DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
ALDO JUNAIDI
MEISITA PUTRI
ERNISA
DELITA SAFITRI
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini. Terutama kami mengucapkan terima kasih kepada
Dosen kami yang telah memberikan bantuan kepada kami dalam menyusun
bantuan, ide dan saran kepada kami, serta terima kasih kepada orang tua kami
yang senantiasa memberikan dukungan, doa dan semangat kepada kami dalam
menuntut ilmu.
penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan, baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca, agar kami dapat memperbaiki kesalahan
tersebut pada penulisan makalah kami dimasa yang akan datang. Akhir kata kami
terhadap pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Variable Costing .............................................. 3
B. Jenis-Jenis Variable costing ............................................................ 4
C. Pengumpulan Biaya Dalam Metode Variable Costing ................... 6
D. Manfaat Informasi Yang Dihasilkan Oleh Metode variable
Costing ............................................................................................ 7
E. Tujuan Penentuan Harga Pokok Variabel (Variable Costing) ....... 9
F. Keunggulan Dan Kelemahan Metode Variable Costing ................. 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penentuan harga pokok variabel (Variabel Costing) merupakan metode
penentuan harga pokok produk yang membebankan unsur biaya produksi yang
berifat variabel saja. Unsur biaya produksi bersifat tetap diperlakukan bukan
sebagai harga pokok produk melainkan sebagai unsur biaya periodik. Biaya
periodik merupakan biaya yang lebih erat hubungannya dengan periode akuntansi
dari pada dengan produk yang dihasilkan dan umumnya biaya periodik bersifat
tetap.
Metode variable costing mampu menghasilkan informasi yang bermanfaat
bagi manajemen dalam perencanaan laba jangka pendek, pengendalian biaya tetap
yang lebih baik, dan pengambilan keputusan jangka pendek. Hal ini
dimungkinkan karena dalam jangka pendek, biaya tetap tidak relevan karena tidak
terpengaruh oleh pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen. Jika
biaya tetap terpengaruh dalam pengambilan keputusan jangka pendek, metode
variable costing dapat menyajikan dampak keputusan terdebut terhadap biaya
tetap dan laba. Dalam makalah ini akan dijelaskan secara mendalam tentang
metode Variable Costing.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang
akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa Pengertian Metode Variabel Costing?
2. Apa saja Jenis-Jenis metode Variable costing?
3. Bagaimana Pengumpulan Biaya Dalam Metode Variable Costing?
4. Bagaimana Manfaat Informasi Yang Dihasilkan Oleh Metode variable
Costing?
5. Bagaimana Keunggulan Dan Kelemahan Metode Variable Costing?
1
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini selain sebagai pemenuhan tugas mata kuliah
Akuntansi Biaya, juga bertujuan untuk mengetahui tentang :
1. Pengertian Metode Variabel Costing
2. Jenis-Jenis metode Variable costing
3. Pengumpulan Biaya Dalam Metode Variable Costing
4. Manfaat Informasi Yang Dihasilkan Oleh Metode variable Costing
5. Keunggulan Dan Kelemahan Metode Variable Costing
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Variable Costing
Penentuan harga pokok variabel (variable costing) adalah suatu konsep
penentuan harga pokok yang hanya memasukkan biaya produksi variabel sebagai
elemen harga pokok produk. Biaya produksi tetap dianggap sebagai biaya periode
atau atau biaya waktu (period cost) yang langsung dibebankan kepada laba-rugi
periode terjadinya dan tidak diperlakukan sebagai biaya produksi.
Metode variable costing merupakan metode alternatif untuk menghitung
harga pokok produksi di samping metode full costing yang diterima secara umum.
Dengan dipisahkan informasi biaya menurut prilaku dalam hubungannya dengan
perubahan volume kegiatan, metode variable costing mampu menghasilkan
informasi yang bermanfaat bagi manajemen dalam perencanaan laba jangka
pendek, pengendalian biaya tetap yang lebih baik, dan pengambilan keputusan
jangka pendek. Hal ini dimungkinkan karena dalam jangka pendek, biaya tetap
tidak relevan karena tidak terpengaruh oleh pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh manajemen. Jika biaya tetap terpengaruh dalam pengambilan
keputusan jangka pendek, metode variable costing dapat menyajikan dampak
keputusan terdebut terhadap biaya tetap dan laba.
Variable costing adalah metode akuntansi manajemen yang dipakai untuk
menghitung biaya produk. Laporan laba rugi yang dihasilakan oleh system
variable costing memperlihatkan margin kontribusi barang-barang yang
dihasilkan, informasi yang sangat berfaedah dalam pengambilan keputusan.
