Anda di halaman 1dari 29

Transformasi Perekonomian Indonesia :

Proses Alokasi
Kuliah #4
Perekonomian Indonesia
Fasilitator : Riyanto
15 Maret 2021
Transformasi Struktural : Seiring meningkatnya
pendapatan masyarakat , terjadi 4 proses
• Proses Akumulasi
• Akumalasi Modal Fisik
• Akumulasi modal SDM
• Akumulasi Kemampuan Pemerintah
• Proses Alokasi
• Perubahan Permintaan
• Perubahan Sektor Produksi
• Perbuahan Struktur Perdagangan Luar Negeri
• Proses Distribusi Demografi
• Proses Distribusi Pendapatan
Proses Alokasi dalam Transformasi Struktural
Perekonomian
• Proses Alokasi merupakan proses interaksi antara proses akumulasi
dan pergeseran pola konsumsi masyarakat seiring dengan
meningkatnya pendapatan per kapita yang menyebabkan perubahan
dalam :
• struktur permintaan domestik,
• struktur produksi
• Struktur perdagangan internasional
Perubahan Struktur Permintaan
• PDB = Permintaan Domestik + Net Ekspor = C+ G+ I+ (X – M)
• Permintaan Domestik = Konsumsi + Investasi
• Konsumsi = Konsumsi Rumah Tangga + Konsumsi Lembaga Non Profit
yang melayani rumah tangga + Konsumsi Pemerintah
• Investasi = PMTDB + Perubahan Stok
• Lihat Data PDB 2010 -2020
Konsumsi Rumah Tangga
• Makanan dan Minuman, di luar restoran
• Pakaian
• Rumah Tagga
• Penddidikan dan Kesehatan
• Transportasi dan Komunikasi
• Restoran dan Hotel
• Lainnya
Konsumsi Rumah Tangga
• Hukum Angel :
• Hubungan antara peningkatan pendapaatn dengan komponen konsumsi
• Pendapatan naik, pengeluaran konsumsi rumah tangga juga meningkat ,
terutama untuk makanan, tetapi peningkatannya relatif lambat
• Makin kaya seseorang, porsi pengeluaran untuk makanan makin mengecil
• Keluarga miskin , terlihat dari porsi pengeluaran konsumsi rumah tangga
untuk makanan (lebih dari 70% untuk makanan bagi yang miskin)
• Bagi yang kaya , pengeluaran konsumsi untuk makanan tidak lebih dari 30%
Apakah Kontribusi Konsumsi Menurun dan
PMTDB meningkat ?
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
PRODUK DOMESTIK BRUTO MENURUT PENGGUNAAN ATAS DASAR HARGA BERLAKU JENIS PENGGUNAAN
HB (Miliar Rp) Persentase
JENIS PENGELUARAN
2000 2010 2000 2010 1 Pengeluaran Konsumsi 66,6 67,2 67,4 66,4 66,0 66,7 68,3
2 Rumah Tangga 56,0 56,3 56,7 56,1 55,8 56,6 57,7
1 Pengeluaran konsumsi 947.578 4.230.708 68,2 65,6
3 Konsumsi LNPRT 1,2 1,1 1,2 1,2 1,2 1,3 1,3
2 Rumah tangga 856.798 3.643.425 61,7 56,5
3 Pemerintah 90.780 587.283 6,5 9,1 4 Pemerintah 9,4 9,7 9,5 9,1 9,0 8,8 9,3
4 Pembentukan modal tetap domestik bruto
275.881 2.064.994 19,9 32,0 5 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 32,5 32,8 32,6 32,2 32,3 32,3 31,7
5 Perubahan Inventori 33.283 18.364 2,4 0,3 6 Perubahan Inventori 2,1 1,3 1,3 1,5 2,3 1,4 0,6
1)
6 Diskrepansi Statistik -13.145 24.732 -0,9 0,4 7 Diskrepansi Statistik 1) -0,4 -1,6 -2,0 -1,1 0,5 0,0 -1,8
7 Ekspor barang dan jasa 569.490 1.584.674 41,0 24,6
8 Ekspor Barang 21,0 18,5 16,4 17,6 18,3 15,8 15,8
8 Impor barang dan jasa (-/-) 423.318 1.476.620 30,5 22,9
9 Produk Domestik Bruto 1.389.770 6.446.852 9 Ekspor Jasa 2,6 2,7 2,6 2,6 2,7 2,7 1,4
100,0 100,0
Sumber : Badan Pusat Statistik 10 Impor Barang (-/-) 20,6 17,0 14,9 15,9 18,6 15,7 13,7
1)
Selisih antara PDB menurut lapangan usaha dan menurut jenis pengeluaran 11 Impor Jasa (-/-) 3,8 3,7 3,4 3,3 3,5 3,3 2,3
Source : Statistics Indonesia 12 Produk Domestik Bruto 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
1)
The difference between GDP by industrial origin and by expenditure
Trend Komposisi Pengeluaran Makanan dan Non Makanan
70

