AN
CAMPURA
N
Dwi Widayanto
Agus Prasetyo BS
Martatia Angela
Pendanaan Campuran
Salah satu instrumen keuangan yang saat ini banyak digunakan oleh
perusahaan dalam melakukan investasi adalah
hybrid financial instruments, dari sisi pertimbangan komersial, inovasi
instrumen keuangan dengan menggunakan hybrid financial
instruments akan memberikan keuntungan bagi perusahaan saat
menghadapi risiko investasi yang besar.
Inovasi instrumen keuangan dalam hybrid financial instruments
dapat dilihat dari karakteristiknya yang mencampurkan karakteristik
instrumen utang dan juga karakteristik instrumen modal
2
SAHAM PREFEREN
3
Jenis saham Preferen
4
Keuntungan saham Preferen :
5
Kerugian Saham Preferen :
6
SEWA
• Salah satu cara memperoleh penggunaan aset adalah dengan membeli,
namun alternatifnya adalah menyewa (leasing)
• Sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor memberikan hak kepada
lessee untuk menggunakan suatu aset selama periode waktu yang
disepakati.
• Sewa diklasifikasikan atas :
• Transaksi Jual dan Sewa Balik
• Sewa operasi / operating lease
• Sewa pembiayaan / capital lease
• Sewa sebagai alternatif pembiayaan menghemat kas entitas.
• Sewa operasi disajikan off balance sheet (tidak ditampilkan di
laporan posisi keuangan sehingga dapat meningkatkan beberapa rasio
keuangan efisiensi dan leverage.
Jual dan Sewa Balik
Jika nilai wajar imbalan untuk penjualan aset tidak sama dengan nilai wajar aset, atau jika
pembayaran untuk sewa tidak sama dengan harga pasar, maka entitas melakukan
penyesuaian di bawah ini untuk mengukur hasil penjualan pada nilai wajar:
• jika di bawah harga pasar, maka dicatat sebagai pembayaran sewa dibayar di muka;
dan
• jika di atas harga pasar, maka dicatat sebagai tambahan pembiayaan yang diberikan
oleh pembeli–pesewa kepada penjual–penyewa.
Entitas mengukur kemungkinan penyesuaian berdasarkan mana yang lebih dapat
ditentukan dari:
• selisih antara nilai wajar imbalan penjualan dan nilai wajar aset; dan
• selisih antara nilai kini pembayaran kontraktual sewa dan nilai kini pembayaran sewa
pada harga pasar.
Jual dan Sewa Balik
Jika pengalihan aset oleh penjual–penyewa tidak memenuhi persyaratan dalam PSAK 72:
Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan untuk dicatat sebagai penjualan aset, maka:
• penjual–penyewa melanjutkan pengakuan aset alihan dan mengakui liabilitas
keuangan sebesar hasil pengalihan. Penjual-penyewa mencatat liabilitas keuangan
dengan menerapkan PSAK 71: Instrumen Keuangan.
• pembeli–pesewa tidak mengakui aset alihan dan mengakui aset keuangan sebesar
hasil pengalihan. Pembeli-pesewa mencatat aset keuangan dengan menerapkan DE
PSAK 71: Instrumen Keuangan.
Sewa Operasi
Keuntungan Kerugian
• Memperoleh pendanaan dengan rate tetap • Entitas tidak memiliki aset untuk operasi
• Untuk aset yang cepat sekali berubah yang disajikan dalam laporan keuangan
teknologinya akan tepat karena investasinya lebih • Keberlanjutan entitas dapat terganggu jika
murah fleksibel. sewa di masa akan datang tidak diperoleh
• Keuntungan dari pajak (beban menjadi lebih untuk aset utama entitas cukup berisiko
besar) jika menggunakan sewa operasi
• Tidak disajikan dalam laporan posisi keuangan • Untuk alat-alat khusus sulit diperoleh
sebagai aset dan utang off balance sheet. Rasio
• Seringkali lebih mahal daripada membeli
keunangan lebih bagus:
• rasio efisiensi (sales/total aset; aset
• sales/aset tetap) • Tidak dapat dimanfaatkan optimal jika
• rasio leverage (debt/equity; laba cepat terjadi perubahan teknologi
operasi/interest) • Penggunaan terbatas tergantung
• Entitas tidak perlu memelihara aset seringkali perjanjian sewa
maintenance dilakukan oleh pihak yang
• Tidak dapat dijadikan jaminan bank
menyewakan.
• Menghemat kas dan pendanaan di masa sekarang
karena biaya yang dikeluarkan sebesar biaya
sewa.
Sewa Pembiayaan
• Sewa pembiayaan / capital lease / finance lease
• Merupakan bentuk pendanaan jangka panjang pembelian
secara angsuran
• Sewa pembiayaan “transfer risiko dan manfaat aset
kepada pihak leasse” kriteria umum sesuai dengan PSAK
30: sewa dan ISAK 8 Transaksi yang Mengandung Sewa.