Variable costing kadangkala disebut juga direct costing (penentuan biaya pokok
langsung) atau marginal costing (penentuan biaya pokok marginal). Dalam
metode penentuan biaya pokok variable (variable costing), hanya biaya-biaya
produksi variable saja yang dimasukkan dalam persediaan dan biaya pokok
penjualan. Ketika tingkat aktivitas diukur dalam unit-unit produk yang dihasilkan,
maka biaya-biaya variable biasanya terdiri atas bahan baku langsung, berkaitan
dengan kapasitas produktif pabrik dan umumnya tidak dipengaruhi oleh inti
produk yang dipriduksi.
3
Diperlukan tiga langkah penerapan penentuan biaya pokok variable:
1. Semua biaya-pabrikasi, penjualan, dan administrative- dianalisis secara
cermat guna mementukan yang mana berperilaku variable dan mana yang
berperilaku tetap. Biaya campuran dipisahkan ke dalam komponen-
komponen variable dan tetap dengan memakai metode estimasi biaya
2. Biaya pabrikasi variable-bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan
overhead pabrikasi varibel- dibebankan sebagai biaya produk. Oleh karena
itu, persediaan barang dalam proses, persediaan barang jadi dan biaya
pokok penjualan dibiayakan dengan berdasarkan pada biaya-biaya
pabrikasi yang bervariasi sejalan dengan tingkat produksi.
3. Semua biaya overhead pabrikasi tetap serta beban penjualan dan
administrative diperlukan sebagai biaya periode dan dibebankan ke
laporan laba rugi pada saat dikeluarkan. Kendatipun demikian, beban
penjualan dan administrative variable dipisahkan dari beban penjualan dan
administrative tetap tatkala disajiakan pada laporan rugi-laba. Beban
penjualan dan administrative variable serta biaya pabrikasi variable
dikurangkan dari pendapatan penjualan guna menetukan margin kontribusi
pada periode berjalan. Sebaliknya beban penjualan dan administrative
tetap serta biaya overhead pabrikasi tetap dikurangi dari margin kontribusi
guna menentukan laba bersih selama periode berjalan.
Terdapat tiga kemungkinan dari laba bersih dari kedua metode tersebut:
a. Unit produksi sama dengan unit terjual ( FC=VC )
b. Unit produksi lebih besar daripada unit terjual ( FC>VC )
c. Unit produksi lebih kecil daripada unit terjual (Besarnya perbedaan
laba merupakan fungsi dari biaya pabrikasi tetap per unit dan
perubahan-perubahan tingkat persediaan)
B. Jenis-Jenis Variable costing
a. Direct Costing
Merupakan biaya yang terjadi dimana penyebab satu-satunya adalah karena
ada sesuatu yang harus dibiayai. Dalam kaitannya dengan produk, biaya
langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
4
b. Marginal Costing
Biaya marjinal adalah kenaikan atau penurunan biaya sebagai hasil dari satu
lebih atau kurang satu unit output biaya variabel terdiri dari biaya tenaga
kerja dan material, ditambah dengan porsi estimasi biaya tetap (seperti biaya
administrasi dan biaya penjualan). Dalam perusahaan di mana biaya rata-rata
cukup konstan, biaya marjinal biasanya sama dengan biaya rata-rata. Namun,
dalam industri yang memerlukan investasi modal berat (pabrik mobil,
maskapai penerbangan, pertambangan) dan memiliki biaya rata-rata tinggi,
relatif sangat rendah. Konsep biaya marjinal adalah sangat penting dalam
alokasi sumber daya karena, untuk hasil yang optimal, manajemen harus
memusatkan sumber daya yang mana kelebihan pendapatan marjinal atas
biaya marjinal maksimum. Juga disebut biaya pilihan, biaya diferensial, atau
biaya tambahan.
Ditinjau dari penyajian laporan rugi-laba, perbedaan pokok antara metode
variable costing dengan full costing adalah terletak pada klasifikasi pos-pos yang
disajikan dalam laporan rugi-laba tersebut. Laporan rugi-laba yang disusun
dengan metode full costing menitikberatkan pada penyajian unsur-unsur biaya
menurut hubungan biaya menurut biaya dengan fungsi-fungsi pokok yang ada
dalam perusahaan (functional-cost classification). Tapi di lain pihak laporan rugi-
laba metode variabke costing lebih menitikberatkan pada penyajian biaya sesuai
dengan perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan
(classification by cost behaviour).
Pemisahan biaya-biaya ke dalam biaya variabel dan tetap sebenarnya sulit
dilaksanakan karena jarang sekali suatu biaya benar-benar variabel atau benar-
benar tetap. Penggolongan biaya sebagai suatu biaya variabel dengan asumsi :
1) Bahwa harga barang atau jasa tidak berubah
2) Bahwa metode dan prosedur produksi tidak berubah-ubah
3) Bahwa tingkat efisiensi tidak berfluktuasi
Sedangkan biaya tetap dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Biaya tetap yang
dalam jangka pendek dapat berubah, misalnya gaji manajer produksi, pemasaran,
keuangan, serta gaji manajer akuntansi. Biaya tetap yang dalam jangka panjang
5
konstan, misalnya depresiasi dan sewa kantor yang dikontrakkan untuk jangka
panjang. Namun dalam jangka yang panjang semua biaya adalah berprilaku
variabel.
6
Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesunggunya xxx
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp. xxx
Pencatatan biaya pemasaran dan biaya administrasi & umum serupa dengan
pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya. Biaya pemasaran dan
administrasi & umum yang terjadi dicatat dengan jurnal sebagai berikut :
Biaya Pemasaran Rp. xxx
Biaya Administrasi & Umum xxx
Berbagai Rekening yang Dikredit Rp. xxx
Pada akhir periode akuntansi, biaya pemasaran dan administrasi & umum
dianalisis perilakunya untuk dipisahkan ke dalam biaya yang berperilaku tetap dan
biaya yang berperilaku variabel. Berdasarkan analisis tersebut, biaya pemasaran
kemudian dipindahkan dari rekening Biaya Pemasaran ke dalam rekening Biaya
Pemasaran Variabel dan Biaya Pemasaran Tetap. Begitu pula dengan biaya
administrasi dan umum. Jurnal untuk mencatat biaya pemasaran dan biaya
administrasi & umum menurut perilakunya adalah sebagai berikut Biaya
Pemasaran Rp. xxx
Biaya Pemasaran Tetap xxx
Biaya Administrasi & Umum Variabel xxx
Biaya Administrasi & Umum Tetap xxx
Biaya Pemasaran Rp. xxx
Biaya Administrasi & Umum xxx
7
informasi biaya tetap dapat memenuhi kebutuhan manajemen untuk
perencanaan laba jangka pendek. Laporan rugi-laba variable costing
menyajikan dua ukuran penting :
(1) Laba kontribusi dan
(2) Operating leverage. Dengan adanya pemisahan biaya tetap dan biaya
variabel dalam laporan rugi-laba metode variable costing, hal ini
memungkinkan manajemen melakukan analisis hubungan antara biaya,
volume, dan laba.
b. Pengendalian biaya
Variable costing menyediakan informasi yang lebih baik untuk mengendalikan
period costs dibandingkan informasi yang dihasilkan oleh full costing. Dalam
full costing biaya overhead pabrik tetap diperhitungkan dalam tarif biaya
overhead pabrik dan dibebankan sebagai unsur biaya produksi. Oleh karena
itu manajemen kehilangan perhatian terhadap period costs (biaya overhead
pabrik tetap) tertentu dapat dikendalikan. Didalam variable costing, period
costs yang terdiri biaya yang berperilaku tetap dikumpulkan dan disajikan
secara terpisah dalam laporan rugi-laba sebagai pengurang terhadap laba
kontribusi. Discretionary fixed costs merupakan biaya yang berperilaku tetap
karena kebijakan manajemen. Biaya ini dalam jangka pendek daoat
dikendalikan oleh manajemen. Commited fixed costs merupakan semua biaya
yang tetap dikeluarkan, yang tidak dapat dikurangi guna mempertahankan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi tujuan jangka panjang perusahaan.
Dalam jangka pendek commited fixed costs tidak dapat dikendalikan oleh
manajemen. Dengan dipisahkannya biaya tetap dalam kelompok tersendiri
dalam laporan rugi-laba variable costing, manajemen dapat memperoleh
informasi directionary fixed costs terpisah dari commited fixed costs, sehingga
pengendalian biaya tetap dalam jangka pendek dilakukan oleh manajemen.
c. Manfaat Informasi Variable Costing dalam Pengambilan keputusan
Variable costing menyajikan data yang bermanfaat untuk pembuatan
keputusan jangka pendek. Dalam pembuatan keputusan jangka pendek yang
menyangkut mengenai perubahan volume kegiatan, period costs tidak relevan
8
karena tidak berubah dengan adanya perubahan volume kegiatan. Variable
costing khususnya bermanfaat untuk penentuan harga jual jangka pendek.
