Pada diskusi kelima ini kita akan membahas tentang akuntansi untuk leasing.
Catatat: penjelasan OER pastikan tidak akan sama dengan rekan peserta tuton lainnya.
Best Regards
Lease sering ditandatangani tanpa membutuhkan uang muka dari lessee, yang membantu
menghemat dana kas yang terbatas, khususnya sangat diinginkan oleh perusahaan baru
dan sedang berkembang. Selain itu, pembayaran lease juga sering bersifat tetap sehingga
melindungi lessee dari inflasi dan meningkatnya cost uang (cost of money).
Peralatan yang di-lease dapat mengurangi risiko keusangan bagi lessee, dan dalam
banyak kasus, dapat memindahkan risiko nilai residu kepada lessor.
3. Fleksibilitas
Beberapa perusahaan menyadari bahwa pembiayaan dengan lease ternyata jauh lebih
murah daripada jenis pembiayaan lainnya.
Berdasarkan OER 2 dibahas mengenai Operating Lease dan Akuntansi Operating Lease
bagi Lessee dan Lessor.
Operating lease merupakan metode lease yang tidak memindahkan secara substansial semua
risiko dan manfaat kepemilikan dari Lessor kepada Lessee. Operating Lease merupakan leasing
yang tidak memenuhi salah satu kriteria kapitalisasi finance lease. Kriteria-kriteria kapitalisasi
finance lease antara lain:
1. Terdapat transfer kepemilikan properti kepada lessee
2. Terdapat opsi untuk membeli dengan harga khusus (bargain purchase option)
3. Jangka waktu lease sama dengan atau lebih dari 75% dari estimasi umur ekonomis aktiva
yang di-lease, dimana sebagian besar risiko dan imbalan atas kepemilikan aset dialihkan
ke lessee.
4. Nilai sekarang (present value) dan pembayaran lease minimum (tidak termasuk biaya
executory) sama dengan atau melebihi 90% dari nilai wajar properti yang di-lease.
Lease yang tidak memenuhi salah satu kriteria tersebut diklasifikasikan menjadi operating lease.
Akuntansi Operating Lease Bagi Lessee Berdasarkan FASB Rules
Untuk lease yang diklasifikasikan sebagai operating lease, lessee mencatat :
1. hak-penggunaan aset dan kewajiban leasing (lease liability) pada saat perjanjian lease
dilakukan sebesar jumlah yang diperoleh (recovered) lessor selama jangka waktu lease.
Jumlah yang diperoleh (recovered) oleh lessor selama jangka waktu lease dihitung
dengan mengurangi nilai wajar aktiva yang di-lease dengan nilai sekarang dari nilai sisa
(residual value) aktiva yang di-lease.
2. Pengurangan lease liability sebesar pembayaran lease setiap bulannya atau periodenya
yang dihitung berdasarkan Jumlah yang diperoleh (recovered) oleh lessor selama jangka
waktu lease dibagi present value annuity dari jangka waktu lease dan implicit rate yang
telah diketahui oleh lessee (atau incremental rate lessee jika implicit rate tidak diketahui
oleh lessee)
3. Setiap akhir periode akuntansi, lessee mencatat amortisasi dari lease liability dan hak
penggunaan aset, serta mencatat adanya lease expense. Amortisasi lease liability dihitung
dari implicit rate dikali dengan carrying value dari hak penggunaan aset.
Akuntansi Operating Lease Bagi Lessor Berdasarkan FASB Rules
Berdasarkan metode operating lease, lessor mencatat:
1. Kas dan pendapatan lease yang belum diterima (unearned lease revenue) saat penerimaan
pembayaran lease dari lessee.
2. Pengakuan pendapatan lease yang telah dapat diakui pada akhir periode akuntansi.
Lessor tetap melaporkan aset yang di-lease pada neracanya dan melakukan depresiasi atas aset
yang di-lease serta melaporkannya pada laporan laba rugi setiap tahunnya.