Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN

KEGIATAN MAGANG KOMPETENSI

DI KANTOR PERWAKILAN WILAYAH BANK INDONESIA

PROVINSI SULAWESI SELATAN

Dibuat oleh:

MUH FADHL SYAFAAT

2020222587

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS

NOBEL INDONESIA MAKASSAR

2022
HALAMAN PENGESAHAN

I
PENGESAHAN INSTANSI

II
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan magang pada kantor

Perwakilan Wilayah Bank Indonesia/BI. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada

Nabi Muhammad SAW.

Dalam penyusunannya, penulis menyadari bahwa LAPORAN MAGANG ini tidak lepas

dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sejak dari pembuatan hingga terselesaikannya

laporan ini. Oleh karena itu, penulis merasa perlu untuk menyampaikan terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang senantiasa memberikan Rahmat dan Karunia-Nya serta selalumemberikan

kesehatan, perlindungan, dan kemudahan-kemudahan dalam setiap pekerjaan sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

2. Rasulullah SAW yang telah menjadi suri tauladan di setiap tarikan nafas.

3. Institut Teknologi & Bisnis Nobel Indonesia Makassar yang tengah memprogramkan magang

(Kompetensi).

4. PERWAKILAN WILAYAH BANK INDONESIA yang telah menerima kami magang

selama 1 bulan.

5. Dosen pembimbing magang (Kompetensi) Ibu Hariatih,SE.,M.AK yang telah memberikan

kesempatan bagi penulis untuk mempraktikkan dan melihat secara langsung penerapan dan

teori-teori yang telah diperoleh dari bangku perkuliahan.

6. Karlina Ghazalah Rahman S.E.M.Ak.,ACPA selaku ketua prodi akuntansi

7. Para dosen Prodi Akuntansi yang telah memberikan berjuta ilmu pengetahuan

yang sangat bermanfaat bagi penyusun.

III
8. Kedua orang tuaku tercinta yang telah melimpahkan kasih sayang dan doanya kepada

penulis, beliaulah sumber inspirasi dan sumber semangat bagi penulis untuk menyelesaikan

penulisan proposal ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala dan nikmat atas bantuan yang selama ini

diberikan kepada penyusun, Amin. Penyusun menyadari laporan ini masih jauh dari kata

sempurna. Penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca

pada umumnya.

Makassar, 3 September 2022


Mahasiswa/Mahasiswi

Muh Fadhil Syafaat


2020222608

IV
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................................................i
PENGESAHAN INSTANSI.........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..................................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Tujuan..............................................................................................................................................2
C. Manfaat............................................................................................................................................2
1.1 Manfaat Magang......................................................................................................................2
1.2 Manfaat Bagi Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia..................................................3
1.3 Manfaat Bagi Mahasiswa.........................................................................................................3
D. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan.....................................................................................................3
BAB II GAMBAR UMUM INSTANSI........................................................................................4
A. Profil Instansi...................................................................................................................................4
1.1 Profil Bank Indonesia..............................................................................................................4
1.2 Sejarah Bank Indonesia............................................................................................................6
1.3 Visi dan Misi Bank Indonesia..................................................................................................8
B. Tujuan dan Tugas...........................................................................................................................9
1.2 Status dan Kedudukan Bank Indonesia..................................................................................10
1.3 Hubungan dan Kelembagaan.................................................................................................11
C. Struktur Organisasi........................................................................................................................13
D. Kegiatan Umum Perusahaan..........................................................................................................13
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG................................................................17
A. Jenis dan Bentuk Kegiatan Magang...............................................................................................17
1.1 Bidang Kerja..........................................................................................................................17
1.2 Pelaksanaan Kerja..................................................................................................................18
B. Permasalahan dan Solusi...............................................................................................................19
1.1 Permasalahan.........................................................................................................................19
1.2 Solusi.....................................................................................................................................19
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................................20
A. Kesimpulan....................................................................................................................................20
B. Saran..............................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................22
V
LAMPIRAN.................................................................................................................................23

VI
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Penilaian Peserta Magang (Kompetensi) Oleh Dosen Pembimbing.

