Anda di halaman 1dari 8

NAMA : DWI SANTIKA HERBA

NIM : 0503172187

KELAS : PERBANKAN SYARIAH V-H

Contoh Jenis-Jenis Sistem Informasi

1. Transaction Processing Systems (TPS)


TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk
memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan
inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa
berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau
digunakanoleh manajer. Sistem ini bekerja pada level operasional. Input pada level ini
adalah transaksi dan kejadian. Proses dalam sistem ini meliputi pengurutan data, melihat
data, memperbaharui data. Sedangkan outputnya adalah laporan yang detail, daftar lengkap
dan ringkasan.

Contoh :

a. TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan, order
pembelian, formulir pajak, dan rekening keuangan. TPS juga memperbaharui database
yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih lanjut oleh Sistem Informasi
Manajemen.
b. Dalam rekening keuangan yang meliputi registrasi masuknya murid baru , baik itu
pembayaran-pembayaran serta cek gaji karyawan yang meliputi sistem perhitungan
gaji. Dalam inventory system yaitu Database berisi kelengkapan peralatan sarana dan
prasarana sekolah serta pemeliharaan sekolah beserta murid, guru dan lingkungan
sekolah, yang tujuannya untuk mengembangkan suatu sekolah agar lebih maju dan
sesuai dengan apa yang diharapakan.
c. Aplikasi Bantuan Keuangan Desa (BKD Pemprov Jawa Timur)Aplikasi bantuan
keuangan desa adalah aplikasi manajemen oprasional Program Bantuan Keuangan
seluruh Desa di propinsi Jawa timur.Aplikasi ini menangani semua proses Mekanisme
Bantuan Keuangan Seluruh desa di Jawa Timur, mulai dari proses Usulan Bantuan,
Penetapan Anggaran, Perubahan Anggaran Bantuan, Pencairan Bantuan, beserta
seluruh proses Pelaporan di dalamnya.

2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work System (KWS)


OAS atau disebut juga Office Automation System merupakan suatu sistem aplikasi
yang memiliki manfaat untuk membantu proses dalam hal menyimpan data serta informasi
komunikasi dalam bentuk elektronik di kantor. Contohnya saja OAS digunakan untuk
menyimpan suatu komunikasi antara satu departemen pada sebuah perusahaan, caranya
yaitu melakukan integrasi server pada setiap user komputer yang dimiliki perusahaan.
Semua data informasi serta dokumen disimpan pada server dimana bisa membantu untuk
mempermudah dalam hal mengakses dan melihat isi dari dokumen itu sendiri namun tetap
menggunakan jaringan LAN.
Contoh :
a. Desktop Publishing
b. Electronic Calender
c. Email
d. Electronic Spreadshee

KWS merupakan suatu aplikasi yang mempunyai sistem yang dapat mengintegrasi
suatu pengetahuan yang baru pada sebuah lembaga atau pun organisasi. KWS atau
Knowledge Work System nantinya bisa dan mampu untuk mendukung pekerja
professional mulai dari engineer, scientist hingga dokter dalam hal membantu mencipta
dan menemukan pengetahuan dengan inovasi yang baru dan memberikan kontribusi lebih
terhadap lembaga yang relevan terhadap hal yang ditemukannya. Arfadia sendiri
menyediakan salah satu jenis aplikasi ini yang nantinya bisa membantu pelayanan terhadap
lembaga yang membutuhkan nantinya, tentunya dengan standar aplikasi yang sangat baik
dan sangat mendukung kinerja.
Contoh :

a. Computer Aided Design (CAD)


b. Computer Aided Manufacturing (CAM)

3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)


Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah sistem perencanaan bagian dari
pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen,
teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis
seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen
dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem
informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi.

Contoh :

a. E-Procurement ( E-Proc), aplikasi electronic Procurement atau e-Procurement adalah


suatu aplikasi yang digunakan untuk mengelola pengadaan barang/ jasa berbasis
internet yang didisain untuk mencapai suatu proses pengadaan barang/ jasa yang
efektif, efisien dan terintegrasi.Aplikasi e-Procurement memiliki fasilitas transaksi
antara Buyer dan Supplier. Yang dimaksud dengan Buyer adalah pihak yang akan
melakukan proses pembelian barang/ jasa. Supplier adalah pihak-pihak yang berfungsi
sebagai pemasok barang/ jasa yang dibutuhkan oleh Buyer.
b. SIM PTSP, adalah sebuah aplikasi untuk memenejemen perizinan yang ada di
Kabupaten Bau bau, Buton, Sulawesi Tenggara. SIM PTSP merupakan aplikasi yang
mengelola penyelenggaraan perizinan yang prosesnya dimulai dari tahap permohonan
sampai ke tahap terbitnya dokumen yang dilakukan dalam satu tempat. Aplikasi seperti
ini dapat memberikan kepuasan kepada para pihak yang mengajukan izin dikarenakan
dengan pelayanan yang diberikan oleh SIM PTSP menjadikan proses pembuatan izin
menjadi lebih cepat, murah, mudah, transparan, pasti dan terjangkau.

4. Decision Support Systems (DSS)


Decision Support Systems (DSS) atau system pendukung keputusan adalah
serangkaian kelas tertentu dari system informasi terkomputerisasi yang mendukung
kegiatan pengambilan keputusan bisnis dan organisasi. Suatu DSS yang dirancang dengan
benar adalah suatu system berbasis perangkat lunak interaktif yang dimaksudkan untuk
membantu para pengambil keputusan mengkompilasi informasi yang berguna dari data
mentah, dokumen, pengetahuan pribadi, dan/atau model bisnis untuk mengidentifikasikan
dan memecahkan berbagai masalah dan mengambil keputusan.

Contoh :

a. Program Sekolah Tunas Bangsa mempunyai LinK Elektronik yang memudahkan


manajerial dan User menerima respon secara interaktif untuk mengetahui jumlah
pendapatan atau pendaftaran siswa tahun ajaran baru, dan daya tampung kapasitas
sekolah serta masyarakat bisa mengetahui tentang sekolah yang menjadikan sekolah
favoritnya, sebagai informasi yang lebih lengkap.
b. Penerapan Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System) Dalam Sistem
Informasi Manajemen Akademik Di kampus.

5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)


Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) adalah sebuah rancangan program yang
memungkinkan komputer melakukan suatu tugas atau mengambil keputusan dengan
meniru cara berpikir dan penalaran manusia. Artificial Intelligence yaitu, ilmu tentang
pembuatan mesin yang bekerja untuk memecahkan masalah dan melakukan pekerjaan
yang sulit seperti otak manusia dalam melakukan hal itu sendiri.

Contoh :

a. Computer Vision: suatu metode Artificial Intelligence yang memungkinkan sebuah sistem
komputer mengenali gambar sebagai inputnya. Contohnya seperti mengenali dan membaca
tulisan yag ada di gambar.
b. Fuzzy Logic: suatu metode Artificial Intelligence yang banyak terdapat pada alat-alat
elektronik dan robotika yang memiliki kemampuan berpikir dan bertingkah laku seperti
manusia.
c. Game: suatu metode Artificial Intelligence yang berguna untuk meniru cara berpikir
seorang manusia dalam bermain game. Contohnya: program perfect chessmate yang
mampu berpikir setara dengan seorang grandmaster catur.
d. General Problem Solving: suatu metode Artificial Intelligence yang berhubungan dengan
pemecahan suatu masalah terhadap situasi yang akan diselesaikan oleh komputer. Biasanya
permasalahan tersebut akan diselesaikan secara trial and error sampai sebuah solusi dari
sebuah masalah didapatkan. Contohnya: program Eureka yang dapat memecahkan model
linier programming.
e. Speech Recognition: suatu metode Artificial Intelligence yang berguna untuk mengenali
suara manusia dengan cara dicocokkan dengan acuan yang telah diprogramkan
sebelumnya. Contoh : suara dari user dapat diterjemahkan menjadi sebuah perintah bagi
komputer.
f. Expert System: suatu metode Artificial Intelligence yang berguna untuk meniru cara
berpikir dan penalaran seorang ahli dalam mengambil keputusan berdasarkan situasi yang
ada. Dengan metode expert system ini, seorang user dapat melakukan konsultasi pada
komputer. User seolah-olah dapat melakukan konsultasi langsung kepada seorang ahli.
Contoh: program aplikasi yang mampu meniru seorang ahli medis dalam mendeteksi
demam berdarah berdasarkan keluhan-keluhan pasiennya.

