Anda di halaman 1dari 5

Soal 1

a. Corporate Governance tetap saja diperlukan untuk pertanggung-jawaban kepada public melalui
mekanisme yang diatur lebih mendetil sesuai kebijakan masing masing perusahaan. Walaupun
struktur dan budaya organisasi telah mirip dengan Teori Stewardship, namun mekanisme corporate
governance tetap dibutuhkan supaya alur pengawasan operasional dan pertanggung-jawaban oleh
eksekutif berjalan sesuai dengan visi dan misi entitas. Malahan jika struktur dan budaya telah
mendekati Toeri Stewardship, implementasi akan jauh lebih mudah, terorganisir, serta
berkesinambungan.

b. Tripod Governance untuk perusahaan di Indonesia

c Model Anglo Saxon untuk Corporate Governance


2A

Peranan Komisaris Independen dalam pembuatan keputusan terhadap keefektifan Dewan Direksi
dan Komisaris yakni:

1. Wajib memastikan penyelenggaraan Corporate Governance dengan baik dalam setiap


kegiatan operasional pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
2. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dan
memberikan nasihat kepada Direksi
3. Memastikan bahwa direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari
Satuan Pengendalian Internal (SPI) atau hasil pengawasan Otoritas /Regulator
4. Dalam pengambilan keputusan rapat, Komisaris Independen wajib memastikan bahwa
semua risalah rapat didokumentasikan sesuai peraturan perundang-undangan. Jika terdapat
dissenting opinion (perbedaan pendapat) wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat
disertai alasan perbedaan pendapat.
5. Karena adanya persyaratan untuk menjadi Komisaris independent yang salah satunya adalah
tidak memiliki hubungan afiliasi dengan entitas tersebut, maka diharapkan mereka bebas
dari benturan kepentingan (conflict of interest) sehingga dapat memberikan masukan,
pandangan yang objektif dan independent.
6. Kehadiran Komisaris Independen dapat mengurangi tingkat Fraud dalam penyajian laporan
keuangan (Beasley, 1996).

2B

Menurut pendapat saya, key functions yang masih belum dijalankan secara optimal yakni:

board should fulfill certain key functions, including:


1. Reviewing and guiding corporate strategy, major plans of action, risk policy…….divestitures.
Dalam mereviu dan merencanakan Kebijakan terkait risiko, hal tersebut telah terjadi
management override/ collution terhadap risiko hukum (pelanggaran pidana yang dilakukan),
risiko reputation (dampak yang akan dihadapi jika masalah tersebut terungkap ke publik/
diinvestigasi oleh otoritas berwenang).

2. Monitoring the effectiveness of the company’s governance practices and making changes as
needed.

5. Ensuring a formal and transparent board nomination and election process.

Jika dari awal proses perekrutan Direksi dilakukan secara transparan, seyogianya Stefanus Joko
Mogoginta dan Budhi Istanto Suwito mendominasi Dewan Direksi dan melakukan tindak pidana
tersebut.

7. Ensuring the integrity of the corporation’s accounting and financial reporting systems, including
the independent audit, and that appropriate systems of control are in place, in particular,
systems for risk management, financial and operational control, and compliance with the law and
relevant standards.

Tindakan kecurangan yang dilakukan dengan mengganti kemasan beras bersubsidi dengan
kemasan beras ber-merk barang yang berkualitas merupakan tindakan pidana penipuan publik
yang seharusnya sudah lama menjadi temuan Internal Auditor – atau permasalahan dengan
Internal Control yang mengandung kemungkinan ditutupi masalah demikian sampai level Those
Charged with Governance.

8. Overseeing the process of disclosure and communications.


Kondisi Direksi yang tidak dapat mempertanggung-jawabkan kinerja Perseroan dalam RUPST 27
Juli 2018. Di samping itu, terdapat indikasi benturan kepentingan yakni transaksi afiliasi ditulis
sebagai transaksi pihak ke 3 dan belum mendapat perstujuan pemegang saham independent.
Indikasi Pelanggaran Keterbukaan Informasi seperti Inkonsistensi pernyataan tentang Berita
Simpang Siur ke Bursa Efek Indonesia

Soal 3

a Hak Pemegang Saham menurut UU No 40 tahun 2007 yakni:

1. Hak perseorangan (Pasal 61); berhak mengajukan gugatan kepada pengadilan negeri apabila
dirugikan karena Tindakan perseroan yang dianggap tidak adil dan tanpa alasan wajar
sebagai akibat RUPS.
2. Hak Menilai Harga Saham ( Pasal 62): berhak meminta Perseroan untuk membeli saham
dengan harga yang wajar.
3. Hak Meminta Didahulukan (Pasal 43) : Seluruh saham yang dikeluarkan untuk penanaman
modal harus terlebih dahulu ditawarkan kepada setiap pemegang saham seimbang dengan
kepemilikan saham untuk klasifikasi saham yang sama.
4. Hak Gugatan Derivatif (Pasal 97) : Pemegang saham yang mewakili paling sedikit 1/10 dari
jumlah saham dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri dan menggugat Dewan
Komisaris karena kesalahan atau kelalaiannya.
5. Hak Pemeriksaan (Pasal 138) : Permohonan hak pemeriksaan dapat diajukan oleh 1
pemegang sahama atau lebih yang mewakili paling sedikit 1/10 dari total saham.
6. Hak Meminta Pengadaan RUPS (Pasal 79) : Jika 1 org pemegang saham mewakili 1/10 atau
lebih jumlah seluruh saham dapat mengajukan RUPS.
7. Hak Meminta Pembubaran Perseroan (Pasal 144) : Direksi, Komisaris, atau Pemegang Saham
atau lebih yang mewakili 1/10 dari jumlah seluruh saham, dapat mengajukan usul
pembubaran perseroan kepada RUPS.

b. Menurut pasal 79 UUPT, Penyelenggaran RUPS dapat dilakukan jika 1 org pemegang saham
mewakili 1/10 atau lebih jumlah seluruh saham dapat mengajukan RUPS. Dalam kasus ini, hanya
0.01% maka Tidak Eligible untuk mengajukan RUPS.

c. Pemegang saham mayoritas adalah PT Pension Fund X

Pemegang saham minoritas terjadi apabila masing2 PT berdiri sendiri tanpa bekerja sama satu
sama lain untuk menggabungkan hak suara mereka berdasarkan persentase kepemilikan yang
dimiliki.

Soal 4

A Fungsi dari 3D Defense


1.     Pertahanan lapis pertama: Management Control
 Memastikan adanya lingkungan pengendalian (control environment) yang kondusif di unit
bisnis mereka.
 Menerapkan kebijakan manajemen risiko yang telah ditetapkan sewaktu menjalankan peran
dan tanggung jawab mereka terutama dalam mengejar pertumbuhan perusahaan. Mereka
diharapkan secara penuh kesadaran mempertimbangkan faktor risiko dalam keputusan-
keputusan dan tindakan-tindakan yang dilakukannya.
 Mampu menunjukkan adanya pengendalian internal yang efektif di unit bisnis mereka, dan
juga adanya pemantauan dan transparansi terhadap efektifitas pengendalian internal
tersebut
2.     Pertahanan lapis kedua : Board Oversight
 Bertanggung jawab dalam mengembangkan dan memantau implementasi manajemen risiko
perusahaan secara keseluruhan.
 Melakukan pengawasan terhadap bagaimana fungsi bisnis dilaksanakan dalam koridor
kebijakan manajemen risiko dan prosedur-prosedur standard operasionalnya yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.
 Memantau dan melaporkan risiko-risiko perusahaan secara menyeluruh kepada organ yang
memiliki akuntabilitas tertinggi di perusahaan.
3.     Pertahanan lapis ketiga : Auditor Internal / Eksternal
 Melakukan reviu dan evaluasi terhadap rancang bangun dan implementasi manajemen risiko
secara keseluruhan, dan
 Memastikan bahwa pertahanan lapis pertama dan lapis kedua berjalan sesuai dengan yang
diharapkan.

B.
Dalam kaitan dengan kerja Internal Auditor, Komite audit harus memastikan bahwa auditor internal
tidak hanya memiliki independensi yang kuat tetapi juga kedudukannya dalam organisasi, dan secara
jelas didukung oleh manajemen senior. Mereka seharusnya mendukung Internal Auditor,
memberikan arahan dan bantuan ketika dia melaporkan potensi penyimpangan manajemen.

Komite audit harus memahami dan menyetujui rencana audit internal tahunan dan menentukan
apakah Internal Auditor memiliki anggaran dan sumber daya yang cukup untuk melaksanakannya.
Untuk memastikan sumber daya memadai, komite audit akan mempertimbangkan apakah Internal
Auditor diberikan kompensasi yang memadai. Oleh sebab itu, mereka harus meninjau dan
mengevaluasi status program manajemen risiko di seluruh perusahaan dan penyelarasan risiko
dengan rencana audit internal.
Komite audit juga harus mengevaluasi kemajuan dan hasil rencana audit internal terhadap rencana
awal dan setiap perubahan signifikan yang dilakukan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai