Anda di halaman 1dari 8

NAMA : SALMA KHOLIS ARJUNAWATI

NPM : 21601082215
KELAS : AKUNTANSI - V
MK : AKUNTANSI INTERNASIONAL
RESUME AKUNTANSI INTERNASIONAL UNTUK GOODWILL DAN AKTIVA TAK
BERWUJUD

Intangible asset adalah hak,hak istimewa,dan keuntungan kompetitif yang timbul dari pemilikan
suatu aktiva yang berumur panjang,yang tidak memiliki wujud fisik tertentu.bukti pemilikan
intangible asset bias berupa kontrak,lisensi,atau dokumen lain.
Intangible asset mungkin timbul dari :
a. Pemerintah,misalnya hak paten,hak cipta,merek dagang,dan nama dagang.
b. Perusahaan lain,misalnya pembelian yang mencakup pembayaraan goodwill.
c. Perjanjian tertentu,misalnya franchise dan lease.
Pengertian dan Konsep Goodwill
Goodwill merupakan salah satu asset tak berwujud yang timbul sebagai akibat dari merger dan
akusisi.goodwill adalah kelebihan harga beli untuk sebuah perusahaan di atas fair value dari
keseluruhan asset bersih yang diperoleh perusahaan penawar. Ada dua macam konsep goodwill
yaitu purchased goodwilldan negative goodwill.purchase goodwill diperoleh bila harga beli lebih
tinggi dari fair value asset-aset bersih,sedangkan negative goodwill diperoleh jika harga beli
lebih rendah dari fair value asset-aset bersih.
Beberapa konsep tentang goodwill :
1. Goodwill bukanlah sebuah asset yang independen seperti kas atau pun barang dagang
yang dapat di jual ataupun dipertukarkan.
2. Goodwill haya sebuah penilaian dari asey-aset yang undervalued ataupun yang tidak
tercatat.
3. Goodwill bukanlah asset yang berdiri sendiri namun hanya ada di dalam kombinasi
bersama asset lainnya.
Metode Akuntansi untuk Goodwill
1. Aset tanpa amortisasi
Pendukung metode ini mengemukakan pembelian goodwill harus dianggap sebagai
modal dengan asumsi bahwa keuntunga ekonomi di masa mendatang di harapkan untuk
diberi penilaian dan pada sebuah usaha yang sukses nilai dari goodwill tidak dapat susut
karena secara terus menerus di utamakan.
2. Aset dengan Amortisasi yang sistematis
Pendukung metode ini menyatakan goodwill sebagai sebuah asset yang berpengaruh
terhadap keuntungan ekonomis dimasa mendatang.goodwill merupakan biaya sumber
daya yang digunakan sehingga perlu diamortisasi secara sistematis terhadap pendapatan.
3. Penghapusan langsung
Pendukung metode ini menyatakan pembelian goodwill bukanlah sebuah asset yang
berhubungan dengan laporan keuangan.Goodwill tidak dapat dipisahkan atau secara
independen nyata namun hanya karenapenilaian sebuah perusahaan atau usaha secara
kesluruhan.
Perbandingan Praktek di Beberapa Negara Berkaitan dengan Perlakuan Akuntansi untuk
Goodwill
1. Negara Republik Ceko
Metode pengukuran akuntansi di negara Republik Ceko adalah menggunakan metode
akuisisi (pembelian), goodwill dikapitalisasi atau diamortisasi serta aset berwujud dan tidak
berwujud dinilai berdasarkan biaya.
2. Negara Perancis
Metode pembelian (purchase method) umumnya digunakan untuk mencatat penggabungan
usaha, namum metode penyatuan kepemilikan (pooling method) dapat digunakan dalam
beberapa kondisi. Muhibah (goodwill) umumnya dikapitalisasi dan diamortisasi terhadap
laba, namun tidak ditentukan berapa lama periode amortisasi yang maksimum. Goodwill
tidak perlu diuji untuk penurunan nilai . Konsolidasi proporsional digunakan untuk usaha
patungan dan metode ekuitas digunakan untuk mencatat investasi pada perusahaan yang
tidak dikonsolidasikan, yang dapat dipengaruhi secara signifikan. Praktik translasi mata uang
asing sama dengan IAS 21. Aktiva dan kewajiban anak perusahan yang berdiri sendiri
ditranslasikan dengan menggunakam metode kurs penutupan (akhir tahun) dan perbedaan
translasi dimasukan ke dalam ekuitas.
3. Negara Jerman
Aktiva dan kewajiban yang diperoleh dalam penggabungan usaha harus direvaluasi menjadi
nilai wajar dan kelebihan yang tersisa dialokasikan menjadi goodwill. Goodwill diamortisasi
selama masa tidak lebih dari 20 tahun dan diuji untuk penurunan nilai tiap tahunnya.
4. Negara Jepang
Anak perusahaan dikonsolidasikan jika induk perusahaan secara langsung dan tidak langsung
mengendalikan kebijakan keuangan dan operasionalnya. Meskipun metode penyatuan
kepemilikan diperbolehkan, metode pembelian untuk penggabungan usaha umumnya
digunakan. Goodwill diukur menurut dasar nilai wajar aktiva bersih yang diakuisisi dan
diamortisasi selama maksimum 20 tahun, metode ekuitas digunakan untuk mencatat usaha
patungan.
5. Negara Belanda
Metode yang digunakan adalah metode pembelian, goodwill merupakan perbedaan antara
biaya akusisi dengan nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dibeli. Fleksibilitas Belanda
dalam pengukuran akuntansi dapat terlihat dengan diperbolehkannya penggunaan nilaii kini
untuk aktiva berwujud seperti persediaan dan aktiva yang disusutkan. Karena perusahaan –
perusahaan Belanda Memiliki Flesibilitas dalam menerapkan aturan pengukuran, dapat
diduga bahwa terdapat kesempatan untuk melakukan perataan laba. Pos –pos tertentu dapat
mengabaikan laporan laba rugi dan langsung disesuaikan terhadap cadangan dalam ekuitas
pemegang saham. Hal ini antara lain :
 Kerugian akibat bencana yang tidak mungkin atau tidak umum untuk diasuransikan.
 Kerugian akibat nasionalisasi atau sejenis penyitaan lainnya.
 Onsekuensi akibat restrukturisasi keuangan

6. Negara Inggris
Inggris memperbolehkan baik metode akusisi dan merger dalam mencatat akuntansi untuk
Penggabungan usaha. Meskipun demikian, kondisi penggunaan metode merger begitu ketat
sehingga hampir tidak pernah digunakan.
7. Negara Amerika Serikat
Standar akuntansi di Amerika Serikat memperbolehkan goodwill diamortisasi dan dijadikan
beban hanya jika goodwill tersebut mengalami penurunan nilai, sedangkan di beberapa
negara lain goodwill dapat diamortisasi dengan periode yang berbeda - beda.
8. Negara Cina
Metode akuisisi (pembelian) digunakan untuk mencatat penggabungan usaha, Goodwill
harus dihapusbukukan selama tidak lebih dari 10 tahun, Aktiva tidak berwujud yang dibeli
juga dicatat berdasarkan harga perolehannya dan diamortisasi selama masa manfaat, Aktiva
tidak berwujud juga dicatat berdasarkan biaya dan diamortisasi selama tidak lebih dari 10
tahun, Perusahaan yang memperoleh hak untuk menggunakan tanah dan hak property
industrial menyajikannya sebagai aktiva tidak berwujud.
Konsep dan Pengertian Brand, Merek Dagang, Paten dan Aktiva Tak Berwujud Lainnya
1. Brand (Merek)
Brand adalah suatu nama, istilah, simbol, tanda, desain, atau kombinasi dari semuanya
yang digunakan untuk mengidentifikasikan produk dan membedakan produk perusahaan
dengan produk pesaing.  
2. Merek Dagang
Merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh
seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk
membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.
3. Paten
Paten adalah suatu hak yang diberikan kepada pihak yang menemukan sesuatu hal baru
untuk membuat, menjual atau mengawasi penemuanya selama jangka waktu tertentu.
4. Hak Sewa
Hak sewa diperoleh dari transaksi sewa aktiva tertentu, disahkan oleh notaris dan dalam
tempo kurun waktu tertentu. Contohnya : sewa gedung, sewa kendaraan, sewa mesin.
alasan hak sewa diakui sebagai aset tak berwujud karena:
 Memberikan kontribusi bagi perusahaan dimasa mendatang.
 Memiliki masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
5. Perijinan (Licences)
Hak yang didapat dari pemerintahan untuk bisa melakukan aktivitas yang terkait dengan
bidang usaha perusahaan. Licences ini ada masa waktunya, apabila telah habis, maka
harus diperpanjang/diperbarui. biasanya izin seperti ini mempunyai jangka waktu lebih
dari satu tahun buku, bisa 3 hingga 30 tahun.
6. Franchise
Franchise merupakan hak yang didapat guna melakukan jenis usaha tertentu,
memasarkan produk juga mengikuti polanya, penggunaan logo maupun pengelolaannya.
Kesemuanya dimiliki oleh entitas yang memberikan franchise/waralaba.
7. Goodwill
Goodwill merupakan salah satu aset tak berwujud yang timbul sebagai akibat dari merger
dan akuisisi. Goodwill adalah kelebihan harga beli untuk sebuah perusahaan di atas fair
value dari keseluruhan aset bersih yang diperoleh perusahaan penawar. Beberapa konsep
tentang goodwill:

1. Goodwill bukanlah sebuah aset yang independen seperti kas ataupun barang
dagangan yang dapat dijual ataupun dipertukarkan.
2. Goodwill hanya sebuah penilaian dari aset-aset yang undervalued ataupun yang tidak
tercatat.
3. Goodwill bukanlah aset yang berdiri sendiri namun hanya ada di dalam kombinasi
bersamaassetlainnya

        Goodwill hanya akan timbul bila metode yang digunakan adalah metode purchase,
dan tidak akan terjadi bila metode akuntansi yang digunakan adalah pooling of interest
Metode akuntansi untuk brand dan aktiva berwujud lainnya
1. Paten
Kalau paten itu tidak dapat diperpanjang maka penemuan tadi akan diperbarui atau
diubah sehingga akan diperoleh paten baru. Paten bisa digunakan sendiri oleh penemunya
atau diserahkan kepada pihak lain dengan perjanjian – perjanjian tertentu. Bila paten itu
diperoleh karena pengembangan maka yang termasuk dalam harga perolehannya adalah
biaya-biaya pendaftaran, pembuatan model dan gambar, dan biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk membuat percobaan dan pengembangan. Apabila terjadi pelanggaran
terhadap hak paten maka biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjaga hak ini akan
dikapitalisir. Paten akan diamortisasi selama umur kegunaannya selama periode tertentu.
Umur paten bisa dihitung atas dasar unit produk yang akan dibuat.

Amortisasi paten dicatat dengan jurnal sebagai berikut :


Amortisasi Patent                                                     xx
Patent ( atau Akumulasi Amortisasi Patent)                         xx

Amortisasi paten akan dikelompokkan dalam biaya produksi. Bila paten itu digunakan
dalam proses produksi maka amortisasi paten akan dikelompokkan dalam biaya produksi.
Namun bila paten itu digunakan untuk kegiatan yang berhubungan dengan penjualan
maka amortisasi paten akan dibebankan sebagai biaya penjualan.

2. Merek Dagang

Merk dagang bisa juga diperoleh dari suatu pembelian. Keadaan ini harga perolehan yang
dicatat adalah harga beli dan semua biaya pembelian. Bila merk dagang ini dibuat sendiri
maka harga perolehannya adalah biaya-biaya untuk merencanakan dan mendaftarkan.
Karena umurnya tidak terbatas maka tidak dilakukan amortisasi, tapi terkadang karena
anggapan akan adanya perubahan-perubahan di masa yang akan datang, misalnya
perubahan permintaan maka harga perolehan merk dagang akan dihapuskan dalam
periode yang pendek.

3. Franchises

Adalah hak untuk menggunakan fasilitas-fasilitas tertentu yang dimiliki oleh suatu pihak
(franchisor) kepada pihak lain sebagai pengguna fasilitas (franchisee). Franchisee hanya
berhak untuk menggunakan hak franchaise untuk kepentingannya sesuai dengan
perjanjian yang disepakati, tidak mempunyai hak untuk menjual atau mengalihkan hak
franchaise kepada pihak lain. Bagi franchisor harga perolehan hak franchaise adalah
sebesar uang yang dikeluarkan untuk mengurus ijin hak franchaise hingga sertifikat
franchaise diterima. Sedangkan harga perolehan hak frainchisee adalah sebesar harga
yang dibayarkan kepada franchisor.
4. Hak Sewa
Perlakuan akuntansi terhadap pengeluaran untuk mendapatkan hak sewa tergantung
bagaimana cara pembayaran sewa dilakukan. Terdapat dua cara pembayaran sewa, yaitu:
1. Sewa dibayar setiap periode, maka pembayaran sewa diperlakukan sebagai beban
operasional untuk periode dibayarkan sewanya.
2. Sewa dibayar untuk beberapa periode, bila sewa yang dibayarkan itu untuk beberapa
periode yang relative pendek maka sewa dibayar dimuka tersebut diklasifikasikan
sebagai aset lancar dicatat dalam perkiraan sewa dibayar dimuka. Sedangkan bila
sewa dibayar dimuka untuk beberapa periode yang relatif panjang maka sewa dibayar
dimuka tersebut diklasifikasikan sebagai aset tidak berwujud dalam perkiraan Hak
Sewa.
Harga perolehan hak sewa adalah meliputi pembayaran sewa kepada pemilik aset dan
pengeluaran-pengeluaran lain untuk mempersiapkan aset yang disewa tersebut siap
digunakan dalam operasi perusahaan.
Perbandingan Praktek di Beberapa Negara Berkaitan dengan Perlakuan Akuntansi
untuk Brand dan Aktiva Tak Berwujud Lainnya
Identifikasi akuntansi mengenai merek merupakan isu yang muncul dari praktek di
beberapa negara, terutama Australia, Perancis, dan Inggris, penilaian ditempatkan secara
terpisah untuk merek yang diperoleh dan termasuk aset dalam neraca. Sementara hal ini
cukup kontroversial, ada juga contoh merek yang dikapitalisasi. Dalam beberapa kasus,
entitas serta nama merek produk juga telah dikapitalisasi.
Alasan lain untuk mengkapitalisasi merek adalah bahwa beberapa perusahaan yang
merasa kurang dihargai oleh pasar saham sehingga rentan terhadap pengambilalihan,
karena mereka tidak secara eksplisit mengakui nilai merek mereka.

