Anda di halaman 1dari 33

PENDANA

AN
CAMPURA
N
Dwi Widayanto
Agus Prasetyo BS
Martatia Angela
Pendanaan Campuran
Salah satu instrumen keuangan yang saat ini banyak digunakan oleh
perusahaan dalam melakukan investasi adalah
hybrid financial instruments, dari sisi pertimbangan komersial, inovasi
instrumen keuangan dengan menggunakan hybrid financial
instruments akan memberikan keuntungan bagi perusahaan saat
menghadapi risiko investasi yang besar.
Inovasi instrumen keuangan dalam hybrid financial instruments
dapat dilihat dari karakteristiknya yang mencampurkan karakteristik
instrumen utang dan juga karakteristik instrumen modal

2
SAHAM PREFEREN

Saham preferen adalah suatu surat berharaga yang dijual oleh


suatu perusahaan dengan menunjukan nilai nominal (rupiah, dolar,
yen dan sebagainya) yang dapat memberi pengembangannya
berupa pendapatan yang tetap dalam bentuk deviden yang akan
diterima setiap kuartal (tiga bulan).

Saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik


gabungan yaitu antara obligasi dan saham biasa, alasannya yaitu
dapat menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi),
tetapi kemungkinan juga tidak mendatangkan hasil, misalnya
seperti yang dikehendaki oleh investor.

3
Jenis saham Preferen

1. Saham preferen dengan tingkat bunga yang


dapat disesuaikan
adalah saham preferen yang dividenya dikaitkan
dengan tingkat bunga dari sekuritas pemerintah.
2. Saham preferen lelang pasar/pasar uang
adalah sekuritas dengan masa tujuh minggu,
berisiko rendah, hampir tidak kena pajak yang
dapat dijual di antara tanggal-tanggal lelang
mendekati nilai parinya.

4
Keuntungan saham Preferen :

a) Dividen yang akan diraih oleh investor saham


preferen biasanya lebih besar ketimbang pemegang
Keuntungan dan saham biasa.
b) Ketika perusahaan mengalami likuidasi atau
Kerugian saham pembubaran, pemegang saham preferen akan
preferen didahulukan untuk mendapatkan keuntungan di
sahamnya.
c) Ketika ada keuntungan yang tersisa, investor saham
preferen yang akan mendapatkanya

5
Kerugian Saham Preferen :

a) Dividen saham preferen bukanlah


Keuntungan dan pengurang pajak bagi emiten saham,
Kerugian saham sehingga biaya saham preferen setelah
pajak umumnya lebih tinggi dari biaya utang
preferen setelah pajak.
b) Saham preferen tidak memiliki hak paksa
untuk setiap dividen yang dibagikan.

6
SEWA
• Salah satu cara memperoleh penggunaan aset adalah dengan membeli,
namun alternatifnya adalah menyewa (leasing)
• Sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor memberikan hak kepada
lessee untuk menggunakan suatu aset selama periode waktu yang
disepakati.
• Sewa diklasifikasikan atas :
• Transaksi Jual dan Sewa Balik
• Sewa operasi / operating lease
• Sewa pembiayaan / capital lease
• Sewa sebagai alternatif pembiayaan  menghemat kas entitas.
• Sewa operasi disajikan off balance sheet (tidak ditampilkan di
laporan posisi keuangan sehingga dapat meningkatkan beberapa rasio
keuangan  efisiensi dan leverage.
Jual dan Sewa Balik

Transaksi Jual dan Sewa Balik

• Jika entitas (penjual–penyewa) mengalihkan aset kepada


entitas lain (pembeli–pesewa) dan menyewa aset tersebut
kembali dari pembeli–pesewa, maka baik penjual–penyewa
maupun pembeli–pesewa mencatat kontrak pengalihan dan
sewa

• Entitas menerapkan persyaratan penentuan kapan kewajiban


pelaksanaan dalam PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan
Pelanggan telah terpenuhi untuk menentukan apakah
pengalihan aset dicatat sebagai penjualan aset tersebut.
Jual dan Sewa Balik

Menilai Apakah Pengalihan Aset Merupakan Penjualan


• Entitas menerapkan persyaratan penentuan kapan kewajiban pelaksanaan dalam PSAK
72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan telah terpenuhi untuk menentukan
apakah pengalihan aset dicatat sebagai penjualan aset tersebut.