(dalam PSAK 73 masih digunakan dari sisi Pesewa / Lessor
• Pengakuan :
• Pencatatan aset dan amortisasi oleh lessee
• Pencatatan utang dan beban bunga atas kontrak pembayaran
jangka panjang
• Lessor tidak lagi mengakui aset
• Piutang dan pendaptan bunga akan diakui oleh Lessor
SEWA GUNA USAHA
S = [(b – r)(1+i)t-1]i
(1+i)t - 1
Di mana :
S = Besarnya sewa
b= Nilai barang modal
r = Nilai sisa
i = Tingkat bunga
t = Jumlah periode
Faktor yang mempengaruhi keputusan sewa guna usaha :
Pada umumnya waran didistribusikan dengan utang dan digunakan untuk merangsang investor membeli utang
jangka panjang dengan tingkat kupon yang lebih rendah.
Waran umumnya dipergunakan oleh perusahaan-perusahaan kecil yang tumbuh dengan cepat sebagai
“pemanis” ketika perusahaan-perusahaan tersebut menjual utang atau saham preferen. Perusahaan seperti
itu seringkali dipandang oleh investor sebagai investasi yang sangan beresiko sehingga obligasi meeka
dapat dijual hanya jika memberikan tingkat kupon yang sangat tinggi dan dengan ketentuan
perwaliamanatan yang sangat ketat.
Hampir seluruh waran saat ini dapat dilepaskan. Jadi, setelah suatu obligasi dengan waran terjual, waran
tersebut dapat dilepaskan dan diperdagangkan secara terpisah dari obligasi.
Jika perusahaan mengalami pertumbuhan dan maju, dan jika harga saham naik di atas harga pelaksanaan
dimana saham dapat dibeli, para pemegang waran dapat melaksanakan waran mereka dan membeli
saham pada harga yang telah ditentukan. Akan tetapi, tanpa insentif waran tidak akan pernah dilaksanakan
sebelum jatuh tempo – nilainya di pasar tebuka akan jauh lebih tinggi daripada nilai jika dilaksanakan,
sehingga pemegangnya akan lebih menjual waran daripada melaksanakan waran
Terdapat 3 kondisi yang akan mendorong pemegang waran melaksanakan
waran:
1. Pemegang waran pasti akan melaksanakan dan membeli saham jika
waran segera kadaluarsa dan harga pasar saham di atas harga
pelaksanaan
Salah satu fitur waran yang menarik adalah bahwa waran pada umumnya
akan menarik dana hanya jika dana tersebut dibutuhkan.
Pengaruh Kekayaan
dan Dilusi Akibat Waran
Dilusi adalah penurunan persentase kepemilikan saham yang terjadi karena bertambahnya jumlah
saham total, sedangkan investor yang bersangkutan tidak ikut membeli penerbitan saham baru tersebut.
Efek dilusi bisa terjadi bila investor tidak menebus penerbitan saham baru dari aksi rights issue, atau
private placement. Catatan penting disini adalah dilusi mengurangi kepemilikan saham dalam
persentase, sedangkan jumlah lembar saham yang dimiliki oleh investor tetaplah sama.
25
Komponen Biaya dari Obligasi dengan Waran
27
Terdapat kerugian penting konvertibel
1. Jika harga saham mengalami kenaikan yang
sangat tinggi, perusahaan kemungkinan akan
menyadari bahwa akan lebih baik jika
digunakan utang biasa walaupun biayanya lebih
tinggi dan kemudian menjual saham biasa lalu
melunasi utangnya
2. Konvertibel umumnya memiliki kupon tingkat
bunga yang rendah
3. Jika perusahaan sebenarnya ingin menaikkan
ekuitas modal, dan jika harga saham tidak
mengalami kenaikan yang sangat tinggi setelah
obligasi diterbitkan, maka perusahaan tetap
harus menanggung utangnya.
28
Rasio konversi dan Harga Konversi
Rasio konversi (CR) adalah jumlah lembar saham biasa yang diperoleh dengan
mengonversi selembar saham preferen konvertibel atau obligasi konvertibel.
Sedangkan harga konversi (Pc) adalah harga efektif yang dibayarkan untuk
saham biasa yang diperoleh dengan mengonversi suatu sekuritas konvertibel.
Nilai pari atau dalam bahasa Inggris disebut juga Par value, istilah ini digunaka dalam dunia
keuangan dan akunting yang artinya "nilai yang ditetapkan" atau "nilai yang tampak". Dari
istilah ini maka timbul pulalah istilah seperti "pada pari" (pada nilai pari), "di atas pari" (di atas
nilai pari) dan " di bawah pari" (di bawah nilai pari).
Istilah nilai pari ini memiliki banyak makna yang berbeda-beda tergantung pada konteks dan
tempat penggunaannya .
Penggunaan Konvertibel Dalam Pendanaan