Konsep Tentang Riset dan Pengembangan

Sebelumnya, Akuntansi Biaya Riset dan Pengembangan diatur tersendiri dalam


PSAK No. 20, kemudian digabung ke dalam PSAK No. 19 (revisi 2000) mengenai
Aktiva Tidak Berwujud tanggal 13 Oktober 2000. Perubahan tersebut sejalan dengan
perubahan International Accounting Standard (IAS), dimana sebelumnya Biaya Riset dan
Pengembangan diatur dalam IAS 9 yang efektif berlaku sejak 1 Januari 1995. Kemudian
pada bulan September 1998 digabung ke dalam IAS 38 Intangible Assets yang efektif
berlaku sejak 1 Juli 1999.

PSAK 19 mendefinisikan Riset sebagai penelitian orisinal dan terencana yang


dilaksanakan dengan harapan memperoleh pembaruan pengetahuan dan pemahaman
teknis atas ilmu yang baru. (Research is original and planned investigation undertaken
with the prospect of gaining new scientific or technical knowledge and understanding).
Sedangkan Pengembangan didefinisikan sebagai penerapan temuan riset atau
pengetahuan lainnya pada suatu rencana atau rancangan produksi bahan baku, alat,
produk, proses, sistem, atau jasa yang sifatnya baru atau yang mengalami perbaikan yang
substansial, sebelum dimulainya produksi komersial atau pemakaian (Development is the
application of research findings or other knowledge to a plan or design for the
production of new or substantially improved materials, devices, products, processes,
systems or services prior to the commencement of commercial production or use).

Metode Akuntansi Untuk Riset Dan Pengembangan

Jika biaya pengembangan memenuhi persyaratan aset tidak berwujud, maka mekanisme
amortisasinya harus memperhatikan paragraf 58 PSAK 19 yang mengatur bahwa jumlah
yang dapat diamortisasi dari aset tidak berwujud harus dialokasikan secara sistematis
berdasarkan perkiraan terbaik dari masa manfaatnya. Pada umumnya masa manfaat suatu
aset tidak berwujud tidak akan melebihi 20 tahun sejak tanggal aset siap digunakan.
Amortisasi harus mulai dihitung saat aset siap untuk digunakan.
Jika sekiranya perusahaan menetapkan masa manfaat aset tidak berwujud lebih dari 20
tahun, maka berdasarkan paragraf 88 diatur bahwa dalam laporan keuangan harus
diungkapkan alasan perusahaan tidak mengikuti asumsi umum, yaitu masa manfaat suatu
aset tidak berwujud tidak akan melebihi 20 tahun sejak tanggal aset tersebut tersedia
untuk digunakan. Dalam memberikan alasan tersebut, perusahaan harus menjelaskan
faktor-faktor penting dalam menentukan masa manfaat aset.

Kemudian, dalam paragraf 90 diatur bahwa laporan keuangan harus mengungkapkan


jumlah keseluruhan pengeluaran riset dan pengembangan yang diakui sebagai beban
dalam periode berjalan.

Perbandingan Praktek Antar Negara Berkaitan Dengan Riset Dan Pengembangan

Tergantung pada standar akuntansi yang menganut suatu negara, biaya penelitian
dan pengembangan dibukukan berbeda di seluruh dunia. Di AS, di mana Standar
Akuntansi yang berlaku umum (GAAP) adalah norma, setiap biaya yang wajar terkait
dengan penelitian dan pengembangan dibukukan sebagai beban pada saat terjadinya.
Standar untuk negara yang menggunakan Standar Pelaporan Keuangan Internasional
(IFRS) yang lebih ketat. Perusahaan yang berbasis di negara-negara menggunakan IFRS
tidak dapat melaporkan aset tak berwujud, misalnya lisensi perangkat lunak, sebagai biaya
penelitian dan pengembangan kecuali kriteria tertentu terpenuhi.
Akuntansi biaya riset dan pengembangan penelitian dan pengembangan dalam
perusahaan mengapa banyak perusahaan tidak menghabiskan banyak uang untuk
penelitian dan pengembangan biaya riset dan pengembangan versi ifrs biaya riset dan
pengembangan pada akuntansi biaya penelitian pengembangan bagi perusahaan biaya
penelitian dan pengembangan dalam GAAP China.

Anda mungkin juga menyukai