Lampiran 2 : Daftar Penilaian Magang (Kompetensi) Oleh Perusahaan.

Lampiran 3 : Jurnal Harian Kegiatan Magang (Kompetensi)

Lampiran 4 : Dokumentasi Kegiatan Peserta Magang (Kompetensi)

VII
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Institut Teknologi & Bisnis Nobel Indonesia adalah kampus yang membina dan

mendidik agar Mahasiswa memiliki potensi yang siap berkompetisi dalam dunia bisnis,

usaha maupun industri, sehingga Mahasiswa wajib mengikuti praktek kerja

lapangan/magang. Dengan adanya magang ini diharapkan Mahasiswa mendapat pengajaran

dan pengalaman kerja di luar kampus. Serta dapat mendidik penulis untuk menjadi pribadi

yang lebih mandiri.Magang ini berbasis pada kompetensi, pendekatan berbasis pada

kompetensi adalah yang ditekankan untuk membekali kompetensi secara tuntas kepada

mahasiswa yang mencangkup aspek sikap (attitude), pengetahuan (knowledge) dan

keterampilan (skill). Magang berbaris produksi adalah magang yang ditekankan pada

diperolehnya hasil magang berupa barang jadi atau jasa sesui dengan standar dunia industry

atau dunia usaha. Sedangkan magang berbaris di dunia kerja mengarahkan mahasiswa dapat

meningkatkan kompetensinya melalui dunia kerja. Magang ini, mahasiswa harus melakukan

kegiatan magang sesui dengan persyaratan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja.

Pada dasarnya magang adalah suatu model penyelenggaraan yang memadukan

secara utuh dan terintegrasi kegiatan mahasiswa di kampus dengan proses penguasaan

keahlian kejuruan melalui bekerja langsung di lapangan kerja. Metode tersebut

dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu mahasiswa Institut teknologi dan bisnis nobel

untuk mencapai relevensi antara pedidikan dengan kebutuhan tenaga kerja.

1
Era kompetitif memerlukan tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan menguasai

ilmu pengetahuan dan teknologi, agar dapat menghasilkan produk maupun jasa yang layak

untuk diunggulkan pada persaingan ekonomi global, baik masa kini maupun masa depan,

artinya diperlukan tenaga kerja yang terlibat dalam produksi akan menentukan mutu,

penekanan biaya produk industri, efisiensi waktu dan penampilan akhir produk industri yang

menjadi faktor penentu bersaing.

B. Tujuan

Adap/un tujuan dari pelaksanaan magang ini antara lain:

1. Mengembangkan kemampuan dan profesional terhadap Mahasiswa

2. Menimbulkan effort kerja yang kuat terhadap Mahasiswa

3. Memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan terhadap Mahasiswa

4. Meningkatkan kemampuan Mahasiswa dalam bidangnya

5. Mempersiapkan ilmu pengetahuan mental dan etika bekerja serta menyesuaiakan diri

dalam menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.

C. Manfaat

1.1 Manfaat Magang

Adapun manfaat yang diperoleh dari kegiatan magang ini antara lain:

1. Menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman terhadap dunia kerja.

2. Dapat Meningkatkan softskill mahasiswa (kemampuan dalam berkomunikasi,

meningkatkan rasa percaya diri, memperbaiki sikap dan perilaku)

3. Pengembangan kepribadian dan kemampuan berkomunikasi serta kerjasama di

dunia kerja.

2
4. Mendapat peluang untuk dapat bekerja diistansi perusahaan tempat Mahasiswa

melaksanakan magang. Setelah memperoleh title kesarjanaan.

1.2 Manfaat Bagi Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia

Tujuan kampus untuk memberi keahlian professional bagi mahasiswa lebih

terjamin ketercapaiannya. Terdapat kesesuian yang lebih pas antara tujuan kampus

dengan kebutuhan lapangan kerja (sesui denga prinsip link and match) baik soft skil

maupun akademik mahasiswa.

