Corporate Governance
Oleh :
Universitas Udayana
2020
A. Pengertian Good Corporate Governance GCG
1. Cadburry Comitte of United Kingdom
Menurut Cadbury Commitee of United Kingdom (1922) :” Seperangkat
peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola)
perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan
internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka
atau dengan kata lain suatu sistem yang mengarahkan dan mengendalikan
perusahaan”.
Sebagai catatan, hak di sini adalah hak seluruh stakeholders, bukan terbatas
kepada shareholders saja. Hak adalah berbagai kekuatan yang dimiliki stakeholders
secara individual untuk mempengaruhi manajemen. Proses, maksudnya adalah
mekanisme dari hak-hak tersebut. Adapun pengendalian merupakan mekanisme
yang memungkinkan stakeholders menerima informasi yang diperlukan seputar
aneka kegiatan perusahaan.
b. Agency Theory
Teori ini menekankan pentingnya pemilik perusahaan menyerahkan
pengelolaan perusahaan kepada tenaga-tenaga professional yang lebih memahami
menjalankan bisnis sehari-hari. Adanya pemisahan peran diakibatkan karena
pemegang saham tidak dapat lagi mengikuti kegiatan perusahaan setiap waktu.
c. Entity Theory
Teori Entitas ini memandang pemegang saham sebagai pemilik dan menjadi
pusat perhatian akuntansi. Teori ini mengansumsikan terjadinya pemisahan antara
kepentingan pribadi pemilik ekuitas dengan entitas bisnisnya. Aset menjadi milik
pribadi pemegang saham dan pemegang saham menanggung segala risiko yang
berkaitan dengan utang.Sudut pandang ini mengarahkan bahwa aset bersih menjadi
perhatian utama bagi pemegang saham. Persamaan akuntansi teori entitas: Aset –
Kewajiban = Ekuitas.
d. Stakeholder Theory
Teori Stakeholder suatu organisasi sebagai kesepakatan multilateral antara
perusahaan dan berbagai stakeholdernya. Ada hubungan perusahaan dengan pihak
internal, ada juga hubungan perusahaan dengan pihak luar perusahaan. Artinya,
stakeholder theory menjelaskan bahwa direktur dan manajer perusahaan harus dapat
memenuhi harapan semua stakeholder bukan hanya pemilik perusahaan saja.
e. Political Theory
Political Model (Political Theory) menyatakan bajwa alokasi kekuasaan dalam
perusahaan, privilege, atau alokasi laba di antara pemilik, manajer dan stakeholders
lainnya ditentukan oleh pertimbangan-pertimbangan politis dalam hal ini pemerintah
dapat berperang penting dalam menentukan alokasi tersebut. Alokasi kekuasaan
dalam teori corporate governace juga harus dilihat dari perspektif budaya, sehingga
dapat dikatakan tidak ada satu model corporate governance yang dapat digunakan
sekaligus untuk beberapa negara, bahkan oleh beberapa perusahaan dalam satu
negara (Hamdani, 2016).
f. Contracting Theory
Teori kontrak menjelaskan hubungan kontraktual yang terjadi di masyarakat
termasuk hububungan anatara karyawan dengan manajer, perusahaan dengan
pemasok, bank dengan nasabah, pemegang polis dengan perusahaan asuransi, dan
pemilik saham dengan manajemen. Hubungan tersebut berpotensi memicu konflik
keptingan sehingga kontrak harus dirancang secara tepa dan sesuai untuk
memastikan semua pihak memperoleh manfaat. Semua pihak yang terlibat dalam
kontrak harus memiliki kontrak tertulis atau lisan yang memberikan manfaat saling
menguntungkan satu sama lain. Implikasi teori ini bagi corporate governance
adanaya kebijakan remunerasi bagi eksekutif.
g. Fund Theory
Teori dana berkaitan dengan badan-badan pemerintah dan organisasi nirlaba.
