TINJAUAN PUSTAKA
pemegang saham, dewan komisaris, dewan direksi, auditor internal, dan auditor
umum.
MBU/2002, Corporate Governance adalah suatu proses dari struktur yang digunakan
perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan
11
12
adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ perusahaan (Pemegang
nilai-nilai etika.
adalah struktur dan proses (Peraturan, Sistem dan Prosedur) untuk memastikan Prinsip
pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan
kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan
mengendalikan perusahaan.
13
perusahaan.
dengan mengikuti prinspi-prinsip secara total dan mutlak. Adapun beberapa prinsip
dasar yang harus diperhatikan dalam corporate governance, yaitu menurut Tunggal
1. Keterbukaan (Transparancy)
perusahaan harus menyediakan informasi yang cukup, akurat, dan tepat waktu
2. Kemandirian (Indipendency)
yang berlaku.
14
3. Akuntabilitas (Accountability)
4. Keadilan (Fairness)
perdagangan dan penyalahgunaan oleh orang dalam (self dealing atau trading).
5. Pertanggungjawaban (Responsibility)
kerja, serta nilai tambah bagi masyarakat dimana bisnis mendapatkan manfaat
1. Transparency (Keterbukaan)
efektif.
2. Accountability (Akuntabilitas)
3. Responsibility (Pertanggungjawaban)
4. Independency (Kemandirian)
5. Fairness (Kewajaran)
/Organ Perum.
dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan
5. Mengurangi korupsi.
tidak dapat mencampuri pelaksanaan tugas dan fungsi dewan direksi dan dewan
2) Dewan Komisaris
Dewan Komisaris adalah organ di dalam organisasi yang memiliki tugas untuk
3) Dewan Direksi
Dewan Direksi adalah organ di dalam organisasi yang bertanggung jawab atas
dan membuat keputusan ssuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Dengan
kata lain, dewan direksi merupakan bagian dari manajemen yang akan bertugas
tugasnya, maka terdapat beberapa syarat yang harus dipatuhi yang meliputi hal-
dan efektif.
Audit internal merupakan suatu profesi yang bersifat independen dan objektif
yang berada dalam suatu organisasi. Audit internal membantu organisasi untuk
19
operasi perusahaan dan memberikan pendapat dan rekomendasi yang dijadikan dasar
Pengertian audit internal menurut IIA Board of Director di dalam Kurt. F reding
Menurut pernyataan IIA Board of Director dalam Kurt. F Reding audit internal
adalah kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan objektif, yang
suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan
dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, terhadap laporan keuangan dan
yang bekerja dalam perusahaan (perusahaan Negara maupun perusahaan Swasta) yang
tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan
oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan
bagian organisasi.
Dari definisi audit internal di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian
audit internal adalah suatu aktivitas yang memberikan jaminan bahwa perusahaan
dapat mencapai tujuan-tujuannya setelah melakukan kegiatan yang telah melalui tahap
manajemen risiko, kontrol, dan tata kelola yang dilakukan oleh seseorang yang berasal
audit internal adalah membantu para anggota organisasi agar dapat melaksanakan
kegiatan berikut:
dapat dipercaya.
efektivitas perusahaan.
dalam perusahaan.
22
Fungsi Audit Internal menurut Mulyadi (2010:211) adalah fungsi audit internal
adalah menyelidiki dan menilai pengendalian internal dan efisiensi pelaksanaan fungsi
sebagai tugas organisasi. Dengan demikian fungsi audit internal merupakan bentuk
pengendalian yang fungsinya adalah untuk mengukur dan menilai efektifitas dari
puncak.