1.3 Manfaat Bagi Mahasiswa

Hasil magang akan lebih bermakna, karena setelah melakukan magang betul-betul

memiliki keahlian profesional sebagai bekal untuk mreningkatkan taraf hidupnya dan

sebagai untuk pengembangan dirinya secara berkelanjutan. Keahlian professional yang

diperoleh dapat mengangkat harga diri dan rasa percaya diri mahasiswa, yang selanjutnya

akan mendorong mereka untuk meningkatkan keahlian professionalnya pada dunia kerja.

D. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan magang yang telah dilaksanakan di Kantor Perwakilan Wilayah Bank

Indonesia Provinsi Sulsel, yang dimulai pada tanggal 2 Agustus 2022 sampai dengan 31

Agustus 2022. Dengan itu, maka saya telah menyelesaikan magang selama 1 (satu) bulan di

Kantor Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Sulsel. Jadwal masuknya

setiap hari Senin s/d Jum’at, 08.00-17.30 Wita.

3
BAB II

GAMBAR UMUM INSTANSI

A. Profil Instansi

1.1 Profil Bank Indonesia

Nama Perusahaan : Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (BI)

PROVINSI SULAWESI SELATAN

Alamat : Jl. Jend.Sudirman No.,3 Pisang Utara, Kec.Ujung

Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90157

Telpon : (0411) 3615188

Web Site : www.bi.go.id

Tempat Magang : Kelompok Perumusan Kekda Wilayah (KPKW)

Bank Indonesia (BI) adalah bank sentral Republik Indonesia sesuai Pasal 23D Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD) dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun

1999 Tentang Bank Indonesia. Bank ini awalnya bernama De Javasche Bank (DJB) yang

didirikan berdasarkan Oktroi pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Sebagai bank sentral,

BI mempunyai tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.

Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua dimensi, yaitu kestabilan nilai mata

uang terhadap barang dan jasa domestik (inflasi), serta kestabilan terhadap mata uang negara

lain (kurs).

4
Untuk mencapai tujuan tersebut BI didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang

tugasnya. Ketiga tugas ini adalah:

1. menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.

2. mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran; serta

3. mengatur dan mengawasi perbankan (tugas ini masih berlaku pasca-UU OJK namun

difokuskan pada aspek makroprudensial dalam rangka menjaga stabilitas sistem

keuangan di Indonesia).

Ketiga tugas tersebut dijalankan secara terintegrasi agar tujuan mencapai dan

memelihara kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara efektif dan efisien. Setelah tugas

mengatur dan mengawasi perbankan secara mikroprudensial dialihkan kepada Otoritas Jasa

Keuangan, tugas BI dalam mengatur dan mengawasi perbankan tetap berlaku, namun

difokuskan pada aspek sistem perbankan.

BI juga menjadi satu-satunya lembaga yang memiliki hak untuk

mengedarkan uang di Indonesia. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya BI

dipimpin oleh Dewan Gubernur yang diketuai oleh seorang Gubernur Bank Indonesia.

Sejak 24 Mei 2018, Perry Warjiyo menjabat sebagai Gubernur BI menggantikan Agus

Martowardojo.

Dewan Gubernur :

1. Gubernur :

Perry Warjiyo Resmi menjadi Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 16 April 2018.

2. Deputi Gubernur Senior :

Destry Damayanti Resmi menjadi Deputi Gubernur Senior Bank Indoneisa pada tanggal

29

5
Juli 2019.

Deputi Gubernur :

1. Dody Budi Waluyo Resmi menjadi Deputi Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 18

April 2018 dan periode jabatan 2018-2023.

2. Doni Primanto Joewono Resmi menjadi Deputi Gubernur Bank Indonesia pada tanggal

30 Juli 2020.

3. Juda Agung Resmi menjadi Deputi Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 24

Desember 2021 dan periode jabatan 2021-2027.

4. Aida S. Budiman Resmi menjadi Deputi Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 24

Desember 2021 dan periode jabatan 2021-2027.

1.2 Sejarah Bank Indonesia

Terselenggaranya Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda pada

1949 telah menandai berakhirnya permusuhan antara Republik Indonesia dan Kerajaan

Belanda. Pada Desember 1949 Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia sebagai

bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS). Pada saat itu, sesuai dengan keputusan

KMB, fungsi bank sentral tetap dipercayakan kepada De Javasche Bankwek (DJB). DJB

adalah bank kmersial dan sirkulasi milik pemerintah kolonial Hindia Belanda yang sudah

berdiri sejak tahun 1828. Pemerintahan RIS tidak berlangsung lama, karena 15 Agustus

1950 pemerintah Republik Indonesia Serikat (RIS) membatalkan isi perjanjian KMB dan

memutuskan kembali ke bentuk Nehara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Meskipun

demikian kedudukan DJB tetap sebagai bank sirkulasi.

Berakhirnya kesepakatan KMB ternyata telah mengobarkan semangat kebangsaan

yang terwujud melalui gerakan nasionalisasi perekonomian Indonesia. Maka masih dalam

6
napas yang sama timbul keinginan untuk merubah DJB yang masih berstatus swasta

untuk menjadi milik negara. Lebih jauh dari itu, Republik Indonesia sebagai negara

merdeka dan berdaulat seyogyanya harus memiliki bank sentral yang bersifat nasional.

Berkaitan dengan itu pada 28 Mei 1951. Perdana Menteri Sukiman Wirjosandjojo

dihdapan Parlemen mengumumkan kehendak Pemerintah menasionalkan DJB.

Mendengar pengumuman itu, Dr. Houwink, selaku Presiden DJB baru. Berkedudukan di

Jakarta, BI mengemban tugas, antara lain: menjaga stabilitas rupiah, menyelenggarakan

peredaran uang di Indonesia, memajukan perkembangan urusan kredit, dan melakukan

pengawasan pada urusan kredit tersebut.

Bank Indonesia mempunyai beberapa perbedaan dengan De Javasche Bank. Jika

unsur pimpinan DJB adalah direksi, penasehat, komisaris pemerintah, dan dewan

komisaris, maka unsur pimpinan Bank Indonesia adalah dewan moneter, direksi, dan

dewan penasehat. Selain itu, jika direksi DJB terdiri atas presiden, wakil presiden I dan

II, direktur, serta direktur I dan II, maka di lain pihak direksi Bank Indoenesia terdiri atas

gubernur dan beberapa anggota direksi.

Bentuk badan hukum antara DJB dan Bank Indonesia juga berbeda. Bila badan

hukum DJB berbentuk Naamlooze Veennotschap (NV), maka bentuk badan hukum Bank

Indonesia adalah berdasarkan undang-undang. Ditinjau dari tugasnya, kedua institusi ini

pun berbeda. Bila DJB tidak diberikan tugas lain di bidang moneter dan perbankan selain

mengedarkan uang dan menerima laporan bank-bank secara berkala, maka Bank

Indonesia menurut UU No. 11/1953 bertugas memajukan perkembangan perbankan yang

sehat berkaitan dengan urusan kredit dan urusan bank di Indonesia Status Bank Indonesia

baik sebagai badan hukum publik maupun badan hukum perdata ditetapkan dengan

7
undang-undang. Sebagai badan hukum publik Bank Indonesia berwenang menetapkan

peraturan-peraturan hukum yang merupakan pelaksanaan dari undang-undang yang

mengikat seluruh masyarakat luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Sebagai badan

hukum perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam

maupun di luar pengadilan.

Sedangkan modal Bank Indonesia ditetapkan berjumlah Sekurang-kurangnya Rp.

2.000.000.000.000.00 (dua triliun rupiah) dan harus ditambah sehingga menjadi 10% dari

seluruh kewajiban moneter, yang dananya berasal dari cadangan umum atau sumber lain.

Tata cara penambahan modal dan cadangan umum atau sumber lainnya ditetapkan

dengan peraturan dewan gubernur. Cadangan umum adalah dana yang berasal dari

sebagian surplus Bank Indonesia yang dpaat digunakan untuk menghadapi resiko yang

mungkin timbul dari pelaksanaan tugas dan wewenang Bank Indonesia.

1.3 Visi dan Misi Bank Indonesia

1.3.1 Visi bank indonesia

Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional

melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian

inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil.

1.3.2 Misi Bank Indonesia

- Mencapai stabilitas nilai rupiah dan menjaga efektivitas transmisi

kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang

berkualitas

8
- Mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien

serta mampu bertahan terhadap gejolak internal dan eksternal unttuk

mendukung alokasi sumber pendanaan/pembiyaan dapat berkontribusi

pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian nasioanl.

- Mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar yang

berkontribusi terhadap perekonomian, stabilitas moneter dan stabilitas

sistem keuangan dengan memperhatikan aspek perluasan akses dan

kepentingan nasional.

- Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM Bank Indonesia yang

menjunjung tinggi nilai-nilai strategis dan berbasis kinerja, serta

melaksanakan tata kelola (governance) yang berkualitas dalam rangka

melaksanakan tugas yang diamanatkan UU.

B. Tujuan dan Tugas

1. Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu tujuan

tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai

rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap

barang dan jasa,serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.

2. Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi, sementara aspek kedua

tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain.

Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk memperjelas sasaran yang harus

dicapai Bank Indonesia serta batas-batas tanggung jawabnya. Dengan demikian,

tercapai atau tidaknya tujuan Bank Indonesia ini kelak akan dapat diukur dengan

mudah.

9
3. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang

merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas tersebut perlu diintegrasi

agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara

efektif dan efisien. Berikut tugas dan fungsi Bank Indonesia yang telah

dituangkan dalam bentuk gambar berisi tiga pilar.

1.2 Status dan Kedudukan Bank Indonesia

1. Lembaga Negara yang Independen

Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen

dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dimulai ketika sebuah undang-undang

baru, yaitu UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia, dinyatakan berlaku pada tanggal

17 Mei 1999 dan sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Republik Indonesia

No. 6/ 2009. Undang-undang ini memberikan status dan kedudukan sebagai suatu

lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas

dari campur tangan Pemerintah dan/atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara

tegas diatur dalam undangundang ini.

Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan

melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-

undang tersebut. Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank

Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan

intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga. Status dan kedudukan yang

khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan

fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.

2. Sebagai Badan Hukum

10
Status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun badan hukum

perdata ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai badan hukum publik Bank

Indonesia berwenang menetapkan peraturan-peraturan hukum yang merupakan

pelaksanaan dari undang-undang yang mengikat seluruh masyarakat luas sesuai dengan

tugas dan wewenangnya. Sebagai badan hukum perdata, Bank Indonesia dapat

bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di luar pengadilan.

1.3 Hubungan dan Kelembagaan

1. Hubungan BI dengan Pemerintah Hubungan Keuangan

Dalam hal hubungan keuangan dengan Pemerintah, Bank Indonesia membantu

menerbitkan dan menempatkan surat-surat hutang negara guna membiayai

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tanpa diperbolehkan membeli

sendiri surat-surat hutang negara tersebut.Bank Indonesia juga bertindak sebagai

kasir Pemerintah yang menatausahakan rekening Pemerintah di Bank Indonesia,

dan atas permintaan Pemerintah, dapat menerima pinjaman luar negeri untuk dan

atas nama Pemerintah

Indonesia.Namun demikian, agar pelaksanaan tugas Bank Indonesia benarbenar

terfokus serta agar efektivitas pengendalian moneter tidak terganggu, pemberian

kredit kepada Pemerintah guna mengatasi deficit spending - yang selama ini

dilakukan oleh Bank Indonesia berdasarkan undang-undang yang lama - kini tidak

dapat lagi dilakukan oleh Bank Indonesia.

2. Independensi dalam Interdependensi

Meskipun Bank Indonesia merupakan lembaga negara yang independen, tetap

diperlukan koordinasi yang bersifat konsultatif dengan Pemerintah, sebab tugas-

11
tugas Bank Indonesia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebijakan-

kebijakan ekonomi nasional secara keseluruhan.Koordinasi di antara Bank

Indonesia dan Pemerintah diperlukan Meskipun Bank Indonesia merupakan

lembaga negara yang independen, tetap diperlukan koordinasi yang bersifat

konsultatif dengan Pemerintah, sebab ugas-tugas Bank Indonesia merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari kebijakan-kebijakan ekonomi nasional secara

keseluruhan. Koordinasi di antara Bank Indonesia dan Pemerintah diperlukan.

3. Kerjasama BI dengan Lembaga Lain

Menyadari pentingnya dukungan dari berbagai pihak bagi keberhasilan tugasnya,

BI senantiasa bekerja sama dan berkoordinasi dengan berbagai lembaga negara dan

unsur masyarakat lainnya. Beberapa kerjasama ini dituangkan dalam nota

kesepahaman (MoU), keputusan bersama (SKB), serta perjanjian-perjanjian, yang

ditujukan untuk menciptakan sinergi dan kejelasan pembagian tugas antar lembaga

serta mendorong penegakan hukum yang lebih efektif. Beberapa Kerjasama

dimaksud adalah dengan pihak-pihak sebagai berikut :

- Departemen Keuangan (MoU tentang Mekanisme Penetapan Sasaran,

Pemantauan, dan Pengendalian Inflasi di Indonesia, MoU tentang BI sebagai

Process Agent di bidang pinjaman dan hibah luar negeri Pemerintah, SKB

tentang Penatausahaan Penerbitan Surat Utang Negara (SUN) dalam rangka

penyehatan perbankan)

- Kejaksaan Agung & Kepolisian Negara : SKB tentang kerjasama penanganan

tindak pidana di bidang perbankan

12
- Kepolisian Negara RI dan Badan Intelijen Negara : MoU tentang

Pemberantasan uang palsu

- Menkokesra, Kementrian Koperasi dan UKM : MoU bidang Pemberdayaan

dan Pengembangan UMKM

- Perhimpunan Pedagang SUN (Himdasun) : MoU tentang Penyusunan Master

Repurchase Agreement (MRA)

- Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia tentang

Koordinasi Pengelolaan Uang Negara.

C. Struktur Organisasi

13
D. Kegiatan Umum Perusahaan

Bank Indonesia memiliki kegiatan umum yang sesuai dengan tujuan Bank

Indonesia yang tertuang dalam UU RI No. 23 tahun 1999 Bab III Pasal 7 adalah untuk

mencapai dan memelihara kestabilan rupiah. Adapun maksud dari kestabilan rupiah yang

diinginkan oleh Bank Indonesia adalah :

1. Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa yang dapat diukur dengan atau

tercermin dari perkembangan laju inflasi.

2. Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara lain. Hal ini dapat diukur

dengan atau tercermin dari perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang

negara lain.

Agar kestabilan nilai rupiah dapat tercapai dan terpelihara, maka Bank Indonesia

memiliki tugas antara lain :

1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.

2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.

3. Mengatur dan mengawasi bank.

Ketiganya perlu diintegrasi agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai

rupiah dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dalam pelaksanaan tugas di atas pihak lain

dilarang melakukans segala bentuk campur tangan terhadap pelaksanaan tugas Bank

Indonesia.

Berikut ini akan diuraikan garis-garis besar dari masing-masing tugas Bank

Indonesia seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No. 23 tahun 1999.

1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.

2. Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran

14
3. Mengatur dan Mengawasi Bank

Disamping tugas-tugas tersebut, Depertemen Riset dan kenbanksentral

mempunyai tugas pokok satuan kerja, yaitu diantaranya :

1. Melaksanakan fungsi riset akademik dalam rangka pengembangan keilmuan di

bidang kebanksentralan mencangkup namun tidak terbatas pada ekonomi

pembangunan, moneter, sistem pembayaran, stabilitas sistem keuangan, dan

sejarah ke bank sentralan.

2. Melaksanakan fungsi riset akademik dalam rangka mengevaluasi kebutuhan dan

atau efektifitas implementasi kebijakan di bidang kebanksentralan mencangkup

namun tidak terbatas pada kebijakan moneter, kebijakan keuangan, dan kebijakan

sistem pembayaran.

