Sejarah lahirnya GCG muncul atas reaksi para pemegang saham di Amerika
Serikat pada tahun 1980-an yang terancam kepentingannya (Budiati, 2012). Dimana
pada saat itu di Amerika terjadi gejolak ekonomi yang luar biasa yang
menjalankan segala cara untuk merebut kendali atas perusahaan lain. Tindakan ini
menimbulkan protes keras dari masyarakat atau publik. Publik menilai bahwa
para pemegang saham sebagai pemilik modal perusahaan. Merger dan akuisi pada
saat itu banyak merugikan para pemegang saham akibat kesalahan manajemen dalam
yang tidak memiliki hubungan dengan Direksi, Anggota Dewan Komisaris lainnya
dan Pemegang Saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan
jauh sebelum isu Corporate Governance menjadi kosakata paling hangat di kalangan
pengaturan yang dalam konteks Good Corporate Governance (GCG) ada yang
proses dan struktur yang digunakan oleh organ perusahaan (Pemegang Saham,
Governance merupakan isu yang tidak pernah usang untuk terus dikaji pelaku bisnis,
Corporate Governance terus berevolusi dari waktu ke waktu. Kajian atas Corporate
Governance mulai disinggung pertama kalinya oleh Berle dan Means pada tahun
Stock Exchange pada tahun 1992 dengan membentuk Cadburry Committee (Komite
sebagai tata carakelola perusahaan yang sehat. Konsep ini diharapkan melindungi
audit (audit committee) suatu perusahan tidak berfungsi dengan efektif dalam
Suatu proses dari struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk
meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna
mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap
memerhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan
perundangan dan nilai-nilai etika.
kebijakan dan struktur organisasi, yang bertujuan untuk mencapai bisnis yang
menguntungkan, efisien dan efektif dalam mengelola resiko dan bertanggung jawwab
adalah seluruh sistem yang dibentuk mulai dari hak (right), proses dan pengendalian
baik yang ada di dalam maupun di luar manajemen perusahaan. Dengan catatan
bahwa hak di sini adalah hak dari seluruh stakeholder dan bukan hanya terbatas
kepada satu stakeholder saja. Noensi, seorang pakar GCG dari Indo Consult,
bersih, patuh pada hukum yang berlaku dan peduli terhadap lingkungan yang
aslinya dalam bahasa inggris, tanpa menterjemahkannya dalam kosa kata Indonesia.
Berbagai alasannya adalah belum ditemukan padanan kata yang tepat. Menurut
penulis tata kelola merupakan terma yang tepat untuk mengindonesiakan governance.
Dalam terma tata kelola terkandung makna pengendalian (control) dan mengatur
Syakhroza memberikan pengertian tata kelola perseroan sebagai suatu kesatuan yang
berupa mekanisme yang didasarkan pada konsep pengendalian korporasi dan sistem
customs, policies, laws and institutions affecting the way a corporation (or company)
corporation is governed”.
encompassing policies, processes and people, whih serves the needs of shareholders
and other stakeholders, by directing and controlling management activities with good
dengan sifat baik (good) dalam konsep Good Corporate Governance (GCG) sebagai
suatu pola hubungan , sistem dan proses yang digunakan oleh organ perseroan
Definisi GCG menurut Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor:
mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka waktu panjang dan tetap
Menteri Negara BUMN tersebut yang selama ini digunakan sebagai dasar penerapan
tanggal 31 Juli 2002 tentang Penerapan Praktik GCG pada Badan Usaha Milik
Negara karena digantikan dengan Peraturan Menteri negara Badan Usaha Milik
baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara (tanggal 1
Agustus 2011), maka definisi GCG berubah menjadi prinsip-prinsip yang mendasari
Menurut Muh. Arief Effendi dalam bukunya The Power of God Corporate
yang memiliki tujuan utama mengelola risiko yang signifikan guna memenuhi tujuan
dalam dua kategori. Kategori pertama, lebih condong pada serangkaian pola perilaku
terhadap para pemegang saham dan stakeholders. Kategori kedua lebih melihat pada
kerangka secara normatif, yaitu segala ketentuan hukum baik yang berasal dari sistem
hukum, sistem peradilan, pasar keuangan dan sebagainya yang memengaruhi perilaku
peruaahaan. Kategori pertama akan sangat cocok untuk dijadikan dasar analisis dalam
perusahaan untuk menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua stakeholder.