Pengalihan Aset Merupakan Penjualan


Jika pengalihan aset oleh penjual–penyewa memenuhi persyaratan PSAK 72 untuk dicatat
sebagai penjualan aset, maka:
• penjual–penyewa mengukur aset hak-guna yang timbul dari sewa-balik pada proporsi jumlah
tercatat aset sebelumnya yang terkait dengan hak guna yang dipertahankan oleh penjual–
penyewa. Penjual–penyewa mengakui hanya jumlah untung atau rugi yang terkait dengan
hak yang dialihkan ke pembeli–pesewa.
• pembeli–pesewa mencatat pembelian aset dengan menerapkan Pernyataan yang relevan,
dan untuk sewa dengan menerapkan persyaratan akuntansi pesewa dalam Pernyataan ini.
Jual dan Sewa Balik

Jika nilai wajar imbalan untuk penjualan aset tidak sama dengan nilai wajar aset, atau jika
pembayaran untuk sewa tidak sama dengan harga pasar, maka entitas melakukan
penyesuaian di bawah ini untuk mengukur hasil penjualan pada nilai wajar:
• jika di bawah harga pasar, maka dicatat sebagai pembayaran sewa dibayar di muka;
dan
• jika di atas harga pasar, maka dicatat sebagai tambahan pembiayaan yang diberikan
oleh pembeli–pesewa kepada penjual–penyewa.
Entitas mengukur kemungkinan penyesuaian berdasarkan mana yang lebih dapat
ditentukan dari:
• selisih antara nilai wajar imbalan penjualan dan nilai wajar aset; dan
• selisih antara nilai kini pembayaran kontraktual sewa dan nilai kini pembayaran sewa
pada harga pasar.
Jual dan Sewa Balik

Pengalihan Aset Bukan Merupakan Penjualan

Jika pengalihan aset oleh penjual–penyewa tidak memenuhi persyaratan dalam PSAK 72:
Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan untuk dicatat sebagai penjualan aset, maka:
• penjual–penyewa melanjutkan pengakuan aset alihan dan mengakui liabilitas
keuangan sebesar hasil pengalihan. Penjual-penyewa mencatat liabilitas keuangan
dengan menerapkan PSAK 71: Instrumen Keuangan.
• pembeli–pesewa tidak mengakui aset alihan dan mengakui aset keuangan sebesar
hasil pengalihan. Pembeli-pesewa mencatat aset keuangan dengan menerapkan DE
PSAK 71: Instrumen Keuangan.
Sewa Operasi

• Sewa jangka pendek


• Alat dapat digunakan oleh penyewa namun aset
dimiliki oleh pihak yang menyewakan.
• Tidak terjadi transfer ownership di akhir masa sewa.
• Pemeliharaan alat biasanya oleh yang menyewakan
• Penyajian dalam laporan keuangan
• Diakui dan disajikan sebagai beban sewa dalam
laporan laba rugi komprehensif.
• Tidak ada pencatatan aset, utang dan beban
depresiasi (off balance sheet)
Keuntungan dan Kerugian Sewa Operasi