60

50

40

30

20

10

0
Maret
September
Maret
September
Maret
September
Maret
September
Maret
September
Maret
September
Maret
September
Maret
September
Maret
September
1999 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah makanan Jumlah bukan makanan


Persentase Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang,
2015 2019
Kelompok Barang 1999 2010
Maret September Maret September
Makanan:
- Padi-padian 16,78 8,89 7,7 6,79 5,57 5,39
- Umbi-umbian 0,78 0,49 0,51 0,52 0,51 0,53
- Ikan 5,58 4,34 3,69 3,68 3,89 3,75
- Daging 2,29 2,10 2,08 2,22 2,13 2,30
- Telur dan susu 2,91 3,20 3,06 2,92 2,78 2,79
- Sayur-sayuran 6,23 3,84 3,15 3,19 3,25 3,60
- Kacang-kacangan 2,33 1,49 1,15 1,23 0,97 0,95
- Buah-buahan 2,07 2,49 2,32 1,82 2,36 2,19
- Minyak dan lemak 3,04 1,92 1,51 1,34 1,13 1,12
- Bahan minuman 3,12 2,26 1,7 1,59 1,44 1,42
- Bumbu-bumbuan 1,65 1,09 0,96 0,91 0,93 0,93
- Konsumsi lainnya 1,29 1,29 1,04 0,91 0,86 0,82
- Makanan jadi 9,48 12.79*) 12,66 16,18 17,26 17,66
- Minuman beralkohol 0,05 - - - - -
- Tembakau dan sirih 5,33 5,25 5,94 6,79 6,05 5,76

Jumlah makanan 62,94 51,43 47,47 50,09 49,14 49,21

Bukan makanan:
- Perumahan dan fasilitas rumahtangga 15,92 20,36 26,95 26,03 25,49 25,23
- Barang dan jasa 10,74 16,78 13,17 12,65 12,40 12,51
- Pakaian, alas kaki dan tutup kepala 5,23 3,38 2,92 2,94 3,03 3,02
- Barang-barang tahan lama 2,87 5,14 5,5 4,89 5,04 5,33
- Pajak dan asuransi 0,85 1,57 2,18 2 3,01 3,07
- Keperluan pesta dan upacara 1,45 1,32 1,8 1,4 1,89 1,63

Jumlah bukan makanan 37,06 48,57 52,53 49,91 50,86 50,79

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional , Modul Konsumsi 1999,


2002 dan 2005 (2003, 2004 dan 2006 hanya mencakup panel
Catatan : *) Termasuk minuman beralkohol
Perubahan struktur PDB menurut lapangan
Usaha
• PDB lapangan usaha
• ISIC 1 : Pertanian
• ISIC 2- 5 : Industri dalam arti luas
• ISIC 2 : Pertamabnagan dan Penggalian
• ISIC 3 : Manufaktur
• ISIC 4 : Listrik gas dan air bersih
• ISIC 5 : Bangunan
• ISIC 6 – 9 : Sektor Jasa
• ISIC 6 : Hotel dan restoran
• ISIC 7 : Angkutan dan Perdagangan
• ISIC 8 : Real estate dan jasa perusahaan
• ISIC 9 ; Administrias Pemerintahan dll