Ada dua hal yang ditekankan dalam konsep ini, pertama pentingnya hak pemegang
saham untuk memperoleh informasi dengan benar (akurat) dan tepat pada waktunya
hubungan antara berbagai pihak yang berkepentingan terutama dalam arti sempit,
hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris dan dewan direksi demi
hubungan ini dan mencegah terjadinya kesalahan signifikasi dalam strategi korporasi
penerapan good governance di sektor publik mengingat pelaksanaan GCG oleh dunia
usaha tidak mungkin dapat diwujudkan tanpa adanya good public governance dan
partisipasi masyarakat. Dengan kata lain pemerintah telah menetapkan dasar hukum
Perseroan Terbatas;
Governance. Yang menjadi aturan dasar dari lembaga pembiayaan hingga saat ini
merupakah salah satu upaya yang cukup signifikan untuk melepaskan diri dari krisis
ekonomi yang melanda Indonesia. Peran dan tuntutan investor dan kreditor asing
mengenai penerapan prinsip GCG merupakan salah satu faktor dalam pengambilan
keputusan berinventasi suatu perusahaan. Penerapan prinsip GCG dalam dunia usaha
di Indonesia merupakan tuntuan zaman agar perusahaan- perusahaan yang ada jangan
sampai terlindas oleh persaingan global yang semakin keras. Prinsip-prinsip GCG
juga merupakan komponen tata perilaku (code of conduct) yang diyakini oleh banyak
yang minimal. Hal paling mendasar tadi dimiliki hanya karena sifat alamiah dari
pembentukan usaha atau jalannya roda usaha, dalam hal ini kebutuhan tadi
merupakan hal yang wajib dipenuhi (mandatory). Bila diperbincangkan lebih lanjut
dimaksudkan untuk sesuatu yang sifatnya pilihan (optional) dan bukan sebuah
kewajiban. Suatu hal yang unik terjadi, sesuatu yang sifatnya pilihan tadi menjadi hal
yang seolah-olah wajib, maka diperlukan sebuah perangkat yang dapat mewajibkan
Tidak perlu adanya pemaksan ataupun perintah lagi sebuah perusahaan untuk
memiliki direksi, komisaris, modal, Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga
dan mungkin nama perusahaan, mengingat bahwa sifat alamiah dari perusahaan
adalah demikian, maka hal-hal yang demikian wajib dimiliki dengan sendirinya.
Namun demikian sehubungan dengan jalannya usaha, adanya pemegang saham
publik, adanya transaksi antar perusahaan, adanya utang piutang (kebutuhan modal
tambahan dari kreditor) dan rangkaian kegiatan usaha lainnya. Bila implementasi
kepentingan yang lebih luas menjadi salah satu pendorong utama pentingnya regulasi
tersebut.
prinsip-prinsip GCG ini, baik secara langsung maupun secara tersirat dalam peraturan
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perusahaan swasta, perbankan dan industri
agar berjalan lancar. Terdapat lima prinsip GCG yang dapat dijadikan pedoman bagi
diterapkan secara efektif, maka akan ada kejelasan akan fungsi hak, kewajiban
perusahaan.
tanggungjawab.
kepada stakeholders-lainnya.
(4) Indepadency (kemandirian)
tanpa ada benturan kepentingan dan tanpa tekanan atau intervensi dari pihak
kata lain, prinsip ini menuntut bertindak secara mandiri sesuai peran dan
fungsi yang dimilikinya tanpa ada tekanan. Tersirat dengan prinsip ini bahwa
perusahaan.
pihak lain.
berikut:
a. Dalam pengambilan keputusan, perusahaan melibatkan para
organ perusahaan.
dipercaya, bertanggung jawab dan adil agar perusahan memiliki daya saing yang
kuat, baik secara nasional maupun secara internasional, serta dengan demikian
Saham. Mendorong agar pemegang saham, anggota Dewan Komisaris dan anggota
Direksi dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral
tuntutan hukum dan dari campur tangan pihak-pihak tertentu diluar mekanisme
korporasi, karena segala sesuatunya dilaksanakan sesuai dengan aturan (step by rule).