Dan jika ditinjau dari sudut penentuan harga, perbedaan pokok antara full
costing dan variable costing adalah terletak pada konsep penutupan biaya
(concept of cost recovery).
Menurut metode full costing, harga jual harus dapat menutup total biaya,
termasuk biaya tetap di dalamnya. Di dalam metode variable costing, apabila
harga jual tersebut telah menghasilkan laba kontribusi guna menutup biaya
tetap adalah lebih baik daripada harga jual yang tidak menghasilkan laba
kontribusi sama sekali.
E. Tujuan Penentuan Harga Pokok Variabel (Variable Costing)
Penentuan harga pokok variabel ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
manajemen dalam memperoleh informasi yang berorientasi pada pengambilan
keputusan jangka pendek, yaitu:
1. Membantu manajemen untuk mengetahui batas kontribusi (contribution
margin) yang sangat berguna untuk perencanaan laba melalui analisa
hubungan biaya-volume-laba (cost-profit-volume) dan untuk pengambilan
keputusan (decision making) yang berhubungan dengan kebijaksanaan
manajemen jangka pendek.
2. Memudahkan manajemen dalam mengendalikan kondisi-kondisi
operasional yang sedang berjalan serta menetapkan penilaian dan
pertanggungjawaban kepada departemen atau divisi tertentu dalam
perusahaan.
Jika dihubungkan dengan pihak-pihak yang memakai laporan biaya, maka
variabel costing bertujuan sebagai berikut:
1. Untuk pihak internal
Variabel costing digunakan untuk tujuan-tujuan:
Perencanaan laba
Penentuan harga jual produk
Pengambilan keputusan oleh manajemen
Pengendalian biaya
9
2. Untuk pihak eksternal
Meskipun tujuan utamanya untuk pihak internal, konsep variabel costing
dapat pula digunakan oleh pihak eksternal untuk tujuan:
Penentuan harga pokok persediaan
Penentuan laba
Tujuan eksternal tersebut hanya dapat dicapai apabila laporan yang
disusun atas dasar variabel costing disesuaikan dengan teknik-teknik
tertentu, menjadi laporan yang disusun atas dasar konsep harga pokok
penuh (full costing), sebab konsep variabel costing tidak sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum.
F. Keunggulan Dan Kelemahan Metode Variable Costing
1. Keunggulan
Dapat digunakan untuk pengendalian biaya karena dengan menyajikan
semua biaya tetap dalam satu kelompok tersendiri, manajemen dapat
memusatkan perhatian pada perilaku biaya tetap ini.Variable costing
bermanfaat untuk penentuan harga jula jangka pendek.
2. Kelemahan:
Pemisahan biaya-biaya ke dalam biaya variabel dan tetap sebenarnya sulit
dilaksanakan , karena jarang sekali suatu biaya benar-benar variabel atau
benar-benar tetap. Penggolongan biaya sebagai suatu biaya variabel dengan
asumsi :
a. Bahwa harga barang atau jasa tidak berubah
b. Bahwa metode dan prosedur produksi tidak berubah-ubah
c. Bahwa tingkat efisiensi tidak berfluktuasi
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Biaya Variabel (variable cost) adalah biaya yang jumlah totalnya berubah
secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas.
2. Variable costing adalah metode penentuan harga pokok yang hanya
membebankan biaya-biaya produksi variabel saja ke dalam harga pokok
produk.
3. Metode variable costing mampu menghasilkan informasi yang bermanfaat
bagi manajemen dalam perencanaan laba jangka pendek, pengendalian biaya
tetap yang lebih baik, dan pengambilan keputusan jangka pendek.
4. Dalam metode variable costing, naik turunnya laba dihubungkan dengan
perubahan-perubahan dalam penjualannya.
B. Saran
Penulisan makalah ini telah diupayakan secara maksimal, namun tentunya
masih terdapat kesalahan dalam penulisan maupun isi. Untuk itu kami
menyarankan agar pembaca berkenan memberikan kritikan dan saran demi
perbaikan dimasa mendatang.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://alfiqrimawaddah.blogspot.co.id/2015/10/ variabel-costing.html
Sholihin, Mahfud. 2004. Akuntansi Manajemen. Edisi 2004/ 2005. Yogyakarta :
Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada.
https://www.scribd.com/doc/96156914/Penentuan-Harga-Pokok-Variabel
Hansen, Don. R and Mowen, marryanne. M. 2004. Akuntansi Manajemen. Edisi
7, Jilid Alih bahasa Dewi F. Deni Arnos K. Jakarta: Salemba empat
12