Keuntungan Kerugian
• Memperoleh pendanaan dengan rate tetap • Entitas tidak memiliki aset untuk operasi
• Untuk aset yang cepat sekali berubah yang disajikan dalam laporan keuangan
teknologinya akan tepat karena investasinya lebih • Keberlanjutan entitas dapat terganggu jika
murah  fleksibel. sewa di masa akan datang tidak diperoleh
• Keuntungan dari pajak (beban menjadi lebih  untuk aset utama entitas cukup berisiko
besar) jika menggunakan sewa operasi
• Tidak disajikan dalam laporan posisi keuangan • Untuk alat-alat khusus sulit diperoleh
sebagai aset dan utang  off balance sheet. Rasio
• Seringkali lebih mahal daripada membeli
keunangan lebih bagus:
• rasio efisiensi (sales/total aset; aset
• sales/aset tetap) • Tidak dapat dimanfaatkan optimal jika
• rasio leverage (debt/equity; laba cepat terjadi perubahan teknologi
operasi/interest) • Penggunaan terbatas  tergantung
• Entitas tidak perlu memelihara aset  seringkali perjanjian sewa
maintenance dilakukan oleh pihak yang
• Tidak dapat dijadikan jaminan bank
menyewakan.
• Menghemat kas dan pendanaan di masa sekarang
karena biaya yang dikeluarkan sebesar biaya
sewa.
Sewa Pembiayaan
• Sewa pembiayaan / capital lease / finance lease
• Merupakan bentuk pendanaan jangka panjang  pembelian
secara angsuran
• Sewa pembiayaan  “transfer risiko dan manfaat aset
kepada pihak leasse”  kriteria umum sesuai dengan PSAK
30: sewa dan ISAK 8 Transaksi yang Mengandung Sewa.
(dalam PSAK 73 masih digunakan dari sisi Pesewa / Lessor
• Pengakuan :
• Pencatatan aset dan amortisasi oleh lessee
• Pencatatan utang dan beban bunga  atas kontrak pembayaran
jangka panjang
• Lessor tidak lagi mengakui aset
• Piutang dan pendaptan bunga akan diakui oleh Lessor
SEWA GUNA USAHA

Sewa guna usaha adalah suatu cara memperoleh penggunaan aktiva


tanpa membeli aktiva tersebut
Sewa guna usaha memiliki tiga bentuk berbeda :
1) Perjanjian membeli dan menyewa kembali yaitu dimana sebuah
perusahaan menjual suatu aktiva kepada pihak lain dan menyewakan
kembali menurut ketentuan-ketentuan tertentu selama jangka waktu
tertentu.
2) Sewa guna operasi yaitu dimana lessor memelihara dan menandai
aktiva.
3) Sewa guna usaha keuangan yaitu dimana aktiva akan diamortisasi
penuh sepanjang usia sewa.
Sewa guna usaha harus diklasifikasikan sebagai sewa
guna usaha modal dan akibatnya dapat digunakan dan
disajikan langsung didalam neraca, jika memiliki salah
satu dari persyaratan berikut ini :

1. Menurut ketentuan sewa guna usaha,


kepemilikan atas property akan secara efektif
berpindah dari lessor kepada lesse
2. Lesse dapat membeli property atau
memperpanjang sewanya dengan nilai yang
lebih rendah dari harga pasar.
3. Sewa guna usaha akan berlangsung dalam
jangka waktu yang sama atau lebih lama dari
75% umur aktiva
4. Nilai sekarang atas pembayaran sewa guna
usaha adalah sama atau lebih besar dari 90%
nilai awal aktiva.
Jenis Sewa Guna Usaha

1. Penjualan dan Penyewaan Kembali


( sale and leaseback) adalah suatu
perjanjian di mana suatu perusahaan
menjual aktiva dan sekaligus
menyewa aktiva itu kembali selama
jangka waktu dan menurut ketentuan.
2. Sewa Guna Usaha operasi
( operating lease) adalah Suatu jenis
sewa guna usaha dimana penyewa
guna usaha memelihara dan
mendanai aktiva yang disewa.
Disebut juga sewa guna usaha jasa
(service lease)
Metode Pembayaran Sewa guna (lease Payment)
Besarnya sewa guna yang dibayar oleh pihak lessee terdiri atas bunga
dan cicilan pokok yang jumlahnya berubah-ubah.
Rumus Pembayaran Sewa per bulan dibayar dimuka :

S = [(b – r)(1+i)t-1]i
(1+i)t - 1

Di mana :
S = Besarnya sewa
b= Nilai barang modal
r = Nilai sisa
i = Tingkat bunga
t = Jumlah periode
Faktor yang mempengaruhi keputusan sewa guna usaha :

