Anda di halaman 1dari 3

Resume Materi Pertama

Konsep dan Teori Corporate Governance

Disusun Oleh :

Salma Kholis Arjunawati (21601082215)


Kelas : Akuntansi – P

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Malang

Tahun 2019
Konsep dan Teori Corporate Governance

Pengertian Good Corporate Governance


Corporate Governance merupakan salah satu elemen kunci dalam meningkatkan
efesiensi ekonomis, yang meliputi serangkaian hubungan antara manajemen
perusahaan, dewan direksi, dan para pemegang saham dan stakeholder lainnya. Salah
satu cara yang digunakan untuk memonitor masalah kontrak dan membatasi perilaku
opportunitic manajemen adalah corporate governance.
Berkaitan dengan masalah keagenan, corporate governance merupakan konsep yang
berdasarkan pada teori keagenan, diharapkan bisa berfungsi sebagai alat untuk
memberikan keyakinan kepada pada investor bahwa mereka akan menerima return
atas dana yang telah mereka investasilkan.
Beberapa ahli mengajukan teori mengenai manajemen laba yaitu :
1. Menurut Shleifer dan Vishny (1997) menjelaskan bahwa :
“Corporate Governance adalah suatu bagian dari cara atau mekanisme untuk
meyakinkan para pemilik modal dalam memperoleh imbal hasil (return) yang sesuai
dengan investasi yang telah ditanamkan”.
2. Prowsen (1998) mengatakan bahwa :
“Corporate Governance merupakan seragkaian peraturan dan bentuk upaya
pengendalian perusahaan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus
(pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta pemegang
kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan
kewajiban mereka”.
3. Azhar Maksum (2005:2) mengartikan corporate governance sebagai :
“Suatu sistem yang dibangun untuk mengarahkan dan mengendalikan perusahaan
sehingga tercipta tata hubungan yang baik, adil dan transparansi diantara berbagai
pihak yang terkait dan memiliki kepentingan khusus (stakeholder) dalam
perusahaan”.
Prinsip Dasar Good Governance
Pada organisasi Kantor Akuntan Publik meliputi:
a) Fairness/keadilan yaitu akuntan publik dalam memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan yang diperiksa, harus bersikap independen dan
menegakkan keadilan terhadap kepentingan klien, pemakai laporan keuangan,
maupun terhadap kepentingan akuntan publik itu sendiri. 
b) Transparency/tranparansi yaitu hendaknya berusaha untuk selalu transparan terhadap
informasi laporan keuangan klien yang diaudit. 
c) Accountability yaitu menjelaskan peran dan tanggungjawabnya dalam melaksanakan
pemeriksaan dan kedisiplinan dalam melengkapi perkerjaan, juga pelaporan.
d) Responsibility/pertanggungjawaban yaitu memastikan dipatuhinya prinsip akuntansi
yang berlaku umum dan standar profesional akuntan publik selama menjalankan
profesinya.
Teori Keagenan
Teori keagenan yaitu dipandang sebagai suatu versi dari game theory, yang membuat
suatu model kontraktual antara dua atau lebih orang (pihak), dimana salah satu pihak disebut
agent dan pihak yang lain disebut principal. Principal mendelegasikan pertanggungjawaban
atas decision making kepada agen. Hal ini dapat pula dikatakan bahwa principal memberikan
suatu amanah kepada agent untuk melaksanakan tugas tertentu sesuai dengan kontrak kerja
yang telah disepakati. 
Tanggungjawab dan wewenang agent maupun principal diatur dalam kontrak kerja
atas persetujuan bersama. Cara untuk mengatasi masalah ketidakselarasan kepentingan adalah
melalui pengelolaan perusahaan yang baik (good corporate governance). Tiga bentuk
hubungan keagenan yaitu antara pemilik dengan manajemen (bonus plan hypothesis),
kreditur dengan manajemen (debt/equity hypothesis), dan pemerintah dengan manajemen
(political cost hypothesis).
Teori Bid-Ask Spread
Teori keagenan menggunakan tiga asumsi manusia yaitu:
1) manusia pada umumnya mementingkan diri sendiri (self interest).
2) manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa datang (bounded-
rationality).
3) manusia selalu menghindari resiko (risk averse).

Anda mungkin juga menyukai