• Makin tinggi pendapatan , makin besar peranan induatri manufaktur


dan sektor jasa dan makin menurun peranan sektor pertaniannya
Kategori Negara Menurut UNIDO (1970-an)
• Non Industri (Manufaktor < 10% dari PDB)
• Industrialisasi/Industrializing (manufaktur : 10%-20%)
• Semi Industri (manufaktur : 20% -30%)
• Industri (Manufaktur : di atas 30% )
Mengapa Industri manufaktur makin besar
peranannya dalam PDB, seiring meningkatnya
pendapatan perkapita ?
• Karena faktor permintaan (elastis dan inelastic)
• Faktor berubahnya keunggulan comparative sebagai akibat dari terjadinya
proses akumulasi
• Karena adanya pergeseran kegiatan (yang dulu adalah sektor pertanian,
saat ini berganti ke industri) .
• Beras yang ditumbuk dicatat dalam nilai tambah sektor pertanian. Sementara jika
digiling lewat penggilingan padi, nilai tambahnya masuk ke industri pengolahan
• Kue yang dibuat untuk dimakan sendiri tidak dicatat nilai tambahnya dalam PDB,
tetapi jika kue yang dibuat dijual , maka dihitung dalam PDB masuk dalam nilai
tambah industri manufaktur
Pertanian Vs Industri
• Sebagian besar negara hanya dapat mencapai tinggal landas menuju
pembangunan ekonomi berkelanjutan yang digerakkan oleh sektor
industri dan jasa, setelah didahului oleh kemajuan di sektor
pertanian (Rostow, 1960)
• Kontribusi pertanian menurun, seiring dengan meningkatnya
pertumbuhan pertanian itu sendiri (Mellor, 1966)
• Trend masa depan : Sektor Pertanian menghadapi permintaan yang
besar dan skala industrial, konsumen perkotaan dan terdidik
(sementara pertanian ada di desa dan berpendidikan lebih rendah ),
konsumen muda dan mudah mencari pengalaman
Pertanian dan Transformasi Struktural
• Teori Dual Sektor Lewis (1954) dan Teori Kaldor (1966)
• Negara yang sedang berkembang umumnya mengikuti pengalaman perekonomian negara maju yang pada
awalnya di satu pihak mempunyai sektor pertanian dengan poduktivitas rendah dan mengalami surplus
tenaga kerja , namun di lain pihak sektor industri mempunyai ciri perubahan teknik yang pesat dan return
yang menarik.
• Transfer tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri bergantung pada pertumbuhan permintaan
turunan (derived demand) terhadap tenaga dari sektor industri
• Mellor (1966) : The Economics of Agriculture dan Mellor (1995) : Agriculture on the Rood to
Industrialization
• Hubungan pertumbuhan sektor pertanian dengan transformasi struktural dan pertumbuhan agregat
perekonomian suatu negara
• Semakin tinggi pertumbuhan sektor pertanian , semakin tinggi pula pertumbuhan sektor non-pertanian
• Dengan data Panel : 14 negara Asia (termasuk Indonesia) tahun 1960-1986, Mellor (1995) menunjukkan
bahwa setiap 1% percepatan pertumbuhan PDB pertanian per kapita, terjadi sekitar 1.5% percepatan
pertumbuhan PDB non pertanian per kapita .
• Semakin efektif kebijakan yang diterapkan , semakin besar dampak pertumbuhan pertanian terhadap
pertumbuhan non pertanian
• “Mengapa strategi-strategi yang menekankan sektor non pertanian umumnya berakhir dengan laju
pertumbuhan yang agak lambat pada kedua sektor itu dan benar-benar tertiinggal dibandingkan dengan
negara-negara yang menekankan kedua sektor atau bahkan yang berfokus terutama pada sektor pertanian ? “
VII.1. PRODUK DOMESTIK BRUTO MENURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA BERLAKU (MILYAR RUPIAH)
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
LAPANGAN USAHA