1. Estimasi nilai sisa


Estimasi nilai properti pada akhir masa sewa disebut nilai sisa.
Sepintas terlihat bahwa jika nilai sisa diperkirakan memiliki jumlah
yang tinggi, maka memilikinya akan lebih menguntungkan
daripada menyewanya.
2. Meningkatnya ketersediaan pinjaman
Sewa guna usaha kadang dikatakan memberikan keuntungan bagi
perusahaan-perusahaan yang mencari tingkat leverage keuangan
yang maksimal
Pengaruh Laporan Keuangan
Sewa guna usaha harus diklasifikasikan sebagai sewa guna usaha modal, dan akibatnya
digunakan dan disajikan langsung di dalam neraca, jika memiliki salah satu dari persyaratan
berikut ini:
1. Menurut ketentuan sewa guna usaha, kepemilikan atas property akan secara efektif
berpindah dari lessor kepada lessee
2. Lessee dapat membeli property atau memperpanjang sewanya dengan nilai yang lebih
rendah dari harga pasar yang wajar ketika masa sewa guna usaha berakhir.
3. Sewa guna usaha akan berlangsung dengan jangka waktu yang sama atau lebih lama dari
75 persen umur aktiva. Jadi, jika suatu aktiva memiliki usia 10 tahun dan jika sewa guna
usaha tersebut harus digunakan.
4. Nilai sekarang atas pembayaran sewa guna usaha adalah sama atau lebih besar dari 90
persen nilai awal aktiva.
Faktor Yang Mempengaruhi Sewa Guna Usaha
Terdapat dua factor yang membutuhkan tambahan keterangan.
a. Estimasi Nilai Sisa
Penting untuk dicatat bahwa lessor-lah yang akan memiliki property setelah masa sewa habis.
Estimasi nilai property pada akhir masa sewa disebut nilai sewa (residual value).
b. MeningkatkanKetersediaan Pinjaman
sewa guna usaha kadang dikatakan memberikan keuntungan bagi perusahaan-perusahaan
yang mencari tingkat leverage keuangan ynag maksimal.
WARAN
Waran adalah sertifikat yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk membeli sejumlah tertentu saham perusahaan pada harga dan selama jangka waktu
tertentu

Pada umumnya waran didistribusikan dengan utang dan digunakan untuk merangsang investor membeli utang
jangka panjang dengan tingkat kupon yang lebih rendah.

Kondisi yang mendorong pemegang waran melaksanakan waran


Lembar sahamnya ditransaksikan dengan
1. Pemegang waran pasti akan melaksanakan dan membeli saham jika waran segera kedaluwarsa
menggunakan dandiharga
kode “-W” belakang kode saham
emiten yang mengeluarkannya. Misalnya “ALTO-W”,
pasar saham berada diatas harga pelaksanaan adalah yang dikeluarkan oleh emiten saham berkode
“ALTO”. Dalam Bursa Efek Indonesia, Warrant lebih
2. Pemegang waran akan melaksanakan waran secara sukarela dikenal dengan istilah “Call Warrant” . Waran disebut
juga dengan options, karena memberikan opsi
jika perusahaan menaikkan dividen yang diberikan atas pemegang saham (pilihan) ke pemegang saham untuk menggunakan
hak-nya. Waran merupakan hak bukan kewajiban,
dengan jumlah yang memadai diberikan secara cuma-cuma atau gratis dan
umumnya jangka waktu Waran adalah 2 - 5 tahun.
Waran kadang kala memiliki harga pelaksanaanya yang dinaikkan.
Penggunaan Waran dalam Pendanaan