Dana (fund) mempunyai dua pengertian; (1) Dana dapat diartikan sebagai kas (uang)
aset likuid, atau sumber keuangan yang dapat digunakan untuk mendanai suatu
kegiatan, program, atau projek dalam rangka mencapai tujuan tertentu; (2) Dana
juga dapat berarti kesatuan, wadah, atau pusat yang dapat berupa kegiatan, program,
atau projek yang didanai dengan aset likuid tersebut. Jadi, dana dapat berarti sebagai
kesatuan akuntansi (accounting entity). Konsep ini memandang bahwa kegiatan,
program, projek, atau unit kegiatan lainnya sebagai kesatuan atau entitas yang eor
berdiri sendiri. Sumber keuangan untuk pelaksanaan kegiatan yang dilaporkan
sebagai dana yang berdiri sendiri terpisah dengan dana yang lain. Untuk itu,
diperlukan seperangkat sistem akuntansi yang dapat menghasilkan data akuntansi
dan laporan keuangan untuk pelaporan kesatuan dana tersebut. Teori Ekuitas dana
dapat dinyatakan dalam persamaan akuntansi berikut:
Aset = Pembatasan penggunaan asset
2. Akuntabilitas (Accountability)
a. Bank harus menetapkan tanggung jawab yang jelas dari masing-masing organ
organisasi yang selaras dengan visi, misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan.
b. Bank harus meyakini bahwa semua organ organisasi bank mempunyai kompetensi
sesuai dengan tanggung jawabnya dan memahami perannya dalam pelaksanaan
GCG.
c. Bank harus memastikan terdapatnya check and balance system dalam pengelolaan
bank.
d. Bank harus memiliki ukuran kinerja dari semua jajaran bank berdasarkan ukuran-
ukuran yang disepakati konsisten dengan nilai perusahaan 4 (corporate values),
sasaran usaha dan strategi bank serta memiliki rewards and punishment system.
4. Independensi (Independency)
a. Bank harus menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh stakeholder
manapun dan tidak terpengaruh oleh kepentingan sepihak serta bebas dari benturan
kepentingan (conflict of interest).
b. Bank dalam mengambil keputusan harus obyektif dan bebas dari segala tekanan
dari pihak manapun.
5. Kewajaran (Fairness)
a. Bank harus senantiasa memperhatikan kepentingan seluruh stakeholders
berdasarkan azas kesetaraan dan kewajaran (equal treatment).
b. Bank harus memberikan kesempatan kepada seluruh stakeholders untuk
memberikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan bank serta
mempunyai akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan.
2. Faktor Eksternal
a. Pelaku dan lingkungan bisnis
Meliputi seluruh entitas yang mempengaruhi pengelolaan perusahaan, seperti
business community atau kelompok-kelompok yang signifikan mempengaruhi
kelangsungan hidup perusahaan, serikat pekerja, mitra kerja, supplier dan
pelanggan yang menuntut perusahaan mempraktekkan bisnis yang beretika.
Kelompok-kelompok di atas dapat mempengaruhi jalannya perusahaan dengan
derajat intensitas yang berbeda-beda.
b. Pemerintah dan regulator
Pemerintah dan badan regulasi berkepentingan untuk memastikan bahwa
Perusahaan mengelola keuangan dengan benar dan mematuhi semua peraturan dan
undang-undang agar memperoleh kepercayaan pasar dan investor.
c. Investor
Meliputi semua pihak yang berkaitan dengan pemegang saham dan pelaku
perdagangan saham termasuk perusahaan investasi. Investor menuntut
ditegakkannya atau dijaminnya pengelolaan perusahaan sesuai standar dan prinsip-
prinsip etika bisnis.
d. Komunitas Keuangan
Meliputi semua pihak yang berkaitan dengan persyaratan pengelolaan keuangan
perusahaan termasuk persyaratan pengelolaan perusahaan terbuka, seperti
komunitas bursa efek, Bapepam-LK, US SEC dan Departemen Keuangan RI.
Setiap komunitas di atas mengeluarkan standar pengelolaan keuangan perusahaan
dan menuntut untuk dipatuhi/dipenuhi oleh Perusahaan.
Daftar Pustaka
http://www.knkg-indonesia.org/
http://e-journal.uajy.ac.id/10338/3/2EA19588.pdf
http://eprints.perbanas.ac.id/4160/8/BAB%20II.pdf
http://prasko17.blogspot.com/2012/04/pengertian-tujuan-prinsip-good.html
http://pratiwi-19.blogspot.com/2012/10/good-corporate-governance-gcg.html