1 PERTANIAN, KEHUTANAN & PERIKANAN 1.409.656 1.555.207 1.671.598 1.787.963 1.900.622 2.012.743 2.115.086
2 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian 1.089.550 1.183.969 1.266.865 1.347.526 1.417.317 1.488.986 1.574.977
3 Tanaman Pangan 343.252 397.409 425.186 438.890 449.553 446.497 473.954
4 Tanaman Hortikultura 160.569 174.453 187.403 197.326 218.713 238.831 250.458
5 Tanaman Perkebunan 398.261 405.292 428.783 471.466 489.186 517.508 560.202
6 Peternakan 167.008 184.152 201.124 213.781 232.275 256.850 260.190
7 Jasa Pertanian dan Perburuan 20.460 22.664 24.371 26.064 27.590 29.301 30.174
8 Kehutanan dan Penebangan kay u 74.618 82.322 87.542 91.609 97.397 104.122 108.640
9 Perikanan 245.488 288.917 317.190 348.828 385.908 419.635 431.469
10 PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 1.039.423 881.694 890.868 1.029.555 1.198.987 1.149.914 993.542
11 Pertambangan Miny ak dan Gas Bumi 509.783 384.516 364.986 391.450 460.170 439.603 332.560
12 Pertambangan Batubara dan Lignit 259.767 229.974 231.698 323.365 401.277 368.891 283.195
13 Pertambangan Biji Logam, 93.615 74.264 73.301 94.322 111.321 96.825 130.957
14 Pertambangan dan Penggalian Lainny a 176.258 192.940 220.884 220.418 226.219 244.596 246.831
15 INDUSTRI PENGOLAHAN 2.227.584 2.418.892 2.545.204 2.739.712 2.947.451 3.119.594 3.068.042
32 PENGADAAN LISTRIK DAN GAS 114.905 129.834 142.344 162.340 176.640 185.115 179.742
33 Ketenagalistrikan 84.151 100.645 112.792 132.976 144.437 151.976 150.541
34 Pengadaan Gas dan Produksi Es 30.754 29.189 29.552 29.364 32.203 33.139 29.201
35 PENGADAAN AIR, PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN
7.841 8.546 8.909 9.439 10.024 10.736 11.303
DAUR ULANG
36 KONSTRUKSI 1.041.950 1.177.084 1.287.601 1.410.514 1.562.297 1.701.741 1.652.660
37 PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN, REPARASI MOBIL
1.419.239 1.532.877 1.635.410 1.768.865 1.931.813 2.060.379 1.995.470
DAN MOTOR
38 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasiny a 292.839 311.606 334.788 356.436 386.620 416.437 360.071
39 Pedagangan Besar dan Eceran, bukan Mobil dan Sepeda 1.126.400 1.221.271 1.300.623 1.412.429 1.545.193 1.643.942 1.635.399
40 TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 466.969 578.464 644.994 735.230 797.777 881.548 689.701