Waran umumnya dipergunakan oleh perusahaan-perusahaan kecil yang tumbuh dengan cepat sebagai
“pemanis” ketika perusahaan-perusahaan tersebut menjual utang atau saham preferen. Perusahaan seperti
itu seringkali dipandang oleh investor sebagai investasi yang sangan beresiko sehingga obligasi meeka
dapat dijual hanya jika memberikan tingkat kupon yang sangat tinggi dan dengan ketentuan
perwaliamanatan yang sangat ketat.
Hampir seluruh waran saat ini dapat dilepaskan. Jadi, setelah suatu obligasi dengan waran terjual, waran
tersebut dapat dilepaskan dan diperdagangkan secara terpisah dari obligasi.
Jika perusahaan mengalami pertumbuhan dan maju, dan jika harga saham naik di atas harga pelaksanaan
dimana saham dapat dibeli, para pemegang waran dapat melaksanakan waran mereka dan membeli
saham pada harga yang telah ditentukan. Akan tetapi, tanpa insentif waran tidak akan pernah dilaksanakan
sebelum jatuh tempo – nilainya di pasar tebuka akan jauh lebih tinggi daripada nilai jika dilaksanakan,
sehingga pemegangnya akan lebih menjual waran daripada melaksanakan waran
Terdapat 3 kondisi yang akan mendorong pemegang waran melaksanakan
waran:
1. Pemegang waran pasti akan melaksanakan dan membeli saham jika
waran segera kadaluarsa dan harga pasar saham di atas harga
pelaksanaan

2. Pemegang waran akan melaksanakan waran secara sukarela jika


perusahaan menaikan dividen yang diberikan atas pemegang saham
dalam jumlah yang memadai

3. Waran kadangkala memiliki harga pelaksanaan yang dinaikkan, yang


akan mendorong pemegang waran melaksanakannya

Salah satu fitur waran yang menarik adalah bahwa waran pada umumnya
akan menarik dana hanya jika dana tersebut dibutuhkan.
Pengaruh Kekayaan
dan Dilusi Akibat Waran
Dilusi adalah penurunan persentase kepemilikan saham yang terjadi karena bertambahnya jumlah
saham total, sedangkan investor yang bersangkutan tidak ikut membeli penerbitan saham baru tersebut.
Efek dilusi bisa terjadi bila investor tidak menebus penerbitan saham baru dari aksi rights issue, atau
private placement. Catatan penting disini adalah dilusi mengurangi kepemilikan saham dalam
persentase, sedangkan jumlah lembar saham yang dimiliki oleh investor tetaplah sama.

Perpindahan kekayaan itu merugikan para pemegang


saham awal. Karena nilai pemegang saham awal sudah
jelas akan lebih baik jika tidak ada waran. Akan tetapi,
bisa juga tidak merugikan pemegang saham awal
karena mereka memang pada akhirnya mengharapkan
terjadi perpindahan dan menerima kompensasi secara
adil dengan turunnya pembayaran kupon

25
Komponen Biaya dari Obligasi dengan Waran

Ekspektasi tingkat pengembalian investor adalah biaya


sebelum pajak perusahaan, hal ini berlaku bagi saham
biasa, obligasi biasa, dan saham preferen dan berlaku
pula pada obligasi yang dijual dnegan waran.

Masalah dalam Emisi Waran

Meskipun waran dibeli dengan investor dengan harapan akan


menerima total pengembalian yang sepadan dengan tingkat
resiko secara keseluruhan dari paket sekuritas yang dibeli,
kenyataan kadang tidak terjadi seperti yang diharapkan.
KONVERTIBEL

Sekuritas konvertibel adalah obligasi atau saham preferen yang


dapat ditukarkan dengan saham biasa sebagai opsi dari
pemegangnya berbeda dengan waran yang akan memberikan
tambahan dana bagi perusahaan, konversi ini tidak menghasilkan
modal didalam neraca, utang ini hanya digantikan oleh saham
biasa.
Konvertibel memiliki dua keunggulan penting jika dilihat dari sudut
emitmen :
1. Konvertibel seperti obligasi dengan waran, menawarkan
kesempatan bagi perusahaan untuk menjual utang dengan tingkat
bunga yang rendah dengan sebagai gantinya memberikan
kesempatan untuk berpartisipasi didalam keberhasilan perusahaan
jika perusahaan memang melakukannya dengan baik.
2. Secara tidak langsung, konvertibel memberikan jalan untuk
menjual saham biasa pada harga langsung, konvertibel
memberikan jalan untuk menjual saham biasa pada harga yang
lebih tinggi daripada harga yang saat ini berlaku.