Sistem ahli (Expert System) merupakan suatu metode Artificial Intelligence yang
berguna untuk meniru cara berpikir dan penalaran seorang ahli dalam mengambil keputusan
berdasarkan situasi yang ada.

Contoh :

a. Eliza, adalah salah satu Sistem Pakar yang paling awal dikembangk oleh Joseph
Weizenbaum di MTT sebagai program komputer terapis. Program ini membuat pengguna
berkominikasi dengan komputer sebagaimana sedang berkonsultasi dengan seorang
terapis.
b. Parry, adalah sebuah sistem pakar yang termasuk juga paling awal dikembangkan di
Standford University oleh seorang psikiater, yaity Kenneth Colby. Kenneth Colby
mensimulasikan seorang paranoid dalam sistem pakar parry ini.
c. Nettalk, merupakan hasil penelitian Terrence Sejnowski dan Charles Rosenberg pada
pertengahan 1980 mengenai jaringan saraf tiruan. NetTalk adalah sebuah program yang
berdasarkan pada jaring-jaring neuron dengan membaca tulisan dan mengucapkannya
keras-keras.
6. Executive Support System (ESS)
Executive Support System atau Sistem Pendukung Eksekutif adalah sebuah sistem
yang oleh para senior manajer / eksekutif sebuah perusahaan atau organisasi untuk
memberikan dukungan terhadap keputusan yang tidak terprogram dalam manajemen
strategis.

Contoh:

a. Database eksternal
b. Laporan teknologi seperti catatan paten dll.
c. Laporan teknis dari konsultan
d. Laporan pasar
e. Informasi rahasia tentang pesaing
f. Informasi spekulatif seperti kondisi pasar
g. Peraturan Pemerintah
h. Laporan keuangan dan informasi keuangan terkini

Ayat yang Menjelaskan tentang Sistem Informasi

1. QS. Al-Baqarah : 170

‫َّللاُ قَالُوا بَ ْل نَتَّبِ ُع َما أَ ْلفَ ْينَا َعلَ ْي ِه آبَا َءنَا ۗ أَ َولَ ْو َكانَ آبَا ُؤ ُه ْم‬
َّ ‫َوإِذَا قِي َل لَ ُه ُم اتَّبِعُوا َما أَ ْنزَ َل‬
َ َ‫ََل يَ ْع ِقلُون‬
َ‫ش ْيئًا َو ََليَ ْهتَدُون‬
Artinya : “Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,”
mereka menjawab: “(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari
(perbuatan) nenek moyang kami”. “(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek
moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?”(QS. Al-
Baqarah : 170).
Setiap sistim pada dasarnyabersifat terbuka, dia bersifat responsif terhadap adanya
stimulasi yang disebabkan karena adanya interaksi dengan lingkungan. Karena berasal dari
penjelasan Tuhan, maka ayat-ayat kauliah maupun susunannya bersifat konstan, tidak berubah-
ubah atau dengan kata lain sudah dibakukan. Pada pihak lain, ayat-ayat kauiniah bersifat
dinamis, berubah-ubah terus sesuai dengan kebutuhan hidup manusianya, namun selalu
cenderung kembali ke kodratnya dia yang secara total tunduk dan patuh terhadap hukum alam
(sunatullah). Adanya kondisi yang demikian ini, maka kajian terhadap Al Qur’an seharusnya
juga bersifat dinamis sehingga tetap bersifat responsible terhadap realitas yang dinamis
tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, Tuhan sendiri melalui beberapa ayatnya
menganjurkan bahwa hendaknya manusia tidak bersikap menutup diri terhadap dinamika yang
terjadi di realitas.