41 Angkutan Rel 4.228 6.577 7.319 9.172 10.463 12.092 7.790
42 Angkutan Darat 225.882 281.079 300.985 328.307 354.036 390.604 380.884
43 Angkutan Laut 36.075 39.307 39.907 41.986 45.109 50.576 48.615
44 Angkutan Sungai, Danau & Peny eberangan 13.137 14.267 14.186 15.078 16.031 17.416 15.722
45 Angkutan Udara 108.792 143.664 177.904 220.967 240.931 257.736 105.058
46 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan, Pos dan Kurir 78.855 93.570 104.693 119.721 131.208 153.123 131.632
47 PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN MINUIM 321.062 341.556 363.056 387.013 412.710 440.211 394.231
48 Peny ediaan Akomodasi 74.255 80.791 86.421 91.953 96.572 99.208 74.701
49 Peny ediaan Makan Minum 246.807 260.765 276.634 295.060 316.138 341.004 319.530
50 INFORMASI DAN KOMUNIKASI 369.457 406.017 449.189 513.716 558.938 626.533 695.839
51 JASA KEUANGAN DAN ASURANSI 408.439 464.400 520.207 571.204 616.315 671.434 696.066
52 Jasa Perantara Keuangan 256.029 290.943 327.378 353.060 375.504 405.184 418.860
53 Asuransi dan Dana Pensiun 87.337 99.041 109.355 124.126 137.653 149.881 159.033
54 Jasa Keuangan lainny a 55.245 63.465 71.857 81.436 90.037 102.632 104.115
55 Jasa Penunjang Keuangan 9.829 10.950 11.616 12.582 13.121 13.737 14.058
56 REAL ESTATE 294.573 327.601 350.488 382.259 406.014 439.456 453.781
57 JASA PERUSAHAAN 165.991 190.268 211.624 238.217 267.094 304.286 294.256
58 ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN
404.630 449.382 476.491 499.344 541.686 571.622 580.175
SOSIAL WAJIB
59 JASA PENDIDIKAN 341.818 387.611 417.345 447.138 481.747 522.375 549.397
60 JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN LAINNYA 109.147 123.192 132.101 144.831 158.070 174.740 201.149
61 JASA LAINNYA 163.549 190.581 211.428 239.259 268.575 309.002 302.568
62 NILAI TAMBAH BRUTO ATAS HARGA DASAR 10.306.232 11.163.206 11.958.856 13.066.596 14.236.758 15.181.428 14.873.005
63 PAJAK DIKURANG SUBSIDI ATAS PRODUK 263.473 363.127 442.873 523.230 601.998 651.108 561.147
64 PRODUK DOMESTIK BRUTO 10.569.705 11.526.333 12.401.729 13.589.826 14.838.756 15.832.535 15.434.152
Sumber : Badan Pusat Statistik
KOMPOSISI PRODUK DOMESTIK BRUTO MENURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA BERLAKU
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
LAPANGAN USAHA