27
Terdapat kerugian penting konvertibel
1. Jika harga saham mengalami kenaikan yang
sangat tinggi, perusahaan kemungkinan akan
menyadari bahwa akan lebih baik jika
digunakan utang biasa walaupun biayanya lebih
tinggi dan kemudian menjual saham biasa lalu
melunasi utangnya
2. Konvertibel umumnya memiliki kupon tingkat
bunga yang rendah
3. Jika perusahaan sebenarnya ingin menaikkan
ekuitas modal, dan jika harga saham tidak
mengalami kenaikan yang sangat tinggi setelah
obligasi diterbitkan, maka perusahaan tetap
harus menanggung utangnya.
28
Rasio konversi dan Harga Konversi

Rasio konversi (CR) adalah jumlah lembar saham biasa yang diperoleh dengan
mengonversi selembar saham preferen konvertibel atau obligasi konvertibel.
Sedangkan harga konversi (Pc) adalah harga efektif yang dibayarkan untuk
saham biasa yang diperoleh dengan mengonversi suatu sekuritas konvertibel.

Nilai pari atau dalam bahasa Inggris disebut juga Par value, istilah ini digunaka dalam dunia
keuangan dan akunting yang artinya "nilai yang ditetapkan" atau "nilai yang tampak". Dari
istilah ini maka timbul pulalah istilah seperti "pada pari" (pada nilai pari), "di atas pari" (di atas
nilai pari) dan " di bawah pari" (di bawah nilai pari).
Istilah nilai pari ini memiliki banyak makna yang berbeda-beda tergantung pada konteks dan
tempat penggunaannya .
Penggunaan Konvertibel Dalam Pendanaan

Konvertibel memiliki keunggulan penting jika dilihat


dari sudut pandang emiten:
1) Konvertibel, seperti obligasi dengan waran,
menawarkan kesempatan bagi perusahaan untuk
menjual utang dengan tingkat bunga yang rendah
dengan sebagai gantinya memberikan kesempatan
untuk berpartisipasi didalam keberhasilan
perusahaan jika perusahaan memang
melakukannya dengan baik
2) Secara tidak langsung, konvertibel memberikan
jalan untuk menjual saham biasa pada harga yang
lebih tinggi daripada harga yang saat ini berlaku.
Konvertibel juga memiliki kerugian penting jika dilihat dari sudut pandang emiten:
1) Meskipun penggunaan obligasi konvertibel dapat memberikan kesempatan bagi
perusahaan untuk menjual saham dengan harga yang lebih tinggi daripada harga
penjualan sekarang, jika harga saham mengalami kenaikan yang sangat tinggi,
perusahaan mungkin akan menyadari bahwa lebih baik jiga digunakan utang biasa
walaupun biayanya lebih tinggi dan kemudian menjual saham biasa lalu melunasi
utangnya
2) Konvertibel umumnya memiliki kupon tingkat bunga yang rendah, dan keuntungan
biaya yang rendah ini akan hilang ketika terjadi konversi
3) Jika perusahaan sebenarnya ingin menaikkan ekuitas modal, dan jika harga saham
tidak mengalami kenaikkan yang cukup tinggi setelah obligasi diterbitkan, maka
perusahaan tetap akan harus menanggung utangnya
Perbandingan Akhir Antara Waran dan Konvertibel

Perbedaan antara utang dengan waran dan utang konvertibel:


1. Pelaksanaan waran akan membawa modal ekuitas baru masuk, sedangkan konversi dari konvertibel
hanya akan mengakibatkan terjadinya perpindahan secara akuntansi
2. Berhubungan dengan fleksibilitas, kebanyakan emisi konvertibel mengandung suatu ketentuan
pembelian kembali yang memungkinkan emiten melunasi kembali utangnya atau memaksa terjadinya
konversi, tergantung pada hubungan diantara nilai konversi dan harga pembelian kembali. Sedangkan
sebagian besar waran tidak dapat dibeli kembali sehingga perusahaan harus menunggu hingga saat
jatuh tempo bagi waran untuk menghasilkan ekuitas modal baru

Anda mungkin juga menyukai