bebas, yang terdapat dalam organisasi, yang dilakukan dengan memeriksa akuntansi,
keuangan dan kegiatan lain untuk memberikan jasa bagi manajemen dalam
Indonesia (IAI) dalam “Standar Profesi Akuntan Publik” (2011:332) adalah auditor
Internal bertanggung jawab untuk menyediakan data analisis dan evaluasi, memberikan
keyakinan dan rekomendasi lain kepada manajemen satuan usaha dan dewan komisaris
atau pihak lain yang setara wewenang dan tanggungjawabnya. Untuk memenuhi
berkaitan dengan aktivitas yang diauditnya dan tanggung jawab penting fungsi internal
dijalankan oleh segenap auditor internal. Kode etik tersebut memuat standar perilaku
Kode etik profesi audit internal menurut The Institute of Internal Auditor (2009)
adalah:
Prinsip:
prinsip berikut:
1. Integritas
2. Objektivitas
aktivitas atau proses yang diuji. Auditor internal melakukan penilaian yang
seimbang atas segala hal yang relevan dan tidak terpengaruh secara tidak
pertimbangan.
3. Kerahasiaan
4. Kompetensi
Aturan Perilaku:
1. Integritas:
Auditor internal:
bertanggung jawab.
1.3. Tidak boleh secara sadar terlibat dalam kegiatan ilegal, atau
atau organisasi.
1.4. Harus menghormati dan mendukung tujuan organisasi yang sah dan
etis.
2. Objektivitas
Auditor internal:
internal yang adil. Termasuk dalam hal ini adalah kegiatan atau
2.2. Tidak boleh menerima apapun yang dapat, atau patut diduga dapat,
3. Kerahasiaan
Auditor internal:
4. Kompetensi
Auditor internal:
Berdasarkan uraian Kode etik di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Kode
Etik audit internal disusun dengan tujuan untuk meningkatkan kepercayaan perusahaan
kepada auditor internal, dan untuk meningkatkan loyalitas audit internal kepada
perusahaan..
27
Kinerja. Standar Atribut mengatur atribut organisasi dan individu yang melaksanakan
audit internal. Standar Kinerja mengatur sifat audit internal dan menetapkan kriteria
mutu untuk mengukur kinerja jasa audit internal. Standar Atribut dan Standar Kinerja
diterapkan pada seluruh jenis jasa audit internal. Standar Implementasi merinci Standar
Atribut dan Standar Kinerja dengan menyajikan persyaratan tertentu untuk setiap jenis
jasa audit internal, yaitu dengan kode (A) untuk asurans/Assurance, dan kode (C) untuk
Profesi Audit Internal (SPAI) dan menurut Kurt F Reding (2013:2-5) bahwa efektifitas
1. Independensi&Obejktivitas
2. Kecakapan
3. Kecermatan Profesional
tersebut
menginvestigasi kecuranga
prudent) dan kompeten. Cermat secara profesional tidak berarti tidak akan
terjadi kekeliruan.
pengendalian
analisis lainnya
30
Tabel 2.1
Persamaan dan
Nama
No Tahun Judul penelitian Perbedaan Hasil Penelitian
Penelitian
Penelitian
1 Karina Sintya 2015 Peranan Audit Sama-sama Hasil menunjukan
Dwiwarningrum Internal Dalam mengkaji audit bahwa
Penerapan Good internal dan Good berpengaruh
Corporate Corporate positif dan
Governance Governance, signifikan
(GCG) Pada PT. perbedaannya terhadap
Bank Danamon terdapat pada penerapan Good
Indonesia objek penelitian Corporate
(Persero) Tbk. yang diteliti. Governance pada
Bandung PT Bank
Danamon
Indonesia dan
menyatakan
bahwa korelasi
sangat kuat dan
positif.
2 Sanjaya Kuntara 2016 Pengaruh Audit Sama-sama Hasil menunjukan
Internal Terhadap mengkaji audit bahwa peranan
Penerapan Good internal dan Good audit internal
Corporate Corporate berpengaruh positif
Governance Pada Governance, dan signifikan
PT. Bank perbedaannya terhadap penerapan
Pembangunan terdapat pada Good Corporate
Daerah Jawa objek penelitian Governance pada
Barat dan Banten yang diteliti. PT Bank
Pembangunan
Daerah Jawa Barat
dan Banten.
3 Yuha Nadhirah 2014 Pengaruh Peranan Sama-sama Hasil menunjukan
Qintharah Audit Internal mengkaji audit bahwa penelitian ini
Terhadap internal dan Good mampu dibuktikan
Corporate secara parsial,
Governance, bahwa peranan audit
31
adalah dengan cara menerapkan Good Corporate Governance (GCG). Penerapan Good
Corporate Governance (GCG) merupakan pedoman bagi Komisaris dan Direksi dalam
membuat keputusan dan menjalankan tindakan dengan dilandasi moral yang tinggi,
dan responsibility. Kelima komponen tersebut penting karena secara konsisten terbukti
tersendiri. Ada dua faktor yang memegang peranan, faktor eksternal dan internal. Salah
satu faktor internalnya yaitu terdapatnya sistem audit yang efektif dalam perusahaan
untuk menghindari setiap penyimpangan yang mungkin akan terjadi. Dan salah satu
faktor eksternalnya yaitu terdapatnya contoh pelaksanaan GCG yang tepat yang dapat
menjadi standar pelaksanaan GCG yang efektif dan profesional. Salah satu elemen
yang cukup signifikan dalam proses implementasi GCG adalah fungsi pengawasan
internal yang baik yang dilakukan oleh auditor internal. Dengan demikian ekstensi
departemen audit internal itu sendiri merupakan salah satu wujud implementasi dari
GCG. Selain itu audit internal berperan sangat strategis dalam membantu manajemen
Audit Internal perlu dilibatkan dalam berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan
perusahaan. Audit Internal diharapkan dapat berfungsi sebagai sistem peringatan dini
34
(early warning system) sehingga kekeliruan dapat cepat dikoreksi jauh sebelumnya
(Islahuzzaman, 2005).
melalui tahap evaluasi dan penilaian secara independen untuk meningkatkan efektivitas
(governance). Dalam hal ini audit internal bertujuan untuk membantu organisasi
menerapkan kontrol yang efektif dengan mengevaluasi efektivitas dan efesiensi serta
peranan yang sangat besar untuk mendorong terwujudnya pengelolaan bisnis yang
Fenomena :
Kelemahan penerapan Good Corporate Governance yang
menyebabkan terjadinya kerugian negara. Dengan adanya fungsi
audit internal merupakan upaya untuk mewujudkan perusahaan
yang mampu melaksanakan praktik Good Corporate.
Metode
Metode penelitian menggunakan tipe penelitian deskriptif dan
kuantitatif dengan menggunakan pendekatan survey.
Hipotesis
Audit Internal berpengaruh terhadap
penerapan Good Corporate
Governance
Gambar 2.1
Kerangka pemikiran
36
Salah satu maksud implementasi GCG sesuai dengan pedoman GCG yang
prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan adil agar
perusahaan memiliki daya saing yang kuat baik secara nasional maupun internasional
tersendiri. Ada dua faktor yang memegang peranan, faktor eksternal dan internal. Salah
satu faktor internalnya yaitu terdapatnya sistem audit yang efektif dalam perusahaan
untuk menghindari setiap penyimpangan yang mungkin akan terjadi. Dan salah satu
faktor eksternalnya yaitu terdapatnya contoh pelaksanaan GCG yang tepat yang dapat
menjadi standar pelaksanaan GCG yang efektif dan profesional. Salah satu elemen
yang cukup signifikan dalam proses implementasi GCG adalah fungsi pengawasan
internal yang baik yang dilakukan oleh auditor internal. Dengan demikian ekstensi
departemen audit internal itu sendiri merupakan salah satu wujud implementasi dari
GCG. Selain itu audit internal berperan sangat strategis dalam membantu manajemen
efektif;
di antara dewan, auditor eksternal dan internal, para penyedia jasa asurans
adalah suatu proses yang bertujuan untuk mencapai kepastian berkenaan dengan :
perusahaan yang bersih dan transparan. Dari pemahaman tentang fungsi pengawasan
intern, dapat diketahui bahwa salah satu tugas audit internal yaitu melakukan review
terhadap sistem yang ada untuk mengetahui tingkat kesesuaiannya dengan peraturan-
peraturan eksternal, kebijakan dan prosedur internal yang ditetapkan termasuk prinsip-
oleh karena itu rumusan masalah dalam penelitian biasanya disusun dalam bentuk