Anda di halaman 1dari 3

Nama : Titis Tri Wahyuni

NIM : 200422620839

OFF :O

Matkul : Etika Bisnis dan Governance

1. Pengertian Corporate Governance


• Finance Committee on Corporate Governance (FCGG) mendefinisikan corporate governance
sebagai proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis serta
aktivitas perusahaan ke arah peningkatan pertumbuhan bisnis dan akuntabilitas perusahaan.
• Center for European Policy Study (CEPS), memformulasikan corporate governance adalah
seluruh sistem yang dibentuk mulai dari hak, proses dan pengendalian baik yang ada di dalam
maupun di luar manajemen perusahaan dengan catatan bahwa hak di sini adalah hak dari
seluruh stakeholders dan bukan hanya terbatas pada satu stakeholders saja.
• Bank Dunia (World Bank) mendefinisikan, corporate governance adalah kumpulan hukum,
peraturan, dan kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi, yang dapat mendorong kinerja sumber-
sumber perusahaan untuk berfungsi secara efisien guna menghasilkan nilai ekonomi jangka
panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat sekitar
secara keseluruhan.
Kesimpulanya corporate governance merupakan seperangkat sistem yang mengendalikan dan
mengatur perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan nilai tambah bagi para pemangku
kepentingan dan masyarakat secara luas.
2. Tujuan Coeporate Governance
• Mendorong terciptanya lingkungan kerja yang kondusif antara pemangku kepentingan,
karyawan, masayarakat dan lingkungan.
• Meningkatnya kinerja perusahaan akibat adanya pengambilan keputusan yang lebih baik dan
berdampak juga pada meningkatnya efesiensi operasional perusahaan.
• Mendorong peningkatan corporate value, memaluli peningkatan kinerja keuangan dan
meminimalisir risiko keputusan investasi.
• Meningkatkan pertanggungjawaban pengelolaan perusahaan kepada pemegang saham
nmaun tetap memperhatikan kepentingan para pemangku kepentingan.
• Mendorong serta mendukung pengembangan usaha, pengelolaan sumber daya perusahaan
denagn pengelolaan risiko yang lebih efektif.
3. Prinsip-prinsip Corporate Governance
Menurut Emirzon, Joni (2006:95) Prinsip utama GCG yang diperlukan dalam menunjang
tercapainya tujuan perusahaan yaitu:
1. Keterbukaan (Transparancy), dapat diartikan sebagai kerterbukaan informasi, baik dalam
proses pengambilan keputusan maupun dalam mengungkapkan informasi material dan
relevan mengenai perusahaan.
2. Akuntabilitas (Accountability), adalah kejelasan fungsi, struktur, sistem dan
pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga penggelolaan perusahaan terlaksana secara
efektif.
3. Pertanggungjawaban (Responsibility), pertanggungjawaban perusahaan adalah kesesuaian
(kepatuhan) di dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat serta
peraturan perundangan yang berlaku.
4. Independensi (Independency), atau kemandirian adalah suatu keadaan dimana perusahaan
dikelola secara professional tanpa benturan kepentingan maupun yang tidak sesuai dengan
peraturan perudangudangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
5. Kewajaran (Fairness) yaitu perlakuan adil dan setara di dalam memenuhi hak-hak
stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

4. 5 teori yang melandasi Corporate Governance


1. Teori Keagenan (Agency Theory)
Teori ini menekankan pentingnya pemegang saham (pemilik perusahaan) untuk
menyerahkan pengelolaan perusahaan kepada para ahli atau tenaga professional yang
lebih memahami tentang mengelola bisnis sehari-hari. Implikasi teori keagenan dalam
konsep Corporate Governance yaitu adanya pemberian insentif dan melakukan
monitoring atau pengawasan. Karena adanya pemisahaan peran antara pemegang saham
dan pihak manajemen yang bertindak untuk mengoperasionalkan perusahaan, sehingga
adanya insentif mendorong manajer dalam memaksimalkan kesejahteraan pemegang
saham. Pemberian insentif tersebut bisa beruppa gaji, insentif berbasis kinerja seperti
pemberian saham perusahaan maupun kompensasi lainnya.
2. Teori Entitas (Entity Theory)
Teori ini memandang pemegang saham (pemegang saham biasa dan istimewa) sebagai
pemilik dan menjadi pusat perhatian akuntansi. Teori entitas mengasumsikan adanya
pemisahan antara kepentingan pribadi pemilik saham (pemilik ekuitas) dengan entitas
bisnisnya (perusahaan), serta keriditor sebagai pihak luar dan pemmegang saham tetap
mitra manajemen. Dalam teori ini juga menganggap bahwa asset menjadi milik pribadi
pemegang saham dan pemegang saham menanggung semua risiko yang berkaitan dengan
utang. Maka akan timbul persamaan akuntansi asset dikurangi kewajiban sama dengan
jumlah ekuitas.
3. Teori Penatalayanan (Stewarship Theory)
Teori ini mengasumsikan bahwa manajer merupakan pelayan yang baik untuk
perusahaan. Manajer dapat dipercaya dan bekerja dengan baik untuk mencapai tingkat
laba yang diinginkan dan tingkat pengembalian yang tinggi untuk pemegang saham.
Manajer sebagai pihak yang melayani perusahaan akan bekerja sama dengan pemegang
saham untuk mencapai tujuan perusahaan. Implikasi teori ini terhadap konsep Corporate
Governance yaitu dengan terbitnya Undang-Undang Perseroan Terbatas di Indonesia.
4. Teori Pemangku Kepentingan (Stakeholder Theory)
Teori ini menyatakan bahwa perusahaan merupakan kesepakatan kerjasama yang dibuat
antaraa perusahaan dengan berbagai pemangku kepentingan (stakeholder) mereka. Atau
dapat diartikan bahwa direktur dan manajer perusahaan harus memnuhi keinginan dan
harapan pemangku kepentingan bukan hanya pemiliknya saja. Perusahaan yang mampu
menciptakan hubungan yang baik dengan seluruh stakeholder disebut sebgai perusahaan
yang dapat menciptakan keberlanjutan kesejahteraan ekonomi. Impikasi teori ini
terhadap Corporate Governance yaitu perusahaan mendirikan unit khusus untuk
menanggapi komunikasi stakeholder.
5. Teori Dana (Fund Theory)
Teori dana berkaitan dengan badan-badan pemerintah dan organisasi nirlaba. Dana (fund)
mempunyai dua pengertian; (1) dana dapat diartikan sebagai kas (uang), aset likuid, atau
sumber keuangan yang dapat digunakan untuk mendanai suatu kegiatan, program, atau
projek dalam rangka mencapai tujuan tertentu; (2) dana juga dapt berarti kesatuan,
wadah, atau pusat yang dapat berupa kegiatan, program, atau projek yang didanai dengan
aset likuid tersebut. Jadi, dana dapat berarti sebagai kesatuan akuntansi (accounting
entity). Konsep ini memandang bahwa kegiatan, program, projek, atau unit kegiatan
lainnya sebagai kesatuan atau entitas yang berdiri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai