain adalah motivasi, kepemimpinan, stres dan
atau konflik, pembinaan karir, masalah sistem imbalan, hubungan komunikasi,
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, produktivitas dan atau
kinerja (performance), kepuasan, pembinaan dan pengembangan organisasi
(organizational development), dan sebagainya.

3.2 Saran
Pada pembahasan di atas kita sebagai makhluk sosial harus bisa
memahami bagaimana dimensi kehidupan bersama makhluk yang lain.
Dengan adanya organisasi,individu satu dengan yang lainnya harus dapat
saling membantu karena tujuan organisasi.

Anda mungkin juga menyukai