2. QS. An-Naml : 40

ُ‫ط ۡرفُ َۚ َك فَلَ َّما َر َءاه‬


َ ‫يك ِب ِهۦ قَ ۡب َل أَن يَ ۡرتَدَّ ِإلَ ۡي َك‬ ِ َ‫م ِِّمنَ ٱ ۡل ِك َٰت‬ٞ ‫قَا َل ٱلَّذِي ِعندَهۥُ ِع ۡل‬
َ ِ‫ب أَن َ۠ا َءات‬
‫ض ِل َربِِّي‬ ۡ َ‫ش َك َر فَإِنَّ َما ُم ۡستَ ِق ًّرا ِعندَهۥُ قَا َل َٰ َهذَا ِمن ف‬ َ ‫ِليَ ۡبلُ َونِ ٓي َءأَ ۡشكُ ُر أَ ۡم أَ ۡكفُ ُۖ ُر َو َمن‬
‫َي ۡش ُك ُر ِلن َۡف ِس ِه‬

Artinya: “Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: "Aku akan membawa
singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat
singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk
mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). (QS.An-Naml:
40)
Ayat di atas memberi inovasi teknologi informasi yang terus berkembang hingga
sekarang. Mulai dari zaman dahulu adanya sms yang mampu mengirim pesan dalam
hitungan detik, kemudian foto, akhirnya kini banyak sekali hal dari berbagai penjuru dunia
yang dapat diakses via internet dalam hitungan detik saja.
3. QS. Al-A’raf : 52

َ‫ص ْلنَاهُ َعلَى ِع ْل ٍم ُهدًى َو َرحْ َمةً ِلقَ ْو ٍم يُؤْ ِمنُون‬ ٍ ‫َولَقَ ْد ِجئْنَا ُه ْم بِ ِكتَا‬
َّ َ‫ب ف‬
Artinya : “Sungguh, Kami telah mendatangkan Kitab (Al-Qur’an) kepada mereka, yang
Kami jelaskan atas dasar pengetahuan, sebagai petunjuk dan rahmat orang-orang yang
beriman” (Q.s Al-araf;52).
Berdasarkan atas QS. Al A’raaf: 52 seperti yang sudah disebutkan di atas, Al
Qur’an sudah seharusnya diposisikan sebagai sumber informasi, sumber data-data serta
sebagai ilmu pengetahuan tentang kehidupan alam semesta dengan segala kehidupan
yang ada di dalamnya. Dengan demikian kita menjadikan Al Qur’an bukan semata-mata
sebagai postulat teologis tetapi sekaligus juga memposisikannya sebagai sumber teori.
Elaborasi yang dilakukan terhadap konstruk-konstruk teoritis Al Qur’an yang demikian
tadi pada akhirnya akan menghasilkan perumusan-perumusan teoritis yang dapat dipakai
untuk membangun perspektif Al Qur’an di dalam memahami realita kehidupan.
Dari QS. Al A’raaf: 52, seperti yang telah disebutkan di atas, kalimat yang
menyatakan Kami jelaskan atas dasar-dasar ilmu pengetahuan dari Kami sebagai
petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dapat diintepretasikan bahwa cara
penyusunan Al Qur’an sudah sesuai dengan dasar-dasar penyusunan karya imiah masa
kini. Pola penyusunannya tersebut merupakan petunjuk untuk menggali keilmuan atau
rahmat yang berguna di dalam kehidupan kita sehari-hari. Sedangkan kata-kata ilmu
pengetahuan dari Kami mengisyaratkan adanya perbedaan yang menyangkut masalah
kelengkapan antara ilmu pengetahuan agama dengan ilmu pengetahuan masa kini yang
ssdikembangkan oleh orang-orang Barat.

Anda mungkin juga menyukai