3. Melaksanakan fungsi Forum Teknis Riset dan Kesekretariatan dalam rangka

menunjag efektifitas riset strategis dan pelaksanaan kegiatan Forum Riset Bank

Indonesia.

4. Mengembangkan dan mengelola program-program kerjasama riset dengan

lembaga/ekspertis di dalam maupun di luar negeri dalam rangka mendorong

pengembangan dan peningkatan pengetahuan dan keilmuan di bidang

kebanksentralan.

5. Mengelola publikasi dan diseminasi Jurnal Ilmiah Bank Indonesia dan karya-

karya tulis ilmiah kebanksentralan.

6. Mengelola program diseminasi karya-karya tulis dan Jurnal Ilmiah Bank

Indonesia melalui penyelenggaraan dan kerjasama penyelenggaraan namun tidak

15
terbatas pada bentuk Seminar, Forum Kajian Pembangunan, Pertemuan Peneliti,

Diskusi (sharing).

7. Mengelola program bantuan penelitian.

8. Merekomendasikan, menetapkan/menyusun peraturan yang berkaitan dengan

bidang tugas riset kebanksentaralan dan publikasi hasil riset termasuk namun

tidak terbatas pada standarisasi proses karya tulis dan publikasi jurnal ilmiah

kebanksentralan.

9. Menyelenggarakan tata kelola pelaksanaan tugas dan administrasi anggaran dan

logistik, sumber daya manusia dan kesekretariatan Satuan Kerja.

16
BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

A. Jenis dan Bentuk Kegiatan Magang

1.1 Bidang Kerja

Dalam melaksanakan Kegiatan Magang dikantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi

Sulawesi Selatan tapatnya di devisi Kelompok Perumusan Keksa Wilayah (KPKW)

Sesuai dengan nama dan tugasnya, Kelompok Perumusan Kekda Wilayah (KPKW)

Menghasilkan berbagai macam output, sepert i:

1.1.1 REKDA

1. Penyusunan memorandum 02 rencana REKDA

2. FGD tracking ekonomi dan isu strategis

3. Diskusi dan arahan asesmen REKDA Sulampua

4. Diskusi HLM kondisi makroekonomi dan isu strategis Sulampua

5. Finansial REKDA

6. Pelaksanaan REKDA

7. Penyusunan laporan Nusantara

8. Diskusi updating proyeksi PDRB pasca rilis

9. Penyampaian proyeksi pasca rilis PDRB

17
1.1.2 Liaison Bersama

1. Koordinasi tim teknis

2. Liaison ke IMIP (Sulteng)

3. Liaison ke IWIP (Malut)

1.1.3 Capacity Building Tim Teknis Sulampua

1. Vectron Autoregressive (VAR), Structual VAR dan Vector Error Correction

Model (VECM)

2. Computable General Equilibrium (CGE)

3. Penyusunan,Penggunaan dan evaluasi Model

4. Bincang Milenial Sulampua

1.2 Pelaksanaan Kerja

Dalam pelaksanaan kegiatan magang ini berupaya untuk menyelesaikan semua tugas

dan tanggung jawab yang diberikan dengan maksimal. Dalam menyelesaikan tugas dan

tanggung jawab, Praktikan magang ini dibimbing secara langsung oleh Pembimbing

Kantor Aisyah Tika dan Rusydah Selaku bagian Kelompok Perumusan Kekda Wilayah,

Sehingga praktik magang ini dapat memahami bidang pekerjaan yang dilakukan.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan kerja praktik magang yang telah dilaksanakan di

antaranya adalah sebagai berikut :

1. Memindahkan data bank dari Excel ke Publisher

2. Pengupdatetan data Angkutan Laut Sulampua 2021

3. Update data Covid dan PPKMnya

4. Update Data PIHPS (Pusat Informasi Harga Pangan Strategi Nasional)

5. Membuat PPT Financial Planning

18
Mahasiswa yang melaksanakan magang di Kantor Perwakilan Bank Indonesia

Provinsi Sulawesi Selatan, dimana telah menyelesaikan pekerjaan dengan teliti,

Keterampilan yang kita miliki tentunya dalam pengawasan pembimbing kantor.

B. Permasalahan dan Solusi

1.1 Permasalahan

Selama melaksanakan kegiatan magang, penulis dihadapkan pada beberapa kendala

umum yang dihadapi penulis adalah pada awalnya penulis kesulitan memahami

pekerjaan yang dilakukan. Hal ini dikarenakan penulis belum terlalu memahami tentang

kelompok Perumusan Kekda Wilayah .

1.2 Solusi

Dalam melaksanaknan pekerjaannya dengan baik, penulis melakukan berbagai cara

untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi selama pelaksanaan magang. Secara umum

untuk mengatasi kendala umum, Penulis beberapa kali melakukan proses bertanya dan

berdiskusi kepada pembimbing kantor khususnya di devisi Kelompok Perumusan Kekda

Wilayah. Selain itu penulis beberapa kali mencari sumber informasi lain terhadap

pekerjaan penulis melalui internet. Ketika penulis kurang memahami dalam Mengupdate

data-data, Penulis mencoba melakukan proses bertanya kepada pembimbing atau pegawai

yang memberikan tugas. Dan ketika penulis kurang teliti dalam bekerja, Penulis meminta

koreksi kepada pembimbing kantor atau pegawai yang memberikan tugas tersebut.

19
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

Bank Indonesia (BI) adalah bank sentral Republik Indonesia sesuai Pasal

23D Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD) dan Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia. Bank ini awalnya bernama De

Javasche Bank (DJB) yang didirikan berdasarkan Oktroi pada masa pemerintahan

Hindia Belanda. BI menjadi satu-satunya lembaga yang memiliki hak untuk

mengedarkan uang di Indonesia. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya BI

dipimpin oleh Dewan Gubernur yang diketuai oleh seorang Gubernur Bank Indonesia.

Cikal bakal KPwBI provinsi sulaawesi selatan dimulai dari pembukaan cabang

ke- de javasche Bank di Makassar pada 21 Desember 1864 . pada saat pertama kali

berdiri , DJB masih menempati kantor darurat di ruang kantor NVM . Baru pada juni

1986, DJB memilih gedung sendiri dijalan jampea yang dibangun dengan biaya sebesar

38 ribu gulden. Dalam melaksanakan Kegiatan dikantor perwakilan Bank Indonesia

Provinsi Sulawesi Selatan tapatnya di devisi Kelompok Perumusan Keksa Wilayah

(KPKW) Sesuai dengan nama dan tugasnya, Kelompok Perumusan Kekda Wilayah

(KPKW) Menghasilkan berbagai macam output.

B. Saran

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini,


akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki.
Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi

20
untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian dan karya tulis yang
bermanfaat bagi banyak orang.

21
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bi.go.id/id/tentang-bi/sejarah-bi/default.aspx

https://www.bi.go.id/id/tentang-bi/profil/organisasi/Pages/Kantor-

Perwakilan-Sulawesi-Selatan.aspx

https://www.academia.edu/25503705/LAPORAN_KEGIATAN_MAGANG_MAHASISWA

file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/Panduan%20Magang%202022.pdf

22
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Daftar Penilaian Dosen

23
LAMPIRAN 3 Daftar Jurnal Harian

24
25
26
27
LAMPIRAN 5 Dokumentasi Kegiatan Magang

Update data Angkatan Laut Sulampua, serta menginput daftar Covid harian di Sulampua.

Mengikuti Kegiatan Workshop Ekonomi di Hotel Swiss bell Makassar dan Menjadi bagian Panitia Dari
kegiatan GEN BI 2022 di Baruga Phinisi Bank Indonesia.

28
Mengikuti, serta Menjadi panitia dari Kegiatan Forum Ekonomi Sulampua yang di selenggarakan Oleh
Divisi KPKW dan Bertempat di Hotel Claro Makassar.

29

Anda mungkin juga menyukai