1 PERTANIAN, KEHUTANAN & PERIKANAN 13,3 13,5 13,5 13,2 12,8 12,7 13,7
2 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian 10,3 10,3 10,2 9,9 9,6 9,4 10,2
3 Tanaman Pangan 3,2 3,4 3,4 3,2 3,0 2,8 3,1
4 Tanaman Hortikultura 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,6
5 Tanaman Perkebunan 3,8 3,5 3,5 3,5 3,3 3,3 3,6
6 Peternakan 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,7
7 Jasa Pertanian dan Perburuan 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
8 Kehutanan dan Penebangan kay u 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7
9 Perikanan 2,3 2,5 2,6 2,6 2,6 2,7 2,8
10 PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 9,8 7,6 7,2 7,6 8,1 7,3 6,4
11 Pertambangan Miny ak dan Gas Bumi 4,8 3,3 2,9 2,9 3,1 2,8 2,2
12 Pertambangan Batubara dan Lignit 2,5 2,0 1,9 2,4 2,7 2,3 1,8
13 Pertambangan Biji Logam, 0,9 0,6 0,6 0,7 0,8 0,6 0,8
14 Pertambangan dan Penggalian Lainny a 1,7 1,7 1,8 1,6 1,5 1,5 1,6
15 INDUSTRI PENGOLAHAN 21,1 21,0 20,5 20,2 19,9 19,7 19,9
32 PENGADAAN LISTRIK DAN GAS 1,1 1,1 1,1 1,2 1,2 1,2 1,2
33 Ketenagalistrikan 0,8 0,9 0,9 1,0 1,0 1,0 1,0
34 Pengadaan Gas dan Produksi Es 0,3 0,3 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
35 PENGADAAN AIR, PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN
0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
DAUR ULANG
36 KONSTRUKSI 9,9 10,2 10,4 10,4 10,5 10,7 10,7
37 PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN, REPARASI MOBIL
13,4 13,3 13,2 13,0 13,0 13,0 12,9
DAN MOTOR
38 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasiny a 2,8 2,7 2,7 2,6 2,6 2,6 2,3
39 Pedagangan Besar dan Eceran, bukan Mobil dan Sepeda 10,7 10,6 10,5 10,4 10,4 10,4 10,6
40 TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 4,4 5,0 5,2 5,4 5,4 5,6 4,5
41 Angkutan Rel 0,0 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
42 Angkutan Darat 2,1 2,4 2,4 2,4 2,4 2,5 2,5
43 Angkutan Laut 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
44 Angkutan Sungai, Danau & Peny eberangan 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
45 Angkutan Udara 1,0 1,2 1,4 1,6 1,6 1,6 0,7
46 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan, Pos dan Kurir 0,7 0,8 0,8 0,9 0,9 1,0 0,9
47 PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN MINUIM 3,0 3,0 2,9 2,8 2,8 2,8 2,6
48 Peny ediaan Akomodasi 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,6 0,5
49 Peny ediaan Makan Minum 2,3 2,3 2,2 2,2 2,1 2,2 2,1
50 INFORMASI DAN KOMUNIKASI 3,5 3,5 3,6 3,8 3,8 4,0 4,5
51 JASA KEUANGAN DAN ASURANSI 3,9 4,0 4,2 4,2 4,2 4,2 4,5
52 Jasa Perantara Keuangan 2,4 2,5 2,6 2,6 2,5 2,6 2,7
53 Asuransi dan Dana Pensiun 0,8 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 1,0
54 Jasa Keuangan lainny a 0,5 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,7
55 Jasa Penunjang Keuangan 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
56 REAL ESTATE 2,8 2,8 2,8 2,8 2,7 2,8 2,9
57 JASA PERUSAHAAN 1,6 1,7 1,7 1,8 1,8 1,9 1,9
58 ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN
3,8 3,9 3,8 3,7 3,7 3,6 3,8
SOSIAL WAJIB
59 JASA PENDIDIKAN 3,2 3,4 3,4 3,3 3,2 3,3 3,6
60 JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN LAINNYA 1,0 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,3
61 JASA LAINNYA 1,5 1,7 1,7 1,8 1,8 2,0 2,0
62 NILAI TAMBAH BRUTO ATAS HARGA DASAR 97,5 96,8 96,4 96,1 95,9 95,9 96,4
63 PAJAK DIKURANG SUBSIDI ATAS PRODUK 2,5 3,2 3,6 3,9 4,1 4,1 3,6
64 PRODUK DOMESTIK BRUTO 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
Transformasi Struktural:
Transformasi dari Sektor Pertanian ke Industri belum tuntas ?
Sumbangan Sektor Pertanian dan Manufaktur terhadap PDB
50 Sumbangan pada lapangan kerja (%)
47,5 (%)
45 70
64,16
40 60
55,93 55,87
35 50
30 30,66 45,28
40 39,87
26,38
25
32,87
22,04 20,99 30 29,76
20 19,4
19,39 19,7 19,88
16,63 20
15 15,26 12,15
13,93 13,49 13,7 10,14
12,71 9,08 14,911
10 10 12,96
8,93 13,23
5 6,5
0
0 1970 1980 1990 2000 2010 2015 2019 2020
1970 1980 1990 2000 2010 2015 2019 2020
Pertanian Manufaktur
Sumber : BPS (2021), diolah Pertanian Manufaktur Sumber : BPS (2021), diolah

• Kontribusi sektor pertanian dan Industri dalam PDB terus menurun


• Kontribusi sektor pertaniaan tahun 2000 : 15.6% ; tahun 2018 : 12.5% , meningkat sedikit saat resesi
• Kontibusi sektor industri tahun 2000 : 26.4%  2020 : 20%
• Perubahan struktur ekonomi dari negara berbasis pertanian ke negara berbasisi Industri belum tuntas
• Ada indikasi deindustrialisasi negatif. Ada tanda-tanda kemandekan ekonomi yang merupakan akibat dari
ketidakmampuan sektor industri untuk berkembang cukup cepat
Pertumbuhan Sektor Pertanian, Manufaktur dan PDB

14,00
12,00
10,00
8,00
6,00
4,00
2,00
0,00
1993 1998 2003 2008 2013 2018
-2,00
-4,00
-6,00
-8,00
-10,00
-12,00
-14,00
-16,00

Sumber : BPS (2021), diolah Pertanian Industri PDB

Coefficients Standard Error t Stat P-value


Sektor pertanian selalu tumbuh di bawah Sektor Industri, kecuali Intercept -2,05 0,55 -3,71 0,0011
Pertanian 1,06 0,18 5,77 0,0000
saat krisis (1998, 2008-2009) dan Resesi (2020) Industri 0,71 0,06 12,39 0,0000
Ke mana kebijakan pembangunan perlu terfokus ?
35

• Pengembangan manufaktur
30,9
30

atau memperkuat pertanian ? 25


25,1
24,3
26,4

• Kontribusi sektor Pertanian 22,0


19,9

dan Agroindustri (sektor 20


16,63

manufaktur yang berbahan 15 13,93 13,7 14,2

baku hasil pertanian) masih 11,2


10,6
12,2
10,8
9,28
sangat besar (24%) pada tahun 10

2020 5

0
Pertanian Agro Industri Pertanian + Agro Industri Manufaktur selain Agro Manufaktur
Industri

2000 2010 2020


Pembagian Industri saat ini
• Industri Ringan vs Industri Berat
• Negara berkembang yang peranannya besar adalah industri ringan
(biasanya padat karya , skala ekonomi relatif lebih kecil, tehnologi
lebih rendahdan relatif lambat perubahannya)
• Negara maju yang peranannya besar adalah industri berat (padat
modal dan tekhnologi dan skala ekonominya besar, konsumsi energy
besar)
2014 2019 2014 2019
No LAPANGAN USAHA
Nilai Tambah Proporsi (%)
15 INDUSTRI PENGOLAHAN 2.227.584 3.119.594 100,0 100,0
16 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 337.201 336.673 15,1 13,8
17 Industri Makanan dan Minuman 562.017 1.012.960 25,2 25,8
18 Pengolahan Tembakau 95.668 140.967 4,3 4,2
19 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 139.032 200.019 6,2 6,0
20 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 28.600 42.499 1,3 1,3
21 Industri Kayu, Barang dari Kayu, Gabus dan
Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan 76.072 80.320
sejenisnya 3,4 3,4
22 Industri Kertas dan Barang dari kertas,
84.373 109.892
Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 3,8 3,7
23 industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 180.037 265.925 8,1 9,0
24 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 80.263 87.975 3,6 3,5
25 Industri Barang Galian bukan logam 76.852 93.363 3,5 3,4
26 Industri Logam Dasar 82.119 116.069 3,7 3,8
27 Industri Barang dari Logam, Komputer,
198.081 265.384 8,9 9,2
Barang Elektronik, Optik dan Peralatan
28 Industri Mesin dan Perlengkapan 33.079 46.983 1,5 1,4
29 Industri Alat Angkutan 207.401 258.287 9,3 9,3
30 Industri Furnitur 28.118 39.239 1,3 1,3
31 Industri Pengolahan Lainnya, Jasa Reparasi
18.673 23.040 0,8 0,9
dan Pemasangan Mesin dan Peralatan

Sumber : Badan Pusat Statistik


Perlu dilihat struktur industri manufaktur :
transformasi industri manufaktur
• Saat ini jarang negara maju yang peranan industri manufakturnya di
atas 30% . Mengapa ? Karena industri manufaktur banyak yang
pindah dari negara maju ke negara berkembang
• Sejak 1980-an Bank Dunia mengelompokkan industri manufaktur
dalam 5 kelompok (struktur ini menentukan transformasi industri) :
• ISIC 31 (industri makanan dan minuman)
• ISIC 32 (Industri Pakaian)
• ISIC (382-384)
• ISIC (351 -354)
• Lainnya
Perdagangan Internasional
• Ekspor sangat terkait kemampuan produksi dan permintaan luar
negeri
• Kode perdagangan luar negeri menggunakan SITC – standard
international trade classification
• Transformasi ekspor tergantung tahapan komoditi yang diekspor
menurut intensitas faktor produksi :
Padat Sumber Daya Alam dan Tenaga kerja tidak terampil
Pada tenaga kerja berketerampilan tinggi
Padat Modal
Pada pengetahuan dan technologi
SITC : Natural Resource Intensive
• 251 (pulp and papers)
• 334 (Hasil pengilangan minyak bumi )
• 335 (sisa hasil pengilangan minyak bumi)
• 34 (gas alam cair)
• 4 ( minyak nabati dan hewani)
• 61 (Kulit disamak dan barang dari kulit)
• 63 (Barag dari kayu dan gabus)
• 641(kertas dan kertas karton)
• 661(semen kapur dan bahan bangunan )
• 662 (Barang konstruksi)
• 663 (Hasil industri dan bahan mineral)
• 68 (logam tidak mengandung besi)
Unskilled Labor Intensive
• 65 (barang dari tenun, kain tekstil dan hasilnya )
• 691 (bahan bangunan dari logam)
• 692 (tangki untuk pengangkutan dan peyimpanan)
• 695(perkakas pertukangan tangan)
• 697 (peralatan rumah tangga dari logam)
• 699 (produk logam tidak mulia lainnya)
• 898 (alat musik dan perlengkapannya )
• 899 (barang buatan pabrik lainnya)
Skilled labor Intensive
• 71 (mesin pembangkit tenaga)
• 72 (mesin industri khusus)
• 73 (mesin untuk mengerjakan logam)
• 74 (mesin industri dan perlengkapannya )
• 76(alat telekomunikasi)
• 77 (mesin listrik , aparat dan alatnya)
• 88 (fotografi dan perlengkapannya)
Capital Intensive
• 51-53 (Kimia dan bahan kimia)
• 581 , 621 , 625, 629, 642, 664, 665, 666, 67, 693, 694, 78, 79, 892-894
Sience Based Intensive
• 533 (Bahan Pewarna lain)
• 54 (bahan obat-obatan lainnya)
• 55 (bahan wangi-wangian dan parfum)
• 75 (mesin kantor dan pengolahan data )
• 792 (alat pengangkutan udara dan perlengkapannya)
• 87 (Instrumen ilmu pengetahuan, kedokteran dan sbagainya)
Tugas Kuliah #4
• Mengikuti kuliah secara on line melalui Video MOOC Kuliah Pertemuan #4
(Video Pertemuan 4) dalam link
:http://ocw.ui.ac.id/course/view.php?id=44, yang disampaikan Prof. Moh.
Arsjad Anwar
• Setelah itu lakukan analisis atas pertanyaan di bawah ini :
• Mengapa sektor pertanian Indonesia (dalam kondisi normal) tumbuh lebih lambat
dari PDB?
• Mengapa akhir-akhir ini pertumbuhan sektor industri manufaktur lebih lambat dari
pertumbuhan PDB ?
• Analisis atas dua pertanyaan tersebut anda tuangkan dalam essay yang
diketik maksimal tiga halaman, dengan spasi 1.5 dan font times new roman
12 . Essay anda dikumpulkan di EMAS paling lambat Senin, 22 Maret 2021
Pukul 16.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai